Print Sermon

Tujuan dari situs ini adalah untuk menyediakan manuskrip dan video khotbah gratis kepada para pendeta dan misionaris di seluruh dunia, terutama Dunia Ketiga, di mana hanya ada sedikit sekolah seminari teologi atau sekolah Alkitab.

Naskah-naskah khotbah dan video ini diakses oleh sekitar 1,500,000 komputer di lebih dari 221 negara setiap tahunnya di www.sermonsfortheworld.com. Ratusan orang lainnya menyaksikan video di YouTube, tetapi mereka akan segera meninggalkan YouTube dan mengunjungi langsung ke website kami. Naskah-naskah khotbah ini disajikan dalam 46 bahasa kepada sekitar 120,000 komputer setiap bulannya. Naskah-naskah khotbah tidak dilindungi hak cipta. Jadi para pengkhotbah boleh menggunakannya tanpa seijin kami. Silahkan klik di sini untuk mengetahui bagaimana Anda dapat memberikan donasi setiap bulan untuk membantu kami dalam pekerjaan besar pemberitaan Injil ke seluruh dunia ini.

Kapanpun Anda menulis pesan untuk Dr. Hymers, selalu sebutkan kepada beliau negara di mana Anda tinggal. Surel Dr. Hymers adalah rlhymersjr@sbcglobal.net. .




PARA PRAJURIT DOA UNTUK PEPERANGAN HARI INI!

PRAYER WARRIORS FOR TODAY’S BATTLE!
(Indonesian)

oleh Dr. R. L. Hymers, Jr.
diterjemahkan oleh Dr. Edi Purwanto

Khotbah ini dikhotbahkan di Baptist Tabernacle of Los Angeles
Pada Kebaktian Minggu Malam, 9 Agustus 2015


Apakah hal yang paling penting yang pernah saya pelajari? Saya mengatakan bahwa itu adalah ketika saya belajar bahwa Kekristenan itu nyata! Saya belajar bahwa Kekristenan itu nyata di First Chinese Baptist Church of Los Angeles, dari Dr. Timothy Lin. Beliau adalah seorang pengkhotbah yang langka, seorang pria yang benar-benar percaya pada Tuhan. Ketika seorang pria benar-benar percaya pada Tuhan itu membuat dia berbeda. Ini yang membuatnya berbeda dari pengkhotbah lainnya, dan jauh lebih unggul.

Dr. Timothy Lin adalah seorang pendeta dari Cina. Dia datang ke Amerika setelah ia sudah dewasa. Apa yang dia yakini dan khotbahkan adalah apa yang saya sebut “Kekristenan yang hidup.” Tidak, dia bukanlah seperti apa yang orang sebut Pentakosta atau karismatik - namun ia percaya pada kepenuhan Roh, percaya adanya roh-roh jahat, malaikat, “pesan” dari Allah, dalam jawaban nyata untuk doa yang nyata, percaya adanya pencurahan Roh Kudus dalam kebangunan rohani. Singkatnya, ia mempercaya Kekristnenan yang “hidup.” Dia telah mempelajari itu sejak muda di Cina. Ayahnya sendiri telah menghabiskan seluruh hidupnya di sana sebagai seorang pendeta.

Beberapa orang mengatakan kepada saya, “Anda lebih seperti Dr. Lin dari pada salah satu pengkhotbah Cina yang datang dari gerejanya.” Dr. Cagan mengatakan itu lagi kepada saya pada hari Kamis lalu. Saya menganggap itu adalah sebuah pujian karena Dr. Lin percaya pada Kekristenan yang “hidup.”

Benar-benar sulit bagi saya untuk bertahan di sana selama bertahun-tahun, karena bagi sebagian besar waktu saya menjadi satu-satunya anak kulit putih di sana. Tetapi saya tahu bahwa saya harus bertahan, karena itu adalah kehendak Allah bagi saya untuk tinggal. Dan di sanalah saya belajar sebagian besar dari apa yang saya tahu, dari Dr. Timothy Lin. Saya bukan setuju dengan dia di setiap poin, tetapi saya berpikir seperti dia. Saya percaya Kekristenan yang hidup!

Anda benar-benar harus berpikir seperti Dr. Lin jika Anda ingin memahami paruh kedua dari Efesus, pasal enam. Saya telah membaca beberapa tafsiran yang dibingungkan oleh bagian ini. Saya akan mencoba untuk menjelaskannya untuk Anda dalam beberapa menit berikutnya. Mari kita membuka Efesus 6:10. Ini ada pada halaman 1255 pada Scofield Study Bible. Mari kita berdiri pada saat saya membaca pasal 6, ayat 10 sampai 12.

Ini adalah pernyataan terakhir Rasul Paulus kepada orang-orang Kristen di Efesus. Apa yang dia katakan kepada orang-orang Kristen mula-mula sangat dibutuhkan oleh kita semua hari ini.

I. Pertama, Rasul berbicara tentang peperangan rohani.

“Akhirnya, hendaklah kamu kuat di dalam Tuhan, di dalam kekuatan kuasa-Nya. Kenakanlah seluruh perlengkapan senjata Allah, supaya kamu dapat bertahan melawan tipu muslihat Iblis; karena perjuangan kita bukanlah melawan darah dan daging, tetapi melawan pemerintah-pemerintah, melawan penguasa-penguasa, melawan penghulu-penghulu dunia yang gelap ini, melawan roh-roh jahat di udara” (Efesus 6:10-12).

Anda dipersilahkan untuk duduk kembali. Rasul mengatakan bahwa kita sedang hidup di medan perang. Kehidupan Kristen adalah kehidupan dari peperangan. Kita sedang berperang dengan Iblis dan setannya. Dr. A. W. Tozer menulis esai yang berjudul, This World: Playground or Battleground? (Christian Publications, 1988, pp. 1-4). Dr. Tozer berkata,

     Pada zaman dulu... orang-orang memandang dunia menjadi medan pertempuran. Nenek moyang kita percaya tentang adanya dosa dan iblis dan neraka sebagai satu kekuatan, dan mereka juga percaya pada Allah dan kebenaran dan surga sebagai kekuatan lainnya. Sesuai dengan sifatnya, kekuatan ini saling bertentangan satu sama lain selamanya di dalam kubur, dan dalam permusuhan tak terdamaikan. Manusia, nenek moyang kita harus memilih sisi mana - ia tidak bisa bersikap netral. Baginya itu berarti hidup atau mati, surga atau neraka, dan jika ia memilih untuk berdiri di sisi Allah, ia harus siap menghadapi perang terbuka dengan musuh-musuh Allah. Pertempuran itu akan nyata dan mematikan dan akan berlangsung terus selama hidup di sini [di bumi ini], ibid., hal. 2.

Tetapi Dr. Tozer mengatakan bahwa itu telah berubah di zaman kita. Dia mengatakan, “Ide bahwa dunia ini adalah tempat bermain dan bukan medan pertempuran sekarang secara praktis telah diterima oleh sebagian besar orang-orang Kristen fundamentalis” (ibid., hal. 4).

Saya pikir kita harus mengakui bahwa Dr. Tozer benar. Hari ini orang-orang Kristen Injili tidak ingin mendengar tentang setan dan roh-roh jahat. Mereka tidak ingin berpikir bahwa mereka adalah prajurit dalam pertempuran kosmik dengan kekuatan jahat. Saya pikir alasan utamanya adalah bahwa begitu banyak dari mereka yang belum bertobat. Mata mereka buta terhadap konflik spiritual. Ketika mereka mendengar Rasul berkata, “hendaklah kamu kuat di dalam Tuhan,” mereka tidak tahu apa yang dia maksudkan. Mengapa mereka tidak tahu? Karena mereka tidak “di dalam Tuhan” - dan karena mereka tidak “di dalam” Tuhan Yesus, maka mereka tidak mungkin menarik kekuatan dari-Nya! Dr. S. D. F. Salmond mengatakan bahwa kekuatan “dapat berlaku hanya dalam persatuan dengan Kristus” (“The Epistle to the Ephesians,” The Expositor’s Greek New Testament, volume III, Eerdmans, n.d., hal. 382).

Dr. J. Vernon McGee berkata, “Anda tidak dapat mengalahkan Iblis dengan kekuatan Anda sendiri dan kuasa Anda sendiri. Paulus pasti bermain pada dua kata Yunani: panoplian [perlengkapan senjata] Allah diperlukan dan tersedia untuk menghadapi methodias [strategi, tipu muslihat, atau metode] Iblis. ‘Akhirnya, hendaklah kamu kuat di dalam Tuhan’ - yang adalah satu-satunya tempat Anda dan saya mendapatkan kekuatan” (J. Vernon McGee, Th.D., Thru the Bible, volume 5, Thomas Nelson Publishers, 1983, hal. 278, 279; catatan untuk Efesus 6:10, 11).

Pertama-tama Anda harus datang kepada Kristus dengan iman untuk diselamatkan. Dan Anda harus datang kepada-Nya dalam doa lagi dan lagi untuk memperoleh “kuasa kekuatan-Nya,” sebagai seorang prajurit salib!

II. Kedua, Rasul berbicara tentang musuh-musuh kita.

Mari berdiri ketika saya membaca Efesus 6:12.

“Karena perjuangan kita bukanlah melawan darah dan daging, tetapi melawan pemerintah-pemerintah, melawan penguasa-penguasa, melawan penghulu-penghulu dunia yang gelap ini, melawan roh-roh jahat di udara” (Efesus 6:12).

Anda dipersilahkan duduk kembali.

Orang-orang Kristen dari abad pertama dan kedua sangat menyadari keberadaan setan yang Paulus bicarakan dalam ayat ini. Dalam bukunya yang berjudul Evangelism in the Early Church Dr. Michael Green mengatakan bahwa orang-orang Kristen mula-mula percaya bahwa

Seluruh dunia dan atmosfir yang menyelimutinya dipenuhi oleh roh-roh jahat; bukan hanya penyembahan berhala, tetapi setiap fase dan bentuk kehidupan diperintah oleh mereka. Mereka duduk di singgasana, mereka melayang membuai putaran. Bumi benar-benar neraka, meskipun terus menjadi ciptaan Allah. Untuk menghadapi neraka ini dan semua roh-roh jahat itu orang-orang Kristen telah memiliki perlengkapan senjata yang tak terkalahkan... orang-orang Kristen pergi ke dunia untuk mengusir roh-roh jahat... yang didukung oleh klaim Kristen bahwa Yesus telah menaklukkan kekuatan jahat di kayu salib, bahwa Ia telah datang untuk membawa keselamatan (Michael Green, Ph.D., Evangelism in the Early Church, Eerdmans, 2003, hal. 263, 264).

Pada zaman kita sendiri, Dr. J. Vernon McGee berkata,

Musuh itu spiritual. Itu adalah setan yang mengepalai kekuatan jahatnya. Sekarang kita perlu mengenali di mana pertempuran itu terjadi. Saya pikir gereja sebagian besar telah kehilangan pandangan dari peperangan rohani (ibid, hal 280; perhatikan pada Efesus 6:12).

 

Dr. Martyn Lloyd-Jones mengatakan hal yang sama. Dia mengatakan, “Salah satu penyebab utama keadaan Gereja yang sakit [buruk] saat ini adalah kenyataan bahwa keberadaan iblis sedang dilupakan... Gereja ini terbius dan tertipu; dia tidak menyadari konflik itu sama sekali” (The Christian Warfare, The Banner of Truth Trust, 1976, hal. 292, 106).

Tidak heran gereja Baptis Selatan kehilangan 200.000 anggota tahun lalu. Dan mereka kehilangan lebih banyak lagi tahun ini. Ini yang dikatakan bahwa orang-orang Injili berbondong-bondong melarikan diri dari gereja. Mereka takut revolusi seksual, mereka takut Obama, mereka takut segala sesuatu! Tetapi kita tidak perlu takut jika kita mengenakan kuasa Kristus!

III. Ketiga, Rasul berbicara tentang perlengkapan senjata kita.

Mari kita berdiri ketika saya membaca ayat 13 sampai 17,

“Sebab itu ambillah seluruh perlengkapan senjata Allah, supaya kamu dapat mengadakan perlawanan pada hari yang jahat itu dan tetap berdiri, sesudah kamu menyelesaikan segala sesuatu. Jadi berdirilah tegap, berikatpinggangkan kebenaran dan berbajuzirahkan keadilan, kakimu berkasutkan kerelaan untuk memberitakan Injil damai sejahtera; dalam segala keadaan pergunakanlah perisai iman, sebab dengan perisai itu kamu akan dapat memadamkan semua panah api dari si jahat, dan terimalah ketopong keselamatan dan pedang Roh, yaitu firman Allah” (Efesus 6:13-17).

Anda dipersilahkan untuk duduk kembali.

Perhatikan bahwa Rasul mengatakan, “Ambillah seluruh perlengkapan senjata Allah” - bukan buatlah, tetapi ambillah. Seluruh perlengkapan senjata itu bebas untuk diambil. Dr. McGee berkata, “Setiap bagian dari perlengkapan senjata itu benar-benar berbicara tentang Kristus.” Dia adalah kebenaran (ay. 14a). Dia adalah keadilan kita (ay. 14b). Ia menuntun kaki kita di jalan yang benar (ay. 15). Dia adalah perisai kita. Dia adalah ketopong keselamatan kita (ay. 16). Semua ini adalah pertahanan kita. Ini memberitahu kita bahwa Kristus adalah pertahanan kita. Bila Anda percaya kepada-Nya Anda diselamatkan. Kristus membungkus Anda dengan pertahanan ini ketika Anda tinggal di dalam hadirat-Nya. Kristus adalah pertahanan kita. Bila Anda percaya kepada-Nya Anda diselamatkan, dan Kristus membungkus Anda dengan pertahanan ini ketika Anda tinggal di dalam hadirat-Nya.

Kemudian Rasul mengatakan, untuk mengambil “pedang Roh, yaitu firman Allah” (ay. 17). Itulah sebabnya mengapa Anda harus mempelajari Alkitab dan mengingat sebanyak yang bisa Anda lakukan. Ada saat-saat dalam hidup saya ketika sebuah ayat yang saya pernah hafal sudah lama sekali kembali ke dalam ingatan saya, dan membantu saya untuk mengalahkan Setan. Saya tidak akan pernah melupakan malam ketika kata-kata “Terpujilah kasih karunia-Nya yang mulia, yang dikaruniakan-Nya kepada kita di dalam Dia, yang dikasihi-Nya” (Efesus 1:6) datang kepada saya dan menyelamatkan saya dari keputusasaan sempurna. Semakin banyak ayat Alkitab yang Anda hafal semakin Anda akan tahu bahwa pedang Roh itu adalah Firman Tuhan. Ayat kehidupan saya adalah Filipi 4:13,

“Segala perkara dapat kutanggung di dalam Dia yang memberi kekuatan kepadaku.”

Selama lebih dari lima puluh tahun ayat itu telah menjadi pedang saya untuk melawan rasa takut dan kelemahan. Mazmur dua puluh tujuh telah menjadi pedang saya berkali-kali ketika saya masih dalam situasi putus asa, terutama dua ayat terakhir. Anda harus menghafalnya. Ayat-ayat itu akan membantu Anda dalam perjuangan iman.

IV. Keempat, Rasul berbicara, yang terakhir, tentang pertempuran para prajurit.

Mari kita berdiri ketika saya membaca ayat 18 dan 19.

“Dalam segala doa dan permohonan. Berdoalah setiap waktu di dalam Roh dan berjaga-jagalah di dalam doamu itu dengan permohonan yang tak putus-putusnya untuk segala orang Kudus, juga untuk aku, supaya kepadaku, jika aku membuka mulutku, dikaruniakan perkataan yang benar, agar dengan keberanian aku memberitakan rahasia Injil” (Efesus 6:18, 19).

Anda dipersilahkan duduk kembali.

Saya ingat sesuatu yang dikatakan oleh Leonard Ravenhill. Saya tidak ingat di mana dia mengatakan itu, tetapi itu masih ada dalam ingatan saya. Ravenhill mengatakan, “Doa adalah pertempuran.” Jadi doa bukan yang mempersiapkan kita untuk suatu pertempuran. Tidak! Doa adalah pertempuran itu sendiri!

Dr. Merrill F. Unger lama sekali menjadi seorang profesor di Dallas Theological Seminary lama. Dia menulis sebuah buku yang luar biasa yang berjudul, Biblical Demonology (Kregel Publications, cetak ulang 1994). Saya telah mendengar beberapa pengkhotbah duniawi mengatakan bahwa buku tersebut adalah sebuah buku yang berbahaya. Saya pikir justru para pengkhotbah tersebutlah yang berbahaya! Bagaimana mereka bisa berkhotbah tanpa terus-menerus menyadari tentang adanya setan, Roh Kudus, dan kekuatan doa? Tidak heran kalau 200.000 anggota gereja Baptis Selatan lari dari gereja-gereja mereka tahun lalu! Tidak heran begitu banyak gereja-gereja Baptis independen menutup kebaktian hari Minggu malam mereka! Tidak heran gereja Baptis kita kehilangan 88% dari orang-orang muda mereka sendiri yang lari ke dunia! Pengkhotbah yang tidak berpikir tentang setan, dan kekuatan doa, benar-benar tidak bisa melakukan apa-apa untuk menghentikan kemurtadan yang sedang merajalela di gereja-gereja kita. Tetapi sarjana terkenal Dr. Wilbur M. Smith sangat menghargai buku Unger tentang demonologi tersebut. Dr. Smith mengatakan, “Saya telah merasa bahwa [itu] seharusnya ada di tangan setiap pelayan Injil hari ini” (Pengantar buku Dr. Unger, hal. xi). Saya pikir Dr. Wilbur M. Smith tepat sekali. Jika Anda membaca khotbah ini, atau menyaksikan di website kami, saya mendorong Anda untuk membeli salinan buku Unger dan memberikannya kepada seorang pendeta yang tidak memilikinya.

Dr. Unger benar ketika berkata, “Perlengkapan doa [dalam Efesus 6:18, 19] tidak dianggap sebagai bagian dari sumber daya prajurit... atau senjata lainnya ... Doa dalam Efesus 6 adalah konflik yang sebenarnya yang mana musuh [Setan] yang kalah [dikalahkan] dan kemenangan menang, tidak semata-mata untuk diri kita sendiri, tetapi juga melalui syafaat bagi orang lain” (ibid., hal. 223; komentar untuk Efesus 6:19, 20; penekanan adalah oleh saya).

Seorang pendeta Inggris bernama Paul Cook menulis Fire From Heaven (Evangelical Press Books, 2009). Setiap orang harus membacanya. Ia mengatakan, “Kita harus berdoa lagi dan lagi untuk pasokan segar dari Roh Kudus... Ini berarti bahwa kita harus terus berdoa dan meminta. Gereja mula-mula melakukan ini, dan kita juga harus melakukannya. Seluruh pekerjaan Allah bergantung pada itu... pengurapan segar [kuasa] dari Roh Kudus... [kita harus] terus mencari pasokan segar kuasa Roh” (Rev. Paul E. Cook, Fire From Heaven: Times of Extraordinary Revival, ibid., hal. 120, 121).

Itulah salah satu hal utama yang harus Anda doakan setiap hari - dan terutama pada hari puasa kita, pada hari Sabtu. Dr. John R. Rice mengatakan, “Kekuatan Roh Kudus datang sebagai jawaban doa dan puasa” (John R. Rice, D.D., Prayer: Asking and Receiving, Sword of the Lord Publishers, 1970, hal. 225).

“Berdoalah setiap waktu di dalam Roh dan berjaga-jagalah di dalam doamu itu dengan permohonan yang tak putus-putusnya untuk segala orang Kudus” (Efesus 6:18).

Anda lihat, doa adalah suatu pertempuran. Saya ingin Anda berdoa secara rinci dan dengan menyebut nama (jika mungkin) bagi mereka yang masih terhilang. Saya ingin Anda untuk berdoa agar Roh Allah menarik mereka ke gereja kita, untuk mencerahkan pikiran mereka terhadap kebenaran Injil, untuk menginsafkan mereka akan dosa, untuk menarik mereka kepada Kristus untuk membersihkan dari dosa dengan darah-Nya yang mahal. Doa adalah suatu pertempuran. Saya juga ingin Anda untuk berdoa agar Allah menunjukkan apa yang harus saya khotbahkan, agar Allah menggunakan khotbah untuk hati orang-orang yang belum percaya, untuk memperkuat waktu persekutuan. Dalam doa publik, pastikan Anda menambahkan beban Anda ketika seseorang memimpin. Pastikan untuk menjaga pikiran Anda pada apa yang pemimpin doa sedang doakan - dan mengatakan “Amin” pada akhir setiap permohonan. Juga, pastikan untuk berdoa beberapa kali pada hari puasa kita pada hari Sabtu. Di sini saya kembali memberikan Anda item dasar untuk didoakan untuk hari Sabtu, saat Anda sedang berpuasa. Amin. Anda para prajurit doa sedang ada dalam pertempuran dengan Setan! Anda adalah orang-orang hebat! Kiranya Allah memberkati Anda!

Saya benar-benar tidak bisa mengakhiri khotbah tanpa mengatakan beberapa kata untuk Anda yang masih terhilang. Yesus telah mati di kayu salib untuk menyelamatkan orang berdosa dari murka Allah. Yesus telah bangkit dari antara orang mati untuk memberikan kelahiran baru dan hidup yang kekal kepada orang-orang berdosa. Tetapi hal-hal itu tidak akan menjadi nyata bagi Anda tanpa pekerjaan Roh Allah.

Oleh karena itu, sepanjang minggu, ketika kita berdoa, berdoa untuk roti bagi orang-orang berdosa. Berdoa agar Allah mengirim Roh Kudus turun dalam kebaktian kita untuk menerangi pikiran mereka yang gelap, dan untuk membuat mereka merasa bersalah karena dosa-dosa mereka, dan kebutuhan besar mereka akan Tuhan Yesus Kristus! Sekarang lihat Lukas 11:13. Ini ada pada halaman 1090 dalam Scofield Study Bible. Mari kita berdiri saat saya membacanya.

“Jadi jika kamu yang jahat tahu memberi pemberian yang baik kepada anak-anakmu, apalagi Bapamu yang di sorga! Ia akan memberikan Roh Kudus kepada mereka yang meminta kepada-Nya” (Lukas 11:13).

Sekarang berikut ini adalah daftar dari hal-hal yang perlu kita doakan selama seminggu ini, khususnya pada hari Sabtu.


1.   Rahasiakanlah puasa Anda (sebisa mungkin). Jangan pergi berkeliling memberitahu orang-orang (bahkan kerabat Anda) bahwa Anda sedang berpuasa.

2.   Luangkan waktu untuk membaca Alkitab. Baca beberapa bagian dari Kitab Kisah Para Rasul (sebaiknya mulai dari awal).

3.   Hafalkan Yesaya 58: 6 selama puasa Sabtu.

4.   Berdoalah kiranya Allah memberikan kepada kita 10 atau lebih orang baru yang akan bertahan bersama kita.

5.   Berdoalah untuk pertobatan anak-anak muda kita yang belum diselamatkan. Berdoalah kiranya Allah melakukan untuk mereka apa yang Dia telah janjikan dalam Yesaya 58:6.

6.   Berdoalah agar orang-orang yang pertama kali datang ke gereja hari ini (Minggu ini) akan datang kembali Minggu depan. Berdoalah dengan menyebut nama mereka jika memungkinkan.

7.   Berdoalah kepada Allah untuk menunjukkan apa yang harus saya khotbahkan Minggu depan - di kebaktian pagi maupun kebaktian malam.

8.   Minumlah banyak air. Sekitar satu gelas setiap jamnya. Anda dapat minum satu cangkir besar kopi di awal jika Anda sebelumnya biasa minum kopi setiap hari. Jangan minum minuman ringan (soft drinks), minuman berat (power drinks), dll.

9.   Temui dokter sebelum Anda berpuasa jika Anda memiliki pertanyaan tentang kesehatan Anda. (Anda dapat menemui Dr. Kreighton Chan atau Dr. Judith Cagan di gereja kami.) Jangan berpuasa jika Anda memiliki gangguan yang serius, seperti diabetes atau tekanan darah tinggi. Cukup gunakan hari Sabtu untuk berdoa untuk permintaan ini.

10. Mulailah puasa Anda setelah makan malam Anda pada hari Jumat. Jangan makan apapun setelah makan malam pada hari Jumat sampai kita makan bersama di gereja pada pukul 5:30 Sabtu malam.

11. Ingatlah bahwa hal yang paling penting untuk didoakan adalah untuk orang-orang muda yang masih terhilang di gereja kita agar bertobat atau diselamatkan - dan juga untuk orang-orang muda yang baru datang selama waktu ini, agar dapat tetap bertahan bersama kita secara permanen.

Jika khotbah ini memberkati Anda, silahkan mengirim email ke Dr. Hymers dan ceritakan kepadanya. Tolong juga jelaskan padanya dari negara mana Anda mengirimnya’ email Dr. Hymers ada di rlhymersjr@sbcglobal.net (klik di sini). Anda dapat menulis email kepada Dr. Hymers dalam bahasa apapun, namun tulislah dalam bahasa Inggris jika Anda dapat.

(AKHIR KHOTBAH)
Anda dapat membaca khotbah Dr Hymers setiap minggu di Internet
di www.realconversion.com. Klik di “Khotbah Indonesia.”

Anda dapat mengirim email kepada Dr. Hymers dalam bahasa Inggris ke
rlhymersjr@sbcglobal.net (Click Here) – atau Anda juga boleh mengirim surat kepadanya
ke P.O. Box 15308, Los Angeles, CA 90015. Atau telepon beliau di (818)352-0452.

Naskah-naskah khotbah tidak dilindungi hak cipta. Anda dapat menggunakannya tanpa
meminta izin kepada Dr. Hymers. Namun, semua video khotbah Dr. Hymers dilindungi
hak cipta dan hanya dapat digunakan dengan izin.

Pembacaan Alkitab Sebelum Khotbah oleh Mr. Abel Prudhomme: Efesus 6:10-19.
Persembahan Pujian Sebelum Khotbah oleh Mr. Benjamin Kincaid Griffith:
“I Am Praying For You” (oleh S. O’Malley Clough, 1837-1910).


GARIS BESAR KHOTBAH

PARA PAHLAWAN DOA UNTUK PEPERANGAN HARI INI!

PRAYER WARRIORS FOR TODAY’S BATTLE!

oleh Dr. R. L. Hymers, Jr.

“Akhirnya, hendaklah kamu kuat di dalam Tuhan, di dalam kekuatan kuasa-Nya. Kenakanlah seluruh perlengkapan senjata Allah, supaya kamu dapat bertahan melawan tipu muslihat Iblis; karena perjuangan kita bukanlah melawan darah dan daging, tetapi melawan pemerintah-pemerintah, melawan penguasa-penguasa, melawan penghulu-penghulu dunia yang gelap ini, melawan roh-roh jahat di udara” (Efesus 6:10-12).

I.    Pertama, Rasul berbicara tentang peperangan rohani, Efesus 6:10.

II.   Kedua, Rasul berbicara tentang musuh-musuh kita, Efesus 6:12.

III.  Ketiga, Rasul berbicara tentang perlengkapan senjata kita, Efesus 6:13-17; Efesus 1:6; Filipi 4:13.

IV.  Keempat, Rasul berbicara, yang terakhir, tentang pertempuran para prajurit, Efesus 6:18, 19; Lukas 11:13.