Print Sermon

Tujuan dari situs ini adalah untuk menyediakan manuskrip dan video khotbah gratis kepada para pendeta dan misionaris di seluruh dunia, terutama Dunia Ketiga, di mana hanya ada sedikit sekolah seminari teologi atau sekolah Alkitab.

Naskah-naskah khotbah dan video ini diakses oleh sekitar 1,500,000 komputer di lebih dari 221 negara setiap tahunnya di www.sermonsfortheworld.com. Ratusan orang lainnya menyaksikan video di YouTube, tetapi mereka akan segera meninggalkan YouTube dan mengunjungi langsung ke website kami. Naskah-naskah khotbah ini disajikan dalam 46 bahasa kepada sekitar 120,000 komputer setiap bulannya. Naskah-naskah khotbah tidak dilindungi hak cipta. Jadi para pengkhotbah boleh menggunakannya tanpa seijin kami. Silahkan klik di sini untuk mengetahui bagaimana Anda dapat memberikan donasi setiap bulan untuk membantu kami dalam pekerjaan besar pemberitaan Injil ke seluruh dunia ini.

Kapanpun Anda menulis pesan untuk Dr. Hymers, selalu sebutkan kepada beliau negara di mana Anda tinggal. Surel Dr. Hymers adalah rlhymersjr@sbcglobal.net. .




DARAH YANG MENYUCIKAN

THE CLEANSING BLOOD
(Indonesian)

oleh Dr. R. L. Hymers, Jr.
diterjemahkan oleh Dr. Edi Purwanto

Khotbah ini dikhotbahkan di Baptist Tabernacle of Los Angeles
Pada Kebaktian Minggu Malam, 4 Oktober 2015

“Darah Yesus, Anak-Nya itu, menyucikan kita dari pada segala dosa”
(I Yohanes 1:7).


Yohanes masih remaja ketika Yesus memanggil dia untuk menjadi murid. Tetapi dia adalah seorang pemuda yang luar biasa. Kedekatannya dengan Yesus dapat dilihat di Taman Getsemani. Ketika Yesus masuk lebih dalam ke taman yang gelap itu Dia meninggalkan murid-murid lainnya di tepi taman. Dia hanya membawa Yohanes dan dua orang lain bersama dengan-Nya, ketika Dia “sangat takut dan gentar, lalu kata-Nya kepada mereka: "Hati-Ku sangat sedih, seperti mau mati rasanya. Tinggallah di sini dan berjaga-jagalah"” (Mark 14:33, 34).

Ketika tentara datang untuk menangkap Yesus, para murid lainnya meninggalkan Dia dan melarikan diri. Tetapi Yohanes dengan susah payah mengikuti sepanjang jalan menuju Kalvari keesokan harinya, mengikuti Yesus ketika Dia memikul Salib-Nya ke tempat penyaliban. Sementara yang lain bersembunyi dalam ketakutan, anak ini adalah satu-satunya yang menjaga ibu Kristus, saat dia menyaksikan Putranya mati di kayu Salib. Dengan demikian Yohanes adalah satu-satunya murid yang melihat Yesus mati hari itu. Sementara yang lain bersembunyi, dengan pintu terkunci.

Yesus memandang ke bawah dari Salib kepada Yohanes dan Ibunya. Dia mengatakan kepada Yohanes untuk menjaga ibu-Nya. Dia mendengar Yesus berkata, “Aku haus.” Dia mendengar Yesus berkata “Sudah selesai” ketika ia mati di kayu Salib. Tetapi bahkan kemudian Yohanes tidak bisa berhenti memperhatikan Juruselamat yang disalibkan itu. Yohanes menyaksikan salah satu prajurit dengan tombak menembus lambung Kristus. “dan segera mengalir keluar darah dan air” (Yohanes 19:34). Kemudian ia menulis ini dengan hati-hati, “supaya kamu juga percaya” (Yohanes 19:35).

Ketika ibu saya meninggal dunia saya membawa Ileana dan anak-anak dengan mobil dan pergi ke rumah sakit secepat mungkin. Saya mengambil beberapa langkah ke kamarnya dan melihat, untuk beberapa detik, tubuhnya yang sudah tua, tubuh tuanya sudah berada di dalam kantong plastik tembus pandang. Ibu selalu sangat malu membiarkan siapa pun melihat dia tidak mengenakan pakaian. Ketika saya melihat kakinya dalam kantong plastik tembus pandang saya mengajak anak-anak kembali ke aula. Tetapi itu sepersekian detik melihat kakinya dan hal tersebut terekam dalam otak saya selamanya. Itu delapan belas tahun yang lalu. Saya bisa melihatnya dalam pikiran saya seolah-olah itu terjadi kemarin.

Dan itulah yang dialami Yohanes. Ia melihat tombak menembus lambung Yesus. Dia melihat darah yang menyembur keluar dari luka itu. Dia tidak pernah bisa melupakannya. Enam puluh tahun kemudian, sebagai orang yang sudah sangat tua, Murid terakhir yang masih hidup ini, Yohanes masih memikirkan Darah Yesus yang ia saksikan hari itu. Dengan tangan gemetar dari seorang pria tua, ia menggoreskan kata-kata pada selembar perkamen, “darah Yesus, Anak-Nya itu, menyucikan kita dari pada segala dosa” (I Yohanes 1: 7). Mengapa Darah Yesus begitu penting bagi Yohanes?

I. Pertama, ini adalah Darah Yesus Kristus, Anak Allah.

Bukan hanya darah manusia, Anda tahu. Dr. W. A. Criswell, yang telah hampir enam puluh tahun menjadi pendeta dari Gereja First Baptist Dallas, Texas, mengatakan,

Dia adalah Allah yang menjelma dalam daging. Tidak ada ayat yang lebih signifikan dari Paulus selain dari pada kata-katanya kepada para penatua Efesus dalam Kisah Para Rasul 20:28, “Jagalah dirimu dan jagalah seluruh kawanan,.. jemaat Allah yang diperoleh-Nya dengan darah Anak-Nya sendiri.” Ada pernyataan terang-terangan, dengan keji, dengan kasar, dengan kejam menyatakan, menurut beberapa orang [seperti John MacArthur], tentang darah Allah yang ditumpahkan di kayu salib. Itu benar-benar Allah yang menjelma dalam daging yang dipimpin oleh Roh untuk membuat pengorbanan bagi penebusan kita... oleh karena itu, darah Kristus... membersihkan hati nurani kita dari usaha yang sia-sia untuk melayani Allah yang hidup... Darah Kristus, yang oleh Roh yang kekal menawarkan diri-Nya sendiri kepada Allah, untuk menyucikan kita, menyucikan kita, membersihkan kita, membuat kita sempurna. (W. A. Criswell, Ph.D., “The Blood of Jesus,” The Compassionate Christ, Crescendo Book Publications, 1976, hlm. 72).

MacArthur mengatakan, tentang Kisah Para Rasul 20:28, “Paulus percaya begitu kuat dalam kesatuan Bapa dan Tuhan Yesus Kristus bahwa ia bisa berbicara tentang kematian Kristus seperti penumpahan darah Allah - yang tidak memiliki tubuh dan karenanya tidak memiliki darah” (The MacArthur Study Bible; catatan untuk Kisah Rasul 20:28). Dengan demikian, Dr. MacArthur mengatakan bahwa Paulus salah, bahwa Allah “tidak memiliki darah.” Itu adalah pernyataan yang berbahaya, karena merusak doktrin Trinitas. Kami menolak pernyataan MacArthur. Kami berdiri bersama dengan Paulus dan Dr. Criswell, yang mengatakan, “Itu adalah darah Allah yang ditumpahkan di kayu salib” (ibid.).

II. Kedua, itu adalah Darah Yesus Kristus yang menyucikan kita dari dosa.

Rasul Yohanes berkata,

“Darah Yesus, Anak-Nya itu, menyucikan kita dari pada segala dosa” (I Yohanes 1:7).

Dr. McGee berkata, “Kata menyucikan di sini dalam bentuk waktu sekarang - darah Kristus terus-menerus menyucikan kita dari segala dosa” (Thru the Bible; catatan untuk I Yohanes 1:7). Itu berarti Darah Yesus masih ada hingga sekarang. Tensis bentuk waktu sekarang (present tense) untuk kata “menyucikan” menunjukkan kepada kita bahwa bahkan sekarang, di masa sekarang, Darah Kristus tersedia untuk menyucikan kita. MacArthur tidak mempercayai itu. Dia mengatakan, “darah fisik Kristus sendiri, di dalam dirinya sendiri, tidak menyucikan dosa” (The MacArthur New Testament Commentary on Hebrews, hlm. 237). Itu adalah sebuah kebohongan!

“Darah Yesus, Anak-Nya itu, menyucikan [bentuk waktu sekarang] kita dari pada segala dosa” (I Yohanes 1:7).

Dr. Martyn Lloyd-Jones berkata,

Injil kita adalah injil tentang darah; darah adalah fondasi; tanpa itu tidak ada apapun (The Way of Reconciliation, Ephesians 2, Banner of Truth Trust, hlm. 240).

Lagi, Dr. Lloyd-Jones berkata,

Ujian terakhir apakah seseorang benar-benar mengkhotbahkan injil atau tidak, adalah perhatikan apakah ia menekankan “darah itu.” Tidaklah cukup hanya bicara tentang salib dan kematian; ujiannya adalah ‘darah itu’ (ibid., hlm. 331).

Dr. C. L. Cagan adalah asisten pendeta di gereja kami. Sebelum Dr. Cagan bertobat ia pernah menghadiri gereja John MacArthur, setiap hari Minggu selama sekitar satu tahun. Dr. Cagan berkata, “Saya duduk mendengar khotbahnya sebelum saya bertobat. Dia pendeta saya. Dia mengajarkan saya Alkitab... saya masih ingat banyak hal secara rinci sampai hari ini. Namun, saya tidak bertobat dengan mendengarkan khotbahnya... ajaran decisionisme dari Dr. MacArthur mengajarkan kepada saya seperti keselamatan melalui perbuatan... Saya percaya bahwa kita harus jelas tentang Darah Kristus dalam khotbah penginjilan kita... jika kita ingin mengkhotbahkan Injil yang agung yang Allah dapat gunakan untuk mempertobatkan banyak jiwa” (Preaching to a Dying Nation, The Baptist Tabernacle of Los Angeles, 1999, hlm. 183, 184).

Saya sepenuhnya setuju dengan Dr. Lloyd-Jones bahwa “Tidaklah cukup untuk berbicara tentang salib dan kematian [Kristus]... Ujian terakhir apakah seseorang benar-benar mengkhotbahkan injil atau tidak, adalah perhatikan apakah ia menekankan “darah itu.” Amin! Saya senang Dr. Lloyd-Jones mengatakan itu! Saya telah memberitakan Injil selama hampir 58 tahun. Saya tahu dari pengalaman bahwa orang-orang berdosa yang terhilang perlu mendengar bahwa Yesus dapat menyucikan mereka dari segala dosa dengan darah-Nya. Mereka tidak akan diselamatkan dengan khotbah tentang Neraka, atau khotbah tentang nubuatan Alkitab - ini mungkin OK pada mulanya, tetapi ketika kita “menangani urusan ini” – urusan pertobatan itu sendiri - kita harus berkhotbah tentang Darah Juruselamat.

Khotbah tentang darah tidak hanya bagi orang-orang yang masih terhilang. Saya kadang-kadang berpikir, “Ya Allah! Bagaimana saya bisa hidup sehari tanpa Darah Putra-Mu!” Tidak ada sukacita di hati saya, di saat sedih, seperti Darah Yesus Kristus! Ini adalah makanan dan minuman saya di saat kesedihan dan depresi melanda.

Hatiku disucikanNya
   Juru S'lamat yang ajaib
Dia memerintah hidupku
   Juru S'lamat yang ajaib.
Betapa ajaib Yesus, Tuhan Juru S'lamat
   Juru S'lamat yang ajaib, Tuhanku Yesus.

Saya lama tidak menyanyikan lagu lama ini selama bertahun-tahun, tetapi itu datang kepada saya di suatu malam! Saya menyanyikannya dan menyanyikannya, sampai hati saya penuh dengan sukacita! Mari menyanyikan lagu ini bersama dengan saya! Itu nomor 7 pada lembar lagu Anda.

Hatiku disucikanNya
   Juru S'lamat yang ajaib
Dia memerintah hidupku
   Juru S'lamat yang ajaib.
Betapa ajaib Yesus, Tuhan Juru S'lamat
   Juru S'lamat yang ajaib, Tuhanku Yesus.
(“What a Wonderful Saviour!” oleh Elisha A. Hoffman, 1839-1929/
      Puji-Pujian Kristen No. 36).

Saya mencari lagu ini dalam buku nyanyian saya dan tidak bisa menemukannya. Lalu saya menggali salinan Nyanyian Pujian Baptis tua saya dari 50 tahun yang lalu, Buku Nyanyian yang kami gunakan di First Chinese Baptist Church. Di sana saya temukan! Rasanya seperti melihat seorang teman lama setelah bertahun-tahun yang panjang. Air mata mengalir di mata saya ketika saya menyanyikannya. Mari nyanyikan lagu ini perlahan sekarang!

Hatiku disucikanNya
   Juru S'lamat yang ajaib
Dia memerintah hidupku
   Juru S'lamat yang ajaib.
Betapa ajaib Yesus, Tuhan Juru S'lamat
   Juru S'lamat yang ajaib, Tuhanku Yesus.

Saya diberitahu oleh siapa yang disebut “para ahli” bahwa saya harus berkhotbah “ekspositori” dari serangkaian panjang ayat-ayat Alkitab! Tetapi saya tidak bisa mendengarkan “para ahli” itu. Mungkin saya harus, tetapi saya tidak bisa! Saya harus menyedot sumsum dari tulang satu ayat - atau satu bagian dari sebuah ayat - seperti nenek moyang kita lakukan, kaum Puritan dan para penginjil besar yang mengikuti mereka - seperti Whitefield, dan Wesley, dan John Cennick, Daniel Rowland, dan Howell Harris - Tuhan memberkati dia! - dan Joseph Parker, dan Spurgeon, Rajanya Para Pengkhotbah itu. Seperti mereka, saya harus berkhotbah dari satu atau dua ayat - atau hanya bagian dari satu ayat. Saya tidak bisa membiarkan khotbah saya mengembara dari satu hal ke yang lain. Saya ingin daging, dan saya ingin sumsum dalam tulang! Itulah yang memelihara jiwaku - dan Anda! Sumsum dalam tulang!

“Darah Yesus, Anak-Nya itu, menyucikan kita dari pada segala dosa” (I Yohanes 1:7).

Iblis datang dan berbisik kepada saya, “Mereka tidak akan berpikir kamu seorang pengkhotbah besar jika kamu melakukan itu.” Saya melemparkan jawaban saya kembali kepadanya – “Apakah saya peduli entah mereka berpikir saya ‘pengkhotbah besar’ atau bukan? Saya tidak mempedulikan itu semua.” Tujuan saya dan keinginan saya, kemuliaan dan kegembiraan saya, adalah untuk melihat satu orang berdosa yang terhilang datang ke sumber air, dan disucikan dari segala dosa dengan darah Yesus Kristus yang mahal.

Saya mengenal dua pengkhotbah Baptis yang masih belum diselamatkan. Kehidupan mereka menunjukkan bahwa mereka tidak pernah dilahirkan kembali, tidak pernah diubahkan, tidak pernah diselamatkan. Saya tahu orang yang pertama membaca banyak khotbah saya. Saya melihat pendeta kedua yang masih terhilang itu dengan “melihat” keadaan tubuh fisik seorang pendeta Tionghoa tersebut, seorang teman saya selama bertahun-tahun. Setelah saya melihat penampilan fisiknya saya melangkah keluar dari ruangan. Saya menemui pendeta ini yang masih terhilang. Saya telah mengenalnya selama bertahun-tahun. Laki-laki yang patut dikasihani itu kehilangan segalanya karena menuruti nafsu liarnya. Saya menjabat tangannya. Saya menanyakan kesehatannya. Lalu saya berkata, “Saya ingin Anda membaca khotbah saya di Internet.” Dia tersenyum dan berkata, “Apakah Anda bercanda? Saya membacanya di website Anda setiap minggu!” Hati saya melompat kegirangan! Pria yang patut dikasihani yang telah menjadi teman saya selama setengah abad itu! Saya tidak boleh gagal mendapatkan dia diselamatkan! Saya tidak boleh gagal mendapatkan Anda diselamatkan! Saya bahkan tidak harus berpikir tentang menjadi “pengkhotbah besar.” Saya tidak boleh gagal mendapatkan dia diselamatkan! Saya tidak boleh gagal mendapatkan Anda diselamatkan! Saya harus memberitahu orang-orang berdosa yang terhilang lebih jelas lagi,

“Darah Yesus, Anak-Nya itu, menyucikan kita dari pada segala dosa” (I Yohanes 1:7).

Hatiku disucikanNya
   Juru S'lamat yang ajaib
Dia memerintah hidupku
   Juru S'lamat yang ajaib.
Betapa ajaib Yesus, Tuhan Juru S'lamat
   Juru S'lamat yang ajaib, Tuhanku Yesus.

Saya tahu bagaimana rasanya terhilang! Saya bahkan tahu bagaimana rasanya menjadi seorang pengkhotbah yang masih terhilang - karena saya adalah seorang pengkhotbah yang masih terhilang selama tiga tahun, dari waktu saya “menyerahkan diri untuk memberitakan injil” pada usia 17 tahun hingga saya diselamatkan pada usia 20 tahun. Sungguh perasaan yang mengerikan dengan menjadi terhilang seperti itu. Itu seperti Neraka di bumi dengan menjadi terhilang, tertutup dari gerbang persekutuan dengan Allah, tidak pernah yakin, tidak pernah memiliki kepastian, selalu takut hukuman, selalu mengutuk diri sendiri! Oh, saudaraku yang terkasih, Anda teleponlah saya. Saya tidak akan mengucilkan jiwa Anda - atau saya tidak akan mengacuhkan Anda. Teleponlah saya dan saya akan melakukan yang terbaik untuk menunjukkan cara untuk diperbadamaikan – cara untuk memperoleh penyucian dan kehidupan baru – diselamatkan oleh Darah Yesus Kristus, Anak Allah! Saya pernah merindukan itu selama tiga tahun. Anda mungkin telah merindukan jawaban itu lebih lama lagi. Mengapa menunggu lebih lama lagi? Anda tahu Anda tidak memiliki Darah Kristus. Sekarang, datang dan mandilah di dalamnya. Nabi berkata kepada Naaman yang menderita kusta, “Pergilah mandi [benamkan] tujuh kali dalam sungai Yordan, maka tubuhmu akan pulih kembali, sehingga engkau menjadi tahir” (lih II Raja-raja 5:10, 14). Dan saya mengatakan kepada Anda malam ini, “Benamkan satu kali dalam Darah Yesus, dan Anda akan menjadi tahir selamanya!”

“Darah Yesus, Anak-Nya itu, menyucikan kita dari pada segala dosa” (I Yohanes 1:7).

Hatiku disucikanNya
   Juru S'lamat yang ajaib
Dia memerintah hidupku
   Juru S'lamat yang ajaib.
Betapa ajaib Yesus, Tuhan Juru S'lamat
   Juru S'lamat yang ajaib, Tuhanku Yesus.

John Sung adalah seorang pria Cina muda yang brilian yang datang ke Amerika untuk belajar. Tetapi ia merasa gagal. Dia telah gagal untuk menjadi apa yang ayahnya inginkan. Dia telah gagal dengan gadis yang ia temui di seminari. Dia telah gagal untuk menemukan kedamaian. Dia tersiksa oleh rasa bersalah. Dia berada dalam konflik spiritual yang dahsyat. Kemudian, suatu malam di bulan Februari, ia melihat dosa hidupnya terpampang jelas di hadapannya. Pada awalnya tampak bahwa tidak ada cara untuk menyingkirkan semua dosa itu dan bahwa ia pasti akan pergi ke neraka. Dia berusaha melupakan dosa-dosanya, tetapi ia tidak bisa. Dosa-dosa itu menusuk hatinya. Ia membuka kopernya dan menggali Alkitab. Dia membaca kisah penyaliban Yesus dalam Lukas, pasal 23. Adegan Yesus mati di kayu Salib karena dosanya itu begitu kuat terpampang bahkan tampak baginya seakan ia berada di sana di bawah kaki Salib, memohon disucikan dari dosanya oleh Darah yang berharga. Dia terus menangis dan berdoa sampai tengah malam. Lalu ia mendengar suara dalam hatinya berkata, “Nak, dosa-dosamu sudah diampuni.” Semua beban dosa tampaknya jatuh seketika dari bahunya. Perasaan lega menghampirinya dan ia melompat berdiri dan berteriak “Haleluya!” Dia bergegas keluar ke lorong-lorong asrama itu sambil berteriak dan memuji Allah karena pembebasan itu (diadaptasi dari A Biography of John Sung oleh Leslie T. Lyall, China Inland Mission Overseas Missionary Fellowship 1965, cetak ulang, hlm. 33, 34). Dia kemudian menjadi pengkhotbah penginjilan terbesar Cina yang sangat terkenal!

“Darah Yesus, Anak-Nya itu, menyucikan kita dari pada segala dosa” (I Yohanes 1:7).

Saya memohon kepada Anda malam ini untuk datang kepada Yesus. Singkirkan semua keraguan dan ketakutan. Datanglah kepada Juruselamat. Berilah disucikan oleh Darah-Nya yang mahal. Amin. Dr. Chan, silahkan memimpin kita dalam doa.


Jika khotbah ini memberkati Anda Dr. Hymers akan senang mendengar dari Anda. KETIKA ANDA MENULIS KEPADA DR. HYMERS ANDA HARUS MEMBERITAHU BELIAU DARI NEGARA MANA ANDA MENULIS ATAU IA TIDAK DAPAT MENJAWAB EMAIL ANDA. Jika khotbah ini memberkati Anda silahkan mengirim email kepada Dr. Hymers dan ceritakan kepadanya, tetapi selalu jelaskan pada beliau dari negara mana Anda mengirimnya. E-mail Dr. Hymers ada di rlhymersjr@sbcglobal.net (klik di sini). Anda dapat menulis email kepada Dr. Hymers dalam bahasa apapun, namun tulislah dalam bahasa Inggris jika Anda dapat. Jika anda ingin menulis surat kepada Dr. Hymers melalui pos, alamat beliau adalah P.O. Box 15308, Los Angeles, CA 90015. Anda boleh menelepon beliau di (818)352-0452.

(AKHIR KHOTBAH)
Anda dapat membaca khotbah Dr Hymers setiap minggu di Internet
www.sermonsfortheworld.com.
Klik pada “Khotbah Indonesia.”

Naskah-naskah khotbah tidak dilindungi hak cipta. Anda dapat menggunakannya tanpa
meminta izin kepada Dr. Hymers. Namun, semua video khotbah Dr. Hymers dilindungi
hak cipta dan hanya dapat digunakan dengan izin.

Pembacaan Alkitab Sebelum Khotbah oleh Mr. Abel Prudhomme: Lukas 23:39-47.
Persembahan Pujian Sebelum Khotbah oleh Mr. Benjamin Kincaid Griffith:
“What a Wonderful Saviour!” (oleh Elisha A. Hoffman, 1839-1929).


GARIS BESAR KHOTBAH

DARAH YANG MENYUCIKAN

THE CLEANSING BLOOD

oleh Dr. R. L. Hymers, Jr.

“Darah Yesus, Anak-Nya itu, menyucikan kita dari pada segala dosa”
(I Yohanes 1:7).

(Markus 14:33, 34; Yohanes 19:34, 35)

I.   Pertama, ini adalah Darah Yesus Kristus, Anak Allah, Kisah Rasul 20:28.

II.  Kedua, itu adalah Darah Yesus Kristus yang menyucikan kita dari dosa,
I Yohanes 1:7.