Print Sermon

Tujuan dari situs ini adalah untuk menyediakan manuskrip dan video khotbah gratis kepada para pendeta dan misionaris di seluruh dunia, terutama Dunia Ketiga, di mana hanya ada sedikit sekolah seminari teologi atau sekolah Alkitab.

Naskah-naskah khotbah dan video ini diakses oleh sekitar 1,500,000 komputer di lebih dari 221 negara setiap tahunnya di www.sermonsfortheworld.com. Ratusan orang lainnya menyaksikan video di YouTube, tetapi mereka akan segera meninggalkan YouTube dan mengunjungi langsung ke website kami. Naskah-naskah khotbah ini disajikan dalam 46 bahasa kepada sekitar 120,000 komputer setiap bulannya. Naskah-naskah khotbah tidak dilindungi hak cipta. Jadi para pengkhotbah boleh menggunakannya tanpa seijin kami. Silahkan klik di sini untuk mengetahui bagaimana Anda dapat memberikan donasi setiap bulan untuk membantu kami dalam pekerjaan besar pemberitaan Injil ke seluruh dunia ini.

Kapanpun Anda menulis pesan untuk Dr. Hymers, selalu sebutkan kepada beliau negara di mana Anda tinggal. Surel Dr. Hymers adalah rlhymersjr@sbcglobal.net. .




KETIDAK PERCAYAAN DAN KEBANGUNAN ROHANI – SUATU PEMIKIRAN BARU

UNBELIEF AND REVIVAL – A NEW INSIGHT
(Indonesian)

oleh Dr. R. L. Hymers, Jr.
diterjemahkan oleh Dr. Edi Purwanto

Khotbah ini dikhotbahkan di Baptist Tabernacle of Los Angeles
Pada Kebaktian Minggu Malam, 17 Juli 2016

“Karena Engkau melakukan kedahsyatan yang tidak kami harapkan, seperti tidak pernah didengar orang sejak dahulu kala!” (Yesaya 64:3).


John Cagan dan saya sedang dalam proses menjadi teman. Ini akan menjadi persahabatan yang tidak biasa. Sebuah persahabatan antara seorang pemuda dan seorang pria yang sudah cukup tua yang layak menjadi kakeknya. Ini persahabatan yang ditempa dalam perjuangan antara dua orang. Dua orang yang sangat berbeda. Tetapi dua orang yang juga sama. Kami berdua kadang-kadang memiliki periode depresi yang mendalam. Kami berdua memiliki sifat introvert. Kami berdua merasa lebih nyaman sendirian daripada di tengah orang banyak. Kami berdua telah belajar untuk berusaha keluar dari keadaan kami yang sebenarnya. Dan ada hal lain yang sam-sama kami rasakan. Kami berdua ragu bahwa kita akan memiliki kebangunan rohani. Kami berdua ragu bahwa kita akan pernah memiliki Baptist Tabernacle “baru”.

Dalam khotbahnya Minggu lalu John memberitahu kita tentang keraguannya. Dia mengatakan kepada kita tentang ketakutannya. Kekhawatiran bahwa hal itu tidak akan terjadi. Kekhawatiran bahwa gereja kita tidak akan pernah berubah. Bagi saya itu adalah bagian yang paling penting dari khotbah John. Berikut adalah apa yang dia katakan kepada kita dalam khotbah tersebut.

Dr. Hymers berkata, “Kita harus berpuasa dan berdoa agar Allah turun dan membuat gereja kita hidup kembali dalam hadirat-Nya.” Saya harus mengakui bahwa saya telah memiliki keraguan tentang itu... Saya juga ragu-ragu untuk percaya akan tantangan yang diberikan oleh Dr. Hymers kepada kita. Anda juga dapat menggelengkan kepala tak percaya... Mungkin Anda juga tidak percaya itu (John Samuel Cagan, “Forget the Past and Reach for the Prize!”).

Saya pikir kata-kata itu bagian paling penting dari khotbah luar biasa John. Saya berpikir ingin menghilangkan kalimat tersebut ketika saya membantunya pada waktu menulis khotbah tersebut. Tetapi akhirnya saya tahu bahwa kalimat tersebut harus dibiarkan tetap ada di sana. Sekarang, ketika saya membaca kembali khotbahnya, saya menyadari bahwa kalimat tersebut sangatlah penting. Sangat penting. Yang paling penting dari semua yang lain!

Banyak dari antara Anda yang telah berada di gereja kita cukup lama memiliki keraguan juga - bukan? Mereka yang dibesarkan di gereja kita seperti John, banyak dari antara Anda yang adalah “anak-anak gereja ini” sama seperti dia, harus “menggelengkan kepala dalam ketidakpercayaan… [karena] Anda juga tidak percaya itu.”

Itu hal yang luar biasa! Itu adalah kejujuran yang nyata. Kejujuran seperti itu membuat sebuah khotbah berkilau! Dan saya pikir itu sangat penting agar Anda juga mengakui keraguan Anda - setidaknya kepada diri sendiri dan kepada Allah. Kejujuran seperti itu benar-benar langkah pertama menuju kebangunan rohani. Dengarkan dengan seksama hal ini: Saya sendiri tidak percaya itu akan terjadi. Itu adalah pengakuan saya kepada Anda malam ini. Saya juga tidak percaya itu! Pada akhirnya, kejujuran seperti itu mungkin menyebar ke pengakuan terbuka, pertobatan, dan doa segenap hati bagi satu sama lain - jika Tuhan mengirimkan pencurahan Roh-Nya di antara kita. Kejujuran pada diri kita sendiri - dan kemudian kepada orang lain - sering menjadi langkah pertama dalam kebangunan rohani yang dicurahkan oleh Allah!

Jadi, akuilah. Akuilah bahwa Anda tidak percaya bahwa kita bisa memiliki Baptist Tabernacle “baru”! Akuilah bahwa Anda tidak percaya Tuhan akan mengirim kuasa-Nya dan membuat gereja kita hidup lagi! Mengapa itu penting? Ini penting karena ketidakpercayaan adalah dosa. Itu sering menjadi dosa terburuk dari semua dosa lainnya. Dan kita harus mengakui dosa-dosa kita kepada Allah sekarang, sebelum kita berpikir untuk “saling mengaku dosa [kita]” di masa depan. Sebelum kita benar-benar dapat “saling mendoakan, supaya [kita] sembuh” (Yakobus 5:16). Dalam penyembuhan tidak bisa terjadi kecuali kita mengakui ketidakpercayaan kita - setidaknya kepada diri kita sendiri dan kepada Allah! Lalu kemudian kita dapat mengakui ketidakpercayaan kita satu sama lain, serta kesalahan lain yang kita miliki.

Tetapi di sini adalah pertanyaan yang paling penting yang saya harus tanyakan malam ini - Bisakah kita memiliki pencurahan Roh sementara kita masih tidak percaya hal ini bisa terjadi? Bisakah kita mulai memiliki Baptist Tabernacle “baru” sementara kita masih tidak percaya bahwa Allah dapat mengubah gereja kita dan membuatnya hidup kembali? Jawabannya tentu saja adalah IYA! Iya - kita dapat memiliki pencurahan Roh Allah, meskipun kita tidak percaya hal ini bisa terjadi! Ya - Allah dapat memberikan kita Baptist Tabernacle “baru”, meskipun kita tidak percaya hal ini bisa terjadi!

Bagaimana itu bisa benar? Nah, itu seharusnya benar karena Allah berdaulat. Allah adalah Pribadi yang memutuskan iya atau tidak untuk mengirim Roh-Nya di antara kita! Ini tidak tergantung pada kita! Ini tidak tergantung pada iman kita, atau ketidakpercayaan kita! Itu tergantung pada Allah saja! Itu adalah kebalikan dari apa yang penyesat Pelagianis lama yang diajarkan oleh Charles Finney. Dia mengatakan itu tergantung pada kita! Namun Alkitab mengatakan itu tergantung hanya pada Allah, bukan pada kita sama sekali! Itu adalah teologi Reformed! Itu adalah poin yang baik dalam Calvinisme kuno yang dipercaya oleh nenek moyang Baptis kita! Finney mengajarkan apa yang disebut oleh para teolog “kondisionalisme” - bahwa kita harus memenuhi kondisi tertentu di hadapan Allah dan dengan demikian dapat mendorong Allah mengirimkan pencurahan Roh-Nya! “Kondisionalisme” adalah kebohongan kotor! Itu berasal dari setan. Dan itu adalah suatu kebohongan, di atas semua kebohongan lainnya, yang telah menghentikan gereja-gereja kita dari memiliki kembali kebangunan rohani agung hampir selama 200 tahun ini di dunia Barat! Finney mengajarkan bahwa kebangunan rohani “bisa dijamin hanya jika manusia menciptakan kondisi yang tepat” (Brian H. Edwards, Revival – A People Saturated With God, hal. 71). Itu adalah sebuah kebohongan. Itu tidak sesuai dengan Firman Tuhan! Ini adalah “ajaran setan-setan” (I Timotius 4:1). Brian Edwards berkata, “Charles Finney sangat yakin bahwa kebangunan rohani dapat dihasilkan dengan mengikuti seperangkat aturan” (Edwards, hal. 31). Nah, kita telah menggunakan “aturan-aturan” seperti itu selama hampir 200 tahun ini - dan semua itu belum menghasilkan kebangunan rohani. Kebangunan rohani sejati belum dihasilkan oleh apa pun yang manusia lakukan. Bahkan tidak bekerja karena iman dalam diri kita sendiri! Tidak ada orang yang dapat menyebabkan pencurahan Roh Allah. Itu sepenuhnya adalah karya Allah. Kebangunan rohani bahkan dapat terjadi tanpa adanya doa! “Bidat,” kata Anda? Bukan, bukan bidat, tetapi itu dari Alkitab. Alkitab mengatakan, “Kuasa dari Allah asalnya” (Mazmur 62:11). Semua kuasa adalah milik Allah kita yang kudus dan Mahakuasa. Dia adalah pribadi yang melepaskan kuasa dalam kebangunan rohani. Allah memiliki kendali penuh. Dia bahkan tidak membutuhkan kita untuk percaya sebelum Dia mengirimkan Roh Kudus. Itu tidak tergantung pada keyakinan kita atau ketidakpercayaan kita.

Mereka yang dipengaruhi oleh Finney mendasarkan “kcondisionalisme” mereka pada II Tawarikh 7:14, tetapi itu tidak menghasilkan kebangunan rohani! Di mana kebangunan rohani yang dihasilkan dengan mengikuti II Tawarikh 7:14? Semua yang Anda miliki adalah kebodohan Pantekosta. Kebangunan-kebangunan rohani mereka tidak memiliki kemiripan apapun dengan kebangunan rohani klasik masa lalu! Mereka membuat orang jatuh di lantai, tetapi beberapa tahun kemudian mereka akan jatuh ke dalam neraka karena mereka tidak diselamatkan! Itu adalah kebenaran yang menyedihkan di dunia Barat saat Pentakosta dan Injili lainnya menggunakan II Tawarikh 7:14 sebagai rumus. Tetapi ayat itu hanya berlaku untuk Israel dalam Perjanjian Lama. Itu tidak berbicara tentang Kekristenan Perjanjian Baru! Mereka mendasarkan gagasan “kcondisionalisme” mereka pada ayat yang Allah berikan kepada orang-orang Yahudi di Israel! Sebuah pengetahuan sederhana apa yang saya katakan harus menunjukkan bahwa II Tawarikh 7:14 tidak ada hubungannya dengan kita hari ini, dan tidak pernah memiliki kaitan. Ini adalah ide Finney! Ini bukan ide Protestan, atau ide Baptis klasik! Berikut adalah dua contoh di dalam Alkitab. Tidak ada persiapan sebelum kebangunan rohani besar di Niniwe, sebagaimana dicatat dalam Yunus, pasal tiga. Dr. J. Vernon McGee menyebutnya “kebangunan rohani terbesar dalam sejarah.” Dalam Perjanjian Baru, kita membaca tentang kebangunan rohani besar di Samaria dalam Kisah Para Rasul, pasal delapan. Tidak ada persiapan. Filipus hanya pergi ke kota itu, “dan memberitakan Kristus kepada mereka.” Jika Anda membaca Kisah Para Rasul, pasal 8, ayat 6 dan 7, Anda akan melihat bahwa kebangunan rohani yang luar biasa terjadi. Itu datang tanpa adanya doa. Itu terjadi tanpa adanya puasa. Itu terjadi tanpa apapun mendesak atau persiapan. Kita perlu memikirkan kembali keseluruhan konsep kita tentang kebangan rohani, dan mulai melihatnya sebagai sesuatu yang Allah lakukan, entah kita siap atau tidak. Saya percaya bahwa “kondisionalisme” adalah yang membuat Allah murka, sehingga Ia menarik kuasa-Nya dari kita daripada memberikannya. Orang-orang zaman dulu memohon kepada Allah untuk melakukannya dan tidak menempatkan kondisi di atasnya. Oleh karena itu, Allah menjawab mereka. Mereka berpusat pada Allah daripada berpusat pada manusia. Itulah yang harus kita lakukan hari ini. Allah memiliki kendali penuh. Dia bahkan tidak membutuhkan kita untuk percaya sebelum Dia mengirimkan Roh Kudus. Itulah sebabnya Jonathan Edwards menyebut kebangunan rohani sebagai pekerjaan Allah yang “mengejutkan”. Mereka tidak menggunakan “kondisionalisme” Finney sebelum Allah menurunkan kebangunan rohani. Edwards hidup sebelum Finney. Dia tidak mengikuti Pelagianisme Finney tentang kebangunan rohani. Seperti yang telah saya katakan, Allah bahkan tidak membutuhkan kita untuk percaya sebelum Ia mengirimkan Roh Kudus. Itu tidak bergantung pada kepercayaan atau ketidakpercayaan kita.

Saya tahu itu melalui pengalaman, pengalaman yang telah saya sampaikan kepada Anda. Tetapi saya ingin menceritakannya lagi malam ini untuk menunjukkan sesuatu yang baru. Saya telah menjadi saksi mata dari tiga kebangunan rohani yang nyata. Dalam kebangunan rohani ketiga saya melihat, tidak ada persiapan sama sekali. Pada menit-menit terakhir saya diberitahu untuk berkhotbah di kebaktian malam. Diputuskan, seperti yang saya katakan, pada menit-menit terakhir. Saya bertanya kepada seorang pemuda yang menghadiri gereja tersebut kira-kira apa yang harus saya khotbahkan. Dia berkata, “Apa pun yang Anda lakukan, jangan menyampaikan khotbah penginjilan. Itu satu-satunya yang tidak dikhotbahkan oleh pendeta di sini. Semua orang di gereja ini telah diselamatkan.” Saat itulah saya mulai berkeringat dan khawatir. Saya hanya punya satu khotbah yang ada pada diri saya, dan itu adalah khotbah penginjilan. Akan ada banyak sekali pengkhotbah terkemuka yang ada di gereja malam itu, serta banyak profesor seminari dan para pemimpin Kristen lainnya. Apa yang akan mereka pikirkan jika tidak ada yang menanggapi khotbah saya? Saya meminta Ileana dan anak-anak pergi jalan-jalan keluar - dan saya menghabiskan sore itu dalam kekhawatiran, sendirian di kamar motel. Saya bahkan tidak berdoa untuk kebangunan rohani saat itu. Itu tidak ada dalam pikiran saya. Yang saya doakan hanya kiranya ada satu orang saja yang akan maju ke depan. Saya masih berkeringat dan khawatir ketika kebaktian pada malam itu itu sudah dimulai. Akhirnya saya berpikir, “Saya akan memberikan semua yang saya punya, bahkan sekalipun tidak ada yang maju ke depan saat undangan diberikan.” Saya menyampaikan khotbah itu dengan setiap ons energi yang saya miliki. Lalu saya memberikan apa yang disebut “undangan dingin” - tanpa tangan terangkat dalam doa - hanya undangan dingin untuk maju ke depan. Yang sangat mengejutkan saya adalah ada 75 orang maju ke depan. Ada banyak yang maju ke depan sepanjang malam itu. Itu adalah kebangunan rohani sejati. Undangan berlangsung selama sekitar tiga jam, dengan banyak anggota jemaat mendapatkan diri mereka benar-benar diselamatkan, dan yang lainnya mengakui dosa mereka dan dibenarkan Allah. Salah satu orang yang sudah sangat tua, dari antara mereka, yang sudah menjadi anggota gereja itu selama bertahun-tahun, merangkak dengan tangan dan lutut maju ke depan sambil berteriak, “Aku masih terhilang! Aku masih terhilang!” Tiga gadis remaja yang berdiri pada platform menyanyikan lagu trio. Tetapi mereka tidak bisa menyanyi lagi. Mereka bertiga mencucurkan air mata. Mereka berdiri di depan jemaat dan mengaku bahwa mereka masih terhilang. Kami melayani mereka selama berjam-jam. Tetapi seperti hampir di semua kebangunan rohani, waktu tidak dapat menghentikannya. Saya terkejut ketika saya akhirnya melihat jam saya dan melihat bahwa itu sudah lewat pukul 11:00 malam! Waktu masih berlanjut ketika Anda berada dalam sebuah kebangunan rohani. Tidak ada yang pergi. Setiap orang tetap tinggal sampai akhir. Allah sedang bekerja, dan mereka bisa merasakan kehadiran-Nya di gereja itu. Dalam tiga bulan berikutnya lebih dari 500 orang yang mudah-mudahan telah diselamatkan tersebut, dibaptis, dan bergabung dengan gereja itu.

Itu adalah kebangunan rohani ketiga yang saya saksikan dengan mata saya sendiri. Saya telah menceritakannya kepada Anda sebelumnya. Tetapi saya menceritakannya kembali malam ini karena itu menunjukkan bahwa Allah dapat mencurahkan Roh-Nya dalam kebangunan rohani tanpa persiapan sama sekali. Saya sendiri tidak mengharapkan itu. Saya sendiri tidak percaya hal itu akan terjadi. Saya bahkan tidak percaya ada satu orang yang akan maju ke depan! Itu menunjukkan kebangunan rohani bisa terjadi bahkan sekalipun Anda dan saya tidak percaya bila itu akan terjadi. Bahkan sekalipun Anda merasa seperti John Cagan ketika ia berkata, “Saya harus mengakui kepada Anda bahwa saya memiliki keraguan... Anda juga dapat menggelengkan kepala tak percaya... Mungkin Anda juga tidak percaya.” Saya pikir itu adalah kalimat yang paling penting yang John sampaikan dalam khotbah-nya yang luar biasa.

Kita bisa berdoa untuk Baptist Tabernacle “baru” dengan tidak benar-benar percaya bahwa itu akan terjadi. Kita bisa berdoa agar Allah mengoyakkan langit dan turun dengan tidak benar-benar percaya bahwa Dia akan menjawab kita. Itu OK. Teruslah berdoa untuk itu bahkan sekalipun Anda tidak percaya. Bahkan sekalipun Anda ragu, Allah dapat menjawab doa-doa Anda yang tidak sepenuhnya percaya Dia akan menjawabnya. John Cagan menuliskan beberapa kata dari puisi dan memberikannya kepada saya untuk dimasukkan ke dalam khotbah ini - ketika ia mengingatnya, dari seorang penyair yang bernama.

Ada tempat yang melampaui kesedihan
   Dan itu adalah di mana aku berada…
Di mana pikiran sering berbohong,
   Terlalu dalam untuk air mata.

Di mana doa-doa yang sering berbohong, terlalu dalam untuk air mata. Dimana keraguan yang sering berbohong, terlalu dalam untuk air mata. Tetapi Allah mendengar doa-doa kita, bahkan sekalipun kita tidak benar-benar percaya bahwa Dia akan menjawab kita.

Dan itu membawa kita kembali ke teks kita. Nabi Yesaya berdoa kepada Allah untuk mengoyakkan langit dan turun. Mari kita membuka Yesaya 64:1 kembali. Ayat itu ada pada halaman 768 dari Scofield Study Bible. Itu adalah Yesaya 64:1-3. Mari kita berdiri saat saya membacakannya kembali.

“Oh Sekiranya Engkau mengoyakkan langit dan Engkau turun, sehingga gunung-gunung goyang di hadapan-Mu -- seperti api membuat ranggas menyala-nyala dan seperti api membuat air mendidih--untuk membuat nama-Mu dikenal oleh lawan-lawan-Mu, sehingga bangsa-bangsa gemetar di hadapan-Mu, karena Engkau melakukan kedahsyatan yang tidak kami harapkan, seperti tidak pernah didengar orang sejak dahulu kala!” (Yesaya 64:1-3).

Anda dipersilahkan untuk duduk kembali.

Nabi berdoa kepada Allah untuk mengoyakkan langit dan turun, sehingga gunung-gunung goyang di hadapan-Nya. Tetapi dia tidak percaya hal itu akan terjadi. Lihatlah ayat tiga.

“Karena Engkau melakukan kedahsyatan yang tidak kami harapkan.”

Ketika mereka berdoa untuk hal-hal yang mereka “tidak harapkan.” Matthew Henry berkata, “Mereka putus asa apakah akan ada pembebasan, mereka jauh dari setiap pemikiran akan datangnya pembebasan.” Kemudian “Engkau turun, sehingga gunung-gunung goyang di hadapan-Mu” (Yesaya 64:1). Doa mereka terkabul meskipun mereka tidak mengharapkan itu. Doa mereka terkabul meskipun mereka merasa “putus asa apakah akan ada pembebasan.” Meskipun mereka tidak memiliki “pemikiran akan datangnya pembebasan”!

Saya berdoa untuk ibu saya agar mau diselamatkan selama lebih dari empat puluh tahun. Saya tidak percaya Allah akan menjawab doa-doa saya. Saya menyerah untuk berharap - tetapi saya terus berdoa untuk dia - meskipun saya tidak percaya ketika saya berdoa. Tetapi Tuhan akhirnya menjawab doa-doa saya yang meyedihkan, yang tanpa disertai kepercayaan itu. Ibu saya diselamatkan dengan ajaib pada usia 80 tahun.

Noah Song memberikan khotbah yang luar biasa pagi ini. Dia mengatakan kepada kita tentang bagaimana Daud memperoleh iman untuk membunuh raksasa itu. Daud memperoleh iman dengan mengingat apa yang Allah telah lakukan untuk dia di masa lalu. Ia telah membunuh singa. Ia telah membunuh beruang. Jadi Daud tahu bahwa Allah juga akan memberinya kekuatan untuk membunuh raksasa itu! Kita harus ingat itu juga. Gereja kita telah mengatasi banyak kendala untuk memperoleh jawaban doa. Karena Dia telah melakukan begitu banyak bagi kita di masa lalu, itu harus memperkuat iman kita. Ini harus memperkuat iman kita untuk percaya bahwa Dia akan menjawab doa-doa kita dan menurunkan Roh Kudus untuk memberi kita Baptist Tabernacle baru dan bangun!

Oh, saudara-saudara ku, teruslah berdoa, bahkan sekalipun Anda memiliki keraguan. Berdoalah agar Allah turun di antara kita dalam kebangunan rohani. Berdoalah agar Allah sendiri akan memberi kita Baptist Tabernacle “baru”! Berdoalah seperti seorang pria yang ingin Yesus untuk menyelamatkan anaknya yang kerasukan setan. Yesus berkata kepadanya, “Katamu: jika Engkau dapat? Tidak ada yang mustahil bagi orang yang percaya!” (Markus 9:23). Orang yang menyedihkan itu tidak percaya bahwa anaknya akan diselamatkan. Dia tidak percaya hal itu akan terjadi. Tetapi orang itu sangat ingin anaknya untuk diselamatkan. Dia begitu sangat putus asa sehingga ia berseru kepada Yesus, “Aku percaya. Tolonglah aku yang tidak percaya ini!” (Markus 9:24). Saya harap Anda akan mengulangi kata-kata ini ketika Anda berdoa untuk suatu kebangunan rohani, “Aku percaya. Tolonglah aku yang tidak percaya ini!” Dr. Ryrie benar ketika berkata, “Orang itu berteriak minta tolong karena imannya sendiri lemah” (Ryrie Study Bible). Sebuah himne tua mengatakan itu dengan baik.

Dalam badai hidupku
   Tuhan kupegang teguh;
Walau imanku lemah,
   Ku bersandar padaNya.
(“Trusting Jesus” oleh Edgar P. Stites, 1836-1921/
      Nyanyian Pujian No. 333).

Bahkan walau iman Anda lemah, teruslah berdoa kepada Allah agar turun dan menciptakan kebangunan rohani di antara kita!

Mari kita berdiri dan berdoa kepada Allah agar memberi kita Baptist Tabernacle baru (berdoa). Sekarang berdoalah kepada Allah untuk mengoyakkan langit dan turun di antara kita dalam kebangunan rohani (berdoa). Sekarang berdoalah kepada Allah agar meningkatkan iman Anda yang lemah ketika Anda berdoa untuk hal-hal ini (berdoa).

Silahkan tetap berdiri dan mari menyanyikan lagu nomor 7 pada lembar lagu Anda. “Penuhi Semua Visi Ku.” Itu adalah pujian nomor 7.

Penuhi semua visiku, Juruselamat, aku berdoa,
   Kiranya aku hanya melihat Yesus hari ini;
Meskipun melalui lembah Engkau memimpinku,
   Kemuliaan-Mu yang tak surut meliputiku.
Penuhi semua visiku, Juruselamat ilahi,
   Sampai bersama kemuliaan-Mu rohku akan bersinar.
Penuhi semua visiku, kiranya semua orang melihat
   Gambar Kudus-Mu terpancar di dalamku.

Penuhi semua visiku, setiap kerinduan
   Untuk menjaga kemuliaan-Mu; jiwaku menginspirasi
Dengan kesempurnaan-Mu, kasih suci-Mu
   Membanjiri langkahku dengan cahaya dari atas.
Penuhi semua visiku, Juruselamat ilahi,
   Sampai bersama kemuliaan-Mu rohku akan bersinar.
Penuhi semua visiku, kiranya semua orang melihat
   Gambar Kudus-Mu terpancar di dalamku.

Penuhi semua visiku, bersihkan sia-sia dosa
   Bayangan cahaya bersinar di dalam diriku.
Kiranya ku hanya melihat wajah agung-Mu,
   Melahap jiwaku dalam kasih karunia-Mu yang tak terbatas.
Penuhi semua visiku, Juruselamat ilahi,
   Sampai bersama kemuliaan-Mu rohku akan bersinar.
Penuhi semua visiku, kiranya semua orang melihat
   Gambar Kudus-Mu terpancar di dalamku.
(“Fill All My Vision” oleh Avis Burgeson Christiansen, 1895-1985).

Anda dipersilahkan untuk duduk kembali.

Dan sekarang saya harus berbicara kepada anda yang belum diselamatkan. Yesus telah mati di kayu salib untuk membayar dosa Anda. Yesus telah mencurahkan darah-Nya di kayu Salib itu untuk menyucikan Anda dari segala dosa. Ia telah bangkit secara fisik dari antara orang mati untuk memberikan hidup yang kekal. Dia sekarang ada dalam dimensi lain, di Surga Ketiga, di sebelah kanan Allah Bapa. Jika Anda percaya Yesus Anda akan diselamatkan dari dosa dan penghakiman. Ketika Anda bertobat dan percaya kepada Yesus dosa-dosa Anda akan sucikan oleh Darah-Nya yang kudus.

Jika Anda ingin dibimbing tentang bagaimana percaya Yesus, Anda perlu membuat janji dengan Dr. Cagan untuk memberikan bimbingan kepada Anda. Atau Anda bisa meneleponnya di kantor rumahnya selama seminggu untuk membuat janji, atau Anda dapat berbicara dengan dia malam ini tentang janji. Amin.


Jika khotbah ini memberkati Anda Dr. Hymers akan senang mendengar dari Anda. KETIKA ANDA MENULIS KEPADA DR. HYMERS ANDA HARUS MEMBERITAHU BELIAU DARI NEGARA MANA ANDA MENULIS ATAU IA TIDAK DAPAT MENJAWAB EMAIL ANDA. Jika khotbah ini memberkati Anda silahkan mengirim email kepada Dr. Hymers dan ceritakan kepadanya, tetapi selalu jelaskan pada beliau dari negara mana Anda mengirimnya. E-mail Dr. Hymers ada di rlhymersjr@sbcglobal.net (klik di sini). Anda dapat menulis email kepada Dr. Hymers dalam bahasa apapun, namun tulislah dalam bahasa Inggris jika Anda dapat. Jika anda ingin menulis surat kepada Dr. Hymers melalui pos, alamat beliau adalah P.O. Box 15308, Los Angeles, CA 90015. Anda boleh menelepon beliau di (818)352-0452.

(AKHIR KHOTBAH)
Anda dapat membaca khotbah Dr Hymers setiap minggu di Internet
www.sermonsfortheworld.com.
Klik pada “Khotbah Indonesia.”

Naskah-naskah khotbah tidak dilindungi hak cipta. Anda dapat menggunakannya tanpa
meminta izin kepada Dr. Hymers. Namun, semua video khotbah Dr. Hymers dilindungi
hak cipta dan hanya dapat digunakan dengan izin.

Pembacaan Alkitab Sebelum Khotbah oleh Mr. Abel Prudhomme: Yesaya 64:1-4.
Persembahan Pujian Sebelum Khotbah oleh Mr. Benjamin Kincaid Griffith:
“Trusting Jesus” (oleh Edgar P. Stites, 1836-1921).