Print Sermon

Tujuan dari situs ini adalah untuk menyediakan manuskrip dan video khotbah gratis kepada para pendeta dan misionaris di seluruh dunia, terutama Dunia Ketiga, di mana hanya ada sedikit sekolah seminari teologi atau sekolah Alkitab.

Naskah-naskah khotbah dan video ini diakses oleh sekitar 1,500,000 komputer di lebih dari 221 negara setiap tahunnya di www.sermonsfortheworld.com. Ratusan orang lainnya menyaksikan video di YouTube, tetapi mereka akan segera meninggalkan YouTube dan mengunjungi langsung ke website kami. Naskah-naskah khotbah ini disajikan dalam 46 bahasa kepada sekitar 120,000 komputer setiap bulannya. Naskah-naskah khotbah tidak dilindungi hak cipta. Jadi para pengkhotbah boleh menggunakannya tanpa seijin kami. Silahkan klik di sini untuk mengetahui bagaimana Anda dapat memberikan donasi setiap bulan untuk membantu kami dalam pekerjaan besar pemberitaan Injil ke seluruh dunia ini.

Kapanpun Anda menulis pesan untuk Dr. Hymers, selalu sebutkan kepada beliau negara di mana Anda tinggal. Surel Dr. Hymers adalah rlhymersjr@sbcglobal.net. .


APAKAH KERANGKA TULANG BARU MEMBUKTIKAN
“ASAL-USUL MANUSIA” MENURUT TEORI DARWIN?

(KHOTBAH #59 DARI KITAB KEJADIAN)

DOES A NEW SKELETON PROVE
DARWIN’S “DESCENT OF MAN”?
(SERMON #59 ON THE BOOK OF GENESIS)

Oleh Dr. R. L. Hymers, Jr.
Diterjemahkan oleh Dr. Edi Purwanto

Khotbah ini dikhotbahkan di Baptist Tabernacle of Los Angeles
Kebaktian Minggu Pagi, 11 Oktober 2009

“Maka Allah menciptakan manusia itu” (Kejadian 1:27).

Ke sanalah mereka pergi lagi! Selama bertahun-tahun mereka telah menunjukkan kepada kita suatu diagram ”Asal-usul Manusia” yang melukiskan bahwa manusia merupakan ”keturunan” dari kera yang berevolusi – yang akhirnya menjadi manusia modern.


Lukisan dari “Asal-usul Manusia”
Darwin (1871).


Lukisan modern tentang
“Asal-usul Manusia.”

Sekarang mereka menjelaskan kepada kita bahwa diagram ini salah! Penemuan terakhir dari kerangka fosil di padang gurun Etiopia, menurut Los Angeles Times, “secara dramatis menjungkirnya ide-ide tentang evolusi manusia yang telah tersebar luas dan bagaimana mereka ada sudah dengan berjalan tegak” (Los Angeles Times, October 2, 2009, hal. A1). Penemuan dari kerangka fosil yang mendekati sempurna dari nenek moyang manusia… mendemonstrasikan bahwa nenek moyang kita yang paling awal sama sekali tidak seperti monyet atau manusia setengah monyet lainnya, sebagai mana yang sekarang secara umum telah dipercayai [karena mereka mengajar kita untuk mempercayainya!]. Sebaliknya, berbagai penemuan menunjukkan bahwa nenek moyang manusia… adalah mahkluk primitif yang memiliki sedikit perbedaan dengan masyarakat modern” (ibid). “Berbagai penemuan… juga mengindikasikan bahwa nenek moyang kita mulai berjalan dengan tegak dan hidup di hutan-hutan dan bukan di padang rumput seperti yang diduga para peneliti generasi sebelumnya” (ibid., hal. A1, A18).

Artikel Los Angeles Times ini juga mengatakan, “Catatan fosil nenek moyang manusia… sering tidak lengkap” (ibid., hal. A18). Seorang Paleoanthropolog, Andrew Hill dari Yale University berkata, “Sangatlah jarang menemukan kerang [fosil] yang lengkap. Dalam seluruh pelajaran tentang evolusi manusia… hanya ada tiga atau empat yang tersedia” (ibid). C. Owen Lovejoy dari Kent State University berkata, “Seluruh teori savanna sedang mulai ditinggalkan dengan adanya penjelasan tentang manusia purba yang berjalan tegak… Dan ide bahwa kita berevolusi dari monyet juga akan ditinggalkan.” Dengan kata lain, segala sesuatu yang kita pernah ajarkan berhubungan dengan evolusi manusia harus ditinggalkan! Lovejoy berkata penemuan kerangka baru “memutar kepala evolusi.” Interpretasi-interpretasi Lovejoy “tentang apa yang [fosil katakan] tentang perilaku,” menurut Andrew Hill, dari Yale University adalah “omong kosong belaka” (ibid., hal. A18).

Semua hal ini nampak ”omong kosong belaka” bagi saya! Banyak orang tidak menyadari betapa tipis dan sedikitnya “bukti” tentang diagram “Asal-usul Manusia”, yang pernah kita semua lihat dalam buku teks sekolah kita. Sebagaimana dikatakan oleh Andrew Hill dari Yale University, “hanya ada tiga atau empat [kerangka] yang tersedia” (Times, hal. A18). Pikirkanlah itu! Seluruh teori tentang evolusi manusia di dasarkan pada “hanya tiga atau empat” kerangka tulang! Begitu banyak gambar diagram “Asal-usul Manusia”! Saya tergoda untuk mengutip Dr. Hill, di luar kontek, bahwa semua diagram itu “omong kosong belaka”!

Salah satu masalah dari pandangan Darwin tentang “asal-usul manusia” adalah sesuatu yang didasarkan pada begitu sedikit “bukti” – hanya satu biji gigi, potongan kecil tulang paha, dan seperti yang dikatakan oleh Andrew Hill dari Yale University, “hanya ada tiga atau empat [kerangka] yang tersedia untuk [melacak] seluruh pembelajaran tentang evolusi manusia (Los Angeles Times, ibid., hal. A18). Mengapa ia berkata, “hanya ada tiga atau empat”? Jika memang hanya ada empat maka memang seharusnya ia katakan demikian. Itu berarti bahwa paling sedikit satu dari antaranya lebih kecil dari sebuah fragmen. Ini berarti bahwa dengan penemuan kerangka fosil “baru” ini, yang terbaik, hanya empat kerangka yang lengkap. Ini adalah keseluruhan dasar untuk teori evolusi tentang “asal-usul manusia” – “hanya ada tiga atau empat” kerangka! Bagi saya ini nampak sangat miskin “bukti”, “bukti” yang sangat lemah dan sangat sedikit untuk suatu teori yang dipegang secara luas ini!

Oleh sebab itu, keseluruhan teori evolusi manusia, hanya bergantung pada “hanya tiga atau empat” kerangka tulang dan sedikit fragmen tulang. Bagaimana kita tahu bahwa “tiga atau empat” ini bukan benar-benar kerangka tulang monyet? Bagaimana kita tahu bahwa mereka memiliki hubungan dengan keberadaan manusia? Bagi saya ini benar-benar hanya tebak-tebakan belaka. Atau, jika mereka dihubungkan dengan manusia modern, bagaimana kita tahu bahwa beberapa dari “tiga atau empat” kerangka ini tidak terlalu kerdil, sementara kerangka “baru” yang ditemukan “paling tidak 4 kaki tingginya” (Los Angeles Times, ibid., hal. A18)? Atau, bagaimana kita tahu apakah beberapa dari antara “tiga atau empat” adalah pincang, atau terjadi perubahan bentuk individu yang mungkin terjadi sebagai hasil perkawinan campur? Saya telah melihat orang-orang yang sedang berlalu lalang di jalan-jalan Los Angeles yang kelihatannya mirip dengan gambar-gambar tentang “Manusia Neanderthal.” Bagaimana kita tahu bahwa beberapa dari “tiga atau empat” fosil ini sebenarnya tidak seperti aslinya? Kita tidak dapat mengetahuinya!

Ketika saya berumur enam tahun ayah saya mengajak saya untuk melihat “Santa Claus Parade” di Hollywood Boulevard. Ia memanggul saya di pundaknya supaya saya dapat melihat “Santa Claus” ketika ia berjalan di antara kerumunan orang banyak. Ketika ayah saya menurunkan saya dari pundaknnya saya menyadari betapa kecilnya saya, seorang anak yang sama sekecilnya dengan saya, berjalan sambil menjual Koran dan menghisap sebuah cerutu hitam dan besar. Ketika saya memperhatikan dia, anak kecil yang menghisaf cerutu itu saya berpikir, jika kerangka anak kecil itu ditemukan beberapa ribu tahun kemudian, para ilmuwan ini pasti akan menyebutnya “asal-usul manusia.” Mereka akan menyebut kerangka tulangnya dengan sebutan “Hollywoodicus Pithecus” – “Manusia Kera dari Hollywood”! Anda tertawa, namun bukankah itu apa yang terjadi dengan apa yang disebut “Manusia Nebraska”?

Apakah bukti “saintifik” untuk “Manusia Nebraska? Yang namanya diikuti dengan nama penemunya, yaitu Harold Cook yang menemukannya di Nebraska, dan ras baru dari manusia prasejarah menurut mereka telah ditemukan fosilnya. Itu adalah “Hespero Pithecus Haroldcookii” – “Hespero” yang berarti “barat.” “Pithecus” yang berarti “monyet.” “Haroldcookii” diambil dari nama penemunya yaitu Harold Cook . Jadi Hespero Pithecus Haroldcookii adalah “manusia monyet barat yang ditemukan oleh Harold Cook.” Itulah manusia purba yang popular yang dikenal dengan nama “Manusia Nebraska.” Dr. W. A. Criswell berkata,

Pada pengadilan tentang evolusi (Scopes evolution trial) [1925] di Dayton, Tennessee, William Jennings Bryan [pembela Penciptaan menurut Alkitab] dilawan oleh sejumlah besar tokoh-tokoh saintifik ternama yang dipimpin oleh Dr. H. H. Newman dari University of Chicago. Di antara “bukti-bukti” untuk evolusi yang Dr. Newman dan para koleganya presentasikan adalah “Manusia Nebraska,” [yang menurut para professor itu adalah] salah satu ras dari manusia yang pernah hidup di [Amerika Serikat] satu juta tahun yang lalu. Bryan [berkata] bahwa bukti itu terlalu terbatas untuk mendasarkan kesimpulan di atas sesuatu yang jauh dari kenyataan, dan Bryan meminta waktu dan bukti yang lebih banyak lagi. (W. A. Criswell, Ph.D., “The Hoaxes of Anthropology,” Messages From My Heart, REL Publications, 1994, hal. 48).

Perusahaan surat kabar di Inggris mengirimkan seorang reporter ke Amerika untuk mempelajari semua tentang “Manusia Nebraska” ini. Ia menulis artikel tentang itu untuk Illustrated London News. Pada halaman utama surat kabar itu tercetak gambar laki-laki dan perempuan dari “Manusia Nebraska” ini. Clarence Darrow, pengacara yang membela pandangan evolusi pada persidangan Scopes Trial, menang dengan menunjukkan surat kabar yang terdapat lukisan “Manusia Nebraska” ini, dan berkata bahwa ini adalah “bukti saintifik” yang paling menguatkan untuk membuktikan bahwa Bryan adalah orang bodoh yang mempercayai Alkitab. Dr. Criswell berkata,

Namun para ahli itu mengejeknya [Bryan]. Mereka mentertawakan dia. Mereka membuat lelucon untuk itu. Para ahli saintifik tersohor di dunia tahu bahwa Manusia Nebraska berumur satu juta tahun. (Criswell, ibid., hal. 48).

Namun seluruh bukti untuk Manusia Nebraska hanya didasarkan pada penemuan satu biji gigi! Namun itu sudah cukup bagi para ilmuwan! Criswell berkata,

      Dr. William K. Gregory, curator dari American Museum of Natural History, dan professor paleontologi di Columbia University, menyebutkan “gigi seharga satu juta dollar,” dan ia menguraikannya bahwa mengatakan gigi itu adalah milik manusia purba yang berumur satu juta tahun adalah suatu perkiraan yang terlalu berani untuk itu.
       Dr. Fairfield Osborn, paleontolog tersohor Amerika pada zamannya, mengalamatkan kepada the American Philosophical Society di Philadelphia, 27 April 1927, meletakkan “Hespero pithecus” [Manusia Nebraska] dengan daftar garis keturunannya.
       Apa yang ditemukan oleh Mr. Harold Cook di Negara bagian Nebraska itu… yang didiciptakan menjadi sesuatu yang luar biasa oleh orang-orang yang disebut para ilmuwan yang mentertawakan William Jennings Bryan dengan bukti-bukti saintifik mereka? Apakah yang ditemukan oleh Harold Cook?
       Beberapa tahun setelah Scopes Trial itu, seluruh kerangka tulang dari mana gigi itu tercabut ditemukan. Kemudian itu menyingkapkan rahasia gigi itu, yang di atasnya Manusia Nebraska didasarkan, yang pada kenyataannya adalah fosil seekor babi! Itu adalah gigi seekor babi!... Itulah orang-orang yang mentertawakan William Jennings Bryan! Itulah orang-orang yang menghubungkan seluruh ras manusia dari sebuah gigi babi! Itulah orang-orang yang bahkan menanggalkan umur ras manusia itu sekitar satu juta tahun, berdasarkan bukti dari satu gigi seekor babi! Manusia Nebraska. Itu adalah salah satu dari omong kosong ilmu anthropologi! (Criswell, ibid., hal. 49).

Ada beberapa “omong kosong” seperti itu, sepertinya para ilmuwan berusaha keras untuk menemukan bukti untuk teori Darwin. Namun nampak bagi saya bahwa ini adalah apa yang pada dasarnya salah. “Metode saintifik” mensyaratkan bahwa Anda mengumpulkan bukti dan teori itu dapat dibangun dari bukti itu. Namun teori “Asal-usul Manusia” Darwin tidak didasarkan pada “metode saintifik.” Sebaliknya membuat teori terlebih dahalu baru mencari buktinya, para evolusionis terlebih dahulu membangun teori dan setelah itu mencari bukti – dan untuk bertahun-tahun lamanya mereka berusaha keras untuk menemukan bukti guna membuktikan teori ini! Itulah sebabnya mengapa begitu banyak omong kosong dalam bidang anthropologi, seperti tentang penemuan Manusia Nebraska, Manusia Purba Jawa [didasarkan pada temuan tulang-tulanng siamang/sejenis kera], Rahang Heidelberg [dibuat dari plaster Paris], dan Manusia Piltdown [yang didasarkan pada penemuan gigi monyet yang sengaja dipalsukan dengan diberi pewarna kalium karbonat agar kelihatan seakan-akan kuno]. Omong kosong anthropologi ini ditempatkan di musium-musium terkenal dunia, dan dituliskan dalam buku-buku sekolah di seluruh dunia. Saya membacanya dalam buku teks sekolah saya di sekolah menengah umum, dan waktu itu saya berpikir kalau itu benar! Hari ini nampak bagi saya bahwa ada banyak “kabut dan bayangan-bayangan” yang menutupi banyak orang sehingga tidak melihat bahwa gagasan tentang “asal-usul manusia” itu adalah suatu penipuan.

Dan sekarang, beberapa hari yang lalu, Ardipithecus Ramidus telah membuka selubung itu dengan penemuan baru yang luar biasa dan bukti tentang evolusi manusia. Dr. Owen Lovejoy dari Ohio’s Kent State University, menyambut penemuan kerangka baru ini, dan berkata, “Kita harus menulis kembali buku teks tentang asal-usul manusia” (USA Today, October 2, 2009, hal. 1A).

Tidak terlalu cepat! Charles Darwin menerbitkan bukunya yang berjudul, The Descent of Man, pada tahun 1871. Para pengikutnya di kalangan masyarakat “saintifik” telah menghabiskan waktu selama 138 tahun untuk membuktikan teori ini. Namun mereka semua datang dengan serangkaian omong kosong dan, seperti dikatakan oleh Dr. Andrew Hill dari Yale University, “hanya ada tiga atau empat [kerang lengkap] yang tersedia” (Los Angeles Times, ibid., hal. A18). Dan para ilmuwan ini bahkan tidak dapat memiliki kesepakatan di antara mereka sendiri berhubungan dengan pentingnya kerangka “baru” ini. Dr. Andrew Hill dari Yale mengatakan apa yang disampaikan oleh Dr. Owen Lovejoy, dari Kent State University, “omong kosong belaka” (Los Angeles Times, ibid.).

Seperti yang telah saya katakan pada permulaan khotbah ini, saya menyebut seluruh ide tentang “Asal-usul Manusia” adalah omong kosong belaka! Mereka membutuhkan wakti 138 tahun untuk membuktikan teori mereka, dan mereka gagal membuktikannya. Itulah sebabnya mengapa begitu banyak orang di kalangan masyarakat saintifik yang kini berani mempertanyakan gagasan-gagasan Darwin. Namun dengan mereka mempertanyakan itu dapat mendatangkan resiko bagi mereka – karena bisa-bisa mereka ditembak oleh karena melakukan itu. Ini terbukti dalam film Ben Stein, “Expelled: No Intelligence Allowed.” Ben Stein berterimakasih kepada para penonton yang membuat film ini sebagai “film documenter nomer satu tahun 2008.” Dokumenter Stein menunjukkan bahwa masyarakat akademik sangat mempercayai gagasan-gagasan Darwin sehingga bila ada mahasiswa yang menyangsikannya akan dikenai hukuman secara akademik, dan para professor yang mempertanyakan Darwin kemungkinan besar akan diusir atau dipecat dari kedudukan mereka sebagai dewan pengajar. Klik di sini untuk melihat review dari “Expelled” dan belilah film.

Namun kami tahu bahwa Anda dapat menjadi orang Kristen walaupun sambil kuliah di universitas. Namun Anda harus bungkam, mempelajari sampah mereka, dan mengembalikan kepada mereka ketika Anda mengikuti ujian. Anda tidak harus mempercayai teori evolusi manusia! Saya tamat dari Los Angeles City College, Cal Stat L.A., dan dua seminari yang sangat liberal namun saya tidak mempercayai apa yang mereka ajarkan tentang “asal-usul manusia.” Dr. Chan dan Dr. Judith Cagan keduanya adalah tamatan dari fakultas kedokteran namun juga tidak mempercayai teori tersebut. Dr. Cagan tamat dengan gelar Ph.D. dalam bidang matematika dari UCLA, namun juga tidak mempercayai teori tersebut. Masih banyak yang lain di gereja kita yang menerima gelar dari beberapa perguruan tinggi sekuler dan universitas yang tidak mempercayai teori tersebut, sehingga Anda juga dapat melakukannya! Kami semua percaya apa yang dikatakan dalam Alkitab dalam Kejadian 1:27,

“Maka Allah menciptakan manusia itu” (Kejadian 1:27).

Di gereja kami, kami percaya bahwa manusia diciptakan langsung oleh Allah. Oleh sebab itu kami menolak fiksi ilmu pengetahuan yang tanpa bukti dari teori “Asal-usul Manusia” Darwin (1871). Fiksi ilmu pengetahuan tidak didukung oleh Alkiatb!

Dan Dr. Criswell menekankan bahwa

      Tuhan kita Yesus Kristus menegaskan [catatan kitab Kejadian] tentang penciptaan [manusia] (Matius 19:4-6). [Kristus] mengakui inspirasi ilahi dari catatan kitab Kejadian tentang penciptaan… Tentu sudah pasti sang Juruselamat tidak mungkin membuat kesalahan dalam penegasan-Nya tentang sejarah itu.
       Inspirasi illahi untuk catatan tentang penciptaan manusia dalam kitab Kejadian diterima oleh Paulus yang menulis di bawah inspirasi Roh Kudus. Bandingkan Roma 5:14. Baca I Korintus 15:21-22, 45, 47. [Rasul Paulus] memandang… kitab Kejadian sebagai wahyu sejarah dari Allah (W. A. Criswell, Ph.D., “Fact or Fable in Genesis,” Why I Preach that the Bible is Literally True, Broadman Press, 1973 edition, hal. 129-130).

Buku Dr. Criswell dapat dibeli di toko buku kami. Dan buku yang luar biasa dari Dr. Henry M. Morris, The Genesis Record juga tersedia di sini, demikian juga buku The Genesis Flood karya Dr. John C. Whitcomb dan Dr. Morris. Buku-buku tersebut akan membantu Anda untuk melihat mengapa kami percaya bahwa penciptaan manusia dilakukan secara langsung oleh Allah sendiri.

“Maka Allah menciptakan manusia itu…” (Kejadian 1:27).

Namun motif terkuat untuk percaya catatan Alkitab tentang penciptaan manusia datang secara langsung melalui perjumpaan kita dengan Tuhan Yesus Kristus. Ketika Anda datang kepada Kristus dan dilahirkan kembali, dan dosa Anda disucikan oleh Darah-Nya yang mahal yang Ia curahkan di kayu Salib untuk menyelamatkan Anda. Ketika Anda lahir baru kebenaran-kebenaran luar biasa dari Penciptaan menjadi nyata dan hidup bagi Anda. Saya berdoa kiranya ini akan menjadi pengalaman Anda. Amin. Nyanyikan refren dari lagu “Ye Must Be Born Again”!

Engkau harus dilahir-barukan,
   Engkau harus dilahir-barukan,
Sungguh, ku katakan kepadamu,
   Engkau harus dilahir-barukan,
(“Ye Must Be Born Again” by William T. Sleeper, 1819-1904).

(AKHIR KHOTBAH)
Anda dapat membaca khotbah-khotbah Dr. Hymers setiap minggu di Internet
di www.realconversion.com. Klik pada “Khotbah Indonesia.”

Pembacaan Alkitab Sebelum Khotbah oleh Dr. Kreighton L. Chan: Kejadian 1:26-27.
Lagu Solo Sebelum Khotbah oleh Mr. Benjamin Kincaid Griffith:
“Ye Must Be Born Again” (by William T. Sleeper, 1819-1904).