Print Sermon

Tujuan dari situs ini adalah untuk menyediakan manuskrip dan video khotbah gratis kepada para pendeta dan misionaris di seluruh dunia, terutama Dunia Ketiga, di mana hanya ada sedikit sekolah seminari teologi atau sekolah Alkitab.

Naskah-naskah khotbah dan video ini diakses oleh sekitar 1,500,000 komputer di lebih dari 221 negara setiap tahunnya di www.sermonsfortheworld.com. Ratusan orang lainnya menyaksikan video di YouTube, tetapi mereka akan segera meninggalkan YouTube dan mengunjungi langsung ke website kami. Naskah-naskah khotbah ini disajikan dalam 46 bahasa kepada sekitar 120,000 komputer setiap bulannya. Naskah-naskah khotbah tidak dilindungi hak cipta. Jadi para pengkhotbah boleh menggunakannya tanpa seijin kami. Silahkan klik di sini untuk mengetahui bagaimana Anda dapat memberikan donasi setiap bulan untuk membantu kami dalam pekerjaan besar pemberitaan Injil ke seluruh dunia ini.

Kapanpun Anda menulis pesan untuk Dr. Hymers, selalu sebutkan kepada beliau negara di mana Anda tinggal. Surel Dr. Hymers adalah rlhymersjr@sbcglobal.net. .




KETAMAKAN YUDAS!

(THE LUST OF JUDAS!)

oleh Dr. R. L. Hymers, Jr.
diterjemahkan Dr. Edi Purwanto

Khotbah ini dikhotbahkan di Baptist Tabernacle of Los Angeles
Kebaktian Minggu Malam, 10 Januari 2010

“Tak seorangpun dapat mengabdi kepada dua tuan. Karena jika demikian, ia akan membenci yang seorang dan mengasihi yang lain, atau ia akan setia kepada yang seorang dan tidak mengindahkan yang lain. Kamu tidak dapat mengabdi kepada Allah dan kepada Mamon” (Matius 6:24).


Saya tidak tahu mengapa para penerjemah Alkitab King James, yang begitu dapat dipercaya dan layak dipercaya, tidak menerjemahkan kata “mammon” ini. Sebaliknya mereka membiarkan kata itu tanpa terjemahan. Mungkin mereka takut terhadap murka Raja Inggris, yang pada zaman mereka itu begitu berkuasa. Saya tidak tahu mengapa mereka membiarkan satu kata ini tanpa diterjemahkan, melainkan, memberikan transliterasinya kepada kita, menjadikan kata dari bahasa Syria ke dalam bahasa Inggris sebagai “mammon” [dalam Alkitab Bahasa Indonesia “Mamon”]. Geneva Bible diterjemahkan dari teks Yunani yang sama 12 tahun sebelum KJV diterjemahkan. Geneva Bible memberikan arti kata “mammon” ini dengan tekanan kuat,

“Ye cannot serve God and riches” [“Kamu tidak dapat mengabdi kepada Allah dan kekayaan”] (Matius 6:24,
       The Geneva Bible, 1599).

Tulisan abad ke-18, Dr. John Gill, seorang ahli tafsir Alkitab Baptis tersohor, berkata,

Kata mammon adalah sebuah kata dari bahasa Syria [yang diserap ke dalam bahasa Aram], dan mengacu kepada uang… Jerome berkata, bahwa kekayaan, dalam bahasa Syria, disebut mammon…dan mengacu kepada kekayaan; yang dipertentangkan dengan Allah, yang dicintai, dihargai, dipercaya dan disembah, seakan kekayaan itu adalah Allah; yang mana ini bertentangan dengan penyembahan kepada Allah yang benar… mereka tidak dapat dengan sungguh-sungguh dan sepenuh hati melayani Tuhan. Mamon adalah illah yang mereka layani (John Gill, D.D., An Exposition of the New Testament, The Baptist Standard Bearer, 1989 reprint, vol. I, hal. 63-64; catatan untuk Matius 6:24).

Dalam buku tafsirannya Dr. John F. Walvoord berkata, “Uang adalah terjemahan dari kata Aram untuk ‘kekayaan atau kemakmuran’” (The Bible Knowledge Commentary, Victor Books, 1983, hal. 33; catatan untuk Matthew 6:24).

Jangan buat kesalahan di sini. Kristus tidak sedang berbicara kepada orang banyak di sini, namun hanya kepada murid-murid-Nya (Matius 5:1). Yudas jelas ada di sana (Lukas 6:16) ketika Yesus mengucapkan kata-kata ini dalam Lukas 16:13. Yudas Iskariot tahu pesis apa yang Yesus maksudkan ketika Ia berkata,

“Kamu tidak dapat mengabdi kepada Allah dan kepada Mamon”
      (Matius 6:24).

Namun Yudas tidak percaya apa yang Yesus dengan jelas katakan pada hari itu. Hatinya terbagi dan,

“Orang yang mendua hati tidak akan tenang dalam hidupnya”
      (Yakobus 1:8).

Yudas Iskariot diingat diantara para penjahat terbesar dalam sejarah manusia – orang yang mengkhianati Yesus demi 30 keping perak, yang hidupnya diakhiri dengan bunuh diri, dan “penghukuman” kekal dalam api Neraka (Yohanes 17:12; II Petrus 3:7; Wahyu 17:8, 12).

Namun Yudas Iskariot tidak secara tiba-tiba menjadi pengkhianat. Yesus memanggil mereka bersama dengan 11 murid lainnya. Ia mendaftar mereka ketika Yesus,

“…menetapkan dua belas orang untuk menyertai Dia dan untuk diutus-Nya memberitakan Injil dan diberi-Nya kuasa untuk mengusir setan” (Markus 3:14-15).

Yudas ikut memberitakan Injil. Yudas diberi kuasa untuk menyembuhkan orang sakit dan mengusir setan-setan. Yudas mendengar ketika Yesus berkata,

“Kamu tidak dapat mengabdi kepada Allah dan kepada Mamon” (Lukas 16:13).

Namun ada suatu kekurangan dalam karakter Yudas. Yesus dan para Murid datang untuk makan malam bersama di rumah Lazarus dan saudari-saudarinya, Maria dan Marta. Setelah perjamuan malam Maria memecahkan buli-buli minyak narwastu yang mahal harganya dan kemudian mengurapi kaki Yesus (Yohanes 12:3). Yudas memprotesnya,

“Mengapa minyak narwastu ini tidak dijual tiga ratus dinar dan uangnya diberikan kepada orang-orang miskin?”
       (Yohanes 12:5).

Kemudian Kitab Suci menunjukkan kelemahan karakter yang Yudas miliki, dosa di dalam hatinya,

“Hal itu dikatakannya bukan karena ia memperhatikan nasib orang-orang miskin, melainkan karena ia adalah seorang pencuri; ia sering mengambil uang yang disimpan dalam kas yang dipegangnya” (Yohanes 12:6).

Yudas ditetapkan sebagai bendahara dari perkumpulan Murid-murid itu. Ia yang menyimpan uang kas para Murid itu. Ia menegur Maria karena menyiakan uang yang begitu banyak (sekitar upah setahun kerja) untuk mengurapi Yesus, menunjukkan bahwa Yudas memiliki perasaan yang tajam tentang nilai uang, namun tidak memahami nilai rohani. Mencurahkan minyak yang mahal untuk mengurapi Yesus nampak baginya sebagai pemborosan uang. Ia mau minyak itu dijual saja, dan ia pegang dan simpan, untuk dibagikan kepada orang-orang miskin. Namun sebenarnya ia tidak peduli terhadap orang-orang miskin itu. Ia adalah orang yang dipercaya untuk memegang kas para Murid, namun ia adalah seorang pencuri, mencuri uang kas itu, sedikit demi sedikit. Di sini kita diberitahu tentang dosa utama dari hatinya. Ia adalah orang yang tamak. Ia adalah orang yang mencintai uang. Ia bernafsu terhadap uang (band. I Timotius 6:9-10). Tidak diragukan lagi bahwa ia mengikut Yesus karena ia berpikir akan ada uang yang akan ia peroleh. Seperti yang lainnya, ia berpikir Yesus akan mendirikan Kerajaan-Nya pada waktu itu – dan tentu akan ada uang berlimpah yang akan ia peroleh nantinya!

Sejak berbagai hal buruk terjadi “karena itu Yesus tidak tampil lagi di muka umum di antara orang-orang Yahudi” (Yohanes 11:54), Yudas menjadi gelisah. Situasi ini tidak nampak baik baginya. Ia tidak melihat hal-hal baik yang akan terjadi. Dimana kekuasaan dan uang yang ia pikir akan dapatkan ketika Kristus bertahta menjadi Mesias dan Raja Israel? Ia melihat tidak akan mendapatkan banyak UANG demi menjadi Murid! Kemudian, ia berpikir, Maria wanita bodoh itu telah menyiakan upah setahun untuk mengurapi kaki Yesus! Kegusaran Yudas menunjukkan bahwa ia tidak puas jika tidak mendapatkan UANG! Ini menunjukkan UANG adalah tuan dan allah dia yang sebenarnya! Ia tidak ingat, atau memilih untuk melupakannya, ketika Yesus berkata,

“Kamu tidak dapat mengabdi kepada Allah dan kepada Mamon”
       (Lukas 16:13).

Yudas terganggu karena uang Maria digunakan untuk mengurapi Yesus – karena ia berharap uang itu dapat masuk kas yang dipegangnya! Segera setelah perjamuan malam di rumah Maria,

“pergilah seorang dari kedua belas murid itu, yang bernama Yudas Iskariot, kepada imam-imam kepala. Ia berkata: "Apa yang hendak kamu berikan kepadaku, supaya aku menyerahkan Dia kepada kamu?" Mereka membayar tiga puluh uang perak kepadanya. Dan mulai saat itu ia mencari kesempatan yang baik untuk menyerahkan Yesus” (Matius 26:14-16).

Tiga puluh keping perak bukanlah uang yang banyak. Menurut Keluaran 21:32 tiga puluh keping perak hanya harga seorang budak yang mati. Tiga puluh keping perak adalah apa yang hukum syaratkan sebagai harga untuk seorang budak yang mati ditanduk oleh lembu tetangganya. Bagi imam-imam kepala, Yesus hanya seharga dengan seorang budak yang mati! Namun orang setamak Yudas demi UANG ia menyetujui harga itu, dan mencari kesempatan untuk mengkhianati Kristus. Yesus berkata,

“Kamu tidak dapat mengabdi kepada Allah dan kepada Mamon”
       (Lukas 16:13).

Yudas telah membuat keputusannya. Ia mau melayani uang dari pada Allah!

Saya telah melihat seringkali itu terjadi. Saya telah melayani selama 51 tahun, dan saya telah melihat banyak anak muda seperti Yudas. Mereka membuat berbagai pembenaran diri, namun mereka lebih seperti Yudas.

Beberapa dari mereka adalah “anak-anak yang lahir di gereja.“ Mereka datang ke gereja selama mereka dibayar untuk datang. Namun segera ketika mereka memperoleh pekerjaan yang baik, dan mampu secara finansial, mereka meninggalkan gereja. Seorang Pollster George Barna berkata bahwa 88 % dari mereka meninggalkan gereja mereka – dan tidak pernah kembali lagi! Mengapa mereka pergi ketika secara finansial mereka mampu? Jawabannya sangat sederhana – “anak-anak yang lahir dan tumbuh di gereja” ini hanya datang ke gereja karena mereka dibayar untuk datang! Ketika mereka tidak dibayar oleh orang tua mereka untuk datang, mereka tidak lagi datang ke gereja! Mereka hanya mau datang ke gereja demi UANG! Saya menyebut anak-anak yang lahir dan tumbuh di gereja ini – YUDAS! YUDAS! YUDAS!

“Kamu tidak dapat mengabdi kepada Allah dan kepada Mamon”.

Yang lain menolak menjadi orang Kristen karena mereka takut kehilangan UANG! Mereka berkata, “Saya memiliki masalah intelektual. Itulah sebabnya mengapa saya tidak mau menjadi orang Kristen.” Tidak mungkin! Anda memiliki masalah UANG! Anda takut menjadi orang Kristen karena Anda pikir Anda tidak akan memiliki cukup waktu untuk belajar untuk kuliah Anda – Anda takut ada satu atau dua nilai B dan tidak dapat nilai A semua – Anda takut tidak menjadi lulusan atau sarjana terbaik – Anda takut harus mengeluarkan UANG lagi!

Anda berkata tidak dapat “melihat” Yesus! Apakah Anda pikir kita dapat! Yesus berkata,

“Berbahagialah mereka yang tidak melihat, namun percaya”
      (Yohanes 20:29).

Tidak, masalah Anda bukan itu bahwa Anda belum “melihat” Yesus! Masalah Anda adalah bahwa Anda takut Anda akan kehilangan UANG jika Anda datang ke gereja! Terimalah kenyataan itu! Terimalah kenyataan itu!

“Kamu tidak dapat mengabdi kepada Allah dan kepada Mamon”

Ini adalah UANG, UANG, UANG – itu membuat Anda menjadi seperti YUDAS! YUDAS! YUDAS! Rasul Paulus berkata,

“Tetapi mereka yang ingin kaya terjatuh ke dalam pencobaan, ke dalam jerat dan ke dalam berbagai-bagai nafsu yang hampa dan yang mencelakakan, yang menenggelamkan manusia ke dalam keruntuhan dan kebinasaan” (I Timotius 6:9).

Hindarilah masuk ke perangkap itu, John Wesley, dalam khotbanya, “The Use of Money,” dengan bijak berkata untuk memperoleh semua yang dapat kamu peroleh, selamatkan semua yang dapat kamu selamatkan, dan berikan semua yang dapat kamu berikan (The Works of John Wesley, Baker Book House, 1979 edition, volume VI, hal. 124-136).

Kemudian Yesus dan Murid-murid-Nya makan Paskah bersama. Diakhri makan itu Yesus menetapkan Perjamuan Malam, Yesus mencuci kaki para Murid, dan kemudian,

“…Iblis telah membisikkan rencana dalam hati Yudas Iskariot, anak Simon, untuk mengkhianati Dia” (Yohanes 13:2).

Anda lihat, tidaklah mudah mengkhianati Dia. Imam-imam kepala takut kepada orang banyak karena mereka menghormati Yesus sebagai nabi besar. Sehingga mereka tidak dapat menangkap Yesus pada waktu itu. Ada ribuan orang di Yerusalem untuk merayakan Paskah. Mereka akan melihat kalau Yesus ditangkap. Mereka akan marah. Dan mereka tidak dapat menemukan Yesus malam itu. Semua orang mengenakan jubah. Semua orang memiliki jenggot. Mereka semua kelihatan sama dalam kegelapan malam itu. Tidak, mereka membutuhkan seseorang untuk menemukan Yesus. Pada akhir Perjamuan Malam itu, Iblis membisikkan kepada Yudas apa yang harus ia lakukan. Iblis berbisik kepada Yudas untuk memimpin para musuh Yesus ke Taman Getsemani. Yudas tahu tempat di mana Yesus sedang berdoa – itu adalah tempat di mana Yesus pergi berdoa pada malam itu (Lukas 22:39). Ketika Yudas duduk bersama Yesus dan para Murid dalam perjamuan bersama itu,

“Ia kerasukan Iblis” (Yohanes 13:27),

dan Yudas

“segera pergi. Pada waktu itu hari sudah malam”
      (Yohanes 13:30).

Saya telah melihat itu terjadi dalam bertahun-tahun pelayanan saya. Iblis mencobai seseorang. Iblis mengatakan kepadanya, “Kamu akan kehilangan sesuatu. Kamu akan kehilangan uang kamu. Berhentilah pergi ke gereja.” Iblis terus menerus membujuk dan mamasukkan tipu muslihat ke dalam pikirannya. Kemudian, tiba-tiba, iblis marasukinya – dan membawa dia keluar – keluar dari gereja ini, ke dalam kegelapan – dan kita tidak pernah melihat dia lagi. Oh ya, ketika orang-orang mengejar hal-hal materi, Iblis membuat mereka melakukan persis seperti apa yang ia lakukan kepada Yudas karena,

“Kamu tidak dapat mengabdi kepada Allah dan kepada Mamon”.

Para tentara masuk ke dalam taman itu, menembus ranting-ranting pohon zaitun pada jalan masuk Getsemani. Yudas yang memimpin mereka. Ia tiba di belakang Yesus yang sedang berlutut dan berdoa. Ia mencium Yesus. Para tentara berseru, “Dia ada di sini! Itulah orangnya.” Mereka menangkap Yesus dan menyeret-Nya keluar untuk disesah, dicambuk dan disalibkan di kayu Salib.

Apa yang terjadi dengan Yudas? Ia lari menembus malam dengan tas berisi uang keping perak di tangannya. UANG, UANG! Ia tidak dapat melupakan UANG itu di kepalanya! Ia lari masuk menemui para imam kepala, melemparkan UANG itu kepada mereka ke lantai Bait Suci,

“lalu pergi dari situ dan menggantung diri” (Matius 27:5).

Mengapa ia tidak bertobat? Itu sudah sangat terlambat! Ia sudah melewati batas waktu! Allah telah menutup kesempatan bagi dia! Ia telah menyerahkan mereka “kepada pikiran-pikiran yang terkutuk” (Roma 1:28). Ketika Allah sudah menutup kesempatan bagi Anda, Anda tidak dapat diselamatkan! Terlambat! Sangat terlambat untuk selamanya! Sangat terlambat untuk selamanya!

“KAMU TIDAK DAPAT MENGABDI KEPADA ALLAH DAN KEPADA UANG”.

Anda tidak dapat! Anda tidak dapat! Anda tidak dapat!

Sebelum semuanya menjadi sangat terlambat bagi Anda – sebelum Roh Allah meninggalkan Anda selamanya – saya menasehatkan kepada Anda untuk meninggalkan ketamakan duniawi demi uang, keamanan dan kemudahan hidup Anda. Tinggalkan semua kekuwatiran itu! Berpalinglah dari semua itu! Dan datanglah kepada Yesus, yang telah disalibkan untuk membayar hutang dosa Anda, dan telah bangkit dari antara orang mati untuk memberikan hidup kepada Anda! Tinggalkan dunia dengan segala kesenangannya! Dan datanglah kepada Yesus – berapapun harga yang harus Anda bayar! Ingatlah apa yang misionaris Jim Elliot katakan sebelum orang-orang Indian membunuh dia pada usia 28 tahun, “Ia bukan orang bodoh yang menyerahkan apa yang ia tidak dapat pelihara demi memperoleh apa yang tidak dapat diambil dari padanya.” Datanglah kepada Yesus! Datanglah kepada Yesus! Datanglah kepada Yesus sementara masih ada kesempatan!

Lembah-lembah intan permata, dan pengunungan emas,
   Sungai-sungai perak, permata tiada tara;
Semua itu, takan dapat membeli engkau dan saya
   Damai ketika kita tidur atau hati yang tiada beban
Hati yang gembira, dan pikiran terpuaskan,
   Semua itu tak dapat dibeli dengan uang;
Jika engkau memiliki Yesus, ada kekayaan di dalam jiwamu,
   Lebih dari pada lembah-lembah intan permata, dan pegunungan emas.
(“Acres of Diamonds” by Arthur Smith, 1959).

Mari kita berdiri dan naikan pujian nomer 4 pada lembar pujian Anda!

Seg’nap hidup dan kasihku,
   Ya, ku serahkan pada Mu;
Semoga ku tetap teguh,
   Juruselamatku!
Ku suka hidup bagi-Mu;
   Sangat besarlah girangku;
Ku suka hidup bagi-Mu,
   Juruselamatku!
(“I’ll Live For Him” by Ralph E. Hudson, 1843-1901/
       Terjemahan Nyanyian Pujian No. 140).

(AKHIR KHOTBAH)
Anda dapat membaca khotbah-khotbah Dr. Hymers setiap minggu di Internet
di www.realconversion.com. Klik “Khotbah Indonesia.”

Pembacaan Alkitab Sebelum Khotbah oleh Dr. Kreighton L. Chan: Lukas 16:10-13.
Lagu Solo Sebelum Khotbah oleh Mr. Benjamin Kincaid Griffith:
“Acres of Diamonds” (by Arthur Smith, 1959).