Print Sermon

Tujuan dari situs ini adalah untuk menyediakan manuskrip dan video khotbah gratis kepada para pendeta dan misionaris di seluruh dunia, terutama Dunia Ketiga, di mana hanya ada sedikit sekolah seminari teologi atau sekolah Alkitab.

Naskah-naskah khotbah dan video ini diakses oleh sekitar 1,500,000 komputer di lebih dari 221 negara setiap tahunnya di www.sermonsfortheworld.com. Ratusan orang lainnya menyaksikan video di YouTube, tetapi mereka akan segera meninggalkan YouTube dan mengunjungi langsung ke website kami. Naskah-naskah khotbah ini disajikan dalam 46 bahasa kepada sekitar 120,000 komputer setiap bulannya. Naskah-naskah khotbah tidak dilindungi hak cipta. Jadi para pengkhotbah boleh menggunakannya tanpa seijin kami. Silahkan klik di sini untuk mengetahui bagaimana Anda dapat memberikan donasi setiap bulan untuk membantu kami dalam pekerjaan besar pemberitaan Injil ke seluruh dunia ini.

Kapanpun Anda menulis pesan untuk Dr. Hymers, selalu sebutkan kepada beliau negara di mana Anda tinggal. Surel Dr. Hymers adalah rlhymersjr@sbcglobal.net. .




MASUK KERAJAAN ALLAH
MELALUI BANYAK SENGSARA

ENTERING THE KINGDOM
THROUGH MUCH TRIBULATION
(Indonesian)

oleh Dr. R. L. Hymers, Jr.
diterjemahkan oleh Dr. Edi Purwanto

Khotbah ini dikhotbahkan di Baptist Tabernacle of Los Angeles
Pada Kebaktian Minggu Pagi, 24 April 2016

“Paulus dan Barnabas memberitakan Injil di kota itu dan memperoleh banyak murid. Lalu kembalilah mereka ke Listra, Ikonium dan Antiokhia. Di tempat itu mereka menguatkan hati murid-murid itu dan menasihati mereka supaya mereka bertekun di dalam iman, dan mengatakan, bahwa untuk masuk ke dalam Kerajaan Allah kita harus mengalami banyak sengsara” (Kisah Rasul 14:21-22).


Saya baru-baru ini mendengar dua pemuda mengatakan bahwa saya harus berhenti berbicara tentang perpecahan besar gereja kita setelah lewat 25 tahun yang lalu. Mereka mengatakan saya harus berkhotbah tentang masa depan dan tidak berbicara tentang hal-hal yang mengerikan yang jemaat kita alami di masa lalu. Sekarang saya selalu mendengarkan kritik, terutama kritik dari teman-teman. Dan orang-orang muda ini adalah teman-teman saya. Tetapi mereka sepenuhnya salah! Benar-benar salah! Bahkan saya belum berkhotbah tentang perpecahan gereja yang cukup mengerikan. Dan Allah menunjukkan kepada saya bahwa saya harus berkhotbah tentangnya lagi, dan lagi, dan lagi - sampai pesannya menembus hati Anda dan mengubah hidup Anda! Dan kemudian saya harus mengkhotbahkannya lagi. Ya, lebih banyak dan lebih banyak dan lebih banyak - lagi, lagi, dan lagi!

Ceritanya sederhana. Kita memiliki sekitar 500 orang di gereja kita saat itu. Tetapi ada salah satu dari “pemimpin” di gereja kita yang membicarakan saya dengan sangat negatif. Dia bilang saya menuntut terlalu banyak dari jemaat.

Dia menyebut saya seorang tiran dan diktator karena saya memberitakan apa yang Kristus beritakan – “Barangsiapa tidak memikul salibnya dan mengikut Aku, ia tidak dapat menjadi murid-Ku” (Lukas 14:27). Dan empat ratus orang meninggalkan gereja kita, untuk memiliki kehidupan yang “lebih mudah”. Apa yang terjadi pada mereka? Ya, “mantan pemimpin” itu hanya menyelamatkan sekitar empat belas atau lima belas dari antara mereka dalam gereja kecilnya yang hanya mengadakan kebaktian minggu pagi yang “gampangan”. Yang lainnya tersebar ke segala penjuru mata angin. Tak satu pun dari antara mereka yang pernah benar-benar menjadi orang Kristen dewasa, atau melakukan banyak hal untuk Allah. Kehidupan rohani mereka kering, dan mereka tertiup angin seperti dedaunan di musim gugur. Kristus berkata, “Setiap orang yang siap untuk membajak tetapi menoleh ke belakang, tidak layak untuk Kerajaan Allah” (Lukas 9:62).

Ya, saya akan berkhotbah tentang “39” orang yang telah menyelamatkan bangunan ini. Saya akan berkhotbah tentang empat ratus orang yang telah meninggalkan gereja dan kembali ke dunia! Ya, benar! Beberapa anak-anak dari gereja ini yang memberontak dan murtad berkata, “Dia seorang pria tua yang terkena kanker dan dia tidak akan bicara banyak.” Jangan yakin itu! Saya belum mati! Dan saya benci antinomianisme dan kelemahan neo evangelikal sampai titik terkecil hingga pagi ini seperti yang saya telah lakukan empat puluh tahun yang lalu! Ya, kebencian adalah kata yang tepat. Saya membencinya! BENCI - benci! Dengan kebencian suci, karena Kristus sendiri membenci itu! Alkitab mengatakan, “Bencilah yang jahat dan cintailah yang baik” (Amos 5:15).

Kristus berkata kepada jemaat Laodikia yang lemah, antinomian, neo evangelikal yang malas – berikut ini adalah apa yang dikatakan Kristus, “Aku akan memuntahkan engkau dari mulut-Ku” (Wahyu 3:16). Iya! “Aku akan memuntahkan engkau dari mulut-Ku” (Ryrie, NASV margin). “Aku akan memuntahkan engkau! Aku akan memuntahkan engkau! Aku akan memuntahkan engkau, melepeh engkau, memuntahkan engkau - keluar dari mulut-Ku.” Dr. Charles C. Ryrie berbicara tentang ayat ini, “Suam-suam kuku atau netral atau kompromi... gereja yang menjijikkan bagi Tuhan, dan merusak tujuan-Nya” (Ryrie Study Bible; catatan untuk Wahyu 3:16).

Apakah obat untuk jemaat Laodikia yang suam-suam kuku? Apakah obat untuk kemalasan neo evangelikal dan pemberontakan? Obatnya ada di dalam ayat kita:

“Untuk masuk ke dalam Kerajaan Allah kita harus mengalami banyak sengsara” (Kisah Rasul 14:22).

Rasul Paulus dan asistennya Barnabas kembali ke Listra, Ikonium dan Antiokhia. Mereka kembali ke kota-kota itu untuk mengajar orang-orang Kristen baru di sana. Dr. Thomas Hale memberi komentar ini. Dia berkata,

     Tidaklah cukup dengan hanya memberitakan Injil di suatu tempat hanya sekali. Diperlukan juga untuk mengajar orang percaya baru dan membangun mereka dalam iman. Dan ini adalah apa yang Paulus dan Barnabas lakukan. Mereka memperingatkan [para petobat] baru yang masuk ke dalam Kerajaan Allah bahwa mereka harus menanggung sengsara. Jika mereka ingin menjadi ahli waris bersama dengan Kristus mereka harus menderita untuk Dia (Thomas Hale, M.D., The Applied New Testament Commentary, Chariot Victor Publishing, 1997; catatan untuk Kisah Rasul 14:22).

Dalam komentarnya untuk ayat 23, Dr. Hale menunjukkan bahwa semua yang Paulus dan Barnabas ajar adalah orang Kristen baru. Dia mengatakan bahwa bahkan “penatua-pentua” di gereja-gereja tersebut “sendiri adalah orang-orang percaya baru” (ibid., ayat 23). Paulus dan Barnabas mengajar orang-orang Kristen baru yang “Untuk masuk ke dalam Kerajaan Allah harus mengalami banyak sengsara” (Kisah Para Rasul 14:22). Tafsiran Matthew Henry mengatakan, “Bukan hanya mereka harus, tetapi kita harus: harus memperhitungkan bahwa semua orang yang ingin pergi ke Sorga harus melewati kesengsaraan dan penganiayaan... Seseorang mungkin berpikir bahwa itu akan membuat orang lebih terkejut, dan membuat mereka lelah. Tidak... itu justru akan membantu untuk menguatkan mereka, dan memperbaiki mereka bagi Kristus... ‘Setiap orang yang mau hidup beribadah di dalam Kristus Yesus akan menderita aniaya’… semua yang menjadi murid-murid Kristus harus memikul salib” (Matthew Henry’s Commentary on the Whole Bible; catatan untuk Kisah Rasul 14:22).

Yesus, salibku kuangkat, Ku hendak mengikutMu;
   S'karang dunia tak mengikat, Hanya Kaulah milikku.
Hilanglah segala nafsu, Yang menyombongkan hati;
   Tuhan dan surga bagiku, Sungguh kaya ku kini!
(“Jesus, I My Cross Have Taken” oleh Henry F. Lyte, 1793-1847/
      Nyanyian Pujian No. 180).

“Untuk masuk ke dalam Kerajaan Allah kita harus mengalami banyak sengsara” (Kisah Rasul 14:22).

I. Pertama, kesusahan dalam pertobatan.

Teks ini berbicara tentang ini, “Untuk masuk ke dalam Kerajaan Allah kita harus mengalami banyak sengsara.” Kata Yunani yang diterjemahkan “sengsara” di sini adalah “thlipsis.” Kata ini berarti “tekanan, penderitaan, beban berat, kesusahan” (Strong). Pikirkan prototipikal pertobatan yang luar biasa di dalam Alkitab. Pertobatan Yakub adalah salah satunya.

“Lalu tinggallah Yakub seorang diri. Dan seorang laki-laki bergulat dengan dia sampai fajar menyingsing. Ketika orang itu melihat, bahwa ia tidak dapat mengalahkannya, ia memukul sendi pangkal paha Yakub, sehingga sendi pangkal paha itu terpelecok, ketika ia bergulat dengan orang itu” (Kejadian 32:24, 25).

“Seorang laki-laki” yang bergulat dengan Yakub adalah Allah Anak, dan Yakub berkata, “’Aku telah melihat Allah berhadapan muka, tetapi nyawaku tertolong!’ Lalu tampaklah kepadanya matahari terbit, ketika ia telah melewati Pniel; dan Yakub pincang karena pangkal pahanya” (Kejadian 32:30, 31). Yakub pincang selama sisa hidupnya karena ia terluka pada malam pertobatannya, ketika namanya berubah dari Yakub menjadi Israel “yang berarti ‘ia bergumul melawan Allah’” (Ryrie Study Bible). Pikirkan kembali tentang pertobatan Anda sendiri. Apakah Anda tidak bergumul melawan Allah? Apakah tidak ada perjuangan sebelum Anda percaya Kristus?

Kemudian pikirkan tentang pertobatan Paulus. Ia dihadapkan dengan Kristus yang berkata, “Sukar bagimu menendang ke galah rangsang” - KJV (Kisah Para Rasul 9: 5). Dr. Henry M. Morris mengatakan bahwa dia sedang “berperilaku seperti binatang yang keras kepala, yang memberontak melawan rasa sakit yang disebabkan oleh tekanan kekangnya” (The Defender’s Study Bible). “Dan dia gemetar dan ketakutan dan berkata, Tuhan, apakah yang Engkau mau harus aku lakukan” - KJV (Kisah Para Rasul 9: 6). Paulus kemudian melewati tiga hari dalam kebutaan dan puasa sebelum ia bertobat (Kisah Para Rasul 9:17).

Kemudian bacalah pertobatan-pertobatan besar dalam sejarah Kristen - Agustinus, Luther, dari Bunyan, Whitefield, Wesley, Spurgeon. Mereka semua melewati kesusahan, tekanan, penderitaan, dibebani dosa dan sangat sengsara - sebelum mereka percaya kepada sang Juruselamat. Apakah Anda pikir Anda benar-benar dapat diselamatkan tanpa setidaknya merasakan sedikit tekanan, penderitaan dan dibebani dosa Anda? Anda dapat membuat keputusan palsu. Tetapi tidak ada orang yang benar-benar bertobat tanpa keinsafan akan dosa. Iblis mengatakan kepada beberapa orang bahwa mereka lemah jika mereka meneteskan air mata. Jadi mereka yang “gagah” menolak keinsafan. Itu tidak jantan! Itu keras kepala yang bodoh - menolak Roh Allah! Menolak Kristus yang telah mati di kayu Salib untuk menyelamatkannya. Apakah Anda pernah meneteskan air mata karena dosa-dosa Anda? “Anda tidak akan pernah dapat membuat saya untuk melakukan itu,” katanya. “Anda tidak akan membuat saya menjadi lemah. Saya tidak cengeng!” Ia berkata sombong. Saya mengatakan Anda tidak lebih baik dari Iblis - yang menolak untuk bersujud di hadapan Allah yang Mahakuasa! Seorang pria yang takut untuk meneteskan air mata karena dosa-dosanya adalah seorang pengecut dalam hatinya. Itu bukan “laki-laki.” Itu bukan “laki-laki jantan.” Itu adalah pengecut yang takut untuk mengakui dosa-dosanya di hadapan Allah yang Mahakuasa!

“Untuk masuk ke dalam Kerajaan Allah kita harus mengalami banyak sengsara [kesusahan dan penderitaan batin]” (Kisah Rasul 14:22).

II. Kedua, kesusahan dalam pengudusan.

Tidak hanya ada kesusahan pada saat pertobatan - kesusahan juga diperlukan untuk menjadi seorang Kristen yang dewasa. Rasul Paulus berkata,

“Dan bukan hanya itu saja. Kita malah bermegah juga dalam kesengsaraan kita, karena kita tahu, bahwa kesengsaraan itu menimbulkan ketekunan, dan ketekunan menimbulkan tahan uji dan tahan uji menimbulkan pengharapan. Dan pengharapan tidak mengecewakan, karena kasih Allah telah dicurahkan di dalam hati kita oleh Roh Kudus yang telah dikaruniakan kepada kita” (Roma 5:3-5).

Saya tidak setuju sama sekali dengan pemikiran John MacArthur tentang Darah Kristus. Dia benar-benar salah pada subjek penting itu! Tetapi komentarnya untuk Roma 5:3-5 sepenuhnya benar. Ia berkata, “Sengsara, kata yang digunakan untuk tekanan, seperti pemeras buah zaitun atau anggur yang memeras untuk mengeluarkan cairan. Di sini itu bukanlah tekanan hidup yang biasa-biasa saja, tetapi kesusahan yang tak terelakkan ketika mau menjadi pengikut Kristus... Kesusahan-kesusahan tersebut menghasilkan manfaat rohani yang kaya... kesabaran, kata ini mengacu pada daya tahan, kemampuan untuk tetap bertahan walaupun berada di bawah beban berat yang luar biasa dan tekanan yang berat... Orang-orang Kristen mendapat kemuliaan dalam kesengsaraan karena apa yang dihasilkan kesusahan-kesusahan tersebut” (The MacArthur Study Bible).

Kita menjadi orang Kristen yang kuat melalui kesusahan, melalui tekanan dan ujian dan patah hati. Ketika saya mendengar dua pemuda mengatakan bahwa saya tidak seharusnya berbicara tentang perpecahan Olivas, saya tahu itu suara setan yang ditempatkan dalam pikiran mereka. Saya tahu bahwa mereka benar-benar salah. Dan itu membuat saya lebih bertekad untuk berkhotbah tentang ujian mengerikan yang orang-orang setia kita lewati untuk menyelamatkan gereja ini. Bagaimana Anda bisa berharap untuk menjadi seorang Kristen yang kuat jika Anda menolak untuk melewati ujian-ujian Anda sendiri? Kami menyebut orang-orang yang menyelamatkan gereja kita ini “the 39.” Sekitar 39 orang telah menderita sehingga Anda bisa memiliki gedung gereja yang bagus ini. Mereka mengorbankan hidup mereka untuk Anda. Beraninya Anda katakan pada saya untuk tidak berbicara tentang mereka? Beraninya Anda! Anda tidak pernah mengorbankan apapun untuk Allah! Tidak heran bila Allah tidak tampak nyata bagi Anda! Tidak heran Anda merasa buruk tentang diri Anda sendiri, dan telah kehilangan semangat dan iman! Anda harus melalui kesusahan untuk menjadi seorang Kristen yang baik seperti “the 39.” Kesusahan apa yang telah Anda lalui? Tidak ada! Anda mengambil begitu saja segala sesuatu yang disediakan untuk Anda! Jika Anda menolak untuk melewati rintangan dan memikul salib dan pengorbanan, Anda tidak akan pernah menjadi seorang Kristen yang kuat seperti Mrs. Salazar, atau Carla Bebout, atau Dr. Cagan, atau Ben Griffith, atau Abel Prudhomme, atau Mr. Song, atau Mrs. Hymers. Anda tidak akan pernah menjadi seorang Kristen yang baik jika Anda menolak untuk mengorbankan hidup Anda bagi Yesus Kristus!

Beberapa dari Anda tidak menyukai khotbah Dr. Cagan tentang hidup saya malam itu. Beberapa dari Anda memandang itu terlalu negatif. “Siapa yang ingin melalui semua itu?” Pikir Anda. Yah, saya akan memberitahu Anda, jika saya tidak melalui semua itu tidak akan ada gedung gereja di sini pagi ini! Jika saya tidak melalui semua itu Anda tidak akan berada di sini juga! Anda “anak-anak gereja” ini tidak akan berada di sini! Anda bahkan tidak akan ada jika saya tidak melalui semua itu! Saya memimpin orang tua Anda kepada Kristus. Saya menikahkan mereka. Saya menggembalakan mereka melalui perpecahan gereja yang mengerikan. Anda anak-anak gereja ini bahkan tidak akan hidup jika saya tidak melalui semua rasa sakit itu dan menderita!

Hanya satu anak gereja ini yang mengirimi saya kartu ucapan ulang tahun pada hari ulang tahun ke-75 saya! Semua dari “the 39” mengirimi saya kartu ucapan dan catatan terima kasih. Tetapi hanya satu anak gereja ini yang mengirim kartu ucapan untuk saya. Dia adalah anak yang lahir dan diselamatkan di gereja kita ini, dan hanya dia, dari semua anak-anak gereja ini, yang mengirimi saya kartu ucapan ulang tahun. Dan hanya dia yang menulis kata-kata ini untuk menghibur hati saya,

Yang terkasih Dr. Hymers,

     Selamat ulang tahun yang ke-75. Allah memberkati Anda untuk semua pelayanan setia Anda dan pelayanan bagi Yesus! Saya bersyukur kepada Allah untuk seorang pendeta seperti Anda! Terima kasih untuk semuanya dan hidup bagi Yesus. Hidup Anda adalah kesaksian yang indah bagi Yesus! Terima kasih karena telah menjadi teladan Kristen yang setia. Karena Yesus hidup Anda adalah kehidupan yang indah karena hidup Anda menyentuh begitu banyak orang lain. “Berdirilah teguh, jangan goyah, dan giatlah selalu dalam pekerjaan Tuhan.” Dr. Hymers, Anda mengingatkan saya tentang ayat itu, dan itu adalah doa saya agar gereja ini akan terus maju dan berusaha untuk mengambil visi Anda untuk gereja ini dan membuatnya terbakar untuk Yesus! Tuhan memberkati Anda dan memelihara Anda, Dalam Nama Yesus, (dan ia menandatangani dengan namanya). Di bawah namanya ia menuliskan I Yohanes 2:17,

“Dan dunia ini sedang lenyap dengan keinginannya, tetapi orang yang melakukan kehendak Allah tetap hidup selama-lamanya.”


Saya tidak marah pada kalian anak-anak. Tidak sama sekali. Saya hanya takut untuk jiwa Anda. Saya hanya berdoa untuk Anda, kadang-kadang sepanjang malam. Saya mengkwatirkan Anda karena saya tahu,

“Untuk masuk ke dalam Kerajaan Allah kita harus mengalami banyak sengsara” (Kisah Rasul 14:22).

Saya tahu bahwa jika Anda tidak menghargai “the 39” - jika Anda tidak mencintai mereka dan mengikuti teladan pengorbanan diri mereka - Anda tidak akan pernah menjadi bagian dari gereja yang besar dari mimpi dan visi saya. Seseorang yang menegangkan leher mereka dan berkata, “Saya tidak akan pernah melakukannya,” adalah orang yang berada dalam bahaya tidak memasuki Kerajaan Allah. Alkitab berkata, “Siapa bersitegang leher, walaupun telah mendapat teguran, akan sekonyong-konyong diremukkan tanpa dapat dipulihkan lagi” (Amsal 29: 1). Yesus berkata,

“Sebab itu ingatlah betapa dalamnya engkau telah jatuh! Bertobatlah dan lakukanlah lagi apa yang semula engkau lakukan. Jika tidak demikian, Aku akan datang kepadamu dan Aku akan mengambil kaki dianmu dari tempatnya, jikalau engkau tidak bertobat” (Wahyu 2:5).

Mari berdiri dan menyanyikan pujian nomer 3 pada lembar lagu Anda.

Bagi Yesus kuserahkan, Hidupku seluruhnya;
   Hati dan perbuatanku, Waktuku pun milikNya.
Bagi Yesus semuanya, Waktuku pun milikNya;
   Bagi Yesus semuanya, Waktuku pun milikNya.

Tanganku kerja bagiNya, Kakiku mengikutNya;
   Mataku memandang Yesus, Hanya Dia kupuja.
Bagi Yesus semuanya, Hanya Dia kupuja;
   Bagi Yesus semuanya, Hanya Dia kupuja.

Ya, sejak kupandang Yesus, Kutinggalkan dosaku;
   Sungguh jiwaku terpaut, Dia Juru S'lamatku.
Bagi Yesus semuanya, Dia Juru S'lamatku;
   Bagi Yesus semuanya, Dia Juru S'lamatku.
(“All For Jesus” oleh Mary D. James, 1810-1883/ Nyanyian Pujian No. 237).

Kristus telah mati di kayu salib untuk membayar dosa-dosa Anda. Ia telah mencurahkan Darah-Nya untuk menyucikan Anda dari segala dosa. Ia telah bangkit dari antara orang mati untuk memberikan hidup yang kekal. Dia telah naik ke Sorga dan duduk di sebelah kanan Allah. Ketika Anda berbalik dari dosa dan percaya kepada Yesus, Dia menyelamatkan Anda seketika itu juga. Jika Anda ingin berbicara dengan kami tentang bagaimana diselamatkan oleh Yesus ikutilah Dr. Cagan ke belakang auditorium sekarang. Amin.


Jika khotbah ini memberkati Anda Dr. Hymers akan senang mendengar dari Anda. KETIKA ANDA MENULIS KEPADA DR. HYMERS ANDA HARUS MEMBERITAHU BELIAU DARI NEGARA MANA ANDA MENULIS ATAU IA TIDAK DAPAT MENJAWAB EMAIL ANDA. Jika khotbah ini memberkati Anda silahkan mengirim email kepada Dr. Hymers dan ceritakan kepadanya, tetapi selalu jelaskan pada beliau dari negara mana Anda mengirimnya. E-mail Dr. Hymers ada di rlhymersjr@sbcglobal.net (klik di sini). Anda dapat menulis email kepada Dr. Hymers dalam bahasa apapun, namun tulislah dalam bahasa Inggris jika Anda dapat. Jika anda ingin menulis surat kepada Dr. Hymers melalui pos, alamat beliau adalah P.O. Box 15308, Los Angeles, CA 90015. Anda boleh menelepon beliau di (818)352-0452.

(AKHIR KHOTBAH)
Anda dapat membaca khotbah Dr Hymers setiap minggu di Internet
www.sermonsfortheworld.com.
Klik pada “Khotbah Indonesia.”

Naskah-naskah khotbah tidak dilindungi hak cipta. Anda dapat menggunakannya tanpa
meminta izin kepada Dr. Hymers. Namun, semua video khotbah Dr. Hymers dilindungi
hak cipta dan hanya dapat digunakan dengan izin.

Pembacaan Alkitab Sebelum Khotbah oleh Mr. Abel Prudhomme: Kisah Rasul 14:19-23.
Persembahan Pujian Sebelum Khotbah oleh Mr. Benjamin Kincaid Griffith:
“Living For Jesus” (oleh Thomas O. Chisholm, 1866-1960).


GARIS BESAR KHOTBAH

MASUK KERAJAAN ALLAH
MELALUI BANYAK SENGSARA

ENTERING THE KINGDOM
THROUGH MUCH TRIBULATION

oleh Dr. R. L. Hymers, Jr.

“Paulus dan Barnabas memberitakan Injil di kota itu dan memperoleh banyak murid. Lalu kembalilah mereka ke Listra, Ikonium dan Antiokhia. Di tempat itu mereka menguatkan hati murid-murid itu dan menasihati mereka supaya mereka bertekun di dalam iman, dan mengatakan, bahwa untuk masuk ke dalam Kerajaan Allah kita harus mengalami banyak sengsara” (Kisah Rasul 14:21-22).

(Lukas 14:27; 9:62; Amos 5:15; Wahyu 3:16)

I.    Pertama, kesusahan dalam pertobatan, Kejadian 32:24, 25, 30, 31;
Kisah Rasul 9:5, 6, 17.

II.   Kedua, kesusahan dalam pengudusan, Roma 5:3-5; I Yohanes 2:17;
Amsal 29:1; Wahyu 2:5.