Print Sermon

Tujuan dari situs ini adalah untuk menyediakan manuskrip dan video khotbah gratis kepada para pendeta dan misionaris di seluruh dunia, terutama Dunia Ketiga, di mana hanya ada sedikit sekolah seminari teologi atau sekolah Alkitab.

Naskah-naskah khotbah dan video ini diakses oleh sekitar 1,500,000 komputer di lebih dari 221 negara setiap tahunnya di www.sermonsfortheworld.com. Ratusan orang lainnya menyaksikan video di YouTube, tetapi mereka akan segera meninggalkan YouTube dan mengunjungi langsung ke website kami. Naskah-naskah khotbah ini disajikan dalam 46 bahasa kepada sekitar 120,000 komputer setiap bulannya. Naskah-naskah khotbah tidak dilindungi hak cipta. Jadi para pengkhotbah boleh menggunakannya tanpa seijin kami. Silahkan klik di sini untuk mengetahui bagaimana Anda dapat memberikan donasi setiap bulan untuk membantu kami dalam pekerjaan besar pemberitaan Injil ke seluruh dunia ini.

Kapanpun Anda menulis pesan untuk Dr. Hymers, selalu sebutkan kepada beliau negara di mana Anda tinggal. Surel Dr. Hymers adalah rlhymersjr@sbcglobal.net. .




ARTI PERKATAAN INI TERSEMBUNYI BAGI MEREKA

(THIS SAYING WAS HID FROM THEM)

oleh Dr. R. L. Hymers, Jr.
diterjemahkan oleh Dr. Edi Purwanto

Khotbah ini dikhotbahkan di Baptist Tabernacle of Los Angeles
Kebaktian Minggu Malam, 27 Maret 2011

“Akan tetapi mereka sama sekali tidak mengerti semuanya itu; arti perkataan itu tersembunyi bagi mereka dan mereka tidak tahu apa yang dimaksudkan” (Lukas 18:34).


Ini adalah yang ketiga kalinya, dalam Injil Lukas, Yesus berkata kepada dua belas murid-Nya bahwa Ia akan mati (Lukas 9:22; 9:44). Dalam Lukas 18:31-33, Yesus membuat ini sangat jelas, ketika Ia berkata,

“Sekarang kita pergi ke Yerusalem dan segala sesuatu yang ditulis oleh para nabi mengenai Anak Manusia akan digenapi. Sebab Ia akan diserahkan kepada bangsa-bangsa yang tidak mengenal Allah, diolok-olokkan, dihina dan diludahi, dan mereka menyesah dan membunuh Dia, dan pada hari ketiga Ia akan bangkit” (Lukas 18:31-33).

Apakah ada yang lebih jelas dari ini? Namun, “mereka sama sekali tidak mengerti semuanya itu; arti perkataan itu tersembunyi bagi mereka dan mereka tidak tahu apa yang dimaksudkan” (Lukas 18:34). Markus 9:32 berkata, “Mereka tidak memahami perkataan itu.” Dr. A. T. Robertson memberikan komentar ini untuk Markus 9:32, “Mereka terus tidak memahami. Mereka adalah para agnostik [orang yang tidak percaya] tentang subyek kematian dan kebangkitan [Kristus]” (A. T. Robertson, Litt.D., Word Pictures in the New Testament, Broadman Press, 1930, volume I, hal. 344; catatan untuk Markus 9:32).

Injil Kristus telah dinyatakan dengan singkat dan jelas oleh Rasul Paulus,

“Kristus telah mati karena dosa-dosa kita, sesuai dengan Kitab Suci, bahwa Ia telah dikuburkan, dan bahwa Ia telah dibangkitkan, pada hari yang ketiga, sesuai dengan Kitab Suci”
     (I Korintus 15:3-4).

Namun, pada saat itu, dua belas Murid itu tidak memahami atau percaya kepada Injil itu.

“Akan tetapi mereka sama sekali tidak mengerti semuanya itu; arti perkataan itu tersembunyi bagi mereka dan mereka tidak tahu apa yang dimaksudkan” (Lukas 18:34).

Seperti dikatakan oleh Dr. Robertson, “Mereka terus tidak memahami. Mereka adalah para agnostic [orang yang tidak percaya] tentang subyek kematian dan kebangkitan [Kristus]” (ibid). Dua belas murid itu belum percaya Injil! Ketika menafsirkan Markus 9:30-32, Dr. J. Vernon McGee berkata, “Ini bukan untuk pertama kalinya Ia mengumumkan kematian dan kebangkitan-Nya kepada mereka, namun mereka masih tidak mengerti” (J. Vernon McGee, Th.D., Thru the Bible, Thomas Nelson Publishers, 1983, volume IV, hal. 201; catatan untuk Markus 9:30-32).

“Akan tetapi mereka sama sekali tidak mengerti semuanya itu; arti perkataan itu tersembunyi bagi mereka dan mereka tidak tahu apa yang dimaksudkan” (Lukas 18:34).

Tiga kata dalam teks ini menjelaskan kepada kita tentang ketidak-percayaan mereka di dalam Injil.

I. Pertama, mereka tidak mengerti Injil.

“Akan tetapi mereka sama sekali tidak mengerti semuanya itu.” Kata Yunani yang diterjemahkan “mengerti” di sini berarti “memahami secara mental” (Strong). Walaupun Kristus berbicara dengan sangat jelas dan literal, para murid itu tidak dapat menangkap arti dari apa yang Ia katakan. Teks ini berkata, “Akan tetapi mereka sama sekali tidak mengerti semuanya itu.” Matthew Poole berkata, “Perkataan-perkataan ini cukup mudah untuk dimengerti” (A Commentary on the Whole Bible, The Banner of Truth Trust, 1990 reprint, volume 3, hal. 258; catatan untuk Lukas 18:34), namun mereka sama sekali tidak mengerti semuanya itu! Para murid tidak mengerti bahwa Kristus akan “diserahkan kepada bangsa-bangsa yang tidak mengenal Allah.’ Mereka tidak mengerti bahwa Ia akan “diolok-olokkan, dihina dan diludahi.” Mereka tidak mengerti bahwa Ia akan “disesah,” punggung-Nya akan ditebas. Mereka tidak mengerti bahwa Ia akan “dibunuh” di kayu salib. Mereka tidak mengerti bahwa Ia akan bangkit dari antara orang mati pada “hari ketiga.” Sebagaimana kita diberitahu dalam Injil Markus,

“Anak Manusia akan diserahkan ke dalam tangan manusia, dan mereka akan membunuh Dia, dan tiga hari sesudah Ia dibunuh Ia akan bangkit. Mereka tidak mengerti perkataan itu, namun segan menanyakannya kepada-Nya” (Markus 9:31-32).

Jawaban manusia untuk ketidak-tahuan mereka dijelaskan oleh William MacDonald,

Pikiran mereka begitu dipenuhi dengan pikiran penyelamat sementara yang akan menyelamatkan mereka dari Roma, dan langsung mendirikan kerajaan, sehingga mereka menolak untuk tertarik dengan program lain (William MacDonald, Believer’s Bible Commentary, Thomas Nelson Publishers, 1989 edition, p. 1440; note on Luke 18:34).

Pikiran mereka menolak untuk percaya di dalam Mesias yang menderita (Mesias Bin Yusuf) karena kebanyakan orang Yahudi pada waktu itu sedang menantikan Mesias yang akan membebaskan mereka dari Roma (Mesias Bin Daud). Mereka tidak menyadari bahwa dua Mesias itu adalah satu. Lihatlah khotbah saya, “The Fear of the Disciples” – klik di sini untuk membacanya. Namun ada alasan lain untuk ketidak-tahuan mereka akan Injil.

II. Kedua, Injil itu tersembunyi dari mereka.

“Akan tetapi mereka sama sekali tidak mengerti semuanya itu; arti perkataan itu tersembunyi bagi mereka…” (Lukas 18:34).

Kata “tersembunyi” ini diterjemahkan dari kata Yunani yang berarti, “dirahasiakan, disembunyikan” (Strong). Ini adalah kata Yunani yang persis sama yang ditemukan dalam Yohanes 8:59 yang mengatakan, “Yesus menghilang” [atau dalam KJV, “Yesus menyembunyikan diri-Nya sendiri”]. Jadi, dalam teks kita, “arti perkataan itu tersembunyi bagi mereka.” Ada unsur supranatural terlibat ketika Yesus menghilang, ketika mereka mengambil batu untuk melempari Dia” (Yohanes 8:59). Berbicara tentang perkataan dalam Lukas 18:34 ini, tafsiran Dr. Frank Gaebelein berkata, “Lukas menunjukkan ketidak-mengertian para murid kelihatannya karena ada sesuatu yang bersifat supranatural yang menghalangi pengertian mereka” (Frank E. Gaebelein, D.D., general editor, The Expositor’s Bible Commentary, Zondervan Publishing House, 1984 edition, volume 8, hal. 1005; catatan untuk Lukas 18:34). Itu persis seperti apa yang saya pikirkan tentang maksud ayat ini. Ada sesuatu yang bersifat supranatural yang menghalangi pengertian mereka. “Arti perkataan [Injil] itu tersembunyi bagi mereka.”

Selanjutnya kita melihat bahwa para Murid bukanlah orang-orang kudus yang luar biasa pada saat itu. Mereka hanyalah manusia. Mereka adalah orang-orang yang tidak ada bedanya dengan kita, keturuan Adam. Jadi, mereka telah “mati dalam pelanggaran-pelanggaran dan dosa” sama seperti saya setelah tujuh tahun ada di gereja, sebelum saya diselamatkan; dan sama seperti beberapa dari Anda yang masih belum diselamatkan (Efesus 2:1, 5). Sebagai keturunan Adam, pikiran-pikiran duniawi mereka adalah “musuh Allah (Roma 8:7). Sebagai keturunan Adam mereka hanyalah manusia duniawi, dan “manusia duniawi tidak menerima apa yang berasal dari Roh Allah” (I Korintus 2:14). Sebagai keturunan Adam, “pemberitaan tentang salib memang adalah kebodohan bagi mereka” (I Korintus 1:18). Persis seperti yang Kristus katakan kepada Nikodemus, “Kamu harus dilahirkan kembali” (Yohanes 3:7), demikian juga para murid itu juga “harus dilahirkan kembali” Mereka tidak dapat dilahirkan kembali dengan meninggalkan pekerjaan mereka dan mengikut Kristus. Jika demikian itu berarti keselamatan melalui perbuatan! Itu adalah cara orang-orang Roma Katolik menafsirkannya! Namun kita percaya di dalam keselamatan oleh kasih karunia, sehingga mereka tidak dapat diselamatkan dengan mengikut Dia!

“Sebab karena kasih karunia kamu diselamatkan oleh iman; itu bukan hasil usahamu, tetapi pemberian Allah, itu bukan hasil pekerjaanmu: jangan ada orang yang memegahkan diri”
     (Efesus 2:8-9).

Yudas adalah salah satu dari dua belas murid itu. Apakah ia telah lahir baru? Kristus berkata bahwa ia “terhilang,” dan menyebut dia “yang telah ditentukan untuk binasa” (Yohanes 17:12). Apakah Tomas sudah lahir baru? Setelah hari kebangkitan, Tomas dengan tegas berkata, “Aku tidak akan percaya” (Yohanes 20:25). Saya tahu bahwa Petrus telah memperoleh iluminasi dari Allah (Matius 16:17) namun hanya beberapa saat kemudian ia menegur Yesus ketika Ia berkata kepada mereka bahwa Ia akan “dibunuh dan dibangkitkan pada hari ketiga” (Matius 16:21-22), dan Yesus berkata, “Enyahlah Iblis. Engkau suatu batu sandungan bagi-Ku, sebab engkau bukan memikirkan apa yang dipikirkan Allah, melainkan apa yang dipikirkan manusia” (Matius 16:23). Jelas sekali Petrus mengingkari Injil itu, dan dipengaruhi oleh Setan untuk menolak penyaliban dan kebangkitan Kristus.

“Akan tetapi mereka sama sekali tidak mengerti semuanya itu; arti perkataan [Injil] itu tersembunyi bagi mereka…”
       (Lukas 18:34).

Rasul Paulus berkata,

“Jika Injil yang kami beritakan masih tertutup juga, maka ia tertutup untuk mereka, yang akan binasa, yaitu orang-orang yang tidak percaya, yang pikirannya telah dibutakan oleh ilah zaman ini [Setan]...” (II Korintus 4:3-4).

Ya, ada kebutaan “supranatural,” kebutaan Satanik dari para murid, sama seperti kebutaan dari natur kedagingan mereka, dan natur Adamik mereka terhadap Injil.Yesus berkata, “Aku berkata kepadamu, sesungguhnya jika kamu tidak bertobat dan menjadi seperti anak kecil ini, kamu tidak akan masuk ke dalam Kerajaan Sorga” (Matius 18:3). Kepada siapakah Ia menujukan perkataan ini? Ia mengatakan itu kepada “murid-murid itu” (Matius 18:1). Mari kita berdiri dan membaca Matius 18:1-3,

“Pada waktu itu datanglah murid-murid itu kepada Yesus dan bertanya: "Siapakah yang terbesar dalam Kerajaan Sorga?" Maka Yesus memanggil seorang anak kecil dan menempatkannya di tengah-tengah mereka lalu berkata: "Aku berkata kepadamu, sesungguhnya jika kamu tidak bertobat dan menjadi seperti anak kecil ini, kamu tidak akan masuk ke dalam Kerajaan Sorga” (Matius 18:1-3).

Anda dipersilahkan duduk kembali. Para murid ingin tahu siapakah di antara mereka yang akan menjadi terbesar dalam kerajaan sorga (Matius 18:1). Yesus berkata kepada murid-murid itu, “Jika kamu tidak bertobat… kamu tidak akan masuk ke dalam Kerajaan Sorga” (Matius 18:3).

“Akan tetapi mereka sama sekali tidak mengerti semuanya itu; arti perkataan [Injil] itu tersembunyi bagi mereka…”
       (Lukas 18:34).

III. Ketiga, mereka tidak mengerti Injil dengan pengalaman.

Akhir dari teks kita berkata, “dan mereka tidak tahu apa yang dimaksudkan” (Lukas 18:34). Kata Yunani yang diterjemahkan “tahu” di sini berarti “menyadari, yakin, mengenal melalui pengalaman” (George Ricker Berry, A Greek-English Lexicon of New Testament Synonyms, coded to Strong, number 1097). Kata yang sama digunakan dalam Filipi 3:10, “Yang kukehendaki ialah mengenal Dia dan kuasa kebangkitan-Nya dan persekutuan dalam penderitaan-Nya….” Para murid tidak mengenal Injil dengan pengalaman. Mereka mendengar perkataan itu, namun tidak mengalami realita dari Injil itu. Sekarang mari kita berdiri dan membaca seluruh perikop ini kembali dengan lantang. Dari Lukas 18:31-34.

“Yesus memanggil kedua belas murid-Nya, lalu berkata kepada mereka: “Sekarang kita pergi ke Yerusalem dan segala sesuatu yang ditulis oleh para nabi mengenai Anak Manusia akan digenapi. Sebab Ia akan diserahkan kepada bangsa-bangsa yang tidak mengenal Allah, diolok-olokkan, dihina dan diludahi, dan mereka menyesah dan membunuh Dia, dan pada hari ketiga Ia akan bangkit.” Akan tetapi mereka sama sekali tidak mengerti semuanya itu; arti perkataan itu tersembunyi bagi mereka dan mereka tidak tahu apa yang dimaksudkan” (Lukas 18:31-34).

Anda dipersilahkan duduk kembali.

Apakah Anda melihat itu sekarang? “Mereka sama sekali tidak mengerti semuanya itu; arti perkataan itu tersembunyi bagi mereka dan mereka tidak tahu [dengan pengalaman] apa yang dimaksudkan.”

Dengarkanlah kesaksian C. H. Spurgeon. Ia dibesarkan di rumah seorang pengkhotbah Injil – ayahnya sendiri. Ia menghabiskan musim panasnya dengan kakeknya, yang juga seorang pengkhotbah Injil. Ia telah mendengar Injil dikhotbahkan setiap Minggu, sepanjang hidupnya. Namun ia masih belum bertobat sama halnya dengan para murid itu sebelum kebangkitan Tuhan. Spurgeon berkata,

Saya telah mendengar rencana keselamatan melalui pengorbanan Yesus dari sejak mudaku, namun saya tidak mengerti lebih dari sekedar itu dalam jiwa terdalam saya dibandingkan dengan ketika saya telah lahir baru [di ladang penyembah berhala]. Itu datang kepada saya sebagai wahyu baru, sesegar seakan saya belum pernah membaca Kitab Suci… [kemudian] saya mengerti dan memandang dengan iman bahwa Ia yang adalah Anak Allah telah menjadi manusia dan, di dalam pribadi-Nya yang mulia, menanggung dosa saya di dalam tubuh-Nya sendiri di atas kayu [Salib]… Pernahkah Anda melihat itu? (C. H. Spurgeon, How Can a Just God Justify Guilty Man?, Chapel Library, Pensacola, Florida).

Spurgeon telah mengetahui tentang Kristus. Ia telah mendengar rencana keselamatan. Namun ia “sama sekali tidak mengerti semuanya itu; arti perkataan itu tersembunyi bagi mereka [dia] dan mereka [dia] tidak tahu [dengan pengalaman] apa yang dimaksudkan.” Injil datang secara tiba-tiba, dengan kekuatan, sehingga ia berkata, “Itu datang kepada saya sebagai wahyu baru, sesegar seakan saya belum pernah membaca Kitab Suci.”

Itu adalah pertobatan sejati – ketika jiwa Anda dibuat merasakan beban dosa Anda – dan Anda ditarik kepada Kristus yang telah bangkit. Seseorang berkata kepada saya, “Dimanakah Alkitab mengajarkan bahwa para murid dipertobatkan melalui perjumpaan mereka dengan Kristus yang telah bangkit?” Jawabannya sederhana – di bagian akhir dari semua empat Injil – dalam Matius 28; dalam Markus 16; dalam Lukas 24 (khususnya jelas di sini, dalam ayat 36-45); dan di dalam Yohanes 20:19-22. Dr. J. Vernon McGee, seorang pengajar Alkitab terkenal dari Amerika, berkata tentang Yohanes 20:22, “Saya secara pribadi percaya bahwa pada saat Tuhan kita menghembusi mereka, dan berkata, ‘Terimalah Roh Kudus,’ orang-orang ini dilahirkan kembali [lahir baru]. Sebelum ini, mereka belum didiami oleh Roh Allah” (J. Vernon McGee, Th.D., Thru the Bible, Thomas Nelson Publishers, volume IV, hlm. 498; catatan untuk Yohanes 20:21). Anda dapat mendengarkan Dr. McGee di Internet di www.thruthebible.org.

Sekarang inilah doa kami kiranya Anda diinsafkan akan dosa Anda oleh Roh Kudus, dan kiranya Roh Allah mau membuka hati Anda, dan menarik Anda kepada Yesus Kristus, Anak Allah yang telah bangkit, untuk menyucikan dosa Anda dengan Darah-Nya yang mahal. Amin.

Program-program siaran Dr. McGee selalui diakhiri dengan pujian, “Yesus Bayar Semua.” Lagu itu adalah lagu nomer tujuh pada lembar lagu Anda. Mari kita berdiri dan menyanyikannya.

Dengarlah sabda-Nya, “Kau yang tak berdaya,
Datanglah kepada-Nya, kau ‘kan dapat sentosa.”
Yesus bayar s’mua, hutang dosaku.
Dosa bagai kirmizi, jadi putih bersih.

Tuhan Yesus berkuasa, Yakinlah hatimu;
Ia dapat mengubah, Hati yang sk’ras batu.
Yesus bayar s’mua, hutang dosaku.
Dosa bagai kirmizi, jadi putih bersih.”

Tiadalah padaku, suatu kebaikan,
Tapi darah Tuhanku, memb’rikan kelepasan
Yesus bayar s’mua, hutang dosaku.
Dosa bagai kirmizi, jadi putih bersih.”
 
Di depan tahta-Nya, s’karang ‘ku bertelut,
‘ku jadi anak Allah, hatiku bersyukur.
Yesus bayar s’mua, hutang dosaku.
Dosa bagai kirmizi, jadi putih bersih.”
   (“Jesus Paid It All” by Elvina M. Hall, 1820-1889/
      Terjemahan Kidung Puji-Pujian Kristen, No. 124
         dan bait kedua dari Nyanyian Pujian No. 108 ).

(AKHIR KHOTBAH)
Anda dapat membaca khotbah-khotbah Dr. Hymers setiap minggu di Internet
di www.realconversion.com. Klik di “Khotbah Indonesia.”

You may email Dr. Hymers at rlhymersjr@sbcglobal.net, (Click Here)
or you may write to him at P.O. Box 15308, Los Angeles, CA 90015.
Or phone him at (818)352-0452.

Pembacaan Alkitab Sebelum Khotbah oleh Dr. Kreighton L. Chan: Lukas 18:31-34.
Lagu Solo Sebelum Khotbah oleh Mr. Benjamin Kincaid Griffith:
“Open My Eyes” (by Clara H. Scott, 1841-1897).


GARIS BESAR KHOTBAH

ARTI PERKATAAN INI TERSEMBUNYI BAGI MEREKA

(THIS SAYING WAS HID FROM THEM)

oleh Dr. R. L. Hymers, Jr.

“Akan tetapi mereka sama sekali tidak mengerti semuanya itu; arti perkataan itu tersembunyi bagi mereka dan mereka tidak tahu apa yang dimaksudkan” (Lukas 18:34).

(Lukas 18:31-33; Markus 9:32; I Korintus 15:3-4)

I.   Pertama, mereka tidak mengerti Injil, Lukas 18:34a; Markus 9:31-32.

II.  Kedua, Injil itu tersembunyi dari mereka, Lukas 18:34b;
Yohanes 8:59; Efesus 2:1, 5; Roma 8:7; I Korintus 2:14; 1:18;
Yohanes 3:7; Efesus 2:8-9; Yohanes 17:12; 20:25; Matius 16:17;
Matius 16:21-22, 23; II Korintus 4:3-4; Matius 18:1-3.

III. Ketiga, mereka tidak mengerti Injil dengan pengalaman, Lukas 18:34c;
Filipi 3:10.