Print Sermon

Tujuan dari situs ini adalah untuk menyediakan manuskrip dan video khotbah gratis kepada para pendeta dan misionaris di seluruh dunia, terutama Dunia Ketiga, di mana hanya ada sedikit sekolah seminari teologi atau sekolah Alkitab.

Naskah-naskah khotbah dan video ini diakses oleh sekitar 1,500,000 komputer di lebih dari 221 negara setiap tahunnya di www.sermonsfortheworld.com. Ratusan orang lainnya menyaksikan video di YouTube, tetapi mereka akan segera meninggalkan YouTube dan mengunjungi langsung ke website kami. Naskah-naskah khotbah ini disajikan dalam 46 bahasa kepada sekitar 120,000 komputer setiap bulannya. Naskah-naskah khotbah tidak dilindungi hak cipta. Jadi para pengkhotbah boleh menggunakannya tanpa seijin kami. Silahkan klik di sini untuk mengetahui bagaimana Anda dapat memberikan donasi setiap bulan untuk membantu kami dalam pekerjaan besar pemberitaan Injil ke seluruh dunia ini.

Kapanpun Anda menulis pesan untuk Dr. Hymers, selalu sebutkan kepada beliau negara di mana Anda tinggal. Surel Dr. Hymers adalah rlhymersjr@sbcglobal.net. .




BELAJAR DAN MENGALAMI KEBANGUNAN ROHANI

LEARNING AND EXPERIENCING REVIVAL
(Indonesian)

oleh Dr. R. L. Hymers, Jr.
diterjemahkan oleh Dr. Edi Purwanto

Khotbah ini dikhotbahkan di Baptist Tabernacle of Los Angeles
Pada Kebaktian Minggu Malam, 20 Agustus 2017
A sermon preached at the Baptist Tabernacle of Los Angeles
Lord’s Day Evening, August 20, 2017

“TUHAN, telah kudengar kabar tentang Engkau, dan pekerjaan-Mu, ya TUHAN, kutakuti! Hidupkanlah itu dalam lintasan tahun, nyatakanlah itu dalam lintasan tahun; dalam murka ingatlah akan kasih sayang!” (Habakuk 3:2).


“Hidupkanlah” – kata Ibrani berarti berarti “mempercepat” - untuk mengulangi karya penyelamatan-Nya yang luar biasa atas nama umat-Nya ... “Dalam lintasan tahun” – “Di tengah-tengah hukuman Yehuda ini... nabi tersebut memohon agar Tuhan mengingat kasih sayang... kuasa Tuhan tidak pernah terlihat dalam waktu yang lama” (MacArthur). Jadi, kata-kata Habakuk sangat penting di zaman kita. Kita tidak memiliki kebangunan rohani secara nasional sejak tahun 1859. Dan kebangunan rohani di gereja-gereja lokal juga telah lenyap, sehingga tidak ada kebangunan rohani klasik di gereja kita hari ini.

Dr. Ebenezer Porter, pada tahun 1832, menunjukkan bahwa “Ukuran Baru” Finney sedang memenuhi gereja-gereja dengan orang-orang yang belum bertobat. Dr. Porter berkata, “Bahaya dari gereja-gereja kita sekarang adalah, bahwa orang-orang yang belum bertobat dalam jumlah besar [diterima] dalam persekutuan mereka, dengan harapan mereka sudah benar-benar menjadi orang Kristen... Abad yang akan datang akan mengungkapkan hasil yang salah” (E. Porter, Letters on Revival, 1832, hal. 147-148). Setelah menerima puluhan ribu orang-orang yang belum bertobat kebangunan rohani sejati menjadi sesuatu dari masa lalu. Orang yang belum bertobat menjadi sangat umum di gereja kita sehingga banyak pengkhotbah sendiri, yang muncul dari kegelapan ini, yang mana diri mereka sendiri juga belum bertobat. ‘Decisionisme’ Finney telah menghancurkan gagasan tentang kebangunan rohani yang dikirim oleh Tuhan. Dalam konteks inilah kata-kata nabi Habakuk menjadi penting bagi kita lagi,

“Ya TUHAN… Hidupkanlah itu dalam lintasan tahun, nyatakanlah itu dalam lintasan tahun; dalam murka ingatlah akan kasih sayang!” (Habakuk 3:2).

Ketika gereja kita mulai menyingkirkan “ukuran baru” decisionisme Finney, kita harus merekonstruksi gagasan injili lama tentang kebangunan rohani. Kita telah belajar dengan menghabiskan banyak waktu untuk mengkhotbahkan Injil dan kemudian mendengarkan kesaksian orang-orang yang menanggapi, memperbaiki kesalahan mereka, berulang-ulang memberitakan Injil kepada mereka sampai mereka berada di bawah keinsafan akan dosa dan kemudian benar-benar percaya kepada Kristus, sehingga menjadi “ciptaan baru” di dalam Kristus Yesus (II Korintus 5:17). Pada awalnya usaha untuk mempersiapkan orang-orang untuk suatu kebangunan rohani terhambat oleh orang-orang yang memiliki pertobatan palsu. Ketika kita berkhotbah tentang murka Allah, Neraka, dan pertobatan sejati di dalam Kristus, banyak dari orang-orang ini meninggalkan gereja kita dengan tiba-tiba. Yang lain tetap tinggal, tetapi ketika kita berkhotbah tentang tema kebangunan rohani, mereka akan menjadi marah, menyerang pendeta, dan membawa kekacauan ke dalam gereja. Tetapi lambat laun mereka “menyingkir,” sehingga gereja kita dibersihkan dari orang-orang yang kelihatan rohani, namun sebenarnya masih terhilang.

Namun kenyataannya bahwa penekanan tentang kebangunan rohani menghasilkan ledakan dan pemberontakan semacam itu telah menyebabkan orang-orang yang telah diselamatkan di gereja kita menjadi takut akan kebangunan rohani. Namun saya tahu bahwa kami harus melanjutkan penekanan ini. Dan kami akan melanjutkan. Tuhan mulai menunjukkan kepada kita hal-hal yang telah lama terlupakan di gereja kita. Akhirnya, selama tiga minggu terakhir, akhirnya kita memiliki kebaktian kebangunan rohani seperti yang terjadi di masa lalu. Inilah beberapa hal yang kita pelajari dalam tiga minggu itu.


1.     Pengakuan dosa yang sejati sangat penting; Terutama pengakuan dosa satu sama lain dan saling mendoakan diperlukan.

2.     Berterima kasih kepada mereka yang telah membantu kita adalah sama pentingnya. Banyak yang diberkati dan dipulihkan.

3.     Membiarkan dan mendorong orang-orang yang baru bertobat untuk berdoa dengan keras membawa kehidupan pada kebaktian-kebaktian kita.

4.     Menyanyikan berulang-ulang dari nyanyian rohani yang indah membawa kehidupan bagi kebaktian-kebaktian ini. Nyanyian rohani seperti “Inilah Kasih, Seluas Samudera” (“Here is Love, Vast as the Ocean”) (nyanyian utama kebangunan rohani di Welsh 1904-1905 adalah alat anugerah bagi kita], dan juga “Penuhi Semua Visi Ku” (“Fill All My Vision”), “Yesus Pengasih Jiwaku” (“Jesus, Lover of My Soul”) oleh oleh Charles Wesley, “Banyakkan Kasihku” (“More Love to Thee”) dan “Ajarku tuk Berdoa” (“Teach Me to Pray”). Kita menyanyikan “Here is Love, Vast as the Ocean” berulang-ulang. Sehingga kita menyanyikan lagu himne itu hampir tiga puluh menit!

5.     Para wanita saleh di gereja kita diizinkan lebih banyak kebebasan untuk berdoa. Dua wanita kita diberikan “roh doa” - dengan air mata, dan banyak doa untuk orang-orang yang murtad dan yang tersesat.

6.     Pelajari bahwa persiapan untuk kebangunan rohani dengan pengakuan dan doa memiliki nilai bahkan sekalipun tidak diikuti oleh suatu kebangunan rohani besar. Seperti Brian H. Edwards berkata, “Jika masih belum ada kebangunan rohani, setidaknya kita akan melakukan tugas kita dan Tuhan meminta kita untuk tidak melakukan hal lebih dari itu. Hasilnya adalah milikNya. Persiapannya adalah milik kita” (Revival: A People Saturated With God, hal. 123).

7.     Kuasa Tuhan datang kepada orang-orang yang membayar harga. Orang-orang yang benar-benar berbalik dari dosa, dan mereka yang memutuskan untuk berada di gereja dengan berdiri melawan saudara yang mencoba menghentikan mereka, dan sebagainya. Inilah orang-orang yang telah dihidupkan kembali dan inilah orang-orang yang telah diselamatkan!

8.     Penekanan yang sedikit berbeda dalam kebaktian-kebaktian membawa kehidupan [seperti pendeta berdoa secara individu bersama dengan orang-orang yang datang kepadanya, dan sebuah pertemuan doa sepanjang malam, dilanjutkan dengan sarapan bersama pada hari terakhir kebangunan rohani).

9.     Penekanan baru tentang bagaimana Iblis bekerja dalam kebangunan rohani, untuk memadamkan Roh Kudus, atau menolak Roh Kudus.

10.  Injil itu sendiri perlu dikhotbahkan dalam kebaktian-kebaktian itu, meskipun sebagian besar orang sudah diselamatkan. Ini menempatkan Kristus sebagai pusat pekerjaan daripada Roh Kudus. Kita harus berhati-hati menjaga Yesus di pusat segala sesuatu dalam setiap kebaktian.


Inilah hal utama yang kita pelajari, atau kita ingat kembali. Kita tidak memiliki “pembersih jalan” dari kebangunan rohani. Tetapi kita memang memiliki kebangunan rohani terkuat yang kita miliki dalam 42 tahun terakhir ini! Puji Tuhan untuk banyak jiwa yang telah bertobat! Puji Tuhan untuk banyak orang Kristen yang dihidupkan kembali! Puji Tuhan atas sukacita yang dialami banyak orang Kristen yang mengalaminya! Amin! Silahkan bangkit berdiri dan mari nyanyikan himne nomor 19 pada lembar lagu Anda, “Inilah Kasih, Seluas Samudera” (“Here is Love, Vast as the Ocean”)

Inilah kasih, luas seperti samudera,
   Kebaikan kasih seperti banjir,
Saat Raja Kehidupan, Penebusan kita,
   Mecurahkan Darah-Nya yang mahal bagi kita.
Siapa kekasih-Nya yang tidak akan mengingat?
   Siapa yang bisa berhenti menyanyikan pujian bagi-Nya?
Dia tak kan pernah bisa terlupakan,
   Sampai selama-lamanya di Sorga.

Di atas buki penyaliban,
   Sumber berkat terbuka dalam dan lebar;
Melalui pintu sumber rahmat Tuhan,
   Mengalirlah ombak kemurahan hati yang luas.
Rahmat dan kasih, seperti sungai besar,
   Dicurahkan dengan limpah dari atas,
Dan damai serta keadilan Sorga,
   Mencium dunia yang bersalah dalam kasih.

Biarkan aku menerima semua kasih-Mu,
   Kasih-Mu, sepanjang hidupku;
Biarkan aku mencari kerajaan-Mu saja,
   Dan hidupku hanya untuk memuji Engkau;
Engkau sajalah kemuliaan-Ku,
   Tiada yang lain di dunia ini yang ku pandang.
Engkau telah membersihkan dan menguduskan ku,
   Engkau sendiri yang t’lah membebaskan ku.

Dalam kebenaran-Mu Engkau mengarahkan ku
   Oleh Roh-Mu melalui Firman-Mu;
Dan anugerah-Mu yang kuperlu,
   Sebagaimana aku percaya kepada-Mu, Tuhanku.
Dari kepenuhan-Mu Engkau mencurahkan
   Kasih dan kuasa-Mu yang besar kepadaku,
Tanpa ukuran, penuh dan tak terbatas,
   Menarik hatiku kepada-Mu.
(“Here is Love, Vast as the Ocean” oleh William Rees, 1802-1883).


Jika khotbah ini memberkati Anda Dr. Hymers akan senang mendengar dari Anda. KETIKA ANDA MENULIS KEPADA DR. HYMERS ANDA HARUS MEMBERITAHU BELIAU DARI NEGARA MANA ANDA MENULIS ATAU IA TIDAK DAPAT MENJAWAB EMAIL ANDA. Jika khotbah ini memberkati Anda silahkan mengirim email kepada Dr. Hymers dan ceritakan kepadanya, tetapi selalu jelaskan pada beliau dari negara mana Anda mengirimnya. E-mail Dr. Hymers ada di rlhymersjr@sbcglobal.net (klik di sini). Anda dapat menulis email kepada Dr. Hymers dalam bahasa apapun, namun tulislah dalam bahasa Inggris jika Anda dapat. Jika anda ingin menulis surat kepada Dr. Hymers melalui pos, alamat beliau adalah P.O. Box 15308, Los Angeles, CA 90015. Anda boleh menelepon beliau di (818)352-0452.

(AKHIR KHOTBAH)
Anda dapat membaca khotbah Dr Hymers setiap minggu di Internet
www.sermonsfortheworld.com.
Klik pada “Khotbah Indonesia.”

Naskah-naskah khotbah tidak dilindungi hak cipta. Anda dapat menggunakannya tanpa
meminta izin kepada Dr. Hymers. Namun, semua video khotbah Dr. Hymers dilindungi
hak cipta dan hanya dapat digunakan dengan izin.

Pembacaan Alkitab Sebelum Khotbah oleh Dr. Kreighton L. Chan: Yesaya 64:1-4.
Persembahan Pujian Sebelum Khotbah oleh Mr. Benjamin Kincaid Griffith:
“Here is Love, Vast as the Ocean” (oleh William Rees, 1802-1883).