Print Sermon

Tujuan dari situs ini adalah untuk menyediakan manuskrip dan video khotbah gratis kepada para pendeta dan misionaris di seluruh dunia, terutama Dunia Ketiga, di mana hanya ada sedikit sekolah seminari teologi atau sekolah Alkitab.

Naskah-naskah khotbah dan video ini diakses oleh sekitar 1,500,000 komputer di lebih dari 221 negara setiap tahunnya di www.sermonsfortheworld.com. Ratusan orang lainnya menyaksikan video di YouTube, tetapi mereka akan segera meninggalkan YouTube dan mengunjungi langsung ke website kami. Naskah-naskah khotbah ini disajikan dalam 46 bahasa kepada sekitar 120,000 komputer setiap bulannya. Naskah-naskah khotbah tidak dilindungi hak cipta. Jadi para pengkhotbah boleh menggunakannya tanpa seijin kami. Silahkan klik di sini untuk mengetahui bagaimana Anda dapat memberikan donasi setiap bulan untuk membantu kami dalam pekerjaan besar pemberitaan Injil ke seluruh dunia ini.

Kapanpun Anda menulis pesan untuk Dr. Hymers, selalu sebutkan kepada beliau negara di mana Anda tinggal. Surel Dr. Hymers adalah rlhymersjr@sbcglobal.net. .




BANGKITLAH, ANAK-ANAK MUDA!

RISE UP, YOUNG MEN!
(Indonesian)

oleh Dr. R. L. Hymers, Jr.
diterjemahkan oleh Dr. Edi Purwanto

Khotbah ini dikhotbahkan di Baptist Tabernacle of Los Angeles
Pada Kebaktian Minggu Malam, 19 Juni 2016


Saya ingin Anda membuka Alkitab dari Yesaya 64:1. Ayat itu ada pada halaman 768 dari Scofield Study Bible. Tetap biarkan Alkitab Anda terbuka pada bagian itu sepanjang khotbah ini. Sesaat yang lalu Jack Ngann menyanyikan “Ajarku untuk Berdoa” (“Teach Me to Pray”). Bait kedua mengekspresikan kebutuhan besar kita saat ini,

Kuasa di dalam doa, Tuhan, kuasa di dalam doa,
   Di sini di tengah dunia yang penuh dosa dan penderitaan
Manusia terhilang dan sekarat, jiwa-jiwa ada dalam keputus-asaan
   Oh berikanku kuasa, kuasa di dalam doa!
(“Teach Me to Pray” oleh Albert S. Reitz, 1879-1966).

Pendeta saya di gereja Tionghoa adalah Dr. Timothy Lin. Dia adalah seorang pendoa. Dia berkata, “Tujuan doa adalah untuk meminta kehadiran Allah.” Dia juga mengatakan, “Gereja di hari-hari terakhir harus memiliki kehadiran Allah jika gereja ingin bertumbuh, atau semua usaha akan menjadi sia-sia.” Itulah sebabnya Setan bekerja begitu keras untuk menghalangi kita dari berdoa. Dr. Lin mengatakan bahwa semakin dekat kita pada Kedatangan Kedua Kristus, “tekanan lebih besar dari Setan adalah melawan doa” (semua kutipan berasal dari buku Dr. Lin, The Secret of Church Growth). Itulah sebabnya Rasul Paulus mengatakan kepada kita, “Karena perjuangan kita bukanlah melawan darah dan daging, tetapi melawan pemerintah-pemerintah, melawan penguasa-penguasa, melawan penghulu-penghulu dunia yang gelap ini, melawan roh-roh jahat di udara” (Efesus 6:12). Bagaimana kita bertempur melawan kuasa kegelapan? Paulus menjawab pertanyaan itu dalam Efesus 6:18-19,

“Dalam segala doa dan permohonan. Berdoalah setiap waktu di dalam Roh dan berjaga-jagalah di dalam doamu itu dengan permohonan yang tak putus-putusnya untuk segala orang Kudus, juga untuk aku, supaya kepadaku, jika aku membuka mulutku, dikaruniakan perkataan yang benar, agar dengan keberanian aku memberitakan rahasia Injil” (Efesus 6:18-19).

Setan menempatkan tekanan pada pikiran kita ketika kita berdoa - terutama ketika kita berdoa untuk kehadiran Allah di antara kita. Sadarilah itu. Fokuskan pikiran Anda untuk memikirkan tentang apa yang Anda doakan. Ketika orang lain berdoa, paksalah pikiran Anda untuk mendengarkan dengan cermat setiap ucapan doanya, dan ucapkan “Amin” pada akhir setiap permohonan pemimpin doa! Amin! Itu membuat doa kita memiliki kekuatan melawan Setan!

Yesaya hidup pada masa yang sangat menyedihkan dalam sejarah bangsanya. Di Amerika dan dunia Barat, kita juga hidup pada masa kemurtadan besar dan menyedihkan di banyak gereja. Gereja-gereja Baptis Selatan kehilangan hampir seperempat juta anggota tahun lalu. Kebaktian doa telah berubah menjadi pelajaran Alkitab. Kebaktian Minggu malam mulai ditutup dalam jumlah yang mengkhawatirkan dari gereja-gereja kita. Khotbah telah berubah menjadi eksposisi Alkitab yang kering. Khotbah penginjilan sejati sudah mati. Saya tidak mendengarnya lagi satu pun dari antara gereja-gereja kita. Dr Martyn Lloyd-Jones berkata,

     Allah tahu gereja Kristen telah berada di padang gurun selama bertahun-tahun. Jika Anda membaca sejarah Gereja sebelum sekitar tahun 1830 atau 1840, Anda akan menemukan bahwa di banyak negara dulu ada kebangunan rohani luar biasa... hampir setiap sepuluh tahun atau lebih. Belum ada lagi yang seperti itu. Hanya ada satu kebangunan rohani besar sejak tahun 1859. Oh, kita telah melewati masa tandus... Kita telah melewati salah satu periode paling tandus dalam sejarah panjang Gereja... Kita telah berada dalam perbudakan, kita telah berada dalam ketakutan, kita telah menderita penganiayaan dan ejekan, dan itu masih berlangsung. Kita masih di padang gurun. Jangan percaya siapa pun yang mengatakan bahwa kita tidak sedang dalam kondisi seperti itu. Gereja sedang berada di padang gurun (Martyn Lloyd-Jones, M.D., Revival, Crossway Books, 1992 edition, hlm. 129).

Dan itu membawa kita kepada doa agung Yesaya untuk kehadiran Allah untuk melawat umat-Nya. Nabi hidup pada masa ketika umat Allah berada dalam kondisi ditinggalkan dan menjadi sunyi. Yesaya melihat ini. Ini mengganggunya sehingga ia memutuskan untuk berdoa kepada Allah dengan tekun berdoa, terus mengganggu Allah, sampai Dia mengirimkan masa kebangunan besar kepada umat-Nya. Ini adalah doa saya agar Allah akan meletakkan beban itu dalam hati beberapa orang muda di sini malam ini. Betapa kita perlu berdoa lagi dan lagi dan lagi - tanpa malu-malu meminta kehadiran Allah, meminta, mencari, mengetuk - sampai Allah mengirimkan kehadiran-Nya di antara kita. Karena Yesus berkata,

“Jadi jika kamu yang jahat tahu memberi pemberian yang baik kepada anak-anakmu, apalagi Bapamu yang di sorga! Ia akan memberikan Roh Kudus kepada mereka yang meminta kepada-Nya?” (Lukas 11:13).

Dan itu adalah doa dari Yesaya. Mari kita berdiri dan membaca Yesaya 64:1 dengan keras.

“Oh, sekiranya Engkau mengoyakkan langit dan Engkau turun, sehingga gunung-gunung goyang di hadapan-Mu” (Yesaya 64:1).

Anda dipersilahkan untuk duduk kembali.

Dia berkata, “Oh.” Itu adalah kata yang agung. Saya ingat pernah membaca Dr. John R. Rice, yang mengatakan bahwa “Oh” telah pergi dari doa-doa kita. Ini menunjukkan bahwa kita begitu merindukan hal yang kita minta. Kita haus untuk itu. Kita merasakan bahwa kita harus memilikinya! Yesaya dengan sungguh-sungguh memohon kepada Allah, seperti yang Yesus lakukan di Taman Getsemani,

“Dalam hidup-Nya sebagai manusia, Ia telah mempersembahkan doa dan permohonan dengan ratap tangis dan keluhan kepada Dia, yang sanggup menyelamatkan-Nya dari maut, dan karena kesalehan-Nya Ia telah didengarkan” (Ibrani 5:7).

Yesus mengatakan kepada kita untuk meminta, mencari, dan mengetuk sampai jawabannya datang. Dalam bahasa Yunani berarti “terus meminta,” “terus mencari,” “terus mengetuk.” Beberapa orang mengatakan bahwa kami seharusnya hanya berdoa sekali untuk apa yang kita butuhkan. Mereka mengatakan bahwa adalah salah dengan terus meminta hal yang sama. Mereka lupa bahwa Kristus sendiri berdoa tiga kali “dan mengucapkan doa yang itu juga” (Matius 26:44). Dia berdoa tiga kali, “dengan penderitaan yang luar biasa dan air mata” sampai Allah menjawab-Nya, mengutus seorang malaikat untuk “memberi kekuatan” kepada-Nya, sehingga dia tidak akan mati di Taman Getsemani (Lukas 22:43). Ia berdoa “lebih sungguh-sungguh” untuk kekuatan yang cukup untuk hidup dan pergi ke kayu Salib keesokan harinya. Dan, dengan kesungguhan yang besar, Yesaya berdoa,”Oh, sekiranya Engkau mengoyakkan langit dan Engkau turun…”

Yesaya sangat prihatin. Dia ingin Allah mengoyakkan langit dan turun. Lihatlah ayat 10-12. Mari berdiri dan membacanya dengan keras-keras.

“Kota-kota-Mu yang kudus sudah menjadi padang gurun, Sion sudah menjadi padang gurun, Yerusalem sunyi sepi. Bait kami yang kudus dan agung, tempat nenek moyang kami memuji-muji Engkau, sudah menjadi umpan api, maka milik kami yang paling indah sudah menjadi reruntuhan. Melihat semuanya ini, ya TUHAN, masakan Engkau menahan diri, masakan Engkau tinggal diam dan menindas kami amat sangat?” (Yesaya 64:10-12).

Anda dipersilahkan duduk kembali.

Ketika saya masih remaja usia dua puluhan saya melihat pesta pora dari Woodstock, obat-obatan terlarang, keliaran. Saya melihat kerusuhan, pembunuhan Presiden Kennedy, pembunuhan Dr. King, Yippies membakar Chicago selama Konvensi Partai Demokrat. Saya melihat gereja-gereja sekarat, khotbah-khotbah yang dangkal, “gereja-gereja tutup. Saya bergumul siang dan malam. Saya berseru kepada Allah, untuk “mengoyak langit dan turun.” Dan Dia turun! Saya tidak akan pernah melupakan apa yang saya lihat di gereja First Chinese Baptist Church dan di antara orang Hippies di San Francisco. Allah turun! Api Allah membakar di dalam hati kami. Jiwa demi jiwa bertobat! Allah turun! Saya melihatnya. Saya ingin Anda melihatnya juga. Saya ingin Anda melihat kuasa dan kemuliaan Allah mengoyak langit dan turun di antara kita!

Meski jalan itu tampak sempit,
   Semua yang aku klaim tersapu;
Ambisi-ambisi, rencana dan keinginanku,
   Menjadi abu di kakiku.

Kemudian api Allah di atas altar
   Hatiku ditetapkan untuk terbakar;
Aku tidak akan pernah berhenti untuk memuji-Nya,
   Kemuliaan, kemuliaan bagi Nama-Nya!


Kemuliaan, kemuliaan bagi Allah Bapa!
   Kemuliaan, kemuliaan bagi Allah Putra!
Kemuliaan, kemuliaan bagi Allah Roh Kudus!
   Kemuliaan, kemuliaan bagi Ketiganya yang Esa!

Aku kan memuji Dia! Aku kan memuji Dia!
   Memuji Anak Domba yang tersembelih kar’na orang-orang berdosa
Muliakan Dia, kamu semua umat-Nya,
   Kar’na darah-Nya dapat menyucikan setiap noda
(“I Will Praise Him” oleh Margaret J. Harris, 1865-1919).

Oh, lakukanlah lagi, Tuhan! Lakukanlah lagi! Sehingga anak-anak ini dapat melihat kemuliaan-Mu di bumi! Mereka perlu melihat kemuliaan-Mu dan kuasa-Mu! Ini akan mengubah mereka untuk selama-lamanya! Semua hal dari dunia ini akan meredup dan tidak menarik mereka lagi. Tolong lakukanlah kembali demi mereka, Tuhan. Tolong lakukanlah kembali demi nama-Mu sendiri! Tolong kirimkan api itu, Oh Tuhan! Tolong kirimkan api itu! “Oh, sekiranya Engkau mengoyakkan langit dan Engkau turun, sehingga gunung-gunung goyang di hadapan-Mu” (Yesaya 64:1).

Doa yang sejati adalah dengan memegang erat-erat tangan Allah dan tidak membiarkan-Nya pergi... seperti yang Yakub lakukan ketika Ia bergumul sepanjang malam dengan Kristus - dan berkata, “Aku tidak akan membiarkan engkau pergi, jika engkau tidak memberkati aku” (Kejadian 32:26). Dr. Lloyd-Jones berkata, “Tahanlah Allah, memohonlah kepada-Nya, merengeklah kepada-Nya, dan bahkan memohon, dan saya mengatakan bahwa itu hanya ketika orang Kristen tiba pada tempat ketika dia benar-benar mulai berdoa” (Lloyd-Jones, Revival, p. 305).

Ketika Allah turun, “sehingga gunung-gunung goyang di hadapan-[Nya]” (Yesaya 64: 1). Gunung-gunung ketidakpercayaan, gunung-gunung ketakutan, gunung-gunung keraguan, gunung-gunung kesombongan dan egoisme, gunung-gunung keputusasaan, gunung-gunung penindasan setan - semua gunung yang berdiri dengan sombongnya melawan Allah dan Kristus-Nya, “sehingga gunung-gunung goyang [meleleh seperti lava dari gunung berapi] di hadapan-Mu!”

Tetapi doa kebangunan rohani harus datang dari orang-orang seperti Yesaya, orang-orang yang berkata bersama dengan nabi ini, “Ini aku; utuslah aku” (Yesaya 6:8), orang-orang yang bersedia mengorbankan hidup mereka dalam pelayanan Allah. Dr. A. W. Tozer berkata,

Gereja pada saat ini membutuhkan orang-orang, yang tepat. Pembicaraannya adalah bahwa kita perlu kebangunan rohani... tetapi Allah tidak akan menghidupkan kembali tikus. Dia tidak akan mengisi kelinci dengan Roh Kudus. Kita merana [dalam kelemahan karena kurangnya] orang-orang yang merasa dirinya tidak diikutkan dalam peperangan jiwa, yang tidak dapat takut... karena mereka sudah mati dengan [atraksi] dari dunia ini. Orang-orang tersebut akan bebas dari dorongan yang mengontrol orang yang lebih lemah... Jika Kekristenan ingin masih tetap hidup dia harus memiliki orang-orang lagi, orang-orang yang tepat. Dia harus menanggalkan kelemahan yang membuat tidak berani berbicara... dia harus mencari... orang-orang yang seperti para nabi dan... mereka akan menjadi umat Allah dan umat yang penuh keberanian... Melalui pekerjaan mereka [Allah akan] mengirimkan kebangunan rohani yang telah lama tertunda (We Need Men of God Again, oleh A. W. Tozer, D.D.).

Itulah apa yang dibutuhan oleh gereja kita pada saat ini – “umat Allah dan umat yang penuh keberanian.” Kita membutuhkan orang-orang muda yang telah melihat kesia-siaan dunia ini, orang-orang muda yang ingin berkorban dan bukan mencari “kenyamanan,” orang-orang muda yang bebas dari rasa takut, pemuda yang akan mengatakan seperti yang dikatakan nabi ini, “Ini aku; utuslah aku” (Yesaya 6:8), orang-orang muda yang berdoa dari kedalaman jiwa mereka,

“Oh, sekiranya Engkau mengoyakkan langit dan Engkau turun, sehingga gunung-gunung goyang di hadapan-Mu --seperti api membuat ranggas menyala-nyala dan seperti api membuat air mendidih--untuk membuat nama-Mu dikenal oleh lawan-lawan-Mu, sehingga bangsa-bangsa gemetar di hadapan-Mu” (Yesaya 64:1-2).

Anak-anak muda, bangkitlah dan naikkanlah doa Yesaya dengan semangat dan dengan kuat. Anak-anak muda, bangkitlah dan korbankan hidup Anda bagi Kristus! Anak-anak muda, bangkitlah dan berjuanglah dengan segenap kekuatanmu agar kemuliaan Allah turun dalam hujan kebangunan rohani! Pujian William Merrill mengatakan ini dengan sangat baik,

Bangkitlah, Oh umat Allah!
Telah engkau lakukan hal-hal yang rendah;
Berikan hati dan jiwa dan pikiran dan kekuatan
Untuk melayani Raja segala raja.

Bangkitlah, Oh umat Allah!
Gereja menanti engkau,
Kekuatannya tak setara dengan tugasnya;
Bangkitlah, dan buatlah dia besar!
   (“Rise Up, O Men of God!” oleh William P. Merrill, 1867-1954).

Anak-anak muda, saya pernah menjadi muda juga, tetapi sekarang saya sudah tua. Begitu juga para pemimpin kita. Mereka menguatkan kita melewati tahun-tahun perpecahan gereja. Mereka bekerja untuk membuat gereja ini sebaik mungkin. Mereka telah membayar harga. Mereka telah membayar untuk pelayanan ke seluruh dunia yang kita miliki di internet. Tetapi kita tidak lagi memiliki stamina untuk memimpin gereja ini ke tingkat berikutnya! Kami tidak lagi memiliki kekuatan untuk menciptakan Baptist Tabernacle baru! Anda harus melakukannya, atau tidak akan dilakukan! Dan jadi saya katakan kepada orang-orang muda kita,

Bangkitlah, Oh umat Allah!
Gereja menanti engkau,
Kekuatannya tak setara dengan tugasnya;
Bangkitlah, dan buatlah dia besar!

Mari berdiri dan menyanyikan lagu pujian nomer tujuh.

Penuhi semua visiku, Juruselamat, aku berdoa,
   Kiranya aku hanya melihat Yesus hari ini;
Meskipun melalui lembah Engkau memimpinku,
   Kemuliaan-Mu yang tak surut meliputiku.
Penuhi semua visiku, Juruselamat ilahi,
   Sampai bersama kemuliaan-Mu rohku akan bersinar.
Penuhi semua visiku, kiranya semua orang melihat
   Gambar Kudus-Mu terpancar di dalamku.

Penuhi semua visiku, setiap kerinduan
   Untuk menjaga kemuliaan-Mu; jiwaku menginspirasi
Dengan kesempurnaan-Mu, kasih suci-Mu
   Membanjiri langkahku dengan cahaya dari atas.
Penuhi semua visiku, Juruselamat ilahi,
   Sampai bersama kemuliaan-Mu rohku akan bersinar.
Penuhi semua visiku, kiranya semua orang melihat
   Gambar Kudus-Mu terpancar di dalamku.

Penuhi semua visiku, bersihkan sia-sia dosa
   Bayangan cahaya bersinar di dalam diriku.
Kiranya ku hanya melihat wajah agung-Mu,
   Melahap jiwaku dalam kasih karunia-Mu yang tak terbatas.
Penuhi semua visiku, Juruselamat ilahi,
   Sampai bersama kemuliaan-Mu rohku akan bersinar.
Penuhi semua visiku, kiranya semua orang melihat
   Gambar Kudus-Mu terpancar di dalamku.
(“Fill All My Vision” oleh Avis Burgeson Christiansen, 1895-1985).

Mari kita berdiri dan berdoa.


Jika khotbah ini memberkati Anda Dr. Hymers akan senang mendengar dari Anda. KETIKA ANDA MENULIS KEPADA DR. HYMERS ANDA HARUS MEMBERITAHU BELIAU DARI NEGARA MANA ANDA MENULIS ATAU IA TIDAK DAPAT MENJAWAB EMAIL ANDA. Jika khotbah ini memberkati Anda silahkan mengirim email kepada Dr. Hymers dan ceritakan kepadanya, tetapi selalu jelaskan pada beliau dari negara mana Anda mengirimnya. E-mail Dr. Hymers ada di rlhymersjr@sbcglobal.net (klik di sini). Anda dapat menulis email kepada Dr. Hymers dalam bahasa apapun, namun tulislah dalam bahasa Inggris jika Anda dapat. Jika anda ingin menulis surat kepada Dr. Hymers melalui pos, alamat beliau adalah P.O. Box 15308, Los Angeles, CA 90015. Anda boleh menelepon beliau di (818)352-0452.

(AKHIR KHOTBAH)
Anda dapat membaca khotbah Dr Hymers setiap minggu di Internet
www.sermonsfortheworld.com.
Klik pada “Khotbah Indonesia.”

Naskah-naskah khotbah tidak dilindungi hak cipta. Anda dapat menggunakannya tanpa
meminta izin kepada Dr. Hymers. Namun, semua video khotbah Dr. Hymers dilindungi
hak cipta dan hanya dapat digunakan dengan izin.

Pembacaan Alkitab Sebelum Khotbah oleh Mr. Abel Prudhomme: Yesaya 64:1-4.
Persembahan Pujian Sebelum Khotbah oleh Mr. Benjamin Kincaid Griffith:
“Teach Me to Pray” (oleh Albert S. Reitz, 1879-1966).