Print Sermon

Tujuan dari situs ini adalah untuk menyediakan manuskrip dan video khotbah gratis kepada para pendeta dan misionaris di seluruh dunia, terutama Dunia Ketiga, di mana hanya ada sedikit sekolah seminari teologi atau sekolah Alkitab.

Naskah-naskah khotbah dan video ini diakses oleh sekitar 1,500,000 komputer di lebih dari 221 negara setiap tahunnya di www.sermonsfortheworld.com. Ratusan orang lainnya menyaksikan video di YouTube, tetapi mereka akan segera meninggalkan YouTube dan mengunjungi langsung ke website kami. Naskah-naskah khotbah ini disajikan dalam 46 bahasa kepada sekitar 120,000 komputer setiap bulannya. Naskah-naskah khotbah tidak dilindungi hak cipta. Jadi para pengkhotbah boleh menggunakannya tanpa seijin kami. Silahkan klik di sini untuk mengetahui bagaimana Anda dapat memberikan donasi setiap bulan untuk membantu kami dalam pekerjaan besar pemberitaan Injil ke seluruh dunia ini.

Kapanpun Anda menulis pesan untuk Dr. Hymers, selalu sebutkan kepada beliau negara di mana Anda tinggal. Surel Dr. Hymers adalah rlhymersjr@sbcglobal.net. .




KENAIKAN KRISTUS

THE ASCENSION OF CHRIST
(Indonesian)

oleh Dr. R. L. Hymers, Jr.
diterjemahkan oleh Dr. Edi Purwanto

Khotbah ini dikhotbahkan di Baptist Tabernacle of Los Angeles
Pada Kebaktian Minggu Pagi, 10 Pebruari 2013

“Tatkala Ia naik ke tempat tinggi, Ia membawa tawanan-tawanan; Ia memberikan pemberian-pemberian kepada manusia” (Efesus 4:8).


Orang-orang Yebus adalah musuh-musuh Israel. Mereka menduduki kota Yerusalem jauh setelah sisa tanah yang telah diambil oleh umat Allah. Namun Daud dan pasukannya akhirnya mengambil alih kota itu. Daud ingat bagaimana para prajuritnya telah menyerbu dari ketinggian Yerusalem. Ini adalah gunung Tuhan, Bukit Zion, di mana Bait Allah didirikan. Dengan nyanyian dan teriakan sukacita, Daud membawa Tabut Perjanjian ke atas Bukit Zion, ke tempat di mana tabut itu akan terus berada. Namun Daud melihat apa yang melampaui pemandangan dunia itu. Ia memandang kepada kenaikan Kristus, membawa tawanan-tawanan ketika Ia naik, dan memenangkan kemenangan bagi umat-Nya, sehingga Ia dapat diam di antara mereka sebagai Tuhan dan Juruselamat mereka. Demikianlah, dalam Mazmur 68, Daud menulis,

“Engkau telah naik ke tempat tinggi, telah membawa tawanan-tawanan; Engkau telah menerima persembahan-persembahan di antara manusia, bahkan dari pemberontak-pemberontak untuk diam di sana, ya TUHAN Allah” (Mazmur 68:18).

Seribu tahun kemudian Rasul Paulus digerakkan oleh Roh Allah untuk menerapkan kata-kata ini kepada Daud kita, Tuhan Yesus Kristus, ketika Ia naik ke Sorga, ke sebelah kanan Allah. Kemudian sang Rasul mengutip Mazmur 68:18, menerapkannya bagi Kristus yang telah bangkit,

“Tatkala Ia naik ke tempat tinggi, Ia membawa tawanan-tawanan; Ia memberikan pemberian-pemberian kepada manusia” (Efesus 4:8).

Tuhan Yesus Kristus turun dari Sorga ketika Ia datang sebagai seorang bayi ke palungan di Betlehem. Ia turun lebih lanjut ketika Ia menjadi “seorang yang penuh kesengsaraan dan yang biasa menderita kesakitan” (Yesaya 53:3). Ia turun lebih rendah lagi ketika dosa-dosa kita ditimpakan atas Dia di Taman Getsemani, ketika Ia menderita dan sengsara dan meneteskan peluh “seperti titik-titik darah yang bertetesan ke tanah” (Lukas 22:44). Ia turun bahkan lebih rendah lagi ketika Ia “taat sampai mati, bahkan sampai mati di kayu salib” (Filipi 2:8). Dan Ia turun lebih rendah lagi ketika tubuh-Nya yang telah mati dibaringkan di dalam sebuah kubur. Seperti Rasul Paulus berkata, “Ia juga telah turun ke bagian bumi yang paling bawah” (Efesus 4:9). Panjang dan kelam penurunan-Nya, turun ke dalam penghinaan, penderitaan dan kematian. Jauh di dalam kegelapan dan penderitaan Ia berseru, “Allah-Ku, Allah-Ku, mengapa Engkau meninggalkan Aku?” (Matius 27:46). Turun ke dalam kubur Ia dibaringkan sementara para prajurit Roma menyegel kubur itu dan menjaganya.

Namun pada hari ketiga, pada pagi-pagi benar, terjadi gempa bumi, malaikat Tuhan menggulingkan batu itu dari pintu kubur; Yesus telah bangkit dari antara orang mati dan keluar dari gelapnya kubur saat terbitnya fajar!

Haleluya! Haleluya! Haleluya!
Tiga hari bersedih cepat berlalu;
   Ia bangkit dari antara orang mati dalam kemuliaan;
Segala kemuliaan bagi Kepala kita yang telah bangkit! Haleluya!
   Haleluya! Haleluya! Haleluya!
(“The Strife Is O’er,” diterjemahkan oleh Francis Pott, 1832-1909).

Pada Paskah pagi yang cerah itu Kristus mengawali kenaikan-Nya yang mulia! Untuk membuktikan bahwa Ia telah bangkit secara jasmani dari antara orang mati, Ia pernah tinggal di dunia, dan “Ia menunjukkan diri-Nya setelah penderitaan-Nya selesai, dan dengan banyak tanda Ia membuktikan, bahwa Ia hidup. Sebab selama empat puluh hari Ia berulang-ulang menampakkan diri” (KIsah Rasul 1:3). Maria Magdalena dan Yakobus pernah melihat Dia sendiri. Sebelas murid melihat Dia ketika Ia berdiri di tengah-tengah mereka, “Lalu mereka memberikan kepada-Nya sepotong ikan goring. Ia mengambilnya dan memakannya di depan mata mereka” (Lukas 24:42, 43). Dua orang dalam perjalanan ke Emaus berbicara dengan Dia. Lima ratus saudara secara bersama melihat Dia. Ia berkata kepada para Rasul, “Rabalah Aku dan lihatlah, karena hantu tidak ada daging dan tulangnya, seperti yang kamu lihat ada pada-Ku” (Lukas 24:39). Thomas mencucukkan jarinya ke lubang paku di kedua tangan-Nya, dan bahkan mengulurkan tangannya ke lubang bekas tombak di lambung-Nya yang ditombak pada waktu di kayu Salib. Fakta bahwa Yesus benar-benar mati dibuktikan oleh luka menganga tersebut. Dan fakta bahwa Ia telah bangkit dari antara orang mati dibuktikan oleh Tomas dengan meraba Tuhan yang telah bangkit itu. Melampaui keraguan, Kristus Yesus telah bangkit dari antara orang mati!

Haleluya! Haleluya! Haleluya!
Kuasa kematian telah dikalahkan;
   Kristus telah membuat pasukan mereka tercerai berai;
Mari kita serukan sukacita kudus. Haleluya!
   Haleluya! Haleluya! Haleluya!

Ketika ia telah membuktikan kepada mereka bahwa Ia telah bangkit dari antara orang mati, Kristus membawa murid-murid-Nya ke Bukit Zaitun. Sementara mereka menyaksikan, “terangkatlah Ia disaksikan oleh mereka, dan awan menutup-Nya dari pandangan mereka” (Kisah Rasul 1:9). Tentunya penyair ini tidak salah ketika ia berkata,

Kecapi emas terdengar, suara Malaikat berkumandang,
   Gerbang mutiara terbuka, Terbuka bagi sang Raja:
Kristus, Raja Kemuliaan, Yesus, Raja Kasih,
   Naik dalam kemenangan Bagi tahta-Nya di Sorga.
Semua pekerjaan-Nya telah selesai, Penuh sukacita kita bernyanyi;
   Yesus telah naik: Kemuliaan bagi Raja kita!
(“Golden Harps Are Sounding” oleh Frances R. Havergal, 1836-1879).

Tuhan Yesus Kristus telah kembali ke Sorga yaitu tempat dari mana Ia datang. Oh Kristus, Engkau adalah Raja semesta! Engkau adalah Putra Bapa yang kekal! Engkau duduk di tempat tertinggi di Sorga, bertahta dalam kemuliaan, berpakaian dalam kuasa, Raja di atas segala raja dan Tuhan di atas segala tuan!

Puji Yesus! Pujilah Juru Selamat!
   Bala surga, sorakkan, "Hosana!"
Puji Dia yang berkuasa selamanya:
   Kristus Nabi, Imam, serta Raja.
K'lak datangNya, Yesus tentu berjaya;
   Kuasa, hormat, hanya kepadaNya.
Puji Yesus! B'ritakan keagunganNya!
   Puji Yesus! Mari bernyanyilah.
(“Praise Him! Praise Him!” oleh Fanny J. Crosby, 1820-1915/
     Terjemahan Nyanyian Pujian No. 25).

Yang mana membawa kita kembali ke teks kita,

“Tatkala Ia naik ke tempat tinggi, Ia membawa tawanan-tawanan; Ia memberikan pemberian-pemberian kepada manusia” (Efesus 4:8).

Dan dari teks ini kita belajar tiga kebenaran agung tentang kenaikan Kristus kembali ke Sorga.

I. Pertama, kemenangan Kristus terlihat dalam kenaikan-Nya.

Kristus turun ke bumi untuk berperang melawan musuh-musuh Allah dan manusia. Peperangan yang Ia perangi bukan melawan daging dan darah, “tetapi melawan pemerintah-pemerintah, melawan penguasa-penguasa, melawan penghulu-penghulu dunia yang gelap ini, melawan roh-roh jahat di udara” (Efesus 6:12). Kristus berperang melawan dosa, kematian, dan Neraka. Ia berperang melawan mereka yang membenci Allah dan mengasihi agama palsu. Ia berperang melawan Iblis dan malaikat-malaikatnya. Ia berperang melawan musuh-musuh ini sampai Ia meneteskan peluh Darah yang jatuh ke tanah, dan “telah menyerahkan nyawanya ke dalam maut” (Yesaya 53:12). Namun ketika peperangan itu berakhir, Ia bangkit dari antara orang mati dengan kemenangan dan naik ke tahta Bapa!

Penghinaan, penderitaan dan penghujatan sekarang telah jauh di belakang Dia. Ia telah naik jauh melampaui jangkauan dari cibiran orang-orang Saduki dan hujatan orang-orang Farisi. Yudas tidak dapat mencium Dia lagi. Pilatus tidak dapat mencambuk Dia lagi. Herodes tidak dapat lagi mencemooh Dia. Ia jauh di atas jangkauan dari musuh-musuh-Nya selamanya!

Ia yang datang tuk selamatkan kita, Ia yang t’lah curahkan darah dan mati,
   Sekarang dimahkotai dengan kemuliaan Di sisi Bapa-Nya;
Takan pernah lagi menderita, Takan pernah lagi mati,
   Yesus, Raja Kemuliaan, Naik ke tempat tinggi.
(“Golden Harps Are Sounding,” ibid.).

Karya Kristus di bumi telah selesai. Ketika Ia berseru dari kayu Salib, “Sudah selesai,” tidak ada yang perlu lagi dilakukan untuk keselamatan kita. Sekarang Ia duduk di tahta-Nya bersyafaat bagi kita sebagai Imam Besar kita. Sekarang Ia telah ditinggikan di atas segala nama, dan segala sesuatu telah diletakkan di bawah kaki-Nya! Ini adalah Kristus yang kita percaya, dan yang kita kasihi!

Dan kita tidak akan pernah melupakan semua berkat yang datang kepada kita melalui Dia. Adalah melalui Dia sehingga kita menerima semua berkat. “Ia naik ke tempat tinggi.” “Ia membawa tawanan-tawanan.” Marilah kita bersukacita dalam kenaikan Kristus ke atas tahta-Nya. Kenaikan-Nya adalah bukti dari kemenangan-Nya, dan bukti dari kejayaannya! Semua hal yang dibutuhkan bagi keselamatan kita sekarang ditemukan di dalam Kristus yang telah naik. Sungguh, kenaikan-Nya menyerukan, “Sudah selesai” – semua yang dibutuhkan bagi keselamatan kita ditemukan di dalam Kristus Yesus di sebelah kanan Allah dalam kemuliaan!

II. Kedua, kenaikan Kristus mengalahkan semua musuh-musuh kita.

“Tatkala Ia naik ke tempat tinggi, Ia membawa tawanan-tawanan...” (Efesus 4:8).

Kita pernah menjadi budak. Kita pernah menjadi tawanan dosa, diperbudak oleh Setan, “yaitu roh yang sekarang sedang bekerja di antara orang-orang durhaka” (Efesus 2:2). Kita pernah menjadi tawanan hawa nafsu, para tawanan kesalahan, para tawanan tipu daya dari hati kita sendiri. Namun Kristus telah “membawa tawanan-tawanan.” Jangan pernah lupa bahwa Anda pernah ditawan oleh semua musuh-musuh ini. Jangan pernah lupa bahwa Anda pernah menjadi budak tanpa pengharapan seperti anak-anak Israel di Mesir, dan seperti Firaun, Setan menawan Anda di dalam perbudakan yang kejam. Namun Kristus, Musa kita, telah membebaskan Anda! Pada kenaikan-Nya, “Ia membawa tawanan-tawanan!” Oh, terpujilah nama-Nya yang kudus!

Tidak diragukan bahwa di sini pada pagi ini ada orang-orang yang masih ada dalam belenggu perbudakan Setan, sang Raja Kegelapan. Anda ada dalam “jerat Iblis yang telah mengikat mereka pada kehendaknya” (II Timotius 2:26). Namun Kristus, telah naik ke Sorga untuk membebaskan Anda dari iblis busuk itu! Percayalah kepada Kristus yang telah bangkit, dan Ia akan membebaskan Anda dari jerat Setan, dari kesalahan dosa, dan dari sengat maut! Saya tahu bahwa itu benar karena Yesus telah melakukan itu bagi saya! “Ia membawa tawanan-tawanan” dan menyelamatkan saya dengan tangan-Nya yang kuat!

Dari lumpur diangkatNya;
   Dengan lembut diangkatNya;
Dari gelap ke padang t'rang,
   Syukurlah, ku diangkatNya!
(“He Lifted Me” by Charles H. Gabriel, 1856-1932/
     Terjemahan Nyanyian Pujian No. 330).

III. Ketiga, Kristus naik untuk menyediakan pemberian-pemberian bagi kita.

Teks penuh kita mengatakan,

“Tatkala Ia naik ke tempat tinggi, Ia membawa tawanan-tawanan; Ia memberikan pemberian-pemberian kepada manusia” (Efesus 4:8).

Dalam konteks Efesus, pasal empat, kita membaca tentang beberapa pemberian dari Kristus yang telah naik ke Sorga bagi kita.

“Ia yang telah turun, Ia juga yang telah naik jauh lebih tinggi dari pada semua langit, untuk memenuhkan segala sesuatu. Dan Ialah yang memberikan baik rasul-rasul maupun nabi-nabi, baik pemberita-pemberita Injil maupun gembala-gembala dan pengajar-pengajar” (Efesus 4:10-11).

Ia telah memberikan Rasul-rasul kepada kita, yang telah menulis kebanyakan dari kitab-kitab Perjanjian Baru untuk kita baca. Ia telah memberikan nabi-nabi untuk memperingatkan kita. Ia telah memberikan penginjil-penginjil untuk memberitakan Injil kepada kita. Ia telah memberikan gembala-gembala untuk menggembalakan kita. Ia telah memberikan pengajar-pengajar untuk menjelaskan dan menerapkan Alkitab bagi kita. Ia memberikan orang-orang itu,

“Untuk memperlengkapi orang-orang kudus bagi pekerjaan pelayanan, bagi pembangunan tubuh Kristus, sampai kita semua telah mencapai kesatuan iman dan pengetahuan yang benar tentang Anak Allah, kedewasaan penuh, dan tingkat pertumbuhan yang sesuai dengan kepenuhan Kristus, sehingga kita bukan lagi anak-anak, yang diombang-ambingkan oleh rupa-rupa angin pengajaran, oleh permainan palsu manusia dalam kelicikan mereka yang menyesatkan, tetapi dengan teguh berpegang kepada kebenaran di dalam kasih kita bertumbuh di dalam segala hal ke arah Dia, Kristus, yang adalah Kepala. Dari pada-Nyalah seluruh tubuh, --yang rapih tersusun dan diikat menjadi satu oleh pelayanan semua bagiannya, sesuai dengan kadar pekerjaan tiap-tiap anggota--menerima pertumbuhannya dan membangun dirinya dalam kasih” (Efesus 4:12-16).

Amin! Bacalah tulisan-tulisan para Rasul. Mereka adalah pemberian dari Kristus yang telah naik! Dengarkanlah perkataan-perkataan para nabi, dan berkat dari mereka. Perkataan-perkataan mereka adalah pemberian dari Kristus yang telah naik! Perhatikanlah pendeta Anda, dan mengucap syukurlah kepada Allah karena dia. Ia adalah pemberian dari Kristus yang telah naik. Lakukan hal yang sama denganm para pengajar yang diberikan dan yang Ia utus untuk membimbing Anda! Ya, Ia “memberikan pemberian-pemberian kepada manusia.” Puji nama-Nya!

Pemberian besar lainnya yang Yesus telah berikan kepada kita dalam kenaikan-Nya adalah janji tentang Kedatangan-Nya yang Kedua. Kedatangan-Nya ke dunia menjamin kenaikan-Nya kembali ke Sorga, dan kenaikan-Nya menjamin kedatangan-Nya kembali. Yesus berkata,

“Dan apabila Aku telah pergi ke situ dan telah menyediakan tempat bagimu, Aku akan datang kembali dan membawa kamu ke tempat-Ku…” (Yohanes 14:3).

Janji kedatangan-Nya kembali adalah pemberian yang sangat besar bagi setiap orang Kristen sejati, “supaya kamu jangan berdukacita seperti orang-orang lain yang tidak mempunyai pengharapan” (I Tesalonika 4:13). Orang-orang dari dunia ini tidak memiliki pengharapan sama sekali! Namun orang Kristen memiliki pengharapan besar,

“Sebab pada waktu tanda diberi, yaitu pada waktu penghulu malaikat berseru dan sangkakala Allah berbunyi, maka Tuhan sendiri akan turun dari sorga dan mereka yang mati dalam Kristus akan lebih dahulu bangkit; sesudah itu, kita yang hidup, yang masih tinggal, akan diangkat bersama-sama dengan mereka dalam awan menyongsong Tuhan di angkasa. Demikianlah kita akan selama-lamanya bersama-sama dengan Tuhan. Karena itu hiburkanlah seorang akan yang lain dengan perkataan-perkataan ini” (I Tesalonika 4:16-18).

Itu adalah pengharapan kita, bahkan “penggenapan pengharapan kita yang penuh bahagia dan penyataan kemuliaan Allah yang Mahabesar dan Juruselamat kita Yesus Kristus” (Titus 2:13). “Penggenapan pengharapan” dari kedatangan Kristus kembali ke dunia ini adalah salah satu dari pemberian terbesar yang menjamin kita oleh kenaikan-Nya kembali ke Sorga. Kenaikan-Nya menjamin kedatangan-Nya kembali! Ketika Ia naik, para malaikat berkata, “Yesus ini, yang terangkat ke sorga meninggalkan kamu, akan datang kembali dengan cara yang sama seperti kamu melihat Dia naik ke sorga” (Kisah Rasul 1:11). Amin!

Ia datang kembali,
   Ia datang kembali,
Dengan kuasa dan kemuliaan agung,
   Ia datang kembali!
(“He Is Coming Again” oleh Mabel Johnston Camp, 1871-1937).

Kenaikan Kristus ke Sorga menjamin kita bahwa Ia akan datang kembali bagi kita. Itu adalah pengharapan yang penuh berkat yang adalah pemberian dari Kristus yang telah naik yang memberikan kepada umat-Nya, “supaya kamu jangan berdukacita seperti orang-orang lain yang tidak mempunyai pengharapan.” Betapa itu adalah suatu pemberian yang agung! Amin dan amin! Namun masih ada lagi.

Bagi orang yang belum diselamatkan, Kristus yang telah naik mengirim Roh Kudus turun. Yesus berkata,

“Namun benar yang Kukatakan ini kepadamu: Adalah lebih berguna bagi kamu, jika Aku pergi. Sebab jikalau Aku tidak pergi, Penghibur itu tidak akan datang kepadamu, tetapi jikalau Aku pergi, Aku akan mengutus Dia kepadamu. Dan kalau Ia datang, Ia akan menginsafkan dunia akan dosa, kebenaran dan penghakiman” (Yohanes 16:7-8).

Kristus yang telah naik berkata, “Aku akan mengutus Dia kepadamu.” Ia mengutus Roh Kudus untuk “menginsafkan dunia akan dosa.” Itu bukanlah pekerjaan kecil. Itu adalah “pekerjaan utama” Roh Kudus, pekerjaan utama-Nya. Kristus mengutus Roh Kudus untuk menginsafkan orang-orang berdosa yang terhilang seperti Anda dari dosa Anda. Ketika Anda merasakan diri Anda yang penuh dosa dan terhilang, itu bukan karena Anda aneh atau “nyleneh.” Itu adalah karena Roh Kudus yang sedang menunjukkan kepada Anda dosa Anda, dan memperingatkan Anda akan penghakiman yang akan datang. Roh Kudus menginsafkan hati nurani Anda, dan menyebabkan Anda merasakan kebutuhan akan Darah Kristus untuk menyucikan Anda dari dosa. Jangan memperlakukan karunia Roh Kudus dengan sepele. Taatilah karya-Nya yang menginsafkan dan datanglah kepada Yesus dengan iman. Kristus akan mengampuni dosa-dosa Anda dan memberikan damai sejahtera dengan Allah kepada Anda!

“Tatkala Ia naik ke tempat tinggi, Ia membawa tawanan-tawanan; Ia memberikan pemberian-pemberian kepada manusia” (Efesus 4:8).

Salah satu pemberian yang paling penting dari Kristus yang telah naik, Ia memberikan kepada kita karunia akan Darah-Nya yang mahal! Darah Kristus dapat Anda peroleh sekarang juga. Itu ada di sana, di Sorga, bersama Kristus. Dan Alkitab berkata, “darah Yesus, Anak-Nya itu, menyucikan kita dari pada segala dosa” (I Yohanes 1:7). Pada saat Anda percaya Yesus, Darah-Nya akan menyucikan Anda dari segala dosa – dan Anda akan siap bertemu Allah dan menikmati Dia selama-lamanya! Betapa kami berdoa kiranya Anda mau percaya kepada sang Juruselamat, dan memberikan diri Anda disucikan dari segala dosa Anda oleh Darah-Nya yang suci! Amin!

Jika Anda ingin berbicara dengan kami tentang bagaimana diselamatkan, dan menjadi seorang Kristen yang sejati, silahkan melangkah ke belakang ruangan ini sementara kami menyanyikan himne nomer tujuh pada lembar lagu ini. Dr. Cagan akan membawa Anda ke tempat yang tenang di mana kita dapat berbicara dan berdoa. Pergilah sekarang sementara kami bernyanyi.

Yesus adalah nama termanis yang pernah ku kenal,
   Dan Ia seindah nama-Nya yang indah,
Dan itulah alas an mengapa aku mengasihi Dia;
   Oh, Yesus adalah nama termanis yang pernah ku kenal.
(“Jesus is the Sweetest Name I Know” by Lela Long, 1924).

Dr. Chan, mohon memimpin kita di dalam doa bagi orang-orang yang telah merespon.

(AKHIR KHOTBAH)
Anda dapat membaca khotbah Dr Hymers setiap minggu di Internet
di www.realconversion.com. Klik di “Khotbah Indonesia.”

You may email Dr. Hymers at rlhymersjr@sbcglobal.net, (Click Here) – or you may
write to him at P.O. Box 15308, Los Angeles, CA 90015. Or phone him at (818)352-0452.

Pembacaan Alkitab Sebelum Khotbah oleh Mr. Abel Prudhomme: Efesus 4:4-13.
Persembahan Pujian Sebelum Khotbah oleh Mr. Benjamin Kincaid Griffith:
“Golden Harps Are Sounding” (oleh Frances R. Havergal, 1836-1879).


GARIS BESAR KHOTBAH

KENAIKAN KRISTUS

THE ASCENSION OF CHRIST

oleh Dr. R. L. Hymers, Jr.

“Tatkala Ia naik ke tempat tinggi, Ia membawa tawanan-tawanan; Ia memberikan pemberian-pemberian kepada manusia” (Efesus 4:8).

(Mazmur 68:18; Yesaya 53:3; Lukas 22:44; Filipi 2:8;
Efesus 4:9; Matius 27:46; Kisah Rasul 1:3;
Lukas 24:42, 43, 39; Kisah Rasul 1:9)

I.   Pertama, kemenangan Kristus terlihat dalam kenaikan-Nya, Efesus 6:12;
Yesaya 53:12.

II.  Kedua, kenaikan Kristus mengalahkan semua musuh-musuh kita, Efesus
2:2; II Timotius 2:26.

III. Ketiga, Kristus naik untuk menyediakan pemberian-pemberian bagi kita,
Efesus 4:10-11, 12-16; Yohanes 14:3; I Tesalonika 4:13, 16-18;
Titus 2:13; Kisah Rasul 1:11; Yohanes 16:7-8; I Yohanes 1:7.