Print Sermon

Tujuan dari situs ini adalah untuk menyediakan manuskrip dan video khotbah gratis kepada para pendeta dan misionaris di seluruh dunia, terutama Dunia Ketiga, di mana hanya ada sedikit sekolah seminari teologi atau sekolah Alkitab.

Naskah-naskah khotbah dan video ini diakses oleh sekitar 1,500,000 komputer di lebih dari 221 negara setiap tahunnya di www.sermonsfortheworld.com. Ratusan orang lainnya menyaksikan video di YouTube, tetapi mereka akan segera meninggalkan YouTube dan mengunjungi langsung ke website kami. Naskah-naskah khotbah ini disajikan dalam 46 bahasa kepada sekitar 120,000 komputer setiap bulannya. Naskah-naskah khotbah tidak dilindungi hak cipta. Jadi para pengkhotbah boleh menggunakannya tanpa seijin kami. Silahkan klik di sini untuk mengetahui bagaimana Anda dapat memberikan donasi setiap bulan untuk membantu kami dalam pekerjaan besar pemberitaan Injil ke seluruh dunia ini.

Kapanpun Anda menulis pesan untuk Dr. Hymers, selalu sebutkan kepada beliau negara di mana Anda tinggal. Surel Dr. Hymers adalah rlhymersjr@sbcglobal.net. .




MEMUTILASI DIRI SENDIRI!

(SELF-MUTILATION!)

oleh Dr. R. L. Hymers, Jr.
diterjemahkan oleh Dr. Edi Purwanto

Khotbah ini dkhotbahkan di Baptist Tabernacle of Los Angeles
Pada Kebaktian Minggu Malam, 13 Pebruari 2011

“Berapa lama lagi engkau menoreh-noreh diri?”
(Yeremia 47:5).


Yeremia telah disebut sebagai “nabi yang meratap. Ia berkata, “Aku akan menangis di tempat yang tersembunyi oleh karena kesombonganmu, air mataku akan berlinang-linang, bahkan akan bercucuran” (Yeremia 13:17). Dalam Kitab Ratapannya Yeremia berkata, “Karena inilah aku menangis, mataku mencucurkan air; karena jauh dari padaku penghibur yang dapat menyegarkan jiwaku” (Ratapan 1:16).

Yeremia dipanggil Allah untuk mejadi “nabi bagi bangsa-bangsa” (Yeremia 1:5). Ketika ia mendengar Allah memanggilnya, Yeremia berkata, “Ah, Tuhan ALLAH! Sesungguhnya aku tidak pandai berbicara, sebab aku ini masih muda” (Yeremia 1:6). Namun Allah berfirman kepadanya,

“Janganlah katakan: Aku ini masih muda, tetapi kepada siapapun engkau Kuutus, haruslah engkau pergi, dan apapun yang Kuperintahkan kepadamu, haruslah kausampaikan. Janganlah takut kepada mereka, sebab Aku menyertai engkau untuk melepaskan engkau, demikianlah firman TUHAN… Sesungguhnya, Aku menaruh perkataan-perkataan-Ku ke dalam mulutmu. Ketahuilah, pada hari ini Aku mengangkat engkau atas bangsa-bangsa dan atas kerajaan-kerajaan...” (Yeremia 1:7-10).

Dalam 42 pasal pertama, kita memiliki catatan tentang khotbah penghakiman Yeremia kepada umatnya sendiri, Israel. Ia berkata,

“Tetapi bangsa ini mempunyai hati yang selalu melawan dan memberontak; mereka telah menyimpang dan menghilang… mereka membiarkan berlalu kejahatan-kejahatan, tidak mengindahkan hukum, tidak memenangkan perkara anak yatim, dan tidak membela hak orang miskin… Masakan Aku tidak menghukum mereka karena semuanya ini?, demikianlah firman TUHAN. Masakan Aku tidak membalas dendam-Ku kepada bangsa yang seperti ini?” (Yeremia 5:23, 28-29).

Kemudian, dalam pasal 46-51, Yeremia berkhotbah mengecam dosa dari beberapa bangsa lain – mengecam dosa-dosa orang Mesir, mengecam dosa-dosa orang Filistin, mengecam dosa-dosa Moab, mengecam dosa-dosa orang Amon, mengecam dosa-dosa orang Edom, mengecam dosa-dosa orang Damsyk, mengecam dosa-dosa orang Kedar, mengecam dosa-dosa orang Babel dan Kasdim.

Di sini, dalam teks kita ini, Yeremia sedang berkhotbah mengecam dosa-dosa orang-orang Filistin. William MacDonald berkata,

Orang-orang Filistin [akan segera] dihancurkan oleh invasi Babel dari utara. Mereka [kemudian akan] dikerat dari Tirus dan Sidon, dan kota-kota besar mereka, seperti Gaza dan Askelon, mengalami perkabungan, mereka [akan] diserang oleh pedang Tuhan (William MacDonald, Believer’s Bible Commentary, Thomas Nelson Publishers, 1990, hal. 1023; tafsiran untuk Yeremia 47:1-7).

Ini membawa kita kepada teks kita di akhir Yeremia 47:5,

“Berapa lama lagi engkau menoreh-noreh diri?”
      (Yeremia 47:5).

Secara literal, berapa lama lagi engkau akan memutilasi dirimu sendiri? Dr. Gill berkata bahwa mereka menyayat “wajah, lengan dan bagian-bagian tubuh lain mereka, berkabung dan meratapi kondisi mereka yang menyedihkan; kata-kata [Yeremia ini menunjukkan] betapa dahsyatnya kondisi ini” (John Gill, D.D., An Exposition of the Old Testament, The Baptist Standard Bearer, 1989 reprint, volume 5, hal. 654; catatan untuk Yeremia 47:5).

Di sini Nabi Yeremia berbicara kepada orang-orang Filistin yang akan dihakimi oleh Allah. Dan ia berkata, “Berapa lama lagi engkau menoreh-noreh diri?” Berapa lama lagi mereka akan terus menyebabkan dijatuhkannya penghakiman-penghakiman yang mengerikan dari Allah atas mereka?

“Berapa lama lagi engkau menoreh-noreh diri?”

Spurgeon berkata, “Pertanyaan ini ditanyakan dengan sedikit harapan: seperti jika menganiaya diri sendiri tidak akan pernah [berhenti] namun akan terus memutilasi dirinya sendiri tanpa akhir” (C. H. Spurgeon, “The Tender Inquiry of a Friend,” The Metropolitan Tabernacle Pulpit, volume 34, Pilgrim Publications, 1974 edition, hal. 290).

“Berapa lama lagi engkau menoreh-noreh diri?”

Saya akan menerapkan pertanyaan ini bagi Anda malam ini.

I. Pertama, saya akan menanyakan pertanyaan itu kepada para pengkhotbah kita.

“Berapa lama lagi engkau menoreh-noreh diri?”

Saya menanyakan pertanyaan ini kepada para pendeta yang telah menutup kebaktian Minggu malam mereka. Apa yang menyedihkan dari ini? Mengapa Anda memutilasi gereja Anda dengan menghentikan kebaktian malam? Mengapa Anda menorah-noreh diri Anda sendiri dengan cara ini? Tidakkah Anda tahu bahwa ini telah dilakukan oleh orang-orang Metodis dan Presbyterian – yang disebut sebagai denominasi “arus utama”? Mereka menghentikan kebaktian Minggu malam mereka mulai tahun 1920-an sampai 30-an – dan keanggotaan mereka menurun jutaan dalam dekade-dekade berikutnya! Sekarang Anda dengan tidak bijaksana sedang mengikuti alur mereka. Kemana ini akan memimpin Anda? Pertama, Anda akan langsung kehilangan satu kali persembahan. Setiap pendeta harus memikirkan itu, ketahuilah bahwa gereja Anda akan kehilangan ribuan dolar setiap tahunnya dengan menghentikan kebaktian Minggu malam. Di masa-masa krisis keuangan saat ini, ratusan gereja tutup karena kurangnya dana. Tidak diragukan lagi dengan memotong atau menghentikan persembahan kebaktian Minggu malam berkontribusi kepada tragedi ini. Kemudian ini akan dikatakan tentang Anda seperti ini telah dikatakan tentang Israel pada zaman dulu,

“Oh, Israel, engkau telah membinasakan dirimu sendiri”
       (Hosea 13:9) -- KJV.

Kedua, itu akan membuat anak-anak muda di gereja Anda akan pergi ke tempat lain. Anak-anak seusia 18 tahun atau lebih ini akan pergi keluar pada Minggu malam. Kemana mereka akan pergi? Akankah mereka pergi ke gereja lain yang mengadakan kebaktian Minggu malam? Akankah mereka belajar doktrin-doktrin asing di sana? Lebih buruk lagi – akankah mereka pergi dan melakukan dosa pada Minggu malam? Ketiga, Anda akan kehilangan kesempatan untuk mengadakan kebaktian penginjilan Minggu malam. Anda tidak lagi memiliki kesempatan untuk mengkhotbahkan khotbah penginjilan kepada orang-orang terhilang. Dalam beberapa tahun kehilangan kesempatan untuk penginjilan ini akan menurunkan jumlah orang yang menghadiri gereja Anda, persis seperti yang telah terjadi pada gereja-gereja “arus utama” ketika mereka mengerat kebaktian Minggu malam mereka.

“Berapa lama lagi engkau menoreh-noreh diri?”

Kemudian, saya juga ingin bertanya kepada para orang tua, Mengapa Anda tidak pergi kepada pendeta Anda dan meminta agar ia mengembalikan kebaktian malam karena anak-anak Anda membutuhkannya? Jangan biarkan mereka mengerat, menghilangkan kesempatan anak-anak muda, dari khotbah Firman Allah, dan persekutuan di gereja pada setiap Minggu malam! Pergi dan katakanlah kepada pendeta Anda agar anak-anak muda Anda benar-benar memiliki kesempatan untuk itu, karena sesungguhnya mereka telah dikerat dari separuh berkat yang dapat mejadi milik mereka. Katakanlah kepadanya bahwa mereka membutuhkan kebaktian Minggu malam yang hidup. Tidak heran bila lebih dari 80 persen anak muda di gereja-gereja kita berhenti menghadiri kebaktian, tidak pernah kembali ke gereja lagi, antara usia 18 sampai 25 tahun. Mereka tidak memiliki sesuatu untuk dilakukan pada Minggu malam!

“Berapa lama lagi engkau menoreh-noreh diri?”

Ya, saya sedang berkhotbah untuk Internet. Hampir tiga ribu pendeta membaca khotbah-khotbah ini setiap bulannya. Seseorang perlu berkhotbah untuk Anda para pendeta. Dan saya sedang bertanya kepada Anda, apakah Anda telah melakukan tanggung jawab Anda atas jemaat yang Anda gembalakan? Sudahkah? Maka ini adalah waktu bagi Anda membuang garis besar khotbah lama Anda dan mulai mengerjakan khotbah-khotbah baru setiap minggu! Jadi inilah saatnya bagi Anda untuk menghabiskan satu jam setiap pagi untuk berdoa kepada Allah untuk menunjukkan kepada Anda apa yang akan Anda khotbahkan! Inilah saatnya untuk mengembalikan atau memulai kebaktian Minggu malam. Buanglah musik rongsokan. Pimpinlah pujian Anda sendiri. Berkhotbahlah tentang Neraka, kerusakan total (total depravity), tentang Darah Kristus. Jangan biarkan gereja Anda mengambang! Buatlah rencana! Berkhotbahlah sampai Anda berkeringat!

Buanglah semua makanan sampah. Jangan minum soda. Minumlah air putih! Minumlah teh hijau. Makanlah pagi setiap hari. Jangan makan lemak. Makanlah gandum dan telor putih. Jagalah kesehatan! Mulailah lari pagi dan berenang. Lakukanlah itu setiap hari. Turunkan 25 pon berat badan Anda – sehingga Anda dapat berkhotbah sampai berkeringat! Bawalah gereja Anda kepada kemenangan!

“Berapa lama lagi engkau menoreh-noreh diri?”

Pendeta, berhentilah menorah-noreh diri Anda sendiri dan hempaskanlah diri Anda ke dalam pekerjaan Allah! Kerjakan terus apa yang telah Anda mulai!

II. Kedua, saya akan menanyakan pertanyaan ini kepada orang-orang yang belum bertobat di tengah-tengah kita.

“Berapa lama lagi engkau menoreh-noreh diri?”

Baiklah, saya sudah berbicara kepada para pengkhotbah. Sekarang saya akan berbicara kepada Anda! Beberapa dari Anda datang ke gereja kita karena kita memiliki pesta ulang tahun dan banyak makanan. Anda datang untuk bersenang-senang. Itu tidak salah, namun tidak cukup. Jika Anda hanya datang untuk bersenang-senang, Anda akan pergi ke Neraka! Kristus berkata,

“Dan mereka ini akan masuk ke tempat siksaan yang kekal”
       (Matius 25:46).

Itulah kemana Anda akan pergi – ke dalam “tempat siksaan yang kekal” dalam nyala api Neraka. Inilah saatnya bagi Anda untuk mulai mendengarkan khotbah. Ketika saya memberikan kepada Anda khotbah yang telah dicetak setelah kebaktian ini, bawalah pulang dan bacalah lagi dan lagi. Seriuslah! Mulailah datang pada kebaktian Minggu pagi mau pun Minggu malam – dan Sabtu malam untuk belajar Alkitab dan penginjilan. Seriuslah! Jangan puas dengan kehidupan yang tiada arti yang akan berlanjut ke dalam kekekalan di Neraka.

“Berapa lama lagi engkau menoreh-noreh diri?”

Saya sekarang sedang berbicara kepada beberapa dari Anda yang keras kepala dan terus menolak untuk berpaling dari dosa kepada Yesus. Ini harus menjadi sangat berat bagi Anda untuk duduk di sini Minggu demi Minggu dan mendengar khotbah yang mengatakan kepada Anda bahwa Anda tidak memiliki pengharapan. Ini harus membuat Anda tidak tenang pada saat mendengar perkataan Kristus ini,

“Sesungguhnya jika seorang tidak dilahirkan kembali, ia tidak dapat melihat Kerajaan Allah” (Yohanes 3:3).

Apakah penolakan Anda terhadap Kristus membawa Anda ke dalam damai dan sukacita? Apakah Anda bahagia menjadi orang terhilang? Jika Anda tidak bahagia tetap hidup dalam ketidak-bertobatan, mengapa Anda tidak “berjuang untuk masuk ke dalam” Kristus (Lukas 13:24). Mengapa Anda melukai diri Anda sendiri dengan tidak berjuang dengan segenap hati Anda untuk masuk ke dalam Kristus? Mengapa Anda terus menerus hidup dalam pemberontakan dan dosa? Mengapa Anda menolak untuk datang kepada Kristus? “Berapa lama lagi engkau menoreh-noreh diri?”

Yang lain mungkin berpikir, “Saya harus menorah-noreh diri lagi. Saya belum cukup insaf untuk datang kepada Yesus.” Ini selalu nampak aneh bagi saya karena orang-orang pergi ke dokter medis dan mau menerima obat apa saja yang dokter berikan tanpa bertanya dan meminta penjelasan. Namun ketika mereka datang kepada doktor teologi mereka akan selalu membuat banyak argumen, namun tidak mengambil obat itu. Sehingga, Anda berpikir Anda perlu menorah-noreh perasaan sebelum Anda dapat datang kepada Kristus. Saya meminta Anda untuk datang kepada Kristus sekarang, namun Anda tidak mau. Anda menginginkan perasaan yang lebih. Sehingga Anda menolak obat dan terus dalam keadaan Anda yang sakit karena dosa. Beberapa dari Anda telah mengalami keinsafan akan dosa. Anda telah diinsafkan oleh Roh Kudus banyak kali – namun Anda kembali menolak untuk datang kepada Kristus – dan kembali menorah-noreh diri Anda sendiri!

“Berapa lama lagi engkau menoreh-noreh diri?”

Joseph Hart mengatakan ini dengan sangat baik,

Datanglah, kamu yang letih lesu dan berbeban berat,
   Remuk dan hancur karena dosa;
Jika engkau menunggu sampai engkau menjadi lebih baik
   Engkau tidak akan pernah datang sama sekali
(“Come, Ye Sinners” by Joseph Hart, 1712-1768).

Yesus berkata, “Datanglah kepada Ku (Matius 11:28). Namun engkau berkata, “Pertama aku harus memiliki perasaan yang lebih dalam dan lebih insaf lagi. “Jika engkau menunggu sampai engkau menjadi lebih baik, engkau tidak akan pernah datang sama sekali.”

“Berapa lama lagi engkau menoreh-noreh diri?”

Datanglah kepada Yesus sekarang. Yesus, Anak Allah, telah memberikan tubuh-Nya dipecah-pecahkan menggantikan Anda, ketika mereka menyayat punggung-Nya dan mencambuk Dia. Ketika mereka menyalibkan Dia di kayu Salib, Ia memberi tangan dan kaki-Nya ditembus oleh paku-paku itu, menggantikan Anda, membayar penghukuman atas dosa-dosa Anda. Jangan menunda terlalu lama. Datanglah kepada Yesus.

“Berapa lama lagi engkau menoreh-noreh diri?”

Datanglah kepada Dia yang disalibkan untuk membayar dosa-dosa Anda. Yesus berkata, “mereka akan memandang kepada dia yang telah mereka tikam” (Zakharia 12:10). Berhentilah memandang diri Anda sendiri. Pandanglah kepada Kristus yang tersalib. Datanglah kepada Dia – dan Anda diselamatkan!

Bila mentari Nampak t’lah sayu, Malam ‘kan menjelang;
   Hidup bagai asap ditiup bayu, Dari pandangan hilang
Marilah datang kepada Ku, Hai yang letih lesu;
   Sentosa Ku b’ri kepadamu, Kuhibur hatimu
Sering hati gelisah dan susah, Bila maut menanti
   Bimbing, kuatir dan putus asa, Bagai beralas duri
Marilah datang kepada Ku, Hai yang letih lesu;
   Sentosa Ku b’ri kepadamu, Kuhibur hatimu
(“Come Unto Me” by Charles P. Jones, 1865-1949; altered by the Pastor).

(AKHIR KHOTBAH)
Anda dapat membaca khotbah-khotbah Dr. Hymers setiap minggu di Internet
di www.realconversion.com. Klik di “Khotbah Indonesia.”

You may email Dr. Hymers at rlhymersjr@sbcglobal.net, (Click Here)
or you may write to him at P.O. Box 15308, Los Angeles, CA 90015.
Or phone him at (818)352-0452.

Pembacaan Alkitab Sebelum Khotbah oleh Dr. Kreighton L. Chan: Mazmur 32:1-5.
Lagu Solo Sebelum Khotbah oleh Mr. Benjamin Kincaid Griffith:
“Come Unto Me” (by Charles P. Jones, 1865-1949).


GARIS BESAR KHOTBAH

MEMUTILASI DIRI SENDIRI!

(SELF-MUTILATION!)

oleh Dr. R. L. Hymers, Jr.
diterjemahkan oleh Dr. Edi Purwanto

“Berapa lama lagi engkau menoreh-noreh diri?” (Yeremia 47:5).

(Yeremia 13:17; Ratapan 1:16; Yeremia 1:5, 6, 7-10; 5:23, 28-29)

I.   Pertama, saya akan menanyakan pertanyaan itu kepada para
pengkhotbah kita, Hosea 13:9.

II.  Kedua, saya akan menanyakan pertanyaan ini kepada orang-orang
yang belum bertobat di tengah-tengah kita, Matius 25:46;
Yohanes 3:3; Lukas 13:24; Matius 11:28; Zakharia 12:10.