Print Sermon

Tujuan dari situs ini adalah untuk menyediakan manuskrip dan video khotbah gratis kepada para pendeta dan misionaris di seluruh dunia, terutama Dunia Ketiga, di mana hanya ada sedikit sekolah seminari teologi atau sekolah Alkitab.

Naskah-naskah khotbah dan video ini diakses oleh sekitar 1,500,000 komputer di lebih dari 221 negara setiap tahunnya di www.sermonsfortheworld.com. Ratusan orang lainnya menyaksikan video di YouTube, tetapi mereka akan segera meninggalkan YouTube dan mengunjungi langsung ke website kami. Naskah-naskah khotbah ini disajikan dalam 46 bahasa kepada sekitar 120,000 komputer setiap bulannya. Naskah-naskah khotbah tidak dilindungi hak cipta. Jadi para pengkhotbah boleh menggunakannya tanpa seijin kami. Silahkan klik di sini untuk mengetahui bagaimana Anda dapat memberikan donasi setiap bulan untuk membantu kami dalam pekerjaan besar pemberitaan Injil ke seluruh dunia ini.

Kapanpun Anda menulis pesan untuk Dr. Hymers, selalu sebutkan kepada beliau negara di mana Anda tinggal. Surel Dr. Hymers adalah rlhymersjr@sbcglobal.net. .




LOGIKA YANG TERBAKAR!

LOGIC ON FIRE!
(Indonesian)

oleh Dr. R. L. Hymers, Jr.
diterjemahkan oleh Dr. Edi Purwanto

Khotbah ini dikhotbahkan di Baptist Tabernacle of Los Angeles
Pada Kebaktian Minggu Pagi, 11 Oktober 2015

“Mereka ini adalah orang-orang yang keluar dari kesusahan yang besar; dan mereka telah mencuci jubah mereka dan membuatnya putih di dalam darah Anak Domba” (Wahyu 7:14).


Dr. W. A. Criswell adalah pendeta besar dan tersohor dari First Baptist Church of Dallas, Texas. Dia telah berkhotbah di sana selama hampir enam puluh tahun. Pada usia delapan puluh dengan rambutnya yang telah memutih, tokoh dari Southern Baptist Convention ini meramalkan penghukuman atas Amerika dan Barat. Dan Dr. Criswell berkata,

Kita telah menyimpang jauh dari moral yang benar... Pemerintah dan politisi membenarkan pembunuhan, kebohongan dan pencurian sebagai hal yang dapat dibenarkan... Para profesor [di banyak perguruan tinggi kita] membenarkan hubungan seksual sebagai ekspresi dari kebebasan pribadi. Para pendeta di mimbar, dengan jumlah yang tak terhitung, menerima [serangan-serangan] terhadap Firman Tuhan sebagai kebebasan akademis; kita melakukan itu di universitas dan seminari [Southern Baptist] kita sendiri. Pornografi, kekerasan, dan amoralitas diterima dalam lagu, drama, radio, dan televisi. Generasi ini dan generasi yang akan datang akan tenggelam dalam hedonisme materialistik dan mengutamakan pelesiran... Seluruh dunia [Barat] menjadi bukan Kristen lagi rata-rata 125.000 per hari (W A. Criswell, Ph.D., Great Doctrines of the Bible, volume 8, Zondervan Publishing House, 1989, hlm. 148, 147).

Sejak Dr. Criswell memberi laporan menyedihkan itu Baptis Selatan sedang sekarat. Jumlah anggota mereka turun setiap tahunnya sekarang. Tahun lalu saja ada 200.000 anggota jemaat Baptis Selatan meninggalkan gereja mereka dan tidak pernah kembali. Setiap tahun lebih dari 1.000 gereja Southern Baptist tutup selamanya di negeri ini saja. Tahun lalu Baptis Selatan harus membawa pulang sekitar 800 misionaris ke luar negeri dari ladang misi di seluruh dunia. Jumlah persembahan untuk misi telah turun begitu rendah sehingga mereka tidak dapat lagi mendukung dana misi mereka. Dan gereja-gereja Baptis independen kita tidak melakukan yang lebih baik. Seorang pendeta Sidang Jemaat Allah mengatakan kepada saya bahwa denominasi mereka nyaris seperti itu. Dan bahkan lebih buruk di semua denominasi lainnya. Saya memiliki di tangan saya dua buku cerita. Yang satu berjudul, The Great Evangelical Recession: 6 Factors That Will Crash the American Church (John S. Dickerson, Baker Books, 2013). Buku kedua berjudul, The Coming Evangelical Crisis (John H. Armstrong, general editor, Moody Press, 1996). Setiap buku itu saya baca, dan setiap artikel yang saya lihat, menunjukkan fakta bahwa gereja-gereja evangelikal kita ada dalam kesulitan besar. Orang-orang muda yang dibesarkan di gereja meninggalkan gereja, dan gereja-gereja tidak dapat memenangkan orang-orang muda dari dunia. John Dickerson mengatakan, “Kita gagal memuridkan orang baru. Murid-murid yang ada umumnya tidak reproduksi pada hidup mereka atau diubahkan dalam pemikiran mereka” (ibid., hlm. 107, 108). Tetapi kemudian ia melanjutkan untuk menyarankan beberapa hal untuk memperbaiki masalah ini. Saya sudah mencoba semuanya, dan saya tahu semua itu tidak bekerja. Mengapa? Karena semua itu tidak menyentuh ke akar permasalahannya.

Ambil saya sebagai contoh. Sebagai seorang remaja saya seperti sebuah buah yang matang, siap untuk dipetik. Saya ingin berada di gereja. Saya datang dari keluarga berantakan. Saya tidak tinggal bersama dengan orangtua saya. Saya benar-benar ingin menjadi bagian dari gereja. Tetapi gereja kulit putih (Kaukasia) di Huntington Park, California tidak mendapatkan saya! Mengapa? Ada banyak alasan – berbagai pelayanan yang dirancang di sana adalah untuk menyenangkan para wanita duniawi paruh baya, dan bukan untuk seorang remaja yang masih terhilang. Orang-orang di gereja itu tidak tertarik pada saya, bahkan pendetanya juga sangat tidak tertarik. Selain semua itu, saya hanyalah seorang remaja tanpa uang, dari lingkungan keluarga yang tidak baik. Kemudian, juga, ada khotbah. Ada tiga pendeta yang pernah menggembalakan gereja itu sementara saya berada di sana. Saya berusaha keras untuk mendengarkan mereka, tetapi untuk kehidupan saya, saya tidak ingat apa-apa yang mereka katakan dalam khotbah mereka! Dari dua pendeta pertama saya tidak mendapatkan apapun. Dan juga tidak ada yang sangat penting yang saya dapatkan dari pendeta terakhir. Khotbah mereka sama sekali tidak berbicara kepada saya. Khotbah-khotbah mereka tidak menginspirasi saya. Khotbah-khotbah mereka tidak menantang saya. Khotbah-khotbah mereka tidak menginsafkan saya dari dosa saya.

Itu adalah di mana akar masalah kita terletak - pada khotbah! Jika tidak ada perubahan khotbah kita, maka tidak ada harapan - tidak ada sama sekali - untuk gereja-gereja kita! Saya baru saja membaca sebuah artikel dari majalah Banner of Truth edisi Februari 2014 oleh John J. Murray. Dia memberikan tujuh poin tentang “kondisi di mana kita perlu diselamatkan.” Saya setuju dengan semua poin yang ia berikan, tetapi saya tidak setuju dengan urutan yang ia berikan. Dia menempatkan “khotbah yang kuat” sebagai hal ketujuh yang perlu diubah. Saya tidak setuju. Saya pikir itu seharusnya adalah hal pertama. Dia mengatakan kita perlu diselamatkan dari “kurangnya khotbah yang kuat.” Dia berkata, “Khotbah tidaklah populer saat ini.” Mengapa tidak? Karena itu membosankan. Sesederhana itu! Ia mengatakan, “Ada kelaparan akan mendengarkan firman Tuhan.” Mengapa ada kelaparan akan mendengarkan firman Tuhan? Karena khotbah hari ini membosankan. Sesederhana itu. Tetapi mengapa hari ini khotbah-khotbah begitu membosankan? Ada beberapa alasan.

Pertama, kebanyakan pengkhotbah sebenarnya tidak pernah “dipanggil untuk menjadi pemberita Injil.” Kita bahkan tidak pernah lagi bicara tentang “dipanggil untuk menjadi pemberita Injil.” Dan banyak pengkhotbah bahkan belum bertobat. Dan bahkan orang-orang yang telah bertobat pun pada umumnya tidak memiliki panggilan memberitakan Injil. Mereka tidak memiliki beban, tidak takut, tidak ada urapan, tidak ada belas kasihan bagi yang terhilang. Kebanyakan dari mereka bahkan tidak tahu perbedaan antara mengajar dan berkhotbah! Dr. Timothy Lin adalah pendeta saya selama bertahun-tahun. Dia mengatakan bahwa seorang profesor seminari membuat pernyataan ini, “Pengajaran dan khotbah adalah persis sama.” Dr. Lin berkata, “Sebagai seorang profesor seminari, ia bahkan tidak bisa membedakan antara mengajar dan berkhotbah. Dapatkah kemudian para muridnya bisa berkhotbah? Jawabannya adalah jelas ‘tidak’” (The Secret of Church Growth, hlm. 20).

Perhatikan John MacArthur. Apakah dia sedang berkhotbah? Perhatikan John Piper. Apakah dia sedang berkhotbah? Perhatikan David Jeremiah, atau Paul Chappell, atau Bill Hybels, atau Rick Warren, atau Charles Stanley. Apakah mereka sedang berkhotbah? Apakah mereka bahkan tahu apa itu khotbah? Beberapa dari mereka adalah orang-orang yang baik. Ya, mereka adalah orang-orang yang baik, tetapi saya tidak berpikir bahwa mereka tahu apa itu khotbah yang sesunguhnya. Dr. Martyn Lloyd-Jones mengatakan, “Apakah khotbah itu? Logika terbakar! Khotbah adalah teologi yang datang melalui seorang pria yang terbakar” (Preaching and Preachers, hlm. 97). Apakah orang-orang yang saya sebutkan tadi sedang terbakar? Apakah mereka bahkan pernah mendengar seorang pengkhotbah yang terbakar? Satu-satunya orang yang seperti itu adalah pengkhotbah radio yang telah meninggal dunia sekitar 30 tahun yang lalu! Siapakah yang berkhotbah seperti Oliver B. Greene hari ini? Ya, “Khotbah adalah teologi yang datang melalui seorang pria yang terbakar” - seorang yang seperti Luther, seorang yang seperti Whitefield, seorang yang seperti Howell Harris, seperti Daniel Rowland, seperti W. P. Nicholson, seperti Dr. John Sung, seperti Spurgeon, seperti McCheyne, seperti John Cennick atau John Knox.

Dalam majalah Banner of Truth yang sama ada sebuah artikel tentang John Knox (hlm. 29, 30). Artikel itu mengatakan bahwa Knox berkhotbah “dengan kuasa.” “Khotbah disampaikan dengan kekuatan petir dari langit.” Artikel itu menyimpulkan dengan mengatakan, “Jika gereja ingin melihat Reformasi lain pada hari ini, maka harus ada generasi baru dari para pengkhotbah berapi-api seperti... seperti Knox dari masa lalu, mereka haruslah menjadi pemberita pesan penuh dari Allah, [entah itu] populer atau tidak, tanpa gagap atau gugup.” Spurgeon berkata, “Injil yang diberitakan John Knox adalah Injil saya; yang mana itu adalah gemuruh yang melewati Skotlandia dan harus menjadi petir yang melewati Inggris lagi” (Autobiography, vol. 1, hlm. 162).

Berpaling dari cara orang-orang inilah yang menempatkan kita menjadi tidur dengan kata-kata yang lembut dan sentuhan feminin! Mereka membuat kita bosan! Mereka membuat kita bosan hingga mati! Tidak heran orang-orang muda kita tidak suka mendengarkan khotbah mereka! “Khotbah adalah teologi yang datang melalui seorang pria yang terbakar!” Siapa yang mereka takuti? Pikirkan sekarang! Mereka tentu takut pada seseorang! Siapa itu? Saya akan memberitahu Anda siapa yang para pengkhotbah modern ini takuti. Mereka takut kepada para wanita duniawi paruh baya yang mengendalikan gereja mereka. Bagaimana mereka mengendalikan gereja-gereja itu? “Jika Anda berkhotbah seperti itu maka kami tidak akan kembali lagi!” Saya tahu bagaimana cara kerjanya! Mereka pernah mencoba di sini! Namun saya hanya terus berkhotbah dengan cara yang biasa selalu saya lakukan - sampai saya mengalahkan mereka! John Knox tidak takut pada Bloody Mary - dan kita tidak harus takut kepada wanita pemain orgen yang masih duniawi atau wanita pemimpin Sekolah Minggu yang masih duniawi! Saya pikir kita harus terus berkhotbah seperti itu - dan kemudian orang-orang muda akan datang! Itu tidak akan membosankan! Itu yang akan mendapatkan perhatian orang-orang muda! Dan pada akhirnya kita memiliki sekelompok orang muda yang terbakar untuk Tuhan - seperti yang kita miliki di sini Minggu pagi ini! Berhentilah menjadi takut dan berkhotbahlah seperti John Knox!

Khotbah bukan hanya sekedar memberikan informasi! Jauh dari apa yang disebut “khotbah ekspositori” hari ini. Jauhi itu! Dr. Lloyd-Jones hanya berkhotbah berdasarkan satu atau dua ayat, seperti yang pernah dilakukan oleh kaum Puritan. Dia mengatakan, “Pengkhotbah di mimbar tidak hanya untuk memberikan pengetahuan dan informasi kepada jemaat. Dia ada untuk menginspirasi mereka, ia ada untuk menyemangati mereka, ia ada untuk mengobarkan mereka dan membawa mereka memuliakan di dalam Roh” (The Puritans, hlm. 316).

“Khotbah,” kata “Dokter itu,” “dirancang untuk melakukan sesuatu bagi jemaat” (Lloyd-Jones, Preaching dan Preachers, hlm. 85). Apa yang khotbah akan lakukan bagi jemaat? Yah, pertama, itu harus membuat mereka marah atau takut! Marah karena Anda mengatakan kepada mereka bahwa mereka memiliki hati yang kotor, hati yang memberontak! Marah karena Anda mengatakan kepada mereka bahwa mereka tidak begitu cerdas seperti yang mereka pikirkan tentang diri mereka sendiri dan terlalu puas diri. Apakah mereka menjadi orang-orang kafir karena mereka pintar? Tidak ada seroang pun dari antara mereka yang secerdas Dr. Chan. Tidak ada seroang pun dari antara mereka yang secerdas Dr. Cagan. Dan tidak ada seorang pun dari antara mereka yang secerdas saya, dengan cara saya sendiri, dan saya tahu itu. Itu sebabnya saya tidak takut pada mereka! Ron Reagan muncul di TV minggu lalu dan berkata, “Saya Ron Reagan. Saya seorang ateis seumur hidup. Dan saya tidak takut terbakar dalam api neraka.” Apakah itu sakit, penari balet yang benar-benar berpikir bahwa dia lebih pintar dari ayahnya, Presiden Reagan? Dia tidak akan pernah memegang lilin untuk ayahnya. Dia mampu menusukkan jarinya ke dalam mata ayahnya yang telah meninggal, tetapi dia tidak akan pernah menjadi penulis, pembicara publik, pemimpin pembebasan dunia, presiden terbesar dalam paruh kedua abad ke-20, seperti ayahnya dulu! Dia tidak akan pernah terkenal menjadi penari balet aneh (seperti itulah dia) – paling-paling hanya akan menjadi penari balet yang hanya bisa mendapatkan uang dari nama ayahnya yang telah meninggal itu! Tidak, mereka tidak menjadi orang-orang kafir karena mereka pintar. Mereka adalah orang-orang kafir karena mereka tidak mau menyadari kenyataan bahwa mereka memiliki hati yang jahat karena tidak percaya, hati yang memberontak melawan Allah yang telah menciptakan mereka! “Jangan katakan itu! Anda akan menakut-nakuti mereka!” Yah, saya mungkin membuat satu orang keluar, tetapi akan membuat dua orang masuk - jadi kita masih untung satu! Jika saya tidak berkhotbah seperti ini tidak ada yang akan diselamatkan. Dalam khotbah saya, saya harus memberitahu Anda bahwa hati Anda kotor, najis, jahat, dan memberontak! Ya, dan saya harus memberitahu Anda bahwa Yesus Kristus berkata Anda akan pergi ke neraka karena dosa-dosa Anda. Ron Reagan tidak takut neraka karena ia benar-benar bodoh jika ia berpikir bahwa ia lebih pintar dari Tuhan Yesus Kristus, dan Presiden Amerika Serikat itu. Anda tidak dapat menolong orang bodoh seperti dia. Karena “orang bebal berkata dalam hatinya, Tidak ada Allah” (Mazmur 14:1). Dia terlalu tua untuk menjadi seorang penari balet lagi. Dia hanya bisa menghasilkan uang dengan mengejek iman ayahnya. Betapa itu hanyalah tas sampah! Dia mulai terlihat seperti seorang wanita tua! Sebuah tas sampah duniawi!

Ada Neraka yang menunggu mereka yang hatinya ditetapkan dalam pemberontakan melawan Allah! Tuhan Yesus Kristus berkata,

“Ikatlah kaki dan tangannya dan campakkanlah orang itu ke dalam kegelapan yang paling gelap, di sanalah akan terdapat ratap dan kertak gigi. Sebab banyak yang dipanggil, tetapi sedikit yang dipilih” (Matius 22:13, 14).

Ya, ada neraka yang menyala-nyala yang sedang menunggu mereka yang memberontak untuk mempercayai Tuhan Yesus Kristus!

Tetapi “[Allah] menghendaki supaya jangan ada yang binasa” (II Petrus 3:9). Dan itulah sebabnya Dia mengutus Anak-Nya yang tunggal untuk mati menggantikan orang-orang berdosa, sebagai pengganti, mati di kayu Salib untuk membayar harga untuk dosa-dosa kita.

Dan itu membawa kita kembali, akhirnya, kepada teks kita. Rasul Yohanes diberi penglihatan tentang Firdaus. Dan di sana ia melihat “suatu kumpulan besar orang banyak yang tidak dapat terhitung banyaknya, dari segala bangsa dan suku dan kaum dan bahasa, berdiri di hadapan takhta dan di hadapan Anak Domba, memakai jubah putih dan memegang daun-daun palem di tangan mereka… Mereka ini adalah orang-orang yang keluar dari kesusahan yang besar; dan mereka telah mencuci jubah mereka dan membuatnya putih di dalam darah Anak Domba” (Wahyu 7:9, 14). Mereka yang telah ada di Sorga telah dibuat bersih oleh Darah Yesus, karena “darah Yesus, Anak-Nya itu, menyucikan kita dari pada segala dosa” (I Yohanes 1:7). Dr Andrew Murray (1828-1917) berkata,

Saya dapat menghadapi kematian dengan penuh keyakinan - Saya memiliki hak untuk pergi ke Sorga... Siapakah mereka yang akan menemukan tempat di hadapan takhta Allah? “mereka [yang] telah mencuci jubah mereka dan membuatnya putih di dalam darah Anak Domba”... Jangan menipu diri sendiri dengan harapan Sorga jika Anda belum disucikan oleh darah yang mahal itu. Jangan berani menghadapi kematian tanpa mengetahui bahwa Yesus sendiri telah menyucikan Anda oleh darah-Nya (Andrew Murray, D.D., The Power of the Blood of Jesus, CLC Publications, 2003 edition, hlm. 221).

Saya menantang Anda pagi ini untuk percaya kepada Yesus. Saat Anda percaya kepada-Nya saja Anda dicuci bersih oleh Darah Kudus-Nya! Itu adalah ketika Anda menjadi pria sejati! Itu adalah ketika Anda menjadi seorang prajurit salib!

Dengarkan kesaksian beberapa anggota baru di gereja kita. Ini adalah orang-orang muda yang ada di sini pagi ini. Seorang wanita muda memberikan kesaksian berikut ini,

“Maukah Anda percaya Yesus?” Dr. Hymers meminta saya. “Berlututlah dan percayalah kepada-Nya.” Saya melakukannya. Saya percaya kepada Dia. Saya menghempaskan diri saya sendiri pada Yesus. Yesus mengasihi saya! Yesus mengasihi saya! Tidak ada lagi pertanyaan dan tidak ada lagi kebutuhan akan perasaan tentang jaminan... Yesus mengasihi saya! Dia berdarah dan mati di kayu Salib bagi saya, untuk membayar hukuman dosa saya... Kasih yang menakjubkan! Saya mengucap syukur kepada Allah yang menarik saya kepada Anak-Nya yang terkasih. Saya mengasihi Yesus karena Dia lebih dahulu mengasihi saya.

Di sini ada seorang yang lain, pemuda usia anak kuliahan,

Pagi itu saya diselamatkan, Dr. Hymers berkhotbah tentang bagaimana Setan membutakan mereka yang hidup tanpa Kristus. Dia mengatakan salah satu cara yang Setan lakukan itu adalah dengan bekerja di dalam pikiran orang yang terhilang dan membuatnya berpikir bahwa ia harus memiliki perasaan tentang jaminan sehingga ia akan memiliki sesuatu untuk dikatakan kepada konselor. Saya berpikir untuk diri saya sendiri, “Itu adalah saya! Itulah yang saya pikirkan”... Saya telah berputar-putar dan tidak pernah memandang ke atas kepada Kristus. Ada kehidupan, menunggu saya, namun saya menolak untuk mengambil risiko demi Dia... Bagaimana saya dengan angkuhnya bisa menolak Dia lagi? Bagaimana saya bisa berpegang pada dosa saya dan tidak memandang kepada Yesus? Dia yang mengasihi jiwa saya? Oh, betapa saya sangat membutuhkan Dia untuk mengambil beban dosa dari saya. Betapa gelapnya hati saya kontras dengan keindahan yang murni dari Yesus dan kebenaran-Nya... Saya tidak sabar lagi mendengar kebohongan Setan. Saya tahu saya membutuhkan Yesus untuk itu juga. Saya tidak harus menunggu! Menunggu berarti tinggal dalam perbudakan, untuk tetap menjadi budak setan. Saya harus datang kepada Yesus untuk membersihkan saya dari dosa. Jadi saya datang kepada-Nya!... Puji Tuhan karena Dia memberikan Putra-Nya, Yesus, untuk menyelamatkan saya dan mengampuni dosa saya dengan Darah-Nya!

Dan di sini ada satu lagi. Mereka semua adalah orang-orang muda yang benar-benar ada di sini. Salah satu dari antara mereka dibesarkan di gereja ini. Dua lainnya adalah orang-orang muda usia anak kuliahan yang dibawa ke gereja ini untuk mendengar Injil. Berikut adalah salah satu dari seorang pemuda yang belum pernah ke gereja sebelum kita membawanya ke sini. Dia berkata,

     Saya berpikir sedikit tentang dunia seperti menjadi apa saya nantinya ketika saya masih di SMA. Saya menjalani hidup saya begitu saja. Lulus sekolah, mendapatkan karir yang baik dan memulai sebuah keluarga. Itu masa depan ideal saya tapi itu semua tidak berarti bagi saya. Pada saat itu, saya tidak punya keyakinan agama tertentu – menurut saya mereka hanya orang-orang yang memiliki moral yang baik. Agama yang berbeda itu merupakan topik yang menarik bagi saya juga. Namun, Yesus hanya seorang tokoh agama bagi saya pada waktu itu. Penyaliban-Nya hanya kata-kata belaka dalam sebuah cerita.
     Setelah mendengar Injil, saya mulai bertanya-tanya siapakah Yesus. Dalam keadaan alami saya sebagai orang berdosa, saya mencoba untuk belajar bagaimana diselamatkan melalui membaca Alkitab dan memperhatikan setiap orang. Setiap kali saya mencoba untuk percaya kepada Yesus selalu gagal, dan seringkali saya berpikir bahwa saya diselamatkan hanya bila saya berusaha untuk menyelamatkan diri. Yesus tampak lebih jauh setiap harinya. Semakin saya mencoba untuk mengejar ketinggalan, semakin jauh lagi jarak antara Dia dan saya.
     Pada tanggal 7 Juni, 2015, saya diberitahu oleh Dr. Cagan dan Dr. Hymers bahwa saya masih terhilang. Saya telah diberitahu beberapa kali bagaimana saya masih terhilang sebelumnya, tetapi kali ini itu berbeda. Tuhan ada di sana. Dosa-dosa saya mulai menyebabkan beban berat dalam hati saya seperti yang saya tidak pernah rasakan sebelumnya, dan saya benci diri saya sendiri karena menolak Yesus lagi dan lagi. Saya telah kehilangan semua harapan dari diri sendiri, tetapi pada saat itu, keajaiban terjadi. Yesus begitu nyata! Pengorbanan-Nya yang penuh kasih itu semua saya bisa bayangkan sehingga saya meneteskan air mata, berdoa dan berterima kasih kepada-Nya karena kasih-Nya. Dia membiarkan diri-Nya disiksa dan mencurahkan Darah-Nya di kayu salib untuk menghapus dosa saya. Sungguh menakjubkan betapa kasih yang Dia curahkan kepada kita orang-orang berdosa. Tidak ada orang lain yang akan melakukannya selain Yesus. Dan yang Dia minta hanyalah percaya kepada-Nya. Oh, betapa menakjubkan dapat mengenal Yesus. Saya tidak lagi kesepian, karena saya memiliki Dia untuk berbicara. Saya tidak lagi mengembara, karena Dia membimbing saya. Dia adalah sahabat saya, Tuhan dan Juruselamat saya.

Dan sekarang, saudaraku, maukah Anda percaya kepada Yesus dan disucikan dari semua dosa Anda dengan Darah-Nya? Ketika Anda percaya kepada sang Juruselamat, Anda akan dapat bernyanyi,

Ini memberitahu ku tentang kasih Juruselamat, yang mati untuk membebaskan ku;
   Ini memberitahu ku tentang darah-Nya yang berharga, yang menyucikan orang berdosa sepenuhnya.
Oh, betapa aku mengasihi Yesus, oh, betapa aku mengasihi Yesus,
   Oh, betapa aku mengasihi Yesus, Karena Dia lebih dahulu mengasihi aku!
(“Oh, How I Love Jesus” oleh Frederick Whitfield, 1829-1904).

Dr. Chan, silahkan memimpin kita di dalam doa. Amin.


Jika khotbah ini memberkati Anda Dr. Hymers akan senang mendengar dari Anda. KETIKA ANDA MENULIS KEPADA DR. HYMERS ANDA HARUS MEMBERITAHU BELIAU DARI NEGARA MANA ANDA MENULIS ATAU IA TIDAK DAPAT MENJAWAB EMAIL ANDA. Jika khotbah ini memberkati Anda silahkan mengirim email kepada Dr. Hymers dan ceritakan kepadanya, tetapi selalu jelaskan pada beliau dari negara mana Anda mengirimnya. E-mail Dr. Hymers ada di rlhymersjr@sbcglobal.net (klik di sini). Anda dapat menulis email kepada Dr. Hymers dalam bahasa apapun, namun tulislah dalam bahasa Inggris jika Anda dapat. Jika anda ingin menulis surat kepada Dr. Hymers melalui pos, alamat beliau adalah P.O. Box 15308, Los Angeles, CA 90015. Anda boleh menelepon beliau di (818)352-0452.

(AKHIR KHOTBAH)
Anda dapat membaca khotbah Dr Hymers setiap minggu di Internet
www.sermonsfortheworld.com.
Klik pada “Khotbah Indonesia.”

Naskah-naskah khotbah tidak dilindungi hak cipta. Anda dapat menggunakannya tanpa
meminta izin kepada Dr. Hymers. Namun, semua video khotbah Dr. Hymers dilindungi
hak cipta dan hanya dapat digunakan dengan izin.

Pembacaan Alkitab Sebelum Khotbah oleh Mr. Abel Prudhomme: Wahyu 7:9-17.
Persembahan Pujian Sebelum Khotbah oleh Mr. Benjamin Kincaid Griffith:
“Oh, How I Love Jesus” (oleh Frederick Whitfield, 1829-1904).