Print Sermon

Tujuan dari situs ini adalah untuk menyediakan manuskrip dan video khotbah gratis kepada para pendeta dan misionaris di seluruh dunia, terutama Dunia Ketiga, di mana hanya ada sedikit sekolah seminari teologi atau sekolah Alkitab.

Naskah-naskah khotbah dan video ini diakses oleh sekitar 1,500,000 komputer di lebih dari 221 negara setiap tahunnya di www.sermonsfortheworld.com. Ratusan orang lainnya menyaksikan video di YouTube, tetapi mereka akan segera meninggalkan YouTube dan mengunjungi langsung ke website kami. Naskah-naskah khotbah ini disajikan dalam 46 bahasa kepada sekitar 120,000 komputer setiap bulannya. Naskah-naskah khotbah tidak dilindungi hak cipta. Jadi para pengkhotbah boleh menggunakannya tanpa seijin kami. Silahkan klik di sini untuk mengetahui bagaimana Anda dapat memberikan donasi setiap bulan untuk membantu kami dalam pekerjaan besar pemberitaan Injil ke seluruh dunia ini.

Kapanpun Anda menulis pesan untuk Dr. Hymers, selalu sebutkan kepada beliau negara di mana Anda tinggal. Surel Dr. Hymers adalah rlhymersjr@sbcglobal.net. .




JANJI TAHUN BARU – DAN PERINGATANNYA!

(A NEW YEAR’S PROMISE – AND WARNING!)

Oleh: Dr. R. L. Hymers, Jr.
Diterjemahkan oleh: Dr. Eddy Peter Purwanto

Khotbah ini dikhotbahkan di Kebaktian Pagi, 31 Desember 2006
di Baptist Tabernacle of Los Angeles

“Dan jikalau tahan kita menderita, kita akan memerintah serta-Nya; jikalau kita menyangkal Dia, maka Ia pun akan menyangkal kita” – TL (II Timotius 2:12).


Pada awalnya pelayanan di London C.H. Spurgeon pernah menerima sebuah amplop pada setiap akhir tahun dengan selipan secarik kertas di dalamnya. Pada kertas itu tertulis ayat Alkitab untuk dijadikan dasar khotbah Tahun Barunya. Ayat-ayat ini dipilih untuk pengkhotbah Baptis yang masih muda dan sangat sukses ini, yaitu Spurgeon, oleh seorang hamba Tuhan dari Gereja Inggris (Church of England). Pendeta ini melayani di gereja yang berada di desa terpencil, namun Spurgeon sangat menghormati dia, dan selama beberapa tahun secara berturut-turut pengkhotbah Baptis tersohor ini menyampaikan khotbah Tahun Barunya dari ayat yang dipilih disertai dengan doa untuknya dari hamba Tuhan yang suci dan terhormat dari denominasi lain ini. Ia tidak menyebutkan siapa nama hamba Tuhan itu, namun Spurgeon selalu menegaskan bahwa pendeta Anglikan itu telah memilihkan ayat untuknya dan yang akan ia khotbah pada kebaktian Tahun Baru.

Pada 3 Januari 1864 Spurgeon mengkhotbah sekali lagi dari ayat yang diberikan kepadanya oleh pendeta tua itu. Teks yang diberikan kepadanya untuk Tahun Baru di tahun 1864 adalah,

“Dan jikalau tahan kita menderita, kita akan memerintah serta-Nya; jikalau kita menyangkal Dia, maka Ia pun akan menyangkal kita” - TL (II Timotius 2:12).

Saya akan memberikan penyerdahanaan, versi yang telah saya edit dari khotbahnya ini. Saya memperluas poin pertama dengan memberikan beberapa kejadian yang dialami oleh orang-orang Kristen yang telah menderita demi iman mereka di zaman modern ini. Dalam poin kedua saya akan menambahkan dua contoh yang mengerikan sebagai akibat dari penolakan terhadap Kristus, yang diberikan oleh Spurgeon sendiri, dari khotbahnya yang berjudul “Suffering and Reigning with Jesus”(Menderita dan Memerintah Bersama Kristus) (C. H. Spurgeon, The Metropolitan Tabernacle Pulpit, Pilgrim Publications, 1991 reprint, vol. X, pp. 1-12).

“Dan jikalau tahan kita menderita, kita akan memerintah serta-Nya; jikalau kita menyangkal Dia, maka Ia pun akan menyangkal kita” - TL (II Timotius 2:12).

Secara sederhana ayat ini dapat dibagi menjadi dua bagian: menderita bersama Kristus, dan pahalanya – menyangkal Yesus, dan penghukumannya.

I. Pertama, menderita bersama Yesus, dan pahalanya.

Menderita adalah kondisi umum dari semua manusia. Manusia tidak mungkin dapat lari darinya. Kita masuk ke dalam dunia dalam penderitaan pada waktu dilahirkan, dan kita meninggalkan dunia dengan penderitaan pada waktu kita mati. Seperti Ayub menuliskan ini,

“Manusia yang lahir dari perempuan, singkat umurnya dan penuh kegelisahan” (Ayub 14:1).

Tak seorangpun dapat lari dari berbagai penderitaan dan pencobaan hidup. Lagi kita membaca dalam Kitab Ayub demikian,

“manusia menimbulkan kesusahan bagi dirinya, seperti bunga api berjolak tinggi” (Ayub 5:7).

Sejak penderitaan adalah kondisi umum semua manusia, di dalam dunia yang telah dirusak oleh dosa, anda tidak perlu mengharapkan hadiah atau pahala karena anda telah mengalami semua penderitaan itu. Anda mungkin telah melewati kesedihan atau dukacita yang begitu mendalam dalam hidup anda, namun itu tidak akan menyelamatkan anda dari murka Allah yang akan datang. Bisa saja anda telah mengalami penderitaan yang begitu besar namun anda tetap terhilang, karena,

“sesungguhnya jika seorang tidak dilahirkan kembali, ia tidak dapat melihat Kerajaan Allah” (Yohanes 3:3).

Jadi, kalau begitu, bukan jumlah penderitaan di dunia ini yang dapat menolong orang yang belum dipertobatkan untuk masuk ke dalam Sorga.

Penderitaan bukan sesuatu yang hanya dialami oleh orang-orang Kristen saja. Atau penderitaan juga bukanlah hal yang diperlukan untuk mendatangkan pahala. Ayat kita menunjukkan dengan sangat jelas bahwa kita harus menderita bersama Dia supaya kitapun akan memerintah dengan Dia. Penderitaan yang mendatangkan berkat untuk memerintah bersama dengan Yesus, haruslah penderitaan bersama Tuhan Yesus Kristus.

Anda tidak harus berpikir bahwa anda sedang menderita bersama Kristus jika anda tidak “di dalam” Kristus. Jika anda belum datang kepada Kristus, semua penderitaan anda di dunia ini hanyalah rasa penderitaan yang anda cicipi sebelum anda mengalami penderitaan kekal di Neraka. Hanya ketika seseorang ada “di dalam” Juruselamat melalui pertobatan yang dapat mengklaim bahwa penderitaannya adalah dalam persekutuan dengan Kristus. Apakah anda ada di dalam Kristus oleh iman yang hidup di dalam Dia? Apakah anda hanya percaya kepada Yesus saja? Jika tidak, betapapun menderita dan sengsaranya anda di dunia ini, anda tetap tidak memiliki pengharapan untuk memerintah bersama Yesus dalam Kerajaan-Nya.

Lagi, kita tidak harus berpikir bahwa kita sedang menderita bersama Kristus jika kesusahan-kesusahan yang menghampiri kita sebagai hasil atau akibat dari dosa. Ketika Miriam berbicara sesuatu yang jahat tentang Musa, maka kusta menyerang tubuhnya, dan itu tidak menunjukkan bahwa ia sedang menderita untuk Tuhan. Ketika Uzia masuk ke dalam Bait Suci dengan tidak layak, ia terkena kusta sejak itu sampai akhir hidupnya, dan ia tidak dapat berkata bahwa ia sedang menderita atas nama kebenaran. Jika anda dengan sengaja mamasukkan tangan anda ke dalam api, dan tangan anda itu terbakar, itu memang sifat alami dari api bila membakar anda. Namun jangan kemudian anda membual dan berkata omong kosong bahwa itu menunjukkan anda sebagai seorang martir! Jika anda melakukan sesuatu yang salah dan kemudian menderita karenanya, apakah pahala yang akan anda terima? Kebenaran dan kejujuran harus menghentikan kita dari klaim bahwa kita sedang menderita karena kita menjadi orang Kristen, bila pada kenyataannya, kita sedang menderita sebagai akibat dari dosa.

Kita harus memiliki Roh Kristus di dalam kita atau penderitaan kita menjadi sia-sia. Kita harus mengikuti teladan Kristus dan menderita demi Kristus. Baru setelah itu kita benar-benar telah menderita bersama Kristus.

Sekarang marilah kita memikirkan beberapa cara yang baik bagaimana orang-orang Kristen menderita bersama Kristus pada zaman ini. Ada orang-orang yang menderita atau mengalami kesusahan masalah keuangan yang disebabkan oleh karena kasih dan ketaatannya kepada Kristus. Saya berbicara tentang salah satu diaken kita beberapa hari yang lalu, dan mengatakan yang sebenarnya bahwa orang itu dapat memperoleh gaji yang lebih baik, yaitu tiga atau empat kali lipat dari gaji yang ia terima saat ini, jika ia setuju untuk masuk kerja pada hari Minggu. Ini juga benar bagi seorang wanita di jemaat kita ini, yang bekerja sebagai dokter medis. Mereka berdua menderita kehilangan ribuan dollar setiap tahunnya oleh karena mereka mengasihi Kristus lebih dari pada bekerja di kantor mereka pada Hari Tuhan. Kita telah mengetahui banyak orang Kristen yang kehilangan pekerjaan mereka hanya karena tuan-tuan mereka menentang mereka menjadi orang Kristen! Kita telah mengetahui banyak siswa di sekolah lanjutan atas atau mahasiswa di perguruan tinggi yang memperoleh nilai yang diturunkan oleh para pengajar mereka yang memandang rendah mereka karena iman mereka di dalam Kristus! Itu adalah penderitaan yang dimaksudkan di dalam ayat kita ini!

“Dan jikalau tahan kita menderita, kita akan memerintah serta-Nya….” - TL (II Timotius 2:12).

Bagaimanapun, lebih sering, penderitaan ini adalah dalam bentuk penghinaan, caci maki dan olok-olok. Beberapa orang mengalami penghinaan di tempat kerja mereka di mana orang-orang yang ada di sana berbisik satu sama lain dan mengatakan bahwa mereka ini adalah orang-orang idiot, orang-orang bodoh, karena mereka percaya kepada Anak Allah. Ada ejekan yang sangat menusuk hati, yang menyebabkan penderitaan anak-anak muda Kristen yang baik, yaitu ketika teman-teman mereka di sekolah menjauhi mereka, dan suka mempermainkan dengan suka mengagetkan mereka dengan suara kencang dari belakang, dengan mengatakan bahwa mereka ini adalah “aneh” oleh karena percaya Yesus Kristus. Bahkan di rumah, orang-orang Kristen sejati tidak dapat lari dari kata-kata hinaan dari orang tua mereka yang belum Kristen yang masih Budha, atau anggota dari agama bukan Kristen lainnya. Saudara-saudari mereka sendiri mungkin menyebut mereka adalah orang-orang bodoh oleh karena mereka mengasihi sang Juruselamat. Ini juga adalah penderitaan yang dimaksudkan dalam ayat kita ini,

“Dan jikalau tahan kita menderita, kita akan memerintah serta-Nya….” - TL (II Timotius 2:12).

Pada saat-saat seperti ini, [di mana dunia] dipenuhi dengan prejudis dan kebencian terhadap Yesus dan para pengikut sejati-Nya, adalah berhikmat bila kita selalu mengingat perkataan-perkataan Juruselamat kita ini,

“Dan musuh orang ialah orang-orang seisi rumahnya. Barangsiapa mengasihi bapa atau ibunya lebih dari pada-Ku, ia tidak layak bagi-Ku; dan barangsiapa mengasihi anaknya laki-laki atau perempuan lebih dari pada-Ku, ia tidak layak bagi-Ku. Barangsiapa tidak memikul salibnya dan mengikut Aku, ia tidak layak bagi-Ku.” (Matius 10:36-38).

Mengapa orang-orang tidak percaya begitu membenci orang-orang Kristen? Yesus memberikan jawaban ketika Ia berkata,

“Sekiranya kamu dari dunia, tentulah dunia mengasihi kamu sebagai miliknya. Tetapi karena kamu bukan dari dunia, melainkan Aku telah memilih kamu dari dunia, sebab itulah dunia membenci kamu” (Yohanes 15:19).

Pada zaman “decisionisme” yang palsu dan jahat ini, begitu mirip dalam berbagai cara dengan Kekristenan pada “Abad-Abad Kegelapan,” banyak hamba-hamba Tuhan yang setia harus menerima serangan-serangan yang menyakitkan oleh karena membela kebenaran Alkitab. Dan warisan sejarah Baptis kita, oleh karena menolak untuk membaptis orang-orang yang belum sungguh-sungguh memiliki kesaksian tentang apa yang Kristus telah kerjakan untuk menyelamatkan mereka, juga menerima serangan dan tuduhan yang menyakitkan! Ini juga penderitaan yang dimaksudkan dalam ayat kita ini,

“Dan jikalau tahan kita menderita, kita akan memerintah serta-Nya….” - TL (II Timotius 2:12).

Seseorang dengan sendirinya harus memikirkan ayat ini ketika membaca majalah bermutu ini, The Voice of the Martyrs, seperti yang saya lakukan setiap saat saya menerima majalah itu yang dikirimkan melalui post kepada saya. Pada edisi Desember 2006, majalah ini menceritakan tentang seorang hamba Tuhan Iran yang dimasukkan ke dalam penjara di Teheran karena memberitakan Injil (ibid., p. 3).

Dalam majalah ini juga menceritakan tentang seorang wanita Pakistan yang telah menikah dengan seorang laki-laki Kristen. Namun kemudian suaminya menjadi Islam karena orang-orang Muslim mengijinkan laki-laki memiliki dua istri. Ketika istri pertamanya ini, yang adalah orang Kristen, menolak untuk pindah agama atau menjadi Islam, orang Muslim ini menghajar atau memukulinya dengan tongkat, “memukuli tangannya di bawah tempat tidur.” Kemudian, ketika ia ingin menghadiri kebaktian di gereja, suaminya memukulinya dan menguncinya di dalam kamar. Di sana di dalam kamar itu ia berdoa, “Yesus, Engkau telah mengalami penderitaan yang luar biasa demi kami. Penderitaanku tidak ada apa-apanya [dibandingkan dengan penderitaan-Mu]. Berikan aku kekuatan. Aku tidak akan pernah meninggalkan Engkau.” (ibid., p. 4).

Majalah yang sama menceriterakan tentang gadis Kristen berumur 15 tahun di Indonesia yang wajah dan lehernya disayat dengan pisau. Ia dibuat cacat seumur hidup oleh karena ia percaya Kristus (ibid., p. 6). The Voice of the Martyrs berkata,

Anak-anak [di Indonesia] tahu bahwa murid-murid Kristen adalah target dari Islam ekstrimis, namun mereka tidak sembunyi karena takut. [Mereka] bersaksi bagi Kristus di dalam dan di luar penjara (ibid., p. 7).

Di India seorang hamba Tuhan hampir terbunuh ketika seorang Hindu militan menyerangnya pada saat ia sedang berkhotbah tentang kebangkitan Kristus pada Minggu Paskah. Foto dalam majalah itu menunjukkan tanda tubuhnya yang terkoyak-koyak, tubuhnya yang dibalut (ibid., p. 8).

Di China, majalah The Voice of the Martyrs menceritakan tentang Brother Liu, yang ditangkap oleh karena sering memberitakan Injil, sehingga ia kehilangan gelar keningratannya. Ia berkata, “Tuhan mengatakan kepada kita bahwa sempitlah jalan mengikuti langkah-Nya. Itu adalah jalan di mana seseorang harus lewati untuk memikul salibnya mengikut Dia.” Pada saat seseorang mencambuki dia, telinganya dipukul dengan tongkat elektrik polisi. Luka-lukanya menyebabkan dia sangat menderita selama enam bulan. Ia berkata, “Saya telah mengalami banyak hal seperti ini, namun… hal yang sangat berharga yang pernah saya pelajari adalah bahwa Tuhan telah menderita jauh melebihi yang saya alami. Keluarga saya tidak meninggalkan saya di tengah-tengah penderitaan kami ini. Justru kami lebih kuat dalam mengikut Tuhan. Sekarang anak-anak saya ikut melayani… mengikut Dia sampai akhir” (ibid., p. 11).

Dari Vietnam, majalah ini menunjukkan gambar tentang tiga orang Kristen, dua laki-laki dan satu wanita, wajah mereka bonyok karena menginjil di provinsi Than Hoa. Mereka dipukuli di bagian wajah mereka karena mereka bersaksi bagi Kristus. Kampanye yang brutal menentang orang-orang Kristen di Vietnam mulai meningkat di bulan April. Ini adalah untuk yang kedua kalinya tiga orang Kristen ini dipukuli oleh Komunis di tahun 2006. Namun semua itu tidak pernah menghentikan mereka! Ketika mereka sudah sembuh dan kuat kembali, mereka kembali turun ke jalanan untuk memberitakan Injil! (ibid., p. 13). Sungguh menyedihkan, bahkan di Amerika pada hari ini, orang-orang yang bersaksi bagi Kristus kadang-kadang dianiaya.

Di Colombia, majalah The Voice of the Martyrs ini menjelaskan tentang seorang gadis berumur 15 tahun. Ayahnya mengatakan kepada dia untuk menjadi seperti seorang wanita dalam Amsal 31. Kemudian ayahnya ini pergi bekerja. Ia adalah seorang gembala awam di sebuah gereja, dan gerilyawan Komunis menggiring dia ke jembatan dan membunuh dia oleh karena imannya di dalam Kristus. Segera setelah itu, orang-orang Komunis itu kembali ke desa gadis itu. Sebelumnya pada tanggal 14 September 2005, semua gereja di sana ditutup. Lima belas orang Kristen bersembunyi di rumah dan membaca Alkitab serta berdoa bersama, dan di antara mereka adalah gadis berumur 15 tahun ini, Jacquelynne. Ia berkata, “Jika anda melihat situasi yang sulit, anda tidak harus tampil menyolok dalam bersaksi untuk Tuhan untuk beberapa alasan.” (ibid., p. 14). Untuk membaca lebih banyak lagi kisah orang-orang Kristen yang sedang menderita di seluruh dunia, nyalakan computer anda dan kunjungilah www.persecution.com. Saya berharap setiap orang yang sedang membaca khotbah ini akan melihat kembali berita-berita dalam website itu setiap dua kali seminggu.

Orang-orang seperti ini adalah orang-orang yang dibicarakan oleh ayat kita ini,

“Dan jikalau tahan kita menderita, kita akan memerintah serta-Nya….” - TL (II Timotius 2:12).

II. Kedua, menyangkal Yesus, dan penghukumannya.

Marilah kita berdiri dan membaca seluruh ayat ini dengan suara keras, II Timotius 2:12.

“Dan jikalau tahan kita menderita, kita akan memerintah serta-Nya; jikalau kita menyangkal Dia, maka Ia pun akan menyangkal kita” - TL (II Timotius 2:12).

Silahkan duduk kembali.

Sungguh menyeramkan “jikalau” dan mungkin kata “jikalau” ini teraplikasi bagi beberapa dari anda. Ia mungkin berkata, “Tuhan, bukankah ini aku?” ketika ia duduk di sini pagi ini, sama seperti Yudas juga duduk di sana pada waktu Perjamuan Malam, ketika ia yang akan mengkhianati Kristus bertanya dengan pertanyaan yang persis seperti itu. Dan jika anda berkata, sama seperti Petrus, “Walaupun semua orang akan menyangkal Engkau, itu bukan saya” – Anda mungkin persis seperti itu.

Beberapa orang menyangkal Kristus dengan sangat menyedihkan. Seperti orang-orang yang tidak percaya mereka mencemooh Dia secara terang-terangan. Sedangkan yang lain mengingkari Dia dengan bergabung dengan gereja-gereja sesat, agama-agama yang mengingkari keilahian-Nya secara sempurna sebagai Allah-manusia, dan yang lain lagi mengingkari Dia dengan mengatakan bahwa Ia adalah roh, tidak dibangkitkan, tidak memiliki tubuh, tidak memiliki daging dan tulang yang telah dimuliakan, dan tidak naik ke sorga duduk di sebelah kanan Allah.

Namun yang lain lagi mengingkari Dia dengan tetap berdiam diri. Ketika mereka bersama dengan orang-orang tidak percaya, mereka takut untuk berdoa mengucap syukur sebelum makan bersama teman-teman mereka, karena takut kalau relasi atau teman-teman mereka tidak akan menyetujuinya. Beberapa yang lain bahkan pergi lebih jauh lagi dan meninggalkan Kristus walaupun mereka pernah mengaku untuk percaya.

Apakah deskripsi ini cocok dengan beberapa dari anda? Jika iya, jangan marah pada saya, namun dengarlah Firman Tuhan. Ketahuilah ini – agar anda tidak akan binasa, bahkan walaupun anda pernah menolak Kristus, jika anda mau, sekarang anda dapat datang kepada Juruselamat dan benar-benar dipertobatkan, dengan segenap hati dan jiwa anda. Namun jika anda terus menerus menolak Kristus, kengerian yang terdapat dalam ayat ini akan menghantui anda,

“Maka Ia pun akan menyangkal kita” - TL (II Timotius 2:12).

Spurgeon pernah menceritakan tentang kematian Francis Spira. Sebagai seorang reformator yang memiliki kedudukan tinggi, Spira telah mengenal kebenaran. Namun ketika ia berhadapan dengan kematian yang dijatuhkan oleh Gereja Katolik ia mengaku bersalah. Ia menyerah dan meninggalkan kepercayaan-kepercayaan Protestannya karena ketakutan. Dalam waktu singkat ia dipenuhi dengan keputusasaan, dan sangat tertekan secara mental dan rohani dan seakan sudah berada di Neraka walau masih di bumi ini. Jeritannya sangat mengerikan sehingga catatan mereka tidak harus diterbitkan! Penghukumannya adalah peringatan akan zaman di mana ia hidup.

Pendahulu Spurgeon, hamba Tuhan yang merintis gerejanya yang bernama Benjamin Keach, menceritakan tentang seorang pengkhotbah yang sangat jelas pendirian kepercayaan Puritannya, namun kemudian, pada masa penganiayaan oleh Katolik, ia menyangkal imannya. Pemandangan ranjang kematiannya sangatlah mengerikan. Ia berkata bahwa, walaupun ia melihat Allah, Tuhan menolak dia. Ia telah diselimuti keputusasaan. Kadang-kadang ia mengutuk. Namun pada saat-saat yang lain ia berdoa. Namun ia mati tanpa pengharapan. Jika kita menyangkal Kristus, kita mungkin telah menyerah kepada nasib kita sendiri yang sangat mengerikan.

Biarlah kita kehilangan segala sesuatu dari pada kehilangan Kristus. Biarlah kita kehilangan segala sesuatu dari pada kehilangan jiwa kita. Biarlah kita menjadi seperti anak-anak muda yang sudah saya ceritakan kepada anda tadi, baik di Iran, Pakistan, Indonsia, India, China, Vietnam, dan Columbia, yang melalui penderitaan mereka, mereka dapat berkata bersama dengan Rasul Paulus,

“Tetapi apa yang dahulu merupakan keuntungan bagiku, sekarang kuanggap rugi karena Kristus. Malahan segala sesuatu kuanggap rugi, karena pengenalan akan Kristus Yesus, Tuhanku, lebih mulia dari pada semuanya. Oleh karena Dialah aku telah melepaskan semuanya itu dan menganggapnya sampah, supaya aku memperoleh Kristus” (Filipi 3:7-8).

Biarlah itu menjadi semboyan kita! Biarlah itu menjadi goal kita! Biarlah itu menjadi apa yang kita kejar di tahun yang kita masuki ini! Karena,

“jikalau tahan kita menderita, kita akan memerintah serta-Nya; jikalau kita menyangkal Dia, maka Ia pun akan menyangkal kita” - TL (II Timotius 2:12).

Suatu hari beberapa dari anda akan berdiri di hadapan Tahta Putih yang Besar. Kristus akan berkata kepada anda, “Aku tidak mengenal kamu.” Anda telah digoda oleh teman-teman anda untuk tetap tinggal dalam keadaan seperti keadaan anda sekarang, tetap tinggal dalam kondisi tanpa pertobatan. Anda menyangkal Kristus karena takut membayar harga, atau akan apa yang akan membuat anda menderita. Anda akan memohon kepada Tuhan agar mengijinkan anda masuk ke dalam Sorga pada waktu itu. Namun Tuhan akan berkata kepada anda,

“Aku tidak pernah mengenal kamu! Enyahlah dari pada-Ku, kamu sekalian pembuat kejahatan!” (Matius 7:23).

“Dan mereka ini akan masuk ke tempat siksaan yang kekal, tetapi orang benar ke dalam hidup yang kekal” (Matius 25:46).

Jika anda berharap untuk dapat terhindar dari penjara Neraka yang sangat mengerikan itu, yang penuh dengan api dan belerang, saya menasehatkan kepada anda untuk berseru kepada Yesus, “Tuhan, selamatkanlah aku. Tuhan, genggamlah aku erat-erat, lindungilah aku, lindungilah aku, lindungilah aku! Tolong jangan biarkan aku untuk menderita bersama dengan Engkau, namun jangan biarkan aku mengingkari Engkau, agar Engkau tidak menyangkal aku pada hari penghakiman yang sangat mengerikan itu.” Biarlah itu menjadi jeritan hati anda kepada Yesus pada pagi ini. Datanglah kepada Dia dan biarlah Darah-Nya yang mahal, yang tercurah di kayu Salib membersihkan dan menyucikan anda dari dosa. Maukah anda datang kepada Kristus pagi ini, di penghujung tahun ini. Maukah anda memulai tahun baru ini dengan diselamatkan oleh Dia, dipertobatkan, memiliki jaminan kekal di dalam anugerah-Nya yang menyelamatkan! Amin.

(AKHIR KHOTBAH)
Anda dapat membaca khobah-khotbah Dr. Hymers setiap minggu di Internet
di www.realconversion.com. Klik on "Sermon Manuscripts."

Diterjemahkan oleh: Dr. Eddy Peter Purwanto @
http://www.sttip.com

Pembacaan Alkitab Sebelum Khotbah oleh Dr. Kreighton L. Chan: II Timotius 2:1-13.
Pujian Solo Sebelum Khotbah oleh Mr. Benjamin Kincaid Griffith:
“Jesus, I My Cross Have Taken” (by Henry M. Lyte, 1793-1847).


GARIS BESAR KHOTBAH

JANJI TAHUN BARU – DAN PERINGATANNYA!

Oleh: Dr. R. L. Hymers, Jr.


“Dan jikalau tahan kita menderita, kita akan memerintah serta-Nya; jikalau kita menyangkal Dia, maka Ia pun akan menyangkal kita” – TL (II Timotius 2:12).

I.   Pertama, menderita bersama Yesus, dan pahalanya,
II Timotius 2:12a; Ayub 14:1; 5:7; Yohanes 3:3;
Matius 10:36-38; Yohanes 15:19.

II.  Kedua, menyangkal Yesus, dan penghukumannya,
II Timotius 2:12b; Filipi 3:7-8; Matius 7:23; 25:46.