Print Sermon

Tujuan dari situs ini adalah untuk menyediakan manuskrip dan video khotbah gratis kepada para pendeta dan misionaris di seluruh dunia, terutama Dunia Ketiga, di mana hanya ada sedikit sekolah seminari teologi atau sekolah Alkitab.

Naskah-naskah khotbah dan video ini diakses oleh sekitar 1,500,000 komputer di lebih dari 221 negara setiap tahunnya di www.sermonsfortheworld.com. Ratusan orang lainnya menyaksikan video di YouTube, tetapi mereka akan segera meninggalkan YouTube dan mengunjungi langsung ke website kami. Naskah-naskah khotbah ini disajikan dalam 46 bahasa kepada sekitar 120,000 komputer setiap bulannya. Naskah-naskah khotbah tidak dilindungi hak cipta. Jadi para pengkhotbah boleh menggunakannya tanpa seijin kami. Silahkan klik di sini untuk mengetahui bagaimana Anda dapat memberikan donasi setiap bulan untuk membantu kami dalam pekerjaan besar pemberitaan Injil ke seluruh dunia ini.

Kapanpun Anda menulis pesan untuk Dr. Hymers, selalu sebutkan kepada beliau negara di mana Anda tinggal. Surel Dr. Hymers adalah rlhymersjr@sbcglobal.net. .




TIGA TIKAMAN DALAM HATI!

(THREE STABS IN THE HEART!)

Oleh: Dr. R. L. Hymers, Jr.
Diterjemahkan oleh: Dr. Eddy Peter Purwanto

Khotbah ini dikhotbahkan di Kebaktian Malam, 1 Oktober 2006
di Baptist Tabernacle of Los Angeles

“Ketika Yakub bangun dari tidurnya, berkatalah ia: "Sesungguhnya TUHAN ada di tempat ini, dan aku tidak mengetahuinya” (Kejadian 28:16).


Pada Minggu malam yang lalu saya telah membandingkan Yakub, orang yang sama yang dibicarakan dalam teks ayat kita ini, dengan kakeknya Abraham. Saya berkata bahwa Abraham adalah gambaran dari anak muda yang berasal dari keluarga non-Kristen. Semuanya asing atau baru baginya ketika ia masuk ke dalam gereja. Seringkali, seperti Abraham, ia ingin menghidupi iman yang baru ditemukannya dengan semangat yang luar biasa. Itu jugalah apa yang dilakukan oleh Abraham. Dan itu juga apa yang banyak anak muda yang masuk ke dalam gereja ini ketika mereka mengalami pertobatan.

Sementara itu di sisi lain, Yakub mengambarkan anak muda yang bertumbuh di dalam gereja, yang mengenal Alkitab dan rutinitas ibadah. Dari pengalamannya yang lama dalam keluarga Kristen ia tahu apa yang diharapkan darinya, dan ia melakukan tugas-tugasnya di gereja – walaupun ia melakukan pelayanannya berdasarkan keharusan atau kebiasaannya saja.

Sama seperti Abraham, para petobat yang keluar dari dunia, orang tua non-Kristennya tidak memberikan dukungan, namun demikian seringkali orang seperti ini justru lebih cepat bertobat dan dipenuhi dengan semangat yang luar biasa untuk Tuhan. Namun orang yang seperti Yakub, yang berasal dari keluarga Kristen yang sudah biasa ke gereja, seluruh pendekatan (approach) agamanya berbeda. Dan oleh sebab itu, malam ini saya merasa bahwa yang perlu kita fokuskan, bukan Abraham, bukan orang bertobat yang berasal atau keluar dari dunia, namun lebih baik kita sekali lagi memfokuskan perhatian kita kepada cucunya, yaitu Yakub. Karena, seperti kebanyakan dari Anda yang ada di sini malam ini, Yakub berasal dari apa yang bisa kita sebut hari ini sebagai “keluarga Kristen.” Keluarganya jauh dari sempurna. Kita dapat melihat itu bila kita membaca seluruh Kejadian, pasal 27. Keluarganya dipenuhi dengan pertentangan atau ketegangan. Seringkali iman ayahnya lemah. Ibunya kadang-kadang berani melawan ayahnya. Itu adalah keluarga yang jauh dari kesempurnaan. Namun betapapun seperti itulah “keluarga Kristen,” ketika dibandingkan dengan keluarga-keluarga orang-orang Filistin atau pun orang Het yang mengelilinginya, keluarga ini masih bisa dikatakan lebih baik.

Namun betapa kecilnya penghargaan Yakub terhadap hal-hal yang baik yang mengelilinginya di rumahnya. Betapa sedikitnya ia berpikir tentang kesempatan yang sangat baik di mana ia berada, yang mana kesempatan itu tidak mungkin dimiliki oleh anak-anak yang lahir dari keluarga-keluarga penyembah berhala.

Dan sesuatu yang berharga yang ia ketahui ada di keluarga di mana ia dilahirkan baginya biasa-biasa saja dan ia memandangnya dengan tanpa rasa hormat. Lihat dia menyingkirkan pemikiran tentang Allah! Lihat ia melakukan tipu musliat terhadap saudaranya dan bersama ibunya ia menipu ayahnya! Lihat ia melarikan diri dari rumah atau keluarga yang membesarkannya karena ia takut dibunuh oleh saudaranya!

Kita tidak akan membahas kisah Yakub ini secara detail, atau kita justru akan kehilangan pelajaran yang lebih berharga dari itu. Kita harus memfokuskan pada poin-poin utama, atau ini hanya akan menjadi suatu pembelajaran Alkitab yang dangkal, dan maksud yang lebih mendalam tidak kita peroleh.

Saya heran bila malam ini mungkin ada anak muda-mudi yang ada di antara kita, yang berasal dari kelurga Kristen atau gereja, namun saat ini merasakan beberapa tekanan seperti yang Yakub rasakan untuk melarikan diri dari semua itu. Itu adalah perasaan yang sangat umum di kalangan anak muda yang lahir dari komunitas gereja saat ini. Kita diberitahu oleh para pengumpul atau polling suara (pollsters) bahwa lebih dari 85 % orang yang lahir dari keluarga gereja-gereja injili meninggalkan gereja pada usia mereka menjelang dua puluh tahun, dan tidak pernah kembali lagi. Karena ini adalah hal yang sepertinya sudah umum pada zaman ini, saya heran bila Anda tidak mungkin merasakan pergumulan batin seperti yang dialami oleh Yakub yang berusaha untuk melarikan diri – membebaskan diri dari orang tuanya dan ingin menghidupi “kehidupannya sendiri.” Oh, saya tahu Anda tidak akan pernah berusahan memikirkan itu. Namun saya heran jika semua itu tidak pernah datang dalam hidup Anda di suatu waktu, seperti halnya yang pernah terjadi pada diri Yakub. Saya ingin tahu apakah mungkin Anda telah memiliki pikiran-pikiran seperti, “Bagaimana saya dapat melepaskan diri dari semua ini? Bagaimana saya membersihkan atau melepaskan diri dari hal-hal yang berhubungan dengan gereja?” Jujurlah pada diri Anda sendiri apakah benar ini yang Anda pikirkan. Tidak pernahkah Anda memikirkan pikiran-pikiran seperti itu? Tidak pernahkah Setan datang kepada Anda dan berbisik seperti ketika ia membisikkan ini kepada Yesus,

“Semua itu akan kuberikan kepada-Mu, jika Engkau sujud menyembah aku”? (Matius 4:9).

Tidak pernahkah Iblis datang kepada Anda, berusaha “menghimpit” Anda,

“dengan kekuatiran dan kekayaan dan kenikmatan hidup”? (Lukas 8:14).

Dan jika Anda pernah mengalaminya, walaupun sekecil apapun, apakah Anda menyerahkan pikiran Anda kepada sang Penggoda, apakah Anda tidak berpikir bahwa mungkin itu adalah tawaran yang terbaik dari semua yang ada, yaitu untuk menjauhkan diri Anda sendiri dari gereja? “Ini hanya untuk sementara saja,” nasehat sang Penggoda. Sang Penggoda membisikan ini “Ini hanya sampai kamu memperoleh kebebasan dan independensi kamu saja.” “Setelah semua itu,” lanjutnya, “Kamu menjadi dewasa sekarang. Buanglah omong kosong kekanak-kanakanmu itu!” Saya ingin tahu apakah Anda memperhatikan rayuannya itu.

Dan kemudian suatu hari Yakub meninggalkan rumahnya.

“Maka Yakub berangkat dari Bersyeba [kampung halamannya] dan pergi ke Haran” (Kejadian 28:10).

Dalam kesendiriannya ia mulai tertidur. Mimpi-mimpi aneh mendatanginya dalam kegelapan. Dan kemudian suara Tuhan datang melalui semua itu, dan Yakub terbangun dengan ketakutan yang luar biasa.

“Ketika Yakub bangun dari tidurnya, berkatalah ia: “Sesungguhnya TUHAN ada di tempat ini, dan aku tidak mengetahuinya” (Kejadian 28:16).

Perhatikan tiga hal berhubungan dengan pengalaman Yakub. Saya berharap tiga hal pentingnya dapat Anda bawa pulang. Saya berharap agar Allah mau “menghantui” Anda dengan pikiran-pikiran ini. Saya berdoa agar poin-poin yang kita ambil dari teks ayat kita ini akan menusuk amat dalam dan menghancurkan berkeping-keping apa yang Iblis telah taruh di dalam diri Anda melalui bujuk rayunya, atau sihir hipnotisnya. Saya berdoa agar Firman Allah, yang

“hidup dan kuat dan lebih tajam dari pada pedang bermata dua manapun; ia [akan] menusuk amat dalam… [dan] ia sanggup membedakan pertimbangan dan pikiran hati kita [anda]”
      (Ibrani 4:12),

akan menikam atau menusuk ketertiduran hati Anda, ketika kita mempelajari ayat ini,

“Ketika Yakub bangun dari tidurnya, berkatalah ia: "Sesungguhnya TUHAN ada di tempat ini, dan aku tidak mengetahuinya” (Kejadian 28:16).

Saya berharap tiga tikaman Firman Allah dalam ayat ini akan menembus hati Anda.

I. Tikaman pertama adalah fakta bahwa Anda sedang tertidur.

“Ketika Yakub bangun dari tidurnya” (Kejadian 28:16).

Secara figurative Yakub telah “menidurkan” seluruh kehidupannya dari segala sesuatu tentang Allah.

Orang yang tertidur seperti ini berada dalam bahaya yang sangat besar, namun ia tidak mengetahuinya. Lautan yang bergelora dengan ombaknya yang besar. Kapal yang sedang dihantam ombak besar. Tidak membuat Yunus terbangun. Mengapa ia tidak menyadari bahaya itu?

“Tetapi Yunus telah turun ke dalam ruang kapal yang paling bawah dan berbaring di situ, lalu tertidur dengan nyenyak” (Yunus 1:5).

Bukankah itu mendeskripsikan kehidupan Anda malam ini? Bukankah itu adalah kondisi Anda? Badai murka mengamuk. Ombak penghakiman menghantam Anda. Namun Anda tetap tertidur.

Banyak pelaut menjadi ketakutan, namun Yunus dapat tidur tenang. Datanglah nakhoda mendapatkannya sambil berkata dalam gemuruhnya suara ombak,

“Bagaimana mungkin engkau tidur begitu nyenyak?”
      (Yunus 1:6).

Ia berseru, “Bagaimana kamu dapat tidur nyenyak.”

Kata tidur sering dipakai untuk menggambarkan sesuatu yang jelas-jelas tidak baik di dalam Alkitab. Lima gadis yang bodoh telah tertidur.

“mengantuklah mereka semua lalu tertidur” (Matius 25:5).

Tuhan berfirman,

“sesungguhnya aku tidak mengenal kamu” (Matius 25:12).

Kristus tidak mengenal mereka. Mereka tidak siap. Maka “mereka mengantuk lalu tertidur.” Cruden berkata, “Kata tidur di gunakan di dalam Alkitab untuk menunjukkan… kemalasan dan ketumpulan jiwa” (Cruden’s Complete Concordance, Zondervan Publishing House, 1968 reprint, p. 607).

Yakub telah terbangun secara fisik. Namun jiwanya telah menidurkan seluruh hidupnya. Ia ada dalam bahaya besar untuk kehilangan jiwanya, namun ia masih tertidur.

“Hai pemalas, berapa lama lagi engkau berbaring? Bilakah engkau akan bangun dari tidurmu?” (Amsal 6:9).

Apakah itu adalah kondisi Anda sekarang? Apakah itu bukan pertanyaan yang Tuhan tanyakan kepada Anda malam ini?

“Hai pemalas, berapa lama lagi engkau berbaring? Bilakah engkau akan bangun dari tidurmu?”

Ya, tikaman pertama yang ditunjukkan oleh ayat kita ini berkata bahwa Anda sedang tertidur. Ketika Anda berjalan menyusuri lorong gereja ini, Anda berjalan seperti orang yang sedang ngelindur – orang yang berjalan dalam kondisi masih tidur. Orang yang sedang ngelindur atau berjalan dalam kondisi masih tidur nampaknya ia sudah bangun. Lengannya bergerak. Matanya terbuka lebar. Namun sebenarnya ia sedang ngelindur, hanya kelihatannya ia terjaga atau tidak tidur – karena ia sedang berjalan dalam kondisi masih tidur. Saya sangat takut bila ini adalah deskripsi dari keadaan Anda malam ini. Anda membaca Alkitab – dalam ketertiduran Anda! Anda duduk mendengarkan khotbah – dalam kondisi tertidur! Dan mungkin lebih baik bertanya kepada Anda dengan pertanyaan ini sekali lagi,

“Hai pemalas, berapa lama lagi engkau berbaring? Bilakah engkau akan bangun dari tidurmu?”

“Ketika Yakub bangun dari tidurnya” (Kejadian 28:16).

II. Tikaman kedua adalah fakta bahwa Anda mungkin tidak akan pernah bangun.

Jangan terhibur dengan berpikir toh akhirnya Yakub terbangun juga. Jangan mempertahankan pengharapan palsu itu, karena ia bangun, maka Anda berpikir bahwa suatu hari Anda pasti akan bangun juga.

Beberapa dari Anda sedang mimpi. Dalam mimpi Anda, Anda berharap bisa bangun. Namun pikiran-pikiran itu hanya fatamorgana saja. Apakah Anda tahu apa itu? Fatamorgana adalah ilusi mata yang disebabkan oleh pengaruh suhu panas dan cahaya matahari, yang menyebabkan seseorang yang sedang menempuh perjalanan di gurun pasir sepertinya melihat air yang sangat dekat di depannya, yang kelihatan mengkilap di padang pasir itu.

Banyak pengembara terpanggang sinar matahari, dan terhilang di padang Gurun Sahara yang begitu luas, melihat sesuatu yang gemerlap yang ia bayangkan sebagai kumpulan air – yang tidak jauh di depannya di padang pasir itu. Namun, wah! Itu hanya suatu fatamorgana! Itu hanyalah pengharapan palsu! Dan ketika ia mempercepat langkahnya menuju tempat yang kehilatan ada airnya itu – ternyata tidak ada apa-apa selain pasir panas. Ia mengulurkan tangannya untuk mengapai air itu, namun kembali tangannya penuh dengan pasir. Beberapa tahun kemudian kafilah melewati tempat itu. Mereka menemukan kerangka tulang yang tangannya mencoba untuk menggapai – pengharapan air palsu itu, yang hanya merupakan ilusi mata di depannya.

Dan saya berkata bahwa itu adalah mimpi Anda bahwa suatu hari nanti Anda akan terbangun tidak lebih dari itu – tidak lebih dari suatu fatamorgana, tidak lebih dari ilusi mata dari pikiran Anda, tidak lebih dari pengharapan kosong atau palsu!

Anda boleh berkata dalam pikiran Anda bahwa “Suatu hari nanti saya akan terbangun.” Omong kosong! Itu tidak lebih dari pada khayalan, tidak lebih dari hanya sekedar fatamorgana di padang gurun!

“Hari sudah jauh malam, telah hampir siang.” (Roma 13:12).

“sekarang adalah saatnya telah tiba bagi kamu untuk bangun dari tidur” (Roma 13:11).

“Hai pemalas, berapa lama lagi engkau berbaring? Bilakah engkau akan bangun dari tidurmu?” (Amsal 6:9).

“Ketika Yakub bangun dari tidurnya” (Kejadian 28:16).

Namun saudaranya tidak pernah bangun! Saudaranya tidak pernah bangun sampai ia masuk ke kubur! Dan, ketahuilah ini, bagaimana mungkin Anda dapat berlagak seakan Anda tidak akan mati dalam keadaan masih tidur – seperti yang dilakukan oleh saudara Yakub? Oh, maukah Anda melihat realitas yang sangat mengerikan bahwa Anda yang terhilang dan tak berpengharapan. Karena kecuali kondisi terhilang Anda mengganggu Anda, inilah yang harus dikatakan tentang Anda, sama seperti saudara Yakub,

“Seperti ada tertulis: "Aku mengasihi Yakub, tetapi membenci Esau." (Roma 9:13).

Saya perlu menjelaskan lebih lanjut namun jelas bahwa lebih menyeramkan dari ayat ini – jika Anda tetap menjalani hidup Anda yang seperti itu, inilah yang juga akan dikatakan tentang Anda,

“Aku mengasihi Yakub, tetapi membenci Esau.”

Muda-mudi yang datang ke gereja dari keluarga kafir “Aku mengasihinya.” Namun anak-anak dari jemaat ini yang masih tertidur “Aku benci.” Itu adalah Firman Allah. Saya tidak dapat mengubahnya jika saya ingin mencoba merubahnya.

“Hai pemalas, berapa lama lagi engkau berbaring? Bilakah engkau akan bangun dari tidurmu?” (Amsal 6:9).

“Ketika Yakub bangun dari tidurnya, berkatalah ia: "Sesungguhnya TUHAN ada di tempat ini, dan aku tidak mengetahuinya” (Kejadian 28:16).

III. Tikaman ketiga adalah fakta bahwa Anda tidak akan pernah merasa ancaman dari Tuhan.

“Sudahlah,” mungkin itu yang dikatakan oleh kaum Injili Baru (new-evangelical). “Engkau sudah cukup menusuk mereka. Ampuni mereka dan berilah damai sejahtera!” Saya tidak akan melakukan hal seperti itu! Jika saya melakukan itu maka saya harus menarik ayat ini keluar dari konteksnya – dan, seperti ungkapan lama, “A text without a context is a pretext” (“teks tanpa konteks adalah dalih atau argumen palsu”). Lihatlah baik-baik ayat berikutnya, ayat 17.

“Ia takut dan berkata: "Alangkah dahsyatnya tempat ini!” (Kejadian 28:17).

Tolong perhatikan.

Itu adalah apa yang Anda rasakan ketika para pengkhotbah masa lalu sedang berbicara. Secara pribadi saya pernah mendengar R. G. Lee berkhotbah. Ia berkhotbah sampai membuat saya menggigil! Ia berkhotbah sampai membuat saya berkeringat! Ia berkhotbah tentang ancaman Tuhan. Begitu juga dengan Bob Jones, Sr. Begitu juga dengan John R. Rice. Begitu juga dengan Mordecai Ham. Begitu juga halnya dengan J. Frank Norris.

“Ia takut dan berkata: "Alangkah dahsyatnya tempat ini!”

Itu membuat orang terbangun! Itu menyingkirkan fatamorgana! Itu membangunkan orang yang sedang tertidur!

“Hai pemalas, berapa lama lagi engkau berbaring? Bilakah engkau akan bangun dari tidurmu?” (Amsal 6:9).

Ada orang yang sepanjang hidupnya melewati kehidupan ini dengan matanya terus menerus memandang ke tanah. Ia hidup dalam fatamorgana. Ia terus menerus hidup seperti orang yang sedang ngelindur atau mengigau, berjalan dalam kondisi masih tidur, mimpi, hatinya sudah mati terhadap ancaman-ancaman Tuhan, tidak pernah memilikirkan kebutuhannya akan keselamatan melalui Kristus Yesus. Ia tidak pernah terbangun di dunia ini.

Kemudian di suatu hari nanti, ketika ia berjalan melalui kesimpang-siuran dari kehidupannya, ia akan mati.

“Dan sementara ia menderita sengsara di alam maut ia memandang ke atas” (Lukas 16:23).

Ia tidak pernah terbangun, ia tidak pernah memandang ke atas, sebelum ia terbangun dalam api yang menyala-nyala. Kiranya itu bukan kasus Anda! Kiranya Anda sudah menyadari ketertiduran Anda sekarang ini, sebelum Anda terbangun dalam api yang menyala untuk selama-lamanya! Amin.

Mari kita menyanyikan nyanyian pujian nomer 6, “Have You Counted the Cost?”Mari kita berdiri dan menyanyikan lagu ini dengan meresapi kata-katanya. Kiranya lagu ini berbicara kepada hati Anda.

Ada garis yang ditarik oleh yang menolak Tuhan kita,
Dimana panggilan Roh Kudus telah menghilang,
Dan engkau terus menerus menikmati kesenangan yang sia-sia
Sudahkah engkau memperhitungkannya,
Sudahkah engkau memperhitungkan harganya?
Engkau harus memperhitungkan harganya, jika harus kehilangan jiwamu,
Meskipun seluruh dunia menjadi milikmu?
Bahkan mungkin garis itu sekarang sudah berhenti bagimu
Sudahkah engkau memperhitungkannya,
Sudahkah engkau memperhitungkan harganya?
   (“Have You Counted the Cost?” by A. J. Hodge, 1923).

Jika Anda mau berbicara dengan Dr. Cagan atau saya sendiri berhubungan dengan khotbah ini di tempat yang tenang, silahkan melangkah ke belakang ruangan kebaktian ini sekarang.

(AKHIR KHOTBAH)
Anda dapat membaca khobah-khotbah Dr. Hymers setiap minggu di Internet
di www.realconversion.com. Klik on "Sermon Manuscripts."

Diterjemahkan oleh: Dr. Eddy Peter Purwanto @
http://www.sttip.com

Pembacaan Alkitab Sebelum Khotbah oleh Dr. Kreighton L. Chan: Kejadian 28:10-17.
Pujian Solo Sebelum Khotbah oleh Mr. Benjamin Kincaid Griffith:
“Nearer, My God, to Thee” (by Sarah F. Adams, 1805-1848).


GARIS BESAR KHOTBAH

TIGA TIKAMAN DALAM HATI!

Oleh: Dr. R. L. Hymers, Jr.


“Ketika Yakub bangun dari tidurnya, berkatalah ia: "Sesungguhnya TUHAN ada di tempat ini, dan aku tidak mengetahuinya” (Kejadian 28:16).

(Matius 4:9; Lukas 8:14; Kejadian 28:10; Ibrani 4:12)

I.   Tikaman pertama adalah fakta bahwa Anda sedang tertidur,
Kejadian 28:16a; Yunus 1:5, 6; Matius 25:5, 12; Amsal 6:9.

II.  Tikaman kedua adalah fakta bahwa Anda mungkin tidak
akan pernah bangun, Roma 13:12, 11; Amsal 6:9; Roma 9:13.

III. Tikaman ketiga adalah fakta bahwa Anda tidak akan pernah
merasa ancaman dari Tuhan, Kejadian 28:17; Lukas 16:23.