Print Sermon

Tujuan dari situs ini adalah untuk menyediakan manuskrip dan video khotbah gratis kepada para pendeta dan misionaris di seluruh dunia, terutama Dunia Ketiga, di mana hanya ada sedikit sekolah seminari teologi atau sekolah Alkitab.

Naskah-naskah khotbah dan video ini diakses oleh sekitar 1,500,000 komputer di lebih dari 221 negara setiap tahunnya di www.sermonsfortheworld.com. Ratusan orang lainnya menyaksikan video di YouTube, tetapi mereka akan segera meninggalkan YouTube dan mengunjungi langsung ke website kami. Naskah-naskah khotbah ini disajikan dalam 46 bahasa kepada sekitar 120,000 komputer setiap bulannya. Naskah-naskah khotbah tidak dilindungi hak cipta. Jadi para pengkhotbah boleh menggunakannya tanpa seijin kami. Silahkan klik di sini untuk mengetahui bagaimana Anda dapat memberikan donasi setiap bulan untuk membantu kami dalam pekerjaan besar pemberitaan Injil ke seluruh dunia ini.

Kapanpun Anda menulis pesan untuk Dr. Hymers, selalu sebutkan kepada beliau negara di mana Anda tinggal. Surel Dr. Hymers adalah rlhymersjr@sbcglobal.net. .




MELIHAT ATAU PERCAYA?

SEEING OR BELIEVING?
(Indonesian)

oleh Dr. R. L. Hymers, Jr.
diterjemahkan oleh Dr. Edi Purwanto

Khotbah ini dikhotbahkan di Baptist Tabernacle of Los Angeles
Pada Kebaktian Minggu Malam, 4 Februari 2018
A sermon preached at the Baptist Tabernacle of Los Angeles
Lord’s Day Evening, February 4, 2018

“Sekalipun kamu belum pernah melihat Dia, namun kamu mengasihi-Nya. Kamu percaya kepada Dia, sekalipun kamu sekarang tidak melihat-Nya. Kamu bergembira karena sukacita yang mulia dan yang tidak terkatakan, karena kamu telah mencapai tujuan imanmu, yaitu keselamatan jiwamu” (I Petrus 1:8, 9).


Petrus berbicara kepada orang-orang yang belum pernah melihat Yesus. Mereka belum pernah melihat Dia saat Dia berada di bumi ini. Namun mereka telah diselamatkan oleh Dia. Banyak orang lainnya yang telah melihat Yesus saat Dia ada di bumi ini. Namun mereka tidak diselamatkan. Kita dapat mengatakan dengan pasti apa kata Spurgeon yang tersohor – “Melihat bukan berarti Percaya, tetapi Percaya berarti Melihat.” Itulah judul salah satu khotbah Spurgeon. Khotbah itu berdasarkan teks kita ini. Saya akan menyederhanakan khotbah Spurgeon itu untuk Anda.

I. Pertama, melihat bukan berarti percaya.

Anda tidak perlu tahu banyak tentang Alkitab untuk memahami hal itu. Semua orang yang tercatat dalam empat Injil adalah orang-orang yang telah melihat Yesus. Mereka telah melihat Dia, namun tidak percaya kepadaNya. Yudas Iskariot adalah salah satu murid Yesus. Tetapi Yudas tidak percaya kepada Yesus. Yudas mengikuti Yesus selama tiga tahun. Dia tinggal bersama Yesus. Dia makan bersama Yesus. Dia mengusir setan demi nama Yesus. Dia berkhotbah tentang Yesus. Dia mengenal Yesus dengan sangat baik dan dekat. Yesus bahkan menyebut Yudas sebagai sahabat-Nya. Tetapi Yudas tidak percaya kepada Yesus. Itulah sebabnya dia mengkhianati Yesus dengan tiga puluh keping perak. Karena itulah dia pergi dan gantung diri, lalu pergi ke Neraka. Murid-murid yang lain tidak terlalu baik. Mereka juga tidak percaya kepada Yesus. Dia mengatakan kepada mereka bahwa Dia akan pergi ke Yerusalem untuk menderita dan mati. “Akan tetapi mereka sama sekali tidak mengerti semuanya itu… mereka tidak tahu apa yang dimaksudkan” (Lukas 18:34). Mereka tidak percaya kepada Yesus sampai Dia menghembusi mereka (Yohanes 20:22). Salah satu murid-Nya, Tomas bahkan tidak percaya kepada Yesus sampai setelah itu! Mereka tinggal bersama Yesus selama tiga tahun. Tetapi mereka tidak percaya kepada-Nya. Raja Herodes melihat Dia, namun tidak percaya kepada-Nya. Pilatus melihat Dia namun tidak percaya kepada-Nya. Orang-orang Farisi melihat Dia melakukan mukjizat, namun tidak percaya kepada-Nya. Orang-orang Saduki dan orang-orang Herodian berbicara dengan Dia, namun tidak percaya kepada-Nya. Banyak orang diberi makan oleh Dia, dan melihat Dia melakukan mukjizat. Tetapi kebanyakan dari mereka juga tidak percaya kepada Dia. Hampir tidak ada orang yang melihat Yesus saat Dia di bumi percaya kepada-Nya! Hampir tidak ada! Itu adalah fakta yang mencengangkan! Begitu mengherankan sehingga Rasul Yohanes menulis tentang hal itu. Yohanes berkata, “Ia datang kepada milik kepunyaan-Nya, tetapi orang-orang kepunyaan-Nya itu tidak menerima-Nya” (Yohanes 1:11). Hanya segelintir orang yang melihat Yesus di bumi ini yang percaya kepada-Nya.

Dari fakta ini kita tahu bahwa “melihat bukan berarti percaya.” Namun beberapa dari Anda yang ada di sini pada malam ini berpikir bahwa Anda akan percaya kepada Dia jika Anda dapat melihat Dia. Anda mungkin tidak mengakuinya, tetapi itu benar. Itulah sebabnya mengapa Anda ingin “merasakan” sesuatu untuk membuktikannya. Anda mencari “perasaan” atau Anda mencari ayat Alkitab dengan sebuah janji di dalamnya. Anda bisa mengerti perasaan. Anda bisa melihat janji Alkitab. Tetapi Anda tidak bisa melihat Yesus. Itu alasan Anda untuk tidak percaya kepada-Nya. Itu alasan Anda untuk tidak mempercayai Dia. Itu alasan Anda untuk tidak percaya kepada-Nya. Itu alasan Anda untuk tidak diselamatkan. Tetapi saya katakan kepada Anda, “melihat bukan berarti percaya.” Merasakan sesuatu bukan berarti percaya. Menghafal janji Alkitab bukan berarti percaya. Melihat mujizat bukan berarti percaya. Semua orang tidak percaya yang saya telah sebutkan di atas tahu ayat-ayat Alkitab. Mereka semua telah melihat Dia. Hampir semua dari mereka telah melihat Dia melakukan mukjizat. Namun mereka tidak percaya kepada-Nya. Dan kebanyakan dari mereka telah mati dan pergi ke Neraka karena mereka tidak pernah percaya kepada-Nya, walaupun mereka telah melihat Dia!

Nabi Yesaya berbicara tentang Yesus. Yesaya berkata, “Ia dihina dan dihindari orang” (Yesaya 53: 3). Tafsiran Barnes mengatakan,

Ia dihina... Penebus adalah obyek penghinaan dan cemooh oleh orang-orang Farisi, oleh orang-orang Saduki, dan oleh orang Romawi. Demikianlah dalam hidup-Nya di bumi, dan demikian juga dalam kematian-Nya; dan sejak saat itu, nama dan pribadi-Nya telah menjadi objek penghinaan

Dihindari orang... Ungkapan ini penuh makna, dan dalam tiga kata, seluruh sejarah manusia berkaitan dengan perlakuannya terhadap Penebus. Nama itu “dihindari orang” akan mengungkapkan seluruh sejarah yang menyedihkan dan melankolis; ditolak oleh orang Yahudi; oleh orang kaya, oleh orang besar dan terpelajar; oleh kebanyakan orang dari segala kelas, dan usia, dan tingkatan.

The Pulpit Commentary mengatakan,

Dia dihina. Hinaan manusia ditunjukkan sebagian dalam sedikit perhatian yang mereka berikan pada ajaran-Nya, sebagian dari perlakuan mereka kepada-Nya pada siang dan malam sebelum penyaliban-Nya. Dihindari orang, ditinggalkan orang... yang mengikuti Tuhan kita tidak lebih dari sekedar “kawanan kecil.” Bahkan di antara mereka, “banyak yang kemudian berbalik dan tidak lagi berjalan bersama-Nya.” Beberapa orang hanya akan datang kepada-Nya pada malam hari. Semua “penguasa” dan orang-orang besar menahan diri untuk menemui Dia. Pada akhirnya bahkan para rasul-Nya “meninggalkan Dia dan melarikan diri.”

Hampir semua orang yang melihat Yesus saat Dia di bumi membenci Dia dan menolak Dia. Apakah Anda berbeda dari mereka? Jika Anda tidak bertobat, Anda persis sama seperti mereka! Anda membenci dan menolak Dia. Anda menyembunyikan wajah Anda dari Dia. Anda persis seperti orang yang menolak Yesus saat mereka melihat Dia di bumi! Mereka telah melihat Dia. Mereka telah mendengar suara-Nya. Namun mereka tidak percaya kepada-Nya. Melihat bukan berarti percaya!

II. Kedua, percaya berarti melihat!

“Sekalipun kamu belum pernah melihat Dia, namun kamu mengasihi-Nya. Kamu percaya kepada Dia, sekalipun kamu sekarang tidak melihat-Nya. Kamu bergembira karena sukacita yang mulia dan yang tidak terkatakan, karena kamu telah mencapai tujuan imanmu, yaitu keselamatan jiwamu” (I Petrus 1:8, 9).

Orang-orang yang dibicarakan oleh Petrus dalam teks kita ini tidak pernah melihat Yesus di bumi. Namun mereka percaya kepada Dia dan telah diselamatkan oleh Dia! Mengapa mereka percaya kepada Yesus meskipun mereka tidak pernah melihat Dia, tidak pernah mendengar suara-Nya, dan tidak pernah menyentuh Dia? Reformis tersohor, Calvin memberikan jawabannya. Calvin berkata, “Tidak ada seorangpun yang mampu... dengan pemahamannya sendiri sebelum Tuhan mengoreksi [dia] dan membentuknya menjadi manusia baru melalui Roh-Nya.”

Roh Kudus yang sama dapat memberi Anda iman kepada Yesus sekarang. Sekarang - meskipun Anda tidak dapat melihat Yesus dengan mata Anda. Roh Kudus yang sama dapat membawa Anda bersentuhan dengan Yesus sekarang - meskipun Anda tidak dapat merasakan sentuhan daging-Nya.

Titik pertama tentang kontak dengan Yesus adalah kasih. Teks kita mengatakan, “Sekalipun kamu belum pernah melihat Dia, namun kamu mengasihi-Nya.” “Kamu mengasihi Dia, sekalipun kamu sekarang tidak melihat-Nya.” Kasih Yesus datang kepada kita dalam banyak hal. Ketika saya mulai pergi ke gereja, kerabat saya mentertawakan saya. Dan mereka juga mengejek Yesus. Mereka berkata, “Bagaimana kamu bisa percaya kepada Dia? Apa yang telah Dia lakukan untuk kamu?” Tetapi semakin mereka menertawakan Yesus, semakin saya mengasihi Dia. Ada juga anak-anak nakal di gereja saya. Mereka membuat lelucon kotor tentang ibu-Nya yang tidak perawan. Mereka bilang Dia adalah penjahat. Mereka menertawakan Dia. Tetapi semakin mereka menertawakan Yesus, semakin saya mengasihi Dia

Ketika saya memikirkan Yesus pada waktu Paskah, saya lebih mengasihi Dia lagi. Saya mengasihi Dia karena Dia telah menderita di kayu Salib. Saya benci dengan paku-paku yang menembus tangan dan kaki-Nya. Saya tidak tahu mengapa mereka melakukan itu terhadap Dia. Tetapi saya merasa sangat kasihan dan sedih untuk Dia.

Saya adalah anak kesepian. Saya tidak memiliki orang tua yang hidup bersama dengan saya untuk membuat saya aman dan bahagia. Dan saya teringat akan Yesus sendiri - tanpa seorang teman yang memberikan penghiburan kepada-Nya - dan saya mengasihi Dia. Saya berpikir, “Bahkan jika tidak ada orang lain yang mengasihi Engkau, Yesus, saya akan mengasihi Engkau!” Dan itu adalah kasih-Nya bagi saya yang kemudian memenangkan jiwa saya. Pada hari saya diselamatkan, mereka menyanyikan nyanyian Charles Wesley. Setiap bait berakhir dengan kata-kata yang membuat hati saya hancur. “Agunglah kasih Tuhanku! Engkau tersalib gantiku.” “Agunglah kasih Tuhanku! Engkau tersalib gantiku.”

Yesus adalah Tuhan dalam wujud manusia. Mereka memaku Tuhanku pada kayu salib yang kasar. “Agunglah kasih Tuhanku!” Itu membuat hati saya hancur. Saya percaya kepada Dia. Saya bersentuhan dengan Dia melalui kasih-Nya bagi saya - dan melalui kasih saya kepada-Nya.

Saya tidak berpikir ada orang di sini yang menyebut John Cagan seorang pengecut. Anda mengagumi John karena kekuatan karakternya. John pernah menolak Kristus dengan sekuat tenaganya. Tidak ada yang saya katakan kepadanya di ruang penyelidikan yang menggerakan dia. Dia berkata, “Pikiran bahwa saya harus menyerah kepada Yesus membuat saya tertekan sehingga untuk selamanya saya tidak menginginkannya. Yesus telah menyerahkan hidup-Nya untuk saya. Yesus disalibkan untuk saya ketika saya masih menjadi musuh-Nya, dan saya tidak mau menyerah kepada-Nya. Pikiran itu menghancurkan saya. Saya tidak bisa menahan diri lagi. Saya harus memiliki Yesus. Pada saat itu saya menyerah kepada-Nya dan datang kepada Yesus dengan iman ... Saya tidak membutuhkan perasaan. Saya memiliki Kristus! ... Betapa Yesus sangat mengasihi saya dengan mau mengampuni orang yang paling berdosa ini. Kristus telah memberikan nyawa-Nya untuk saya dan untuk itu saya ingin memberikan segala milik saya kepada Dia... Yesus mengambil kebencian dan kemarahan saya dan memberikan saya kasih sebagai gantinya.”

Spurgeon yang tersohor tidak pernah bertemu John Cagan. Tetapi dia pernah menulis seolah dia mengenal John. Spurgeon berkata, “Bagaimanapun, ini bukan penglihatan - yang harus selalu bersifat eksternal - ini memikirkan Yesus, memahami, terpengaruh olehnya, itulah titik kontak sebenarnya. Jadi, kasih kepada Kristus menjadi sarana penyatuan yang nyata, ikatan yang lebih kuat untuk mengikat daripada sebuah sentuhan... Kasih membuat Juruselamat menjadi nyata bagi hati... demikianlah kontak yang kasih itu buat antara Kristus dan jiwa Anda lebih nyata dari apapun yang bisa Anda sentuh atau rasakan.” “Sekalipun kamu belum pernah melihat Dia, namun kamu mengasihi-Nya.”

Tetapi teks ini memberi kita titik kontak yang lain dengan Yesus – “Kamu percaya kepada Dia, sekalipun kamu sekarang tidak melihat-Nya.” ““Kamu percaya kepada Dia.” Di sini sekali lagi kita diingatkan akan kenyataan bahwa Anda dapat percaya kepada Yesus tanpa melihat. “Kamu percaya kepada Dia, sekalipun kamu sekarang tidak melihat-Nya. Kamu bergembira karena sukacita yang mulia…” Namun percaya! Namun percaya! Orang-orang yang dibicarakan oleh Petrus di sini tidak pernah mengenal Yesus. Mereka tidak pernah merasakan sentuhan Yesus. Mereka belum pernah mendengar suara-Nya. Tetapi mereka mengenal Dia! “Kamu percaya kepada Dia, sekalipun kamu sekarang tidak melihat-Nya. Kamu bergembira karena sukacita yang mulia.” “Kamu percaya kepada Dia, sekalipun kamu sekarang tidak melihat-Nya.”

Helen Keller terlahir buta dan benar-benar tuli. Seorang wanita bernama Anne Sullivan mengajari Helen Keller bagaimana cara berbicara. Ini adalah cerita yang menakjubkan. Ketika saya masih kecil, saya mendengar Helen Keller berpidato di radio. Meskipun dia benar-benar buta dan tuli sejak lahir, Helen Keller percaya kepada Yesus! Anda juga bisa percaya kepada Yesus - meskipun Anda tidak dapat melihat Dia atau mendengar Dia!

Percaya kepada Yesus membawa Anda bersentuhan dengan Dia. Baik kasih dan iman adalah titik kontak dengan Yesus. Kasih dan iman mempersatukan kita dengan Juruselamat. “Sekalipun kamu belum pernah melihat Dia, namun kamu mengasihi-Nya. Kamu percaya kepada Dia, sekalipun kamu sekarang tidak melihat-Nya. Kamu bergembira karena sukacita” “Kamu percaya kepada Dia, sekalipun kamu sekarang tidak melihat-Nya. Kamu bergembira karena sukacita!”

Dengarkan Emi Zabalaga, pianis gereja kita. Dia wanita yang bijaksana. Anda bisa mempercayai apa yang dia katakan

     Saya tidak mau percaya Kristus. “Yesus” hanyalah sebuah kata, sebuah doktrin, atau seseorang yang saya tahu pernah ada namun begitu jauh. Alih-alih berjuang untuk menemukan Kristus, saya justru mencari perasaan atau semacam pengalaman.
     Suatu malam saya tiba-tiba menyadari bahwa Yesus telah mati untuk saya. Malam itu saya [memikirkan tentang] Dia di Taman Getsemani, menderita dan berpeluh di bawah beban dosa saya. Saya melihat [dalam pikiran saya] Kristus yang disalibkan. Saya memikirkan pengorbanan pencurahan darah-Nya dan bahwa Dia telah ditikam karena penolakan saya terhadap Dia. Tetapi saya tetap tidak percaya kepada-Nya. Saya masih berpegang pada kebutuhan saya akan perasaan akan jaminan.
     Dr. Hymers mulai berkhotbah dari Kidung Agung tentang keindahan Kristus. Pada waktu saya mendengarkan, Kristus menjadi semakin indah. Saya mulai merindukan Dia. Saya mendengar ayat itu berbunyi demikian, “Kekasihku mulai berbicara kepadaku: Bangunlah manisku, jelitaku, marilah” (Kidung 2:10). Saya merasa Kristus sedang berbicara kepada saya, memanggil saya untuk datang kepada diri-Nya sendiri.
     Saya tahu bahwa semua pengalaman yang saya alami, kesengsaraan, keputusasaan hidup, kehampaan dunia yang dingin, beban dosa yang berat, semuanya karena Tuhan mengasihi saya dan membuat saya melihat kebutuhan saya akan Yesus.
     Saya pergi untuk [menemui Dr. Hymers setelah khotbah]. Dinding dosa seakan berdiri di hadapan saya - kejahatan hati saya, pikiran jahat dari pikiran saya, dan penolakan saya terhadap Yesus tanpa akhir. Saya tidak tahan lagi. Saya harus memiliki Kristus. Saya harus memiliki Darah-Nya. Saya berlutut... Alih-alih bergantung kembali selain pada Yesus, takut akan pertobatan palsu lainnya atau membuat kesalahan, atau melihat ke dalam diri saya sendiri, memeriksa perasaan saya atau meraba-raba dalam kegelapan seperti yang telah saya lakukan sebelumnya, saya memandang Kristus dengan iman... Dia membasuh dosa-dosa saya dalam Darah-Nya yang mahal; Dia menanggung beban dosa saya yang berat! Dia mengampuni dan menebus semua dosa saya.
     Dia sekarang adalah pahlawan saya, Juruselamat dan Tuhan saya! Seringkali sejak saat itu saya telah datang kepada Yesus untuk meminta pertolongan, untuk meminta kekuatan dan perlindungan. Seperti lagu ini, “Rahmat menulis kembali hidupku./ Rahmat menulis kembali hidupku./ Saya tersesat di dalam dosa/ namun Yesus menulis kembali hidup saya.” Saya memiliki banyak sukacita sekarang ketika melihat orang lain diselamatkan oleh Yesus. Saya tidak dapat sepenuhnya mengungkapkan kepuasan dan kedamaian yang berasal dari dosa yang diampuni... Saya berharap semua orang yang bergumul seperti saya dapat mengalami pengampunan dari Yesus! Injil, yang begitu membosankan dan tak bernyawa sebelumnya, sekarang menggetarkan, dan hati saya melambung karena sukacita dan rasa syukur saat mendengar khotbah tentang Yesus. Syukur kepada Tuhan karena telah menarik saya kepada Putra-Nya, Yesus. Saya hanya bisa mengatakan bersama dengan Rasul Paulus, “Syukur kepada Allah karena karunia-Nya yang tak terkatakan itu” (II Korintus 9:15)!

Saudaraku terkasih, saya sendiri tidak pernah benar-benar tahu arti “sukacita” sebelum saya mengenal Kristus. Saya telah melewati banyak ujian dan kesulitan. Saya pernah kecewa dengan orang yang saya percaya. Saya pernah kesepian dan saya telah mengalami kesedihan yang luar biasa. Saya pernah berjalan berjam-jam sepanjang malam, setiap malam. Saya pernah merasakan “kesedihan yang lembut dan penuh kekerasan” sendirian tanpa teman manusia. Saya pernah hanya bertemankan malam. Tetapi selalu dan selalu Yesus membawa saya melewati masa-masa kesedihan ini. Bahkan ketika saya merasa tidak ada orang lain yang menerima saya, Yesus selalu ada untuk saya. “Sejak kupandang salibMu, Dengan iman teguh,/ Aku masyhurkan kasihMu,/ Seumur hidupku./ Seumur hidupku,/ Seumur hidupku,/ Aku masyhurkan kasihMu,/ Seumur hidupku.” Jika Anda masih terhilang mari dengarkan dengan saksama lagu indah ini.

Ku t’lah mencoba dalam seribu cara sia-sia
   Ketakutanku padam, harapanku meningkat;
Namun apa yang aku butuhkan, Alkitab berkata,
   Hanya Yesus.

Jiwaku gelap, hatiku keras –
   Ku tak dapat melihat, Ku tak dapat merasa;
‘Tuk terang, ‘tuk kehidupan, Ku harus memohon
   Dalam iman sederhana kepada Yesus

Dia mati, Dia hidup, Dia memerintah, Dia meminta;
   Ada kasih dalam semua kata-kata dan perbuatan-Nya;
Ada kebutuhan semua orang berdosa
   Selamanya hanya di dalam Yesus.
   (“In Jesus” oleh James Procter, 1913).

Anda mungkin berkata, “Saya tidak yakin. Anda berbicara tentang kasih dan percaya.” Anda berkata, “Saya tidak memiliki kasih untuk Kristus.” “Saya tidak percaya kepada-Nya. Argumenmu tidak meyakinkanku.”

Lalu saya harus memperingatkan Anda. Suatu hari akan datang saat Anda tidak akan mendengar kata-kata indah tentang kasih dan percaya ini lagi. Telinga Anda akan menjadi dingin dan mati. Tidak akan ada lagi kata-kata damai dan pengampunan untuk Anda. Semua akan ditelan di dalam gelapnya Neraka yang kekal

Dengarkan saya sekarang! Sebelum Tuhan berbicara kepada Anda dalam murka dan penghakiman. Dan Tuhan berkata kepada Anda, “Aku memanggil dan engkau menolaknya.”

Yang bisa saya katakan kepada Anda hanyalah, Maukah Anda percaya kepada Kristus? Maukah Anda melakukan itu sekarang, malam ini? Saya tidak bisa berbuat lebih banyak. Saya tidak bisa membuat Anda percaya Yesus. Saya harus meninggalkan itu bersama Tuhan. Dengan kuasa-Nya, Tuhan telah membuka banyak hati untuk percaya Yesus. Anda duduk di antara banyak orang yang telah ditarik Bapa kepada Yesus. Tuhan memilih untuk menarik mereka kepada Yesus. Jika dia tidak menarik Anda, tidak ada yang bisa saya lakukan. Jika Tuhan tidak memilih Anda untuk diselamatkan, tidak ada lagi yang bisa saya lakukan. Jika Anda bukan orang pilihan, tidak ada lagi yang bisa saya lakukan.

Tetapi jika Tuhan telah berbicara kepada hati Anda malam ini, terimalah Kristus. Terima dia sekarang Anda yang paling membutuhkan Yesus, datang dan percayalah kepada-Nya sekarang. Semua yang telah saya katakan tidak akan berguna kecuali Roh Tuhan menerapkannya ke dalam hati Anda. Kami berdoa agar kiranya Anda mau percaya kepada Yesus sekarang seperti orang-orang yang kepada mereka Petrus berbicara dalam teks kita ini. Kami telah berdoa agar Tuhan melakukan apa yang Dia pernah lakukan dengan John Cagan, dan Emi Zabalaga dan orang-orang yang mengelilingi Anda. Kiranya Tuhan memilih orang pilihan di antara kita malam ini. Kiranya Anda datang kepada Yesus, percaya kepada Yesus, dan diselamatkan selamanya oleh Darah-Nya yang menebus. Amin


Jika khotbah ini memberkati Anda Dr. Hymers akan senang mendengar dari Anda. KETIKA ANDA MENULIS KEPADA DR. HYMERS ANDA HARUS MEMBERITAHU BELIAU DARI NEGARA MANA ANDA MENULIS ATAU IA TIDAK DAPAT MENJAWAB EMAIL ANDA. Jika khotbah ini memberkati Anda silahkan mengirim email kepada Dr. Hymers dan ceritakan kepadanya, tetapi selalu jelaskan pada beliau dari negara mana Anda mengirimnya. E-mail Dr. Hymers ada di rlhymersjr@sbcglobal.net (klik di sini). Anda dapat menulis email kepada Dr. Hymers dalam bahasa apapun, namun tulislah dalam bahasa Inggris jika Anda dapat. Jika anda ingin menulis surat kepada Dr. Hymers melalui pos, alamat beliau adalah P.O. Box 15308, Los Angeles, CA 90015. Anda boleh menelepon beliau di (818)352-0452.

(AKHIR KHOTBAH)
Anda dapat membaca khotbah Dr Hymers setiap minggu di Internet
www.sermonsfortheworld.com.
Klik pada “Khotbah Indonesia.”

Naskah-naskah khotbah tidak dilindungi hak cipta. Anda dapat menggunakannya tanpa
meminta izin kepada Dr. Hymers. Namun, semua video khotbah Dr. Hymers dilindungi
hak cipta dan hanya dapat digunakan dengan izin.

Persembahan Pujian Sebelum Khotbah oleh Mr. Benjamin Kincaid Griffith:
“In Jesus” (oleh James Procter, 1913).


GARIS BESAR KHOTBAH

MELIHAT ATAU PERCAYA?

SEEING OR BELIEVING?

oleh Dr. R. L. Hymers, Jr.

“Sekalipun kamu belum pernah melihat Dia, namun kamu mengasihi-Nya. Kamu percaya kepada Dia, sekalipun kamu sekarang tidak melihat-Nya. Kamu bergembira karena sukacita yang mulia dan yang tidak terkatakan, karena kamu telah mencapai tujuan imanmu, yaitu keselamatan jiwamu” (I Petrus 1:8, 9).

I.   Pertama, melihat bukan berarti percaya, Lukas 18:34; Yohanes 20:22; 1:11; Yesaya 53:3.

II.  Kedua, percaya berarti melihat! Kidung Agung 2:10; II Korintus 9:15.