Print Sermon

Tujuan dari situs ini adalah untuk menyediakan manuskrip dan video khotbah gratis kepada para pendeta dan misionaris di seluruh dunia, terutama Dunia Ketiga, di mana hanya ada sedikit sekolah seminari teologi atau sekolah Alkitab.

Naskah-naskah khotbah dan video ini diakses oleh sekitar 1,500,000 komputer di lebih dari 221 negara setiap tahunnya di www.sermonsfortheworld.com. Ratusan orang lainnya menyaksikan video di YouTube, tetapi mereka akan segera meninggalkan YouTube dan mengunjungi langsung ke website kami. Naskah-naskah khotbah ini disajikan dalam 46 bahasa kepada sekitar 120,000 komputer setiap bulannya. Naskah-naskah khotbah tidak dilindungi hak cipta. Jadi para pengkhotbah boleh menggunakannya tanpa seijin kami. Silahkan klik di sini untuk mengetahui bagaimana Anda dapat memberikan donasi setiap bulan untuk membantu kami dalam pekerjaan besar pemberitaan Injil ke seluruh dunia ini.

Kapanpun Anda menulis pesan untuk Dr. Hymers, selalu sebutkan kepada beliau negara di mana Anda tinggal. Surel Dr. Hymers adalah rlhymersjr@sbcglobal.net. .




"PASSION PLAYS" TIDAK MENGHASILKAN KEBANGUNAN

(PASSION PLAYS DON'T PRODUCE REVIVALS)

Oleh: R. L. Hymers, Jr., Th.D., Litt.D.
Diterjemahkan oleh: Eddy Peter Purwanto., Ph.D.

Khotbah ini dikhotbahkan di Fundamentalist Baptist Tabernacle of Los Angeles
Kebaktian Malam, 14 Maret 2004

"Oleh karena dunia, dalam hikmat Allah, tidak mengenal Allah oleh hikmatnya, maka Allah berkenan menyelamatkan mereka yang percaya oleh kebodohan pemberitaan Injil" (1 Korintus 1:21)


Rabbi Daniel Lapin membuat prediksi berikut ini tentang film "The Passion of the Christ,"

Film ini suatu hari akan menjadi suatu pertanda kebangunan rohani ketiga bagi Amerika [nyatanya keempat] (Los Angeles Daily News,February 22, 2004, Viewpoint, pp. 1,4)

Saya berharap pernyataannya ini benar, walaupun saya memiliki keraguan untuk itu. Kata "pertanda" (harbinger) berarti "pratanda, yaitu tanda yang mendahului sesuatu atau hal yang akan terjadi." (Webster's New Twentieth Century Dictionary, Collins World, 1975).

Adalah benar bahwa film Mel Gibson bagaikan sebuah ledakan bom besar. Jutaan orang menontonnya. Namun bagaimanapun juga jika ini dianggap merupakan pertanda bagi Kebangunan Besar Amerika masih menjadi pertanyaan dalam pikiran saya. Seperti halnya banyak model yang lain (mis. The Hula Hoop Craze of the Fifties, atau The Short Burst of Patriotism after 9?11), yang mungkin memudar tanpa meninggalkan bekas kesan masa lalu dalam kebudaya kami.

Saya bingung bagaimana menyikapi film tersebut. Di satu sisi, saya senang karena melalui film ini banyak orang disadarkan oleh kisah penyaliban Kristus. Namun di sisi lain, saya meragukan film ini dapat memimpin banyak orang untuk mengalami keselamatan secara riil.

Bahkan kebangunan rohani lainnya yang pernah terjadi selama ini tidak pernah lahir dari "passion play". Passion play pada abad pertengahan tidak menghasilkan kebangunan Reformasi. Dan passion play tidak ada hubungannya dengan tiga kebangunan rohani pertama dalam sejarah gereja. Jika film Gibson menyalakan kebangunan, ini adalah pertama kalinya passion play melahirkan kebangunan rohani, yang tidak pernah terjadi sebelumnya di sepanjang sejarah kekristenan.

Pratanda kebangunan rohani yang sejati selama ini selalui terjadi melalui ditingkatkannya doa syafaat, dan peningkatan intensitas pemberitaan Injil - khususnya khotbah tentang penggantian penebusan Kristus melalui kematianNya di kayu salib untuk dosa-dosa kita. Dan juga inilah yang saya tekankan dan saksikan dalam sepanjang hidup saya.

Kecuali banyak pengkhotbah berlutut dan berdoa untuk orang-orang yang belum diselamatkan, dan bangkit untuk mengkhotbahkan khotbah-khotbah yang keras tentang pembenaran yang hanya dapat diperoleh melalui Kristus saja, film ini tidak akan memberikan pengaruh kuat di Amerika bagi "Kebangunan Pertumbuhan Gereja", melainkan menjadi "laughing 'revival".

Peningkatan doa dan pemberitaan Injil dengan gencar telah hilang pada generasi saat ini. Saya memprediksi bahwa kecuali para gembala meningkatkan doa mereka lebih dari sebelumnya dan menggencarkan khotbah-khotbah yang keras tentang keselamatan dalam setiap kebaktian, maka tidak akan ada kebangunan.

Saya berpikir bahwa passion play seperti yang dilukiskan oleh Gibson tentang penderitaan Kristus menurut Alkitab cukup membangunkan perhatian orang, khususnya dalam dunia sekuler, bahkan masyarakat Kristen seperti kita. Tetapi seberapa dalam dan apakah akan tetap bertahan perhatian ini? Seperti Andy Warhol pernah bertanya, "Akankah Kristus menjadi popular dalam lima belas menitNya?" Kecuali doa keras kita, dan kecuali populatitas khotbah kita tentang berita keselamatan hanya melalui Kristus - passion play ini akan datang dan pergi begitu saja. The Passion of Christ hanya akan muncul beberapa saat saja di media popular, dan kemudian lenyap.

Beberapa abad yang lalu, pengkhotbah Puritan terkenal dan juga seorang penulis, Richard Baxter menekankan bahwa

Hal pertama yang Allah gunakan untuk membawa orang kepada pertobatan adalah mendengar khotbah di gereja.

"Bagaimana mereka mendengar tentang Dia, jika tidak ada yang memberitakan-Nya." (Roma 10:14)

Allah mengirim Paulus untuk membuka mata orang-orang dan mempertobatkan mereka (Kis. 26:17-18). Allah mengirim malaikat kepada Kornelius, bukan untuk memberitakan Injil, tetapi memintanya menjadi pengkhotbah, karena Allah ingin melakukan segala sesuatu dalam cara yang biasa Ia lakukan, dan memilih penkhotbah bagi jiwa-jiwa terhilang (Kis. 10:3-5). Itulah sebabnya Kristus menghentikan Paulus dalam sebuah penglihatan, sebelum akhirnya mengutus Ananias untuk memberikan perintah kepadanya (Kis. 9:6-10). Melalui khotbah Petrus yang menyerukan orang-orang Yahudi harus bertobat dan pada hari itu tiga ribu jiwa ditambahkan bagi gereja (Kis. 2:37-41). Itulah sebabnya Allah membuka hati Lydia. Mengapa Ia membuka hati Lydia? Ia membuka hati Lydia untuk mendengarkan dengan seksama segala sesuatu yang dijelaskan oleh Paulus, sehingga ia dapat bertobat (Kis. 16:14). Allah mengirim gempa bumi untuk mempersiapkan hati kepala penjara, namun Ia tidak akan mempertobatkan dia tanpa khotbah Paulus dan Silas (Kis. 16:32)… Jika anda berpikir dapat membaca Alkitab dan dapat diselamatkan tanpa mendengar khotbah, bukankah ini kesombongan yang mengerikan di dalam diri anda - karena anda berpikir dapat memahami Firman Tuhan sendiri tanpa perlu pengkhotbah bersama anda? Ketika Filipus bertanya kepadanya, apakah ia (sida-sida dari Etiophia) memahami apa yang ia baca, sida-sida Etiophia yang bijaksana itu menjawab, "Bagaimana aku dapat mengerti, kalau tidak ada yang membimbing aku?" (Kis. 8:30-31), dan sebelum anda berpikir bahwa anda dapat membaca Alkitab dan diselamatkan tanpa pengkhotbah!… Apakah anda lebih bijaksana dari pada Allah, yang mengutus pengkhotbah-Nya? (Efesus 4:11-16). Jika anda berkata bahwa anda tidak perlu mendengar firman Tuhan dari pengkhotbah, anda harus sungguh-sungguh berpikir bahwa anda lebih pintar dari Allah, yang mengirimkan pengkotbah untuk anda. (Richard Baxter, A Treatise on Conversion, A.D. 1657, edited and adapted to modern English by R. L. Hymers, Jr., in A Puritan Speaks to Our Dying Nation, Hearthstone, 2002, pp. 94-95).

Khotbah-khotbah Baxter sangat menekankan penginjilan. Khotbahnya tidaklah seperti khotbah modern yang merupakan studi ayat per ayat Alkitab, namun sangat sederhana. Baxter sangat menawan di Tower of London selama delapan belas bulan dengan khotbahnya yang keras! Ia sangat respek terhadap zaman ini sebagai "pratanda" yang sesungguhnya dari kebangunan rohani yang luar biasa yang akan menyapu dunia berbahasa Inggris beberapa dekade setelah kematiannya.

Sejarah menunjukkan bahwa passion plays tidak menghasilkan kebangunan rohani. Doa yang khikmat dan serius, khobah yang tak kenal kompromi, yang berpusatkan pada pentingnya kematian Kristus, adalah satu-satunya hal yang pernah terjadi sebagai "pratanda" kebangunan rohani sejati!

Tanpa khotbah dari Baxter, Bunyan, Whitefield, Wesley, atau Edward, saya berpikir bahwa film Mel Gibson akan diingat sebagai iseng belaka, ini menunjukkan kepada jutaan orang, seperti bangsa kami bergerak cepat menuju kemunduran dan kehancurannya! Kiranya Tuhan membangkitkan pengkhotbah di negeri kita! Kiranya mereka mengkhotbahkan Kristus yang telah disalibkan sampai mereka benar-benar memahaminya! Kiranya mereka menyerukan berita pembenaran yang menembus relung-relung hati mereka! Kiranya mereka menggedor mimbar dan menggoncangkan dunia dengan berita Injil Kristus!

"Serukanlah kuat-kuat, janganlah tahan-tahan! Nyaringkanlah suaramu bagaikan sangkakala, beritahukanlah kepada umat-Ku pelanggaran mereka dan kepada kaum keturunan Yakub dosa mereka." (Yesaya 58:1).

"Hai anak-anak manusia, Aku telah menetapkan engkau menjadi penjaga kaum Israel. Bilamana engkau mendengarkan suatu firman dari pada-Ku, peringatkanlah mereka atas nama-Ku." (Yehezkiel 3:17).

"Ayo, hai semua orang yang haus, marilah dan minumlah air, dan hai orang yang tidak mempunyai uang, marilah! Terimalah gandum tanpa uang pembeli dan makanlah, juga anggur dan susu tanpa bayaran!" (Yesaya 55:1)

Film Mel Gibson memberikan kisah tentang penyaliban Kristus, namun sayang film ini diwarnai pemandangan konsep Katolik. Tetapi naratif dasarnya tentang penderitaan Kristus, kematian dan kebangkitan telah membuat jutaan orang yang tidak pernah membaca Alkitab jadi mengetahuinya untuk yang pertama kalinya melalui film ini. Sekarang adalah tugas kita para pengkotbah untuk mengajarkan Alkitab dan mengkhotbahkan Injil kepada mereka bahwa oleh karena dosa mereka Yesus disalibkan, menggantikan mereka menerima murka Allah! Film ini tidak melakukan itu! Pengkhotbah yang harus melakukannya! Mereka harus mengkhotbahkan pendamaian murka Allah melalui karya Kristus di atas kayu salib. Mereka harus menjelaskan kepada semua orang bahwa murka Allah telah dijatuhkan kepada Kristus, sebagai penggantian oleh karena dosa-dosa kita.

"Tetapi TUHAN berkehendak meremukkan dia dengan kesakitan. Apabila ia menye-rahkan dirinya sebagai korban penebus salah." (Yesaya 53:10).

Tidak ada yang dapat menggantikan khotbah yang serius yang diikuti dengan pastoral konseling yang seksama. Inilah yang telah dilakukan oleh kaum Puritan. Inilah yang memimpin tiga kebangunan rohani besar yang pernah terjadi. Inilah yang harus terjadi kembali - atau tidak akan ada lagi kebangunan rohani.

Kami telah mencoba menggunakan hampir setiap passion play, namun tak satupun yang menghasilkan kebanggunan rohani yang riil. Bukalah buku sejarah gereja dan bacalah tentang kebangunan rohani besar yang pernah terjadi. Lihatlah kembali apakah yang pernah mereka lakukan. Tidak akan pernah lagi terjadi kebangunan rohani yang lain, kecuali kita melakukan apa yang telah dilakukan oleh kaum Puritan pendahulu kita.

Setelah khotbah penginjilan yang serius, para pengkhotbah harus duduk dan memperhatikan orang berdosa itu - memperhatikan apakah orang-orang berdosa itu memberikan respon terhadap khotbah mereka. Usahakanlah agar pelayanan yang seperti ini jangan didelegasikan kepada orang lain. Pengkhotbah sendiri yang harus melakukannya - melalui memberikan pertanyaan sederhana dan memperhatikan setiap jawabannya. Inilah apa yang dilakukan oleh kaum Puritasn, dan inilah apa yang harus kita lakukan saat ini.

"Oleh karena dunia, dalam hikmat Alla, tidak mengenal Allah oleh hikmatnya, maka Allah berkenan menyelamatkan mereka yang percaya oleh kebodohan pemberitaan Injil" (1 Korintus 1:21).

Bukan konseling setelah kotbah yang memimpin kepada keselamatan, tetapi khotbah itu sendiri yang Allah kehendaki dapat memimpin kepada keselamatan. Konseling hanya memberikan pemahaman lebih dalam setelah mendengar khotbah. Jika khotbah belum mempersiapkan hati anda, maka anda tidak akan bertobat pada saat itu. Konseling ini sangat diperlukan. Tidak adanya pastoral konseling bagi jiwa-jiwa yang baru diselamatkan adalah model metode Finey, yang menyebabkan runtuhnya gereja-gerja dan hancurnya bangsa kami.

Apakah anda telah memikirkan tentang kematian Kristus di atas kayu salib? Mengapa Ia harus mati di sana? Ia tidak mati untuk sekedar membangkitkan emosi anda. Anda mungkin merasa begitu tersentuh dan sedih melihat penderitaan dan kematian Kristus namun tidak bertobat. Kristus tidak mati hanya untuk sekedar menyentuh perasaan anda. Kristus mati untuk membayar lunas hutang dosa-dosa anda.

"Tetapi TUHAN telah menimpakan kepada-nya kejahatan kita sekalian" (Yesaya 53:6).

Anda bisa saja mengetahui fakta penderitaan, kematian dan kebangkitan Kristus namun tidak diselamatkan, sampai anda menyadari akan dosa-dosa anda dan menembus hati anda. Firman Tuhan yang telah disampaikan oleh pengkhotbah adalah untuk memperkaya jiwa anda. Banyak orang berkata bahwa semua menjadi jelas di beberapa kesempatan. Mereka telah mendengar semua itu sebelumnya, namun baru sekarang pertama kalinya mengetahui bahwa firman itu adalah sangat penting bagi mereka. Hati mereka menjerit, "Apa yang harus saya lakukan agar saya diselamatkan?" Pengkhotbah berkata, "Percayalah kepada Tuhan Yesus Kristus, dan engkau akan diselamatkan." Kegelapan yang telah membutakan mata hati mereka telah tersapu sirna secara tiba-tiba, dan mereka boleh melihat segala sesuatu dengan jelas. Mereka tahu ternyata itu sederhana. Mereka harus datang kepada Kristus. Dan Ia menyucikan dosa-dosa mereka.

"Mengapa saya tidak melihat sebelumnya?" mereka bertanya. Saya tidak dapat menjelaskana secara gamblang tentang hal ini dalam term manusia. Ini melampaui pengertian manusia. Siapakah yang dapat menjelaskan Efesus 2:8 secara logika? Saya dapat menjelaskan kepada anda tentang maksud kata-kata itu. Saya dapat menjelaskan kepada anda inti dari ayat ini. Tetapi realitas pengalamannya melampaui akal manusia - setidaknya ini melampaui akal saya!

"Ini adalah pemberian Allah" (Efesus 2:8).

Keselamatan di dalam Kristus adalah pemberian atau anugerah. Itu tidak dapat dibeli, tidak dapat dipelajari, tidak dapat diusahakan sendiri, tetapi hanya dapat diterima.

"Itu adalah pemberian Allah."

Saya hanya dapat menjelaskan kepada anda dengan kata-kata manusia. Kiranya Roh Allah turut bekerja dalam hati anda ketika saya menjelaskan ini kepada anda. Anda telah mendengar apa yang berkali-kali telah saya sampaikan, "Datanglah kepada Kristus. Percayalah kepada Kristus." Maukah anda menanggapi panggilan malam ini?

"Itu adalah pemberian Allah."

Maukah anda datang kepada Yesus malam ini?

"Itu adalah pemberian Allah."

"Maka Allah berkenan menyelamatkan mereka yang percaya oleh kebodohan pemberitaan Injil" (I Korintus 1:21).

Maukah engkau percaya kepada Kristus malam ini? Kristus telah mati membayar dosa-dosa anda. Kristus sekarang ada di sorga. Datanglah kepada Kristus!

"Itu adalah pemberian Allah."

Datanglah kepadaNya! Terimalah Dia! Percayalah kepadaNya!


(SELESAI)
Anda dapat membaca khobah-khotbah Dr. Hymers setiap minggu di Internet
di www.rlhymersjr.com. Klik on "Sermon Manuscripts."

Diterjemahkan oleh: Dr. Eddy Peter Purwanto @
http://www.sttip.com


Pembacaan Alkitab sebelum khotbah oleh Dr. Kreighton L. Chan: Efesus 2:1-8.
Persembahan Lagu Solo sebelum khotbah oleh Mr. Benjamin Kincaid Griffith:

dengan lagu "The Old-Fashioned Way" (by Civilla D. Martin, 1866-1948).