Print Sermon

Tujuan dari situs ini adalah untuk menyediakan manuskrip dan video khotbah gratis kepada para pendeta dan misionaris di seluruh dunia, terutama Dunia Ketiga, di mana hanya ada sedikit sekolah seminari teologi atau sekolah Alkitab.

Naskah-naskah khotbah dan video ini diakses oleh sekitar 1,500,000 komputer di lebih dari 221 negara setiap tahunnya di www.sermonsfortheworld.com. Ratusan orang lainnya menyaksikan video di YouTube, tetapi mereka akan segera meninggalkan YouTube dan mengunjungi langsung ke website kami. Naskah-naskah khotbah ini disajikan dalam 46 bahasa kepada sekitar 120,000 komputer setiap bulannya. Naskah-naskah khotbah tidak dilindungi hak cipta. Jadi para pengkhotbah boleh menggunakannya tanpa seijin kami. Silahkan klik di sini untuk mengetahui bagaimana Anda dapat memberikan donasi setiap bulan untuk membantu kami dalam pekerjaan besar pemberitaan Injil ke seluruh dunia ini.

Kapanpun Anda menulis pesan untuk Dr. Hymers, selalu sebutkan kepada beliau negara di mana Anda tinggal. Surel Dr. Hymers adalah rlhymersjr@sbcglobal.net. .




KENAIKAN DAN KEDATANGAN KRISTUS YANG KEDUA

THE ASCENSION AND SECOND COMING OF CHRIST
(Indonesian)

oleh Dr. R. L. Hymers, Jr.
diterjemahkan oleh Dr. Edi Purwanto

Khotbah ini dikhotbahkan di Baptist Tabernacle of Los Angeles
Pada Kebaktian Minggu Pagi, 18 Juli, 2010
A sermon preached at the Baptist Tabernacle of Los Angeles
Lord’s Day Morning, July 18, 2010

“Ketika mereka sedang menatap ke langit waktu Ia naik itu, tiba-tiba berdirilah dua orang yang berpakaian putih dekat mereka, dan berkata kepada mereka: "Hai orang-orang Galilea, mengapakah kamu berdiri melihat ke langit? Yesus ini, yang terangkat ke sorga meninggalkan kamu, akan datang kembali dengan cara yang sama seperti kamu melihat Dia naik ke sorga” (Kisah Rasul 1:10-11).


Pagi ini saya akan berbicara tentang kenaikan Kristus ke Sorga, dan Kedatangan Kedua-Nya. Saya sedang menyampaikan kepada Anda versi sederhana dari khotbah Spurgeon yang luar biasa, yang berjudul “The Ascension and Second Advent Practically Considered,” yang pada awalnya dikhotbahkan oleh Spurgeon pada tanggal 28 Desember 1884 (Metropolitan Tabernacle Pulpit, volume 31, hal. 13-24). Tidak ada yang pernah berbicara tentang pelayanan dan kehidupan Tuhan kita Yesus Kristus lebih fasih ketimbang C. H. Spurgeon. Betapa saya berharap agar seluruh generasi baru dari para pengkhotbah muda mau membaca kembali khotbah-khotbah Spurgeon untuk mendapatkan dorongan dan inspirasi. Generasi kita perlu mendengar Rajanya Para Pengkhotbah ini lagi. Khotbahnya, terutama tentang kehidupan dan pelayanan Yesus, perlu disederhanakan dan dikhotbahkan kembali di abad ke-21. Orang-orang muda sekarang perlu mendengar pesannya. Khotbah-khotbah itu perlu disederhanakan dan untuk disampaikan kepada mereka yang kurang fasih dalam bahasa Inggris, karena pikiran kita yang kurang terpelajar untuk memahaminya. Jadi, saya memberikan pesan ini dari khotbahnya yang telah saya sederhanakan pagi ini.

Lima peristiwa besar dalam sejarah kehidupan Yesus ini begitu menonjol dan sangat terang. Semua orang Kristen sejati suka memikirkan tentang kelahiran Yesus, kematian-Nya, kebangkitan-Nya, dan kenaikan-Nya. Kita juga senang mendengar tentang Kedatangan Kedua-Nya. Kelima peristiwa dalam kehidupan dan pelayanan Kristus ini sangat penting, dan kita harus sering memikirkannya.

Setiap peristiwa mengarah ke peristiwa berikutnya dan membentuk rantai emas yang mengarah pada Kedatangan Kedua-Nya. Kelahirannya menyebabkan kematian-Nya. Kebangkitan-Nya mengarah pada kenaikan-Nya, kembali ke Sorga. Kenaikannya mengarah pada Kedatangan-Nya yang Kedua dalam kemuliaan yang menakjubkan.

Pagi ini kita akan mulai dengan kenaikan Kristus. Kristus berjalan di sisi Bukit Zaitun bersama sebelas murid. Dia telah bangkit dari kematian beberapa hari sebelumnya. Dia telah sering berbicara dengan mereka, dan telah berkata,

“Lihatlah tangan-Ku dan kaki-Ku: Aku sendirilah ini; rabalah Aku dan lihatlah, karena hantu tidak ada daging dan tulangnya, seperti yang kamu lihat ada pada-Ku. Sambil berkata demikian, Ia memperlihatkan tangan dan kaki-Nya kepada mereka” (Lukas 24:39-40).

Dia telah makan bersama mereka setelah Ia bangkit dari antara orang mati. Dia telah berbicara dengan mereka selama empat puluh hari, dan telah memberi mereka Amanat Agung,

“Karena itu pergilah, jadikanlah semua bangsa murid-Ku dan baptislah mereka dalam nama Bapa dan Anak dan Roh Kudus, dan ajarlah mereka melakukan segala sesuatu yang telah Kuperintahkan kepadamu. Dan ketahuilah, Aku menyertai kamu senantiasa sampai kepada akhir zaman” (Matius 28:19-20).

“Masih banyak hal-hal lain lagi yang diperbuat oleh Yesus, tetapi jikalau semuanya itu harus dituliskan satu per satu, maka agaknya dunia ini tidak dapat memuat semua kitab yang harus ditulis itu” (Yohanes 21:25).

Tetapi sekarang Kristus yang telah bangkit berjalan di sisi Bukit Zaitun bersama keselas murid-Nya. Sekarang mereka sampai di puncak Bukit Zaitun, dan Yesus berhenti. Juruselamat berdiri di tengah para Murid dan memberkati mereka dalam doa. Dia mengangkat tangan-Nya dengan lobang bekas paku, dan sementara Dia mengangkat tangan-Nya, Dia mulai terangkat naik dari atas bumi. Mereka tercengang melihat Dia naik di atas mereka. Sesaat Dia naik ke atas puncak-puncak pohon zaitun. Lalu Dia naik ke udara, lalu naik ke tempat awan berada. Para Murid berdiri tertegun, dan tiba-tiba Dia menghilang dalam awan, “dan awan menutup-Nya dari pandangan mereka” (Kisah Para Rasul 1:9). Para Murid berdiri di sana melihat ke dalam awan itu. Mereka tetap berdiri di sana, dengan air mata mengalir di pipi mereka, sambil masih memandang ke atas.

Mereka mungkin berdiri di sana menatap ke atas hingga rasa takjub mereka berubah menjadi ketakutan, tetapi kemudian mereka dikejutkan. Dua malaikat berbicara kepada mereka dan berkata, “Mengapakah kamu berdiri melihat ke langit?” (Kisah Para Rasul 1:11). Malaikat-malaikat ini menampakkan diri kepada mereka dalam bentuk manusia sehingga mereka tidak akan merasa takut. Lalu malaikat-malaikat berpakaian putih itu mulai berbicara. Para malaikat menunjukkan bahwa mereka mengenal murid-murid tersebut dengan memanggil mereka “orang-orang Galilea.” Setelah akal sehat mereka mereka kembali, para Rasul bersiap-siap untuk kembali ke Yerusalem. Mereka menyadari bahwa pengangkatan Juruselamat bukanlah sesuatu yang harus mereka sedihkan. Dia telah naik ke takhta-Nya dalam kemuliaan Surga.

Anda lihat, saya belum banyak menggunakan imajinasi. Saya baru saja menyebutkan apa yang terjadi dalam bahasa yang paling sederhana. Tetapi saya ingin Anda memikirkan adegan ini di dalam pikiran Anda sementara saya berbicara kepada Anda tentang tiga hal dari teks kita ini,

“Ketika mereka sedang menatap ke langit waktu Ia naik itu, tiba-tiba berdirilah dua orang yang berpakaian putih dekat mereka, dan berkata kepada mereka: "Hai orang-orang Galilea, mengapakah kamu berdiri melihat ke langit? Yesus ini, yang terangkat ke sorga meninggalkan kamu, akan datang kembali dengan cara yang sama seperti kamu melihat Dia naik ke sorga” (Kisah Rasul 1:10-11).

I. Pertama, ada teguran lembut dari para malaikat.

“Hai orang-orang Galilea, mengapakah kamu berdiri melihat ke langit?” Ini bukan teguran tajam yang disampaikan oleh orang-orang yang berpakaian hitam. Bukan teguran yang tajam atau keras, hanya teguran lembut, teguran lirih. Lagi pula, apa yang Murid-murid sedang lakukan hanyalah sebuah kesalahan, bukan dosa besar.

Perhatikan, pertama-tama, bahwa apa yang mereka lakukan tampaknya pada pandangan pertama benar. Saya berpikir bahwa jika Yesus ada di sini bersama kita sekarang kita akan melihat-Nya. Ketika Dia naik ke Sorga, adalah tugas sahabat-sahabat-Nya untuk memandang Dia. Tidak ada salahnya untuk melihat ke atas. Kita sering diminta untuk melakukan ini di dalam Alkitab. Pemazmur berkata, “Aku akan mengarahkan doa ku kepada Engkau, dan akan memandang ke atas” (lih. Mazmur 5:3). Rasul Paulus mengatakan kepada kita, “Pikirkanlah perkara yang di atas, bukan yang di bumi” (Kolose 3:2). “Melihat” selalu menjadi kata yang tepat. Juruselamat yang berinkarnasi mengatakan, “Berpalinglah kepada-Ku dan biarkanlah dirimu diselamatkan” (Yesaya 45:22). Sepanjang hidup kita, kita harus “memandang kepada Yesus” (Ibrani 12: 2).

Tetapi ada “memandang” yang tidak benar, saat “memandang” itu bukan dalam arti penyembahan, tetapi memandang karena ingin tahu. Tidaklah benar berkeinginan untuk mengetahui apa yang belum diungkapkan Tuhan. Saudara-saudaraku, tidak ada gunanya melihat ke langit yang kosong. Jika Kristus sendiri tidak terlihat di udara di atas kita, tidak ada yang bisa dilihat oleh mata kita. Memandang dengan teguh terhadap Sorga mungkin merupakan penyembahan yang nyata, namun jika hal itu menggantikan pekerjaan Kristus, itu adalah kebodohan yang sia-sia. Ada orang-orang sekarang yang mengangkat kepala mereka, mengangkat tangan mereka ke atas, melihat ke Sorga, yang melakukan sedikit pekerjaan untuk Kristus di bumi ini. Hal ini menjadi kebodohan yang sia-sia.

Namun saya harus mengatakan bahwa sangat wajar bagi mereka untuk melihat ke atas. Saya tidak terkejut bahwa kesebelas murid itu berdiri di sana sambil terus memandang ke langit. Jika saya berada di sana, saya yakin saya akan melakukan hal yang sama. Tidakkah Anda berdiri di sana juga akan memandang ke atas? Kristus membiarkan kita melakukan hal-hal yang secara alami tidak salah, namun Dia tidak ingin kita melakukannya terlalu jauh. Jadi, Dia mengirim seseorang untuk memberi tahu kita, “Mengapa kamu berdiri di sini melihat ke langit?” Dan orang Kristen sejati akan menjawab, “Kita tidak boleh berdiri di sini untuk selamanya.” Kita harus kembali ke kehidupan kita sehari-hari untuk hidup dan bekerja bagi Kristus. Adalah benar untuk memandang Kristus dalam penyembahan, tetapi kita kemudian harus kembali bekerja. Kita harus menjadi pemenang jiwa dan saksi di dunia yang gelap.

Inilah hal yang praktis: kita bisa meniru apa yang mereka lakukan. “Oh,” Anda berkata, “Saya tidak akan pernah berdiri menatap ke langit.” Tetapi saya tidak yakin Anda benar. Beberapa orang sangat penasaran, tetapi tidak terlalu taat. Mereka mungkin sangat penasaran untuk mempelajari rincian nubuatan Alkitab, sambil mengabaikan hal-hal yang lebih penting. Saya ingat satu orang yang sangat tertarik dengan rincian nubuatan, tetapi yang tidak memiliki doa keluarga dengan ketujuh anaknya. Saya mengenal orang-orang yang bisa menceritakan semua tentang nubuat Alkitab, tetapi hanya sedikit yang tahu tentang pertobatan, pentingnya kehadiran di gereja, bersaksi, atau menjalani kehidupan Kristen. Saya akui bahwa ada nilai dalam mempelajari kaki dari patung dalam penglihatan Nebukadnezar, dan pentingnya memahami kerajaan yang membentuk sepuluh jari kaki, namun menurut saya penelitian semacam itu tidak seharusnya menggantikan kehidupan orang Kristen. Jika waktu dihabiskan untuk mempelajari nubuatan sehingga tidak ada waktu lagi untuk memenangkan jiwa dan berdoa, lebih banyak keuntungan akan datang kepada manusia ketimbang bagi kemuliaan Allah. Saya ingin Anda memahami nubuat, tetapi jangan lupa bahwa tugas utama kita adalah untuk menyerukan, “Lihatlah Anak Domba Allah!” Dengan segala cara, pelajarilah semua yang dapat Anda lakukan tentang nubuat, tetapi lakukanlah yang pertama yang Anda bisa lakukan untuk mengajar anak-anak Anda, dan keluarga, dan pertama-tama pastikan bahwa Anda bekerja keras di gereja lokal Anda, untuk membawa orang-orang yang terhilang dan membangun gereja Allah! Kebinasaan, ketidaktahuan, dan dosa ada di sekitar kita di setiap sisi menuntut seluruh kekuatan kita untuk melakukan pekerjaan Tuhan! Dan jika Anda tidak mau mendengarkan, walaupun saya bukanlah seorang malaikat dengan pakaian putih, saya berkata kepada Anda, “Mengapa Anda tetap melihat ke dalam rahasia nubuatan saat ada banyak pekerjaan yang harus dilakukan untuk Yesus, dan Anda tidak melakukan Itu?” Hai orang-orang yang ingin banyak tahu tetapi tidak taat, saya khawatir Anda tidak akan mendengarkan saya, tetapi saya telah berbicara, dan saya berdoa agar Roh Kudus berbicara kepada hati Anda tentang hal ini.

Yang lain berbicara tentang “penyembahan,” tetapi tidak aktif - sangat tertarik pada lagu-lagu “penyembahan” dan “ibadah”, tetapi tidak bersemangat untuk pekerjaan baik. Penyembahan yang benar sangat langka, dan saya berharap ada yang lebih dari itu. Tetapi saya berbicara tentang “ibadah” di mana agama menjadi subjek keegoisan. Saya khawatir ada yang memperlakukan “penyembahan” seolah tujuan utamanya adalah kenikmatan dan kepuasan diri. Bila agama seseorang semua terbaring dalam menikmati dirinya sendiri, ada penyakit di dalam dirinya. Bila seseorang menghakimi sebuah khotbah dengan satu pertanyaan, “Apakah itu memberi makan buat saya?” Ini adalah penghakiman yang kasar. Ada semacam agama babi, di mana seseorang hanya memikirkan betapa dia menikmati musiknya, betapa dia menikmati “ibadah,” betapa dia menikmati khotbahnya. Ini adalah agama babi. Penyembahan akan Kristus sendiri dapat dilakukan dengan cara membawa Anda justru menjauh dari Kristus! Ibadah yang tidak diikuti dengan pelayanan aktif di gereja lokal, patut mendapat teguran para malaikat, “Hai orang-orang Galilea, mengapa kamu berdiri melihat ke langit?”

Mereka yang tertarik terutama untuk menikmati diri mereka sendiri dalam “penyembahan,” atau yang tertarik terutama dalam pemikiran terbaru tentang nubuat Alkitab, perlu ditegur oleh malaikat-malaikat ini, “Mengapa kamu berdiri melihat ke langit?”

II. Kedua, ada gambaran sukacita tentang Kristus.

Saya ingin Anda memperhatikan gambaran sukacita tentang Kristus. Mereka menggambarkan Dia sebagai,

“Yesus yang sama ini, yang terangkat ke sorga meninggalkan kamu” – KJV (Kisah Rasul 1:11).

Saya mengapresiasi deskripsi, “Yesus yang sama ini,” karena hal itu datang dari orang-orang yang mengenal Dia dengan sangat baik. Dia “menampakkan diri-Nya kepada malaikat-malaikat” (I Timotius 3:16). Mereka telah memperhatikan Dia sepanjang hidup-Nya di bumi. Mereka mengenal Dia. Dan ketika mereka melihat Dia naik kepada Bapa, mereka berkata tentang Dia, “Yesus yang sama ini.” Saya tahu dari kesaksian mereka yang tidak dapat salah bahwa Dia adalah Yesus yang sama, dan Yesus adalah Yesus yang sama yang pernah berjalan di bumi. Dia juga sama.

Yesus sudah pergi, tetapi Dia masih ada. Dia telah meninggalkan kita, tetapi Dia tidak mati. Dia tidak berubah menjadi roh atau larut menjadi apapun. “Yesus yang sama ini” telah pergi ke takhta Bapa-Nya, dan di sanalah Dia hari ini sama seperti Dia pernah berdiri di istana Pilatus. Dia yang sama yang tergantung di Kayu Salib, maka pastilah Yesus yang sama ini juga yang sekarang sedang duduk di sebelah kanan takhta Allah. Kristus yang diludahi mereka sekarang adalah Kristus yang disembah malaikat tanpa henti. Kristus yang mereka cambuk dengan cambukan itu sekarang adalah Dia yang disembah oleh para malaikat dan orang-orang kudus di Sorga. Pikirkanlah dan bersukacitalah pagi ini. Yesus hidup! Berhati-hatilah karena Anda juga hidup. Jangan main-main seolah tidak ada pekerjaan yang harus dilakukan. Jangan berdiri diam menunggu pengangkatan. Jangan bersantai-santai dengan tangan Anda terangkat seperti orang “Kristen” televisi. Kristus hidup, dan Dia memiliki pekerjaan untuk Anda lakukan sampai Dia datang. Karena itu, pergi dan lakukanlah!

“Yesus yang sama ini” - saya menyukai kata itu, karena “Yesus” berarti “Juruselamat.” Jika Anda adalah orang berdosa yang terhilang, nama Dia yang telah pergi ke Sorga adalah undangan untuk Anda! Maukah Anda datang kepada “Yesus yang sama ini”? Inilah Dia yang mencelikkan mata orang buta dan membebaskan tahanan dari penjara. Dia juga yang melakukan hal yang sama pada hari ini. Oh, mata Anda mungkin melihat terang-Nya! Dia yang menyentuh orang kusta, dan membangkitkan orang mati, masih Yesus yang sama. Dia mampu menyelamatkan sampai akhir. Dia mampu menyelamatkan Anda selamanya! Oh, saya berdoa agar kiranya Anda memandang Yesus yang sama ini dan diselamatkan oleh Dia! Lihatlah Dia dan hiduplah! Yang perlu Anda lakukan hanyalah datang kepada Yesus dengan iman kepada Dia, seperti seorang wanita yang menyentuh pakaian-Nya dan dipulihkan, karena Dia adalah Yesus yang sama. Dia memiliki kasih yang sama untuk orang berdosa yang bersalah sekarang sama seperti yang Dia miliki saat Dia hidup di bumi ini. Dia akan menyelamatkan dan menyucikan Anda dari dosa sekarang, seperti yang Dia pernah lakukan saat Ia ada di sini.

“Yesus yang sama ini.” Kata-kata itu tidak hanya menunjukkan kepada kita bahwa Dia adalah Kristus yang sama yang hidup di bumi. Kata-kata itu juga menunjukkan kepada kita bahwa Yesus yang sama ini akan datang lagi. Yesus yang sama yang telah naik pada saat kenaikan akan turun pada Kedatangan Kedua. Pada Kedatangan-Nya yang Kedua, Dia akan menjadi Yesus yang sama yang hidup di bumi - dan Yesus yang sama yang sekarang tinggal di Sorga - di sebelah kanan Allah.

Penting untuk disadari bahwa Dia akan menjadi pribadi yang sama di natur - tetapi bukan pribadi yang sama dalam kondisi. Dia sekarang adalah Juruselamat. Tetapi saat Dia datang di awan, Dia akan menjadi hakim. Mata kita akan melihat Dia pada hari itu. Kita akan mengenali Dia tidak hanya melalui bekas luka paku di tangan-Nya, tetapi oleh rupa-Nya. Kita akan berkata, “Dia adalah Dia! Itu adalah dia!”

Ketika murid-murid ditanya, “Mengapa kamu berdiri melihat ke langit?” Mereka mungkin berkata, “Kami tinggal di sini karena kami tidak tahu kemana harus pergi. Guru kami pergi.” Tetapi karena Yesus yang sama, dan Ia akan datang lagi, pergi dan mulailah bekerja untuk Dia. Mereka yang menolak Alkitab mengatakan, “Kekristenan telah selesai. Kristus Tuhanmu telah pergi.” Inilah jawaban kami: Kami tidak sedang berdiri melihat ke langit. Kami tidak berkecil hati karena Yesus jauh dari kami. Dia hidup! Penebus yang ajaib itu hidup! Kami senang mengangkat wajah kami karena kami mengharapkan Dia datang lagi. Sama bersukacitanya kami ketika kami mengalihkan pandangan kami ke bumi, dan masuk ke dalam kota, untuk mengatakan kepada orang-orang bahwa Yesus telah bangkit, dan bahwa Dia dapat menyelamatkan mereka dan memberi mereka kehidupan yang kekal, jika mereka mau percaya kepada-Nya. Kami tidak kalah. Jauh dari itu! Kenaikannya bukan kekalahan, tetapi suatu awal. Dia menunda kedatangan-Nya kembali hanya karena Dia sangat sabar terhadap orang-orang berdosa. Kemenangan itu tidak dipertanyakan. Semua tentara Allah sedang bersiap untuk pertempuran terakhir. Yesus yang sama ini bersiap untuk mempersiapkan kuda putih-Nya untuk memimpin tentara Sorga, menaklukkan dan memenangkan pertempuran!

III. Ketiga, ada sejumlah penerapan praktis yang agung.

Kebenaran-kebenaran ini praktis. Kebenaran-kebenaran ini tidak diberikan untuk membuat kita tetap melihat ke langit, tetapi untuk memotivasi kita melayani Tuhan di bumi ini. Apakah aplikasi-aplikasi kebenaran yang agung tersebut?

1. Mengapa, pertama, bahwa Yesus telah naik ke Sorga. Yesus sudah pergi! Yesus sudah pergi! Yesus telah diambil dari Anda ke Sorga, ke takhta Allah, dari mana Dia dapat membantu kita dan berdoa untuk kita. Saya melihat setiap alasan untuk terjun ke dunia dan mulai bekerja, karena Dia telah pergi ke Sorga, dan segala kuasa telah diberikan kepada-Nya baik di Sorga dan di bumi. “Karena itu pergilah, jadikanlah semua bangsa murid-Ku dan baptislah mereka dalam nama Bapa dan Anak dan Roh Kudus” (Matius 28:19).

2. Penerapan kedua adalah bahwa Yesus akan datang lagi. Dia tidak meninggalkan kita. Pemimpin kita telah pergi ke bagian lain dari medan perang, tetapi Dia akan kembali, mungkin dalam sekejap mata Anda berikutnya. Masih ada kesatuan yang besar antara Kristus Raja, dan prajurit terendah di medan perang. Dia peduli pada kita. Hatinya ada bersama kita, dan Dia sedang berdoa untuk kita. Dia berkata, “Sesungguhnya Aku datang segera dan Aku membawa upah-Ku untuk membalaskan kepada setiap orang menurut perbuatannya” (Wahyu 22:12).

3. Penerapan yang ketiga adalah bahwa Dia datang dengan cara yang sama seperti Dia naik. Teks ini mengatakan bahwa Dia “akan datang kembali dengan cara yang sama seperti kamu melihat Dia naik ke sorga” (Kisah Para Rasul 1:11). Beberapa ahli tafsir Alkitab tertentu sepertinya tidak bisa mengerti bahasa Inggris. Mereka mengatakan bahwa ini berarti kedatangan “rohani”-Nya pada hari Pentakosta. Tetapi siapa pun yang memiliki akal dapat melihat bahwa “kedatangan rohani” bukan kedatangan dengan cara yang sama seperti Dia naik ke Sorga! Tuhan kita terangkat. Mereka bisa melihat Dia naik ke udara. Dia akan datang lagi seperti saat Ia naik. “Lihatlah, Ia datang dengan awan-awan dan setiap mata akan melihat Dia” (Wahyu 1:7). “Yesus yang sama ini” benar-benar Dia yang naik. “Yesus yang sama ini” benar-benar akan datang lagi. Dia akan turun melalui awan bahkan sama seperti saat Dia naik melalui awan. Dan “dia akan berdiri pada hari yang terakhir di atas bumi” (Ayub 19:25). “Pada waktu itu kaki-Nya akan berjejak di bukit Zaitun… Lalu TUHAN, Allahku, akan datang, dan semua orang kudus bersama-sama Dia” (Zakharia 14: 4-5). Ketika Dia datang lagi, Dia akan membinasakan bangsa-bangsa yang memberontak dengan tongkat besi, karena kuasa-Nya tidak akan dapat ditolak pada hari itu.

Jangan biarkan siapapun mengrohanikan kebenaran literal yang luar biasa ini - Yesus yang sama ini akan datang kembali, sama seperti mereka melihat Dia naik. Yesus akan datang. Itu adalah fakta. Karena itu berilah diri Anda diselamatkan dan pergilah bekerja untuk Dia melalui gereja lokal karena fakta kebenaran ini. Sebenarnya, hiduplah untuk Penebusmu. Yesus datang secara harfiah, bukan secara simbolis. Oleh karena itu, Anda harus diilhami untuk secara harfiah pergi dan bersaksi dan benar-benar memenangkan jiwa bagi Dia.

4. Penerapan keempat adalah Anda harus siap untuk bertemu dengan Tuhan saat Ia kembali. Orang Kristen harus melayani Dia melalui gereja setempat. Tetapi bagaimana jika Anda belum bertobat? Anda tidak akan siap saat Yesus datang kecuali Anda telah diselamatkan. Lepaskan diri dari dosa-dosa Anda dan berpalinglah sepenuhnya kepada Yesus Kristus. “Percayalah kepada Tuhan Yesus Kristus, dan engkau akan diselamatkan” (Kisah Para Rasul 16:31). Percayalah dan hidup! Yesus telah mati untuk membayar dosa-dosa Anda. Yesus telah bangkit dari kematian. Yesus hidup di Sorga. Yesus akan datang lagi. Percayalah kepada Yesus sekarang, dengan sepenuh hati. Dia akan menyelamatkan Anda dari dosa, dari Neraka, dan dari maut. Amin!


Jika khotbah ini memberkati Anda Dr. Hymers akan senang mendengar dari Anda. KETIKA ANDA MENULIS KEPADA DR. HYMERS ANDA HARUS MEMBERITAHU BELIAU DARI NEGARA MANA ANDA MENULIS ATAU IA TIDAK DAPAT MENJAWAB EMAIL ANDA. Jika khotbah ini memberkati Anda silahkan mengirim email kepada Dr. Hymers dan ceritakan kepadanya, tetapi selalu jelaskan pada beliau dari negara mana Anda mengirimnya. E-mail Dr. Hymers ada di rlhymersjr@sbcglobal.net (klik di sini). Anda dapat menulis email kepada Dr. Hymers dalam bahasa apapun, namun tulislah dalam bahasa Inggris jika Anda dapat. Jika anda ingin menulis surat kepada Dr. Hymers melalui pos, alamat beliau adalah P.O. Box 15308, Los Angeles, CA 90015. Anda boleh menelepon beliau di (818)352-0452.

(AKHIR KHOTBAH)
Anda dapat membaca khotbah Dr Hymers setiap minggu di Internet
www.sermonsfortheworld.com.
Klik pada “Khotbah Indonesia.”

Naskah-naskah khotbah tidak dilindungi hak cipta. Anda dapat menggunakannya tanpa
meminta izin kepada Dr. Hymers. Namun, semua video khotbah Dr. Hymers dilindungi
hak cipta dan hanya dapat digunakan dengan izin.

Pembacaan Alkitab Sebelum Khotbah oleh Dr. Kreighton L. Chan: Kisah Rasul 1:1-12.
Persembahan Pujian Sebelum Khotbah oleh Mr. Benjamin Kincaid Griffith:
“He is Coming Again” (oleh Mabel Johnston Camp, 1871-1937).


GARIS BESAR KHOTBAH

KENAIKAN DAN KEDATANGAN KRISTUS YANG KEDUA

THE ASCENSION AND SECOND COMING OF CHRIST

oleh Dr. R. L. Hymers, Jr.

“Ketika mereka sedang menatap ke langit waktu Ia naik itu, tiba-tiba berdirilah dua orang yang berpakaian putih dekat mereka, dan berkata kepada mereka: "Hai orang-orang Galilea, mengapakah kamu berdiri melihat ke langit? Yesus ini, yang terangkat ke sorga meninggalkan kamu, akan datang kembali dengan cara yang sama seperti kamu melihat Dia naik ke sorga” (Kisah Rasul 1:10-11).

(Lukas 24:39-40; Matius 28:19-20; Yohanes 21:25)

I.    Pertama, ada teguran lembut dari para malaikat, Mazmur 5:3;
Kolose 3:2; Yesaya 45:22; Ibrani 12:2.

II.   Kedua, ada gambaran sukacita tentang Kristus, Kisah Rasul 1:11;
I Timotius 3:16.

III.  Ketiga, ada sejumlah penerapan praktis yang agung, Matius 28:19;
Wahyu 22:12; Kisah Rasul 1:11; Wahyu 1:7; Ayub 19:25;
Zakharia 14:4-5; Kisah Rasul 16:31.