Print Sermon

Tujuan dari situs ini adalah untuk menyediakan manuskrip dan video khotbah gratis kepada para pendeta dan misionaris di seluruh dunia, terutama Dunia Ketiga, di mana hanya ada sedikit sekolah seminari teologi atau sekolah Alkitab.

Naskah-naskah khotbah dan video ini diakses oleh sekitar 1,500,000 komputer di lebih dari 221 negara setiap tahunnya di www.sermonsfortheworld.com. Ratusan orang lainnya menyaksikan video di YouTube, tetapi mereka akan segera meninggalkan YouTube dan mengunjungi langsung ke website kami. Naskah-naskah khotbah ini disajikan dalam 46 bahasa kepada sekitar 120,000 komputer setiap bulannya. Naskah-naskah khotbah tidak dilindungi hak cipta. Jadi para pengkhotbah boleh menggunakannya tanpa seijin kami. Silahkan klik di sini untuk mengetahui bagaimana Anda dapat memberikan donasi setiap bulan untuk membantu kami dalam pekerjaan besar pemberitaan Injil ke seluruh dunia ini.

Kapanpun Anda menulis pesan untuk Dr. Hymers, selalu sebutkan kepada beliau negara di mana Anda tinggal. Surel Dr. Hymers adalah rlhymersjr@sbcglobal.net. .




JANGAN TIDUR – SEPERTI ORANG-ORANG LAIN!

DON’T SLEEP – AS OTHERS DO!
(Indonesian)

oleh Dr. R. L. Hymers, Jr.
oleh Dr. Edi Purwanto

Khotbah ini dikhotbahkan di Baptist Tabernacle of Los Angeles
Pada Kebaktian Minggu Pagi, 22 Juni 2014

“Sebab itu baiklah jangan kita tidur seperti orang-orang lain”
(I Tesalonia 5:6).


Rasul Paulus berbicara di sini tentang “Hari Tuhan.” Ini adalah periode waktu yang dimulai dengan Kesusahan Besar, dan itu akan datang ketika “tiba-tiba mereka ditimpa oleh kebinasaan,” dan seperti “sakit bersalin” - seperti seorang perempuan yang hamil ditimpa oleh “sakit bersalin.” Ketika hari Tuhan datang, akan ada jutaan orang yang tidak siap untuk itu. Sebagian besar dari orang-orang di gereja kita akan murtad segera setelah kesulitan dan penderitaan pada masa itu mulai terjadi!

Kemudian Rasul mengatakan bahwa mereka “tidak hidup dalam kegelapan.” Mereka tahu dari nubuatan Alkitab. Mereka tidak hidup dalam kegelapan tentang Kesusahan Besar yang akan datang, dan hari Pengangkatan. Tetapi kemudian ia mengatakan, “Sebab itu baiklah jangan kita tidur seperti orang-orang lain, tetapi berjaga-jaga dan sadar.”.Karena dia menasehatkan kepada kita untuk tidak tidur, kita dapat mengatakan bahwa ada kemungkinan ada orang-orang yang benar-benar telah bertobat untuk “tidur.” Hal ini juga pasti bahwa mereka yang belum bertobat sedang tertidur. Saya akan berbicara tentang kedua kelompok orang itu pagi ini.

I. Pertama, biarlah orang-orang yang telah bertobat berkata, “baiklah jangan kita tidur seperti orang-orang lain.”

Tidak ada pertanyaan tentang hal ini. Orang Kristen sejati bisa tertidur. Perumpamaan tentang sepuluh gadis membuat itu jelas. Yesus berkata,

“Tetapi karena mempelai itu lama tidak datang-datang juga, mengantuklah mereka semua lalu tertidur” (Matius 25:5).

Saya pikir itu adalah gambaran dari banyak orang Kristen sejati hari ini. Mereka tertidur dan tidur. Itulah keadaan beberapa orang Kristen, bahkan di gereja kita, pagi ini.

Seorang Kristen bisa tertidur dan bahkan tidak tahu itu. Jika Anda mengatakan, “Saya tertidur” itu adalah tanda bahwa Anda tidak tertidur. Mereka yang benar-benar tertidur tidak tahu itu. Anda mungkin tertidur dan tidak terbangun karena teman-teman Anda di sini, di gereja ini juga sedang tidur. Jika seseorang mencoba untuk membangunkan Anda, Anda mungkin menolak apa yang mereka katakan, atau menghakimi mereka, dan berpikir bahwa mereka terlalu kritis.

Tidur dalam seorang Kristen adalah sangat berbahaya karena Anda dapat melakukan banyak hal saat tidur yang membuat Anda tampak terjaga. Beberapa orang berbicara dalam tidur mereka. Dan beberapa orang Kristen yang sedang tertidur dapat berbicara dengan aktif dan hangat. Hal ini sangat jelas ketika mereka berdoa. Mereka tertidur secara rohani ketika mereka berdoa. Sangat kedengaran dari suara-suara mereka ketika mereka berdoa dengan suara keras menunjukkan bahwa mereka berdoa dalam tidur mereka. Mereka menggunakan kata-kata yang sama berulang-ulang. Mereka tidak memiliki semangat yang nyata. Bukan saja mereka tertidur, tetapi mereka juga membuat orang lain tertidur ketika mereka berdoa dengan suara keras dalam setiap kebaktian. Saya pernah mendengar orang mencoba untuk berdoa, tetapi suara mereka menunjukkan bahwa tidak ada semangat di dalamnya. Mereka tidak benar-benar berdoa, tetapi hanya mengucapkan kata-kata doa, seperti orang yang sedang berbicara dalam tidurnya. Yang lainnya membiarkan pikiran mereka mengembara ketika orang lain memimpin dalam doa. Mereka tidak mengikuti orang yang berdoa, berkata “Amin” untuk doa yang diberikan. Kemudian, ketika seseorang yang benar-benar terjaga memberikan sebuah doa yang kuat dan hidup, mereka tiba-tiba melompat - seolah-olah mereka terkejut olehnya

Banyak juga orang yang bernyanyi dalam tidur mereka. Sementara yang lain bernyanyi dari hati mereka, orang yang sedang tidur hanya bergumam kata-kata. Bibir mereka mengucapkan kata-kata, namun hati mereka tidak di dalamnya. Pemimpin pujian harus mengingatkan mereka lagi dan lagi untuk “menyanyikannya!” Sulit bagi orang-orang semacam itu untuk mengetahui bahwa mereka sedang tidur karena mereka masih bisa mengucapkan kata-kata doa, atau kata-kata pujian, namun tidak ada hidup atau semangat di dalamnya, karena mereka telah tidur secara rohani.

Bahkan ada beberapa orang yang berjalan dalam tidur mereka. Saya yakin Anda telah mendengar tentang tidur berjalan atau “somnambulisme” (orang yang suka berjalan dalam keadaan tidur). Apakah Anda pernah melihat seseorang pergi untuk penginjilan seolah-olah mereka berjalan dalam tidur mereka? Pernahkah Anda bertanya-tanya mengapa beberapa orang pergi memenangkan jiwa dan membawa kembali banyak nama - sementara yang lain bisa pergi dan membawa kembali hanya satu nama, dan kadang-kadang bahkan tidak satupun? Mereka tertidur secara rohani! Dan ketika kita membawa orang-orang baru ke dalam gereja, ada beberapa yang sangat bersemangat untuk membuat mereka merasa di rumah dan memperhatikan mereka - sementara yang lain, yang tertidur, melupakan semua tentang hal ini - karena mereka terlalu mengantuk dalam hal-hal tentang Allah.

Saya takut bahwa ada terlalu banyak pengkhotbah sendiri yang tertidur hari ini. Mereka terus mendengungkan pembelajaran ayat demi ayat Alkitab mereka. Mereka bahkan tidak menyadari fakta bahwa banyak orang yang tidak benar-benar mendengarkan - dan masih banyak lagi dari antara jemaat mereka, meskipun mereka datang setiap minggu, namun sesungguhnya masih terhilang! Pendeta tersebut sebenarnya takut untuk membangunkan jemaat mereka! Mereka tidak ingin jemaat mereka terbangun! Mereka senang memiliki domba-domba yang tidur yang datang pada hari Minggu untuk duduk mendengarkan “pembelajaran Alkitab” setengah mati. Kiranya Tuhan menolong kita! Tak heran begitu banyak gereja yang begitu mati! Tidak heran ada begitu banyak dosa kedagingan dan terus menerus! Tidak heran bahwa beberapa gereja begitu terdengar tertidur sehingga mereka telah menyerah dan menutup pertemuan doa, atau mengubahnya menjadi “pembelajaran Alkitab tengah minggu.” Saya pernah mendengar orang-orang “berdoa” di beberapa gereja yang terdengar seperti kata-kata orang yang sudah mati! Itu bukan doa yang nyata sama sekali! Ada sangat sedikit doa yang nyata dalam gereja-gereja kita hari ini! Salah satu dari para laki-laki di gereja ini pernah menghadiri pertemuan doa di gereja lain. Dia berdiri dan berdoa seperti laki-laki, tetapi pendeta lainnya menyuruhnya diam. Dia ingin jemaat kita itu menaikan doa yang mati, doa yang mati seperti yang jemaat mereka sendiri lakukan! Tidak heran bangsa kita sedang runtuh! Tidak heran, sebagaimana George Barna mengatakan, 88% dari orang-orang muda di gereja-gereja mereka pergi sebelum mereka berusia 25 tahun, “tidak pernah kembali.” Kiranya Tuhan menolong kita! Mereka sedang tertidur, dan bahkan mereka tidak menyadari itu! Kiranya Tuhan Allah tetap memelihara kita untuk terjaga di gereja kita sehingga hal-hal seperti itu tidak terjadi di sini juga! “Sebab itu baiklah jangan kita tidur seperti orang-orang lain” (I Tesalonika 5:6).

Dr. Cagan mengatakan kepada saya bahwa para pendeta suka datang ke sini dan berkhotbah “karena jemaat kita duduk tegak di kursi mereka, mendengarkan dengan penuh perhatian, dan kadang-kadang bahkan bertepuk tangan.” Kiranya itu tetap demikian! “jangan kita tidur seperti orang-orang lain!” Salah satu pendeta berkata kepada saya bahwa wanita tua di gerejanya akan pergi jika ada tepuk tangan. Saya pikir, “Mereka harus pergi ke gereja Methodist, mereka akan cocok di sana! Pergi ke gereja Episkopal jika Anda menginginkan kebaktian yang mati!

II. Kedua, kami berdoa kiranya orang-orang yang belum bertobat akan berkata, “baiklah jangan kita tidur seperti orang-orang lain.”

Saya senang melihat anak-anak kecil di sini pada baris pertama. Saya berdoa kiranya mereka akan datang untuk takut akan Tuhan dan mengasihi Kristus, sementara mereka masih muda. Tetapi saya mengingatkan mereka sekarang. Saya berbicara kepada orang-orang muda yang telah datang ke gereja kita untuk beberapa waktu, namun masih belum diselamatkan. Alkitab mengatakan kepada Anda,

“Bangunlah, hai kamu yang tidur dan bangkitlah dari antara orang mati dan Kristus akan bercahaya atas kamu” (Efesus 5:14).

Ini adalah perintah, tetapi ini adalah perintah yang tidak dapat ditaati sampai Allah sendiri membangunkan Anda. Manusia adalah orang berdosa secara alami. Itu berarti Anda tidak dapat mengetahui atau memahami bagaimana diselamatkan. Kami dapat menjelaskannya secara rinci, dan Anda masih tidak akan memahaminya. Anda dapat mendengar Injil sederhana seribu kali, dan masih benar-benar buta untuk itu. Rasul berkata,

“Tetapi manusia duniawi tidak menerima apa yang berasal dari Roh Allah, karena hal itu baginya adalah suatu kebodohan; dan ia tidak dapat memahaminya, sebab hal itu hanya dapat dinilai secara rohani” (I Korintus 2:14).

Itulah sebabnya mengapa beberapa dari Anda telah datang untuk menemui kami untuk berbicara tentang keselamatan berkali-kali, tetapi setelah itu dilakukan Anda tidak baik sama sekali. Kami katakan kepada Anda, “Datanglah kepada Yesus.” Dan Anda berkata, “Tetapi bagaimana caranya saya datang kepada-Nya?” Kami berkata, “Anda tidak perlu tahu bagaimana - hanya percaya kepada Dia.” Anda berkata, “Tetapi bagaimana caranya saya percaya kepada-Nya?”

Maafkan saya, tetapi saya telah katakan berkali-kali bahwa kita tidak dapat menjelaskan hal-hal itu kepada Anda dengan cara yang akan membantu Anda. Anda harus dibangunkan oleh Roh Allah, atau kata-kata kami tidak akan membantu Anda! Anda harus ditarik kepada Kristus oleh Roh Kudus. Anda tidak bisa belajar bagaimana untuk datang kepada-Nya! Penulis himne Andrew Reed mengatakan,

Roh Kudus, Pemb'ri terang
   B'ri sinarMu yang cerlang,
Agar malam gulita    Jadi fajar yang cerah
(“Holy Ghost, With Light Divine” oleh Andrew Reed, 1787-1862).

Pada zaman Kebangunan Agung Kedua, Thomas Charles (1755-1814) mengatakan, “Sangat tak terfahami tentang orang yang telah terbangun... dalam beberapa kasus mereka diinsafkan begitu kuat sehingga hampir membuat orang-orang itu gila... menangis dalam ketertekanan yang luar biasa, ketika menyadari dosa dan bahaya, menangis minta ampun... di bawah kekhawatiran akan jiwa mereka” (Paul E. G. Cook, Fire From Heaven, EP Books, 2009, hlm. 34). Itulah yang terjadi pada banyak orang sekaligus dalam kebangkitan yang Allah turunkan. Tetapi itu juga apa yang terjadi pada satu orang ketika ia mengalami pertobatan. Ketika seorang berdosa yang terhilang tertekan “menyadari dosa dan bahaya, menangis minta ampun” biasanya hanya dalam waktu singkat sebelum orang-orang seperti itu datang kepada Kristus dan diselamatkan.

Bagaimana hal ini terjadi? Berikut adalah cara pertobatan yang biasanya terjadi pada orang yang datang ke gereja dari keluarga non-Kristen. Saya akan memberikan kesaksian pertobatan seorang pendeta, yang bukunya saya telah baca.

Dia tidak tertarik pada gereja, tetapi ia tertarik main basket. Dia diundang oleh seorang pendeta untuk bergabung dengan tim basket gereja. Dia bersedia untuk datang ke gereja sehingga ia bisa bermain basket dengan tim itu. Khotbah-khotbah yang ia dengar di gereja tidak masuk akal baginya, tetapi ia terus datang. Secara bertahap gereja itu sendiri menjadi lebih penting baginya daripada basket. Setelah beberapa saat kata “diselamatkan” terjebak dalam pikirannya. Apa pun artinya, ia tahu itu adalah sesuatu yang dia tidak punyai. Dia tidak ingin ada yang tahu apa yang sedang dipikirkannya, sehingga ia tidak pergi untuk berbicara dengan pendeta ketika undangan itu diberikan. Dia memutuskan untuk menjadi orang yang “lebih baik”, sehingga dia berhenti menggunakan kata-kata kotor. Tetapi semua usahanya untuk menjadi orang yang lebih baik itu gagal. Dia terkejut karena mengetahui bahwa dia tidak memiliki kekuatan dalam dirinya sendiri untuk berubah. Dia berkata, “Upaya pertama saya untuk menjadi orang yang lebih baik berakhir dengan kegagalan.” Pada saat yang sama ia mulai memikirkan pikiran-pikiran tentang Allah dan Yesus yang ia tidak pernah pikirkan sebelumnya. Misalnya, mengapa Yesus mati di kayu Salib? Dia tidak pernah berpikir tentang itu sebelumnya, tetapi sekarang tampaknya sangat penting baginya. Dia berkata, “Saya menemukan diri saya menjadi seorang pemuda yang sangat bingung seakan dunia baru ini mulai terbuka bagi saya.”

Akhirnya, di bawah keinsafan akan dosa, ia menjawab pada akhir khotbah dan pergi untuk menemui konselor. Dia berkata, “Itu adalah pengalaman yang sangat emosional.” Dia percaya Yesus malam itu. Kemudian pendeta itu mengatakan bahwa ini terjadi padanya hampir lima puluh tahun sebelumnya, tetapi ia masih ingat malam “yang telah mengubah arah hidup saya di bumi serta tujuan kekal saya.” Ia telah menjadi seorang pendeta Reformed sekarang selama bertahun-tahun. Saya telah menerjemahkan secara bebas apa yang ia tulis. Kiranya Anda dapat disadarkan dan diselamatkan seperti dia! (Stephen Smallman, What is True Conversion? P & R Publishing, 2005, hlm. 8-10).

“Sebab itu baiklah jangan kita tidur seperti orang-orang lain” (I Tesalonia 5:6).

Ketika saya membaca kesaksian itu saya menyadari betapa dekat itu mengikuti pola konversi saya sendiri. Para tetangga sebelah rumah membawa saya ke gereja Baptis dengan anak-anak mereka. Saya terus pergi ke gereja bersama dengan mereka karena mereka baik pada saya. Saya tidak mengerti khotbah-khotbah yang disampaikan, tetapi saya belajar kata “diselamatkan.” Saya mencoba untuk membersihkan hidup saya, dan bahkan membuat keputusan terbuka untuk masuk ke dalam pelayanan, berpikir bahwa itu akan menyelamatkan saya. Ketika itu tidak membantu, saya memutuskan untuk menjadi seorang misionaris, dan bergabung dengan sebuah gereja Baptis Cina. Ketika itu tidak membantu, merasa sedih dan penuh dosa, saya pergi untuk belajar di Biola College. Di sana saya mendengar khotbah dari Dr. Charles J. Woodbridge, dan Kristus turun dalam pelayanan itu dan saya percaya kepada-Nya, dan diselamatkan oleh darah dan kebenaran-Nya.

Saya pernah “maju” ke depan berkali-kali, tetapi masih belum diselamatkan. Saya mendedikasikan hidup saya kepada Kristus berkali-kali, tetapi saya tidak diselamatkan. Ketika Yesus sendiri datang kepada saya, Dia menyelamatkan saya dengan rahmat dan karunia-Nya, dan saya dicuci bersih dari dosa saya dengan Darah-Nya sendiri!

Apa yang mirip dalam kesaksian saya dan pendeta Reformed itu? Kami berdua datang ke gereja karena kami diundang. Tidak satu pun dari kami memiliki latar belakang Kristen. Kami berdua terus datang ke gereja karena orang-orang baik kepada kami. Kami berdua juga tidak bisa melihat bagaimana khotbah-khotbah itu berhubungan dengan kami. Tetapi kami berdua tahu bahwa kami belum “diselamatkan.” Kami berdua mencoba untuk menjadi orang Kristen dengan menjadi orang yang lebih baik. Kami berdua gagal. Di bawah keinsafan akan dosa, kami berdua menemukan kedamaian dan keselamatan dengan iman yang sederhana di dalam Yesus.

Mulanya kami datang ke gereja tanpa iman sama sekali. Akhirnya, kami dibangunkan oleh kenyataan bahwa kami adalah orang berdosa yang terhilang. Kemudian Roh Kudus menarik kami kepada Yesus. Kami berdua tidak “tahu bagaimana” datang kepada Yesus. Ketika kami dibangunkan dan diinsafkan karena dosa, maka Roh Kudus menarik kami kepada-Nya. Itu begitu sederhana sehingga kami tahu itu semua karena kasih karunia, semua itu karena tarikan Roh Kudus, semua itu oleh karena Darah Kristus yang membasuh dosa-dosa kami!

“Sebab itu baiklah jangan kita tidur seperti orang-orang lain” (I Tesalonia 5:6).

Tetapi bagaimana dengan orang-orang yang lahir dan dibesarkan di gereja? Bagaimana mereka bertobat? Berikut adalah salah satu dari kesaksian mereka. Ini adalah dari orang muda yang telah ada gereja ini sepanjang hidupnya. Bahkan, ia dibawa ke gereja di sini sebagai bayi yang baru lahir. Saya memberikan kepada Anda bagian dari kesaksiannya.

     Sebanyak saya mencoba untuk beristirahat, tidur tidak akan datang ketika Allah mulai menyadarkan saya. Pada saat Minggu pagi... datang, saya secara mental dan spiritual kelelahan, namun perjuangan saya melawan Allah tampaknya menjadi lebih kuat dan lebih intens. Ketika khotbah diberitakan, saya secara fisik akan mencoba untuk melawan perasaan bersalah dan rasa sakit yang melanda diri saya dengan mengepalkan rahang saya dan menutup mata saya. Saya tahu bahwa saya adalah yang paling hina dan terburuk dari orang-orang berdosa, tetapi saya tidak akan menyerah kepada panggilan Kristus untuk datang kepada-Nya... khotbah-khotbah itu tampak seperti tak berujung… Saya merasa bobrok dan tidak suci di mata Allah. Dosa-dosa saya bukan menjadi semakin berkurang dari hal-hal yang telah saya lakukan, tetapi semakin meningkat. Pendeta menyerukan undangan... Dr Hymers [kemudian] mendesak saya untuk percaya kepada Kristus, dan datang kepada-Nya. Saya tampaknya bersedia, tetapi saya masih tidak mau melepaskan diri saya sendiri. Pada saat-saat itu, ketika saya berlutut mencoba untuk mencari tahu bagaimana caranya percaya Yesus, saya melihat dosa terburuk yang saya telah lakukan adalah penolakan saya yang tak henti-hentinya kepada Yesus itu sendiri. Meski begitu saya mencoba untuk... memaksakan cara saya untuk percaya kepada-Nya dengan kekuatan saya sendiri, tetapi bahkan dalam hal ini saya sesungguhnya sedang menolak-Nya. Ketika saya mencoba untuk percaya Yesus, saya tidak bisa. Saya merasa putus asa dan menyerah... Yesus memanggil saya untuk datang kepada Diri-Nya sendiri... tetapi saya keras kepala karena masih berusaha untuk melakukannya dengan cara saya sendiri. Tiba-tiba kata-kata khotbah berdering dengan lembut ke telinga saya, “Menyerahlah kepada Kristus! Menyerahlah kepada Kristus!” Dalam beberapa saat, pikiran tentang bagaimana saya telah sangat menolak Kristus yang tergantung di kayu salib bagi saya mencengkeram hati saya. Anak Allah telah turun dari surga untuk mati bagi saya, meskipun saya adalah musuh-Nya. Pikiran ini meremukkan saya untuk tidak lagi mengandalkan diri sendiri. Pada satu saat saya menyerah kepada Kristus dan rpercaya kepada- Nya. Saya melepaskan semua usaha saya, dan hanya bersandar pada Yesus... Yesus mengklaim saya menjadi milik-Nya sendiri. Yesus menangkap saya. Dia tidak menolak saya walaupun saya telah menolak Dia. Pergumulan besar yang pernah saya alami bukanlah karena sulitnya bagi Kristus untuk menyelamatkan saya dan mengampuni semua dosa saya, tetapi karena saya tidak mau berhenti menolak Kristus. Ini hampir seolah-olah, segera setelah saya “mengijinkan” Yesus untuk menyelamatkan saya, Ia langsung menghampiri saya, dan saya disucikan dengan Darah-Nya! Percaya kepada Yesus bukanlah suatu tindakan kehendak saya sama sekali, tetapi saya harus menyerah kepada-Nya! Saat pertobatan saya begitu sederhana dan begitu sedikit hubungannya dengan tindakan saya sendiri, tampaknya seolah-olah saya tidak ada hubungannya dengan itu sama sekali. Itu semua adalah anugerah... Saya mengasihi Yesus sebagaimana adanya saya, dan beristirahat di dalam Dia saja.

Kiranya yang lainnya menjadi sadar akan dosa mereka dan kebutuhan mereka akan Yesus untuk menyucikan mereka dengan Darah-Nya! Oh, pagi ini, kiranya Anda berkata,

Ya Tuhan, kudengar, SuaraMu di kalbu:
   "T'rimalah darah Kalvari, Penghapus dosamu."
Ku datang Tuhan, Datang padaMu!
   O patutkan diriku, Menghadap padaMu!
(“I Am Coming, Lord” oleh Lewis Hartsough, 1828-1919).

“Sebab itu baiklah jangan kita tidur seperti orang-orang lain” (I Tesalonia 5:6).

Pergilah sekarang ke ruang penyelidikan. Pergilah ke bagian belakang auditorium ini dan Dr. Cagan akan membawa Anda ke sana, di mana kita dapat berdoa dan berbicara. Dr. Chan, silahkan berdoa kiranya seseorang akan mempercayai Yesus pagi ini. Amin.

(AKHIR KHOTBAH)
Anda dapat membaca khotbah Dr Hymers setiap minggu di Internet
di www.realconversion.com. Klik di “Khotbah Indonesia.”

Anda dapat mengirim email kepada Dr. Hymers dalam bahasa Inggris ke
rlhymersjr@sbcglobal.net (Click Here) – atau Anda juga boleh mengirim surat kepadanya
ke P.O. Box 15308, Los Angeles, CA 90015. Atau telepon beliau di (818)352-0452.

Naskah-naskah khotbah tidak dilindungi hak cipta. Anda dapat menggunakannya tanpa
meminta izin kepada Dr. Hymers. Namun, semua video khotbah Dr. Hymers dilindungi
hak cipta dan hanya dapat digunakan dengan izin.

Pembacaan Alkitab Sebelum Khotbah oleh Mr. Abel Prudhomme: I Tesalonika 5:1-6.


GARIS BESAR KHOTBAH

JANGAN TIDUR – SEPERTI ORANG-ORANG LAIN!

DON’T SLEEP – AS OTHERS DO!

oleh Dr. R. L. Hymers, Jr.

“Sebab itu baiklah jangan kita tidur seperti orang-orang lain”
(I Tesalonia 5:6).

I.   Pertama, biarlah orang-orang yang telah bertobat berkata, “baiklah jangan kita tidur seperti orang-orang lain,” Matius 25:5.

II.  Kedua, kami berdoa kiranya orang-orang yang belum bertobat akan berkata, “baiklah jangan kita tidur seperti orang-orang lain,” Efesus 5:14; I Korintus 2:14.