Print Sermon

Tujuan dari situs ini adalah untuk menyediakan manuskrip dan video khotbah gratis kepada para pendeta dan misionaris di seluruh dunia, terutama Dunia Ketiga, di mana hanya ada sedikit sekolah seminari teologi atau sekolah Alkitab.

Naskah-naskah khotbah dan video ini diakses oleh sekitar 1,500,000 komputer di lebih dari 221 negara setiap tahunnya di www.sermonsfortheworld.com. Ratusan orang lainnya menyaksikan video di YouTube, tetapi mereka akan segera meninggalkan YouTube dan mengunjungi langsung ke website kami. Naskah-naskah khotbah ini disajikan dalam 46 bahasa kepada sekitar 120,000 komputer setiap bulannya. Naskah-naskah khotbah tidak dilindungi hak cipta. Jadi para pengkhotbah boleh menggunakannya tanpa seijin kami. Silahkan klik di sini untuk mengetahui bagaimana Anda dapat memberikan donasi setiap bulan untuk membantu kami dalam pekerjaan besar pemberitaan Injil ke seluruh dunia ini.

Kapanpun Anda menulis pesan untuk Dr. Hymers, selalu sebutkan kepada beliau negara di mana Anda tinggal. Surel Dr. Hymers adalah rlhymersjr@sbcglobal.net. .




MENGENANG DR. TIMOTHY LIN

(IN MEMORY OF DR. TIMOTHY LIN)

oleh Dr. R. L. Hymers, Jr.
diterjemahkan oleh Dr. Edi Purwanto

Sambutan yang disampaikan pada upacara pemakaman Dr. Lin di
First Chinese Baptist Church of Los Angeles
Sabtu, 24 Oktober 2009


Saudara dan saudari yang terkasih, ketika Dr. Benny Wong meminta saya berbicara pada kebaktian ini saya sangat terkejut. Saya sungguh merasa tersanjung ada di sini bersama dengan istri saya dan kedua putra saya, Mr. Gene Wilkerson dan beberapa pemimpin Tionghoa di gereja kami.

Sungguh suatu kehormatan, ketika masih muda, bagi saya untuk mengajar Sekolah Minggu, dan berkhotbah di Junior Church, mengajar Training Union dan berkhotbah dalam beberapa acara sekolah Alkitab liburan dan kebaktian-kebaktian penginjilan lainnya di sini di First Chinese Baptist Church of Los Angeles. Adalah suatu kebahagiaan dalam hidup saya berada di bawah pelayanan Dr. Lin pada waktu pencurahan Roh Kudus dalam kebangunan rohani di gereja ini pada akhir tahun 1960-an dan awal tahun 1970-an. Saya dapat katakan, tanpa keraguan sedikitpun, bahwa Dr. Lin adalah pendeta paling terhormat yang pernah saya kenal. Ia luar biasa dalam hidupnya – sebagai seorang pengkhotbah, sebagai seorang sarjana Perjanjian Lama dan master di bidang Bahasa asli Alkitab, sebagai penerjemah Firman Allah, sebagai gembala jemaat besar ini, dan sebagai rektor China Evangelical Seminary di Taiwan. Saya mengucap syukur kepada Allah yang mengijinkan saya mengenal orang yang sungguh luar biasa ini, yaitu Dr. Timothy Lin.

Saya datang ke gereja ini pada Januari 1961 ketika saya berumur dua puluh tahun dan pada waktu itu saya adalah anak muda yang belum diselamatkan yang merasakan panggilan aneh untuk menjadi misionaris bagi orang-orang China. Setelah saya diselamatkan di Biola University pada bulan September, Dr. Lin membaptis saya. Beliau menjadi gembala saya sejak hari itu. Beliau mentahbiskan saya menjadi pemberita Injil pada 2 Juli 1972, saya ditahbiskan di sini di gereja ini. Walaupum saya telah tamat dari tiga seminari, saya dapat berkata dengan sejujurnya bahwa Dr. Lin telah mengajar saya segala sesuatu tentang bagaimana menjadi seorang gembala. Beliau mengajar saya untuk mempercayai dan meyakini Alkitab sebagai Firman Allah yang tidak ada salah. Beliau mengajar saya bagaimana membuat garis besar khotbah. Beliau mengajar saya teologi sistematika. Dr. Lin telah mengajar saya semua hal yang penting. Walaupun beliau sangat keras pada saya, saya sadar bahwa saya berhutang segalanya kepada beliau. Beliau bukan hanya bapa saya dalam pelayanan, namun juga seperti ayah saya sendiri. Saya sangat mengasihi beliau. Saya berbicara tentang beliau dalam segala kesempatan. Sungguh menyentuh hati saya ketika beliau berkata kepada saya, “Bob, dari antara semua pendeta kulit putih kamulah sahabat terdekat saya.”

Pastor Wong meminta saya untuk bersaksi tentang bagaimana Dr. Lin telah mempengaruhi pelayanan saya dan gereja kami. Ketika saya memikirkannya beberapa hari yang lalu, salah seorang anak muda di gereja kami mengirimkan kartu belasungkawa kepada saya dan berkata, “Saya tahu bahwa banyak dari pelayanan dan karakter Anda adalah refleksi dari hamba Allah yang luar biasa ini.” Salah satu pemimpin di gereja kami menulis untuk saya, “Pengajaran dan bimbingan Dr. Lin senantiasa membimbing Anda dalam pelayanan Anda.”

Di sini, ada beberapa hal yang Dr. Lin telah ajarkan kepada saya. Beliau mengajar saya untuk meyakini bahwa saya dipanggil, bahwa tak seorangpun harus masuk ke dalam pelayanan tanpa jaminan pasti bahwa Allah memilih dia untuk menjadi pendeta. Beliau telah mengajar bahwa tugas yang paling utama bagi seorang pendeta adalah mengenal, tanpa keraguan apa yang Allah ingin ia khotbahkan setiap Hari Tuhan. Ia telah mengajar saya pentingnya puasa dan doa untuk memperoleh pesan yang harus dikhotbahkan setiap minggu. Beliau berkata, ”Jika seorang pendeta menerima pesan dari Allah setiap hari Tuhan, khotbah yang ia khotbahkan akan membuat perbedaan yang signifikan” (Timothy Lin, Ph.D., The Secret of Church Growth, hal. 22-23). Saya telah menemukan nasehat yang paling menolong yang saya telah pelajari dari Dr. Lin.

Melalui pengajaran Dr. Lin, gereja kami telah belajar bahwa orang-orang Kristen harus saling mengasihi antara satu dengan yang lain. Hanya dengan kasih yang tidak mementingkan diri sendiri yang membuat orang-orang Kristen dapat mengalami kehadiran Allah dalam persekutuan gereja mereka. Dr. Lin juga telah mengajar kita bahaya menerima orang-orang yang belum diselamatkan sebagai anggota jemaat, karena gereja haruslah menjadi tubuh yang kudus. Beliau mengajar kita bahwa para deaken dan pemimpin lainnya dalam gereja harus memperlakukan diri mereka sendiri sebagai teladan utama. Beliau berkata bahwa para wanita di gereja tidak akan menjadi lebih tinggi dalam kerohanian dan pelayanan dari pada istri gembala. Pengajaran itu telah membuat dampak penting bagi istri saya sendiri. Banyak orang memanggilnya dengan “ibu” gereja kami. Beliau telah mengajar kita bahwa gereja harus menjadi rumah kedua untuk anak-anak muda, dan bahwa masa depan gereja selalu terletak pada anak-anak muda. Dalam banyak cara, Dr. Lin telah memberikan perhatian istimewa kepada anak-anak muda dari gereja ini ketika saya ada di sini. Saya telah mencoba mengikuti teladan beliau. Saya sering mengatakan kepada banyak orang, dalam suatu candaan, bahwa saya adalah pendeta untuk anak muda yang paling tua di Amerika Utara!

Dr. Lin juga telah mengajar kita untuk tidak meminta dana dari orang-orang yang belum diselamatkan. Dalam setiap kebaktian saya mengatakan kepada orang-orang yang belum diselamatkan untuk tidak memberikan uang persembahan. Persembahan uang kita adalah cara beribadah kepada Allah, dan kita tida harus meminta persembahan dari orang-orang yang belum percaya. Para anggota gereja kami telah belajar untuk berkorban bagi Tuhan dari teladan Dr. Lin. Hal lain yang kita telah pelajari dari Dr. Lin adalah bahwa “penerimaan anggota baru harus tegas. Sebelum pembaptisan atau penerimaan seseorang menjadi bagian dari Tubuh Kristus gereja terlebih dahulu harus memeriksa lebih lanjut. Sudahkah ia benar-benar lahir baru? Sudahkah segala prioritasnya, pikiran dan perilakunya diubahkan?” (Dr. Timothy Lin, ibid., hal. 60-61). Namun hal yang paling penting adalah perlunya mencari hadirat Allah di gereja melalui doa, khususnya melalui doa bersama dalam kebaktian doa di gereja. Dr. Lin mengingatkan bahwa gereja akan kehilangan iman doa, dan kebaktian doa akan ditiadakan “pada waktu kedatangan [Kristus] yang kedua” (Dr. Timothy Lin, ibid., hal. 95). Karena pengajaran Dr. Lin tentang doa, gereja kami mengadakan dua kali kebaktian doa, dan satu hari berdoa dan puasa setiap minggu. Ini adalah beberapa hal yang kami pelajari dari Dr. Timothy Lin.

Dr. Lin sering berkhotbah di gereja kami. Sebelum musim panas yang lalu beliau mengajar anak-anak muda dan jemaat dewasa selama tiga hari dalam acara camp di gereja kami. Dr. Lin telah dijadwalkan untuk berkhotbah lagi di gereja kami pada musim dingin ini. Beberapa hari setelah beliau masuk rumah sakit, awal bulan ini, beliau berkata kepada deaken kami, Dr. Chan, “Katakan kepada Dr. Bob bahwa saya akan berkhotbah untuk dia lagi segera setelah saya keluar dari sini.“ Yah, beliau ”telah keluar dari rumah sakit” – untuk bersama Kristus! Saya tidak akan mendengar beliau berkhotbah lagi sampai kita masuk ke dalam Kerajaan Sorga. Saya mau itu akan segera tiba! Beberapa waktu yang lalu beliau berkhotbah di gereja kami, pada Minggu Paskah malam. Saya merasa terhormat melayani beliau pada Perjamuan Tuhan!

Saya menjenguk Dr. Lin di rumah sakit pada siang sebelum beliau dipanggil Tuhan, bersama dengan istri saya, deaken kami Dr. Chan, dan penerjemah Mandarin kami Mr. Song. Kami menyayikan “Sangat Besar Anugerah-Nya”, ketika kami berdiri di sampingnya.

Sering bahaya dan jerat,
   Mengancam hidupku;
Oleh anug’rah ku s’lamat;
   Ke surga ku tuju.

Saya membacakan ayat hidupnya dari Filipi 1:6, dan Mr. Song menerjemahkannya ke dalam bahasa Mandarin. Beliau membuka matanya dan memberi isyarat dengan menaikkan alis matanya ketika saya membaca ayat itu: “Akan hal ini aku yakin sepenuhnya, yaitu Ia, yang memulai pekerjaan yang baik di antara kamu, akan meneruskannya sampai pada akhirnya pada hari Kristus Yesus” (Filipi 1:6).

Pendeta terkasih, aku mengucap syukur kepada Allah karena Dia benar-benar melakukan pekerjaan yang baik sampai hari Ia membawa pulang Anda untuk bersama sang Juruselamat. Saya mengasihi engkau, pendeta, dengan segenap hati dan jiwa dan pikiran saya. Saya merindukan hari dimana kita akan bersama kembali, ketika “Pemerintahan atas dunia dipegang oleh Tuhan kita dan Dia yang diurapi-Nya, dan Ia akan memerintah sebagai raja sampai selama-lamanya” (Wahyu 11:15).

Pendeta terkasih, segala hormat bagi Allah, yang menjadikan hidupmu menjadi berkat bagi ribuan gereja, dan begitu banyak orang di seluruh dunia, di antara orang-orang itu adalah misionaris yang rendah ini, murid terkasihmu ini, Robert Hymers. Amin.

(AKHIR KHOTBAH)
Anda dapat membaca khotbah-khotbah Dr. Hymers setiap minggu di Internet
di www.realconversion.com. Klik on “Khotbah Indonesia.”