Print Sermon

Tujuan dari situs ini adalah untuk menyediakan manuskrip dan video khotbah gratis kepada para pendeta dan misionaris di seluruh dunia, terutama Dunia Ketiga, di mana hanya ada sedikit sekolah seminari teologi atau sekolah Alkitab.

Naskah-naskah khotbah dan video ini diakses oleh sekitar 1,500,000 komputer di lebih dari 221 negara setiap tahunnya di www.sermonsfortheworld.com. Ratusan orang lainnya menyaksikan video di YouTube, tetapi mereka akan segera meninggalkan YouTube dan mengunjungi langsung ke website kami. Naskah-naskah khotbah ini disajikan dalam 46 bahasa kepada sekitar 120,000 komputer setiap bulannya. Naskah-naskah khotbah tidak dilindungi hak cipta. Jadi para pengkhotbah boleh menggunakannya tanpa seijin kami. Silahkan klik di sini untuk mengetahui bagaimana Anda dapat memberikan donasi setiap bulan untuk membantu kami dalam pekerjaan besar pemberitaan Injil ke seluruh dunia ini.

Kapanpun Anda menulis pesan untuk Dr. Hymers, selalu sebutkan kepada beliau negara di mana Anda tinggal. Surel Dr. Hymers adalah rlhymersjr@sbcglobal.net. .




HUJAT TERHADAP ROH KUDUS

BLASPHEMY AGAINST THE HOLY SPIRIT
(Indonesian)

oleh Dr. R. L. Hymers, Jr.
diterjemahkan oleh Dr. Edi Purwanto

Khotbah ini dikhotbahkan di Baptist Tabernacle of Los Angeles
Pada Kebaktian Minggu Malam, 18 Januari 2015

“Sebab itu Aku berkata kepadamu: Segala dosa dan hujat manusia akan diampuni, tetapi hujat terhadap Roh Kudus tidak akan diampuni. Apabila seorang mengucapkan sesuatu menentang Anak Manusia, ia akan diampuni, tetapi jika ia menentang Roh Kudus, ia tidak akan diampuni, di dunia ini tidak, dan di dunia yang akan datangpun tidak” (Matius 12:31-32).


Saya berbicara dengan keras pagi ini tentang “Mengapa Amerika Tidak Ada dalam Nubuatan.” Teks saya terambil dari Amos 8:2, “Kesudahan telah datang bagi umat-Ku Israel. Aku tidak akan memaafkannya lagi.” “Aku tidak akan memaafkannya lagi.” Itu adalah teks saya. Ketika Allah tidak lagi datang untuk memberikan rahmat, tidak menunggu lagi, melainkan menjatuhkan penghakiman. Hal ini dapat terjadi pada seseorang, dan itu bisa terjadi pada suatu bangsa. “Aku tidak akan memaafkannya lagi.” Ketika itu terjadi pada suatu bangsa, itu dijatuhkan karena pemberontakan. Ketika itu terjadi pada seseorang, ia diserahkan kepada pikiran-pikiran yang terkutuk, pikiran mereka tidak akan lagi menerima Firman Allah, hati mereka tidak akan lagi tersentuh oleh Roh Kudus - Alkitab mengatakan, “Allah menyerahkan mereka kepada pikiran-pikiran yang terkutuk” (Roma 1:28), adŏkīmŏs noǔs (pikiran yang tidak berharga, pikiran apkir, pikiran yang hancur!). Itu adalah dosa yang tak terampunkan! Itu adalah dosa sampai mati!

Saya pernah berdiri di sankturi gereja Methodist Trinity Church, di Flower Street, di pusat kota Los Angeles. Ini adalah gereja di mana “Fighting Bob” Shuler menggembalakan, di mana ia dengan sungguh-sungguh membela iman, di mana Injil Kristus diberitakan selama beberapa dekade dari mimbar ini, dan melalui radio. Saya berdiri di sankturi gereja yang pernah menjadi gereja besar namun buldoser telah menghantam salah satu temboknya, dan bangunan itu runtuh di sekitar saya. Tidak ada yang peduli. Tidak ada air mata tertumpah. Anak Bob Shuler tinggal hanya beberapa menit dari gereja itu. Itu gereja masa kecilnya. Tetapi ia tidak ada di sana pada hari ketika mereka menggunakan buldoser untuk meruntuhkan bangunan itu. Dia tidak peduli. Begitu pula orang lain! “Aku tidak akan memaafkannya lagi.”

Di ujung jalan dari gedung ini berdiri Gereja besar, yaitu gereja Open Door, di 550 South Hope Street. Pendeta pendirinya adalah Dr. R. A. Torrey. Pada saat saya masih pemuda gereja ini digembalakan oleh pengajar Alkitab radio yang terkenal, Dr. J. Vernon McGee (1904-1988). Gereja ini memiliki lima ribu orang anggota. Mereka menjualnya seharga 27 juta dolar. Mereka pikir itu banyak. Tetapi sekitar sepuluh tahun kemudian dijual seharga 227 juta dolar. Para penatua adalah orang-orang berpikiran sempit. Tangan mereka gemetar. Wajah mereka menjadi pucat ketakutan. Mereka berpikir, “Kami akan kehilangan sesuatu jika kami pertahankan!” Demikianlah, karena takut dan kurangnya iman kepada Allah, mereka kehilangan 200 juta dolar! Gereja lain berpikir untuk membelinya. Tetapi diaken mereka juga berkecil-hati dan takut. Jadi mereka juga kehilangan bangunan yang seharusnya mereka miliki – sehingga mereka bisa memilikinya dengan harga sebesar $ 27 juta. Mereka juga kehilangan $ 200 juta. Dan pusat kota Los Angeles menjadi lubang hitam, tanpa saksi Allah atau Kristus! “Aku tidak akan memaafkannya lagi.”

Kemudian Allah menempatkan kita di gedung ini di Hope Street - tiga blok dari gereja Bob Shuler itu, dan delapan blok dari gereja Dr. McGee - di jantung kota Los Angeles. Kita juga memiliki para pemimpin yang korup yang berpikiran kerdil, dan yang hatinya penakut. Mereka meninggalkan dan membawa pergi lebih dari 300 orang anggota gereja kita bersama dengan mereka. Tetapi orang-orang yang memiliki hati yang besar dan tak kenal takut telah menyelamatkan gedung ini dan telah membayarnya. Injil sekarang keluar dari gedung gereja ini – sampai ke empat penjuru dunia, dalam 29 bahasa.

Tetapi malam ini saya katakan kepada Anda orang-orang muda, akankah Anda cukup besar dan cukup kuat dan cukup rohani untuk menjaga gereja ini ketika kami telah tiada? Atau akankah Allah berkata, “Aku tidak akan memaafkannya lagi.” Jika itu yang terjadi pada gereja ini juga, maka Anda melakukan dosa sampai mati, dan Allah akan berkata, “Aku tidak akan memaafkannya lagi.” Jangan anggap sepele! Jangan berpikir itu tidak akan terjadi! Ketujuh gereja dalam tiga pasal pertama Kitab Wahyu telah pergi. Tidak ada tanda atau bukti, tidak ada sisa-sisa atau peninggalan dari salah satu dari antara gereja-gereja itu. Kita tidak akan tahu apakah mereka pernah ada jika seandainya nama dan catatan tentang mereka tidak ditulis dalam tiga pasal Kitab Wahyu itu. Apakah akan ada tanda, bukti atau sisa-sisa yang menunjukkan adanya gereja kita pada lima puluh tahun mendatang dari sekarang? Atau akankah Allah mengatakan jauh sebelum itu, “Aku tidak akan memaafkannya lagi?” Itulah sebabnya mengapa Anda harus menjadi sangat serius dalam hal berdoa untuk kebangunan rohani! Bagi kita kebangunan rohani itu untuk bertahan hidup, karena tanpa kebangunan rohani kita tidak akan bertahan sebagai gereja dan sebagai saksi. Mengapa kita pergi ke jalan-jalan di pusat kota ketika hanya ada satu gereja pada satu blok ini? Jika gereja ini kehilangan keaktifannya (dan akan tanpa kebangunan rohani) maka tidak akan ada yang istimewa untuk menarik orang-orang... dan gereja ini akan mulai mati.

Kebangunan rohani sangat bergantung pada apakah Anda orang-orang muda ini melakukan dosa sampai mati atau tidak. Masa depan gereja ini terletak di tangan Anda! Jika sebagian besar dari Anda orang-orang muda melakukan dosa yang tak terampunkan, tidak akan ada masa depan untuk bangunan ini, pekerjaan ini, atau pelayanan di seluruh dunia ini! Kiranya Allah menolong kita!

Saya sekarang percaya bahwa adalah mudah untuk melakukan dosa yang tak terampunkan. Yang harus Anda lakukan hanyalah duduk di gereja dan menunggu. Jangan menyusahkan diri tentang perlunya diselamatkan. Hanya duduk dan menunggu. Anda akan segera melakukan dosa yang tak terampunkan - jauh lebih cepat dari yang Anda pikirkan! Jauh lebih mudah daripada yang Anda pikirkan! Jauh lebih cepat dari Anda berpikir tentang tanda-tanda kematian yang mulai datang. Ada beberapa uban. Helai rambut Anda mulai berkurang. Anda melihat beberapa garis di wajah Anda yang tidak ada sebelumnya. Mereka yang membawa maut. Dingin, musuh pucat dari kematian berada tepat di belakang Anda. Alkitab berkata, “Dan sama seperti manusia ditetapkan untuk mati hanya satu kali saja, dan sesudah itu dihakimi” (Ibrani 9:27).

Di dunia Arab ada diceritakan sebuah kisah seorang hamba di Basra. Dia datang kepada tuannya dan berkata, “Aku melihat Kematian di jalan kota Basra hari ini. Kematian menatapku. Tuan, pinjaman saya kuda tercepat sehingga saya bisa melarikan diri ke Baghdad.” Sang tuan meminjamkan kuda tercepatnya kepadanya - dan hamba itu memacu secepat yang dia bisa lakukan untuk berlari ke Baghdad. Keesokan harinya tuan itu sedang berjalan menyusuri jalan di Basra saat dia bertemu Kematian. Dia berjalan ke arahnya dan berkata, “Kematian, apa maksud Anda dengan menakut-nakuti hambaku dengan amat sangat?” Sang Kematian berkata, “Tuan, saya tidak bermaksud menakuti nakutinya. Saya hanya terkejut melihat dia di jalan di Basra. Soalnya, besok saya memiliki jadwal bertemu dia di Baghdad!” Manusia ditetapkan untuk mati hanya satu kali saja. Pada waktu yang tepat, di tempat yang tepat, Anda pasti akan mati. Maka akankah dikatakan tentang Anda oleh Allah, “Aku tidak akan memaafkannya lagi.”Anda akan melakukan dosa yang tak terampunkan.

“Sebab itu Aku berkata kepadamu: Segala dosa dan hujat manusia akan diampuni, tetapi hujat terhadap Roh Kudus tidak akan diampuni” (Matius 12:31).

Apakah dosa yang “tidak akan diampuni” itu? Itu adalah dosa terhadap kesaksian dari Roh Kudus tentang anugrah yang menyelamatkan dari Yesus. Ketika seorang pria atau wanita berulang kali menolak kesaksian Roh Kudus, orang itu melakukan dosa yang tak terampunkan. Satu-satunya dosa yang tidak dapat diampuni dilakukan ketika seorang pria atau wanita menolak panggilan Roh untuk percaya kepada Yesus. Ini dibicarakan dalam Kitab Ibrani, dalam pasal enam. Mr. Prudhomme membacanya beberapa saat yang lalu.

“Sebab mereka yang pernah diterangi hatinya, yang pernah mengecap karunia sorgawi, dan yang pernah mendapat bagian dalam Roh Kudus, dan yang mengecap firman yang baik dari Allah dan karunia-karunia dunia yang akan datang, namun yang murtad lagi, tidak mungkin dibaharui sekali lagi sedemikian, hingga mereka bertobat, sebab mereka menyalibkan lagi Anak Allah bagi diri mereka dan menghina-Nya di muka umum” (Ibrani 6:4-6).

Ketika itu terjadi pada Anda, “Tidak mungkin dibaharui sekali lagi sedemikian, hingga mereka bertobat (Ibrani 6: 4, 6). Tidak Mungkin? Itulah apa yang Allah katakan, “Tidak mungkin dibaharui sekali lagi sedemikian, hingga mereka bertobat.” Mustahil? Yap! Itulah apa yang Allah katakan. Tidak Mungkin. Ini adalah dosa yang tak terampunkan. Dan Allah berfirman, “Aku tidak akan memaafkannya lagi.” “Ia tidak akan diampuni, di dunia ini tidak, dan di dunia yang akan datangpun tidak” (Matius 12:32).

Sangat mudah untuk melakukan dosa yang tak terampunkan. Sepupu saya pernah masuk ke dalam mobil dengan teman-temannya dan pergi ke Tijuana untuk pergi ke pelacuran. Tetapi dia tidak pergi ke Neraka karena ia mencari seorang pelacur di Tijuana. Ia mengambil dua enam pak bir dan minum di halaman belakang dengan teman-temannya. Tetapi dia tidak pergi ke neraka karena dia minum bir di halaman belakang dengan teman-temannya itu. Ia melakukan hal-hal lain yang saya tidak akan sebutkan di sini, di gereja ini. Tetapi dia juga tidak pergi ke neraka karena ia melakukan hal-hal itu. Tidak, ia pergi ke neraka karena ia melakukan dosa yang tak terampunkan. Itulah yang Yesus berkata, “Segala dosa dan hujat manusia akan diampuni, tetapi hujat terhadap Roh Kudus tidak akan diampuni” (Matius 12:31).

Sepupu saya mengatakan kepada saya, ketika anaknya lahir, dia berlutut dan berdoa. Ya, dan dia menyebut dirinya seorang Baptis juga, meskipun ia tidak pernah pergi ke gereja. Ketika dia mengatakan kepada saya bahwa dia berdoa, saya memintanya untuk percaya Yesus dan diselamatkan. Saya tidak akan pernah melupakan apa yang dia katakan. Ia mengatakan, “Kita urus urusan kita masing-masing saja, Robert. Kita urus urusan kita masing-masing.” Yang dia maksudkan adalah “itu baik untuk kamu, tetapi tidak bagi saya.” Saya mendengar dia mengatakan itu setiap kali saya berbicara kepadanya tentang Kristus. Dan dalam perjalanan waktu ia melakukan dosa yang tak terampunkan.

Lalu tiba-tiba ia meninggal dunia ketika dia baru berusia empat puluh tahunan. Mereka meminta saya untuk memimpin pemakamannya. Tidak ada uban di kepalanya. Tidak ada kerut di wajahnya. Dia masih muda ketika ia pergi ke neraka. Dan dia pergi ke neraka karena ia melakukan dosa yang tak terampunkan. Dan Allah berfirman, “Aku tidak akan memaafkannya lagi.” “Ia tidak akan diampuni, di dunia ini tidak, dan di dunia yang akan datangpun tidak” (Matius 12:32).

Ada banyak orang yang melayat di sana karena ia adalah seorang pria baik. Semua orang menyukainya. Saya menyukainya juga. Dia adalah teman saya. Dia menyukai Westerns. Dia selalu menonton Westerns, setiap malam di TV. Dia bisa memberitahu Anda semua tentang gunfighters di Old West. Dia bisa memberitahu Anda semua tentang Wild Bill Hickock, Billy the Kid, Doc Holliday, John Wesley Hardin - dan semua gunfighters terkenal di Old West. Ketika anak-anak saya lahir saya membawa mereka untuk menemui dia. Dia menanyakan nama mereka. Saya berkata, “Salah satu dari mereka bernama John Wesley Hymers.” Dia berlari ke kamar sebelah dan menelepon seorang teman. Saya bisa mendengar dia berkata, “Demi Tuhan, Robert menamakan anaknya dengan nama seorang gunfighter - John Wesley Hardin!” Dia tidak tahu ada seorang pengkhotbah besar yang bernama John Wesley! Semua orang menyukai sepupu saya, termasuk saya. Dia adalah seorang pria yang baik, tetapi dia pergi ke neraka. Ketika saya berkhotbah di pemakamannya, saya tidak bisa memberikan satu kata pengharapan kepada keluarganya atau teman-temannya! Tidak satu kata pengharapanpun! Karena ia telah pergi ke tempat di mana tidak ada harapan. Dante Alighieri (1265-1321), dalam bukunya yang terkenal The Inferno, berkata ada tanda di atas pintu neraka yang mengatakan, “Meninggalkan semua harapan, kamu yang masuk ke sini.” Sepupu saya melakukan dosa yang tak terampunkan. Ketika Roh Kudus berbicara kepada hatinya tentang Yesus, ia berkata “tidak.” Dan Allah berfirman, “Aku tidak akan memaafkannya lagi.” “Ia tidak akan diampuni, di dunia ini tidak, dan di dunia yang akan datangpun tidak” (Matius 12:31-32).

Tidak ada “kesempatan kedua” di neraka. Pengkhotbah 11:3 mengatakan, “di tempat pohon itu jatuh, di situ ia tinggal terletak.” Karakter seseorang selalu bergerak terus menuju fiksasi, menuju kebiasaan keras dan tegas yang mengatur pikiran. Seperti apa seseorang tahun ini, maka tahun depan ia akan lebih seperti itu. Ketika tahun-tahun berlalu karakternya menjadi tetap. Ini menjadi keras. Akhirnya, sekeras semen.

Saya selalu senang mendengarkan Dr. W. A. Criswell. Dia adalah pendeta dari Gereja First Baptist Dallas, Texas selama lebih dari lima puluh tahun. Saya mendengar dia berkhotbah ketika ia masih seorang pria setengah baya dengan rambut merah. Saya mendengar dia ketika dia sudah tua, dengan gumpalan rambut putih bersih. Dia adalah seorang pengkhotbah idola saya. Saya akan menceritakan sebuah kisah dari Dr. Criswell.

Dia berkata, ketika ia masih seorang pendeta muda, diakon memintanya untuk mengunjungi anggota gereja yang telah lumpuh karena stroke. Dr. Criswell berkata,

Ketika saya pergi ke rumahnya, istrinya berkata, “Dia ada di kamar tidur.” Saya berdiri dan menatap pria itu di tempat tidur. Saya berkata, “Saya adalah pendeta baru... Saya datang untuk membesuk Anda.” Dia berkata, “Gol dang!” Saya berkata, “Saya sedih Anda mengalami stroke dan tidak bisa bangun dari tempat tidur.” Dia berkata, “Gol dang!” Saya berkata, “Pemandangan sangat indah di luar sana. Saya berharap Anda bisa keluar.” Dia berkata, “Gol dang!” Setelah semua yang saya katakan, dia akan berteriak, “Gol dang!” Saya begitu frustrasi karena saya tidak tahu harus berkata apa. Saya berdiri dan ingin bertanya apakah saya bisa berdoa, dia ingin saya melakukannya. Dia menunjuk ke atas dan berkata, “Gol dang! gol dang! gol dang! gol dang! gol dang! gol dang!” Istrinya berkata kepada saya, “Pendeta, dia ingin Anda untuk berdoa.” Saya bilang saya akan senang untuk melakukannya. Saya berlutut di samping tempat tidurnya dan mulai berdoa, “Ya Allah di surga, berbelas kasihanlah kepada pria yang begitu sakit ini.” Dia berteriak, “Gol dang!” Saya berkata, “Tolong, Tuhan, bangunkan dia.” Dia berseru, “Gol dang!” Setelah setiap bagian dari doa itu dia akan berkata, “Gol dang!” Ketika saya akhirnya mengakhiri doa saya dengan berkata, “Amin.” Dia berkata, “Gol dang.” Ketika saya berdiri dan berkata, “Tuhan memberkati Anda,” Ia berkata, “Gol dang!” Ketika saya sampai ke pintu, saya berbalik dan berkata, “Selamat tinggal” - ia berkata, “gol dang.”
     Ketika saya kembali ke kota, saya menjumpai diakon itu dan mengatakan kepadanya bahwa saya telah pergi untuk mengunjungi orang yang mengalami stroke itu. Dia berkata kepada saya, “Oh, saya lupa untuk memberitahu Anda. Dia memiliki kebiasaan mengucapkan kalimat gaul. Dia telah mengucapkan kalimat gaul itu berulang kali sepanjang hidupnya. Ketika ia mengalami stroke semua bahasanya meninggalkan dia kecuali satu kalimat itu.” Saya berkata, “Anda tidak perlu memberitahu saya apa itu. Itu adalah ‘gol dang!’” Salah satu karakteristik yang paling benar dalam hidup yang saya tahu adalah ini: Apa yang Anda lakukan dan apa yang Anda katakan akhirnya menjadi siapa Anda. Ini mengkristal dalam karakter Anda, di dalam jiwa Anda (“What a Saviour” by W. A. Criswell, Ph.D., Broadman Press, 1978, hlm. 41, 42).

Ketika saya meminta sepupu saya percaya kepada Yesus, ia berkata, “Kita urus urusan kita masing-masing saja, Robert.” Saya memintanya beberapa kali dan setiap kali dia berkata, “Kita urus urusan kita masing-masing saja, Robert.” Itu istilahnya, alasannya. Dia tidak menemukan kesalahan dengan saya percaya Yesus. Namun itu tidak untuk dia. Dia berkata “tidak” setiap kali saya berbicara kepadanya tentang Kristus. Anda bisa mengatakan kepada seorang pria, “Maukah Anda percaya Yesus?” Dia akan mengatakan “tidak.” Anda akan berkata, “Apakah Anda mau datang kepada Yesus?” Dia akan berkata, “tidak.” Anda akan berkata, “Tidak maukah Anda mempercayai Juruselamat sekarang?” Dia akan berkata, “tidak.” Akhirnya kata “tidak” itu mengkristal dalam karakternya. Hatinya telah menjadi keras untuk terus menolaknya - tidak, tidak, tidak, tidak, tidak! Dia akan sampai ke tempat dalam hidupnya ketika ia akan mengatakannya secara otomatis. Dia bahkan tidak perlu berpikir. Dia telah menjadi sebuah “tidak” besar itu sendiri. Kata “tidak” telah mewakili pikiran, hatinya, sifatnya. Hanya “tidak” besar. Ia telah melakukan dosa yang tak terampunkan, dan dia tidak bisa lagi berhenti mengatakan “tidak” kepada Yesus. “Di tempat pohon itu jatuh, di situ ia tinggal terletak.” “Aku tidak akan memaafkannya lagi.” Itu adalah dosa yang tak terampunkan! Itu adalah dosa yang tidak akan pernah diampuni!

Jika jiwa kita tidak menjadi lumpuh kita bisa memilih hari dan jam untuk kita diselamatkan. Tetapi ketika hari-hari berlalu, kehendak dan jiwa kita dan hati kita mengeras seperti semen. Akhirnya, hati dan jiwa kita tidak dapat digerakkan oleh manusia, dan tidak akan tergerak oleh Allah. Karakter, kehidupan, dan tujuan kekal, telah disegel dan ditetapkan selamanya! Itu adalah dosa yang tak terampunkan! Itu adalah dosa yang tidak akan pernah diampuni!

Ini sama dengan orang yang mengharapkan perasaan tertentu, atau bukti keselamatan. Anda dapat menjelaskan kepada dia untuk memandang Yesus, tetapi ia memandang kepada perasaan kembali. Dia terus demikian - tidak peduli apa yang Anda katakan kepadanya. Ia terus mengharapkan suatu perasaan, bukti bahwa ia diselamatkan. Akhirnya itu menjadi bagian dari sifat dan karakternya. Anda katakan kepadanya untuk percaya Kristus - dan ia segera mengharapkan perasaan tertentu. Anda bertanya apakah dia telah percaya Yesus, dan dia berkata, “tidak.” Saya telah melihat orang terus begitu lagi dan lagi dan lagi dan lagi dan lagi dan lagi dan lagi - sampai akhirnya menjadi kebiasaan sehingga mereka tidak dapat melarikan diri dari itu tidak peduli seberapa keras mereka mencoba! Itu telah menjadi bagian dari sifatnya. Mereka tidak bisa lagi percaya kepada Yesus, tidak peduli apa yang kita katakan kepada mereka.

Saya ingat, kembali ke akhir tahun 1940-an, kami memiliki alat pemutar piringan hitam tua dan beberapa rekaman. Salah satu rekaman itu adalah lagu Woody Woodpecker, “Ha, ha, ha, ha, ha. Ha, ha, ha, ha, ha. Ini lagu Woody Woodpecker.” Tetapi karena kami memutarnya berkali-kali sehingga ada goresan pada rekaman itu. Ketika jarum sampai di goresan itu, bunyinya akan terus dan terus – “Ha, ha, ha, ha, ha! Ha, ha, ha, ha, ha! Ha, ha, ha, ha, ha! Ha, ha, ha, ha, ha! Ha, ha, ha, ha, ha!” Itu akan membuat Anda gila! Itulah yang saya dengar dari beberapa dari Anda, berulang-ulang, di ruang penyelidikan. Saya berkata, “Maukah Anda percaya kepda Yesus?” Anda berkata, “Iya.” Saya berkata, “Berlututlah dan percayalah kepada-Nya.” Saya menunggu. Setelah beberapa menit saya meminta Anda untuk duduk di kursi. Saya berkata, “Apakah Anda percaya Yesus?” Anda berkata, “tidak.” Ini terus dan terus dan terus dan terus seperti itu. Ha, ha, ha, ha, ha! Ha, ha, ha, ha, ha! Ha, ha, ha, ha, ha! Ha, ha, ha, ha, ha! Ha, ha, ha, ha, ha! Pikiran Anda semakin mengeras pada goresan itu. Saudaraku, Anda berada dalam bahaya melakukan dosa yang tak terampunkan. Kemudian Allah akan berkata, “Aku tidak akan memaafkannya lagi.” “Ia tidak akan diampuni, di dunia ini tidak, dan di dunia yang akan datangpun tidak.” Itu adalah dosa yang tak terampunkan! Itu adalah dosa yang tidak akan pernah diampuni!

Apa yang dibutuhkan seseorang yang mengatakan “tidak” kepada Yesus? Apakah dia perlu khotbah lain? Tidak. Apakah dia butuh penjelasan lain? Tidak. Apa yang dia butuhkan? Dia membutuhkan satu hal – yaitu bergerak, menanggapi, mempercayai Juruselamat, dan meninggalkan yang lain di sana – bersamalah dengan Juruselamat! Yesus berkata, “Barangsiapa datang kepada-Ku, ia tidak akan Kubuang” (Yohanes 6:37). Amin. Datanglah kepada-Nya. Percayalah kepada-Nya. Tinggalkan yang lain di sana. Serahkan saja kepada Yesus. Dia tidak akan membuang Anda! Dia akan melakukan segalanya untuk Anda. Dia akan menyucikan Anda dari dosa. Dia akan membenarkan Anda. Dia akan menguduskan Anda. Anda tidak akan “merasakan” itu, tetapi Anda tidak perlu merasakan apa-apa, karena Dia melakukannya untuk Anda. Percayalah kepada Yesus dan berilah dirimu disucikan dari segala dosa dengan darah berharga yang Dia telah tumpahkan di kayu Salib! Dr. Chan, silahkan memimpin kita di dalam doa. Amin.

(AKHIR KHOTBAH)
Anda dapat membaca khotbah Dr Hymers setiap minggu di Internet
di www.realconversion.com. Klik di “Khotbah Indonesia.”

Anda dapat mengirim email kepada Dr. Hymers dalam bahasa Inggris ke
rlhymersjr@sbcglobal.net (Click Here) – atau Anda juga boleh mengirim surat kepadanya
ke P.O. Box 15308, Los Angeles, CA 90015. Atau telepon beliau di (818)352-0452.

Naskah-naskah khotbah tidak dilindungi hak cipta. Anda dapat menggunakannya tanpa
meminta izin kepada Dr. Hymers. Namun, semua video khotbah Dr. Hymers dilindungi
hak cipta dan hanya dapat digunakan dengan izin.

Pembacaan Alkitab Sebelum Khotbah oleh Mr. Abel Prudhomme: Ibrani 6:4-6.
Persembahan Pujian Sebelum Khotbah oleh Mr. Benjamin Kincaid Griffith:
“If You Linger Too Long” (oleh Dr. John R. Rice, 1895-1980).