Print Sermon

Tujuan dari situs ini adalah untuk menyediakan manuskrip dan video khotbah gratis kepada para pendeta dan misionaris di seluruh dunia, terutama Dunia Ketiga, di mana hanya ada sedikit sekolah seminari teologi atau sekolah Alkitab.

Naskah-naskah khotbah dan video ini diakses oleh sekitar 1,500,000 komputer di lebih dari 221 negara setiap tahunnya di www.sermonsfortheworld.com. Ratusan orang lainnya menyaksikan video di YouTube, tetapi mereka akan segera meninggalkan YouTube dan mengunjungi langsung ke website kami. Naskah-naskah khotbah ini disajikan dalam 46 bahasa kepada sekitar 120,000 komputer setiap bulannya. Naskah-naskah khotbah tidak dilindungi hak cipta. Jadi para pengkhotbah boleh menggunakannya tanpa seijin kami. Silahkan klik di sini untuk mengetahui bagaimana Anda dapat memberikan donasi setiap bulan untuk membantu kami dalam pekerjaan besar pemberitaan Injil ke seluruh dunia ini.

Kapanpun Anda menulis pesan untuk Dr. Hymers, selalu sebutkan kepada beliau negara di mana Anda tinggal. Surel Dr. Hymers adalah rlhymersjr@sbcglobal.net. .




LAHIR UNTUK MATI BAGI ORANG-ORANG BERDOSA –
KHOTBAH NATAL

(BORN TO DIE FOR SINNERS – A CHRISTMAS SERMON)

oleh Dr. R. L. Hymers, Jr.
diterjemahkan oleh Dr. Edi Purwanto

Khotbah ini dikhotbahkan di Baptist Tabernacle of Los Angeles
Pada Kebaktian Minggu Pagi, 5 Desember 2010

“Janganlah engkau takut mengambil Maria sebagai isterimu, sebab anak yang di dalam kandungannya adalah dari Roh Kudus. Ia akan melahirkan anak laki-laki dan engkau akan menamakan Dia YESUS, karena Dialah yang akan menyelamatkan umat-Nya dari dosa mereka” (Matius 1:20-21).


Saya dapat mulai khotbah ini dengan menjelaskan kepada Anda tentang kelahiran Kristus dari anak dara. Saya dapat menjelaskan kepada Anda bagaimana Roh Kudus memasukkan Bayi Suci Yesus ke dalam rahim Maria. Tidak diragukan, bahwa itu pasti menarik perhatian Anda. Namun tujuan saya pagi ini adalah tidak untuk menekankan kelahiran Kristus dari anak dara. Kelahiran Kristus dari anak dara adalah doktrin yang penting, sungguh sangat penting karena segala hal tentang Yesus bergantung pada doktrin ini. Namun demikian itu bukanlah apa yang saya ingin tekankan pada pagi ini. Poin dalam ayat yang saya ingin tekankan adalah alasan mengapa Allah mengutus Anak-Nya ke dalam dunia ini – “dan engkau akan menamakan Dia YESUS, karena Dialah yang akan menyelamatkan umat-Nya dari dosa mereka” (Matius 1:21). Mari kita merenungkan yang pertama, nama-Nya, kemudian keselamatan yang Dia bawa, dan yang terakhir siapa yang Ia selamatkan.

I. Pertama, Nama-Nya.

“Engkau akan menamakan Dia YESUS.” Ini adalah nama yang cukup umum. “Yesus” adalah terjemahan bahasa Yunani dari kata Yosua dan Hosea dalam bahasa Ibrani, Iēsǒus dalam bahasa Yunani dan Yehoshuah dalam bahasa Ibrani (Strong #3091). Baik dalam bahasa Ibrani maupun Yunani nama-Nya berarti, “Yehova Menyelamatkan,” Yehova adalah nama Allah dalam bahasa Ibrani.

Sejak nama itu sama seperti nama Yosua, para orang tua sudah biasa member nama anak-anak laki-laki mereka dengan nama ini. Ini tidak berarti bahwa semua anak yang bernama Yesus dapat menyelamatkan. Nama itu adalah pernyataan sederhana tentang fakta bahwa “Yehova menyelamatkan.” Namun dengan Yesus nama itu mengacu langsung kepada Dia. Itulah sebabnya mengapa malaikat itu menekankan aplikasi nama itu kepada Yesus sendiri, “Engkau akan menamakan Dia YESUS, karena Dialah yang akan menyelamatkan umat-Nya dari dosa mereka...” (Matius 1:21).

Orang-orang Yahudi pada hari itu sedang menantikan kedatangan Mesias Bin Daud (Mesias Anak Daud) untuk membebaskan mereka dari perbudakan Romawi. Mereka tidak melihat kebenaran bahwa ada dua gambaran tentang Mesias yang nampak seperti kontradiksi dalam nubuatan-nubuatan Perjanjian Lama. Dr. Chuck Missler berkata,

      Ketika seseorang menguji sejumlah nubuatan Perjanjian Lama tentang kedatangan Mesias Israel, kita menemukan dua presentasi (yang nampaknya seperti) kontradiksi. Banyak perikop menggambarkan seorang hamba yang menderita; sementara banyak perikop lainnya mengambarkan seorang raja yang memerintah. [Variasi) perikop ini mengakibatkan adanya pandangan tentang dua Mesias: Mesias Bin Yusuf, seorang hamba yang menderita; dan kemudian Mesias Bin Daud, seorang Raja yang memerintah.
      Ketika Yesus menunjukkan penampilan-Nya, tidak seperti yang diharapkan sebagai Mesias Bin Daud – seorang Raja yang memerintah yang menyelamatkan Israel dari para penguasa dunia yang jahat – adalah sungguh wajar jika mereka tidak mengenali Dia! Pengenalan tentang satu Mesias dalam dua “kedatangan” yang berbeda sekarang dengan sangat jelas diakui diantara para sarjana konservatif (Chuck Missler, Ph.D., The Kingdom, Power, and Glory, The King’s Highway Ministries, 2007, hal. 317).
      Bahkan seorang rabi orthodok yang paling dihormati, Rabbi Itzak Kaduri, meninggalkan [sebuah catatan ketika ia meninggal tahun 2006] yang menyatakan bahwa “dua Mesias itu adalah satu” dan nama-Nya adalah Yehoshuah… Catatannya… telah menyebabkan komunitas Orthodok di Israel gempar (Missler, ibid., taken from Israel Today, April 6, 2007).

Ini nampak bagi saya bahwa Rabbi Kaduri adalah seorang yang diam-diam percaya kepada Yesus, karena ia memeteraikan catatan ini selama satu tahun, sehingga di bawah hukum Orthodox Yahudi itu harus dihancurkan. Ia juga meninggalkan pesan agar catatan itu diumumkan kepada publik ketika setahun berlalu setelah kematiannya. Itu nampak mengindikasikan bahwa ia percaya kepada Yesus, dan menunggu sampai setelah kematian untuk menyatakan imannya. Sejak ia adalah seorang rabi yang sangat dimuliakan di Yerusalem, ini seharusnya telah menyebabkan banyak orang berpikir tentang Yesus.

Sejak orang-orang Yahudi sedang menantikan seorang Mesias secara politis, Allah ingin mereka tahu bahwa Yesus adalah seorang Hamba yang Menderita, Mesias yang akan menyelamatakan mereka, bukan dari perbudakan Romawi, namun dari dosa.

“Engkau akan menamakan Dia YESUS, karena Dialah yang akan menyelamatkan umat-Nya dari dosa mereka”
       (Matius 1:21).

Itulah sebabnya mengapa Rasul Petrus berkata,

“Di bawah kolong langit ini tidak ada nama lain yang diberikan kepada manusia yang olehnya kita dapat diselamatkan”
       (Kisah Rasul 4:12).

II. Kedua, keselamatan yang Ia bawa.

“Engkau akan menamakan Dia YESUS, karena Dialah yang akan menyelamatkan umat-Nya dari dosa mereka
       (Matius 1:21).

Orang-orang Yahudi pada zaman Yesus sedang menantikan Anak Daud, seorang yang akan membebaskan mereka dari perbudakan Romawi, yang akan membawa damai dan kemakmuran bagi mereka. Kita seharusnya tidak terlalu menyalahkan mereka. Banyak Kekristenan injili tidak lebih baik hari ini. Mereka menginginkan Yesus untuk membuat mereka makmur, memberikan pikiran damai kepada mereka, dan menjadi “pelatih hidup” mereka, seperti yang ditekankan oleh Dr. Michael Horton dalam bukunya Christless Christianity (Baker Books, 2008). Dr. Horton berkata bahwa, bahkan pada minggu Paskah, sedikit gereja injili berbicara tentang penderitaan Yesus untuk menyelamatkan kita dari dosa. Dr. Horton berkata bahwa Minggu Paskah biasanya ada khotbah yang menekankan bagaimana Yesus telah bangkit dari antara orang mati untuk menolong kita mengalahkan kegagalan, atau (yang lebih buruk) memberikan kita suatu contoh bagaimana bangkit dari masalah-masalah kita! Ini bukan tujuan mengapa Yesus mati dan bangkit lagi! Alkitab dengan jelas mengatakan,

“Kristus telah mati karena dosa-dosa kita” (I Korintus 15:3).

“Sebab juga Kristus telah mati sekali untuk segala dosa kita, Ia yang benar untuk orang-orang yang tidak benar, supaya Ia membawa kita kepada Allah” (I Petrus 3:18).

Beban dosa kita telah ditanggungkan ke atas Yesus di Taman Getsemani. Di sana, di dalam kegelapan Taman itu, Yesus telah menjadi penanggung dosa-dosa kita, malam sebelum Ia dipakukan di atas kayu Salib.

“Maka sampailah Yesus bersama-sama murid-murid-Nya ke suatu tempat yang bernama Getsemani. Lalu Ia berkata kepada murid-murid-Nya: "Duduklah di sini, sementara Aku pergi ke sana untuk berdoa." Dan Ia membawa Petrus dan kedua anak Zebedeus serta-Nya. Maka mulailah Ia merasa sedih dan gentar, lalu kata-Nya kepada mereka: "Hati-Ku sangat sedih, seperti mau mati rasanya. Tinggallah di sini dan berjaga-jagalah dengan Aku” (Matius 26:36-38).

“Lalu sampailah Yesus dan murid-murid-Nya ke suatu tempat yang bernama Getsemani. Kata Yesus kepada murid-murid-Nya: "Duduklah di sini, sementara Aku berdoa." an Ia membawa Petrus, Yakobus dan Yohanes serta-Nya. Ia sangat takut dan gentar, lalu kata-Nya kepada mereka: "Hati-Ku sangat sedih, seperti mau mati rasanya. Tinggallah di sini dan berjaga-jagalah” (Markus 14:32-34).

“Lalu pergilah Yesus ke luar kota dan sebagaimana biasa Ia menuju Bukit Zaitun. Murid-murid-Nya juga mengikuti Dia. Setelah tiba di tempat itu Ia berkata kepada mereka: "Berdoalah supaya kamu jangan jatuh ke dalam pencobaan." Kemudian Ia menjauhkan diri dari mereka kira-kira sepelempar batu jaraknya, lalu Ia berlutut dan berdoa, kata-Nya: "Ya Bapa-Ku, jikalau Engkau mau, ambillah cawan ini dari pada-Ku; tetapi bukanlah kehendak-Ku, melainkan kehendak-Mulah yang terjadi." Maka seorang malaikat dari langit menampakkan diri kepada-Nya untuk memberi kekuatan kepada-Nya. Ia sangat ketakutan dan makin bersungguh-sungguh berdoa. Peluh-Nya menjadi seperti titik-titik darah yang bertetesan ke tanah” (Lukas 22:39-44).

Ingat, Yesus belum ditangkap pada waktu itu. Ia telah mengalami penderitaan yang sangat mengerikan, bahkan mengalami tekanan yang luar biasa, sampai peluh darah mengalir dari pori-pori kulit-Nya.

Mengapa Yesus begitu menderita di Getsemani? Nabi Yesaya berkata,

“Tetapi TUHAN berkehendak meremukkan dia dengan kesakitan. Apabila ia menyerahkan dirinya sebagai korban penebus salah” (Yesaya 53:10).

Dr. Gill berkata,

Ia diremukkan, dan dibiarkan menderita oleh Bapa-Nya… [Penderitaan-Nya] sangatlah berat, dan sungguh nampak paling berat dari semua penderitaan… sangat berat; dengan beban dosa-dosa umat-Nya, dan kesadaran akan murka [Allah], dengan yang mana ia begitu tertekan dan diliputi… penderitaan kematian dan neraka meliputi dia dari berbagai sisi… hatinya telah siap untuk diremukkan; ia bahkan dibawa masuk ke dalam debu kematian (John Gill, D.D., An Exposition of the New Testament, The Baptist Standard Bearer, 1989 reprint, volume I, hal. 334; komentar untuk Matius 26:37).

Mengapa Yesus menderita sendirian di sana di Taman itu? Saya percaya bahwa dosa-dosa kita sudah mulai ditanggung-Nya malam itu. Ia telah menanggung dosa-dosa kita untuk dibawa ke kayu Salib pagi berikutnya.

“Ia sendiri telah memikul dosa kita di dalam tubuh-Nya di kayu salib, supaya kita, yang telah mati terhadap dosa, hidup untuk kebenaran. Oleh bilur-bilur-Nya kamu telah sembuh”
       (I Petrus 2:24).

Pada akhirnya, pada tengah malam, para penjaga Bait Suci datang dan menangkap Dia dengan tuduhan palsu. Mereka menyeret Dia ke hadapan Imam Besar. Mereka meludahi wajah-Nya. Mereka menjenggut jenggot-Nya. Mereka meninju wajah-Nya. Mereka merantai Dia untuk mencambuk dan memukul Dia sampai punggung-Nya mengalir darah. Joseph Hart berkata,

Lihat betapa tenangnya Yesus berdiri, Terhina di [tempat yang sangat mengerikan ini]
Orang-orang berdosa telah membelenggu tangan Yang Mahakuasa , Dan meludahi wajah
           Pencipta mereka. 

Dengan duri menusuk dan melukai kepala-Nya, Mengalir darah dari setiap luka itu;
Punggung-Nya yang penuh dengan luka cambukan, Namun cambuk yang lebih tajam menusuk
          jantung-Nya.

Dipakukan di kayu terkutuk dalam keadaan telanjang, Menjadi tontonan bumi dan sorga,
Tontonan luka menganga dan darah, Luka dari keajaiban kasih!

Lihatlah wajah yang pucat dan lemah, Kepala yang terkulai, mata yang pancarkan penderitaan itu!
Lihatlah penderitaan dan kehinaan Juruselamat kita yang tergantung menderita, dan mati!
   (“His Passion” by Joseph Hart, 1712-1768).

Kristus menderita, mencucurkan darah dan mati dalam kematian yang sangat mengerikan, agar Anda dapat diselamatkan dari penghukuman atas dosa-dosa Anda. Ia mati menggantikan tempat kita, membayar penghukuman dosa-dosa kita!

“Engkau akan menamakan Dia YESUS, karena Dialah yang akan menyelamatkan umat-Nya dari dosa mereka”
       (Matius 1:21).

III. Ketiga, siapa yang Ia selamatkan.

“Engkau akan menamakan Dia YESUS, karena Dialah yang akan menyelamatkan umat-Nya dari dosa mereka”
       (Matius 1:21).

Bersama Luther, saya percaya bahwa Kristus telah mati untuk semua umat manusia. Namun tidak semua manusia akan diselamatkan. Calvin sendiri (walaupun tidak semua datang kemudian) berkata bahwa kematian Kristus “cukup untuk semua orang, namun efisien [efektif] hanya untuk orang pilihan.” Saya setuju dengan pernyataan itu. “Dialah yang akan menyelamatkan umat-Nya dari dosa mereka.” Orang-orang yang masih tidak bertobat tidak akan diselamatkan oleh kematian Kristus di kayu Salib. Dr. Gill berkata bahwa “umat-Nya” di sini berarti “… semua orang pilihan Allah, entah itu orang Yahudi maupun bukan Yahudi, yang telah diberikan kepada-Nya oleh Bapa-Nya… yang dibuat dengan sukarela pada hari kuasa-Nya atas mereka, untuk diselamatkan oleh Dia dengan cara-Nya sendiri. Dan Dialah yang menyelamatkan dari dosa-dosa mereka, dari semua dosa, dosa asal maupun dosa perbuatan; dari dosa yang tersembunyi maupun terbuka; dari dosa hati, perkataan dan hidup…. dari rasa bersalah, penghukuman, dan kutuk kuasa dosa, melalui penderitaan dan kematian-Nya” (Dr. John Gill, ibid.; hal. 8; komentar untuk Matius 1:21).

Kemudian, siapa yang akan diselamatkan dari dosa-dosa mereka oleh Yesus? Mereka adalah orang-orang yang “di dalam Dia Allah telah memilih… sebelum dunia dijadikan” (Efesus 1:4).

“Engkau akan menamakan Dia YESUS, karena Dialah yang akan menyelamatkan umat-Nya dari dosa mereka”
       (Matius 1:21).

Apakah Anda adalah salah satu orang pilihan? Apakah Anda adalah salah satu dari umat-Nya, yang dipilih oleh Allah sebelum dunia dijadikan? Anda hanya dapat menjadi salah satu dari “umat-Nya” jika Allah membawa Anda ke bawah keinsafan akan dosa, menunjukkan di mana Anda begitu menyadari dosa-dosa Anda. Orang-orang yang pernah diterangi hatinya namun tidak peduli tidak akan mengalami pertobatan sejati. Hanya orang-orang yang merasa jijik dengan diri mereka sendiri, dan terbebani oleh dosa mereka, yang akan melihat kebutuhan mereka akan Yesus. Hanya orang-orang yang ditarik kepada Yesus yang dihitungkan sebagai umat-Nya.

“Engkau akan menamakan Dia YESUS, karena Dialah yang akan menyelamatkan umat-Nya dari dosa mereka”
       (Matius 1:21).

Dalam lagu Natal yang indah yang digubahnya Dr. John R. Rice berkata bahwa Yesus telah “Lahir untuk mati bagi orang-orang berdosa,”

Yesus, Bayi Yesus, Anak Allah dan Anak Manusia,
   Dicobai, miskin dan menderita,
Tak seorang pun mengenal kita sebagaimana Dia dapat mengenal kita!
   Suci, benar, tiada noda, korban yang sempurna.
Oleh darah penebusan-Nya, Allah dan orang berdosa berjumpa di dalam Dia.
   Yesus, Bayi Yesus, menapaki jalan panjang salib.
Lahir untuk mati bagi orang-orang berdosa, lahir untuk disalibkan kemudian!
   (“Jesus, Baby Jesus” by Dr. John R. Rice, 1895-1980).

(AKHIR KHOTBAH)
Anda dapat membaca khotbah-khotbah Dr. Hymers setiap minggu di Internet
di www.realconversion.com. Klik di “Khotbah Indonesia.”

You may email Dr. Hymers at rlhymersjr@sbcglobal.net, (Click Here)
or you may write to him at P.O. Box 15308, Los Angeles, CA 90015.
Or phone him at (818)352-0452.

Pembacaan Alkitab Sebelum Khotbah oleh Dr. Kreighton L. Chan: Matius 1:18-21.
Persembahan Lagu Solo Sebelum Khotbah oleh Mr. Benjamin Kincaid Griffith:
“Jesus, Baby Jesus” (by Dr. John R. Rice, 1895-1980).


GARIS BESAR KHOTBAH

LAHIR UNTUK MATI BAGI ORANG-ORANG BERDOSA –
KHOTBAH NATAL

(BORN TO DIE FOR SINNERS – A CHRISTMAS SERMON)

oleh Dr. R. L. Hymers, Jr.

“Janganlah engkau takut mengambil Maria sebagai isterimu, sebab anak yang di dalam kandungannya adalah dari Roh Kudus. Ia akan melahirkan anak laki-laki dan engkau akan menamakan Dia YESUS, karena Dialah yang akan menyelamatkan umat-Nya dari dosa mereka” (Matius 1:20-21).

I.   Pertama, Nama-Nya, Kisah Rasul 4:12.

II.  Kedua, keselamatan yang Ia bawa, I Korintus 15:3;
I Petrus 3:18; Matius 26:36-38; Markus 14:32-34;
Lukas 22:39-44; Yesaya 53:10; I Petrus 2:24.

III. Ketiga, siapa yang Ia selamatkan, Efesus 1:4.