Print Sermon

Tujuan dari situs ini adalah untuk menyediakan manuskrip dan video khotbah gratis kepada para pendeta dan misionaris di seluruh dunia, terutama Dunia Ketiga, di mana hanya ada sedikit sekolah seminari teologi atau sekolah Alkitab.

Naskah-naskah khotbah dan video ini diakses oleh sekitar 1,500,000 komputer di lebih dari 221 negara setiap tahunnya di www.sermonsfortheworld.com. Ratusan orang lainnya menyaksikan video di YouTube, tetapi mereka akan segera meninggalkan YouTube dan mengunjungi langsung ke website kami. Naskah-naskah khotbah ini disajikan dalam 46 bahasa kepada sekitar 120,000 komputer setiap bulannya. Naskah-naskah khotbah tidak dilindungi hak cipta. Jadi para pengkhotbah boleh menggunakannya tanpa seijin kami. Silahkan klik di sini untuk mengetahui bagaimana Anda dapat memberikan donasi setiap bulan untuk membantu kami dalam pekerjaan besar pemberitaan Injil ke seluruh dunia ini.

Kapanpun Anda menulis pesan untuk Dr. Hymers, selalu sebutkan kepada beliau negara di mana Anda tinggal. Surel Dr. Hymers adalah rlhymersjr@sbcglobal.net. .




KEGILAAN MUSIM LIBURAN!

(HOLIDAY MADNESS!)

Oleh Dr. R. L. Hymers, Jr.
Diterjemahkan oleh Dr. Edi Purwanto

Khotbah ini dikhotbahkan di Baptist Tabernacle of Los Angeles
Pada Kebaktian Minggu Pagi, 7 November 2010

“Hati anak-anak manusiapun penuh dengan kejahatan, dan kebebalan ada dalam hati mereka seumur hidup, dan kemudian mereka menuju alam orang mati” (Pengkhotbah 9:3).


Raja Salomo yang menulis Kitab Pengkhotbah. Ini adalah catatan tentang berbagai pengalaman yang Salomo miliki dalam hidup. Ia mencoba mencari segala sesuatu yang akan memberikan kepuasan bagi jiwanya. Ia berusaha mengejar pengetahuan. Ia berusaha mengejar kesenangan. Ia berusaha untuk menjadi kaya. Ia berusaha hidup saleh. Ia berusaha mencari ketenaran. Ia berusaha mengejar moralitas. Ia akhirnya sampai pada suatu kesimpulan bahwa “segala sesuatu adalah kesia-siaan dan usaha menjaring angin” (Pengkhotbah 1:14, 2:11, 17). Ia telah mencari segala sesuatu, dan telah mencoba segala sesuatu, dan semuanya nampak sia-sia dan kosong. Ini memimpin dia untuk menyimpulkan, bersama dengan Rasul Yohanes, bahwa “dunia ini sedang lenyap dengan keinginannya” (I Yohanes 2:17).

Pengkhotbah 9:3 adalah ayat yang sangat pesimistis. Ini mempresentasikan pandangan yang sangat negatif tentang umat manusia. Namun saya percaya Raja Salomo sungguh benar. Ia membuat tiga pernyataan dalam ayat ini yang sungguh benar, dan harmonis dengan keseluruhan pengajaran Alkitab.

“Hati anak-anak manusiapun penuh dengan kejahatan, dan kebebalan ada dalam hati mereka seumur hidup, dan kemudian mereka menuju alam orang mati” (Pengkhotbah 9:3).

I. Pertama, Raja Salomo berkata, “Hati anak-anak manusiapun penuh dengan kejahatan.”

Ia membuat ini jelas dalam ayat lain, ketika ia berkata,

“Sesungguhnya, di bumi tidak ada orang yang saleh: yang berbuat baik dan tak pernah berbuat dosa!” (Pengkhotbah 7:20).

“Hati anak-anak manusiapun penuh dengan kejahatan.” Itu bukan seperti apa yang kebanyakan orang percaya hari ini. Lagi dan lagi kita mendengar orang berkata, “Saya percaya bahwa manusia pada dasarnya baik.” Namun pandangan itu tidak didukung oleh akal atau pun Alkitab! Akal menunjukkan bahwa manusia “penuh dengan kejahatan”! Bacalah Suratkabar. Lihatlah berita-berita di TV. Kita melihat banyak orang melakukan kejahatan dan sangat sedikit yang baik. Bahkan apa yang Nampak “baik” sesungguhnya lahir dari egoisme dan kesombongan diri, dan bahkan kejahatan moral! Lagi dan lagi akal menunjukkan kebenaran penuh dari perkataan-perkataan Salomo di sini, “Hati anak-anak manusiapun penuh dengan kejahatan.”

Kemudian bacalah Kitab Suci. Dari permulaan sampai akhir Alkitab kita diberitahu tentang natur manusia yang penuh dosa, kerusakan totalnya. Sebelum air bah,

“Ketika dilihat TUHAN, bahwa kejahatan manusia besar di bumi dan bahwa segala kecenderungan hatinya selalu membuahkan kejahatan semata-mata” (Kejadian 6:5).

Dalam khotbahnya yang terkenal “Dosa Asal,” seorang penginjil besar John Wesley (1703-1791), berkata bahwa manusia sekarang ini sama dengan mereka yang hidup sebelum zaman Air Bah. John Wesley berkata,

Ribuan tahun setelah [zaman Air Bah], Allah menyatakan melalui Daud, “[Mereka semua telah menyeleweng, semuanya telah bejat; tidak ada yang berbuat baik, seorangpun tidak,” Mazmur 14:3; Roma 3:10]. Dan ini juga disampaikan oleh semua kesaksian para Nabi… Sehingga Yesaya [berkata,] “Seluruh kepala sakit dan seluruh hati lemah lesu. Dari telapak kaki sampai kepala tidak ada yang sehat: bengkak dan bilur dan luka baru, tidak dipijit dan tidak dibalut dan tidak ditaruh minyak” [Yesaya 1:5-6]. Catatan yang sama diberikan oleh semua Rasul. Dari semua ini kita belajar, berhubungan dengan manusia dalam keadaan alaminya… bahwa “segala kecenderungan hatinya” masih jahat, “selalu jahat,” dan “membuahkan kejahatan semata-mata” (John Wesley, M.A., “Original Sin,” The Works of John Wesley, Baker Book House, 1979 reprint, volume VI, hal. 57, 58).

Nabi Yeremia berkata,

“Betapa liciknya hati, lebih licik dari pada segala sesuatu, hatinya sudah membatu: siapakah yang dapat mengetahuinya?”
       (Yeremia 17:9).

Jadi, kita melihat bahwa Alkitab, dari permulaan hingga akhir, mendukung pernyataan Salomo, “Hati anak-anak manusiapun penuh dengan kejahatan.”

II. Kedua, Raja Salomo berkata, “dan kebebalan ada dalam hati mereka seumur hidup.”

“Hati anak-anak manusiapun penuh dengan kejahatan, dan kebebalan ada dalam hati mereka seumur hidup, dan kemudian mereka menuju alam orang mati” (Pengkhotbah 9:3).

Kata Ibrani yang diterjemahkan “kebebalan” di sini datang dari akar kata yang berarti “bodoh” (Strong, #1984). Kata yang digunakan adalah “howlelah” dan ini berarti “kegilaan” (Strong, #1947). Kegilaan, gelap mata, pengacau, liar – itu adalah gambarannya! “Kebebalan ada dalam hati mereka seumur hidup.” Matthew Henry berkata bahwa manusia “… sekarang adalah orang-orang gila, dan semua kesenangan mereka harap sebagai berkat namun seperti… mimpi dan khayalan orang gila” (Matthew Henry’s Commentary on the Whole Bible, Hendrickson Publishers, 1996 reprint, volume 3, hal. 849; catatan untuk Pengkhotbah 9:3). Kegilaan dari hati manusia meluas ke berbagai bentuk penyembahan berhala. Nabi Yeremia berkata, “mereka menjadi gila oleh berhala-berhala mereka!” (Yeremia 50:38) – “dan kebebalan ada dalam hati mereka seumur hidup” (Pengkhotbah 9:3). Manusi di zaman kita juga “menjadi gila oleh berhala-berhala mereka” – berhala-berhala pornografi, materialisme, kesenangan, dan berhala besar dari “kesenangan.”

“Musim liburan” adalah saat tiap tahun ketika kegilaan hati manusia ditunjukkan secara terbuka. Kegilaaan hati manusia pada liburan Thanksgiving, Natal dan Tahun Baru meletus seperti letusan gunung berapi! Dr. A. W. Tozer (1897-1963) berkata,

Semacam kegilaan sedang mengenggam penduduk, dan kemudian mulai itu… usaha gila-gilaan semua orang mulai mencari tempat lain selain tempat di mana mereka berada. Tidak seorang pun berhenti untuk bertanya tentang segala hal, namun secara praktis setiap orang yang tidak berada di rumah sakit atau penjara bergabung dalam penyerbuan umum dari satu tempat ke tempat lain lalu kembali lagi. Dorongan hati yang tidak dapat ditolak menguasai kebanyakan dari kita seperti debu tertiup angin, dan memutar serta mengocok kita sehingga terombang-ambing dan berbahaya… (A. W. Tozer, D.D., “Midsummer Madness,” in God Tells the Man Who Cares, Christian Publications, 1970 edition, hal. 127). Baca tentang Dr. Tozer di sini.

Apa yang Dr. Tozer katakan tentang “Puncak Kegilaan” lebih dari empat puluh tahun yang lalu, sekarang masih sama, jika tidak lebih dari itu, untuk kegilaan “musim liburan” Musim Gugur dan Musim Dingin! Orang-orang dengan liarnya melakukan “usaha gila-gilaan” untuk memperoleh “kesenangan” dan “menyerbu tempat lain selain di mana mereka berada” pada waktu Thanksgiving, Natal dan Tahun Baru.

Minggu lalu adalah hari Halloween. Seorang wanita muda yang datang ke gereja ini beberapa kali berkata bahwa ia harus tidak datang ke gereja untuk “mempersiapkan pakaian” yang akan dipakai pada Halloween. Ia harus tidak ibadah pada kebaktian Minggu pukul 10.30 AM untuk mulai mempersiapkan pakaian yang akan dipakai pada acara Halloween! Sementara, pesta Halloween mulai pukul 2:00 siang hari, dan itu menyita beberapa jamnya untuk mempersiapkan pakaian seperti tukang sihir atau seorang peri – atau seperti Vampir – atau apalah itu! Betapa ini adalah kegilaan musim liburan? “Mereka menjadi gila oleh berhala-berhala mereka!” (Yeremia 50:38) “Kebebalan ada dalam hati mereka seumur hidup” (Pengkhotbah 9:3).

Dan itu akan menjadi lebih buruk lagi! Dalam kegilaan “musim liburan,” orang-orang akan meninggalkan rumah, seperti yang dikatakan Dr. Tozer, dalam “suatu penyerbuan umum”.. “untuk pergi dari satu tempat ke tempat lain selain di mana mereka berada.” Kebanyakan orang bahkan tidak mau memutuskan untuk tinggal di rumah dan pulang ke gereja pada perayaan Thanksgiving, Natal, dan Tahun Baru! “Dorongan hati yang tidak dapat ditolak menguasai kebanyakan dari kita seperti debu tertiup angin” – dan melempar mereka dengan gilanya ke daerah lain ke jurang kesakitan mereka sendiri dalam pengejaran gila-gilaan menjadi idola Amerika – yang dinamakan dengan “kesenangan.”

Ketika saya masih anak-anak di tahun 1940-an orang-orang tinggal di rumah dan pergi ke gereja pada musim “liburan.” Namun hari ini mereka lebih suka untuk melakukan “kegilaan” pada waktu Thanksgiving, Natal dan Tahun Baru. “Kebebalan ada dalam hati mereka” membawa mereka dari rumah dan gereja mereka ke usaha gila untuk menyembah berhala besar dari “kesenangan.” Anda tidak dapat mengharapkan orang-orang “gila” untuk tinggal di gereja pada waktu Thanksgiving, Natal dan Tahun Baru, bukan? Pikiran ini sedang menyerang pikiran gila manusia modern yang mengutamakan kesenangan.

Saya pernah diserang sebagai tirani “legalistik” – dan lebih buruk lagi – karena saya meminta anak-anak muda untuk berada di gereja mereka pada waktu “musim liburan.” Namun saya tidak menyerah! Kristus berkata,

“Berbahagialah kamu, jika karena Anak Manusia orang membenci kamu, dan jika mereka mengucilkan kamu, dan mencela kamu serta menolak namamu sebagai sesuatu yang jahat. Bersukacitalah pada waktu itu dan bergembiralah, sebab sesungguhnya, upahmu besar di sorga; karena secara demikian juga nenek moyang mereka telah memperlakukan para nabi” (Lukas 6:22-23).

Saya mau setiap pengkhotbah memiliki keberanian untuk berbicara menentang “kegilaan musim liburan” seperti yang dilakukan oleh Dr. A. W. Tozer! Kita membutuhkan suara-suara kenabian seperti suara Tozer untuk menyelamatkan jemaat kita dari kegilaan “tarian kematian” ini -- seperti kegagalan ekonomi kita, dan kehancuran budaya kita – dan orang-orang kita menyerukan lagi dan lagi untuk mencari kekayaan, dan jalan-jalan, dan “kesenangan,” dan kegiatan-kegiatan olah raga, dan pesta pora! Hancur bersama Las Vegas! Hancur bersama San Francisco – dan San Diego! Sodom an Gomora, “dan kota-kota sekitarnya” (Yudas 7), tidak ada tempat untuk menghindari Thanksgiving, Natal, atau Tahun Baru! Menghindari kegilaan “musim liburan”! Ada di gereja, bersama dengan umat Tuhan, menyembah Kristus, dari pada berhala besar dari “kesenangan.”

“Keluarlah kamu dari antara mereka, dan pisahkanlah dirimu dari mereka, firman Tuhan” (II Korintus 6:17).

Keluarlah dari kegilaan “musim liburan”! Namun masih ada kalimat terakhir dari ayat kita ini.

III. Ketiga, Raja Salomo berkata, “dan kemudian mereka menuju alam
orang mati.”

Mari berdiri dan membaca Pengkhotbah 9:3 dengan lantang.

“Hati anak-anak manusiapun penuh dengan kejahatan, dan kebebalan ada dalam hati mereka seumur hidup, dan kemudian mereka menuju alam orang mati” (Pengkhotbah 9:3).

Anda dipersilahkan duduk kembali. “Dan kemudian mereka menuju alam orang mati.”

Mati! Itu adalah apa yang datang setelah kegilaan hidup. Mati! Realitas sesungguhnya, realitas dingin dari kematian tidak dapat dihindari dengan lari kepada berhala Satanik dari “kesenangan.” Tidak, tidak akan adakesenangandi dalam kubur! Alkitab berkata,

“Orang kaya itu juga mati, lalu dikubur. Dan sementara ia menderita sengsara di alam maut ia memandang ke atas”
      (Lukas 16:23).

Yesus berkata, “Dan mereka ini akan masuk ke tempat siksaan yang kekal” (Matius 25:46).

“Hati anak-anak manusiapun penuh dengan kejahatan, dan kebebalan ada dalam hati mereka seumur hidup, dan kemudian mereka menuju alam orang mati” (Pengkhotbah 9:3).

Dr. John Gill berkata,

Setelah semua kegilaan hidup mereka, mereka mati dan masuk ke dalam kematian… mereka turun ke neraka (John Gill, D.D., An Exposition of the Old Testament, The Baptist Standard Bearer, 1989 reprint, volume IV, hal. 607; Komentar untuk Pengkhotbah 9:3).

Hal yang paling penting dalam hidup bukan mengejar kesenangan. “Bersenang-senang” sekarang tidak akan berarti apa-apa dalam kekekalan, jika Anda mati dalam keadaan belum siap berjumpa dengan Allah di Pengadilan Terakhir. Anda harus merasakan keinsafan akan dosa Anda. Anda harus berbalik dari dosa kepada Kristus. Anda harus dibawa kepada Kristus melalui anugerah, dan disucikan dari dosa-dosa Anda oleh Darah kekal-Nya! Yesus berkata, “Kamu harus dilahirkan kembali” (Yohanes 3:7).

Salomo sudah tua pada waktu ia menulis Kitab Pengkhotbah. Ia sedang berbicara seperti seorang ayah kepada anak-anaknya. Saya sendiri telah hidup dalam dunia ini hampir 70 tahun. Saya sedang berbicara kepada Anda seperti seorang paman tua pagi ini. Saya ingin Anda membuat sukses kehidupan Kristen, dan saya berharap Anda mau mendengarkan saya. Di akhir Kitab Pengkhotbah Salomo berkata, “Ingatlah akan Penciptamu pada masa mudamu” (Pengkhotbah 12:1). Masa muda adalah masa untuk berpikir dengan serius tentang kekekalan. Saya berharap Anda anak-anak muda ini mau mendengarkan saya karena, seperti Salomo, saya telah hampir 70 tahun melihat kehidupan ini. Saya tahu bahwa penting bagi Anda untuk mencari Kristus, dan berpikir tentang kekekalan sekarang, ketika Anda masih muda. Perhatikanlah kata-kata dalam pujian yang dinyayikan oleh Mr. Griffith sebelum khotbah ini.

Di manakah engkau akan menghabiskan kekekalan?
Pertanyaan ini datang kepada Anda dan saya;
Apakah yang akan menjadi jawaban akhir?
Di manakah engkau akan menghabiskan kekekalan?
Kekekalan! Kekekalan! Di mana engkau akan menghabiskan Kekekalan?
   (“Where Will You Spend Eternity?” by Elisha A. Hoffman, 1839-1929).

Berpikirkan tentang kekekalan dapat menyelamatkan Anda dari kekacauan “kegilaan musim liburan” yang membinasakan jiwa ini.

(AKHIR KHOTBAH)
Anda dapat membaca khotbah-khotbah Dr. Hymers setiap minggu di Internet
di www.realconversion.com. Klik di “Khotbah Indonesia.”

You may email Dr. Hymers at rlhymersjr@sbcglobal.net, (Click Here)
or you may write to him at P.O. Box 15308, Los Angeles, CA 90015.
Or phone him at (818)352-0452.

Pembacaan Alkitab Sebelum Khotbah oleh Dr. Kreighton L. Chan: Lukas 16:19-26.
Persembahan Lagu Solo Sebelum Khotbah oleh Mr. Benjamin Kincaid Griffith:
“Where Will You Spend Eternity?” (by Elisha A. Hoffman, 1839-1929).


GARIS BESAR KHOTBAH

KEGILAAN MUSIM LIBURAN!

(HOLIDAY MADNESS!)

Oleh Dr. R. L. Hymers, Jr.

“Hati anak-anak manusiapun penuh dengan kejahatan, dan kebebalan ada dalam hati mereka seumur hidup, dan kemudian mereka menuju alam orang mati” (Pengkhotbah 9:3).

(Pengkhotbah 1:14; 2:11, 17; I Yohanes 2:17)

I.   Pertama, Raja Salomo berkata, “Hati anak-anak manusiapun penuh
dengan kejahatan,” Pengkhotbah 7:20; Kejadian 6:5; Mazmur 14:3;
Roma 3:10; Yesaya 1:5-6; Yeremia 17:9.

II.  Kedua, Raja Salomo berkata, “dan kebebalan ada dalam hati mereka
seumur hidup,” Yeremia 50:38; Lukas 6:22-23; Yudas 7;
II Korintus 6:17.

III. Ketiga, Raja Salomo berkata, “dan kemudian mereka menuju alam
orang mati,” Lukas 16:22-23; Matius 25:46; Yohanes 3:7;
Pengkhotbah 12:1.