Print Sermon

Tujuan dari situs ini adalah untuk menyediakan manuskrip dan video khotbah gratis kepada para pendeta dan misionaris di seluruh dunia, terutama Dunia Ketiga, di mana hanya ada sedikit sekolah seminari teologi atau sekolah Alkitab.

Naskah-naskah khotbah dan video ini diakses oleh sekitar 1,500,000 komputer di lebih dari 221 negara setiap tahunnya di www.sermonsfortheworld.com. Ratusan orang lainnya menyaksikan video di YouTube, tetapi mereka akan segera meninggalkan YouTube dan mengunjungi langsung ke website kami. Naskah-naskah khotbah ini disajikan dalam 46 bahasa kepada sekitar 120,000 komputer setiap bulannya. Naskah-naskah khotbah tidak dilindungi hak cipta. Jadi para pengkhotbah boleh menggunakannya tanpa seijin kami. Silahkan klik di sini untuk mengetahui bagaimana Anda dapat memberikan donasi setiap bulan untuk membantu kami dalam pekerjaan besar pemberitaan Injil ke seluruh dunia ini.

Kapanpun Anda menulis pesan untuk Dr. Hymers, selalu sebutkan kepada beliau negara di mana Anda tinggal. Surel Dr. Hymers adalah rlhymersjr@sbcglobal.net. .




KETAKUTAN MURID-MURID

THE FEAR OF THE DISCIPLES
(Indonesian)

oleh Dr. R. L. Hymers, Jr.
diterjemahkan oleh Dr. Edi Purwanto

Khotbah ini dikhotbahkan di Baptist Tabernacle of Los Angeles
Pada Kebaktian Minggu Pagi, 22 Maret 2015

“Yesus dan murid-murid-Nya sedang dalam perjalanan ke Yerusalem dan Yesus berjalan di depan. Murid-murid merasa cemas dan juga orang-orang yang mengikuti Dia dari belakang merasa takut….” (Markus 10:32).


Kita melihat, dalam khotbah semalam (Sabtu malam) bahwa Yesus meninggalkan Galilea dan mulai bergerak menuju Yerusalem. Dia tahu bahwa Dia akan ditentang di sana. Sebagaimana dikatakan oleh Dr. John Gill, “[dengan] banyak musuh, manusia maupun setan yang berusaha menyerang, dan kematian yang menyakitkan, memalukan dan terkutuk yang akan dijalani-Nya, namun tak satu pun dari semua ini yang menghentikan-Nya, Dia [tetap memutuskan] untuk pergi [ke sana]” (John Gill, D.D., An Exposition of the New Testament, The Baptist Standard Bearer, 1989 reprint, volume I, hlm. 589; catatan atas Lukas 9:51).

“Yesus dan murid-murid-Nya sedang dalam perjalanan ke Yerusalem dan Yesus berjalan di depan. Murid-murid merasa cemas dan juga orang-orang yang mengikuti Dia dari belakang merasa takut...” (Markus 10:32).

NIV [juga Alkitab bahasa Indonesia] menambahkan kata “murid-murid,” katanya, “Murid-murid merasa cemas dan juga orang-orang yang mengikuti Dia dari belakang merasa takut.” Tetapi kata “murid-murid” tidak ada dalam teks Alkitab bahasa Yunani Textus Receptus. Hal ini membuatnya tampak seperti bahwa murid-murid merasa cemas, tetapi mereka yang mengikuti di belakang mereka merasa takut. KJV membuat jelas bahwa bukan hanya dua belas murid, tetapi seluruh kelompok pengikut Yesus, yang keduanya cemas dan takut. The 1599 Geneva Bible juga memperjelas hal itu.

“[Dan mereka sedang dalam perjalanan ke Yerusalem dan Yesus berjalan di depan mereka. Dan mereka merasa terganggu dan juga orang-orang yang mengikuti dari belakang, mereka merasa takut]”

Terjemahan-terjemahan baru, yang didasarkan pada teks rusak yang dipengaruhi oleh Gnostik, cenderung menyebabkan kebingungan daripada kejelasan. Itulah sebabnya kami hanya berkhotbah dari Alkitab KJV.

Sekarang saya akan membawa dua poin sederhana dari Kitab Suci: pertama, ketakutan Murid-murid; dan, kedua, alasan ketakutan mereka.

I. Pertama, ketakutan Murid-murid.

Teks kita berkata, “mereka merasa cemas dan juga orang-orang yang mengikuti dari belakang, mereka merasa takut.” Kata Yunani yang diterjemahkan “cemas” di sini berarti “heran.” The Geneva Bible of 1599 menerjemahkannya dengan “terganggu.” Idenya adalah bahwa mereka heran, takjub dan sangat terganggu. Mereka juga “takut,” takut, khawatir. Kata Yunani yang diterjemahkan “takut” adalah “phobeo,” itu adalah asal kata yang kita temukan dalam bahasa Inggris “phobia.” Ini berarti bahwa mereka benar-benar sangat takut untuk pergi ke Yerusalem. Mereka terheran-heran dan sangat terganggu dan sangat takut ketika mengikuti Yesus ke Yerusalem.

Akar ketakutan mereka berasal dari fakta bahwa mereka belum mengerti Injil. Beberapa bulan sebelumnya Yesus bertanya kepada Murid-murid, “Tetapi apa katamu, siapakah Aku ini? Maka jawab Simon Petrus: "Engkau adalah Mesias, Anak Allah yang hidup!" Kata Yesus kepadanya: "Berbahagialah engkau Simon bin Yunus sebab bukan manusia yang menyatakan itu kepadamu, melainkan Bapa-Ku yang di sorga"” (Matius 16: 15-17; band. Markus 8:29). Hal ini menunjukkan bahwa Petrus memiliki beberapa pengetahuan, beberapa pemahaman yang diberikan Allah tentang siapa Yesus. Allah telah menyatakan kepada Petrus bahwa Yesus adalah Mesias, Anak Allah. Namun beberapa waktu kemudian, dalam Matius 16: 21-23, kita membaca,

“Sejak waktu itu Yesus mulai menyatakan kepada murid-murid-Nya bahwa Ia harus pergi ke Yerusalem dan menanggung banyak penderitaan dari pihak tua-tua, imam-imam kepala dan ahli-ahli Taurat, lalu dibunuh dan dibangkitkan pada hari ketiga. Tetapi Petrus menarik Yesus ke samping dan menegor Dia, katanya: "Tuhan, kiranya Allah menjauhkan hal itu! Hal itu sekali-kali takkan menimpa Engkau." Maka Yesus berpaling dan berkata kepada Petrus: "Enyahlah Iblis. Engkau suatu batu sandungan bagi-Ku, sebab engkau bukan memikirkan apa yang dipikirkan Allah, melainkan apa yang dipikirkan manusia"” (Matius 16:21-23).

Dr. J. Vernon McGee memberikan komentar berikut ini,

Untuk pertama kalinya Tuhan Yesus mengumumkan kepada para murid-murid-Nya tentang kematian dan kebangkitan-Nya. Saat itu sekitar enam bulan sebelum Dia benar-benar disalibkan. Mengapa Dia menunggu begitu lama untuk membuat pengumuman penting itu? Jelas, murid-murid-Nya belum siap untuk itu, bahkan saat ini, terlihat dari reaksi mereka. Dia mengulangi lima kali fakta bahwa Ia akan pergi ke Yerusalem untuk mati (Matius [16:21]; 17:12; 17: 22-23; 20: 18-29; 20:28). Meskipun secara intensif pengajaran ini diberikan, para murid gagal untuk memahami pentingnya itu... hingga setelah kebangkitan-Nya (J. Vernon McGee, Th.D. Thru the Bible, Thomas Nelson Publishers, 1983, volume IV, hlm. 93; catatan untuk Matius 16:21).

Allah telah menyatakan kepada Petrus bahwa Yesus adalah Mesias, Anak Allah. Pengetahuan itu telah dinyakan kepadanya oleh Allah, tetapi ia masih tidak mengerti Injil, bahkan ketika Yesus mengatakan kepadanya bahwa “Ia harus pergi ke Yerusalem... dan dibunuh, dan dibangkitkan pada hari ketiga” (Matius 16:21 ). Jadi Petrus menegur Yesus karena mengatakan bahwa Ia akan dibunuh (Matius 16:22). Dr. McGee berkata, “Pada dasarnya, Petrus berkata, ‘Engkau adalah Mesias; Engkau adalah Anak Allah. Engkau tidak harus, Engkau tidak dapat pergi ke kayu salib!’ Salib itu tidak ada dalam pemikiran para rasul sama sekali, seperti yang Anda dapat lihat” (ibid., catatan untuk Matius 16:22).

“Maka Yesus berpaling dan berkata kepada Petrus: "Enyahlah Iblis. Engkau suatu batu sandungan bagi-Ku, sebab engkau bukan memikirkan apa yang dipikirkan Allah, melainkan apa yang dipikirkan manusia"” (Matius 16:23).

Dr. McGee berkata, “Adalah Iblis, siapapun yang mengingkari fakta-fakta Injil bahwa Yesus telah mati di kayu salib untuk dosa-dosa kita, dikuburkan, dan bangkit kembali dari antara orang mati... Tuhan kita berkata kepada Petrus, ‘Enyahlah dari hadapanku, Setan.’ Bayangkan ini: Berikut ini adalah Petrus yang melalui Roh Allah bisa mengatakan bahwa Yesus adalah Anak Allah, namun di saat berikutnya ia bisa membiarkan Setan menipunya!” (ibid., catatan untuk Matius 16:23).

Saya yakin bahwa ini menjelaskan mengapa para Murid takut untuk pergi ke Yerusalem.

“Yesus dan murid-murid-Nya sedang dalam perjalanan ke Yerusalem dan Yesus berjalan di depan. Murid-murid merasa cemas dan juga orang-orang yang mengikuti Dia dari belakang merasa takut...” (Markus 10:32).

II. Kedua, alasan ketakutan mereka.

Alih-alih menghibur mereka, Yesus mengulangi hal yang sangat membuat rasa takut mereka. Mari kita berdiri dan membaca Markus 10: 32-34 dengan lantang,

“Yesus dan murid-murid-Nya sedang dalam perjalanan ke Yerusalem dan Yesus berjalan di depan. Murid-murid merasa cemas dan juga orang-orang yang mengikuti Dia dari belakang merasa takut. Sekali lagi Yesus memanggil kedua belas murid-Nya dan Ia mulai mengatakan kepada mereka apa yang akan terjadi atas diri-Nya, kata-Nya: "Sekarang kita pergi ke Yerusalem dan Anak Manusia akan diserahkan kepada imam-imam kepala dan ahli-ahli Taurat, dan mereka akan menjatuhi Dia hukuman mati. Dan mereka akan menyerahkan Dia kepada bangsa-bangsa yang tidak mengenal Allah, dan Ia akan diolok-olokkan, diludahi, disesah dan dibunuh, dan sesudah tiga hari Ia akan bangkit"” (Markus 10:32-34).

Anda dipersilahkan duduk kembali.

Bagaimana kita bisa menjelaskan fakta bahwa Petrus dan para Murid lainnya tahu bahwa Yesus adalah Mesias, namun tidak tahu bahwa Dia akan mati di kayu Salib dan bangkit dari antara orang mati? Chuck Missler memberikan penjelasan ini,

     Ketika seseorang menguji sejumlah nubuatan Perjanjian Lama tentang penampakan Mesias Israel, kita [ternyata] menemukan dua presentasi yang saling bertentangan. Banyak ayat-ayat menggambarkan seorang hamba yang menderita; sementara yang lain jelas menekankan seorang raja yang berkuasa. [Berbagai] bagian itu menghasilkan suatu pandangan mengantisipasi dua Mesias: yaitu, Mesias Bin Yusuf, hamba yang menderita; dan Mesias Bin Daud, Raja yang berkuasa.
     Ketika Yesus menampakkan diri-Nya, harapan utama dari Mesias Bin Daud – seorang Raja yang memerintah yang ada untuk membebaskan bangsa Israel dari penguasa jahat di dunia - adalah begitu umum sehingga mereka tidak mengenali-Nya! Pengakuan dari satu Mesias dalam dua “kedatangan” yang berbeda sekarang jelas diakui di kalangan sarjana konservatif.
     Bahkan rabbi Ortodoks yang paling sangat dihormati, Rabbi Itzak Kaduri, meninggalkan catatan mengejutkannya dengan menyatakan bahwa “dua Mesias adalah salah satu” dan nama-Nya adalah Yehoshua [Yesus]!... Catatannya, yang kemudian terbuka [setelah kematiannya] telah menyebabkan masyarakat Ortodoks [Yahudi] di Israel cukup ketakutan; Israel Today, 6 April, 2007 (Chuck and Nancy Missler, The Kingdom, Power and Glory, King’s High Way Ministries, 2010 edition, hlm. 317).

Seperti kebanyakan orang lain dalam komunitas Yahudi Israel, Murid-murid mengharapkan Mesias Bin Daud, Mesias, Anak Daud, yang akan membebaskan Israel dari penindasan Romawi. Mereka tidak mengharapkan Mesias Bin Yusuf, Hamba yang Menderita. Mereka tidak menyadari bahwa Mesias pertama akan datang untuk menderita - dan tidak akan datang untuk memerintah dan memerintah bumi sebelum Kedatangan Kedua-Nya. Saya percaya ini adalah alasan mengapa Yudas mengkhianati Yesus, ketika ia menyadari bahwa Ia tidak akan menjadi penguasa Israel - pada waktu itu. Saya juga percaya bahwa ini adalah alasan psikologis yang menyebabkan Petrus menegur Yesus karena mengatakan bahwa Ia akan dibunuh (Matius 16:22). Dan saya percaya ini adalah alasan psikologis yang membuat semua murid takut untuk mengikuti Yesus ke Yerusalem di mana Ia berkata bahwa Ia akan mati. Mereka hanya tidak bisa mengerti bahwa “dua Mesias adalah satu dan Namanya Yehoshua” - Yesus! (Missler, ibid.). Mereka tidak mau percaya kepada Mesias yang menderita! Mereka ingin kemakmuran, bukan penderitaan! Itulah penjelasan psikologis.

“Yesus dan murid-murid-Nya sedang dalam perjalanan ke Yerusalem dan Yesus berjalan di depan. Murid-murid merasa cemas dan juga orang-orang yang mengikuti Dia dari belakang merasa takut...” (Markus 10:32).

Namun ada yang lain, yang lebih penting, alasan ketakutan mereka, yaitu alasan spiritual. Beralih ke Lukas 18:31-34. Mari kita berdiri dan membaca ayat ini dengan lantang.

“Yesus memanggil kedua belas murid-Nya, lalu berkata kepada mereka: "Sekarang kita pergi ke Yerusalem dan segala sesuatu yang ditulis oleh para nabi mengenai Anak Manusia akan digenapi. Sebab Ia akan diserahkan kepada bangsa-bangsa yang tidak mengenal Allah, diolok-olokkan, dihina dan diludahi, dan mereka menyesah dan membunuh Dia, dan pada hari ketiga Ia akan bangkit." Akan tetapi mereka sama sekali tidak mengerti semuanya itu; arti perkataan itu tersembunyi bagi mereka dan mereka tidak tahu apa yang dimaksudkan” (Lukas 18:31-34).

Anda dipersilahkan duduk kembali. Saya ingin Anda memperhatikan secara khusus pada ayat 34,

“Akan tetapi mereka sama sekali tidak mengerti semuanya itu; arti perkataan itu tersembunyi bagi mereka dan mereka tidak tahu apa yang dimaksudkan” (Lukas 18:34).

“Arti perkataan itu tersembunyi bagi mereka.” Sama seperti Allah telah “menyatakan” kepada Petrus bahwa Yesus adalah Anak Allah - jadi sekarang Allah “menyembunyikan itu dari mereka” perlunya Kristus untuk menderita. Perhatikan, dalam ayat 31, Yesus berkata Ia pergi ke Yerusalem untuk menggenapi semua “yang ditulis oleh para nabi.” Di sini Dia mengacu pada nubuatan-nubuatan Perjanjian Lama tentang Mesias yang Menderita, di perikop-perikop seperti Yesaya 53 dan Mazmur 22

“Arti perkataan itu tersembunyi bagi mereka” – sehingga mereka “takut.” Seperti dikatakan oleh Dr. McGee, “Dia mengulangi lima kali fakta bahwa Ia harus pergi ke Yerusalem untuk mati [tetapi] para murid gagal untuk memahami pentingnya semua itu hingga setelah kebangkitan-Nya... salib itu tidak ada dalam pemikiran para rasul sama sekali” (ibid.).

“Arti perkataan itu tersembunyi bagi mereka”, seperti yang dikatakan oleh Dr. McGee, sampai “setelah kebangkitan-Nya.” Yesus menampakkan diri kepada murid-murid, pada malam hari setelah Dia bangkit dari antara orang mati,

“Lalu Ia membuka pikiran mereka, sehingga mereka mengerti Kitab Suci. Kata-Nya kepada mereka: "Ada tertulis demikian: Mesias harus menderita dan bangkit dari antara orang mati pada hari yang ketiga” (Lukas 24:45-46).

Dan tepat pada waktu yang sama, Injil Yohanes mengatakan,

“Dan sesudah berkata demikian, Ia mengembusi mereka dan berkata: Terimalah Roh Kudus” (Yohanes 20:22).

Dr. McGee berkata, “Saya pribadi percaya bahwa pada saat Tuhan kita menghembusi mereka, dan berkata, ‘Terimalah Roh Kudus,’ orang-orang ini dilahirkan kembali [lahir baru]. Sebelum ini, mereka belum didiami oleh Roh Allah” (J. Vernon McGee, Th.D., ibid, hal 498; catatan atas Yohanes 20:21). Saya sangat setuju dengan Dr. McGee! Saya mendengarkannya di radio setiap pagi saat akan mulai bekerja, selama sepuluh tahun pada 1960-an. Anda bisa mendengarnya di Internet di www.thruthebible.org. Saya percaya bahwa Dr. McGee memberi kita wawasan yang luar biasa di sini, tidak dipahami oleh banyak orang: Murid-murid tidak lahir baru sebelum Paskah malam!

Seperti Murid-murid, Anda dapat membaca Kitab Suci, dan bahkan menghafalnya, tetapi Anda, seperti mereka, akan tetap takut dan tidak percaya sampai Roh Allah meyakinkan Anda tentang dosa Anda, dan menarik Anda kepada Kristus, melahirkan kembali Anda jiwa yang mati, dan Anda dibersihkan dari segala dosa oleh Darah Kristus (lih. I Yohanes 1: 7). Kami berdoa kiranya hal ini dapat terjadi pada Anda segera. Mari kita berdiri dan menyanyikan lagu nomor 2 pada lembar lagu Anda, “Penderitaan Yesus,” oleh Richard Mant.

Lihat ketika hari yang ditentukan tiba! Lihat kerelaan-Nya berkorban,
Yesus, yang menebus keterhilangan kita, Tergantung di Salib hina.

Yesus, Engkau yang t’lah menanggung dosa, Ditinggikan di Salib hana,
Setiap penderitaan dan sengasara, Siapa yang menebus hidupmu yang celaka?

Siapa lagi kalau bukan Engkau yang berani meminum, cawan pait empedu,
Dengan tubuh hancur dan kenakan mahkota Duri, dan dipaku, dan ditombak?

Yesus yang suci, memberi kita anugerah, berkorban gantikan tempat kita
Semua kepercayaan kita untuk hidup dibaharui, dosa diampuni, dan kebaikan dijanjikan.
   (“Jesus’ Sorrow” oleh Richard Mant, 1776-1848;
      menala “‘Tis Midnight, and on Olive’s Brow”).

Dr. Chan, silahkan memimpin kita di dalam doa. Amin.

(AKHIR KHOTBAH)
Anda dapat membaca khotbah Dr Hymers setiap minggu di Internet
di www.realconversion.com. Klik di “Khotbah Indonesia.”

Anda dapat mengirim email kepada Dr. Hymers dalam bahasa Inggris ke
rlhymersjr@sbcglobal.net (Click Here) – atau Anda juga boleh mengirim surat kepadanya
ke P.O. Box 15308, Los Angeles, CA 90015. Atau telepon beliau di (818)352-0452.

Naskah-naskah khotbah tidak dilindungi hak cipta. Anda dapat menggunakannya tanpa
meminta izin kepada Dr. Hymers. Namun, semua video khotbah Dr. Hymers dilindungi
hak cipta dan hanya dapat digunakan dengan izin.

Pembacaan Alkitab Sebelum Khotbah oleh Mr. Abel Prudhomme: Markus 10:32-34.
Persembahan Pujian Sebelum Khotbah oleh Mr. Benjamin Kincaid Griffith:
“Jesus’ Sorrow” (oleh Richard Mant, 1776-1848).


GARIS BESAR KHOTBAH

KETAKUTAN MURID-MURID

THE FEAR OF THE DISCIPLES

oleh Dr. R. L. Hymers, Jr.

“Yesus dan murid-murid-Nya sedang dalam perjalanan ke Yerusalem dan Yesus berjalan di depan. Murid-murid merasa cemas dan juga orang-orang yang mengikuti Dia dari belakang merasa takut….” (Markus 10:32).

I.   Pertama, ketakutan Murid-murid, Matius 16:15-17, 21-23.

II.  Kedua, alasan ketakutan mereka, Markus 10:32-34;
Lukas 18:31-34; 24:45-46; Yohanes 20:22.