Print Sermon

Tujuan dari situs ini adalah untuk menyediakan manuskrip dan video khotbah gratis kepada para pendeta dan misionaris di seluruh dunia, terutama Dunia Ketiga, di mana hanya ada sedikit sekolah seminari teologi atau sekolah Alkitab.

Naskah-naskah khotbah dan video ini diakses oleh sekitar 1,500,000 komputer di lebih dari 221 negara setiap tahunnya di www.sermonsfortheworld.com. Ratusan orang lainnya menyaksikan video di YouTube, tetapi mereka akan segera meninggalkan YouTube dan mengunjungi langsung ke website kami. Naskah-naskah khotbah ini disajikan dalam 46 bahasa kepada sekitar 120,000 komputer setiap bulannya. Naskah-naskah khotbah tidak dilindungi hak cipta. Jadi para pengkhotbah boleh menggunakannya tanpa seijin kami. Silahkan klik di sini untuk mengetahui bagaimana Anda dapat memberikan donasi setiap bulan untuk membantu kami dalam pekerjaan besar pemberitaan Injil ke seluruh dunia ini.

Kapanpun Anda menulis pesan untuk Dr. Hymers, selalu sebutkan kepada beliau negara di mana Anda tinggal. Surel Dr. Hymers adalah rlhymersjr@sbcglobal.net. .




PERTOBATAN PETRUS

THE CONVERSION OF PETER
(Indonesian)

oleh Dr. R. L. Hymers, Jr.
diterjemahkan oleh Dr. Edi Purwanto

Khotbah ini dikhotbahkan di Baptist Tabernacle of Los Angeles
Pada Kebaktian Jum’at Malam, 3 April 2015

“Simon, Simon, lihat, Iblis telah menuntut untuk menampi kamu seperti gandum, tetapi Aku telah berdoa untuk engkau, supaya imanmu jangan gugur. Dan engkau, jikalau engkau sudah insaf, kuatkanlah saudara-saudaramu” (Lukas 22:31-32).


Saya baru-baru ini memberitakan serangkaian tiga khotbah tentang Kristus yang pergi ke Yerusalem untuk mati. Khotbah-khotbah tersebut dapat diklik di hyperlink berikut ini untuk memudahkan akses – “Ditentukan untuk Menderita,” “Ketakutan Murid-Murid,” dan “Arti Perkataan ini Tersembunyi Bagi Mereka.” Khotbah yang pertama adalah sebuah pengantar. Fokus khotbah kedua dan ketiga adalah tentang ketakutan dan ketidakpercayaan dari para Murid. Jelas bahwa para Murid tidak percaya Injil sampai Kristus bangkit dari kematian. Kristus berkata,

“Sebab Ia sedang mengajar murid-murid-Nya. Ia berkata kepada mereka: "Anak Manusia akan diserahkan ke dalam tangan manusia, dan mereka akan membunuh Dia, dan tiga hari sesudah Ia dibunuh Ia akan bangkit. Mereka tidak mengerti perkataan itu, namun segan menanyakannya kepada-Nya” (Markus 9:31-32).

Mengomentari kalimat “Mereka tidak mengerti perkataan [Injil] itu, namun segan menanyakannya kepada-Nya,” Dr. A. T. Robertson berkata,

Mereka terus tidak mengerti. Mereka adalah para agnostik [bukan orang percaya] tentang subjek kematian dan kebangkitan [Kristus] bahkan setelah [Yesus] dimuliakan ... Ketika mereka turun gunung mereka bingung lagi tentang apa yang dimaksud Tuhan tentang kebangkitan-Nya (Markus 9:10). Matius 17:23 mencatat bahwa “hati murid-murid-Nya itupun sedih sekali” mendengar Yesus berbicara [tentang kematian dan kebangkitan-Nya] tetapi Markus menambahkan bahwa mereka “takut untuk bertanya pada-Nya” (A. T. Robertson, Litt.D., Word Pictures in the New Testament, Broadman Press, 1930, volume I, hlm. 344; catatan untuk Markus 9:32).

Hal ini menunjukkan dengan jelas bahwa para Murid tidak percaya Injil Kristus sampai setelah kebangkitan-Nya.

Dr. J. Vernon McGee mengatakan bahwa para Murid belum dilahirkan kembali (diregenerasikan) sampai mereka bertemu dengan Kristus yang telah bangkit pada Paskah malam. Dr. McGee berkata, “Saya pribadi percaya bahwa pada saat Kristus menghembusi mereka [Yohanes 20:22] orang-orang ini dilahirkan kembali. Sebelum ini, mereka tidak didiami oleh Roh Allah” (J. Vernon McGee, Th.D., Thru the Bible, Thomas Nelson Publishers, volume IV, hlm. 498; catatan untuk Yohanes 20:21).

Berdasarkan pembelajaran Alkitab saya, saya juga yakin bahwa Simon Petrus belum dilahirkan kembali dan belum bertobat sampai ia bertemu Yesus yang telah bangkit pada Paskah malam. Perhatikan lagi teks ini,

“Simon, Simon, lihat, Iblis telah menuntut untuk menampi kamu seperti gandum, tetapi Aku telah berdoa untuk engkau, supaya imanmu jangan gugur. Dan engkau, jikalau engkau sudah insaf, kuatkanlah saudara-saudaramu” (Lukas 22:31-32).

Setan telah menguasai Yudas, “Maka masuklah Iblis ke dalam Yudas” (Lukas 22:3). Kemudian, Yesus berkata kepada Petrus, “Iblis telah menuntut untuk menampi kamu seperti gandum” (Lukas 22:31). Selama penderitaan Kristus, Petrus akan mengalami “beban berat dan terus terguncang” seperti ditampi (Dr. R. C. H. Lenski). Petrus memiliki sedikit iman, dan Kristus berdoa agar iman yang ia miliki “tidak akan jatuh.” Iman Petrus seperti apa yang disebut Spurgeon, “iman sebelum iman,” yaitu, pencerahan sebelum pertobatan. Allah telah menerangi Petrus, memberinya cukup iman untuk mengatakan, “Engkau adalah Mesias, Anak Allah yang hidup” (Matius 16:16). Kemudian Kristus berdoa bagi Petrus agar imannya tidak akan dipadamkan oleh Setan sebelum ia dilahirkan kembali dan dipertobatkan pada Paskah malam,

“Dan engkau, jikalau engkau sudah insaf, kuatkanlah saudara-saudaramu” (Lukas 22: 32).

Ini bukan interpretasi umum dari ayat ini. Namun saya pikir itu adalah salah satu yang benar. Tolong ikuti khotbah saya sampai akhir, sebelum Anda menilai kesimpulan saya. Berikut adalah tiga poin yang menyebabkan saya untuk percaya bahwa Kristus, dalam teks kita, berbicara tentang pertobatan sejati Simon Petrus pada Paskah malam.

I. Pertama, ayat ini mengacu pada pertobatan Petrus, karena King James Bible dan the 1599 Geneva Bible dengan benar menerjemahkan kata Yunaninya dengan “converted” (“bertobat”).

Saya tahu bahwa NIV menerjemahkannya sebagai “insaf” dan NASB menerjemahkannya “insaf kembali.” Tetapi itu mengganggu saya. Tampaknya tidak konsisten, karena akar kata dalam bahasa Yunani adalah sama dengan Kisah Para Rasul 15:3, yang berbicara tentang “pertobatan orang-orang yang tidak mengenal Allah” (lihat NIV dan NASB, yang mana keduanya menerjemahkan “pertobatan”). Mengapa kata Yunani “epistrepho,” “Epifora,” diterjemahkan “insaf” dalam Lukas 22:32 dan kemudian diterjemahkan dengan “bertobat” dalam Kisah Para Rasul 15:3? Saya pikir alasannya cukup sederhana - itu jelas bahwa bangsa-bangsa lain yang dimaksud itu benar-benar “bertobat.” Bukan sekedar “insaf.” Tetapi ketika para penerjemah modern datang kepada Petrus dalam Lukas 22:32 presuposisi injili baru dan “decisionis” mereka tidak akan memungkinkan mereka untuk menggunakan terjemahan “bertobat” seperti dalam KJV dan The 1599 Geneva Bible. Bagi saya versi modern adalah akomodasi yang lemah dan bukan terjemahan yang tepat. Dr. Bernard Ramm mengatakan, “Hermeneutika adalah ilmu dan seni menafsirkan Alkitab” (Bernard Ramm, Ph.D., Protestant Biblical Interpretation, Baker Book House, 1970 edition, hlm. 1). Dr. Ramm juga mengatakan, “Para Reformis menyatakan bahwa Alkitab menafsirkan Alkitab.” Salah satu prinsip hermeneutika adalah membiarkan Alkitab menafsirkan Alkitab. Jika para sarjana menerjemahkan “pertobatan orang-orang yang tidak mengenal Allah” dalam Kisah Para Rasul 15:3, maka mereka juga harus menerjemahkan “apabila engkau bertobat” dalam Lukas 22:32, sebagaimana diterjemahkan dengan lebih andal oleh 1599 Geneva Bible dan Alkitab King James! Bahkan New King James memiliki kesalahan. Mereka menggunakan “pertobatan” orang-orang yang tidak mengenal Allah, tetapi “sudah insaf” untuk Petrus dalam Lukas 22:32. Sekali lagi, ini adalah alasan mengapa saya selalu berkhotbah dari Alkitab King James! Mengutip Moody, KJV lebih jelas dari pada terjemahan modern! Saya telah menemukan bahwa ini benar dari waktu ke waktu.

“Tetapi Aku telah berdoa untuk engkau, supaya imanmu jangan gugur. Dan engkau, jikalau engkau sudah insaf, kuatkanlah saudara-saudaramu” (Lukas 22:32).

Saudaraku, tidak hanya bangsa-bangsa lain yang perlu dipertobatkan! Namun Petrus juga! Bukan hanya orang-orang di jalan-jalan di luar sana yang perlu dipertobatkan. Oh, tidak, ada orang-orang di gereja ini, di sini malam ini, yang perlu dipertobatkan, bukan “insaf kembali”! Dipertobatkan! Yesus berkata, “Kamu harus dilahirkan kembali” (Yohanes 3: 7). Anda harus diregenerasi dan dipertobatkan atau Anda “tidak bisa masuk ke dalam Kerajaan Allah” (Yohanes 3:5).

“Dan engkau, jikalau engkau sudah insaf, kuatkanlah saudara-saudaramu” (Lukas 22:32).

II. Kedua, ayat menunjukkan bahwa tak seorangpun diselamatkan dengan mengikut Yesus, baptisan, atau bahkan pencerahan Illahi.

Itulah pelajaran kedua yang kita pelajari dari pertobatan Petrus. Katolik Roma dan banyak “decisionis” Baptis dan Protestan berpikir Petrus bertobat setelah mengikut Yesus. Alkitab berkata,

“Ketika Yesus sedang berjalan menyusur danau Galilea, Ia melihat Simon dan Andreas, saudara Simon. Mereka sedang menebarkan jala di danau, sebab mereka penjala ikan. Yesus berkata kepada mereka: Mari, ikutlah Aku dan kamu akan Kujadikan penjala manusia. Lalu merekapun segera meninggalkan jalanya dan mengikuti Dia” (Markus 1:16-18).

Berpikir bahwa para Murid diselamatkan karena mengikut Yesus adalah kesalahan Pelagianisme, dan itu adalah kesalahan umum di banyak gereja saat ini. Ya, Petrus dan Andreas “meninggalkan jalanya dan mengikuti Dia” (Markus 1:18). Tetapi kita tidak diselamatkan oleh tindakan manusia seperti itu. Yudas, yang “telah ditentukan untuk binasa,” juga mengikut Dia, tetapi ia tidak bertobat. Injil Lukas menyebutnya “Yudas Iskariot yang kemudian menjadi pengkhianat” (Lukas 6:16). Yesus menyebutnya “Iblis” (Yohanes 6:70).

Ya, Yudas dan Petrus mengikut Yesus selama tiga tahun, tetapi tak satu pun dari mereka yang percaya Injil. Dengarkan Lukas 18: 31-34,

“Yesus memanggil kedua belas murid-Nya, lalu berkata kepada mereka: Sekarang kita pergi ke Yerusalem dan segala sesuatu yang ditulis oleh para nabi mengenai Anak Manusia akan digenapi. Sebab Ia akan diserahkan kepada bangsa-bangsa yang tidak mengenal Allah, diolok-olokkan, dihina dan diludahi, dan mereka menyesah dan membunuh Dia, dan pada hari ketiga Ia akan bangkit. Akan tetapi mereka sama sekali tidak mengerti semuanya itu; arti perkataan itu tersembunyi bagi mereka dan mereka tidak tahu apa yang dimaksudkan” (Lukas 18:31-34).

“Arti perkataan itu tersembunyi bagi mereka.” “Perkataan” apa? Kata-kata dari Injil ini, bahwa Kristus akan mati dan bangkit dari antara orang mati pada hari ketiga. Petrus dan Yudas telah membuat “keputusan” untuk mengikut Kristus, tetapi Injil masih “tersembunyi bagi mereka.” Dr. Charles C. Ryrie berkata, “Yudas adalah contoh dari murid Kristus yang belum diselamatkan” (Ryrie Study Bible; catatan untuk Matius 10:1). Tetapi mengapa berhenti dengan Yudas, karena Petrus juga meninggalkan Yesus? Tak satu pun dari mereka mengerti Injil. Injil “tersembunyi bagi mereka” (Lukas 18:34).

Saudaraku, Anda bisa “maju ke depan” dalam kebaktian, namun masih belum juga dilahirkan kembali. Anda dapat memutuskan untuk mengikut Kristus dan masih belum bertobat. Anda bahkan bisa mengucapkan “doa orang berdosa” dan masih belum diselamatkan. Mengapa? Karena ini semua karya manusia, dan kita tidak diselamatkan oleh usaha pekerjaan manusia! Alkitab berkata,

“Sebab karena kasih karunia kamu diselamatkan oleh iman; itu bukan hasil usahamu, tetapi pemberian Allah, itu bukan hasil pekerjaanmu: jangan ada orang yang memegahkan diri” (Efesus 2:8-9).

Alkitab berkata,

“Pada waktu itu Dia telah menyelamatkan kita, bukan karena perbuatan baik yang telah kita lakukan, tetapi karena rahmat-Nya oleh permandian kelahiran kembali dan oleh pembaharuan yang dikerjakan oleh Roh Kudus, yang sudah dilimpahkan-Nya kepada kita oleh Yesus Kristus, Juruselamat kita” (Titus 3:5-6).

Anda tidak bisa diselamatkan dengan mengikut Yesus, atau dengan pekerjaan manusia lainnya. Saya sendiri mencoba untuk diselamatkan dengan cara itu, dan itu tidak berhasil. Saya adalah seorang pengkhotbah Baptis selama lebih dari tiga tahun sebelum Kristus menyelamatkan saya dengan kasih karunia-Nya! Kemudian saya ditarik kepada Kristus oleh Allah, dan disucikan dari dosa-dosa saya dengan darah Kristus.

“Tetapi,” seseorang berkata, “Petrus telah dibaptis.” Ya, saya tahu. Begitu juga Yudas. Dan saya juga dibaptis - tujuh tahun sebelum saya bertobat! “Tetapi,” kata yang lain, “Petrus memiliki iman untuk mengatakan, 'Engkau adalah Mesias, Anak Allah yang hidup' (Matius 16:16) - dan Yesus berkata bahwa Allah telah 'menyatakan itu' padanya” (Matius 16:17). Ya, saya tahu. Dan Allah juga menyingkapkan bahwa Yesus adalah Mesias kepada saya, jauh sebelum saya bertobat. Perhatikan juga bahwa Allah telah menyingkapkan tentang Yesus kepada setan, “Dari banyak orang keluar juga setan-setan sambil berteriak: "Engkau adalah Anak Allah"…. karena mereka tahu bahwa Ia adalah Mesias” (Lukas 4:41). Setan-setan itu mengatakan hal yang sama seperti yang Petrus katakan tentang Yesus. Jadi Petrus tidak lebih tahu tentang Yesus dari pada setan sebelum ia bertobat.

Kita tidak diselamatkan dengan mengikuti Yesus. Kita tidak diselamatkan dengan dibaptis. Dan kita tidak diselamatkan dengan percaya bahwa Yesus adalah Mesias. Petrus pernah mengalami semua hal itu. Namun Yesus berkata kepadanya,

“Dan engkau, jikalau engkau sudah insaf, kuatkanlah saudara-saudaramu” (Lukas 22: 32).

III. Ketiga, ayat ini seharusnya dilihat dalam konteks keseluruhan kisah empat Injil.

Dalam keempat Injil Anda akan melihat bahwa Yesus jelas mengatakan kepada Petrus dan yang lainnya bahwa Dia akan pergi ke Yerusalem untuk mati dan bangkit dari antara orang mati pada hari ketiga. Hal itu diulang oleh Yesus lima kali kepada Petrus dan yang lainnya di dalam Matius 16:21; 17:12; 17:22-23; 20:18-19; dan 20:28. Dr. J. Vernon McGee berkata Petrus dan yang lainnya, “Meskipun instruksi ini disampaikan berulang-ulang, namun para murid gagal untuk memahami pentingnya [Injil] sampai setelah kebangkitan (J. Vernon McGee, Th.D., Thru the Bible, Thomas Nelson Publishers, volume IV, hlm. 93; catatan atas Matius 16:21).

“Dan engkau, jikalau engkau sudah insaf, kuatkanlah saudara-saudaramu” (Lukas 22: 32).

“Yah,” seseorang berkata, “Di mana Alkitab mengatakan bahwa Petrus bertobat setelah kebangkitan Yesus?” Mengapa, itu sejelas hidung di wajah Anda, menjelang akhir dari keempat Injil! Terutama Lukas membuat ini jelas,

“Dan sementara mereka bercakap-cakap tentang hal-hal itu, Yesus tiba-tiba berdiri di tengah-tengah mereka dan berkata kepada mereka: "Damai sejahtera bagi kamu!" Mereka terkejut dan takut dan menyangka bahwa mereka melihat hantu. Akan tetapi Ia berkata kepada mereka: "Mengapa kamu terkejut dan apa sebabnya timbul keragu-raguan di dalam hati kamu? Lihatlah tangan-Ku dan kaki-Ku: Aku sendirilah ini; rabalah Aku dan lihatlah, karena hantu tidak ada daging dan tulangnya, seperti yang kamu lihat ada pada-Ku." Sambil berkata demikian, Ia memperlihatkan tangan dan kaki-Nya kepada mereka. Dan ketika mereka belum percaya karena girangnya dan masih heran, berkatalah Ia kepada mereka: "Adakah padamu makanan di sini?" Lalu mereka memberikan kepada-Nya sepotong ikan goreng. Ia mengambilnya dan memakannya di depan mata mereka. Ia berkata kepada mereka: "Inilah perkataan-Ku, yang telah Kukatakan kepadamu ketika Aku masih bersama-sama dengan kamu, yakni bahwa harus digenapi semua yang ada tertulis tentang Aku dalam kitab Taurat Musa dan kitab nabi-nabi dan kitab Mazmur." Lalu Ia membuka pikiran mereka, sehingga mereka mengerti Kitab Suci” (Lukas 24:36-45).

Dan Yohanes menambahkan,

“Ketika hari sudah malam pada hari pertama minggu itu berkumpullah murid-murid Yesus di suatu tempat dengan pintu-pintu yang terkunci karena mereka takut kepada orang-orang Yahudi. Pada waktu itu datanglah Yesus dan berdiri di tengah-tengah mereka dan berkata: "Damai sejahtera bagi kamu!" Dan sesudah berkata demikian, Ia menunjukkan tangan-Nya dan lambung-Nya kepada mereka. Murid-murid itu bersukacita ketika mereka melihat Tuhan. Maka kata Yesus sekali lagi: "Damai sejahtera bagi kamu! Sama seperti Bapa mengutus Aku, demikian juga sekarang Aku mengutus kamu." Dan sesudah berkata demikian, Ia mengembusi mereka dan berkata: Terimalah Roh Kudus” (Yohanes 20:19-22).

Pada Paskah malam Kristus yang telah bangkit menampakkan diri kepada Petrus dan yang lainnya, dan menunjukkan kepada mereka luka bekas paku di tangan-Nya, dan luka bekas tombak di lambung-Nya. Kemudian Dia membuka pemahaman mereka tentang nubuatan Perjanjian Lama tentang penyaliban-Nya. Kemudian Dia menghembusi mereka dan mereka menerima Roh Kudus. Pada saat itu Petrus akhirnya dilahirbarukan (lahir kembali) dan diselamatkan. Jadi jelas adalah pekerjaan Roh Allah, dan kesan yang dibuat dengan melihat Yesus yang telah bangkit secara jasmani, dengan bekas paku pada tangan-Nya dan luka di lambungnya-Nya, yang membuat Petrus tidak lagi memiliki keraguan. Bertahun-tahun kemudian, Petrus menulis dengan keyakinan besar bahwa Kristus telah “memikul dosa kita di dalam tubuh-Nya di kayu salib,... Oleh bilur-bilur-Nya kamu telah sembuh” (I Petrus 2:24). Itu menunjukkan kepada kita bahwa Petrus benar-benar telah bertobat! Setelah pertobatannya pada Paskah malam itu Petrus tidak pernah lagi menyangkal Kristus. Ia memberitakan Injil Kristus sampai akhir hidupnya. Setelah melalui banyak penderitaan dia disalibkan dengan terbalik, dan mengakhiri hidupnya dengan setia dalam memberitakan Kristus.

Satu hal lagi. Yesus berkata kepada Petrus, “jikalau engkau sudah insaf, kuatkanlah saudara-saudaramu” (Lukas 22:32). Pikirkan ini - ketika Anda benar-benar bertobat, itu tidak dibuktikan oleh berapa banyak yang Anda katakan, atau berapa banyak yang Anda rasakan. Bukti nyata dari pertobatan adalah ini - dapatkah Anda menguatkan orang lain? Dapatkah Anda membantu orang lain? Pada akhir Injil Yohanes Kristus yang telah bangkit berkata kepada Petrus, “Simon, anak Yohanes, apakah engkau mengasihi Aku?... Dan ia berkata kepada-Nya: Tuhan, Engkau tahu segala sesuatu, Engkau tahu, bahwa aku mengasihi Engkau. Kata Yesus kepadanya: Gembalakanlah domba-domba-Ku” (Yohanes 21:17). Sejak saat itu Petrus tidak pernah goyah. Ia memberitakan Injil dan memimpin orang lain kepada Kristus untuk sisa hidupnya. Jika Anda benar-benar telah bertobat, Anda akan dimampukan untuk menguatkan orang lain - dan dengan nyata membantu dan menjadi berkat bagi mereka yang masih terhilang. Jika buah itu tidak benar-benar ada dalam hidup Anda, maka Anda belum benar-benar bertobat. Yang Anda miliki adalah kata-kata. Anda masih belum percaya kepada “Yesus Kristus sendiri” (Efesus 2:20). Kami berdoa kiranya Allah akan menarik Anda kepada Yesus untuk membersihkan Anda dari dosa dengan darah-Nya! Kemudian Anda akan benar-benar bertobat, seperti Petrus pada hari Minggu Paskah malam itu. Amin. Dr. Chan, silahkan memimpin kita di dalam doa.

(AKHIR KHOTBAH)
Anda dapat membaca khotbah Dr Hymers setiap minggu di Internet
di www.realconversion.com. Klik di “Khotbah Indonesia.”

Anda dapat mengirim email kepada Dr. Hymers dalam bahasa Inggris ke
rlhymersjr@sbcglobal.net (Click Here) – atau Anda juga boleh mengirim surat kepadanya
ke P.O. Box 15308, Los Angeles, CA 90015. Atau telepon beliau di (818)352-0452.

Naskah-naskah khotbah tidak dilindungi hak cipta. Anda dapat menggunakannya tanpa
meminta izin kepada Dr. Hymers. Namun, semua video khotbah Dr. Hymers dilindungi
hak cipta dan hanya dapat digunakan dengan izin.

Persembahan Pujian Sebelum Khotbah oleh Mr. Benjamin Kincaid Griffith:
“The Attraction of the Cross” (oleh Samuel Stennett, 1727-1795).


GARIS BESAR KHOTBAH

PERTOBATAN PETRUS

THE CONVERSION OF PETER

oleh Dr. R. L. Hymers, Jr.

“Simon, Simon, lihat, Iblis telah menuntut untuk menampi kamu seperti gandum, tetapi Aku telah berdoa untuk engkau, supaya imanmu jangan gugur. Dan engkau, jikalau engkau sudah insaf, kuatkanlah saudara-saudaramu” (Lukas 22:31-32).

(Markus 9:31-32, 10; Matius 17:23; Lukas 22:3; Matius 16:16)

I.       Pertama, ayat ini mengacu pada pertobatan Petrus, karena King James Bible dan the 1599 Geneva Bible dengan benar menerjemahkan kata Yunaninya dengan “converted” (“bertobat”), Kisah Rasul 15:3.

II.      Kedua, ayat menunjukkan bahwa tak seorangpun diselamatkan dengan mengikut Yesus, baptisan, atau bahkan pencerahan Illahi,
Markus 1:16-18; Lukas 6:16; Yohanes 6:70; Lukas 18:31-34;
Efesus 2:8-9; Titus 3:5-6; Matius 16:16, 17; Lukas 4:41.

III.     Ketiga, ayat ini seharusnya dilihat dalam konteks keseluruhan kisah empat Injil, Matius 16:21; 17:12, 22-23, 20:18-19, 28; Lukas 24:36-45;
Yohanes 20:19-22; I Petrus 2:24; Yohanes 21:17; Efesus 2:20.