Print Sermon

Tujuan dari situs ini adalah untuk menyediakan manuskrip dan video khotbah gratis kepada para pendeta dan misionaris di seluruh dunia, terutama Dunia Ketiga, di mana hanya ada sedikit sekolah seminari teologi atau sekolah Alkitab.

Naskah-naskah khotbah dan video ini diakses oleh sekitar 1,500,000 komputer di lebih dari 221 negara setiap tahunnya di www.sermonsfortheworld.com. Ratusan orang lainnya menyaksikan video di YouTube, tetapi mereka akan segera meninggalkan YouTube dan mengunjungi langsung ke website kami. Naskah-naskah khotbah ini disajikan dalam 46 bahasa kepada sekitar 120,000 komputer setiap bulannya. Naskah-naskah khotbah tidak dilindungi hak cipta. Jadi para pengkhotbah boleh menggunakannya tanpa seijin kami. Silahkan klik di sini untuk mengetahui bagaimana Anda dapat memberikan donasi setiap bulan untuk membantu kami dalam pekerjaan besar pemberitaan Injil ke seluruh dunia ini.

Kapanpun Anda menulis pesan untuk Dr. Hymers, selalu sebutkan kepada beliau negara di mana Anda tinggal. Surel Dr. Hymers adalah rlhymersjr@sbcglobal.net. .




SEBUAH VISI DARI KEBANGUNAN ROHANI

A VISION OF REVIVAL
(Indonesian)

oleh Dr. R. L. Hymers, Jr.
diterjemahkan oleh Dr. Edi Purwanto

Khotbah ini dikhotbahkan di Baptist Tabernacle of Los Angeles
Pada Kebaktian Minggu Malam, 3 Juli 2016


Mari bersama saya membuka Yesaya 64:1. Itu ada pada halaman 768 dari Alkitab the Scofield Study Bible.

“Oh sekiranya Engkau mengoyakkan langit dan Engkau turun, sehingga gunung-gunung goyang di hadapan-Mu --seperti api membuat ranggas menyala-nyala dan seperti api membuat air mendidih--untuk membuat nama-Mu dikenal oleh lawan-lawan-Mu, sehingga bangsa-bangsa gemetar di hadapan-Mu, karena Engkau melakukan kedahsyatan yang tidak kami harapkan, seperti tidak pernah didengar orang sejak dahulu kala! Tidak ada telinga yang mendengar, dan tidak ada mata yang melihat seorang allah yang bertindak bagi orang yang menanti-nantikan dia; hanya Engkau yang berbuat demikian” (Yesaya 64:1-4).

Amin. Anda dipersilahkan duduk kembali.

Kebangunan rohani biasanya datang pertama bagi mereka yang sudah diselamatkan. Tetapi mereka tidak memiliki kesadaran yang nyata dari kehadiran Allah dalam hidup mereka. Mereka datang ke gereja karena kebiasaan, tetapi mereka tidak memiliki rasa yang hidup dari kehadiran Allah. Mereka berdoa, tetapi rasanya seperti mereka hanya mengucapkan kata-kata saja. Mereka tidak merasakan bahwa Allah benar-benar sedang mendengar mereka. Mereka tidak merasakan bahwa doa mereka akan dijawab. Mereka tidak merasakan bahwa Allah sedang mendengarkan mereka. Mereka bahkan mungkin berdoa dengan cukup mengagumkan dalam kebaktian doa. Doa-doa mereka mungkin terdengar kuat. Tetapi mereka tidak memiliki percakapan batiniah dengan Allah. Seringkali dalam kebangunan rohani orang-orang yang tampaknya memimpin doa dengan kuasa yang besar adalah yang pertama menyadari bahwa dosa mereka “yang membuat Dia menyembunyikan diri terhadap [mereka], sehingga Ia tidak mendengar” (Yesaya 59: 2).

Seringkali kebangunan rohani dimulai ketika beberapa pemimpin yang adalah seorang Kristen yang baik merasa bahwa dosanya telah menyebabkan dia kehilangan kekudusan dan perasaan yang lembut dari kehadiran Allah. Dalam kesempatan ini saya akan membacakan laporan tentang kebangunan rohani besar. Bagaimana awalnya? Ini dimulai dengan kebaktian doa pada Sabtu malam. Ada doa-doa yang biasa, tetapi tidak ada rasa kehadiran Allah dalam kebaktian tersebut. “Kemudian seorang pendeta menangis dan menangis. Ini adalah hal yang sangat tidak biasa.” Dia mengaku secara terbuka di hadapan seluruh jemaat “bahwa ia memiliki kekerasan hati.” Sementara ia berbicara dengan air mata di matanya, keinsafan “menyebar sampai ada yang menangis, meratap, meraung... dari antara semua orang dalam kebaktian tersebut.” Mereka semua adalah orang-orang yang telah diselamatkan, tetapi pengakuan terbuka pendeta tersebut membuat mereka menyadari bahwa mereka juga memiliki hati yang mengeras. “Kebaktian tersebut berlangsung sampai pukul dua pagi... Dan itu adalah saat Roh Kudus turun dalam kebaktian tersebut.”

Ketika saya menekankan tentang kebangunan rohani beberapa dari Anda yang telah ada di sini selama bertahun-tahun tidak ingin mendengarnya. Itu karena Anda belum pernah melihat kebangunan rohani dan tidak tahu apa yang telah hilang dari kita. John Cagan mengatakan kepada saya bahwa saya menginginkan kebangunan rohani karena saya bisa “merasakannya.” Saya melihat kebangunan rohani dan saya menyukai “rasa”-nya dan menginginkannya lagi. Anda tidak pernah merasakannya sehingga Anda berpikir, “Apa yang pendeta ini sedang bicarakan? Mengapa ia terus berbicara tentang kebangunan rohani?” Jika Anda pernah mendapatkan rasa itu, Anda akan menginginkannya juga. Anda akan merindukannya juga. Anda akan merindukan hadirat Allah turun di antara kita.

Pagi ini saya berkhotbah tentang “The New Baptist Tabernacle.” Tetapi kita tidak bisa membuat gereja baru dengan mengubah beberapa hal, dan bermain-main dengan “mesin” di gereja ini. Kita harus memiliki kehidupan baru! Dan hidup baru hanya bisa datang dari Allah. Dr. A. W. Tozer berkata, “Allah menawarkan hidup, tetapi bukan kehidupan lama yang disempurnakan. Dia menawarkan hidup dari kematian... Untuk kita hidup sepenuhnya dan terus bergantung pada Allah, karena Dia adalah sumber dan sumber kehidupan.” Kita tidak bisa memiliki Baptist Tabernacle yang baru sampai hati kita direnovasi, diperbarui, dipulihkan dan dihidupkan kembali oleh Roh Kudus Allah. Ada satu kata yang menggambarkan ini. Kata itu adalah kebangunan rohani! Kebangunan rohani adalah apa yang Yesaya doakan dalam teks kita,

“Oh sekiranya Engkau mengoyakkan langit dan Engkau turun, sehingga gunung-gunung goyang di hadapan-Mu --seperti api membuat ranggas menyala-nyala dan seperti api membuat air mendidih--untuk membuat nama-Mu dikenal oleh lawan-lawan-Mu, sehingga bangsa-bangsa gemetar di hadapan-Mu, karena Engkau melakukan kedahsyatan yang tidak kami harapkan, seperti tidak pernah didengar orang sejak dahulu kala! Tidak ada telinga yang mendengar, dan tidak ada mata yang melihat seorang allah yang bertindak bagi orang yang menanti-nantikan dia; hanya Engkau yang berbuat demikian” (Yesaya 64:1-4).

Saya tidak bisa berhenti menyanyikan “Penuhi Semua Visi Ku.” Saat saya berjalan di taman dan berdoa, saya menyanyikannya. Ketika saya sedang mempersiapkan khotbah, saya menyanyikannya. Saya menemukan diri saya bersenandung sepanjang hari. Ini adalah hal terakhir yang saya nyanyikan untuk diri saya sendiri saat saya pergi tidur di malam hari.

Penuhi semua visiku, Juruselamat ilahi,
   Sampai bersama kemuliaan-Mu rohku akan bersinar.
Penuhi semua visiku, kiranya semua orang melihat
   Gambar Kudus-Mu terpancar di dalamku.
(“Fill All My Vision” oleh Avis Burgeson Christiansen, 1895-1985).

Mari berdiri dan menyanyikan refren ini bersama dengan saya.

Penuhi semua visiku, Juruselamat ilahi,
   Sampai bersama kemuliaan-Mu rohku akan bersinar.
Penuhi semua visiku, kiranya semua orang melihat
   Gambar Kudus-Mu terpancar di dalamku.

Anda dipersilahkan duduk kembali.

Yesaya berdoa, “Oh, Sekiranya Engkau mengoyakkan langit [mengoyakkannya hingga terbuka lebar] dan Engkau turun, sehingga gunung-gunung goyang di hadapan-Mu” (Yesaya 64: 1). Dr. Lloyd-Jones menyebut itu sebagai “doa utama [untuk] kebangunan rohani” (Martyn Lloyd-Jones, M.D., Revival, Crossway Books, 1992 edition, halaman 305).

Saya sangat menyesal karena saya tidak membuat jurnal tentang kebangunan rohani yang datang ke gereja saya, First Chinese Baptist Church of Los Angeles. Ini akan memberikan Anda sekilas tentang apa yang perlu kita doakan. Tetapi, sayangnya, saya tidak menyimpan catatan tertulis dari peristiwa itu. Yang terbaik yang bisa saya lakukan adalah memberikan catatan tentang kebangunan rohani lain, salah satu yang cukup mirip dengan kebangunan rohani besar yang telah saya saksikan di gereja Tionghoa pada akhir tahun 1960-an. Catatan ini diberikan oleh Pendeta David Davies pada tahun 1989. Saya menyampaikan kepada Anda kutipan dari catatan tersebut. Pendeta Davies mengatakan,

     ... ini bukan sebuah kampanye penginjilan, dan itu juga bukan sesuatu yang dikobarkan. Kebangunan rohani adalah ketika Allah turun dalam hadirat-Nya.

Ia berkata,

     Saya adalah pemimpin dari beberapa gereja di daerah kami. Gereja-gereja itu adalah gereja yang sibuk dengan banyak kegiatan. Kami memiliki banyak kebaktian... Tetapi orang-orangnya dingin; mereka tidak ingin datang ke pertemuan doa seperti dulu. Tanpa keselamatan diragukan ada di sana dan orang-orang di sana telah diselamatkan, tetapi ada sesuatu yang hilang. Salah satu pendeta mengatakan kepada saya, “Kita terlihat bagus dari pandangan orang luar.” [Komentar saya: Bukankah Anda kadang-kadang merasa ada sesuatu yang hilang dalam kebaktian kita juga?]
     Seseorang mendesak para pemimpin untuk menghabiskan satu hari penuh setiap bulan dalam doa. Kami telah melakukannya. Sejumlah orang dari antara kami menyadari bahwa kami tidak terbakar untuk Allah. Kami menyadari bahwa ada hubungan yang salah satu sama lain, dan kami harus memperbaikinya.
     Kebangunan rohani benar-benar mulai pada waktu studi Alkitab dan pertemuan doa Sabtu malam. Untuk beberapa waktu pembelajaran Alkitab telah sampai pada kitab Kisah Para Rasul, berpusat pada penyembahan Allah dalam gereja mula-mula. Para pengkhotbah menekankan bahwa tidak ada kebebasan dalam doa, dan kebaktian-kebaktian dingin. Kemudian seorang pendeta menangis dan menangis. Ini adalah hal yang sangat tidak biasa. Dia menjelaskan bahwa dia memiliki kekerasan hati, dan saat ia berbicara, keinsafan menyebar - sampai ada yang menangis, meratap, meraung dan bahkan menjerit-jerit, pada sepanjang kebaktian tersebut. Orang-orang menangis dan berdoa. Saya ingat bahwa Spurgeon pernah berdoa, “Tuhan, kirimkan kepada kami suasana kacau yang mulia.” Para pemimpin mencoba untuk menenangkan semuanya, tetapi mereka gagal, dan pertemuan doa itu berlangsung sampai pukul dua pagi.
     Saudara saya sendiri mendengar tentang kebangunan rohani dan berdiri menentangnya karena tampaknya menjadi emosi yang berlebihan. Dia telah berdoa untuk kebangunan rohani, dan dia mengatakan kepada Allah bahwa ini bukan apa yang ia inginkan. Kemudian Allah berbicara kepadanya dari api kebangunan rohani dari kebekuan hati yang keras karena ketidakpercayaan. Dan itu adalah saat Roh turun dalam pertemuan doa tersebut. [Komentar saya: Itu adalah ketika Allah mendobak dan apa yang disebut Spurgeon, sebagai “kekacauan yang mulia.”]

Rev. Davies berkata,

     Sekarang giliran saya untuk meragukan. Saya merasa terganggu ketika saudara saya menggunakan bahasa ekstrim untuk menggambarkan apa yang terjadi. Tetapi, kemudian, kebangunan rohani selalu berbeda karena tidak diatur oleh manusia. Kebangunan rohani menyebar seperti semak yang terbakar api sampai ratusan mil, dan gereja-gereja lainnya tersentuh olehnya.
     Seorang pengkhotbah muda menyampaikan khotbah dengan kuat, tetapi tidak ada yang terjadi. Kemudian saya menyanyikan lagu terakhir dan menutup pertemuan itu dengan doa. Sementara jemaat meninggalkan gereja, seorang pengajar muda datang dan duduk di depan. Dia terguncang tak terkendali dan terisak-isak. Seorang gadis muda mulai berteriak, “Apa yang harus saya lakukan? Apa yang harus saya lakukan? Saya akan pergi ke Neraka!” Orang-orang datang berlari kembali ke dalam gereja. Gadis itu telah diketahui menjadi seorang Kristen yang baik. Tetapi dia diinsafkan akan dosa kecurangan. Pemuda itu bersalah karena iri hati, hal kecil bagi banyak orang, tetapi dia takut karenanya.
     Saya membimbing mereka yang sedang menangis untuk membantu ketika seseorang mengatakan kepada saya bahwa istri saya membutuhkan saya di rumah. Saya menemukan seorang pria Kristen yang baik di lantai dalam ketertekanan, dan berteriak berulang-ulang, “Apa yang harus saya lakukan? Apa yang harus saya lakukan?” Setelah beberapa saat ia mengakui dosa-dosanya secara terbuka dan berkata dengan sukacita, “Hatiku bersih oleh darah Yesus.” Kami semua kembali ke gereja untuk pertemuan lainnya. Keesokan harinya adalah hari pengakuan terbuka, dan melakukan hal yang benar satu sama lain. Tiba-tiba Allah turun dan itu adalah kunjungan dari Sorga.
     Kami tidak berada dalam kendali. Allah yang mengendalikan, dan segala sesuatu tertata sempurna. Saya melihat bahwa pada hari pertama para pemimpin gereja yang terpengaruh. Pada hari kedua itu adalah para pekerja yang berada di bawah keinsafan. Pada hari ketiga, itu adalah para perempuan, pada hari keempat adalah anak-anak lelaki usia sekolah, dan pada hari kelima adalah gadis-gadis usia sekolah. Kami para pengkhotbah seperti penonton, menyaksikan Allah yang sedang bekerja.
     Pada saat itu adalah kebangunan rohani di antara orang-orang yang bertobat. Sangat sedikit orang yang belum percaya yang diselamatkan selama dua atau tiga bulan pertama. Allah sedang membersihkan gereja terlebih dahulu. Hati jemaat sedang dibersihkan. Beberapa orang telah memiliki dosa yang telah tersembunyi selama bertahun-tahun; dan mereka merasa bahwa dosa-dosa ini tidak masalah. Allah berurusan dengan individu dengan cara menyakitkan. Seorang pengkhotbah besar dan kuat meremas-remas tangannya, dengan air mata mengalir di wajahnya. Orang ini telah memimpin banyak orang datang kepada Kristus. Tetapi dia mempunyai dosa untuk diakuinya, dan ia tidak bisa menemukan kedamaian sampai ia berdiri dan mengakui semua itu di hadapan seluruh jemaat. Kata-katanya seperti sengatan listrik dan orang-orang jatuh ke lantai dalam pertobatan. Pada saat itu seluruh kota sedang berbicara tentang Allah. [Komentar saya: Ketika orang-orang Kristen tercelikkan dan saling menyadari keterhilangannya itu hal yang mengesankan.]
     Kadang-kadang keinsafan bisa menjadi hal yang mengerikan, dan orang-orang yang menolak mengakui dosa-dosa mereka secara terbuka akan sangat menderita. Satu orang pingsan. Seorang wanita merasa bahwa dia akan gila di bawah keinsafan sampai dia mengakui dosanya di hadapan semua orang. Ini adalah harga untuk beberapa orang yang mencoba untuk menyembunyikan dosa mereka, dan menolak Allah. Fenomena itu segera berlalu, tetapi buah abadi dari kebangunan rohani itu adalah kesucian, kelembutan, cinta untuk Alkitab dan berdoa, dan peninggian pribadi dan karya Kristus. [Komentar saya: Ketika orang-orang Kristen melepas topeng mereka dan saling menyadari dirinya itu akan menghasilkan kelembutan dan kasih yang baru di dalam gereja. Iri hati, ketakutan dan prasangka digantikan dengan kasih sayang yang nyata dan kasih yang lembut.]
     Semua orang dengan setia datang kebaktian, yang bisa terus menerus untuk waktu yang lama. Itu tidak biasa untuk pertemuan yang dimulai pada pukul 6:30 di pagi hari dan masih berlangsung hingga siang hari. Orang-orang berbicara berbisik karena mereka merasa Allah begitu dekat. Satu orang mengatakan, “Kita seperti akan terlilit oleh kehadiran Allah.” Saya telah berada di pertemuan di mana Allah begitu nyata sehingga Anda tidak berani untuk duduk di kursi. Saya teringat Ayub 42: 5, “Hanya dari kata orang saja aku mendengar tentang Engkau, tetapi sekarang mataku sendiri memandang Engkau .”
     Orang-orang berdoa tidak seperti sebelumnya. Terus menerus berdoa adalah hal yang umum dalam suatu kebangunan rohani, tetapi tidak pernah dalam kekacauan atau tidak tertib. Orang-orang juga memiliki gairah untuk penginjilan. Orang yang diselamatkan mencapai ratusan dan ribuan. [Komentar saya: Saya melihat ini terjadi dalam dua kebangunan rohani.]

Rev. Davies berkata,

     Apakah itu bertahan? Saya terus menulis buku harian selama delapan belas bulan, dan pada akhir waktu itu kuasa Allah itu masih ada. Tiga puluh tahun kemudian para pemimpin gereja itu menjadi orang-orang yang diberkati oleh kebangunan rohani tersebut. Tetapi ada generasi baru yang perlu kebangunan rohani atas mereka sendiri - karena, “bangkitlah sesudah mereka itu angkatan yang lain, yang tidak mengenal TUHAN ataupun perbuatan yang dilakukan-Nya bagi orang Israel” (Hakim-hakim 2:10). Tetapi Anda tidak bisa berdoa untuk kebangunan rohani datang ke gereja Anda kecuali Anda bersedia untuk menyadari diri Anda secara pribadi - kecuali kita “saling mengaku dosamu dan saling mendoakan” (Yakobus 5:16).

Catatan ini adalah dari Pendeta David Davies. Saya telah memparafrasekannya pada beberapa bagian, dan menghilangkan beberapa kata untuk memudahkan pemahaman, dikutip dari Brian H. Edwards, Revival! A People Saturated With God, Evangelical Press, 1991 edition, hlm. 258-262.

Pendeta Davies mengatakan, “Ketika Allah datang dalam kuasa kebangunan rohani itu berbeda dari apa pun yang dapat Anda bayangkan... kebangunan rohani adalah ketika Allah turun dalam hadirat-Nya. Ini dimulai ketika salah satu pemimpin gereja menangis dan menangis. Dia menjelaskan bahwa dia memiliki kekerasan hati, dan saat ia berbicara keinsafan menyebar di antara mereka yang sudah diselamatkan sampai ada yang menangis, meratap dan meraung. Orang-orang menangis dan berdoa, pertemuan itu berlangsung sampai pukul dua pagi.”

Itu sangat mirip dengan kebangunan rohani yang saya telah saksikan di Gereja Baptis Tionghoa pada akhir tahun 1960-an. Fitur utama dari kebangunan rohani itu adalah air mata, doa, dan pengakuan dosa secara terbuka di hadapan seluruh jemaat. Itu sangat berbeda dari kebaktian karismatik atau Pantekosta. Tidak ada “bahasa roh” atau penyembuhan, atau musik khusus. Tidak ada “penyembahan”. Itu hanya pengakuan dosa secara terbuka, menangis, dan orang-orang yang meminta maaf dan saling memaafkan satu sama lain. Setelah beberapa minggu banyak orang yang belum bergereja datang dan diselamatkan. John Cagan bertanya bagaimana orang-orang yang terhilang sampai di sana. Sulit bagi saya untuk menjawab. Orang-orang membawa teman-teman dan anggota keluarga bersama dengan mereka. Tidak direncanakan. Itu hanya terjadi begitu saja. Pada akhirnya sekitar 2.000 orang datang ke gereja Tionghoa tersebut dan diselamatkan, dibaptis dan menjadi anggota gereja yang solid. Ratusan dari mereka masih ada sampai hari ini! Empat gereja baru keluar dari pencurahan Roh Kudus tersebut.

“Sekiranya Engkau mengoyakkan langit dan Engkau turun, sehingga gunung-gunung goyang di hadapan-Mu --seperti api membuat ranggas menyala-nyala dan seperti api membuat air mendidih--untuk membuat nama-Mu dikenal oleh lawan-lawan-Mu, sehingga bangsa-bangsa gemetar di hadapan-Mu” (Yesaya 64:1-3).

Mari berdiri dan menyanyikan pujian nomer delapan.

Penuhi semua visiku, Juruselamat, aku berdoa,
   Kiranya aku hanya melihat Yesus hari ini;
Meskipun melalui lembah Engkau memimpinku,
   Kemuliaan-Mu yang tak surut meliputiku.
Penuhi semua visiku, Juruselamat ilahi,
   Sampai bersama kemuliaan-Mu rohku akan bersinar.
Penuhi semua visiku, kiranya semua orang melihat
   Gambar Kudus-Mu terpancar di dalamku.

Penuhi semua visiku, setiap kerinduan
   Untuk menjaga kemuliaan-Mu; jiwaku menginspirasi
Dengan kesempurnaan-Mu, kasih suci-Mu
   Membanjiri langkahku dengan cahaya dari atas.
Penuhi semua visiku, Juruselamat ilahi,
   Sampai bersama kemuliaan-Mu rohku akan bersinar.
Penuhi semua visiku, kiranya semua orang melihat
   Gambar Kudus-Mu terpancar di dalamku.

Penuhi semua visiku, bersihkan sia-sia dosa
   Bayangan cahaya bersinar di dalam diriku.
Kiranya ku hanya melihat wajah agung-Mu,
   Melahap jiwaku dalam kasih karunia-Mu yang tak terbatas.
Penuhi semua visiku, Juruselamat ilahi,
   Sampai bersama kemuliaan-Mu rohku akan bersinar.
Penuhi semua visiku, kiranya semua orang melihat
   Gambar Kudus-Mu terpancar di dalamku.
(“Fill All My Vision” oleh Avis Burgeson Christiansen, 1895-1985).

Jangan berhenti berdoa agar Allah mengirimkan kebangunan rohani. Jangan berhenti berdoa agar Allah mengoyakkan langit dan turun di antara kita! Jangan berhenti berdoa agar Allah membuat kita “saling mengaku dosa [kita] dan saling mendoakan, supaya kita sembuh” (Yakobus 5:16). Ini adalah fitur dari kebangunan rohani yang sekarang sedang terjadi di China dan bagian lain dari Dunia Ketiga. Jangan berhenti berdoa kepada Allah untuk datang dan menyembuhkan hati kita dan memberi kita Baptist Tabernacle yang baru dan lebih mengasihi dan lebih kuat! Saya ingin Aaron Yancy dan John Cagan untuk berdiri dan memimpin kita dalam doa kepada Allah untuk turun di antara kita. Aaron yang pertama, kemudian John. Apakah ada yang lain? Mari kita berdiri dan berdoa!

Yesus Kristus datang ke dunia untuk menderita dan mati di kayu Salib menggantikan tempat orang-orang berdosa. Jika Anda belum diselamatkan, Anda harus berpaling dari gaya hidup yang penuh dosa dan egois Anda. Anda harus bertobat dan percaya kepada Yesus, Anak Tunggal Allah. Hanya Dia yang bisa membasuh segala dosa Anda dengan Darah-Nya. Hanya Dia yang dapat menyelamatkan Anda dari api Neraka. Hanya Yesus yang dapat menyelamatkan Anda dari dosa-dosa Anda. Jika Anda ingin memperoleh bimbingan, Anda harus membuat janji bertemu dengan Dr. Cagan pada Kamis malam. Anda dapat meneleponnya untuk membuat janji atau berbicara dengannya tentang hal itu setelah kebaktian ini. Amin.


Jika khotbah ini memberkati Anda Dr. Hymers akan senang mendengar dari Anda. KETIKA ANDA MENULIS KEPADA DR. HYMERS ANDA HARUS MEMBERITAHU BELIAU DARI NEGARA MANA ANDA MENULIS ATAU IA TIDAK DAPAT MENJAWAB EMAIL ANDA. Jika khotbah ini memberkati Anda silahkan mengirim email kepada Dr. Hymers dan ceritakan kepadanya, tetapi selalu jelaskan pada beliau dari negara mana Anda mengirimnya. E-mail Dr. Hymers ada di rlhymersjr@sbcglobal.net (klik di sini). Anda dapat menulis email kepada Dr. Hymers dalam bahasa apapun, namun tulislah dalam bahasa Inggris jika Anda dapat. Jika anda ingin menulis surat kepada Dr. Hymers melalui pos, alamat beliau adalah P.O. Box 15308, Los Angeles, CA 90015. Anda boleh menelepon beliau di (818)352-0452.

(AKHIR KHOTBAH)
Anda dapat membaca khotbah Dr Hymers setiap minggu di Internet
www.sermonsfortheworld.com.
Klik pada “Khotbah Indonesia.”

Naskah-naskah khotbah tidak dilindungi hak cipta. Anda dapat menggunakannya tanpa
meminta izin kepada Dr. Hymers. Namun, semua video khotbah Dr. Hymers dilindungi
hak cipta dan hanya dapat digunakan dengan izin.

Pembacaan Alkitab Sebelum Khotbah oleh Mr. Abel Prudhomme: Yesaya 64:1-3.
Persembahan Pujian Sebelum Khotbah oleh Mr. Benjamin Kincaid Griffith:
“Fill All My Vision” (oleh Avis Burgeson Christiansen, 1895-1985).