Print Sermon

Tujuan dari situs ini adalah untuk menyediakan manuskrip dan video khotbah gratis kepada para pendeta dan misionaris di seluruh dunia, terutama Dunia Ketiga, di mana hanya ada sedikit sekolah seminari teologi atau sekolah Alkitab.

Naskah-naskah khotbah dan video ini diakses oleh sekitar 1,500,000 komputer di lebih dari 221 negara setiap tahunnya di www.sermonsfortheworld.com. Ratusan orang lainnya menyaksikan video di YouTube, tetapi mereka akan segera meninggalkan YouTube dan mengunjungi langsung ke website kami. Naskah-naskah khotbah ini disajikan dalam 46 bahasa kepada sekitar 120,000 komputer setiap bulannya. Naskah-naskah khotbah tidak dilindungi hak cipta. Jadi para pengkhotbah boleh menggunakannya tanpa seijin kami. Silahkan klik di sini untuk mengetahui bagaimana Anda dapat memberikan donasi setiap bulan untuk membantu kami dalam pekerjaan besar pemberitaan Injil ke seluruh dunia ini.

Kapanpun Anda menulis pesan untuk Dr. Hymers, selalu sebutkan kepada beliau negara di mana Anda tinggal. Surel Dr. Hymers adalah rlhymersjr@sbcglobal.net. .




TEMA UTAMA! TEMA YANG TIDAK AKAN
PERNAH TERLUPAKAN!

(THE MAIN SUBJECT! THE INEXHAUSTIBLE SUBJECT!)

oleh Dr. R. L. Hymers, Jr.
diterjemahkan oleh Dr. Edi Purwanto

Khotbah ini dikhotbahkan di Baptist Tabernacle of Los Angeles
Pada Kebaktian Minggu Pagi, 7 Pebruari 2010

“Sebab aku telah memutuskan untuk tidak mengetahui apa-apa di antara kamu selain Yesus Kristus, yaitu Dia yang disalibkan” (I Korintus 2:2).


Saya tamat dari seminari yang sangat liberal. Saya kuliah di sana hanya karena saya tidak memiliki cukup uang untuk melanjutkan di sekolah konservatif. Saya menetapkan hati untuk senantiasa dekat dengan Alkitab, dan tidak mau menyimpang darinya tidak peduli apapun yang diajarkan para dosen – dan saya telah melakukan itu dengan segenap kekuatan saya. Namun ada satu penulis liberal yang pernah membuat saya bingung. Karl Barth berkata, “Berkhotbahlah dengan surat kabar di satu sisi dan Alkitab di sisi lain.” Itu nampak seperti ide yang bagus pada waktu itu. Pengajarannya adalah ini – agar khotbah Anda menjadi relevan, Anda perlu menghubungkannya dengan berita-berita yang sedang hangat. Namun hari ini saya sedih karena saya pernah mendengarkan nasehat buruknya itu. Saya terpengaruh olehnya untuk waktu yang lama. Khotbah ini akan menjelaskan kepada Anda bagaimana perubahan pikiran saya.

Saya sungguh terkejut mendengar banyak pengkhotbah konservatif mencoba untuk menghubungkan hampir setiap berita dengan nubuatan Alkitab. Bagi saya ini nampak bahwa mereka tanpa sadar telah mengadopsi pandangan liberal – tanpa menyadarinya! Item “berita” yang saya khotbahkan sekarang hanya satu atau dua khotbah melawan aborsi setiap bulan Januari, pada waktu keputusan menyedihkan Mahkamah Agung untuk mengijinkan pembunuhan terhadap 51 juta bayi-bayi tak berdaya di Amerika. Namun, bahkan ketika mengkhotbahkan menentang kejahatan ini, saya menunjukkan bahwa Amerika sekarang bukanlah bangsa Kristen, dan menunjukkan kerusakan total manusia – dan bahwa hanya satu pengharapan manusia untuk selamat dari perbudakan dosa yang terletak di dalam Yesus Kristus, dan Dia yang telah disalibkan!

Satu alasan saya berhenti berkhotbah “dengan surat kabar di satu sisi dan Alkitab di sisi lain” adalah karena begitu banyak orang membaca surat kabar! Perubahan politik dan sosial jarang memiliki dampak bagi kehidupan mereka sehari-hari. Resesi, presiden yang tidak baik, berbagai perang, kondisi iklim, dan lain sebagainya yang menjadi “berita utama” hari ini, akan segera dilupakan besok. Semua itu nampak penting sekarang, namun semua itu akan segera terhapus dari ingatan manusia. Siapa saja yang mengingat apa yang telah Napoleon lakukan? Siapa yang peduli lagi tentang apa yang terjadi pada Perang Boer (Boer War), atau bahkan Perang Dunia I? Namun ribuan zaman dari sekarang sampai dengan kekekalan jiwa bergantung pada tema dari ayat kita pagi ini – dan oleh sebab itu,

“aku telah memutuskan untuk tidak mengetahui apa-apa di antara kamu selain Yesus Kristus, yaitu Dia yang disalibkan”
       (I Korintus 2:2).

Nero yang haus darah sedang bertahta di Kekaisaran Roma ketika Rasul Paulus menulis perkataan ayat ini, namun Paulus hanya membuat acuan kepada dia secara terselubung, bahkan ia tidak menyebut namanya, namun hanya mengatakan kepada umat Allah untuk berdoa “untuk raja-raja dan untuk semua pembesar” (I Timotius 2:2). Oleh sebab itu nampak bagi saya bahwa seorang pengkhotbah seharusnya meninggalkan tema-tema politik untuk radio dan Fox News. Ini nampak bagi saya bahwa kita harus mengikuti teladan Rasul Paulus dan memutuskan untuk memfokuskan kepada tema besar ini yang banyak orang tidak dapat dengar dari tempat lain. Oleh sebab kita kami “telah memutuskan untuk tidak mengetahui apa-apa di antara kamu selain Yesus Kristus, yaitu Dia yang disalibkan.” Tiga frase utama dalam ayat ini.

I. Pertama, kata-kata “Aku telah memutuskan.”

“Sebab aku telah memutuskan untuk tidak mengetahui apa-apa di antara kamu selain Yesus Kristus, yaitu Dia yang disalibkan”
       (I Korintus 2:2).

“Memutuskan” di sini adalah terjemahan bahasa Indonesia dari kata Yunani “krinō.” Kata itu berarti “memutuskan” (Strong). Paulus memutuskan bahwa khotbahnya akan menjadi Kristosentris – berpusat pada Kristus. Itu bukanlah sesuatu yang tidak disengaja. Itu adalah keputusan sukarela yang ia buat, keputusan untuk menjadikan Kristus dan penyaliban Dia sebagai tema sentral dari khotbah atau pemberitaannya. Albert Barnes menjelaskan ini dengan sangat baik ketika ia berkata,

      Ini harus menjadi resolusi dari setiap pelayan Injil. Ini adalah tugas dia. Ini bukan untuk politisi; bukan untuk terlibat dalam berbagai perselisihan dan kontoversi manusia… bukan untuk menjadi filsuf… bukan untuk menjadi filsuf dan ahli metafisika, namun untuk membuat Kristus yang telah disalibkan menjadi obyek agung dari perhatiannya, dan senantiasa mencari kesempatan dan di manapun untuk membuat Dia dikenal. Ia tidak menjadi malu di manapun dengan doktrin bahwa Kristus telah disalibkan. Dalam doktrin ini Dia dimuliakan. Walaupun dunia mungkin mentertawakan, walau para filsuf mungkin mengejek; walaupun orang kaya mungkin mentertawakannya, ini menjadi obyek agung yang menarik perhatiannya, dan tidak akan pernah, dan dalam masyarakat ia menjadi malu karena itu… Bahwa [khotbah] yang memiliki di dalamnya banyak misi illahi, kehormatan, pekerjaan, pengajaran, pribadi, dan penebusan Kristus, akan menjadi sukses. Demikian juga pada zaman rasul; demikian juga pada masa Reformasi; demikian juga pada misi-misi Moravian; demikian juga yang telah terjadi dalam semua kebangunan rohani. Ada kuasa dalam khotbah [yang berpusatkan pada Kristus] yang tidak dimiliki oleh pemikiran filosofi dan manusia. ‘Kristus adalah ordinansi terbesar Allah’ untuk keselamatan dunia; dan kita menjumpai berbagai kejahatan dan berkurangnya kemalangan dari dunia ini, hanya di dalam proposisi ketika kita berpegang pada salib di satu sisi kita akan menjadi pemenang dan di sisi lain memberikan penghiburan (Albert Barnes, Notes on the New Testament, Baker Book House, 1983 reprint, catatan untuk I Korintus 2:2).

Paulus kadang-kadang berbicara tentang nubuatan, namun itu bukan menjadi subyek utamanya. Ia kadang-kadang berbicara tentang pernikahan dan keluarga, namun itu bukan subyek utamanya. Dan itu jelas bahwa ia tidak berbicara tentang bagaimana menjadi makmur, atau bagaimana merasa lebih baik, atau subyek lain yang menjadi begitu popular dalam khotbah “modern” yang berpusatkan pada manusia. Dr. Michael Horton, dalam bukunya Christless Christianity, berkata bahwa khotbah yang paling banyak di Amerika, termasuk khotbah injili, didasarkan pada apa yang ia sebut “deisme moralistik, therapeutik.” Ia berkata bahwa di dalam deisme moralistik, therapeutik, “pusat dari tujuan akhir hidup adalah menjadi bahagia dan merasa baik bagi dirinya sendiri” (Michael Horton, Ph.D., Christless Christianity, Baker Books, 2008, hal. 41). Ia berkata gol ini yang terus dikumandangkan dalam khotbah orang Amerika, yang memimpin para pendeta untuk berbicara tema-tema seperti itu, “Bagaimana untuk Merasa Baik Tentang Diri Anda Sendiri, “Bagaimana Mengalahkan Depresi,” “Bagaimana untuk Memiliki Kehidupan yang Sukses dan Berkelimpahan,” “Belajar Menangani Keuangan Anda tanpa itu Menguasai Anda.” “Rahasia dari Kehidupan Keluarga Sukses,” dsb (ibid., al. 49). Ini adalah topik-topik khotbah beneran yang ia kutip dari materi promosi dari gereja Baptis. Bukankah ini nampak aneh bahwa para Rasul tidak pernah mengkhotbahkan tema-tema seperti itu? Namun orang-orang evangelikal masa kini mengkhotbahkan tema-tema itu secara terus menerus! Tidakkah pernah ada orang yang berpikir bahwa ini bukanlah khotbah rasuli, bahwa ini juga bukanlah khotbah Alkitabiah? Tema-tema khotbah masa kini berpusatkan pada manusia, dan bukan berpusatkan pada Kristus. Khotbah-khotbah tersebut dimaksudkan untuk menolong masalah-masalah psikologis, dan bukan teologis. Saya ingat pernah membaca pernyataan Dr. A. W. Tozer, yang berkata, “Semua masalah pada dasarnya adalah masalah rohani. Semua masalah adalah masalah rohani dan jika Anda tidak menemukan Tuhan, segalanya akan membakar Anda pada akhirnya” (A. W. Tozer, D.D., "Men Who Met God"). Saya setuju dengan dia. Itulah sebabnya mengapa Paulus tidak pernah mengkhotbahkan khotbah seperti tema-tema modern ini, menurut catatan khotbahnya di dalam Alkitab. Paulus secara konstan mengkhotbahkan “Yesus Kristus, dan Dia yang telah disalibkan,” karena manusia hanya dapat datang kepada Allah melalui Kristus, dan Dia yang telah disalibkan!

Paulus selalu “memutuskan” untuk memberitakan “Kristus, dan Dia yang telah salibkan” menjadi jantung dan pusat dari apa yang ia khotbahkan. Itu selalu demikian dari sejak pertama. Setelah Paulus bertobat dan dibaptis,

“Ketika itu juga ia memberitakan Yesus di rumah-rumah ibadat”
      (Kisah Rasul 9:20).

Dan segera kemudian,

“berbicara dengan berani dalam Nama Tuhan Yesus. Dia juga berbicara dan berdebat dengan orang-orang yang berbahasa Yunani” – ILT (Kisah Rasul 9:29).

Kepada orang Korintus, Paulus berkata,

“Kami memberitakan Kristus yang disalibkan”
       (I Korintus 1:23).

Kepada orang-orang Roma, ia berkata,

“Aku tidak menjadi malu akan Injil Kristus” - ILT (Roma 1:16).

Sungguh, seperti yang Spurgeon katakan, Paulus adalah “Manusia dengan Satu Tema”! Dalam khotbah itu, Spurgeon berkata,

      Paulus adalah orang yang telah memutuskan, dan apapun yang ia putuskan ia laksanakan dengan segenap hatinya. Suatu kali ia pernah berkata, “Aku telah memutuskan,” dan Anda pasti [dapat] dinyakinkan dengan tindakannya yang luar biasa… itu tidaklah mengherankan karena ketika ia menjadi murid Yesus yang sama ini, yang ia pernah aniaya, ia harus… melakukan dengan segala kemampuannya untuk memberitakan Kristus yang telah disalibkan. Pertobatannya begitu nampak, begitu sempurna, sehingga Anda berharap berjumpa dengan dia… sehingga dipengaruhi iman kepada Yesus [yang ia masukan] ke dalam bukti imannya dengan segenap hati dan jiwa dan kekuatannya [memutuskan] untuk tidak mengetahui apapun selain di dalam Tuhannya yang telah disalibkan (C. H. Spurgeon, “The Man of One Subject,” The Metropolitan Tabernacle Pulpit, Pilgrim Publications, 1971 reprint, volume XXI, p. 637).

Ketika saya pertama mulai berkhotbah, Kedatangan Kristus yang Kedua adalah tema utama saya – karena saya bertobat pada waktu mendengar tema khotbah itu. Namun setelah menjadi lebih tua, dan lebih banyak saya membaca Kitab Suci, saya sendiri lebih harus,

“…memutuskan untuk tidak mengetahui apa-apa di antara kamu selain Yesus Kristus, yaitu Dia yang disalibkan”
       (I Korintus 2:2).

II. Kedua, kata-kata “Yesus Kristus.”

“Sebab aku telah memutuskan untuk tidak mengetahui apa-apa di antara kamu selain Yesus Kristus, yaitu Dia yang disalibkan”
       (I Korintus 2:2).

Saya senang membaca tulisan Dr. John Gill. Ia pernah menulis sembilan volume tafsiran seluruh Alkitab – dari Kejadian sampai Wahyu. Namun Anda dapat membuka salah satu dari buku-buku tafsiran ini dan, hampir di setiap halaman, Anda akan menemukan kata-kata “Kristus,” atau “Yesus Kristus,” atau “Tuhan Yesus Kristus,” atau “Injil.” Walaupun banyak orang mengkritik menentang Dr. Gill, dengan menyebutnya “hyper-Calvinist,” seyakin ini – ia memuji Tuhan Yesus Kristus, dan melihat Kristus Kristus di setiap halaman Kitab Suci. Itu adalah seharusnya cara setiap orang Kristen melihat Alkitabtertuju pada tema utama yang agung dari Alkitab yaitu Yesus Kristus! Tema utama dari Alkitab bukanlah bagaimana menjadi makmur. Tidak masuk akal! Itu bukan poin-poin penting tentang nubuatan, juga bukan bagaimana merasa dirimu menjadi lebih baik, juga bukan bagaimana mendapatkan keluarga yang bahagia, juga bukan bagaimana membesarkan anak-anak – juga bukan tema-tema yang nampak begitu penting bagi banyak pendeta hari ini. Yesus Kristus adalah tema utama dari keseluruhan Alkitab, dari awal sampai akhir! Itu adalah Kristus sendiri yang berkata,

“Aku adalah Alfa dan Omega, Yang Pertama dan Yang Terkemudian, Yang Awal dan Yang Akhir” (Wahyu 22:13).

Bagaimana mungkin kita bisa lelah memberitakan tema tentang Yesus Kristus? Bagaimana mungkin kita dapat bosan mendengar tentang Dia? Bagaimana mungkin kita bahkan berpikir, banyak berbicara, tentang hal lain selain Yesus Kristus? Atau mengapa kita harus demikian, karena Yesus Kristus

“…telah menjadi hikmat bagi kita. Ia membenarkan dan menguduskan dan menebus kita. Karena itu seperti ada tertulis: "Barangsiapa yang bermegah, hendaklah ia bermegah di dalam Tuhan” (I Korintus 1:30-31)?

Karena Yesus Kristus yang memberikan semua anugerah ini kepada orang-orang Kristen,

“Sebab aku telah memutuskan untuk tidak mengetahui apa-apa di antara kamu selain Yesus Kristus, yaitu Dia yang disalibkan”
       (I Korintus 2:2).

Dr. Gill berkata Rasul Paulus telah menjadikan Yesus Kristus sebagai pusat pemberitaannya,

…yang mana ia sangat bangga dan bahagia; ia membuat orang mengenal hal-hal yang memuliakan pribadi Kristus, misalnya bahwa Ia adalah Allah, Anak Allah, dan manusia sejati, Allah dan manusia di dalam satu pribadi; hal-hal yang memuliakan jabatan-Nya, misalnya bahwa Ia adalah Mesias, Perantara, Nabi, Imam, dan Raja, sang Kepala, Juruselamat, dan Penebus jemaat dan umat-Nya; dan hal-hal yang memuliakan karya-Nya, dan berkat-berkat karunia yang diberikan melalui Dia; misalnya pembenaran adalah melalui kebenaran-Nya, pengampunan melalui darah-Nya, damai, rekonsiliasi dan penebusan melalui pengorbanan-Nya, dan keselamatan sepenuhnya hanya oleh Dia. Ia memutuskan untuk tidak mengkhotbahkan yang lain selain Kristus (John Gill, D.D., An Exposition of the New Testament, The Baptist Standard Bearer, 1989 reprint of the 1809 edition, volume II, hal. 607; catatan untuk II Korintus 2:2).

Dr. Gill memberikan tema-tema berhubungan dengan Yesus Kristus cukup banyak yang memenuhi khotbah Minggu dalam setahun – tidak, mungkin lebih banyak, sepanjang hidupnya! Beberapa tahun yang lalu saya mengkhotbahkan tujuh khotbah secara berturut-turut tentang Kristus di Taman Getsemani. Namun saya merasa bahwa saya berat menyentuh tema itu! Tahun 2007 saya mengkhotbahkan empat belas khotbah secara berturut-turut tentang Yesus, Hamba Allah yang menderita, dari Yesaya 52:13 sampai Yesaya 53:12. Namun saya yakin ada beberapa khotbah lagi tentang Yesus Kristus yang dapat digali dari perikop Kitab Suci itu! Tidak ada yang lebih luar biasa, atau lebih berarti, atau lebih menolong bagi kita selain mendengar khotbah tentang Yesus, dan berpikir tentang Yesus! Saya setuju sepenuhnya dengan Samuel Medley, yang menulis kata-kata dalam pujian yang tadi dinyanyikan oleh Mr. Griffith,

Yesus! Nama itu terukir dalam hatiku,
   Bahwa Engkau satu-satunya yang ku perlukan
Ku rela terpisah dari semua
   Namun jangan pernah, Tuhan tinggalkan ku.
(“Jesus! Engrave It On My Heart” by Samuel Medley, 1738-1799;
     to the tune of “Just As I Am”).

Saya telah menyampaikan ayat itu, I Korintus 2:2. Jika itu tidak menggambarkan pengkhotbah yang Anda hormati, saya tidak dapat berbuat apa-apa. Saya hanya menyampaikan apa yang Paulus pernah katakan. Ada di sini, pada halaman Kitab Suci ini! Lakukan apa yang Anda suka – namun itu ada di sini!

“Sebab aku telah memutuskan untuk tidak mengetahui apa-apa di antara kamu selain Yesus Kristus, yaitu Dia yang disalibkan”
      (I Korintus 2:2).

Namun ada satu bagian terakhir dari ayat ini untuk kita renungkan pagi ini.

III. Ketiga, kata-kata “yaitu Dia yang disalibkan.”

“Sebab aku telah memutuskan untuk tidak mengetahui apa-apa di antara kamu selain Yesus Kristus, yaitu Dia yang disalibkan
      (I Korintus 2:2).

Itu bukanlah hantu “roh-Kristus” yang Rasul khotbahkan. Itu adalah Yesus Kristus yang riil yang memiliki daging dan tulang yang telah dipakukan di kayu salib! Itu bukanlah Roh Kudus, bukanlah teladan Kristus, bahkan juga bukanlah Kedatangan Kristus yang Kedua, yang menjadi pesan utama Paulus. Tolong dengarkanlah saya dengan hati-hati – itu bahkan bukan Kristus yang kita baca pada setiap halaman Alkitab – karena Kristus yang dikhotbahkan Paulus adalah pribadi yang riil, bukan hanya karakter yang digambarkan hanya dengan kata-kata belaka. Yesus sendiri berkata,

“Kamu menyelidiki Kitab-kitab Suci, sebab kamu menyangka bahwa oleh-Nya kamu mempunyai hidup yang kekal, tetapi walaupun Kitab-kitab Suci itu memberi kesaksian tentang Aku” (Yohanes 5:39).

Paulus berkhotbah tentang Yesus Kristus yang riil, yang sungguh telah menderita demi dosa-dosa Anda yang ditimpakan ke atas Dia di Taman Getsemani – yang benar-benar – di dalam kegelapan Taman itu,

“Peluh-Nya menjadi seperti titik-titik darah yang bertetesan ke tanah” (Lukas 22:44).

Itu adalah Yesus yang riil yang dihukum cambuk oleh Pilatus, dan dipakukan di kayu salib di antara dua penjahat, tentang Dia Rasul berbicara!

“Sebab aku telah memutuskan untuk tidak mengetahui apa-apa di antara kamu selain Yesus Kristus, yaitu Dia yang disalibkan” (I Korintus 2:2).

Penyaliban Yesus bukan sesuatu yang harus kita ingat hanya ketika kita mengikuti Perjamuan Tuhan. Ini bukan tema pada hari Paskah saja. Tidak! Penyaliban Yesus adalah pusat dari Kekristenan sejati! Itulah sebabnya mengapa penyaliban Kristus digambarkan dengan mendetail dalam empat Injil. Itulah sebabnya mengapa penyaliban Kristus dibicarakan berulang kali oleh para Rasul dalam Kitab Kisah Rasul, dan dalam Surat-Surat [Perjanjian Baru]! Penyaliban Yesus Kristus adalah poin pertama dari Injil, yang disampaikan oleh Rasul Petrus, dalam khotbahnya pada hari Pentakosta:

“Dia yang diserahkan Allah menurut maksud dan rencana-Nya, telah kamu salibkan dan kamu bunuh oleh tangan bangsa-bangsa durhaka” (Kisah Rasul 2:23).

Dan Rasul Paulus berkata,

“kami memberitakan Kristus yang disalibkan”
      (I Korintus 1:23).

Dr. John MacArthur, yang memiliki pandangan yang salah tentang Kristus, karena selama bertahun-tahun ia mengingkari kekekalan-Nya sebagai Anak (His eternal Sonship) dan realitas dan kuasa kekal darah-Nya, namun benar ketika ia berkata, “Khotbah tentang salib begitu dominan dalam gereja mula-mula sehingga orang-orang percaya dituduh menyembah orang mati” (The MacArthur Study Bible, Word Bibles, 1997; catatan untuk I Korintus 2:2). Saya ragu jika itu dapat dikatakan untuk orang-orang di kebanyakan gereja kita hari ini, bahkan di gereja dia.

Saudara dan saudari, marilah kita berdoa kiranya itulah yang dikatakan tentang kita – seperti itulah dikatakan tentang para saleh dan martir yang agung! Berdoa kiranya orang-orang di gereja kita akan selalu berpikir tentang Yesus, Allah-manusia, yang mati di kayu Salib demi dosa-dosa kita!

Orang-orang yang belum bertobat tidak ingin berpikir tentang Kristus yang telah disalibkan! Manusia-manusia kedagingan berpikir bahwa perasaan dan pikiran-pikiran mereka sendiri adalah yang paling penting dari segalanya. Mereka berpikir tentang penyaliban Kristus hanya sebagai ketidak-warasan! Namun mereka salah! Ini adalah masalah hidup dan mati! Itu adalah topik utama dari Alkitab – dan tema yang paling penting yang selamanya akan dihadapi oleh setiap orang – dalam hidup ini maupun di kehidupan nanti! Dengarkanlah ini, karena keselamatan jiwa Anda bergantung pada ini,

“Akan tetapi Allah menunjukkan kasih-Nya kepada kita, oleh karena Kristus telah mati untuk kita, ketika kita masih berdosa. Lebih-lebih, karena kita sekarang telah dibenarkan oleh darah-Nya, kita pasti akan diselamatkan dari murka Allah”
       (Roma 5:8-9).

Yesus Kristus telah mati menggantikan Anda, untuk membayar dosa-dosa Anda di kayu Salib. Terimalah kebenaran itu, dan berpalinglah dari pikiran-pikiran Anda sendiri dan datanglah kepada Yesus, dan dosa-dosa Anda akan diampuni, dan Anda akan diselamatkan! Terimalah kebenaran itu, dan berpeganglah pada Dia, dan Yesus Kristus akan menyertai Anda melewati badai dan kesusahan hidup – dan membawa Anda dengan aman ke dalam Kerajaan Allah! Itulah sebabnya mengapa,

“Aku telah memutuskan untuk tidak mengetahui apa-apa di antara kamu selain Yesus Kristus, yaitu Dia yang disalibkan
       (I Korintus 2:2).

Kau segalanya bagi ku [Kristus] ku! Raja ku
   Nama-Mu selamanya ku puji;
Selamanya ku muliakan dan ku puji Dia,
   Yesus, segalanya bagiku!
(“Jesus! Engrave It On My Heart” by Samuel Medley, 1738-1799;
     altered by Dr. Hymers; to the tune of “Just As I Am”).

(AKHIR KHOTBAH)
Anda dapat membaca khotbah-khotbah Dr. Hymers setiap minggu di Internet
di www.realconversion.com. Klik on “Khotbah Indonesia.”

Pembacaan Alkitab Sebelum Khotbah oleh Dr. Kreighton L. Chan: Lukas 23:32-36.
Pujian Solo Sebelum Khotbah oleh Mr. Benjamin Kincaid Griffith:
“Jesus! Engrave It on My Heart” (by Samuel Medley, 1738-1799).


GARIS BESAR KHOTBAH

TEMA UTAMA! TEMA YANG TIDAK AKAN
PERNAH TERLUPAKAN!

(THE MAIN SUBJECT! THE INEXHAUSTIBLE SUBJECT!)

oleh Dr. R. L. Hymers, Jr.

“Sebab aku telah memutuskan untuk tidak mengetahui apa-apa di antara kamu selain Yesus Kristus, yaitu Dia yang disalibkan” (I Korintus 2:2).

(I Timotius 2:2)

I.   Pertama, kata-kata “Aku telah memutuskan,” I Korintus 2:2a;
Kisah Rasul 9:20, 29; I Korintus 1:23; Roma 1:16.

II.  Kedua, kata-kata “Yesus Kristus,” I Korintus 2:2b; Wahyu 22:13;
 I Korintus 1:30-31.

III. Ketiga, kata-kata “yaitu Dia yang disalibkan,” I Korintus 2:2c;
Yohanes 5:39; Luke 22:44; Kisah Rasul 2:23; I Korintus 1:23;
Roma 5:8-9.