Print Sermon

Tujuan dari situs ini adalah untuk menyediakan manuskrip dan video khotbah gratis kepada para pendeta dan misionaris di seluruh dunia, terutama Dunia Ketiga, di mana hanya ada sedikit sekolah seminari teologi atau sekolah Alkitab.

Naskah-naskah khotbah dan video ini diakses oleh sekitar 1,500,000 komputer di lebih dari 221 negara setiap tahunnya di www.sermonsfortheworld.com. Ratusan orang lainnya menyaksikan video di YouTube, tetapi mereka akan segera meninggalkan YouTube dan mengunjungi langsung ke website kami. Naskah-naskah khotbah ini disajikan dalam 46 bahasa kepada sekitar 120,000 komputer setiap bulannya. Naskah-naskah khotbah tidak dilindungi hak cipta. Jadi para pengkhotbah boleh menggunakannya tanpa seijin kami. Silahkan klik di sini untuk mengetahui bagaimana Anda dapat memberikan donasi setiap bulan untuk membantu kami dalam pekerjaan besar pemberitaan Injil ke seluruh dunia ini.

Kapanpun Anda menulis pesan untuk Dr. Hymers, selalu sebutkan kepada beliau negara di mana Anda tinggal. Surel Dr. Hymers adalah rlhymersjr@sbcglobal.net. .




CIRI-CIRI UTAMA DARI KEBANGUNAN ROHANI SEJATI

(KHOTBAH NO. 9 TENTANG KEBANGUNAN ROHANI)

THE MAIN FEATURES OF TRUE REVIVAL
(SERMON NUMBER 9 ON REVIVAL)
(Indonesian)

oleh Dr. R. L. Hymers, Jr.
diterjemahkan oleh Dr. Edi Purwanto

Khotbah ini dikhotbahkan di Baptist Tabernacle of Los Angeles
Pada Kebaktian Minggu Malam, 28 September 2014


Petrus berdiri pada Hari Pentakosta dan mengutip dari Kitab Yoel,

“Akan terjadi pada hari-hari terakhir--demikianlah firman Allah--bahwa Aku akan mencurahkan Roh-Ku ke atas semua manusia; maka anak-anakmu laki-laki dan perempuan akan bernubuat… Juga ke atas hamba-hamba-Ku laki-laki dan perempuan akan Kucurahkan Roh-Ku pada hari-hari itu dan mereka akan bernubuat” (Kisah Rasul 2:17, 18).

Allah mencurahkan “dari” Roh-Nya pada saat kebangunan rohani. Ia berfirman, “Pada hari-hari terakhir Aku akan mencurahkan [dari] Roh-Ku.” Betapa mengherankanya bahwa sebagian besar terjemahan modern menghilangkan kata “dari.” Itu jelas ada dalam teks Yunani. Itu adalah “apó” dalam bahasa Yunani. Old Geneva Bible menerjemahkan “of my Spirit” (“dari Roh-Ku”). Alkitab King James menerjemahkan, of my Spirit” (“dari Roh-Ku”). Tetapi hanya NASV dan NKJV yang menerjemahkan demikian dari antara terjemahan-terjemahan modern. Itulah sebabnya mengapa saya tidak mempercayai Alkitab terjemahan-terjemahan modern itu. Itu sebabnya saya meminta Anda untuk memiliki Alkitab King James. Anda dapat mempercayainya! Para penerjemah tua itu tidak menerjemahkan dengan apa yang disebut dengan metode “dynamic equivalents” (metode penerjemahkan dengan bebas). “Aku akan mencurahkan [dari] Roh-Ku.” Orang liberal berkata, “Kata itu berasal dari Septuaginta.” Saya berkata, omong kosong! Itulah yang Roh Allah inspirasikan pada halaman Alkitab Perjanjian Baru bahasa Yunani - dan Dia tidak berbohong! Ketika Roh Allah mengutip Septuaginta, kata-kata Yunani itu “dihembuskan” dengan inspirasi dalam Perjanjian Baru. “Dari Roh-Ku. Mengapa itu penting? Saya akan memberitahukan kepada Anda mengapa itu penting. Allah tidak mencurahkan seluruh Roh-Nya. Ia mencurahkan hanya sebanyak yang kita butuhkan! George Smeaton, pada tahun 1882, mengatakan, “Ada suatu makna yang tidak akan hilang dalam kata-kata ‘dari Roh-Ku’ (apó) yang membedakan antara ukuran [yang diberikan] kepada manusia dan kepenuhan [tak terbatas] dari sumbernya” (George Smeaton, The Doctrine of the Holy Spirit, 1882; reprinted by the Banner of Truth, 1974; hlm. 28). Gereja-gereja apostolik menerima curahan Roh berulang kali karena selalu ada lagi untuk diberikan! Mengenai “apó” (dari), Dr. A. T. Robertson berkata, “Roh secara keseluruhannya tetap bersama dengan Allah” (Word Pictures in the New Testament, volume 3, Broadman Press, 1930, hlm. 26; catatan untuk Kisah Para Rasul 2:17).

Saya telah diberkati dengan menjadi saksi mata dari tiga kebangunan rohani yang Allah kirimkan. Saya sepenuhnya setuju dengan Iain H. Murray, yang mengatakan, “Saksi-saksi kebangunan rohani selalu berbicara tentang sesuatu yang diberikan yang tidak ada sebelumnya” (Iain H. Murray, Pentecost Today? The Biblical Basis for Understanding Revival, The Banner of Truth Trust, 1998, hlm. 22). Saksi mata kebangunan rohani di Ulster, Irlandia Utara pada tahun 1859 mengatakan, “Orang-orang merasa seolah-olah Allah telah menghembusi mereka. Mereka pertama kali terpengaruh dengan kekaguman dan ketakutan – kemudian mereka bermandikan air mata - kemudian diisi dengan kasih yang tak terkatakan” (William Gibson, The Year of Grace, a History of the Ulster Revival of 1859, Elliott, 1860, hlm. 432). Pada 29 Februari 1860 Rev. D. C. Jones berkata, “Kami telah mengunjungi dengan ukuran yang lebih besar dari biasanya dari pengaruh Roh. Itu datang ‘seperti angin ribut,’ dan... ketika gereja-gereja kecil mengharapkannya” (Murray, ibid., hlm. 25). Itu adalah bagaimana kebangunan rohani datang untuk pertama dan ketiga kalinya yang saya saksikan. Roh Kudus datang begitu tiba-tiba dan begitu tiba-tiba sehingga saya tidak akan pernah melupakannya selama saya hidup!

Sekarang, pada kebangunan rohani sejati, mungkin ada peristiwa tertentu yang menyimpang, bukan pada pokok utamanya. Ini adalah peristiwa yang terjadi di beberapa kebangunan rohani, tetapi bukan ciri utama dari kebangunan rohani. Saya akan menyebutkan beberapa di antaranya. Poin-poin ini diambil dari berbagai tempat dalam buku Dr. Martyn Lloyd-Jones, Revival (Crossway Books, 1987) dan dari pengalaman dan pengamatan saya sendiri terhadap kebangunan rohani yang pernah saya saksikan sendiri.

1.   Bahasa lidah. Pada kebangunan rohani pertama, pada hari Pentakosta, kita diberitahu bahwa mereka, “mulai berkata-kata dalam bahasa-bahasa lain, seperti yang diberikan oleh Roh itu kepada mereka untuk mengatakannya” (Kisah Rasul 2:4). Banyak saudara Pentakosta kita yang mengajarkan bahwa ini adalah ciri utama, bahwa setiap kebangunan rohani termasuk hal tersebut. Namun ada dua alasan utama untuk menolak klaim tersebut: (1) “bahasa lidah” dari Kisah Para Rasul bukan ucapan ekstatis. Itu benar-benar merupakan bahasa-bahasa asing. Ini sangat jelas dinyatakan dalam Kisah Rasul 2:6-11. “mereka masing-masing mendengar rasul-rasul itu berkata-kata dalam bahasa mereka sendiri” (Kisah Para Rasul 2:6). “Bagaimana mungkin kita masing-masing mendengar mereka berkata-kata dalam bahasa kita sendiri, yaitu bahasa yang kita pakai di negeri asal kita?” (Kisah Para Rasul 2:8). Kemudian daftar panjang bahasa suku bangsa didaftarkan di sana, diakhiri dengan perkataan ini, “Kita mendengar mereka berkata-kata dalam bahasa kita sendiri tentang perbuatan-perbuatan besar yang dilakukan Allah” (Kisah Para Rasul 2:11). Oleh sebab itu di sini jelas bahwa mereka tidak berbicara dalam ucapan-ucapan ekstatis, seperti yang dilakukan oleh orang-orang Pentakosta dan Karismatik masa kini. Saya tahu mereka mengambil ayat-ayat Kitab Suci untuk mendukung praktik ini. Saya tidak akan membahasnya di sini. Saya hanya mengatakan bahwa bahasa-bahasa asing yang diucapkan pada hari Pentakosta, “seperti yang diberikan oleh Roh itu kepada mereka untuk mengatakannya: (2:4). Saya tidak meragukan bahwa ini adalah suatu mujizat. Tetapi itu bukan bagian sentral dari kebangunan rohani, karena pada kebangunan rohani lainnya yang dicatat dalam Kisah Para Rasul di mana hal ini tidak terjadi. (2) Ucapan-ucapan ekstatis tidak muncul dalam kebangunan rohani Protestan sebelum kebangunan rohani palsu yang dimulai pada abad ke-20, bahkan tidak ada di bawah Finney. Jangan berhenti mendengarkan. Anda mungkin menemukan bahwa Anda setuju dengan ini jika Anda tidak mendengar sisa dari apa yang akan saya katakan. Kebangunan rohani palsu mencakup semua bentuk “decisionisme,” bukan hanya Pentakostalisme dan gerakan Karismatik, sebagai bagian dari “kebangunan rohani” palsu pada zaman kita. Kebangunan rohani palsu di era modern memiliki akar dalam “decisionisme” dalam berbagai bentuknya. Juga, saya tahu benar bahwa beberapa orang Pentakosta dan Karismatik diselamatkan. Tetapi bahasa lidah tidak pernah merupakan bagian dari kebangunan rohani Protestan dari sejarah sebelum abad kedua puluh, sebagaimana diakui oleh para sarjana Pantekosta.

2.   “Tampaklah kepada mereka lidah-lidah seperti nyala api” (2:3). Itu adalah peristiwa satu kali. Ini tidak muncul dalam kebangunan rohani lain yang dicatat dalam Kitab Kisah Para Rasul, atau dalam sejarah Kristen.

3.   Roh-roh jahat menjerit saat mereka keluar dari orang-orang yang dirasukinnya (Kisah Para Rasul 8:7) dan banyak orang mengalami penyembuhan (8:7). Tak satu pun dari ciri ini muncul dalam kebangunan rohani pada hari Pentakosta! Jadi, sekali lagi, ini bukan ciri utama dari kebangunan rohani. Peristiwa seperti itu tidak dilaporkan di banyak kebangunan rohani lainnya dalam Kitab Kisah Para Rasul. Saya tahu bahwa apa yang disebut “laughing revival” [kebangunan rohani tertawa dalam roh) menjadi pusat perhatian mereka, tetapi mereka salah. Ratusan kebangunan rohani telah muncul dalam sejarah Kristen di mana peristiwa tersebut tidak terjadi - dan juga di banyak kebangunan rohani di dalam Kitab Kisah Para Rasul itu sendiri.

4.   Rasul-rasul dimasukkan ke dalam penjara setelah berkhotbah dalam kebangunan rohani sebagaimana tercatat dalam Kisah Para Rasul 4: 1-4. Tetapi dipenjarakan tidak selalu menjadi bagian dari semua kebangunan rohani yang tercatat dalam Kisah Para Rasul. Kadang-kadang hal ini terjadi dalam sejarah Kristen, tetapi tidak selalu. Jadi, kita menyimpulkan bahwa pemenjaraan para pengkhotbah bukan merupakan ciri utama dari kebangunan rohani.

5.   Goyangnya tempat mereka berkumpul dalam Kisah Para Rasul 4:31. Saya tahu ini juga terjadi pada awal kebangunan rohani di Kepulauan Lewis, di mana Duncan Campbell berkhotbah di akhir 1940-an. Tetapi itu tidak terjadi di tempat lain di dalam Kitab Kisah Para Rasul, dan tidak sering dilaporkan dalam sejarah kebangunan rohani. Oleh karena itu kami menyimpulkan bahwa goyangnya tempat mereka berkumpul bukan merupakan ciri utama kebangunan rohani.

6.   Buku-buku dibakar di Efesus dalam Kisah Para Rasul 19:19, 20. Ya, di Efesus, pada saat terjadinya suatu kebangunan rohani,orang-orang membawa kitab-kitab tentang sihir dan membakarnya, “Dengan jalan ini makin tersiarlah firman Tuhan dan makin berkuasa” (19:20). Saya melihat itu terjadi pada suatu kebangunan rohani di sebuah gereja Baptis fundamental di Virginia. Namun mereka tidak membakar buku-buku pada saat terjadi kebangunan rohani di First Chinese Baptist Church. Itu tidak terjadi pada saat terjadinya kebangunan rohani yang lain yang dicatat dalam Kitab Kisah Para Rasul. Jadi, saya menyimpulkan bahwa ini juga merupakan kejadian yang bukan ciri utamanya, bukan ciri utama dalam kebangunan rohani.

7.   Pengakuan dosa secara terbuka. Ya, orang-orang secara terbuka mengakui dosa-dosa mereka di depan umum dalam beberapa kebangunan rohani. Itu terjadi kadang-kadang – pada kebangunan rohani tahun 1904 di Wales, di Asbury College, Kentucky pada tahun 1960, di First Chinese Baptist Church, dan di tempat lain. Tetapi mereka tidak melakukan hal itu pada hari Pentakosta, maupun di Kebangunan Rohani Pertama (First Great Awakening), atau dalam banyak kebangunan rohani lainnya. Jadi, kita harus menyimpulkan bahwa pengakuan dosa secara terbuka, di hadapan jemaat, juga bukan ciri utama, bukan ciri utama dari suatu kebangunan rohani.

8.   Berteriak-teriak dan jatuh ke tanah. Ya, itu terjadi beberapa kali selama kebangunan rohani di Northampton, di gereja Jonathan Edwards, dan pada beberapa kebaktian yang dipimpin oleh Dr. Asael Nettleton pada Kebangunan Rohani Agung Kedua (Second Great Awakening). Tetapi itu tidak biasa terjadi di bawah pelayanan George Whitefield, meskipun itu pernah terjadi pada beberapa kebaktian dimana ia berkhotbah dalam kebangunan rohani besar di Cambuslang, Skotlandia. Itu bukan ciri utama dari Kebangunan Rohani Agung Ketiga (Third Great Awakening) di bawah pelayanan C. H. Spurgeon di London. Itu tidak terjadi pada hari Pentakosta sejauh yang saya tahu dari Alkitab. Jadi, berteriak-teriak dan jatuh di tanah bukan merupakan ciri utama dari kebangunan rohani. Ini mungkin terjadi, tetapi tidak harus terjadi dalam setiap kebangunan rohani. Dan orang-orang yang “tumbang dalam Roh” (“slain in the Spirit”) ketika disentuh dahi mereka oleh seorang penginjil tidak terjadi dalam kebangunan rohani yang saya lihat, juga tidak terjadi di sebagian besar kebangunan rohani dalam sejarah (lihat bab enam dari Iain H. Murray’s book, Pentecost Today? The Biblical Basis for Understanding Revival, Banner of Truth, 1998, hlm. 134-169).


Saya tidak mengatakan bahwa hal-hal tersebut tidak pernah terjadi, tetapi yang pasti semua itu bukanlah ciri utamanya, tidak terjadi dalam setiap kebangunan rohani di sepanjang abad. Jika kita mengharapkan hal-hal tersebut, kita biasanya akan menemukan bahwa kita telah ditipu, baik oleh fanatisme atau Iblis sendiri! Dr. Martyn Lloyd-Jones berkata, “Anda tidak harus meninggikan hal-hal yang bukan utama pada posisi utama dan sentral” (Revival, Crossway Books, 1987, hlm. 60). Salah satu kebaktian yang paling buruk yang pernah saya hadiri adalah apa yang disebut “Tertawa dalam Roh” (“Laughing Revival”) di Florida, di mana tertawa itu dianggap sebagai ciri utama dari kebangunan rohani! Dr. Arthur B. Houk dan saya menyaksikan penyimpangan mengerikan lain dari “kebangunan rohani” pada suatu malam di Pasadena, California, di mana orang meraung seperti singa dan berteriak seperti monyet! Saya bahkan tidak yakin mengapa mereka pikir ini akan menolong mereka! Sepertinya tidak ada yang lain selain histeria masa yang memalukan! Di mana Kristus dalam semua itu?

9.   Anda tidak bisa “membuat” kebangunan rohani datang. Ide seperti itu datang dari “decisionisme.” Bahkan puasa dan doa tidak dapat menjamin kebangunan rohani. Ajaran bahwa kebangunan rohani bergantung pada tindakan orang Kristen adalah dari Charles G. Finney (1792-1875). Ini telah menyebabkan kerusakan besar karena telah membuat orang berpikir bahwa kebangunan rohani bergantung pada mereka dan bukan Allah. Allah sendiri memutuskan kapan Dia akan mengirimkan kebangunan rohani. Kita dapat dan harus berdoa untuk kebangunan rohani. Tetapi Allah saja yang memutuskan kapan Dia akan mengirimkan kebangunan rohani. Tidak ada yang kita lakukan dapat menjamin kebangunan rohani. Hal itu sepenuhnya ada di tangan Allah. “kuasa dari Allah asalnya,” Mazmur 62:11 (Lihat Iain H. Murray, Pentecost Today?, The Banner of Truth Trust, 1998, hlm. 8-16).


Lalu, apa yang terjadi pada suatu kebangunan rohani yang sejati? Apakah ciri-ciri utama dari suatu kebangunan rohani sejati? Dr. Lloyd-Jones mendaftarkan beberapa hal yang mengikuti kebangunan rohani sejati. Ia mendasarkan semua hal itu dari pelajaran dari Hari Pentakosta, tentang ciri-ciri utamanya, dalam bukunya yang sangat terkenal, Revival (ibid., hlm. 204-211).

1.   Allah datang ke tengah-tengah mereka. Semua orang menyadari kehadiran-Nya, dan kemuliaan-Nya, dan kuasa-Nya. Itulah yang terjadi, dalam beberapa ukuran, dan sampai batas tertentu, dalam setiap kebangunan rohani yang pernah dikenal Gereja. (Anda tidak perlu diberitahu bahwa Allah ada. Anda tahu bahwa Dia ada! Itu pengalaman saya sendiri dalam kebangunan rohani yang saya lihat. Ada rasa kagum dan haru dalam setiap kebaktian. Orang-orang terpesona, merasakan hadirat Allah yang Kudus).

2.   Gereja diberikan, sebagai akibat dari ini, jaminan besar tentang kebenaran. Orang-orang benar-benar yakin dan yakin kebenaran Alkitab. Ini adalah pengalaman universal dalam masa-masa kebangunan rohani.

3.   Gereja penuh dengan sukacita dan puji-pujian. Orang-orang tiba-tiba tahu bahwa Allah telah turun di antara mereka. “Wajah mereka sangat menunjukkan itu. Wajah mereka berubah. Ada tampilan surgawi yang datang pada wajah mereka, sukacita dan puji-pujian yang ekspresif... Roh menyinari seluruh kepribadian, dan memberikan sukacita yang 'tak terkatakan, dan penuh kemuliaan'” (Lloyd-Jones, ibid., hlm. 206).

4.   Ketika kebangunan rohani datang Anda tidak perlu mendesak orang-orang untuk datang ke gereja untuk beribadah dan mendengar khotbah. Mereka bersikeras untuk datang. Mereka datang malam demi malam, dan mereka dapat tinggal selama berjam-jam, seperti yang mereka lakukan pada hari Pentakosta.

5.   Kuasa dan kekuatan baru diberikan dalam khotbah. Khotbah Injil yang penuh kuasa merupakan ciri dalam semua kebangunan rohani yang sejati. Sebuah kuasa baru dialami dalam khotbah. Orang-orang mendengarkan seolah-olah hidup mereka tergantung pada hal itu. Ketika kebangunan rohani datang khotbah itu sendiri akan menarik orang banyak.

6.   Ketika kebangunan rohani datang orang-orang datang di bawah keinsafan akan dosa. Orang-orang terhilang begitu diinsafkan akan dosa sehingga mereka begitu menderita karenanya. Saya pikir ini mungkin adalah bukti terbesar bahwa Allah telah mengirimkan kebangunan rohani bagi gereja. Orang-orang yang dingin dan acuh tak acuh dibuat merasa “terkejut dan ketakutan” oleh dosa mereka (Lloyd-Jones, ibid., hlm. 209). Ini adalah bukti bahwa Roh Kudus telah datang untuk menginsafkan mereka akan “dosa, dan kebenaran, dan penghakiman” (Yohanes 16: 8). Pada hari Pentakosta mereka begitu diinsafkan akan dosa sehingga mereka berteriak, “Apakah yang harus kami perbuat, saudara-saudara?” (Kisah Rasul 2:37). Hal ini terjadi dalam setiap kebangunan rohani sejati. Dimana keinsafan akan dosa tidak ada, maka Anda memiliki kebangunan rohani yang palsu. Harus ada keinsafan dosa yang kuat, dalam semua kebangunan rohani yang sejati (Lloyd-Jones, ibid., hlm. 209).

7.   Orang-orang akan percaya Kristus dan menemukan pengampunan dosa. Mereka tiba-tiba melihat bahwa Yesus adalah satu-satunya harapan keselamatan. Mereka tidak hanya “membuat keputusan.” Sebaliknya mereka lari kepada Kristus dan “menerima” hidup baru, dan mereka meninggalkan kehidupan lama karena mereka telah diselamatkan oleh Yesus. Mereka berbicara banyak tentang kasih Kristus dan Darah Kristus. Penebusan darah Kristus adalah pusat dari semua kebangunan rohani sejati

8.   Para petobat bergabung menjadi anggota gereja. Mereka “ditambahkan kepada gereja” (Kisah Rasul 2:47). Tidak perlu untuk “follow up” (“bimbingan lanjutan”) dalam kebangunan rohani. Para petobat secara otomatis bergabung dengan gereja - dan Anda tidak bisa menjauhkan mereka dari pertemuan gereja! Saya melihat ini terjadi dalam kebangunan rohani pertama yang saya saksikan, dan yang lainnya. Anda tidak akan pergi setelah bertobat. Mereka ditarik ke dalam persekutuan gereja dengan kuasa Allah. Dr. Lloyd-Jones berkata, “Ketika Roh Kudus datang dalam kuasa maka lebih banyak yang akan terjadi dalam satu jam daripada apa yang akan terjadi dalam lima puluh atau bahkan seratus tahun sebagai akibat dari [pekerjaan] atau usaha saya... Berdoalah kiranya Allah berbelas-kasihan, dan memberikan rahmat, serta mencurahkan lagi Roh Kudus-Nya di antara kita” (Lloyd-Jones, ibid., hlm. 210, 211).


Saudara-saudara yang terkasih, kita tidak sedang berada dalam waktu kebangunan rohani di gereja kita sekarang, tetapi Roh Kudus sedang menarik beberapa orang kepada Yesus bahkan hari ini. Betapa saya berdoa agar kiranya Anda mau percaya Yesus segera. Yesus telah mati di kayu salib untuk menyelamatkan Anda dari dosa. Ia telah mencurahkan Darah-Nya yang kekal untuk menyucikan Anda dari segala dosa. Ia telah bangkit dari antara orang mati untuk memberikan hidup yang kekal. Saya meminta Anda untuk percaya Yesus sekarang, bahkan sebelum kebangunan rohani datang. Dr. Chan, silahkan memimpin kita dalam doa. Amin.

(AKHIR KHOTBAH)
Anda dapat membaca khotbah Dr Hymers setiap minggu di Internet
di www.realconversion.com. Klik di “Khotbah Indonesia.”

Anda dapat mengirim email kepada Dr. Hymers dalam bahasa Inggris ke
rlhymersjr@sbcglobal.net (Click Here) – atau Anda juga boleh mengirim surat kepadanya
ke P.O. Box 15308, Los Angeles, CA 90015. Atau telepon beliau di (818)352-0452.

Naskah-naskah khotbah tidak dilindungi hak cipta. Anda dapat menggunakannya tanpa
meminta izin kepada Dr. Hymers. Namun, semua video khotbah Dr. Hymers dilindungi
hak cipta dan hanya dapat digunakan dengan izin.

Pembacaan Alkitab Sebelum Khotbah oleh Mr. Abel Prudhomme: Kisah Para Rasul 8:5-8.
Persembahan Pujian Sebelum Khotbah oleh Mr. Benjamin Kincaid Griffith:
“O Breath of Life” (oleh Bessie P. Head, 1850-1936).