Print Sermon

Tujuan dari situs ini adalah untuk menyediakan manuskrip dan video khotbah gratis kepada para pendeta dan misionaris di seluruh dunia, terutama Dunia Ketiga, di mana hanya ada sedikit sekolah seminari teologi atau sekolah Alkitab.

Naskah-naskah khotbah dan video ini diakses oleh sekitar 1,500,000 komputer di lebih dari 221 negara setiap tahunnya di www.sermonsfortheworld.com. Ratusan orang lainnya menyaksikan video di YouTube, tetapi mereka akan segera meninggalkan YouTube dan mengunjungi langsung ke website kami. Naskah-naskah khotbah ini disajikan dalam 46 bahasa kepada sekitar 120,000 komputer setiap bulannya. Naskah-naskah khotbah tidak dilindungi hak cipta. Jadi para pengkhotbah boleh menggunakannya tanpa seijin kami. Silahkan klik di sini untuk mengetahui bagaimana Anda dapat memberikan donasi setiap bulan untuk membantu kami dalam pekerjaan besar pemberitaan Injil ke seluruh dunia ini.

Kapanpun Anda menulis pesan untuk Dr. Hymers, selalu sebutkan kepada beliau negara di mana Anda tinggal. Surel Dr. Hymers adalah rlhymersjr@sbcglobal.net. .




ULAR DAN SANG JURUSELAMAT

THE SERPENTS AND THE SAVIOUR
(Indonesian)

oleh Dr. R. L. Hymers, Jr.
diterjemahkan oleh Dr. Edi Purwanto

Khotbah ini dikhotbahkan di Baptist Tabernacle of Los Angeles
Pada Kebaktian Minggu Pagi, 8 Maret 2015

“Maka berfirmanlah TUHAN kepada Musa: ‘Buatlah ular tedung dan taruhlah itu pada sebuah tiang; maka setiap orang yang terpagut, jika ia melihatnya, akan tetap hidup.’ Lalu Musa membuat ular tembaga dan menaruhnya pada sebuah tiang; maka jika seseorang dipagut ular, dan ia memandang kepada ular tembaga itu, tetaplah ia hidup” (Bilangan 21:8-9).


Orang-orang Israel menjadi kecewa ketika mereka berjalan melalui padang gurun. Dan bangsa itu berbicara melawan Allah, dan melawan pemimpin mereka, yaitu Musa. Mereka berkata, “Mengapa kamu memimpin kami keluar dari Mesir? Supaya kami mati di padang gurun ini? Sebab di sini tidak ada roti dan tidak ada air, dan akan makanan hambar ini kami telah muak.” Allah telah mengirimkan manna dari surga untuk memberi makan kepada mereka, tetapi mereka membencinya. Mereka menyebutnya “makanan hambar,” makanan tidak berharga. Pemazmur menyebut manna sebagai “makanan para malaikat” (Mazmur 78:25), tetapi bangsa Israel mengeluh dan bersungut-sungut kepada Allah dan Musa. Mereka berkata, “Jiwa kami membenci manna ini” - kami membencinya.

Inilah penjelasan tentang sifat manusia. Ini menunjukkan kebobrokan dan dosa hati manusia,

“Sebab keinginan daging adalah perseteruan terhadap Allah” (Roma 8:7).

Alkitab berkata,

“Mereka semua ada di bawah kuasa dosa, seperti ada tertulis: Tidak ada yang benar, seorangpun tidak” (Roma 3:9-10).

Hati manusia selalu melawan Allah. Itulah sebabnya kita cenderung untuk mengeluh dan bersungut-sunggut kepada Allah. Manusia berdosa tidak lebih baik, dan tidak ada yang berbeda, dengan orang-orang Israel di padang gurun ini.

“Lalu TUHAN menyuruh ular-ular tedung ke antara bangsa itu, yang memagut mereka, sehingga banyak dari orang Israel yang mati” (Bilangan 21:6).

Alkitab berkata, “Sebab upah dosa ialah maut” (Roma 6:23). Alkitab berkata, “Dan orang yang berbuat dosa, itu yang harus mati”(Yehezkiel 18:4, 20).

Tetapi orang-orang yang masih hidup datang kepada Musa dan berkata, “Kami telah berdosa… berdoalah kepada TUHAN, supaya dijauhkan-Nya ular-ular ini dari pada kami. Lalu Musa berdoa untuk bangsa itu” (Bilangan 21:7)

Kita harus ingat rahmat Allah yang besar yang telah ditunjukkan kepada mereka. Allah telah membebaskan mereka dari perbudakan di Mesir. Allah telah memimpin mereka melewati Laut Merah - di tanah yang kering di antara dinding-dinding air. Mereka bernyanyi tentang pembebasan besar ini sepanjang sisa Perjanjian Lama. Dan Allah memberikan mereka makan dengan manna setiap hari. Ada air memancar dari batu karang, cukup untuk seluruh bangsa dan ternak mereka. Allah telah membebaskan mereka dari musuh-musuh mereka dengan kekuatan kuasa. Allah telah memimpin mereka dengan tiang api pada malam hari, dan tiang awan pada siang hari. Kemuliaan shekinah Allah ada bersama mereka terus-menerus.

Tetapi mereka tidak memuji Allah. Sebaliknya mereka tetap tidak percaya. Mereka memberontak. Mereka mengeluh dan bersungut-sungut terhadap Musa dan Allah. Dr. John R. Rice berkata,

Tiba-tiba di antara bangsa itu, ada ular berbisa, ular api, merayap di antara rerumputan, merayap masuk ke dalam tenda dan “banyak orang Israel yang mati.” Di sini hukuman Allah dan rahmat Allah ditunjukkan dalam satu peristiwa. Ini adalah murka dan kasih karunia. Ini adalah dosa dan Juruselamat dimanifestasikan di padang gurun (John R. Rice, D.D., “Snakes in the Camp,” Blood and Tears on the Stairway, Sword of the Lord Publishers, 1970, hlm. 34, 35).

Kita tidak akan terlalu memikirkan tentang peristiwa ini jika Yesus tidak mengulanginya dalam Perjanjian Baru, yaitu dalam Yohanes pasal tiga.

Seorang pria bernama Nikodemus datang kepada Yesus pada malam hari. Dia adalah seorang guru utama Israel. Dia adalah seorang Farisi dan anggota Sanhedrin, mahkamah agama Yahudi. Dia percaya bahwa Yesus adalah “guru yang diutus Allah; sebab tidak ada seorangpun yang dapat mengadakan tanda-tanda yang Engkau adakan itu, jika Allah tidak menyertainya” (Yohanes 3: 2).

Tetapi Nikodemus tidak tahu bagaimana dilahirkan kembali. Yesus berkata kepadanya, “Kamu harus dilahirkan kembali” (Yohanes 3:7). Nikodemus berkata, “Bagaimanakah mungkin hal itu terjadi?” (Yohanes 3:9). Dia tidak tahu bagaimana dilahirkan kembali, bagaimana diselamatkan. Yesus mengingatkannya tentang ular di padang gurun, untuk menunjukkan kepadanya bagaimana kelahiran baru itu terjadi.

Kelahiran baru ini disebut “regenerasi” oleh para teolog. Reformasi Study Bible mengatakan,

Yesus menunjukkan keterkejutan Nikodemus yang bingung dengan permintaan untuk dilahirkan kembali. Nikodemus seharusnya telah memahami dari Perjanjian Lama bahwa ia adalah orang berdosa, dan membutuhkan kehidupan baru... Regenerasi [kelahiran baru] adalah anugerah Allah. Ini adalah pekerjaan langsung, pekerjaan supranatural dari Roh Kudus di dalam diri kita. Dampaknya adalah untuk menghidupkan kita [membuat kita hidup] untuk kehidupan rohani dari kematian rohani… (The Reformation Study Bible, Ligonier Ministries, 2005, hlm. 1514; catatan atas Yohanes 3).

Sekarang mari melihat Yohanes 3:14, 15. Ini ada pada halaman 1117 dalam The Scofield Study Bible. Berikut adalah bagaimana Yesus menjelaskan kelahiran baru kepada Nikodemus. Nikodemus memiliki pengetahuan tentang kitab Pentateukh dengan hati, lima kitab pertama dari Alkitab. Bilangan adalah kitab keempat dari Alkitab. Nikodemus tahu dengan baik bahkan ia telah banyak menghafalnya, mungkin semuanya, dengan hati. Jadi Yesus menggunakan catatan peristiwa tentang ular-ular tedung untuk menjelaskan kepadanya bagaimana diselamatkan, bagaimana dilahirkan kembali. Mari kita berdiri dan kembali Yohanes 3:14 dan 15. Ini ada pada halaman 1117 dalam The Scofield Study Bible. Yesus berkata kepada Nikodemus,

“Dan sama seperti Musa meninggikan ular di padang gurun, demikian juga Anak Manusia harus ditinggikan, supaya setiap orang yang percaya kepada-Nya beroleh hidup yang kekal” (Yohanes 3:14-15).

Anda dipersilahkan duduk kembali. Memandang dan hidup, percaya kepada Yesus dan diselamatkan, adalah jantung dari Injil Kristus. Perhatikan tiga hal dalam bagian ini,

I. Pertama, sengatan dan kematian karena dosa.

Jika seseorang masuk ke tendanya, ular-ular itu sudah berada di sana. Jika dia duduk untuk makan, ular-ular itu ada di sana. Ketika ia sampai ke tempat tidurnya, ular-ular itu ada di sana, menggeliat, siap untuk menggigitnya. Dan ketika ular-ular tersebut menggigit seseorang, itu menyengat dan membakar seperti api. Di dalam tubuh korban akan mengalami demam tinggi, kemudian ada kejang-kejang dan kematian! Setiap orang yang digigit mengalami kematian yang sangat mengerikan.

Sekarang dengarkan Dr. WA Criswell, pendeta terkenal dari First Baptist Church of Dallas, Texas. Dr. Criswell berbicara, tentang ular-ular ini,

Ini adalah type [atau ilustrasi] yang digunakan oleh Tuhan kita untuk menggambarkan kebobrokan universal hati manusia, kehadiran universal dosa dalam kehidupan manusia. Kerusakan ini di dalam hati kita, rumah kita, keluarga kita, pemberontakan dan kebobrokan kita... Kehadiran universal dosa dan kematian yang tak terhindarkan. Manusia adalah umat yang telah rusak dan jatuh; dan bagaimanapun kita berfilsafat, fakta paling keras dalam kehidupan manusia dan dalam sejarah manusia adalah ini: Semua manusia terhilang di dalam dosa dan pelanggaran. Kita mati dalam dosa-dosa kita... ular ini adalah tipe kekuatan destruktif dosa... Oh, kuasa dosa yang menghancurkan dan membinasakan!
     Ular-ular tedung yang berbisa, ada di mana-mana. Dan orang-orang itu mati dalam kematian fisik, kematian rohani, kematian moral, dalam kematian kedua, dan kematian kekal…
     Manusia telah menyombongkan dirinya karena kebodohan, takhayul, dan seribu kegelapan lainnya; tetapi dalam hati kita, kita masih sama... Kita masih berada pada moral, spiritual yang sama dengan Adam dan Hawa. Kita tidak pernah menemukan jalan keluar dari penderitaan universal, kebobrokan, kebinasaan, dan penghakiman karena dosa (W. A. Criswell, Ph.D., “The Brazen Serpent,” What a Savior!, Broadman Press, 1978, hlm. 49-51).

Rasul Paulus membandingkan dosa Israel dengan dosa kita, sebagai peringatan,

“Dan janganlah kita mencobai Tuhan, seperti yang dilakukan oleh beberapa orang dari mereka, sehingga mereka mati dipagut ular. Dan janganlah bersungut-sungut, seperti yang dilakukan oleh beberapa orang dari mereka, sehingga mereka dibinasakan oleh malaikat maut. Semuanya ini telah menimpa mereka sebagai contoh dan dituliskan untuk menjadi peringatan bagi kita yang hidup pada waktu, di mana zaman akhir telah tiba” (I Korintus 10:9-11).

Dosa membawa penghakiman atas mereka – demikian juga dosa akan mendatangkan hukuman hari ini. “Semuanya ini telah menimpa mereka sebagai contoh dan dituliskan untuk menjadi peringatan bagi kita,” I Korintus 10:11 - dan yang membawa kita ke poin kedua.

II. Kedua, obat penyembuh dari dosa dan kematian.

Musa mendengar jeritan rakyat. Mereka digigit oleh ular-ular itu. Mereka berteriak-teriak dan sekarat. Ular ada di mana-mana.

“Maka berfirmanlah TUHAN kepada Musa: "Buatlah ular tedung dan taruhlah itu pada sebuah tiang; maka setiap orang yang terpagut, jika ia melihatnya, akan tetap hidup." Lalu Musa membuat ular tembaga dan menaruhnya pada sebuah tiang; maka jika seseorang dipagut ular, dan ia memandang kepada ular tembaga itu, tetaplah ia hidup” (Bilangan 21:8-9).

Ketika Anda pergi ke rumah sakit, biasanya akan ada suatu tanda. Ini akan menjadi tiang dengan dua ular melilit. Anda mungkin melihat tanda itu di kantor seorang dokter atau pada peralatannya. Ini adalah tanda dari seseorang dalam profesi penyembuhan. Betapa aneh tanda dari kesehatan, penyembuhan dan keselamatan harus menjadi ular yang tergantung di tiang! Ini bukan ular yang nyata. Ini adalah ular yang terbuat dari tembaga dan diangkat tinggi-tinggi pada tiang itu.

Dan catatan Scofield benar ketika mengatakan, “Ular tembaga adalah tipe dari Kristus, ‘dijadikan dosa karena kita’ dalam menanggung penghukuman kita” (catatan atas Bilangan 21:9). Semua dosa kita ditempatkan pada diri Kristus di kayu Salib,

“Ia sendiri telah memikul dosa kita di dalam tubuh-Nya di kayu salib... Oleh bilur-bilur-Nya kamu telah sembuh” (I Petrus 2:24).

Yesus sendiri berkata kepada Nikodemus,

“Dan sama seperti Musa meninggikan ular di padang gurun, demikian juga Anak Manusia harus ditinggikan…” (Yohanes 3:14).

“Anak Manusia” adalah nama favorit Yesus untuk diri-Nya. Dia berkata, “Sama seperti Musa meninggikan ular di padang gurun, demikian juga Anak Manusia harus ditinggikan (di kayu salib).” Betapa ini adalah gambaran dari sang Juruselamat!

Menanggung malu dan hinaan keji
   Menggantikan tempat kita terkutuk Dia berdiri;
Memeteraikan pengampunan kita dengan Darah-Nya,
   Haleluya! Juruselamat!

Di kayu salib Ia mati,
   Ia berseru “Sudah selesai”;
Kini di sorga Ia ditinggikan;
   Haleluya! Juruselamat!
(“Hallelujah, What a Saviour!” oleh Philip P. Bliss, 1838-1876).

“Dan sama seperti Musa meninggikan ular di padang gurun, demikian juga Anak Manusia harus ditinggikan…” (Yohanes 3:14).

Dan itu membawa kita ke poin ke tiga.

III. Ketiga, cara untuk menerima obat penyembuh dosa dan kematian.

“Dan sama seperti Musa meninggikan ular di padang gurun, demikian juga Anak Manusia harus ditinggikan, supaya setiap orang yang percaya kepada-Nya beroleh hidup yang kekal” (Yohanes 3:14, 15).

Percaya kepada Yesus adalah dengan memandang kepada-Nya. Dengan memandang maka hidup, percaya dan diselamatkan, disucikan dan dibersihkan! Tidak ada yang sulit tentang hal itu! Pandanglah Yesus dengan iman. Setiap anggota gereja kami telah melakukan itu. Itu bukanlah hal yang sulit atau istri saya tidak akan mampu melakukannya ketika pertama kalinya dia mendengar saya memberitakan Injil!

“Lalu Musa membuat ular tembaga dan menaruhnya pada sebuah tiang; maka jika seseorang dipagut ular, dan ia memandang kepada ular tembaga itu, tetaplah ia hidup” (Bilangan 21:9).

Ketika seseorang memandang ular tembaga itu, ia hidup! Seseorang yang sudah digigit ular berbisa itu dapat memandang! Seseorang yang hampir mati dapat memandang! Mereka diselamatkan dengan memandang ular tembaga itu! Dan kita diselamatkan hanya dengan memandang kepada Yesus!

“Marilah kita melakukannya dengan mata yang tertuju kepada Yesus, yang memimpin kita dalam iman, dan yang membawa iman kita itu kepada kesempurnaan, yang dengan mengabaikan kehinaan tekun memikul salib ganti sukacita yang disediakan bagi Dia, yang sekarang duduk di sebelah kanan takhta Allah” (Ibrani 12:2).

Tidak sulit! Jutaan orang telah memandang kepada Yesus! Memandang kepada Yesus! Memandang kepada Yesus! Memandang kepada Yesus! Itu adalah cara seseorang untuk dilahirkan kembali! Memandang kepada Yesus! Itu adalah cara untuk dilahirbarukan! Memandang kepada Yesus! Itu adalah cara untuk diampuni dan dibersihkan dari segala dosa! Memandang kepada Yesus! Itu adalah cara untuk diselamatkan - untuk selama-lamanya!

Kupandang Yesus sampai ajalku:
   Ya, tiap saat aku milikMu!
      (“Moment by Moment” oleh Daniel W. Whittle, 1840-1901/
         Nyanyian Pujian No. 242)

Jika Engkau rindu untuk bebas dari dosa,
   Pandanglah Anak Domba Allah;
Dia, mati di Kalvari, untuk menebus Anda,
   Pandanglah Anak Domba Allah.
Pandanglah Anak Domba Allah, Pandanglah Anak Domba Allah,
   Karena hanya Dia yang dapat menyelamatkanmu,
Pandanglah Anak Domba Allah.
   (“Look to the Lamb of God” oleh Henry G. Jackson, 1838-1914).

Pandanglah dan hidup, Oh orang berdosa, hidup,
   Pandanglah Yesus sekarang dan hidup;
Sebagaimana tercatat dalam Firman-Nya, Haleluya!
   Hanya dengan memandang dan hidup.
(“Look and Live” oleh William A. Ogden, 1841-1897).

“Maka jika seseorang dipagut ular, dan ia memandang kepada ular tembaga itu, tetaplah ia hidup” (Bilangan 21:9).

Pandanglah dan hidup, Oh orang berdosa, hidup,
   Pandanglah Yesus sekarang dan hidup;
Sebagaimana tercatat dalam Firman-Nya, Haleluya!
   Hanya dengan memandang dan hidup.

Ketika Spurgeon berusia lima belas tahun ia berlindung dari badai salju dengan masuk sebuah Primitive Methodist Chapel kecil. Hamba Tuhannya tidak datang. Dia tertahan oleh “badai salju.” Hanya ada sekitar lima belas orang di sana. Seorang jemaat awam sedikit kurus berdiri untuk berkhotbah. Dengan bahasa terbata-bata ia membacakan teks Kitab Suci,

“Berpalinglah kepada-Ku dan biarkanlah dirimu diselamatkan, hai ujung-ujung bumi!” (Yesaya 45:22).

Dia menunjuk langsung kepada Spurgeon muda dan berkata, “Anak muda, Anda tampak menyedihkan. Anda akan selalu sengsara jika Anda tidak mematuhi teks saya ini. Pandanglah! Pandanglah! Pandanglah Yesus.” Spurgeon berkata, “Aku memandang, dan Yesus menyelamatkan saya ketika saya memandang-Nya dengan iman.”

Pandanglah dan hidup, Oh orang berdosa, hidup,
   Pandanglah Yesus sekarang dan hidup;
Sebagaimana tercatat dalam Firman-Nya, Haleluya!
   Hanya dengan memandang dan hidup.

Saya tidak peduli apa yang dikatakan Paul Washer! “Ini hanya agar Anda memandang dan hidup!” Saya tidak peduli apa yang dikatakan Dr. MacArthur! “Ini hanya dengan Anda memandang dan hidup!” Mereka itu adalah orang-orang baik, tetapi “Ini hanya dengan Anda memandang dan hidup!”

Penjahat di kayu salib di samping Yesus tidak mempunyai waktu untuk menjadikan Dia Tuhan dari setiap area hidupnya! Dia sedang sekarat! Dia tidak mempunyai waktu untuk menjadikan Kristus Tuhan dari area hidupnya! Dia sedang sekarat. Tidak ada waktu! Tidak ada waktu! Tidak ada waktu! Dia hanya mempunyai waktu untuk melakukan satu hal. Dia memandang kepada Yesus dengan iman! “Ini hanya dengan Anda memandang dan hidup!” Hanya itu yang Spurgeon lakukan! Hanya itu yang perlu Anda lakukan!

Haleluya! Penjahat di kayu salib itu telah diselamatkan! Yesus berkata, “Sesungguhnya hari ini juga engkau akan ada bersama-sama dengan Aku di dalam Firdaus” (Lukas 23:43).

Pandanglah dan hidup, Oh orang berdosa, hidup,
   Pandanglah Yesus sekarang dan hidup;
Sebagaimana tercatat dalam Firman-Nya, Haleluya!
   Hanya dengan memandang dan hidup.

(AKHIR KHOTBAH)
Anda dapat membaca khotbah Dr Hymers setiap minggu di Internet
di www.realconversion.com. Klik di “Khotbah Indonesia.”

Anda dapat mengirim email kepada Dr. Hymers dalam bahasa Inggris ke
rlhymersjr@sbcglobal.net (Click Here) – atau Anda juga boleh mengirim surat kepadanya
ke P.O. Box 15308, Los Angeles, CA 90015. Atau telepon beliau di (818)352-0452.

Naskah-naskah khotbah tidak dilindungi hak cipta. Anda dapat menggunakannya tanpa
meminta izin kepada Dr. Hymers. Namun, semua video khotbah Dr. Hymers dilindungi
hak cipta dan hanya dapat digunakan dengan izin.

Pembacaan Alkitab Sebelum Khotbah oleh Mr. Abel Prudhomme: Bilangan 21:5-9.
Persembahan Pujian Sebelum Khotbah oleh Mr. Benjamin Kincaid Griffith:
“Look and Live” (oleh William A. Ogden, 1841-1897).


GARIS BESAR KHOTBAH

SI ULAR DAN SANG JURUSELAMAT

THE SERPENTS AND THE SAVIOUR

oleh Dr. R. L. Hymers, Jr.

“Maka berfirmanlah TUHAN kepada Musa: ‘Buatlah ular tedung dan taruhlah itu pada sebuah tiang; maka setiap orang yang terpagut, jika ia melihatnya, akan tetap hidup.’ Lalu Musa membuat ular tembaga dan menaruhnya pada sebuah tiang; maka jika seseorang dipagut ular, dan ia memandang kepada ular tembaga itu, tetaplah ia hidup” (Bilangan 21:8-9).

(Mazmur 78:25; Roma 8:7; 3:9-10; Bilangan 21:6; Roma 6:23;
Yehezkiel 18:4, 20; Bilangan 21:7; Yohanes 3:2, 7, 9; 14-15)

I.   Pertama, sengatan dan kematian karena dosa, I Korintus 10:9-11.

II.  Kedua, obat penyembuh dari dosa dan kematian, I Petrus 2:24;
Yohanes 3:14.

III. Ketiga, cara untuk menerima obat penyembuh dosa dan kematian,
Yohanes 3:14, 15; Ibrani 12:2; Yesaya 45:22; Lukas 23:43.