Print Sermon

Tujuan dari situs ini adalah untuk menyediakan manuskrip dan video khotbah gratis kepada para pendeta dan misionaris di seluruh dunia, terutama Dunia Ketiga, di mana hanya ada sedikit sekolah seminari teologi atau sekolah Alkitab.

Naskah-naskah khotbah dan video ini diakses oleh sekitar 1,500,000 komputer di lebih dari 221 negara setiap tahunnya di www.sermonsfortheworld.com. Ratusan orang lainnya menyaksikan video di YouTube, tetapi mereka akan segera meninggalkan YouTube dan mengunjungi langsung ke website kami. Naskah-naskah khotbah ini disajikan dalam 46 bahasa kepada sekitar 120,000 komputer setiap bulannya. Naskah-naskah khotbah tidak dilindungi hak cipta. Jadi para pengkhotbah boleh menggunakannya tanpa seijin kami. Silahkan klik di sini untuk mengetahui bagaimana Anda dapat memberikan donasi setiap bulan untuk membantu kami dalam pekerjaan besar pemberitaan Injil ke seluruh dunia ini.

Kapanpun Anda menulis pesan untuk Dr. Hymers, selalu sebutkan kepada beliau negara di mana Anda tinggal. Surel Dr. Hymers adalah rlhymersjr@sbcglobal.net. .




BAPTISAN ALKITABIAH DAN KEANGGOTAAN GEREJA LOKAL

(BIBLE BAPTISM AND LOCAL CHURCH MEMBERSHIP)

Oleh: Dr. R. L. Hymers, Jr.
Diterjemahkan oleh: Dr. Eddy Peter Purwanto

Khotbah ini dikhotbahkan Sabtu Malam, 3 September 2005
di Baptist Tabernacle of Los Angeles

?Sesudah dibaptis, Yesus segera keluar dari air? (Matius 3:16).


Perjanjian Baru menjawab semua pertanyaan tentang baptisan. Jika Anda mempelajari Perjanjian Baru dengan hati-hati tentang subyek baptisan maka semua pertanyaan akan segera terjawab oleh Alkitab.

I. Pertama, bagaimana caranya kita dibaptis?

Kata Yunani yang di-transliterated menjadi ?baptis? adalah ?baptizo.? Ini berarti ?menyelamkan,? ?masuk ke dalam air.? Banyak para tokoh pedo-baptis (orang-orang yang membaptis bayi) setuju dengan arti kata itu, namun mereka terus membaptis orang dengan cara percik oleh karena mewarisi tradisi dan pengaruh Katolik. Walaupun mereka adalah orang-orang Protestan, mereka mempertahankan metode percik dari Katolikisme.

John Calvin adalah bapa dari gereja-gereja Reformed dan Presbyterian, yang mempraktekan pemercikan bayi. Namun Calvin berkata,

?Sesungguhnya kata baptizo berarti menyelamkan? (John Calvin, Institutes of the Christian Religion, Presbyterian Board of Publication, 1902, pp. 822-824).

Martin Luther adalah pendiri Gereja Lutheran, yang juga mempraktekkan pemercikan bayi. Namun Luther berkata,

?Kata Baptis adalah kata Yunani [yang mana ini] diterjemahkan penyelaman. Saya harus memiliki orang-orang yang dibaptis, dimasukkan seluruhnya ke dalam air? (Luther?s Primary Works, Hodder and Stoughton, 1896, p. 347).

Bagaimanapun juga, para pengikutnya tidak melakukan demikian, dan sampai saat ini masih tidak mengikuti praktek penyelaman yang ia tekankan itu.

John Wesley adalah pendiri dari Gereja Methodist, yang mempraktikkan pemercikan bayi. Namun ia berkata,

?Metode yang digunakan di zaman purba adalah penyelaman? (John Wesley, Notes Upon the New Testament, note on Romans 6:4).

Namun, bahkan walaupun ia tahu, Wesley lebih suka untuk meneruskan kebiasaan pemercikan terhadap bayi-bayi.

Yesus dibaptis dengan cara selam, ini jelas ditunjukkan dalam pola pembaptisan selam di dalam terjemahan Bahasa Inggris,

?And Jesus, when he was baptized, went up straightway out of the water? (Matthew 3:16).
(Sesudah dibaptis, Yesus segera keluar dari air? - Matius 3:16).

Kristus telah masuk ke dalam air dan kemudian keluar dari air, untuk ?menggenapkan seluruh kebenaran? (Matius 3:15).

Fakta bahwa di sana ?banyak air? menunjukkan mereka membaptis orang dengan cara selam.?

?sebab di situ banyak air? (Yohanes 3:23).

Jika mereka mempraktekan pemercikan mereka tidak memerlukan ?banyak air.?

II. Kedua, siapa yang harus dibaptis?

1.  Dalam Perjanjian Baru tidak ada bayi yang ?dibaptis? entah dengan percik atau pun dengan selam. Tidak ada satu pun.

a.  Katolik mengajarkan bahwa kelahiran baru datang melalui baptisan, namun ini bukan ajaran Alkitab. Itu lah sebabnya mengapa mereka memerciki bayi-bayi.

b.  Para penganut pedo-baptist (pembaptis bayi) mengajarkan bahwa bayi-bayi harus dibawa ke dalam pertalian kovenan/perjanjian dengan orang tua mereka dan gereja melalui baptisan, namun ini bukan ajaran Alkitab.

2.  Dalam Perjanjian Baru tidak ada seorangpun yang dibaptis sampai setelah ia mengalami pertobatan. Ini adalah kekhususan dari orang Baptis yang disebut dengan ?believer?s baptism? (baptisan orang percaya). Hanya orang-orang yang telah bertobat saja yang harus dibaptis.

?Orang-orang yang menerima perkataannya itu memberi diri dibaptis? (Kisah Rasul 2:41).

Mereka yang telah menerima perkataanya dalam khotbah sebelum baptisan. Ini jelas tidak termasuk bayi-bayi.

?Tetapi sekarang mereka percaya kepada Filipus yang memberitakan Injil tentang Kerajaan Allah dan tentang nama Yesus Kristus, dan mereka memberi diri mereka dibaptis, baik laki-laki maupun perempuan? (Kisah Rasul 8:12).

Mereka telah percaya sebelum mereka dibaptis. Ini mengecualikan bayi-bayi, yang belum bisa percaya dan bertobat. Bayi-bayi itu terlalu kecil untuk dapat memahami arti baptisan. Dalam Perjanjian Baru, baptisan selalu dating setelah pertobatan, dan tidak pernah sebelum pertobatan.

III. Ketiga, mengapa kita harus dibaptis?

1.  Oleh karena ingin mengikuti teladan Kristus.

2.  Oleh karena ingin mentaati Kristus, yang memberikan perintah untuk dibaptis.

?Karena itu pergilah, jadikanlah semua bangsa murid-Ku dan baptislah mereka dalam nama Bapa dan Anak dan Roh Kudus? (Matius 28:19).

3.  Untuk masuk menjadi anggota gereja lokal.

?Orang-orang yang menerima perkataannya itu memberi diri dibaptis dan pada hari itu jumlah mereka bertambah kira-kira tiga ribu jiwa? (Kisah Rasul 2:41).

Mereka ditambahkan menjadi anggota gereja lokal pada saat baptisan dan melaluinya mereka menjadi anggota gereja lokal di Yerusalem.

Baptisan adalah cara bagi orang-orang yang telah bertobat untuk menjadi anggota gereja lokal. Baptisan adalah tanda yang bersifat lahiriah (outward) dari karya batiniah (inward work) dari Roh Kudus yang mempersatukan orang yang telah bertobat dengan gereja lokal.

?Karena sama seperti tubuh itu satu dan anggota-anggotanya banyak, dan segala anggota itu, sekalipun banyak, merupakan satu tubuh, demikian pula Kristus. Sebab dalam satu Roh kita semua, baik orang Yahudi, maupun orang Yunani, baik budak, maupun orang merdeka, telah dibaptis menjadi satu tubuh dan kita semua diberi minum dari satu Roh? (I Korintus 12:12-13).

Baptisan air juga merupakan gambaran dari pekerjaan batiniah (inner work) Roh Kudus dalam mempersatukan seseorang dengan Kristus dalam kematian, penguburan dan kebangkitan-Nya (masuk ke dalam air ? tanda kematian dan penguburan; keluar dari air ? tanda kebangkitan).

?Atau tidak tahukah kamu, bahwa kita semua yang telah dibaptis dalam Kristus, telah dibaptis dalam kematian-Nya? Dengan demikian kita telah dikuburkan bersama-sama dengan Dia oleh baptisan dalam kematian, supaya, sama seperti Kristus telah dibangkitkan dari antara orang mati oleh kemuliaan Bapa, demikian juga kita akan hidup dalam hidup yang baru? (Roma 6:3-4).

Jadi baptisan adalah tanda lahiriah (outward) dari pekerjaan batiniah (inward). Ini menunjukkan (1) keanggotaan orang bertobat dalam gereja lokal, (2) penyatuan orang bertobat dengan Kristus. Baptisan Alkitabiah menunjukkan bahwa orang yang telah bertobat dipersatukan dengan Kristus dalam kematian dan kebangkitan-Nya. Baptisan juga menunjukkan bahwa orang yang telah bertobat disatukan dengan gereja lokal sebagai anggota jemaat.

(AKHIR KHOTBAH)
Anda dapat membaca khobah-khotbah Dr. Hymers setiap minggu di Internet
di www.realconversion.com. Klik on "Sermon Manuscripts."

Diterjemahkan oleh: Dr. Eddy Peter Purwanto @
http://www.sttip.com


GARIS BESAR KHOTBAH

BAPTISAN ALKITABIAH DAN KEANGGOTAAN GEREJA LOKAL

Oleh: Dr. R. L. Hymers, Jr.


?Sesudah dibaptis, Yesus segera keluar dari air? (Matius 3:16).

I.   Bagaimana caranya kita dibaptis? Matius 3:16, 15; Yohanes 3:23.

II.  Siapa yang harus dibaptis? Kisah Rasul 2:41; 8:12

III. Mengapa kita harus dibaptis? Matius 28:19; Kisah Rasul 2:41;
I Korintus 12:12-13; Roma 6:3-4.