Print Sermon

Tujuan dari situs ini adalah untuk menyediakan manuskrip dan video khotbah gratis kepada para pendeta dan misionaris di seluruh dunia, terutama Dunia Ketiga, di mana hanya ada sedikit sekolah seminari teologi atau sekolah Alkitab.

Naskah-naskah khotbah dan video ini diakses oleh sekitar 1,500,000 komputer di lebih dari 221 negara setiap tahunnya di www.sermonsfortheworld.com. Ratusan orang lainnya menyaksikan video di YouTube, tetapi mereka akan segera meninggalkan YouTube dan mengunjungi langsung ke website kami. Naskah-naskah khotbah ini disajikan dalam 46 bahasa kepada sekitar 120,000 komputer setiap bulannya. Naskah-naskah khotbah tidak dilindungi hak cipta. Jadi para pengkhotbah boleh menggunakannya tanpa seijin kami. Silahkan klik di sini untuk mengetahui bagaimana Anda dapat memberikan donasi setiap bulan untuk membantu kami dalam pekerjaan besar pemberitaan Injil ke seluruh dunia ini.

Kapanpun Anda menulis pesan untuk Dr. Hymers, selalu sebutkan kepada beliau negara di mana Anda tinggal. Surel Dr. Hymers adalah rlhymersjr@sbcglobal.net. .




PETRUS – DIPANGGIL, DIINSAFKAN DAN BERTOBAT

PETER – CALLED, CONVICTED AND CONVERTED
(Indonesian)

oleh Dr. R. L. Hymers, Jr.
diterjemahkan oleh Dr. Edi Purwanto

Khotbah ini dikhotbahkan di Baptist Tabernacle of Los Angeles
Pada Kebaktian Minggu Pagi, 14 Februari 2016

“Simon, Simon, lihat, Iblis telah menuntut untuk menampi kamu seperti gandum, tetapi Aku telah berdoa untuk engkau, supaya imanmu jangan gugur. Dan engkau, jikalau engkau sudah insaf [bertobat - KJV], kuatkanlah saudara-saudaramu” (Lukas 22:31-32).


Tanyakan kepada pendeta dan apa rata-rata jawaban mereka ketika ditanya kapan Petrus bertobat. Ya silahkan saja! Lakukan! Hampir semua dari mereka akan mengatakan bahwa Petrus bertobat ketika Kristus memanggilnya untuk mengikut Dia (Matius 4:19). Beberapa dari mereka mungkin mengatakan bahwa Petrus bertobat ketika ia berkata, “Engkau adalah Mesias, Anak Allah yang hidup,” dan Yesus menjawab “bukan manusia yang menyatakan itu kepadamu, melainkan Bapa-Ku yang di sorga” (Matius 16:16, 17). Tapi tak satu pun dari ayat-ayat tersebut menunjukkan pertobatan Petrus. Jika Petrus bertobat dengan mengikuti Yesus, itu akan berarti keselamatan oleh perbuatan - sehingga itu tidak bisa menjadi pertobatan Petrus. Jika Petrus bertobat setelah mengakui Yesus sebagai Mesias, Anak Allah, itu akan berarti bahwa pertobatan atau diselamatkan oleh keyakinan doktrinal, dengan penerangan. Setan-setan juga tahu apa yang dinyatakan kepada Petrus, karena kita membaca, “Dari banyak orang keluar juga setan-setan sambil berteriak: Engkau adalah Anak Allah… , karena mereka tahu bahwa Ia adalah Mesias” (Lukas 4:41 ). Jadi pemahaman Petrus tidak lebih baik ketimbang setan-setan! Setelah mempelajari dengan cermat kita dipaksa untuk mengatakan bahwa Petrus belum bertobat pada waktu itu. Dia masih terhuyung-huyung, mencoba untuk menjadi seorang Kristen, tanpa bertobat.

Betapa gambaran yang kita miliki dalam diri Petrus merupakan gambaran dari begitu banyak orang injili hari ini! Seperti Petrus, mereka terhuyung-huyung - mencoba untuk mengikuti Kristus! Mereka memiliki pengetahuan tentang siapa Kristus, tetapi mereka belum bertobat sama seperti Petrus sebelum Minggu Paskah. Banyak pendeta mereka sendiri yang belum bertobat! Mereka mencoba untuk mengikuti Kristus. Mereka tahu bahwa Dia adalah Anak Allah. Tapi mereka buta terhadap realitas pertobatan. Saya pikir itu adalah salah satu alasan utama mengapa ada begitu sedikit pemberitaan Injil hari ini. Kebanyakan pendeta membuang waktu mereka mencoba untuk mengajar orang yang belum bertobat bagaimana menjalani kehidupan Kristen! Konyol! Bagaimana seseorang yang “mati di dalam dosa” dapat menjalani hidup Kristen? (Efesus 2:1,5).

Banyak pengkhotbah takut ada orang lain memberitakan Injil kepada jemaat mereka! Saya dijadwalkan untuk memberitakan Injil atau berkhotbah di sebuah gereja di Selatan. Itu dalam rangka Hari Ibu. Saya pikir saya akan menyampaikan khotbah yang sangat lembut sehingga saya tidak akan mengganggu orang, karena saya adalah seorang tamu di gereja itu. Saya pikir saya hanya akan memberikan kesaksian tentang pertobatan ibu saya saja. Saya hanya berbicara selama sekitar 12 sampai 15 menit. Saya mengatakan kepada jemaat bagaimana ibu terkasih saya percaya Yesus dan diselamatkan. Anda akan berpikir saya telah berkhotbah selama dua jam tentang Neraka dengan melihat reaksi jemaat! Pendeta dan istrinya benar-benar kabur dari gereja tanpa berjabat tangan dengan saya. Jemaat gereja itu berdiri dan menatap saya dan istri saya seperti saya telah mengajarkan ajaran-ajaran baru yang aneh yang mereka belum pernah dengar! Akhirnya seorang wanita tua datang dan berjabat tangan dengan kami. Dia tersenyum dan berkata, “Khotbah yang luar biasa. Saya belum pernah mendengar khotbah seperti itu selama bertahun-tahun!” Itu sama sekali bukan khotbah! Itu hanyalah kesaksian singkat 12 atau 13 menit tentang pertobatan ibu saya yang terkasih di usia lanjutnya!

Ketika istri saya dan saya diusir saya pikir, “Apakah itu benar-benar buruk? Di sini kami berada di Deep South, di sebuah gereja Baptis independen fundamental, dan mereka gelisah dan “terpesona” oleh cerita sederhana tentang pertobatan ibu saya!

Di sebuah gereja Baptis fundamental lainnya, saya menyampaikan khotbah singkat tentang pertobatan saya sendiri. Setelah itu seorang wanita tua bertanya kepada istri saya apakah ia bisa mengajak saya untuk memimpin suaminya yang seusia dirinya untuk datang kepada Kristus. Istri saya menyarankan agar ia meminta pendetanya sendiri untuk memimpin orang tua itu kepada Yesus. Wanita itu berkata, “Oh, dia tidak akan mau melakukannya. Saya telah memintanya berkali-kali. Saya pikir dia takut membuat suami saya marah.”

Apakah itu benar-benar buruk, Dr. Hymers? Oh ya! Itu benar-benar mengerikan! Bahkan pendeta terbaik hanya terus berbicara, mengucapkan kata-kata, tanpa rasa prihatin, tidak ada emosi, tidak ada belas kasih - hanya mengisi setengah jam pada hari Minggu pagi, menyendok makanan cair bagi jiwa-jiwa yang sedang kelaparan! Rata-rata pendeta injili berbicara seperti pendeta Episkopal yang setengah mati. Pendeta Baptis kita tidak lebih baik. Orang-orang menutup mata dan tertidur selama apa yang disebut khotbah “ekspositori” disampaikan. Mereka tidak menawarkan tantangan kepada orang-orang muda dan tidak ada harapan untuk mereka yang terhilang. Pendeta seperti itu tidak lebih dari seorang penjaga museum! Tidak lebih dari seorang pemeriksa mayat spiritual! Tuhan tolonglah kami! Gereja-gereja kita tidak sedang sekarat – tetapi mereka mati! Siapa yang mengkhotbahkan Injil tentang Darah sekarang? Siapa yang mengguntur dan menyerukan “Kamu harus dilahirkan kembali” sekarang? Siapa yang berani berdiri untuk pesan tentang Salib dan pertobatan orang-orang berdosa sekarang? Beberapa wanita setengah baya di gereja itu mungkin tidak menyukainya! Oh, kita tidak seharusnya mengganggu para wanita tersebut! Jadi orang-orang muda kita lari dari gereja-gereja seperti tikus-tikus berenang jauh dari kapal yang tenggelam!

Saya yakin bahwa gereja-gereja kita tidak akan pernah membuat dampak pada bangsa kita tanpa khotbah-khotbah Injil kuno! Gereja kita penuh dengan anak muda usia kuliah! Saya berkhotbah tentang dosa - tentang Neraka - dan tentang pertobatan sejati setiap hari Minggu! Orang-orang muda dari dunia terpesona! Mereka tidak pernah mendengar hal seperti itu! Dan kami memiliki banyak petobat dari antara mereka. Dalam beberapa minggu terakhir ini kami telah memiliki tujuh petobat – orang-orang muda dari latar belakang non-Kristen.

Salah satu cara untuk kita dapat belajar tentang pertobatan sejati adalah mempelajari pertobatan dalam Alkitab. Saya akan melakukan itu pagi ini. Kita akan merenungkan tentang pertobatan Simon Petrus. Petrus adalah salah satu dari orang-orang Kristen terbesar sepanjang masa. Tapi bagaimana dia bertobat? Bagaimana dia menjadi seorang Kristen?

I. Pertama, Petrus dipanggil.

Injil Matius mengatakan,

“Dan ketika Yesus sedang berjalan menyusur danau Galilea, Ia melihat dua orang bersaudara, yaitu Simon yang disebut Petrus, dan Andreas, saudaranya. Mereka sedang menebarkan jala di danau, sebab mereka penjala ikan. Yesus berkata kepada mereka: "Mari, ikutlah Aku, dan kamu akan Kujadikan penjala manusia." Lalu merekapun segera meninggalkan jalanya dan mengikuti Dia” (Matius 4:18-20).

Itu cukup mudah! Atau begitu tampaknya. Segera mereka meninggalkan jala mereka, dan mengikuti Kristus. Mengapa begitu mudah bagi Petrus? Alkitab mengatakan,

“Pada hari tentaramu [kekuasaan-Mu – KJV] bangsamu merelakan diri untuk maju” (Mazmur 110:3).

Orang-orang yang telah dipilih Allah untuk diselamatkan dibuat bersedia untuk mengambil langkah pertama, seperti Petrus.

Sama seperti ketika saya sedang menulis kalimat ini istri saya membawakan saya kartu pos dari garasi. Saya segera mengenalinya. Ada foto di atasnya dari gereja pertama saya di Huntington Park. Itu cap pos di akhir 1950-an, sebelum saya bertobat. Kartu itu dari Pembina Sekolah Minggu, Mrs. Bocker. Dia menulis,

Bob terkasih,

Saya harap kamu tidak sedang sakit, karena begitu banyak orang kita yang sedang sakit. Kami merindukanmu, jadi silahkan datang kembali, apa pun alasan kamu untuk menjauh.

      Mrs. Bocker

Wanita baik itu mencoba untuk mendapatkan saya untuk kembali ke gereja. Saya hanya seorang remaja, masih suka main-main. Tapi saya melihat tanggal pada kartu pos tersebut. Hanya beberapa bulan kemudian Anda tidak bisa melakukan apa-apa untuk manahan saya tetap berada di luar gereja itu. Apa yang terjadi pada mereka beberapa bulan kemudian? Saya hanya bisa mengatakan bahwa Allah memanggil saya dengan panggilan tak dapat ditolak. Saya dibuat bersedia di hari kekuasaan-Nya.

“Pada hari tentaramu [kekuasaan-Mu – KJV] bangsamu merelakan diri untuk maju” (Mazmur 110:3).

Ketika Allah menarik saya, saya tidak perlu Mrs. Bocker atau orang lain untuk mencoba mendapatkan saya kembali ke gereja. Ketika kuasa Allah menarik saya, Anda tidak bisa menahan saya untuk tetap berada di luar gereja dengan tim kuda-kuda liar itu!

Dan itulah yang terjadi pada Petrus. Dia belum diselamatkan. Demikian juga halnya dengan saya ketika Mrs. Bocker mengirim kartu pos itu untuk saya. Kuasa Allah membuat saya bersedia - dan menjadi seperti Petrus. Dia masih sama terhilangnya dengan saya, tetapi Allah membuatnya bersedia mengikuti Yesus. Dan Petrus segera meninggalkan jala ikan itu dan mengikuti Yesus. Tapi itu tidak berarti bahwa ia telah diselamatkan.

Apakah Anda pernah bertanya-tanya mengapa beberapa orang muda yang kita bawa ke gereja datang begitu cepat? Itu karena kuasa Allah menarik mereka masuk. Tapi itu tidak berarti bahwa mereka telah diselamatkan. Yesus berkata, “Banyak yang dipanggil, tetapi sedikit yang dipilih” (Matius 20:16; 22:14). Allah memanggil banyak orang. Dia memanggil Anda pagi ini. Anda memberi kami nama dan nomor telepon Anda. Itu sebabnya kami mengirim mobil untuk menjemput Anda. “Banyak yang dipanggil” - seperti halnya Anda dipanggil. “Tetapi sedikit yang dipilih.” Saya tidak mengerti itu semua. Tapi saya tahu dari pengalaman panjang, bahwa jika Anda adalah salah satu dari orang-orang pilihan Allah, Dia akan menarik Anda kembali, dan Dia akan tetap di sini, dan mempertahankan Anda di sini, sampai Anda bertobat! Jika Anda bukan salah satu dari orang-orang pilihan Allah, cepat atau lambat Anda akan meninggalkan gereja – karena “banyak yang dipanggil, tetapi sedikit yang dipilih!”

Diselamatkan hanya oleh anugerah,
   Hanya itu permohonanku.
Yesus telah mati untuk segenap dosa kita,
   Dan Yesus telah mati bagiku.
(“Grace! ‘Tis a Charming Sound” oleh Philip Doddridge, 1702-1751;
      refren oleh Pendeta ini).

II. Kedua, Petrus diinsafkan.

Saya lompat ke tiga tahun setelah Petrus mengikuti Yesus. Petrus memiliki banyak pengalaman selama tiga tahun. Tapi satu-satunya hal yang benar-benar berdampak pada hidupnya adalah pengakuannya tentang siapa Yesus. Saya telah tekankan sebelumnya, pada awal khotbah ini. Petrus berkata, “Engkau adalah Mesias, Anak Allah yang hidup.” “Yesus menjawab dan berkata kepadanya... bukan manusia yang menyatakan itu kepadamu, melainkan Bapa-Ku yang di sorga” (Matius 16:16, 17).

Ini disebut “penerangan.” Itu bisa terjadi sebelum pertobatan, pada saat pertobatan, dan setelah pertobatan! Dalam kasus Petrus Allah menerangi kebenaran tentang siapakah Kristus sebelum Petrus bertobat. Itu jugalah yang terjadi pada saya. Selama bertahun-tahun saya pikir Kristus sebagai orang yang baik, yang mati sebagai martir di tangan musuh-musuh-Nya. Hanya beberapa hari sebelum pertobatan saya, Allah menyingkapkan kepada saya bahwa Yesus adalah Allah yang berinkarnasi. Itu datang kepada saya ketika sedang menyanyikan himne Charles Wesley – “Agunglah kasih Tuhanku! Engkau tersalib gantiku.” Nyanyian itu menerangi pikiran saya, meskipun saya masih belum bertobat pada saat itu. Demikian juga halnya dengan Petrus!

Sekarang mari membuka Lukas 18: 31-34 dan Anda akan melihat dengan jelas bahwa Petrus dan para Murid lainnya belum diselamatkan.

“Yesus memanggil kedua belas murid-Nya, lalu berkata kepada mereka: "Sekarang kita pergi ke Yerusalem dan segala sesuatu yang ditulis oleh para nabi mengenai Anak Manusia akan digenapi. Sebab Ia akan diserahkan kepada bangsa-bangsa yang tidak mengenal Allah, diolok-olokkan, dihina dan diludahi, dan mereka menyesah dan membunuh Dia, dan pada hari ketiga Ia akan bangkit." Akan tetapi mereka sama sekali tidak mengerti semuanya itu; arti perkataan itu tersembunyi bagi mereka dan mereka tidak tahu apa yang dimaksudkan” (Lukas 18:31-34).

Ini adalah ketiga kalinya Yesus menjelaskan Injil kepada Petrus dan kepada yang lainnya. Kristus akan dicambuk, dan dihukum mati, dan pada hari ketiga Ia akan bangkit kembali dari kematian. Itulah Injil - pesan dasar kekristenan, seperti dinyatakan dalam I Korintus 15:1-4. Tapi Petrus tak memahami satu pun dari perkataan-perkataan itu, dan perkataan itu “tersembunyi dari” dia. Petrus belum percaya Injil!

Jika Anda masih belum diselamatkan - bukankan kasus Anda sama dengan Petrus? Anda “dipanggil” ke gereja ini. Anda entah dibawa ke sini oleh orangtua atau orang lain. Anda datang ke pesta ulang tahun. Anda makan siang dan makan malam dengan kami setiap hari Minggu. Kami bahkan mengirim Anda untuk penginjilan. Anda mendengar saya berkhotbah dua kali setiap hari Minggu. Anda mendengar saya menceritakan tentang penyaliban Kristus, tentang Darah-Nya, tentang bagaimana Ia bangkit dari antara orang mati. Tapi pikiran Anda melayang ketika saya berbicara tentang Darah Kristus dan kebangkitan-Nya. Anda mendengarnya berulang-ulang tetapi itu tidak “menangkap” Anda. Ini tidak tampak nyata atau itu penting! Apa pun yang Anda pikirkan - itu tidak jelas mengapa hal-hal itu demikian penting. Anda hanya seperti Petrus sebelum ia diinsafkan akan dosa!

“Dan mereka menyesah dan membunuh Dia, dan pada hari ketiga Ia akan bangkit. Akan tetapi mereka sama sekali tidak mengerti semuanya itu; arti perkataan itu tersembunyi bagi mereka dan mereka tidak tahu apa yang dimaksudkan” (Lukas 18:33-34).

Sekarang mari berdiri dan membuka Alkitab Anda pada Lukas 22:31. Ayat ini ada pada halaman 1108 dari Scofield Study Bible.

“Tuhan berkata, “Simon, Simon, lihat, Iblis telah menuntut untuk menampi kamu seperti gandum, tetapi Aku telah berdoa untuk engkau, supaya imanmu jangan gugur. Dan engkau, jikalau engkau sudah insaf [bertobat - KJV], kuatkanlah saudara-saudaramu.” Jawab Petrus: "Tuhan, aku bersedia masuk penjara dan mati bersama-sama dengan Engkau!” (Lukas 22:31-34).

Anda dipersilahkan duduk kembali.

Saya telah membaca buku yang sangat menarik berjudul, Simon Peter in Scripture and Memory (Baker Academic, 2012). Ini ditulis oleh Dr. Markus Bockmuehl. Dia adalah seorang profesor Alkitab dan Studi Kristen Mula-mula di Oxford University di Inggris. Sarjana terkenal ini mendapat hak untuk poin ini. Dia tanpa rasa takut menunjukkan kepada kita bahwa Petrus masih belum bertobat pada malam sebelum Yesus disalibkan. Dan dia tepat! Para komentator lainnya melewati ini, atau melewatkan saja. Tidak dengan Dr. Bockmuehl! Dia menjelaskan dengan jelas! Dengarkan dia.

“Tuhan berkata, “Simon, Simon, lihat, Iblis telah menuntut untuk menampi kamu seperti gandum, tetapi Aku telah berdoa untuk engkau, supaya imanmu jangan gugur. Dan engkau, jikalau engkau sudah insaf [bertobat - KJV], kuatkanlah saudara-saudaramu.” (Lukas 22:31-32).

Dr. Bockmuehl berkata,

“Ada referensi jelas di sini bahwa perjuangan Petrus melawan Setan [segera datang], di mana ia akan sangat diuji [dan gagal], maka berbicara tentang ‘berbalik.’ Perlu menekankan di sini bahwa ‘ketika kamu sudah insaf,’ meskipun disukai oleh banyak penerjemah, tidak memiliki dukungan dalam bahasa Yunaninya” (Dr. Bockmuehl, ibid., hlm. 156, 157).

Dengan demikian NIV, NASV, ESV dan terjemahan modern lainnya [termasuk terjemahan bahasa Indonesia] salah. “Bicara tentang ‘berbalik’ meskipun disukai oleh banyak penerjemah, tidak memiliki dukungan dalam bahasa Yunaninya.” Dr. Bockmuehl melanjutkan dengan mengatakan bahwa kata Yunani “epistrepho” harus diterjemahkan sebagai “bertobat” di sini. Jadi, sekali lagi, saya menemukan bahwa KJV benar dan terjemahan-terjemahan modern yang mengacaukan! Tapi Dr. Bockmuehl melanjutkan,

“Kapan, di mana, atau bagaimana keberbalikan [pertobatan] Petrus terjadi? Itu terjadi di sini bahwa kita sampai pada masalah intinya. Bahkan pada malam terakhir dari pelayanan-Nya, Yesus menurut Lukas [masih berbicara tentang] pertobatan Petrus sebagai hal yang terjadi di masa depan” (ibid., hal. 156).

“Dalam Lukas 22:32 pertobatan Petrus tampak akan terjadi di masa depan” (ibid.).

Ketika engkau bertobat [di masa depan]” (ibid., hlm. 156). “Yesus jelas memandang ke depan untuk pertobatan Petrus sebagai sesuatu yang masih akan terjadi di masa depan” (ibid., hlm. 158).

Tapi Petrus yakin bahwa ia tidak membutuhkan pertobatan. Dia berkata,

“Tuhan, aku bersedia masuk penjara dan mati bersama-sama dengan Engkau!” (Lukas 22:33).

Tetapi Yesus berkata: “Aku berkata kepadamu, Petrus, hari ini ayam tidak akan berkokok, sebelum engkau tiga kali menyangkal, bahwa engkau mengenal Aku” (Lukas 22:34). Petrus berpikir bahwa dia bisa melawan Iblis dan hidup bagi Kristus tanpa bertobat (epistrepho). Betapa dia salah! Dan betapa Anda salah!

Mereka menangkap Yesus dan menyeret-Nya ke rumah Imam Besar. “Petrus mengikut dari jauh (Lukas 22:54). Petrus duduk di antara orang-orang yang berada di halaman rumah itu. Seorang gadis muda berkata, “Juga orang ini bersama-sama dengan Dia [Yesus]” (Lukas 22:56). Petrus berkata, “Bukan, aku tidak kenal Dia.” Setelah beberapa saat seorang pria mengatakan bahwa Petrus adalah salah satu pengikut Kristus. Petrus berkata, “Bukan, aku tidak!” Setelah satu jam orang ketiga menunjuk Petrus dan berkata, “Sungguh, orang ini juga bersama-sama dengan Dia.” Petrus berkata, “Bukan, aku tidak tahu apa yang engkau katakan.” Ketika Petrus sedang berbicara ayam berkokok.

Saya dan istri saya pernah pergi ke tempat di mana ini terjadi di Yerusalem. Pemandu menunjukkan kepada kami di mana Yesus berdiri dan di mana Petrus berdiri. Dan Yesus berpaling dan menatap Petrus. Dan Petrus menatap mata Yesus.

“Lalu ia pergi ke luar dan menangis dengan sedihnya” (Lukas 22:62).

Kemudian, akhirnya Petrus berada di bawah keinsafan akan dosa. Tidak ada harapan dari Anda untuk memiliki pertobatan sejati sebelum Anda memiliki pengalaman keinsafan setidaknya hampir seperti yang Petrus alami.

“Lalu ia pergi ke luar dan menangis dengan sedihnya” (Lukas 22:62).

III. Ketiga, Petrus bertobat.

Mari kita membuka Lukas 24:34. Sepertinya ini adalah ayat yang tidak penting, namun Dr. Bockmuehl mengatakan ini adalah ketika Petrus bertobat. “Lalu berpalinglah Tuhan memandang Petrus untuk menginsafkan dia dari kesalahannya (Lukas 22:61), dan pada Paskah pagi Petrus melihat Yesus (Lukas 24:34) itu membalikkan dia dari kegelapan menuju terang” (Bockmuehl, hlm. 163). Rasul Paulus juga menceritakan tentang pertemuan Petrus dengan Yesus pada Paskah pagi. Paulus mengatakan, “bahwa Ia telah menampakkan diri kepada Kefas [Petrus] dan kemudian kepada kedua belas murid-Nya” (I Korintus 15:5).

Mengapa Alkitab memberitahu kita begitu banyak tentang panggilan Petrus, tersandungnya dia, kurangnya imannya, dan kebutaannya mengenai Injil dan mengenai penderitaan Yesus? Mengapa menghabiskan seluruh pasal ini untuk menceritakan tentang Petrus yang menyangkal Kristus dan menangis sedih di bawah keinsafan? Dan kemudian, setelah semua itu, memberikan kita hanya satu ayat kecil untuk menunjukkan pertobatan Petrus, “Sesungguhnya Tuhan telah bangkit dan telah menampakkan diri kepada Simon [Petrus].” Mengapa - karena ketersandungan dan keinsafan adalah hal yang paling penting dalam pertobatan sejati. Sebelum Anda dibawa ke tempat di mana Anda pergi “ke luar dan menangis dengan sedihnya” karena dosa Anda, hanya ada sedikit harapan untuk Anda. Sebelum Anda merasakan seperti yang Petrus rasakan, Injil tidak akan berarti apa-apa untuk Anda! Anda hampir pasti akan mati dalam dosa Anda. Anda harus merasakan kebutuhan Anda akan Yesus sebelum Anda mau percaya kepada-Nya dan disucikan dari dosa Anda dengan Darah-Nya. Amin.


Jika khotbah ini memberkati Anda Dr. Hymers akan senang mendengar dari Anda. KETIKA ANDA MENULIS KEPADA DR. HYMERS ANDA HARUS MEMBERITAHU BELIAU DARI NEGARA MANA ANDA MENULIS ATAU IA TIDAK DAPAT MENJAWAB EMAIL ANDA. Jika khotbah ini memberkati Anda silahkan mengirim email kepada Dr. Hymers dan ceritakan kepadanya, tetapi selalu jelaskan pada beliau dari negara mana Anda mengirimnya. E-mail Dr. Hymers ada di rlhymersjr@sbcglobal.net (klik di sini). Anda dapat menulis email kepada Dr. Hymers dalam bahasa apapun, namun tulislah dalam bahasa Inggris jika Anda dapat. Jika anda ingin menulis surat kepada Dr. Hymers melalui pos, alamat beliau adalah P.O. Box 15308, Los Angeles, CA 90015. Anda boleh menelepon beliau di (818)352-0452.

(AKHIR KHOTBAH)
Anda dapat membaca khotbah Dr Hymers setiap minggu di Internet
www.sermonsfortheworld.com.
Klik pada “Khotbah Indonesia.”

Naskah-naskah khotbah tidak dilindungi hak cipta. Anda dapat menggunakannya tanpa
meminta izin kepada Dr. Hymers. Namun, semua video khotbah Dr. Hymers dilindungi
hak cipta dan hanya dapat digunakan dengan izin.

Pembacaan Alkitab Sebelum Khotbah oleh Mr. Abel Prudhomme: Lukas 22:31-34.
Persembahan Pujian Sebelum Khotbah oleh Mr. Benjamin Kincaid Griffith:
“Grace! ‘Tis a Charming Sound” (oleh Philip Doddridge, 1702-1751; Refren oleh Pendeta ini).


GARIS BESAR KHOTBAH

PETRUS – DIPANGGIL, DIINSAFKAN DAN BERTOBAT

PETER – CALLED, CONVICTED AND CONVERTED

oleh Dr. R. L. Hymers, Jr.

“Simon, Simon, lihat, Iblis telah menuntut untuk menampi kamu seperti gandum, tetapi Aku telah berdoa untuk engkau, supaya imanmu jangan gugur. Dan engkau, jikalau engkau sudah insaf [bertobat - KJV], kuatkanlah saudara-saudaramu” (Lukas 22:31-32).

(Matius 4:19; 16:16, 17; Lukas 4:41; Efesus 2:1, 5)

I.   Pertama, Petrus dipanggil, Matius 4:18-20; Mazmur 110:3;
Matius 20:16; 22:14.

II.  Kedua, Petrus diinsafkan, Matius 16:16, 17; Lukas 18:31-34;
Lukas 22:31-34; 54, 56, 62.

III. Ketiga, Petrus bertobat, Lukas 24:34; I Korintus 15:5.