Print Sermon

Tujuan dari situs ini adalah untuk menyediakan manuskrip dan video khotbah gratis kepada para pendeta dan misionaris di seluruh dunia, terutama Dunia Ketiga, di mana hanya ada sedikit sekolah seminari teologi atau sekolah Alkitab.

Naskah-naskah khotbah dan video ini diakses oleh sekitar 1,500,000 komputer di lebih dari 221 negara setiap tahunnya di www.sermonsfortheworld.com. Ratusan orang lainnya menyaksikan video di YouTube, tetapi mereka akan segera meninggalkan YouTube dan mengunjungi langsung ke website kami. Naskah-naskah khotbah ini disajikan dalam 46 bahasa kepada sekitar 120,000 komputer setiap bulannya. Naskah-naskah khotbah tidak dilindungi hak cipta. Jadi para pengkhotbah boleh menggunakannya tanpa seijin kami. Silahkan klik di sini untuk mengetahui bagaimana Anda dapat memberikan donasi setiap bulan untuk membantu kami dalam pekerjaan besar pemberitaan Injil ke seluruh dunia ini.

Kapanpun Anda menulis pesan untuk Dr. Hymers, selalu sebutkan kepada beliau negara di mana Anda tinggal. Surel Dr. Hymers adalah rlhymersjr@sbcglobal.net. .




KRISTUS DAN SAUDARA-NYA – KHOTBAH KEBANGKITAN

(CHRIST AND HIS BROTHER – A RESURRECTION SERMON)

oleh Dr. R. L. Hymers, Jr.
diterjemahkan oleh Dr. Edi Purwanto

Khotbah ini dikhotbahkan di Baptist Tabernacle of Los Angeles
Kebaktian Minggu, 25 April 2010

“Selanjutnya Ia menampakkan diri kepada Yakobus, kemudian kepada semua rasul” (I Korintus 15:7).


Ada banyak teori tentang kebangkitan Yesus. Salah satunya adalah apa yang disampaikan oleh Dr. Hugh Schonfield dalam bukunya yang berjudul The Passover Plot. Saya ingat membaca buku itu ketika buku itu terbit untuk pertama kalinya pada tahun 1965. Schonfield berkata bahwa Yesus pernah berpesan kepada Yusuf Arimathea untuk memindahkan tubuh-Nya dari kubur agar Ia akan nampak sebagai Mesias. Ia berkata bahwa berbagai penampakan kebangkitan Kristus adalah kasus kesalahan identitas – dan bahwa keberanian para murid setelah itu adalah karena fakta omong kosong yang telah mengelabuhi mereka, dan mereka tidak tahu kebenaran yang sesungguhnya. Dr. Norman Geisler menunjukkan lemahnya teori itu dalam bukunya, When Skeptics Ask:

Masalah itu dapat diringkaskan dengan pertanyaan berikut ini “Mengapa, kapan, dan di mana?” Mengapa ia memindahkan atau mencuri tubuh itu? Yusuf benar-benar tidak memiliki alasan untuk melakukan itu… Kapan ia dapat memindahkan tubuh itu?... di sana ada tentara Romawi yang menjaga tepat di depan kubur (Matius 27:62-66). Pagi berikutnya para wanita datang ke kubur itu pada waktu fajar menyinsing (Lukas 24:1). Tidak ada kesempatan untuk mencuri tubuh itu. Dan jika ia telah mencurinya, di mana ia meletakkan tubuh itu? Tubuh itu tidak pernah ditemukan dan bahkan hampir dua bulan setelah itu para murid mulai berkhotbah. Mereka memiliki banyak waktu untuk menyingkap penipuan itu jika memang benar demikian… Tidak ada motif, tidak ada kesempatan, atau metode untuk mendukung teori ini, dan teori ini tidak memberikan penjelasan tentang penampakan Kristus dalam tubuh kebangkitan-Nya (Norman L. Geisler, Ph.D. and Ronald M. Brooks, Th.M., When Skeptics Ask, Baker Books, 2001 edition, hal. 123-124).

Dr. Geisler juga berkata,

Bukti yang paling menonjol bahwa Yesus telah bangkit dari antara orang mati adalah bahwa Ia telah dilihat oleh lebih dari 500 orang pada dua belas kesempatan yang berbeda. Laporan meyakinan yang tercatat dalam I Korintus 15:3-5 berasal dari para saksi paling awal dalam kehidupan gereja, yang dirumuskan dalam beberapa tahun setelah kematian Yesus. Oleh karena itu, ini memiliki keandalan historis besar (ibid., hal. 125; cf. Gary R. Habermas, Ph.D., Ancient Evidence for the Life of Jesus, Thomas Nelson Publishers, 1984, hal. 125-126).

Salah satu bukti yang paling menonjol tentang kebangkitan Kristus dari antara orang mati adalah kenyataan bahwa,

“…Ia menampakkan diri kepada Yakobus” (I Korintus 15:7).

Tafsiran Alkitab Dr. Gaebelein mengatakan, “Yakobus yang ditekankan dalam ay. 7 tentu bukan salah satu dari dua rasul yang bernama [Yakobus] ... sejak semua rasul disebutkan pada kalimat berikutnya dan tentunya nama ini bukan termasuk rasul. Sebaliknya, nama ini seharusnya mengacu kepada saudara tiri Tuhan (Mat. 13:33), yang, bersama saudara-saudaranya, kemudian bergabung dengan kelompok para rasul (Kis. 1:14) dan telah menjadi pemimpin terkemuka di jemaat Yerusalem (Kis. 15:13)… semua bukti ini (ay. 5-8) diterima oleh Paulus dari para saksi mata” (Frank E. Gaebelein, D.D., General Editor, The Expositor’s Bible Commentary, Zondervan Publishing House, 1981 edition, volume 10, hal. 282; catatan untuk I Korintus 15:7).

Jadi kita menyimpulkan, bersama dengan hampir semua tafsiran Alkitab, bahwa Yakobus yang berjumpa dengan Yesus setelah kebangkitan-Nya adalah saudara tiri-Nya.

“…Ia menampakkan diri kepada Yakobus” (I Korintus 15:7).

Apakah bukti yang lebih baik yang dapat kita miliki bahwa Kristus telah bangkit dari antara orang mati? Orang yang tidak mengenal Yesus mungkin saja tertipu. Namun saudara Yesus sendiri tidak akan mungkin tertipu. Seseorang akan sangat mengenal saudaranya sendiri! Karena mereka dibesarkan secara bersama-sama, dan telah mengenal satu dengan lainnya secara intim dari sejak masa kanak-kanak! Lebih dari itu, Yakobus pernah menjadi orang yang tidak percaya, seorang skeptis yang tidak percaya bahwa Yesus adalah Mesias. Ini membuat fakta ini lebih menarik ketika kita membaca,

“…Ia menampakkan diri kepada Yakobus” (I Korintus 15:7).

Marilah kita memperhatikan catatan tentang kesaksian Yakobus di sini.

I. Pertama, Yakobus adalah orang yang tidak percaya.

Kitab Suci menujukkan dengan jelas bahwa Yakobus dulunya bukanlah orang percaya. Ia tidak menerima Yesus yang adalah saudaranya sendiri sebagai nabi – apalagi sebagai Mesias dan Anak Allah! Injil Marus berkata bahwa orang-orang Nazaret, kampung halaman Yesus, menolak Dia. Mereka berkata,

“Bukankah Ia ini tukang kayu, anak Maria, saudara Yakobus, Yoses, Yudas dan Simon? Dan bukankah saudara-saudara-Nya yang perempuan ada bersama kita?" Lalu mereka kecewa dan menolak Dia. Maka Yesus berkata kepada mereka: "Seorang nabi dihormati di mana-mana kecuali di tempat asalnya sendiri, di antara kaum keluarganya dan di rumahnya." Ia tidak dapat mengadakan satu mujizatpun di sana, kecuali menyembuhkan beberapa orang sakit dengan meletakkan tangan-Nya atas mereka. Ia merasa heran atas ketidakpercayaan mereka. Lalu Yesus berjalan keliling dari desa ke desa sambil mengajar”
       (Markus 6:3-6).

Keluarga-Nya sendiri, termasuk saudara-Nya yang bernama Yakobus, tidak percaya di dalam Dia.

“Ia merasa heran atas ketidakpercayaan mereka” (Markus 6:6).

Ini jelas bahwa saudara tiri Kristus yang bernama Yakobus tidak percaya di dalam Dia. Kita diberitahu secara spesifik di dalam Injil Yohanes,

“Sebab saudara-saudara-Nya sendiripun tidak percaya kepada-Nya” (Yohanes 7:5).

Dr. John R. Rice berkata tentang ayat ini,

Saudara-saudara Yesus – Yakobus, Yoses, Simon dan Yudas… tidak diselamatkan sebelum penyaliban (John R. Rice, D.D., The Son of God, Sword of the Lord Publishers, 1976, hal. 158; catatan untuk Yohanes 7:5).

Kemudian, lagi, Matius pasal dua belas menunjukkan bahwa ibu dan keempat saudara-Nya belum percaya di dalam Dia.

“Ketika Yesus masih berbicara dengan orang banyak itu, ibu-Nya dan saudara-saudara-Nya berdiri di luar dan berusaha menemui Dia. Maka seorang berkata kepada-Nya: "Lihatlah, ibu-Mu dan saudara-saudara-Mu ada di luar dan berusaha menemui Engkau." Tetapi jawab Yesus kepada orang yang menyampaikan berita itu kepada-Nya: "Siapa ibu-Ku? Dan siapa saudara-saudara-Ku?" Lalu kata-Nya, sambil menunjuk ke arah murid-murid-Nya: "Ini ibu-Ku dan saudara-saudara-Ku! Sebab siapapun yang melakukan kehendak Bapa-Ku di sorga, dialah saudara-Ku laki-laki, dialah saudara-Ku perempuan, dialah ibu-Ku”
     (Matius 12:46-50).

Di dalam ayat ini ibu dan saudara-saudara Yesus berusaha untuk menginterupsi Yesus ketika Ia sedang berkhotbah. Dr. Rice berkata, “Saudara-saudaranya ini jelas belum bertobat pada waktu itu dan belum percaya di dalam Yesus” (John R. Rice., D.D., The King of the Jews, Sword of the Lord Publishers, 1980, hal. 189). Tentunya Yakobus adalah salah satu dari antara mereka – dalam keadaan yang belum bertobat. Dr. Rice berkata ada “kesinisan dalam penolakan mereka akan klaim-Nya sebagai Mesias” (The Son of God, ibid.). Sekarang, mari kita meninggalkan Yakobus yang sinis dan menolak Yesus saudaranya.

II. Kedua, Yakobus bertobat.

Ketika Yakobus mencoba untuk menginterupsi khotbah Yesus ia “berdiri di luar” (Matius 12:46). Namun setelah Kristus bangkit dari antara orang mati ia ada di dalam! “Setelah mereka tiba di kota [mereka bersama dengan] Maria, ibu Yesus, dan dengan saudara-saudara Yesus” (Kisah Rasul 1:13-14). Yakobus telah ada di dalam, di dalam persekutuan doa itu di ruang atas setelah Yesus bangkit dari antara orang mati! Yakobus ada di sana, salah satu dari “saudara-saudara-Nya.” Ia akhirnya bertobat The Illustrated Dictionary of the Bible berkata,

Setelah penyaliban Yesus, bagaimanapun, Yakobus menjadi orang percaya. Paulus menunjukkan bahwa Yakobus adalah saksi mata untuk penyaliban Yesus (The Illustrated Dictionary of the Bible, Herbert Lockyer, D.D., editor, Thomas Nelson Publishers, 1986, hal. 533).

The International Standard Bible Encyclopedia berkata,

…benih-benih pertobatan telah ditabur di dalam dia, karena, setelah penyaliban itu, ia masih tetap ada di Yerusalem bersama dengan saudara-saudara dan ibunya, dan bergabung dengan kelompok orang-orang percaya mula-mula yang “bertekun dengan sehati dalam doa bersama-sama” (Kis. 1:14)…. Yakobus adalah salah satu saksi mata paling awal untuk kebangkitan itu, karena, setelah kebangkitan itu Tuhan telah menampakkan diri-Nya sendiri kepada lima ratus orang, “Ia menampakkan diri kepada Yakobus” (I Korintus 15:7). Melalui ini ia bertumbuh dalam kepercayaan dan tekun berdoa menunjukkan bahwa ia menerima kebenaran kebangkitan itu. (The International Standard Bible Encyclopedia, Eerdmans, 1976, volume III, hal. 1561).

Kita tidak tahu kapan Yakobus melihat Yesus setelah kebangkitan-Nya. Namun itu setelah Kristus menampakkan diri kepada “lebih dari lima ratus saudara sekaligus” (I Korintus 15:6).

“Selanjutnya Ia menampakkan diri kepada Yakobus”
       (I Korintus 15:7).

Kita tidak tahu kapan itu terjadi, namun itu setelah 500 orang menyaksikan Kristus yang telah bangkit. Kita tahu bahwa Yakobus ada di ruang atas itu (Kis. 1:14) – dan terhitung ke dalam 120 murid (Kis. 1:15). Yakobus telah bertobat! Ia melihat saudaranya setelah Ia bangkit dari antara orang mati! Jika Anda tidak dapat percaya saudara sendiri, lalu siapa yang dapat Anda percaya?

Selanjutnya Ia menampakkan diri kepada Yakobus”
       (I Korintus 15:7).

III. Ketiga, Yakobus menjadi pemimpin Kristen dan martir.

Begitu besar dampak dari melihat saudaranya yang telah bangkit dari kematian, sehingga Yakobus menjadi seorang Rasul, pemimpin Kristen, penulis salah satu kitab dalam Perjanjian Baru, dan menjadi martir. Yakobus ditekankan sebagai pemimpin gereja di Yesusalem, dalam Kisah Rasul 15:13 dan Kisah Rasul 21:18,

“Pada keesokan harinya pergilah Paulus bersama-sama dengan kami mengunjungi Yakobus; semua penatua telah hadir di situ”
       (Kisah Rasul 21:18).

Yakobus, yang pernah menjadi orang tidak percaya, kemudian menjadi pemimpin jemaat di Yerusalem! Ia kemudian menjadi gembala di gereja Kristen yang pertama di dunia ini!

Namun Yakobus adalah orang yang rendah hati. Dalam surat yang ia tulis dalam Perjanjian Baru, ia tidak menyebut dirinya sebagai Rasul, walaupun ia adalah salah satu di antaranya. Ia bahkan tidak menyebut dirinya sendiri sebagai pendeta, atau penatua. Mari kita buka Surat Yakobus, pasal satu, ayat satu. Di sini apa yang Yakobus tulis. Mari kita berdiri dan membacakan ayat itu.

“Salam dari Yakobus, hamba Allah dan Tuhan Yesus Kristus, kepada kedua belas suku di perantauan” (Yakobus 1:1).

Anda dipersilahkan duduk kembali.

Di sana ada diskripsi orang Kristen yang luar biasa tentang dirinya sendiri: “Yakobus, hamba Allah dan Tuhan Yesus Kristus.” Perhatikan bahwa ia menyebut Yesus, “Tuhan Yesus Kristus.” Tak seorangpun akan mengenal lebih baik tentang itu dari pada Yakobus. Yesus adalah saudaranya sendiri! Namun Yakobus menyebut dirinya sendiri sebagai “hamba” Yesus. Bagaimana transformasi yang luar biasa ini masuk ke dalam kehidupannya?

Selanjutnya Ia menampakkan diri kepada Yakobus…”
       (I Korintus 15:7).

Yakobus melihat saudaranya setelah Ia bangkit dari antara orang mati. Sampai akhir hidupnya Yakobus memberitakan bahwa ia telah menyaksikan Kristus yang telah bangkit, yang ia panggil, “Tuhan Yesus Kristus Tuhan Yesus Kristus” (Yakobus 1:1).

Dapatkah kita mempercayai Yakobus? Apakah ia layak menjadi saksi kebangkitan Kristus? Ya ia dapat dipercaya dan layak menjadi saksi – karena Yakobus telah memberikan hidupnya untuk memberitakan Yesus yang telah bangkit dari antara orang mati. Ia adalah saksi mata untuk kebangkitan saudaranya!

Eusebius adalah seorang sejarahwan yang hidup di abad keempat Eusebius memanggil Yakobus, “James the Just” (“Yakobus yang Pantas”). Dalam sejarah gereja mula-mula, Eusebius menjelaskan kepada kita bagaimana Yakobus mati. Eusebius mengutip dari Clement, yang hidup lebih awal, pada abad pertama. Eusebius mengutip Clement berhubungan dengan Yakobus,

Karena mereka berkata bahwa Petrus dan Yakobus dan Yohanes setelah kenaikan Juruselamat kita, sebagaimana yang juga menyenangkan Tuhan kita, tidak berusaha mencari kehormatan, namun memilih Yakobus yang Pantas menjadi gembala di Yerusalem… Tuhan setelah kebangkitan-Nya mengimpartasi pengetahuan kepada Yakobus yang Pantas dan kepada Yohanes dan Petrus, dan mereka mengimpartasikannya kepada para rasul, dan dari rasul-rasul kepada tujuh puluh murid, yang salah satu di antaranya adalah Barnabas… [Yakobus] dilemparkan dari puncak Bait Suci dan dipukuli sampai mati dengan pentungan (Eusebius, c. 260-340 A.D., “The Church History of Eusebius” in The Nicene and Post-Nicene Fathers, Eerdmans, 1982 reprint, volume I, hal. 104).

Di sini ada deskripsi tentang kematian Yakobus dari The New Encyclopedia of Christian Martyrs:

      Mereka mengangkat Yakobus ke atas di hadapan kerumunan orang banyak dan memaksa ia untuk menyangkal Kristus. Yang membuat mereka terkejut ternyata Yakobus tetap tenang dan menunjukkan ketenangan yang tak terlukiskan di hadapan kerumunan orang banyak yang memusuhi dia ini. Yokobus secara terbuka menyatakan bahwa Juruselamat dan Tuhan kita, Yesus, adalah benar-benar Anak Allah…
      Clement menjelaskan kepada kita bahwa mereka mengambil Yakobus, melemparkan dia dari atas tembok [Bait Suci] dan kemudian memukuli dia sampai mati…
      Para ahli Taurat dan orang-orang Farisi memaksa dia untuk berdiri di atas tembok pembatas Bait Suci dan berseru kepadanya, “Orang benar, yang kesaksiannya harus kami terima, kamu sedang membawa orang-orang kepada kesesatan dan mendorong mereka untuk mengikuti Yesus, yang telah disalibkan…” Yakobus menjawab, “Mengapa kamu bertanya kepadaku tentang Anak Manusia? Ia duduk di sebelah kanan Penguasa Agung di Sorga, dan Ia akan datang kembali dari sorga dalam awan.”
      Banyak orang yang berkerumun [di bawah] terkesan dengan perkataan Yakobus dan berseru, “Hosana bagi Anak Daud.”
      Para ahli Taurat dan orang-orang Farisi menyadari bahwa mereka telah membuat suatu… kesalahan dengan mengijinkan Yakobus memberikan kesaksian tentang Yesus… Sehingga mereka melemparkan [dia] dari atas tembok itu, dan kemudian melempari dia dengan batu, karena ketika ia jatuh ia tidak mati. Yakobus… berdoa, “Tuhan Allah dan Bapa, aku berdoa kepada Engkau, ampunilah mereka; mereka tidak tahu apa yang mereka lakukan.” Sehingga orang benar ini menjadi martir. Ia dikuburkan di tempat di mana ia jatuh dan nisannya masih ada di sana (The New Encyclopedia of Christian Martyrs, Baker, 2001, p. 23).

Ia memberikan hidupnya demi Yesus karena,

Selanjutnya Ia menampakkan diri kepada Yakobus…”
       (I Korintus 15:7).

Sampai akhir hidupnya ia adalah,

“Yakobus, hamba Allah dan Tuhan Yesus Kristus…”
       (Yakobus 1:1).

Apakah Anda berpikir orang ini benar-benar telah melihat Kristus setelah Ia bangkit dari antara orang mati? Dapatkah Anda percaya kesaksian orang ini yang telah menyerahkan hidupnya demi Yesus? Dapatkah Anda percaya bahwa ia telah melihat saudaranya, Yesus, setelah Ia bangkit dari antara orang mati? Dan jika Anda dapat percaya kesaksian Yakobus, maukah Anda percaya kepada Yesus sendiri? Maukah Anda percaya Yesus seperti yang telah dilakukan oleh Yakobus? “Percayalah kepada Tuhan Yesus Kristus dan engkau akan selamat” (Kisah Rasul 16:31). Betapa kami berdoa kiranya Anda, juga menemukan Kristus yang telah bangkit – dan diselamatkan!

(AKHIR KHOTBAH)
Anda dapat membaca khotbah-khotbah Dr. Hymers setiap minggu di Internet
di www.realconversion.com. Klik on “Khotbah Indonesia.”

Pembacaan Alkitab Sebelum Khotbah oleh Dr. Kreighton L. Chan: I Korintus 15:1-8.
Pujian Solo Sebelum Khotbah oleh Mr. Benjamin Kincaid Griffith:
“Christ Arose” (by Robert Lowry, 1826-1899).


GARIS BESAR KHOTBAH

KRISTUS DAN SAUDARA-NYA – KHOTBAH KEBANGKITAN

(CHRIST AND HIS BROTHER – A RESURRECTION SERMON)

oleh Dr. R. L. Hymers, Jr.

“Selanjutnya Ia menampakkan diri kepada Yakobus, kemudian kepada semua rasul” (I Korintus 15:7).

(Matius 27:62-66; Lukas 24:1; I Korintus 15:3-5;
Matius 13:33; Kisah Rasul 1:14; 15:13)

I.   Pertama, Yakobus adalah orang yang tidak percaya,
Markus 6:3-6; Yohanes 7:5; Matius 12:46-50.

II.  Kedua, Yakobus bertobat, Matius 12:46; Kisah Rasul
1:13-14; I Korintus 15:6, 7; Kisah Rasul 1:14-15.

III. Ketiga, Yakobus menjadi pemimpin Kristen dan martir,
Kisah Rasul 15:13; 21:18; Yakobus 1:1; Kisah Rasul
16:31.