Print Sermon

Tujuan dari situs ini adalah untuk menyediakan manuskrip dan video khotbah gratis kepada para pendeta dan misionaris di seluruh dunia, terutama Dunia Ketiga, di mana hanya ada sedikit sekolah seminari teologi atau sekolah Alkitab.

Naskah-naskah khotbah dan video ini diakses oleh sekitar 1,500,000 komputer di lebih dari 221 negara setiap tahunnya di www.sermonsfortheworld.com. Ratusan orang lainnya menyaksikan video di YouTube, tetapi mereka akan segera meninggalkan YouTube dan mengunjungi langsung ke website kami. Naskah-naskah khotbah ini disajikan dalam 46 bahasa kepada sekitar 120,000 komputer setiap bulannya. Naskah-naskah khotbah tidak dilindungi hak cipta. Jadi para pengkhotbah boleh menggunakannya tanpa seijin kami. Silahkan klik di sini untuk mengetahui bagaimana Anda dapat memberikan donasi setiap bulan untuk membantu kami dalam pekerjaan besar pemberitaan Injil ke seluruh dunia ini.

Kapanpun Anda menulis pesan untuk Dr. Hymers, selalu sebutkan kepada beliau negara di mana Anda tinggal. Surel Dr. Hymers adalah rlhymersjr@sbcglobal.net. .




DITENTUKAN UNTUK MENDERITA

(DETERMINED TO SUFFER)

oleh Dr. R. L. Hymers, Jr.
diterjemahkan oleh Dr. Edi Purwanto

Khotbah ini dikhotbahkan di Baptist Tabernacle of Los Angeles
Pada Kebaktian Minggu Pagi, 20 Maret 2011

“Ketika hampir genap waktunya Yesus diangkat ke sorga, Ia mengarahkan pandangan-Nya untuk pergi ke Yerusalem” (Lukas 9:51).


Dr. John Gill berkata, “Sekarang telah genap waktunya untuk naik, bahwa Yesus harus meninggalkan dataran rendah Galilea, setelah menyelesaikan perkerjaan-Nya di sana, dan pegi ke daerah yang lebih tinggi di Yudea, dan juga naik ke Yerusalem… Setelah ini, ia tidak pernah kembali lagi ke Galilea… dan telah ditetapkan untuk pergi ke Yerusalem… walaupun Ia tahu apa yang akan Ia hadapi dan pikul; bahwa Ia harus menanggung semua dosa umat-Nya, kutuk hukum Taurat, dan murka Allah; bahwa Ia harus menghadapi banyak musuh, baik orang-orang (jahat) dan iblis yang akan menyerang, mengalami kematian yang menyakitkan, memalukan dan terkutuk; namun tak satu pun dari semua hal ini yang menggentarkan Dia, Ia [mengarahkan pandangannya] untuk pergi [ke sana]” (John Gill, D.D., An Exposition of the New Testament, The Baptist Standard Bearer, 1989 reprint, volume I, hal. 589; catatan untuk Lukas 9:51).

“Ketika hampir genap waktunya Yesus diangkat ke sorga, Ia mengarahkan pandangan-Nya untuk pergi ke Yerusalem”
     (Lukas 9:51).

“Ia mengarahkan pandangan-Nya untuk pergi ke Yerusalem” untuk mati di kayu Salib. Saya akan menyampaikan tiga pikiran dari teks ini.

I. Pertama, Kristus pergi ke kayu Salib untuk suatu tujuan.

Penyaliban Kristus bukan suatu kecelakakan! Bukan! Ia telah menjelaskan kepada para murid-Nya,

“Anak Manusia harus menanggung banyak penderitaan dan ditolak oleh tua-tua, imam-imam kepala dan ahli-ahli Taurat, lalu dibunuh dan dibangkitkan pada hari ketiga” (Lukas 9:22).

Lagi, Ia telah menjelaskan kepada mereka,

“‘Dengarlah dan camkanlah segala perkataan-Ku ini: Anak Manusia akan diserahkan ke dalam tangan manusia.’ Mereka tidak mengerti perkataan itu, sebab artinya tersembunyi bagi mereka, sehingga mereka tidak dapat memahaminya. Dan mereka tidak berani menanyakan arti perkataan itu kepada-Nya” (Lukas 9:44-45).

Walaupun para murid tidak mengerti bahwa Ia akan pergi ke Yerusalem untuk mati di atas kayu Salib, Kristus mengetahui itu dan mengerti. Karena tiga kali dalam Injil Lukas, Kristus berkata,

“’Sekarang kita pergi ke Yerusalem dan segala sesuatu yang ditulis oleh para nabi mengenai Anak Manusia akan digenapi. Sebab Ia akan diserahkan kepada bangsa-bangsa yang tidak mengenal Allah, diolok-olokkan, dihina dan diludahi, dan mereka menyesah dan membunuh Dia, dan pada hari ketiga Ia akan bangkit.’ Akan tetapi mereka sama sekali tidak mengerti semuanya itu; arti perkataan itu tersembunyi bagi mereka dan mereka tidak tahu apa yang dimaksudkan” (Lukas 18:31-34).

Para murid mengharapkan Yesus ditahtakan sebagai Raja dan Mesias Israel. Mereka tidak dapat mengerti mengapa Ia harus mati di kayu Salib. Mengapa? Lukas 18:34 berkata bahwa “arti perkataan itu tersembunyi bagi mereka.” Itu tidak pernah dimengerti sebelum Kristus bangkit dari antara orang mati dan Ia membuka “pikiran mereka…. Kata-Nya kepada mereka: "Ada tertulis demikian: Mesias harus menderita dan bangkit dari antara orang mati pada hari yang ketiga"” (Lukas 24:45-46). Jadi, murid-murid tidak memahami Injil (I Korintus 15:1-4) sebelum Kristus bangkit dari antara orang mati (band. Yohanes 20:22, 24-28).

Namun Yesus tahu mengapa Ia harus pergi ke Yerusalem. “Ia mengarahkan pandangan-Nya untuk pergi ke Yerusalem” untuk mati di kayu Salib (Lukas 9:51). Ia tahu bahwa Allah akan meremukkan jiwa-Nya di Getsemani dengan beban dosa-dosa kita – sampai Ia berpeluhkan darah dan berseru kepada Allah untuk menyelamatkan diri-Nya dari kematian pada malam itu, karena Ia harus pergi ke Salib pada pagi harinya. Ia tahu bahwa Pilatus akan mencambuk-Nya, dan setiap kali cambuk akan merobek punggung-Nya, dan setiap kali Darah tercurah keluar, dan daging dicabut dari tulang-tulang-Nya, para algojo yang mencambuk itu akan tertawa dan mencemooh Dia, membuat kesakitan-Nya lebih intens dan mengerikan. Dan Kristus tahu bahwa Ia harus pergi ke Yerusalem untuk dipakukan di kayu Salib. Ia tahu bahwa mereka akan menyeret Dia dari tempat penghukuman cambuk dan memakukan tangan dan kaki-Nya. Kemudian, ketika para prajurit menaikkan Salib itu, Ia akan tergantung selama beberapa jam, ditelanjangi, di bawah panasnya terik matahari sebelum Ia mati. Ya, Yesus telah mengetahui semua ini; Ia tahu bahwa Ia harus pergi ke Yerusalem untuk menderita, mencurahkan darah-Nya, dan mati. Namun “Ia mengarahkan pandangan-Nya untuk pergi ke Yerusalem” (Lukas 9:51). Ia tidak dipaksa untuk pergi! Tidak! Ia pergi dengan sepenuh hati,

“... yang dengan mengabaikan kehinaan tekun memikul salib ganti sukacita yang disediakan bagi Dia, yang sekarang duduk di sebelah kanan takhta Allah” (Ibrani 12:2).

Yesus Kristus, “ganti sukacita yang disediakan bagi Dia,” “mengarahkan pandangan-Nya untuk pergi ke Yerusalem” – untuk mati di kayu Salib! Mari kita berdiri dan menyanyikan refrein, “Salib-Mu.”

Salib-Mu, salib-Mu
   Yang ku muliakan,
Hingga dalam surga k’lak,
   Ada perhentian.
(“Near the Cross” by Fanny J. Crosby, 1820-1915/
   Terjemahan Nyanyian Pujian No. 235).

Anda dipersilahkan duduk kembali. Ya, Kristus pergi ke kayu Salib untuk suatu tujuan.

“Ketika hampir genap waktunya Yesus diangkat ke sorga, Ia mengarahkan pandangan-Nya untuk pergi ke Yerusalem”
       (Lukas 9:51).

II. Kedua, Kristus pergi ke kayu Salib untuk meninggalkan suatu teladan.

Saya tahu bahwa orang-orang liberal dari masa lalu yang menolak Alkitab, seperti Harry Emerson Fosdick, terlalu menekankan poin ini, karena mereka tidak memiliki poin lain untuk ditekankan! Namun ini adalah poin yang ada di dalam Alkitab – sehingga kita kadang-kadang harus mengkhotbahkannya. Simon Petrus bukanlah orang liberal, dan ia berkata,

“Kristuspun telah menderita untuk kamu dan telah meninggalkan teladan bagimu, supaya kamu mengikuti jejak-Nya”
     (I Petrus 2:21).

Kristus “mengarahkan pandangan-Nya untuk pergi ke Yerusalem” untuk menderita dan mati. Dan setiap orang Kristen sejati harus mau mengikuti “teladan”-Nya (I Petrus 2:21). Setiap orang Kristen yang benar-benar telah bertobat harus dengan sepenuh hati mau melewati berbagai pencobaan dan penderitaan seperti yang telah dilakukan oleh Kristus, teladan agung kita.

Saya tahu apa yang disebut dengan “injil kemakmuran” sangat popular sekarang ini. Benny Hinn, Joel Osteen, dan banyak yang lain di TBN, mengkhotbahkan ini secara terus-menerus. Namun itu hanya iseng yang akan segara berlalu. Anda tidak akan banyak mendengarnya lagi (jika bukan sama sekali) pada sepuluh tahun dari sekarang. Pada saat ekonomi kita hancur, itu hanyalah suatu permulaan, banyak orang akan menyadari bahwa “injil kemakmuran” adalah ajaran palsu. Injil sejati memanggil para petobat sejati untuk hidup menyangkal diri dan memikul salib. Yesus berkata,

“Setiap orang yang mau mengikut Aku, ia harus menyangkal dirinya, memikul salibnya setiap hari dan mengikut Aku”
     (Lukas 9:23).

Perhatikan bahwa Yesus berkata, “Setiap orang.” Ia tidak berbicara tentang kelompok khusus dari “orang-orang suci yang hebat.” Ia berkata,

“Setiap orang yang mau mengikut Aku, ia harus menyangkal dirinya, memikul salibnya setiap hari dan mengikut Aku”
       (Lukas 9:23).

Jangan salah memahami saya. Saya tidak percaya usaha pekerjaan manusia untuk masuk ke dalam keselamatan kita. Keselamatan sepenuhnya dari anugerah, “bukan hasil pekerjaanmu: jangan ada orang yang memegahkan diri” (Efesus 2:9).

“Karena Allahlah yang mengerjakan di dalam kamu baik kemauan maupun pekerjaan menurut kerelaan-Nya”
       (Filipi 2:13).

Ketika Allah sedang berkerja di dalam Anda, Anda akan mau menyangkal diri Anda sendiri dan memikul salib, dan mengalami kesedihan mendalam karena insaf, dan datang kepada Kristus, dan rela melewati berbagai pencobaan dan penderitaan sebagai orang Kristen karena,

“Untuk masuk ke dalam Kerajaan Allah kita harus mengalami banyak sengsara” (Kisah Rasul 14:22).

Seseorang mungkin berkata, “Jika itu begitu berat, mengapa ada orang yang mau menjadi orang Kristen?” Jawabannya sangat sederhana.

“Umat-Mu adalah persembahan sukarela pada hari kekuasaan-Mu” (Mazmur 110:3) - ILT.

Saya tahu bahwa banyak orang Kristen hebat di Dunia Ketiga telah disiksa dan dipenjarakan karena iman mereka. Namun mereka tidak menyerah demi Kristus. Anda dapat membaca tentang mereka di Internet di www.persecution.com. Oleh anugerah Allah, Anda mungkin menjadi seperti mereka, meneladani mereka yang meneladani Kristus, yang “mengarahkan pandangan-Nya untuk pergi ke Yerusalem” (Lukas 9:51) – karena “Kristuspun telah menderita untuk kamu dan telah meninggalkan teladan bagimu, supaya kamu mengikuti jejak-Nya” (I Petrus 2:21). Melalui penderitaan kita bertumbuh menjadi orang-orang Kristen dewasa. Allah menggunakan berbagai pencobaan dan kesusahan dari kehidupan Kristen untuk membuat kita menjadi lebih kudus dan lebih kuat di dalam iman. Rasul Paulus berkata,

“Dan bukan hanya itu saja. Kita malah bermegah juga dalam kesengsaraan kita, karena kita tahu, bahwa kesengsaraan itu menimbulkan ketekunan, dan ketekunan menimbulkan tahan uji dan tahan uji menimbulkan pengharapan. Dan pengharapan tidak mengecewakan, karena kasih Allah telah dicurahkan di dalam hati kita oleh Roh Kudus yang telah dikaruniakan kepada kita”
     (Roma 5:3-5).

Kemudian Anda dapat menyanyikan refrein itu. Saya tahu beberapa dari Anda tidak memahaminya sekarang, namun oleh anugerah Allah, suatu hari nanti beberapa dari Anda akan memahaminya. Mari kita berdiri dan menyanyikan lagu ini!

Salib-Mu, salib-Mu
   Yang ku muliakan,
Hingga dalam surga k’lak,
   Ada perhentian.

Anda dipersilahkan duduk kembali. Ya, Kristus pergi ke kayu Salib untuk meninggalkan bagi kita suatu teladan – untuk menunjukkan bahwa kita harus mengikui Dia tidak peduli dengan harga yang harus dibayar!

“Ketika hampir genap waktunya Yesus diangkat ke sorga, Ia mengarahkan pandangan-Nya untuk pergi ke Yerusalem”
      (Lukas 9:51).

III. Ketiga, Kristus pergi ke kayu Salib untuk menebus dosa-dosa kita.

Yesus berkata kepada Yakobus dan Yohanes,

“Karena Anak Manusi datang bukan untuk membinasakan hidup manusia, namun untuk menyelamatkan mereka”
       (Lukas 9:56) - KJV.

Yesus berkata kepada Zakheus,

“Sebab Anak Manusia datang untuk mencari dan menyelamatkan yang hilang” (Lukas 19:10).

Oleh kematian-Nya di kayu Salib, Yesus dapat menyelamatkan Anda dari penghukuman, dan dosa, dan murka Allah. Yesus dapat menyelamatkan Anda dengan mati menggantikan Anda, untuk membayar dosa-dosa Anda, di kayu Salib. Yesus dengan sukarela “mengarahkan pandangan-Nya untuk pergi ke Yerusalem,” untuk mati di kayu Salib untuk menebus dosa Anda. Nabi Yesaya berkata,

“TUHAN telah menimpakan kepadanya kejahatan kita sekalian” (Yesaya 53:6).

“Dalam pengetahuannya, hamba-Ku yang benar itu akan membenarkan banyak orang, dan dia akan menanggung kejahatan mereka” (Yesaya 53:11).

Kristus pergi ke Yerusalem untuk mati di tempat kita. Itu disebut “penggantian penebusan”-Nya (His “vicarious atonement”) Dr. Charles Hodge berkata,

Menderita untuk orang lain (vicarious suffering) adalah penderitaan yang ditanggung oleh seseorang [menggantikan] orang lain (Charles Hodge, Ph.D., Systematic Theology, Eerdmans, 1946 reprint, hal. 475).

Seperti yang dikatakan oleh Yesaya,

“Tetapi dia tertikam oleh karena pemberontakan kita, dia diremukkan oleh karena kejahatan kita” (Yesaya 53:5).

Dan Rasul Paulus berkata,

“Kristus telah mati karena dosa-dosa kita, sesuai dengan Kitab Suci” (I Korintus 15:3).

Kematian Kristus di kayu Salib memuaskan keadilan Allah. Kematian Kristus memuaskan hukum Allah. Kematian Kristus menenangkan, mendamaikan murka Allah. Jadi, kematian Kristus mendamaikan Allah dengan kita orang-orang berdosa. Kematian Kristus membebaskan kita dari kuasa jahat. Itulah sebabnya mengapa Yesus turun dari Sorga. Itulah sebabnya mengapa Yesus “mengarahkan pandangan-Nya untuk pergi ke Yerusalem” untuk mati di kayu Salib (Lukas 9:51). Kematian-Nya di kayu Salib akan menebus dosa Anda, dan Anda akan diselamatkan untuk selama-lamanya dan selama-lamanya! Betapa kami berdoa kiranya Allah mau menarik Anda kepada Yesus! Mari kita berdiri dan menyanyikan lagu nomer 7 pada lembar lagu Anda.

Betapa jelas semua bekas luka siksaan-Nya Yang menunjukkan kasih Yesus.
Dari luka-luka ini sungai merah Darah penebusan menunjukkan
Darah penebusan menunjukkan

Betapa Darah menetes dari kepala Kristus yang terkoyak oleh mahkota duri!
Betapa paku-paku itu menembus tangan dan kaki, Menembus dengan siksaan keji!
Menembus dengan siksaan keji!

Oh, datanglah, kamu semua yang menemukan Noda dosa mematikan;
Datanglah, berilah dirimu disucikan dalam Darah-Nya yang menyelamatkan,
Dan kamu akan dijadikan bersih;
Dan kamu akan dijadikan bersih
   (“Jesus Wounded” by Edward Caswell, 1849;
       to the tune of “Majestic Sweetness Sits Enthroned”).

(AKHIR KHOTBAH)
Anda dapat membaca khotbah Dr Hymers setiap minggu di Internet
di www.realconversion.com. Klik di “Khotbah Indonesia.”

You may email Dr. Hymers at rlhymersjr@sbcglobal.net, (Click Here)
or you may write to him at P.O. Box 15308, Los Angeles, CA 90015.
Or phone him at (818)352-0452.

Pembacaan Alkitab Sebelum Khotbah oleh Dr Kreighton L. Chan: Lukas 18:31-34.
Pujian Solo Sebelum Khotbah oleh Mr Benjamin Kincaid Griffith:
“Jesus Wounded” (by Edward Caswell, 1849;
to the tune of “Majestic Sweetness Sits Enthroned”).


GARIS BESAR KHOTBAH

DITENTUKAN UNTUK MENDERITA

(DETERMINED TO SUFFER)

oleh Dr. R. L. Hymers, Jr.

“Ketika hampir genap waktunya Yesus diangkat ke sorga, Ia mengarahkan pandangan-Nya untuk pergi ke Yerusalem” (Lukas 9:51).

I.   Pertama, Kristus pergi ke kayu Salib untuk suatu tujuan,
Lukas 9:22, 44-45; 18:31-34; Lukas 24:45-46;
I Korintus 15:1-4; Yohanes 20:22, 24-28; Ibrani 12:2.

II.  Kedua, Kristus pergi ke kayu Salib untuk meninggalkan
suatu teladan, I Petrus 2:21; Lukas 9:23; Efesus 2:9;
Filipi 2:13; Kisah Rasul 14:22; Mazmue 110:3; Roma 5:3-5.

III. Ketiga, Kristus pergi ke kayu Salib untuk menebus dosa-dosa kita,
Lukas 9:56; 19:10; Yesaya 53:6, 11, 5; I Korintus 15:3.