Print Sermon

Tujuan dari situs ini adalah untuk menyediakan manuskrip dan video khotbah gratis kepada para pendeta dan misionaris di seluruh dunia, terutama Dunia Ketiga, di mana hanya ada sedikit sekolah seminari teologi atau sekolah Alkitab.

Naskah-naskah khotbah dan video ini diakses oleh sekitar 1,500,000 komputer di lebih dari 221 negara setiap tahunnya di www.sermonsfortheworld.com. Ratusan orang lainnya menyaksikan video di YouTube, tetapi mereka akan segera meninggalkan YouTube dan mengunjungi langsung ke website kami. Naskah-naskah khotbah ini disajikan dalam 46 bahasa kepada sekitar 120,000 komputer setiap bulannya. Naskah-naskah khotbah tidak dilindungi hak cipta. Jadi para pengkhotbah boleh menggunakannya tanpa seijin kami. Silahkan klik di sini untuk mengetahui bagaimana Anda dapat memberikan donasi setiap bulan untuk membantu kami dalam pekerjaan besar pemberitaan Injil ke seluruh dunia ini.

Kapanpun Anda menulis pesan untuk Dr. Hymers, selalu sebutkan kepada beliau negara di mana Anda tinggal. Surel Dr. Hymers adalah rlhymersjr@sbcglobal.net. .




APABILA KAMU BERPUASA

(WHEN YOU FAST)

oleh Dr. R. L. Hymers, Jr.
diterjemahkan oleh Dr. Edi Purwanto

Khotbah ini dikhotbahkan di Baptist Tabernacle of Los Angeles
Pada Kebaktian Malam, 19 Juli 2009

“Apabila kamu berpuasa” (Matius 6:16).


Yesus sendiri berpuasa selama empat puluh hari sebelum Ia memulai pelayanan-Nya di bumi. Yesus berkata agar para murid-Nya berpuasa setelah Ia naik ke Sorga,

“Dan pada waktu itulah mereka akan berpuasa” (Matius 9:15).

Dr. John R. Rice berkata bahwa ini menunjukkan mereka berdoa dan berpuasa selama sepuluh hari sebelum kebangunan rohani pada hari Pentakosta. Saya pikir ini seharusnya masih berlaku untuk saat ini! Rasul Paulus berpuasa dan berdoa selama tiga hari ketika ia bertobat (Kisah Rasul 9:9, 11). Para anggota jemaat di Antiokhia berpuasa untuk mencari kehendak Tuhan (Kisah Rasul 13:2). Lagi mereka “berpuasa dan berdoa” ketika mereka mengutus Paulus dan Barnabas menjadi misionaris (Kisah Rasul 13:3). Rasul Paulus berkata ia sering “berpuasa” (II Korintus 11:27). Dan di sini dalam ayat kita ini Yesus menjelaskan kepada kita bahwa kita harus berpuasa. Ia berkata, “Apabila kamu berpuasa” (Matius 6:16).

Saya sangat menghormati Dr. J. Vernon McGee. Pada tahun 1960an saya mempelajari seluruh Alkitab, dari depan sampai belakang, mendengarkan eksposisi ayat per ayat di radio. Berhubungan dengan ayat ini, “Apabila kami berpuasa,” Dr. McGee berkata, “Berpuasa memiliki nilai bagi orang-orang percaya hari ini, saya yakin tentang itu” (J. Vernon McGee, Th.D., Thru the Bible, Thomas Nelson Publishers, 1983, volume IV, hal. 38).

Banyak orang berpikir Yesus sedang mengajar menentang puasa dalam perikop ini, namun mereka salah. Ia sedang mengajar menentang “eksternalisme” sebagaimana komentar Scofield untuk ayat ini. Ia sedang mengajar untuk melawan kemunafikan orang yang berpuasa. Namun ia sama sekali tidak sedang mengajar menentang puasa yang benar. Sebaliknya – Ia berkata, ”Apabila kamu berpuasa,” dan kemudian Ia menjelaskan kepada mereka bagaimana melakukannya, dan mengapa mereka harus melakukannya. Yesus tidak berkata, ”Jika kamu berpuasa.” Oh, Tidak! Yesus berkata, “Apabila kamu berpuasa” (“When ye fast – KJV ).”

Puasa memiliki nilai hari ini. Namun bahkan kembali ke zaman Matthew Henry seorang ahli tafsir Alkitab yang terkenal, ia sedih “karena ini… pada umumnya ditolak di antara orang-orang Kristen” (catatan atas Matius 16:16). Kira-kira 25 tahun setelah Matthew Henry meninggal dunia John Wesley membangkitkan kembali praktik ini, memanggil para pengikutnya untuk meneladani orang-orang Kristen mula-mula dengan berpuasa dua kali seminggu. Dengan demikian Kebangunan Rohani Agung Pertama lahir pada saat berpuasa dan berdoa dibangkitkan kembali. Penghidupan kembali penekanan akan puasa memiliki akar di dalam peryataan Kristus ini,

“Apabila kamu berpuasa” (Matius 6:16).

Dan Alkitab mengajarkan bahwa ada banyak alasan untuk berpuasa pada saat kita berdoa hari ini. Saya akan memberikan tiga alasan dari banyak alasan itu malam ini.

I. Pertama, kita harus perpuasa dan berdoa kiranya Tuhan mengalahkan kuasa Setan.

Mari membuka Markus 9:28-29. Mari berdiri dan membaca dua ayat ini dengan lantang.

“Ketika Yesus sudah di rumah, dan murid-murid-Nya sendirian dengan Dia, bertanyalah mereka: Mengapa kami tidak dapat mengusir roh itu? Jawab-Nya kepada mereka: Jenis ini tidak dapat diusir kecuali dengan berdoa dan berpuasa” – cetak miring ada dalam KJV (Markus 9:28-29).

Anda dipersilahkan duduk kembali. Sebagaimana saya telah katakan dalam judul khotbah sebelumnya “Only by Prayer and Fasting”/ “Hanya dengan Berdoa dan Puasa” (14 Juni 2009, AM), saya percaya adalah salah bila kata-kata “berdoa dan berpuasa” dalam Markus 9:29 dihapus dari Alkitab terjemahan-terjemahan modern [termasuk Alkitab Bahasa Indonesia LAI -- penerjemah]. Saya pikir kesalahan itu karena didasarkan pada tekstual kritikism yang salah. Sungguh menyedihkan kata berpuasa pada ayat 29 dihapus dari terjemahan-terjemahan Alkitab modern ini. Mereka telah dipengaruhi oleh dua salinan manuscript kuno yang dihasilkan oleh para imam yang dipengaruhi oleh Gnostik, yang menghapus bagian ayat 29 ini. Jadi satu alasan yang paling penting untuk menghapus kata puasa dari pikiran orang-orang Kristen di Barat adalah karena mereka sekarang menggunakan terjemahan-terjemahan Alkitab baru yang di dasarkan pada dua manuskrip yang patut dipertanyakan ini. Tidak heran bila gereja-gereja kita memiliki begitu kecil kuasa untuk melawan Setan! Dr. John R. Rice berkata, “Marilah kita tidak meragukan bahwa anak kecil ini secara harfiah sedang dirasuk oleh Setan. Roh-roh jahat ini adalah berhubungan dengan kita” (Commentary on the Gospel According to Matthew, Sword of the Lord Publishers, 1980 edition, hal. 364; komentar untuk Matius 17:14-21). Alkitab berkata,

“karena perjuangan kita bukanlah melawan darah dan daging, tetapi melawan… roh-roh jahat di udara” (Efesus 6:12).

Sangatlah sulit membangun gereja-gereja dengan penginjilan hari ini. Beberapa orang bahkan berkata bahwa evangelikalisme di Amerika telah mati. Nampak bagi saya bahwa kuasa Setan sangat kuat di zaman kita ini. Nampak bagi saya bahwa kita membutuhkan kuasa Allah untuk mengalahkan “roh-roh jahat di udara.” Marilah kita berpuasa dan berdoa agar Tuhan menghancurkan cengkeraman Setan! Tidaklah mengherankan bila pada hari-hari ini penyesatan dan sikap dingin ada di dalam gereja-gereja, ketika Setan menawan begitu banyak orang dengan kuasanya ketika kita berusaha untuk memenangkan mereka bagi Kristus. Nyanyian pujian nomer 6, “Teach Me to Pray,” bait kedua!

Kuasa di dalam doa, Tuhan, kuasa di dalam doa,
   Di sini di tengah dosa dan penderitaan dunia ini
Banyak orang terhilang dan sekarat, jiwa-jiwa dalam keputus-asaan
   Oh berikanku kuasa, kuasa di dalam doa!
(“Teach Me to Pray” by Albert S. Reitz, 1879-1966).

Nampak bagi saya bahwa kuasa di dalam doa secara langsung berhubungan dengan puasa, karena Yesus berkata,

“Apabila kamu berpuasa” (Matius 6:16).

II. Kedua, kita harus berpuasa dan berdoa kiranya Tuhan campur tangan dengan mengirimkan kebangunan rohani.

Tidak, saya tidak berpikir segala sesuatu bergantung pada kebangunan rohani. Namun kita belum memiliki kebangunan rohani secara nasional di Amerika sejak tahun 1859 – dan kebangunan rohani gereja lokal telah menjadi begitu jarang terjadi sehingga jarang sekali kita melihat hal itu hari ini di negeri kita ini. Saya ingat Dr. Ken Connolly berkata, “Kita hidup pada generasi yang tidak pernah melihat kebangunan rohani.” Namun Rasul Paulus pernah menyaksikan kebangunan rohani itu! Tuhan hadir dan memberkati pelayanan yang ia lakukan seperti terekam dalam seluruh Kisah Para Rasul. Jadi, kita seharusnya tidak terkejut, ketika kita membaca bahwa Paulus

“kerap kali aku berpuasa” (II Korintus 11:27).

Dr. Schaff, sejarahwan Kristen, berkata bahwa pada abad-abad permulaan “Orang-orang Kristen menetapkan hari Rabu dan terutama Jum’at” sebagai hari berpuasa (Philip Schaff, Ph.D., History of the Christian Church, Eerdmans Publishing Company, 1976 edition, volume II, hal. 379). John Wesley membangkitkan kembali kebiasaan ini pada zaman Kebangunan Rohani Pertama.

Tidak, saya tidak berpikir berpuasa dan berdoa akan secara otomatis mendatangkan kebangunan rohani. Saya juga tidak berpikir adanya hari-hari tertentu yang cocok untuk berpuasa dan berdoa. Saya tidak melihat itu di dalam Alkitab. Namun saya tidak melihat bagaimana kita dapat mengalami kebangunan rohani hari ini tanpa menyediakan beberapa hari untuk berpuasa dan berdoa. Dr. John R. Rice berkata,

Orang-orang kudus Tuhan yang luar biasa di seluruh Alkitab sering berpuasa. Berpuasa sering dihubungkan dengan berdoa dengan sepenuh hati, dengan meratap, dengan pertobatan, dengan mengharapkan pembebasan dari musuh-musuh atau mencari hikmat dari atas. Musa berpuasa empat puluh hari di Gunung Sinai, dan Juruselamat kita berpuasa empat puluh hari di padang gurun. Yosua, Daud, Ezra, Nehemia, Daniel, para murid Yohanes Pembaptis, Hana, para Rasul, Paulus dan Barnabas, dan yang lainnya melakukan puasa dan doa. Orang-orang kudus Tuhan memperoleh jawaban doa mereka ketika mereka menantikan Tuhan sambil berpuasa dan berdoa. Sejak pada zaman Alkitab, orang-orang besar seringkali berpuasa sambil berdoa. Orang Kristen ada di dalam persekutuan yang indah ketika ia berpuasa dan berdoa... sang Juruselamat tidak hanya berpuasa [sendiri], namun Ia juga mengajar murid-murid-Nya untuk berpuasa. Mereka melakukan itu setelah Ia [naik] ke sorga (John R. Rice, D.D., Prayer – Asking and Receiving, Sword of the Lord Publishers, 1970 edition, hal. 215).

Dr. Rice juga berbicara tentang “kebangunan rohani yang dihasilkan melalui berdoa dan berpuasa” (ibid. hal. 227).

Namun seharusnya kita tidak berpikir bahwa berpuasa dan berdoa akan “membuat” datangnya kebangunan rohani. Rev. Iain H. Murray dengan tepat berkata,

Tuhan telah memilih menjadikan doa untuk mendatangkan berkat, namun demikian penggenapan tujuan-Nya tidak bergantung pada kita, namun agaknya untuk membantu kita belajar kebergantungan mutlak kita kepada Dia… Pemahaman doa seperti itu, akan memimpin jauh menuju penyimpangan atau fatalisme, menyebabkan semangat untuk memaksa Tuhan dan apa yang penulis masa kini sebut “radikal…berdoa dan berpuasa” (Rev. Iain H. Murray, Pentecost Today? The Biblical Basis for Understanding Revival, The Banner of Truth Trust, 1998, hal. 69).

Ini baik untuk dikatakan bahwa “Ketika Tuhan mau memberkati umat-Nya, terlebih dahulu Ia menetapkan mereka untuk berdoa.” John Wesley mengatakan ini dengan cara yang lain,

Biarlah puasa dilakukan bagi Tuhan dengan mata kita… tertuju kepada Dia. Biarlah niat kita di sini adalah ini, dan hanya ini, yaitu untuk memuliakan Bapa kita di sorga (The New Encyclopedia of Christian Quotations, Baker Books, 2000, hal. 360).

Berpuasa dan berdoa bukanlah “penyebab” dari kebangunan rohani. Tuhan adalah penyebabnya. Dalam puasa dan doa, kita ditarik lebih dekat dengan Tuhan, dan ketika Ia berkenan, Ia akan mencurahkan kebangunan rohani. Semua itu ada di tangan Tuhan. Namun, adalah juga benar, pada saat kebangunan rohani, doa-doa dari umat akan dihidupkan dan menjadi lebih dalam dan lebih kaya ketika umat itu berpuasa dan berdoa. Itu pernah terjadi ketika Tuhan mendatangkan kebangunan rohani sehingga John Wesley dapat bertanya,

Sudahkah engkau menetapkan hari-hari untuk berpuasa dan berdoa? Berkat tahta kasih karunia, dan ketekunan di tempat ini, dan rahmat akan turun (Letters of John Wesley, hal. 340).

Namun kita tahu melalui pengalaman bahwa kita tidak dapat bersekutu untuk berdoa dan berpuasa, seperti Mr. Wesley jelaskan, tanpa Tuhan sendiri yang terlebih dahulu memberikan kuasa di dalam doa kepada kita. Tuhan sendiri adalah yang menggerakkan kita untuk berdoa sehingga berkat-berkat ”tahta kasih karunia dan rahmat turun.“ Tuhan adalah penggerak kebangunan puasa dan doa. Hanya jika Tuhan yang menjadi penggagas dan yang menyelesaikannya yang membuat kita dapat berpuasa dan berdoa dengan cara yang berkenan kepada Dia untuk mendatangkan kebangunan rohani. Jika tidak demikian maka semua doa dan puasa kita tidak akan mendatangkan apapun. Marilah kita mencari wajah Tuhan, dan menyerahkan jiwa kita kepada Dia, dan berpuasa serta berdoa agar Ia dimuliakan di dalam gereja-Nya. Hanya puasa dan berdoa yang berpusatkan pada Tuhan seperti itulah yang dapat mendatangkan berkat kebangunan rohani sejati. Mari kita berdiri dan menyanyikan kembali “Teach Me to Pray”! Itu adalah lagu nomer 6 pada lembar lagu kita, dan kita menyanyikan bait kedua.

Kuasa di dalam doa, Tuhan, kuasa di dalam doa,
   Di sini di tengah dosa dan penderitaan dunia ini
Banyak orang terhilang dan sekarat, jiwa-jiwa dalam keputus-asaan
   Oh berikanku kuasa, kuasa di dalam doa!
(“Teach Me to Pray” by Albert S. Reitz, 1879-1966).

III. Ketiga, kita harus berpuasa dan berdoa kiranya setiap individu dipertobatkan.

Yesus berkata,

“Apabila kamu berpuasa” (Matius 6:16).

Tuhan berfirman kepada nabi Yesaya,

“Bukan! Berpuasa yang Kukehendaki, ialah supaya engkau membuka belenggu-belenggu kelaliman, dan melepaskan tali-tali kuk, supaya engkau memerdekakan orang yang teraniaya dan mematahkan setiap kuk” (Yesaya 58:6).

Anak laki-laki yang para Murid tidak dapat tolong adalah anak yang dibelenggu dengan “belenggu-belenggu kelaliman.” Murid-murid tidak dapat menolongnya karena,

“Jenis ini tidak dapat diusir kecuali dengan berdoa”
      (Markus 9:29).

Tidak adakah beberapa orang yang datang ke gereja ini yang ada dalam kondisi yang serupa? Belumkah Setan yaitu “ilah zaman ini… membutakan pikiran orang-orang yang tidak percaya”? (II Korintus 4:4). Tidakkah Tuhan berbicara kepada kita sama seperti ketika Ia berfirman kepada nabi Yesaya,

“Bukan! Berpuasa yang Kukehendaki, ialah supaya engkau membuka belenggu-belenggu kelaliman, dan melepaskan tali-tali kuk, supaya engkau memerdekakan orang yang teraniaya dan mematahkan setiap kuk” (Yesaya 58:6).

Saya berpikir tentang Charles Wesley yang menyimpan ayat dalam Yesaya ini dalam pikirannya ketika ia menulis,

Kuasa dosa binasa,
   Tuhan memusnahkan;
Bersilahlah najis dan noda,
   Tuhan menyucikan.
(“O For a Thousand Tongues” by Charles Wesley, 1707-1788/
     Terjemahan Nyanyian Pujian No. 36).

Mari kita berdiri dan menyanyikan ini dengan lagu “O Set Ye Open Unto Me.”

Kuasa dosa binasa,
   Tuhan memusnahkan;
Bersilahlah najis dan noda,
   Tuhan menyucikan.

Anda dipersilahkan duduk kembali.

Oh, betapa kita harus berpuasa dan berdoa agar Kristus melakukan itu di dalam kehidupan beberapa orang di sini yang masih belum bertobat! Oh, betapa kita harus berdoa kiranya Kristus menghancurkan kuasa dosa dan membebaskan mereka dari belenggu Setan dan dunia ini! Oh, betapa kita harus berpuasa dan berdoa kiranya Kristus

“membuka belenggu-belenggu kelaliman, dan melepaskan tali-tali kuk,..memerdekakan orang yang teraniaya dan mematahkan setiap kuk !” (Yesaya 58:6).

Berdoalah sekarang untuk beberapa orang yang Anda pikir bahwa dia membutuhkan keselamatan! (semua berdoa). Sekarang mari kita nyanyikan lagu Charles Wesley ini kembali!

Kuasa dosa binasa,
   Tuhan memusnahkan;
Bersilahlah najis dan noda,
   Tuhan menyucikan.

Saudara Charles, John Wesley berkata, pada zaman kebangunan rohani,

Sudahkah engkau menetapkan hari-hari untuk berpuasa dan berdoa? Berkat tahta kasih karunia, dan ketekunan di tempat ini, dan rahmat akan turun (ibid.).

Kiranya kita mau melakukan persis seperti itu pada hari Sabtu yang akan datang! Kiranya kita yang dapat melakukan juga berpuasa dan berdoa di rumah untuk orang-orang yang masih terhilang di antara kita dengan menyebut nama mereka satu per satu! Tentu saja, tidak semua dari Anda dapat berpuasa. Namun ketika waktu, kesehatan, dan keadaan mengijinkan, biarlah mereka dapat melakukannya juga. Jadi mari kita kembali ke sini ke gereja ini Sabtu yang akan datang pukul 7.30 malam, dan berdoa untuk mereka kembali selama setengah jam, kemudian kita akan menutup puasa kita dengan makan bersama, dan kemudian pulang dengan sukacita di dalam Tuhan! Karena tentu saja, pujian Charles Wesley benar! Mari menyanyikannya kembali!

Kuasa dosa binasa,
   Tuhan memusnahkan;
Bersilahlah najis dan noda,
   Tuhan menyucikan.

Dan di dalam semua doa kita, dan dalam waktu kita berpuasa dan berdoa pada Sabtu yang akan datang, marilah kita mengingat untuk memohon kepada Tuhan untuk memberikan kuasa di dalam doa kepada kita! Mari kita berdiri dan menyanyi!

Kuasa di dalam doa, Tuhan, kuasa di dalam doa,
   Di sini di tengah dosa dan penderitaan dunia ini
Banyak orang terhilang dan sekarat, jiwa-jiwa dalam keputus-asaan
   Oh berikanku kuasa, kuasa di dalam doa!
(“Teach Me to Pray” by Albert S. Reitz, 1879-1966).

Adakah seseorang yang ada di sini malam ini yang masih terhilang? Kita telah berdoa untuk Anda. Anda membutuhkan Yesus Kristus untuk membebaskan Anda dari belenggu Setan dan menyucikan dosa-dosa Anda dengan Darah-Nya yang mahal. Maukah Anda datang dan berbicara dengan saya dan deaken kita Dr. Cagan tentang bagaimana diselamatkan oleh Yesus? Mari kita menyanyikan kembali lagi Charles Wesley sebelum Anda pulang. Mari menyanyikan kembali lagu pujian Charles Wesley.

Kuasa dosa binasa,
   Tuhan memusnahkan;
Bersilahlah najis dan noda,
   Tuhan menyucikan.

Jika Anda mau berbicara dengan deaken dan saya tentang keselamatan di dalam Kristus, silahkan melangkah ke belakang gereja ini dan deaken akan memimpin Anda ke ruang pemeriksaan di mana kita dapat berbicara tentang semua ini. Setiap orang berdoa sementara mereka melangkah ke ruang pemeriksaan.

(AKHIR KHOTBAH)
Anda dapat membaca khotbah-khotbah Dr. Hymers setiap minggu di Internet
di www.realconversion.com. Klik on “Khotbah Indonesia.”

Diterjemahkan oleh: Dr. Eddy Peter Purwanto @ www.sttip.com

Pembacaan Alkitab Sebelum Khotbah oleh Dr. Kreighton L. Chan: Matius 6:16-18.
Pujian Solo Sebelum Khotbah oleh Mr. Benjamin Kincaid Griffith:
“Teach Me to Pray” (by Albert S. Reitz, 1879-1966).


GARIS BESAR KHOTBAH

APABILA KAMU BERPUASA

(WHEN YOU FAST)

oleh Dr. R. L. Hymers, Jr.

“Apabila kamu berpuasa” (Matius 6:16).

(Matius 9:15; Kisah Rasul 9:9, 11; 13:2, 3; II Korintus 11:27)

I.   Pertama, kita harus perpuasa dan berdoa kiranya Tuhan mengalahkan kuasa Setan, Markus 9:28-29; Efesus 6:12.

II.  Kedua, kita harus berpuasa dan berdoa kiranya Tuhan campur tangan dengan mengirimkan kebangunan rohani, II Korintus 11:27.

III. Ketiga, kita harus berpuasa dan berdoa kiranya setiap individu dipertobatkan, Yesaya 58:6; Markus 9:29; II Korintus 4:4.