Print Sermon

Tujuan dari situs ini adalah untuk menyediakan manuskrip dan video khotbah gratis kepada para pendeta dan misionaris di seluruh dunia, terutama Dunia Ketiga, di mana hanya ada sedikit sekolah seminari teologi atau sekolah Alkitab.

Naskah-naskah khotbah dan video ini diakses oleh sekitar 1,500,000 komputer di lebih dari 221 negara setiap tahunnya di www.sermonsfortheworld.com. Ratusan orang lainnya menyaksikan video di YouTube, tetapi mereka akan segera meninggalkan YouTube dan mengunjungi langsung ke website kami. Naskah-naskah khotbah ini disajikan dalam 46 bahasa kepada sekitar 120,000 komputer setiap bulannya. Naskah-naskah khotbah tidak dilindungi hak cipta. Jadi para pengkhotbah boleh menggunakannya tanpa seijin kami. Silahkan klik di sini untuk mengetahui bagaimana Anda dapat memberikan donasi setiap bulan untuk membantu kami dalam pekerjaan besar pemberitaan Injil ke seluruh dunia ini.

Kapanpun Anda menulis pesan untuk Dr. Hymers, selalu sebutkan kepada beliau negara di mana Anda tinggal. Surel Dr. Hymers adalah rlhymersjr@sbcglobal.net. .




MENINGGALKAN ZONA AMAN –

KHOTBAH DISAMPAIKAN PADA ULANG TAHUN KE 75 SAYA

LEAVING OUR COMFORT ZONE –
A SERMON DELIVERED ON MY 75TH BIRTHDAY
(Indonesian)

oleh Dr. R. L. Hymers, Jr.
diterjemahkan oleh Dr. Edi Purwanto

Khotbah ini dikhotbahkan di Baptist Tabernacle of Los Angeles
Pada Kebaktian Minggu Pagi, 10 April 2016

“Sebab untuk itulah kamu dipanggil, karena Kristuspun telah menderita untuk kamu dan telah meninggalkan teladan bagimu, supaya kamu mengikuti jejak-Nya” (I Petrus 2:21).


Saya akan berbicara pagi ini untuk menyampaikan tema, “Meninggalkan Zona Nyaman Kita - Sebuah Khotbah yang Disampaikan pada Ulang Tahun ke-75 saya.” Jika Anda mengikuti Yesus lebih dekat Anda akan menderita, setidaknya sedikit. Jika Anda tidak menderita sama sekali itu berarti Anda tidak mengikuti Yesus lebih dekat. Dan jika Anda mengikuti Yesus Dia akan membawa Anda keluar dari zona kenyamanan Anda. “Zona nyaman” yang saya maksudkan adalah tempat di mana Anda merasa nyaman dan tidak menantang. Seseorang yang takut meninggalkan zona nyamannya tidak pernah dapat mengubah atau memenuhi tantangan hidup. Seseorang harus meninggalkan zona nyamannya terlebih dahulu untuk diselamatkan. Setelah pertobatan seorang Kristen tidak dapat tumbuh kuat dan menjadi pemenang tanpa meninggalkan zona nyamannya untuk memenuhi tantangan baru. Yesus meninggalkan zona kenyamanan-Nya berkali-kali dan demikian juga seharusnya Anda dan saya.

I. Pertama, Kristus meninggalkan rumah-Nya di Sorga dan turun ke bumi ini.

Dia setara dengan Allah Bapa dalam kekekalan. Namun Kristus meninggalkan kenyamanan Sorga dan turun ke bumi, untuk umat manusia, yang tidak mengenal siapa Dia. Alkitab mengatakan,

“Ia telah ada di dalam dunia dan dunia dijadikan oleh-Nya, tetapi dunia tidak mengenal-Nya. Ia datang kepada milik kepunyaan-Nya, tetapi orang-orang kepunyaan-Nya itu tidak menerima-Nya” (Yohanes 1:10, 11).

Sebuah himne lama mengatakan dengan sangat baik,

Keluar dari istana gading,
   Ke dunia celaka,
Hanya oleh kasih abadi-Nya yang besar
   Mendorong Juruselamat saya turun.
(“Ivory Palaces” oleh Henry Barraclough, 1891-1983).

Himne lama lain menempatkan kata-kata ini ke dalam mulut Yesus,

Kutinggalkan surga, TakhtaKu yang mulia,
   Untuk dunia fana, Untukmu yang hina.
Semua Kutinggalkan karnamu: Apakah balasanmu?
   Semua Kutinggalkan karnamu: Apakah balasanmu?
(“I Gave My Life for Thee” by Frances R. Havergal, 1836-1879/
   Nyanyian Pujian No. 304).

Lagu-lagu tersebut menggerakkan hati saya ketika saya masih remaja. Saya membuat keputusan sukarela untuk pergi ke Hong Kong sebagai seorang misionaris. Saya tidak pernah sampai di sana, tetapi Tuhan tahu saya bersedia untuk pergi dan meninggalkan negara saya sendiri. Saya meninggalkan kenyamanan di sebuah gereja kulit putih dan bergabung dengan sebuah gereja Tionghoa di mana saya adalah satu-satunya anak kulit putih; satu-satunya orang kulit putih lainnya jauh lebih tua dari saya. Itu budaya yang sama sekali berbeda tetapi saya tinggal di sana mengajar anak-anak Tionghoa, menghabiskan berjam-jam pada hari Jumat, Sabtu dan Minggu, sementara saya memiliki pekerjaan penuh waktu dan bekerja keras dan sambil saya mengambil kuliah malam di perguruan tinggi di malam hari. Oleh kasih karunia Allah saya tahu bahwa saya harus meninggalkan zona kenyamanan saya untuk menjadi seorang Kristen yang baik.

Semua Kutinggalkan karnamu: Apakah balasanmu?
Semua Kutinggalkan karnamu: Apakah balasanmu?

Saya bukan orang yang sempurna, tetapi saya dapat mengatakan kepada Anda pagi ini bahwa saya mungkin tidak akan menjadi orang Kristen sama sekali jika saya tidak meninggalkan zona kenyamanan saya untuk membantu anak-anak muda Tionghoa itu pada zaman itu. “Kristuspun telah menderita untuk kamu dan telah meninggalkan teladan bagimu, supaya kamu mengikuti jejak-Nya” (I Petrus 2:21). Akankah Anda meninggalkan zona kenyamanan Anda untuk membantu anak-anak baru merasa seperti di rumah sendiri di gereja kita ini?

II. Kedua, Kristus turun ke dunia untuk menyelamatkan orang berdosa.

Alkitab mengatakan dengan jelas,

“Kristus Yesus datang ke dunia untuk menyelamatkan orang berdosa” (I Timotius 1:15).

Yesus sendiri berkata,

“Sebab Anak Manusia datang untuk mencari dan menyelamatkan yang hilang” (Lukas 19:10).

Kristus bekerja keras untuk memenangkan jiwa. Itu adalah bisnis utama kehidupan-Nya. Dan kita dipanggil untuk memenangkan jiwa sebagai hal yang utama dari kehidupan kita. Yesus berkata, “Mari, ikutlah Aku, dan kamu akan Kujadikan penjala manusia” (Matius 4:19). Karena memenangkan jiwa adalah pekerjaan utama Kristus, itu harus menjadi pekerjaan utama kita juga!

Suara Gembala kudengar
   Dari tempat yang g'lap benar,
Ia memanggil yang sesat
   Agar kembali dan s'lamat
Antarkan, masukkan,
   Dari dunia yang penuh dosa;
Antarkan, masukkan,
   Bagi Yesus Tuhan kita
(“Bring Them In” by Alexcenah Thomas, 19th century/
      Nyanyian Pujian No. 292).

Perhatikan bahwa tidak ada satu kata dalam lagu itu tentang pembagian traktat! Perhatikan bahwa tidak ada kata tentang bawalah nama dan nomor telepon! Tidak satu kata pun! Tema himne ini dalam bait kedua, “Siapa hendak menolongNya, Dan mencarikan dombaNya? Siapa mengantarkan pulang, Agar selamat di kandang?”Untuk memenangkan jiwa mengharuskan Anda untuk meninggalkan zona kenyamanan Anda dan benar-benar menunjukkan perbedaan dalam kehidupan anak baru! Maukah Anda melakukannya? Tidak mudah untuk menarik diri dari teman-teman Anda demi membantu anak-anak yang baru masuk, dan menjadi bagian dari keluarga gereja kita. Tetapi itulah yang Yesus butuhkan dari Anda. Menarik diri dari zona kenyamanan Anda dan melakukannya - seperti yang Yesus lakukan! “Mesin” gereja tidak pernah membawa siapa pun masuk dan tetap tinggal. Anda harus terlibat dengan mereka dan membawa mereka ke dalam keluarga gereja ini!

Saya memberi Anda sebuah foto gereja kita ketika itu baru berusia 7 tahun. Banyak yang terkejut melihat ada sekitar 1.200 orang jemaat. Kami mulai dari satu orang (saya) hingga menjadi 1.200 orang hanya dalam tujuh tahun! Kami bekerja sepanjang hari Sabtu untuk mendapatkan pengunjung. Istri saya di telepon dari pukul 10:00 pagi hingga pukul 10:00 malam - setiap hari Sabtu! Lalu saya akan membawakannya beberapa ayam goreng dan seseorang akan mengantarnya ke rumah. Lalu dia duduk selama dua jam dan menerjemahkan khotbah ke dalam bahasa Spanyol. Dia bukan satu-satunya yang melakukan semua itu. Banyak orang yang terlibat di sana. Tetapi itu tidak bekerja. Gereja tersebut hancur karena perpecahan. Mengapa? Karena dua alasan. Pertama, kami “decisionists” pada saat itu. Kami memberikan kepada mereka buku Billy Graham, “Steps to Peace with God” (“Langkah-Langkah Menuju Damai dengan Allah”). Kami meminta mereka untuk membacakan “doa orang berdosa” di akhir buku kecil ini. Itu saja. Beberapa orang bertobat, seperti Judith Cagan, Dr. Chan, Melissa Sanders, dan Mrs. Salazar. Tetapi sangat sedikit yang lain yang mengalami keselamatan di dalam Kristus. Alasan kedua adalah karena kami memiliki kepemimpinan yang buruk. “Para pemimpin” ingin menjadi malas dan mengharapkan orang-orang untuk datang tanpa bantuan. Terkadang saya melihat masalah itu sekarang juga. Beberapa anak muda kita ingin berdoa untuk anak-anak baru tanpa mau terlibat dalam kehidupan mereka. Mereka ingin ngobrol dengan sekelompok kecil teman-teman lama – tidak memperhatikan orang-orang baru. Mereka tidak ingin membawa orang baru ke dalam lingkaran kecil mereka. Saya tidak melihat perbedaan antara itu dan apa yang para pemimpin malas lakukan dalam foto yang saya tunjukkan tadi malam! Ini tidak akan bekerja! Anda dapat berdoa untuk kebangunan rohani sampai salju menghilang dari Gunung Kilimanjaro - tetapi tidak akan ada kebangunan rohani - tidak ada! Tidak peduli seberapa keras kita berdoa. Jika semua orang hanya memperhatikan dirinya sendiri - dan tidak ada yang bersedia untuk mengikuti Yesus - tidak akan pernah ada kebangunan rohani di sini. Brian H. Edwards mengatakan, “Orang-orang yang Tuhan gunakan dalam kebangunan rohani selalu orang-orang yang... takut akan ketidak-taatan” (Revival: A People Saturated With God, Evangelical Press, 1991, hlm. 65). “Tidak ada kebangunan rohani tanpa ketidak-nyamanan dan keinsafan akan dosa yang mendalam [mulai dengan] orang-orang Kristen,” katanya. Kita harus melihat orang-orang Kristen muda mengikuti teladan Yesus, “Dalam hidup-Nya sebagai manusia, Ia telah mempersembahkan doa dan permohonan dengan ratap tangis dan keluhan kepada Dia,… dan karena kesalehan-Nya Ia telah didengarkan” (Ibrani 5: 7). Tetapi Anda tidak bisa benar-benar berdoa bagi orang-orang baru jika Anda bahkan tidak tahu nama-nama mereka! Anda harus meninggalkan zona kenyamanan Anda dan terlibat dalam kehidupan mereka.

“Kristuspun telah menderita untuk kamu dan telah meninggalkan teladan bagimu, supaya kamu mengikuti jejak-Nya” (I Petrus 2:21).

Yesus selalu terlibat dengan orang-orang baru. Ikutilah teladan-Nya!

III. Ketiga, Kristus menuntut penyerahan mutlak dan ketaatan sepenuhnya.

Yesus berkata, “Tiap-tiap orang di antara kamu, yang tidak melepaskan dirinya dari segala miliknya, tidak dapat menjadi murid-Ku” (Lukas 14:33). Dr. John R. Rice berkata tentang ayat itu, “Anda mungkin seorang anak Allah yang tanpa menderita bagi-Nya, tanpa menjauhkan banyak hal bagi-Nya. Tetapi Anda tidak dapat menjadi murid-Nya... Anda tidak bisa berjalan mengikuti jejak-Nya, Anda tidak dapat benar-benar mengikuti Dia, kecuali dengan meninggalkan semua dan pergi ke luar pintu gerbang [dengan]-Nya” (What It Costs to Be a Good Christian, hlm. 66).

Dr. Rice adalah salah satu pahlawan saya. Saya tidak tahu apa-apa tentang dia sampai saya pergi ke sekolah pascasarjana di seminari. Di seminari liberal itu mereka membenci Dr. Rice - ya, mereka benar-benar membencinya! Saya pikir dia mungkin orang gila – benar-benar aneh - dari apa yang dikatakan oleh para profesor Baptis Selatan itu. Kemudian seseorang memberi saya biografi Dr. Rice, yang berjudul “Man Sent From God” (“Seorang Yang Dikirim dari Allah”) oleh Dr. Robert L. Sumner. Saya duduk untuk membacanya pada suatu malam. Saya terjaga sepanjang malam dan membaca seluruh isi buku itu dari depan sampai belakang! Dr. Rice melakukan persis apa yang dia katakan. Dia benar-benar meninggalkan semua dan ke luar pintu gerbang bersama dengan Yesus. Allah memakai dia untuk mendapatkan ribuan orang diselamatkan karena ia meninggalkan zona nyamannya.

Pada tahun ketiga saya di seminari itu, saya didekati oleh Dr. Green setelah selesai kelas, dia adalah profesor bidang khotbah. Dia memperingatkan saya untuk berhenti mengoreksi para profesor yang menyerang Alkitab. Ia mengatakan, “Hymers, Anda adalah seorang pengkhotbah yang baik. Anda akan mendapatkan sebuah gereja yang baik dan memiliki kehidupan yang baik, tetapi Anda mendapatkan reputasi buruk sebagai pembuat-masalah. Jika Anda tidak berhenti membuat masalah Anda tidak akan pernah menemukan sebuah gereja yang menerima Anda. Saya berkata, “Jika itu adalah harga yang harus saya bayar saya tidak menginginkan gereja itu!”

Mereka menggunakan setiap trik kotor untuk memfitnah saya dan merusak reputasi saya. Tetapi saya memulai gereja saya sendiri di Marin County - dan empat puluh gereja telah dirintis dari gereja itu - di seluruh dunia! Itu terjadi karena saya meninggalkan zona kenyamanan saya!

Saya mempunyai teman perempuan Tionghoa ketika saya berada di seminari itu. Dia adalah pacar pertama yang pernah saya miliki, karena saya hidup seperti seorang biarawan ketika saya masih kuliah bertahun-tahun di sana. Ibunya menemukan sebuah surat yang saya tulis untuknya dan mengusir dia keluar dari rumah karena saya adalah seorang pria kulit putih. Saya menelepon Dr. Timothy Lin dan ia mengirim seseorang untuk membawanya pulang. Tetapi Dr. Lin bilang saya tidak boleh pulang selama sekitar dua tahun. Saya masih anggota Gereja Tionghoa itu, tetapi saya tidak boleh kembali lagi ke sana. Saya tetap anggota di sana selama bertahun-tahun setelah kejadian ini. Beberapa tahun kemudian Dr. Lin mulai meminta saya untuk berkhotbah setiap tahun dalam kebaktian penginjilan di sana. Namun kemudian, ketika ia berusia sembilan puluhan, saya menjadi teman dekat Dr. Lin. Saya tidak pernah menceritakan tentang gadis itu dalam khotbah sebelumnya, hanya kadang-kadang dalam percakapan pribadi. Tidak masalah menceritakannya sekarang setelah lebih dari empat puluh tahun telah berlalu. Di sana saya sendirian, di dekat San Francisco, di seminari yang mengerikan, dingin, seminari liberal. Saya berjalan-jalan di malam hari - sendirian. Saya tidak melakukan sesuatu yang salah! Tidak ada yang salah! Itu hanya surat manis untuk seorang gadis yang menyukai saya, setelah ia datang untuk menemui saya di seminari. Saya tidak berbicara dengan dia lagi selama lebih dari empat puluh tahun. Lalu ia tersenyum dan berkata, “Tidak apa-apa, Bob,” yang membuat saya merasa lebih baik tentang hal itu. Tetapi di sana saya kesepian, di jalanan gelap di Mill Valley. Saya telah kehilangan gadis itu dan semua teman saya kembali ke Los Angeles. Saya hancur. Saya berjalan sendirian di malam hari seperti orang mati. Penyair Robert Frost mengatakan,

Aku seorang yang berkenalan dengan malam.
Telah kuhindari hujan –dan menembusnya lagi.
Aku telah melangkah jauh ke kota cahaya.

Telah kupandangi kota yang sedih di jalur terpencil.
Kulewati orang-orang yang memandang nyinyir
Menjatuhkan mataku, betapa sulit tuk dijelaskan.

Aku telah berdiri dan berhenti membunyikan kaki
Ketika di kejauhan terhenti oleh tangisan
Memasuki rumah ke rumah dari jalan berlainan,

Tapi, jangan panggilku kembali atau selamat-pergi;
Dan sementara di puncak dunia ini,
Sebuah lonceng berdentang menembus langit

Menunjuk waktu, tak memihak benar atau keliru
Akulah seorang yang berkenalan dengan malam.
   (“Acquainted With the Night” by Robert Frost, 1874-1963/
terjemahan Indonesia diambil dari http://pundisajak.blogspot.co.id/).

Saya membawa sepotong kayu apung kembali ke kamar saya pada suatu malam. Saya mengambilnya dari pantai dekat seminari. Saya menyimpannya di rak di kantor rumah saya untuk mengingatkan saya bahwa tentang masa dingin dan kesepian ketika saya meninggalkan zona kenyamanan saya lagi. Itu adalah titik balik besar dalam hidup saya, ketika saya meninggalkan kehidupan lama nyaman dan menjadi seorang pria kuat bagi Yesus Kristus!

“Sebab untuk itulah kamu dipanggil, karena Kristuspun telah menderita untuk kamu dan telah meninggalkan teladan bagimu, supaya kamu mengikuti jejak-Nya” (I Petrus 2:21).

Ada cerita lain yang saya bisa beritahukan kepada Anda. Saat Anda berusia 75 tahun Anda bisa mengingat banyak hal; hampir ada cerita untuk setiap situasi. Saya bisa memberitahu Anda tentang waktu diakon Tionghoa membentak saya, dan saya kehilangan beberapa juta dolar. Kisah nyata! Saya bisa memberitahu Anda tentang malam saya turun dari kantor saya di toko buku Hollywood dan melihat seorang gadis cantik dari Guatemala - dan saya mengajaknya keluar untuk minum secangkir kopi pada malam itu saya bertemu dengannya. Meskipun dia berbicara sedikit bahasa Inggris, dan saya berbicara hanya beberapa kata dalam bahasa Spanyol, dan dia 22 tahun lebih muda dari saya - saya meninggalkan zona kenyamanan saya dan memintanya untuk menikah dengan saya - tidak malam pertama saat saya bertemu dengannya, tetapi kemudian saya memintanya untuk menikah dan dia berkata “tidak” - pertama kalinya saya memintanya. Kemudian dia berkata “iya” dan saya menarik napas lega! Kami telah menikah selama hampir tiga puluh empat tahun. Saya senang saya meninggalkan zona kenyamanan saya untuk Ileana, istri saya yang cantik!

Atau saya bisa memberitahu Anda bagaimana saya memulai sebuah gereja kedua - gereja ini - di apartemen saya, pada waktu itu terletak di sudut barat daya dari Westwood dan Wilshire Blvds. Dan saya bisa memberitahu Anda bagaimana gereja kecil tumbuh hanya dalam tujuh tahun menjadi 1.200 orang yang hadir dalam kebaktian. Dan kemudian kami kehilangan sebagian besar dari antara mereka. Tetapi kali ini kita akan melakukannya dengan benar! Anda harus menunggu khotbah lainnya untuk mendengar cerita-cerita lainnya. Ini cukup untuk mengatakan pagi ini bahwa “saya telah berkenalan dengan malam.” Dan jika Anda marah dengan saya, dan saya kehilangan Anda, saya akan mencoba untuk memastikan bahwa tidak ada yang melihat saya menangis, karena saya selalu benci kehilangan teman seperti Anda!

“Sebab untuk itulah kamu dipanggil, karena Kristuspun telah menderita untuk kamu dan telah meninggalkan teladan bagimu, supaya kamu mengikuti jejak-Nya” (I Petrus 2:21).

Yesus adalah pribadi yang kuat, tetapi Dia sering menangisi orang-orang berdosa. Mari menyanyikan lagu terakhir pada lembar lagu Anda.

Meski jalan itu tampak sempit,
   Semua yang aku klaim tersapu;
Ambisi-ambisi, rencana dan keinginanku,
   Menjadi abu di kakiku.

Kemudian api Allah di atas altar
   Hatiku ditetapkan untuk terbakar;
Aku tidak akan pernah berhenti untuk memuji-Nya,
   Kemuliaan, kemuliaan bagi Nama-Nya!

Aku kan memuji Dia! Aku kan memuji Dia!
   Memuji Anak Domba yang tersembelih kar’na orang-orang berdosa
Muliakan Dia, kamu semua umat-Nya,
   Kar’na darah-Nya dapat menyucikan setiap noda.
(“I Will Praise Him” oleh Margaret J. Harris, 1865-1919).

Yesus mencurahkan Darah-Nya di kayu salib untuk menyucikan Anda dari segala dosa. Ia bangkit secara fisik dari antara orang mati untuk memberikan hidup yang kekal. Dia sekarang ada di Sorga di sebelah kanan Allah. Saya berdoa agar Anda akan percaya Yesus dan diselamatkan dari dosa dan penghakiman oleh-Nya pagi ini! Dr. Cagan dan John Cagan akan pergi ke belakang ruangan ini sekarang. Jika Anda ingin berbicara dengan kami tentang bagaimana percaya Yesus, ikuti mereka ke belakang auditorium ini. Amin.


Jika khotbah ini memberkati Anda Dr. Hymers akan senang mendengar dari Anda. KETIKA ANDA MENULIS KEPADA DR. HYMERS ANDA HARUS MEMBERITAHU BELIAU DARI NEGARA MANA ANDA MENULIS ATAU IA TIDAK DAPAT MENJAWAB EMAIL ANDA. Jika khotbah ini memberkati Anda silahkan mengirim email kepada Dr. Hymers dan ceritakan kepadanya, tetapi selalu jelaskan pada beliau dari negara mana Anda mengirimnya. E-mail Dr. Hymers ada di rlhymersjr@sbcglobal.net (klik di sini). Anda dapat menulis email kepada Dr. Hymers dalam bahasa apapun, namun tulislah dalam bahasa Inggris jika Anda dapat. Jika anda ingin menulis surat kepada Dr. Hymers melalui pos, alamat beliau adalah P.O. Box 15308, Los Angeles, CA 90015. Anda boleh menelepon beliau di (818)352-0452.

(AKHIR KHOTBAH)
Anda dapat membaca khotbah Dr Hymers setiap minggu di Internet
www.sermonsfortheworld.com.
Klik pada “Khotbah Indonesia.”

Naskah-naskah khotbah tidak dilindungi hak cipta. Anda dapat menggunakannya tanpa
meminta izin kepada Dr. Hymers. Namun, semua video khotbah Dr. Hymers dilindungi
hak cipta dan hanya dapat digunakan dengan izin.

Pembacaan Alkitab Sebelum Khotbah oleh Mr. Abel Prudhomme: Ayat Mazmur favorit Dr. Hymers, Mazmur 27:1-14.
Persembahan Pujian Sebelum Khotbah oleh Mr. Benjamin Kincaid Griffith:
“If I Gained the World” (oleh Anna Olander, 1861-1939).


GARIS BESAR KHOTBAH

MENINGGALKAN ZONA AMAN –

KHOTBAH DISAMPAIKAN PADA ULANG TAHUN KE 75 SAYA

LEAVING OUR COMFORT ZONE –
A SERMON DELIVERED ON MY 75TH BIRTHDAY

oleh Dr. R. L. Hymers, Jr.

“Sebab untuk itulah kamu dipanggil, karena Kristuspun telah menderita untuk kamu dan telah meninggalkan teladan bagimu, supaya kamu mengikuti jejak-Nya” (I Petrus 2:21).

I.   Pertama, Kristus meninggalkan rumah-Nya di Sorga dan turun ke bumi ini,
Yohanes 1:10, 11.

II.   Kedua, Kristus turun ke dunia untuk menyelamatkan orang berdosa,
I Timotius 1:15; Lukas 19:10; Matius 4:19; Ibrani 5:7.

III.   Ketiga, Kristus menuntut penyerahan mutlak dan ketaatan sepenuhnya,
Lukas 14:33.