Print Sermon

Tujuan dari situs ini adalah untuk menyediakan manuskrip dan video khotbah gratis kepada para pendeta dan misionaris di seluruh dunia, terutama Dunia Ketiga, di mana hanya ada sedikit sekolah seminari teologi atau sekolah Alkitab.

Naskah-naskah khotbah dan video ini diakses oleh sekitar 1,500,000 komputer di lebih dari 221 negara setiap tahunnya di www.sermonsfortheworld.com. Ratusan orang lainnya menyaksikan video di YouTube, tetapi mereka akan segera meninggalkan YouTube dan mengunjungi langsung ke website kami. Naskah-naskah khotbah ini disajikan dalam 46 bahasa kepada sekitar 120,000 komputer setiap bulannya. Naskah-naskah khotbah tidak dilindungi hak cipta. Jadi para pengkhotbah boleh menggunakannya tanpa seijin kami. Silahkan klik di sini untuk mengetahui bagaimana Anda dapat memberikan donasi setiap bulan untuk membantu kami dalam pekerjaan besar pemberitaan Injil ke seluruh dunia ini.

Kapanpun Anda menulis pesan untuk Dr. Hymers, selalu sebutkan kepada beliau negara di mana Anda tinggal. Surel Dr. Hymers adalah rlhymersjr@sbcglobal.net. .




BERKHOTBAH KEPADA UMAT PEMBERONTAK

PREACHING TO A REBELLIOUS PEOPLE
(Indonesian)

oleh Dr. R. L. Hymers, Jr.
diterjemahkan oleh Dr. Edi Purwanto

Khotbah ini dikhotbahkan di Baptist Tabernacle of Los Angeles
Kebaktian Minggu Malam, 19 Januari 2014

“Firman-Nya kepadaku: "Hai anak manusia, Aku mengutus engkau kepada orang Israel, kepada bangsa pemberontak yang telah memberontak melawan Aku. Mereka dan nenek moyang mereka telah mendurhaka terhadap Aku sampai hari ini juga. Kepada keturunan inilah, yang keras kepala dan tegar hati, Aku mengutus engkau dan harus kaukatakan kepada mereka: Beginilah firman Tuhan ALLAH. Dan baik mereka mendengarkan atau tidak--sebab mereka adalah kaum pemberontak--mereka akan mengetahui bahwa seorang nabi ada di tengah-tengah mereka” (Yehezkiel 2:3-5).


Lagi dan lagi dalam Alkitab kita melihat kesabaran Allah yang menakjubkan terhadap umat pemberontak. Sebelum Air Bah Allah melihat kejahatan umat manusia yang mengerikan. Namun Allah menahan penghakiman-Nya selama 120 tahun - sehingga Nuh, “seorang pemberita kebenaran,” bisa memperingatkan mereka (II Petrus 2:5). Kemudian Allah membawa umat-Nya keluar dari Mesir dengan tanda-tanda yang ajaib serta berbagai mujizat. Tetapi mereka membalas kebaikan-Nya dengan bersungut-sungut dan memberontak terhadap Musa selama 40 tahun. Sekali lagi, ketika Dia mengirim umat-Nya ke dalam pembuangan di Babel karena dosa mereka, Allah tidak meninggalkan mereka. Dia mengutus nabi Yehezkiel untuk berkhotbah kepada mereka, “Beginilah firman Tuhan ALLAH” (Yehezkiel 2:4). Hari ini kita sangat dekat dengan penghakiman Allah di akhir zaman ini. Bangsa-bangsa di dunia ini sekarang berada dalam pemberontakan yang kejam “melawan TUHAN dan yang diurapi-Nya: "Marilah kita memutuskan belenggu-belenggu mereka dan membuang tali-tali mereka dari pada kita!"” (Mazmur 2:2, 3). Tetapi Allah masih mengirimkan para pengkhotbah untuk memperingatkan mereka untuk “melarikan diri dari murka yang akan datang” (Matius 3:7). Ya, bahkan di masa-masa berbahaya, di akhir zaman ini, Allah masih mengirimkan para pengkhotbah untuk memperingatkan orang-orang berdosa dari penghakiman yang akan datang.

Jadi, pengkhotbah yang setia bisa belajar banyak pelajaran dari Nabi Yehezkiel. Saya akan memberikan beberapa dari antaranya dalam khotbah ini.

I. Pertama, pengkhotbah yang setia belajar dari nabi ini bahwa ia diutus untuk berbicara kepada umat pemberontak.

Teks kita mengatakan,

“Hai anak manusia, Aku mengutus engkau kepada orang Israel, kepada bangsa pemberontak yang telah memberontak melawan Aku. Mereka dan nenek moyang mereka telah mendurhaka terhadap Aku sampai hari ini juga” (Yehezkiel 2:3).

Kita seharusnya tidak berpikir bahwa orang-orang Yahudi yang mengalami pembuangan di Babel adalah satu-satunya bangsa yang memberontak. Tentunya kita tidak harus berpikir demikian! Kata yang diterjemahkan “bangsa” dalam teks ini bukan kata Ibrani yang umumnya digunakan Allah untuk mengacu kepada umat pilihan-Nya. Kata Ibrani yang dipakai di sini adalah “goi.” Ini adalah kata yang orang Yahudi gunakan untuk menggambarkan orang-orang non-Yahudi, para penyembah berhala. Ini berarti bahwa Israel sama buruknya dengan penyembang berhala di Babel!

Betapa ini merupakan gambaran umat manusia! Kita adalah umat pemberontak! Umat apa? Umat manusia! Allah berfirman bahwa kita adalah bangsa pemberontak, “bangsa pemberontak yang telah memberontak melawan Aku” (Yehezkiel 2:3). Alkitab berkata, “Kita sekalian sesat seperti domba, masing-masing kita mengambil jalannya sendiri” (Yesaya 53:6). Alkitab berkata, “Tetapi bangsa ini mempunyai hati yang selalu melawan dan memberontak” (Yeremia 5:23). Seluruh umat manusia sesat dan mengambil jalannya sendiri-sendiri, melawan dan memberontak kepada Allah! Alkitab berkata, “Semua orang telah menyeleweng, mereka semua tidak berguna, tidak ada yang berbuat baik, seorangpun tidak” (Roma 3:12). Alkitab berkata, “Oleh ketidaktaatan satu orang semua orang telah menjadi orang berdosa” (Roma 5:19). Adam memberontak melawan perintah Allah. Semua umat manusia mewarisi pemberontakan melawan Allah secara alami. Kita menjadi “orang-orang yang harus dimurkai” (Efesus 2:3). Alkitab berkata,

“Jadi bagaimana? Adakah kita mempunyai kelebihan dari pada orang lain? Sama sekali tidak. Sebab di atas telah kita tuduh baik orang Yahudi, maupun orang Yunani, bahwa mereka semua ada di bawah kuasa dosa, seperti ada tertulis: "Tidak ada yang benar, seorangpun tidak. Tidak ada seorangpun yang berakal budi, tidak ada seorangpun yang mencari Allah. Semua orang telah menyeleweng, mereka semua tidak berguna, tidak ada yang berbuat baik, seorangpun tidak. Kerongkongan mereka seperti kubur yang ternganga, lidah mereka merayu-rayu, bibir mereka mengandung bisa. Mulut mereka penuh dengan sumpah serapah, kaki mereka cepat untuk menumpahkan darah. Keruntuhan dan kebinasaan mereka tinggalkan di jalan mereka, dan jalan damai tidak mereka kenal; rasa takut kepada Allah tidak ada pada orang itu” (Roma 3:9-18).

Semua ini datang kepada kita dari Adam. Kita mewarisi pemberontakan melawan Allah darinya dalam sifat alami kita. Dr. Martyn Lloyd-Jones mengatakan,

Gambaran manusia dalam dosa ini adalah kebenaran yang sederhana, kebenaran yang mengerikan. Itulah yang dosa telah bawa kepada kita... Kiranya Allah menginsafkan kita oleh Roh Kudus jika kita belum pernah diinsafkan sebelumnya untuk melihat seperti apa natur kita – orang-orang yang harus dimurkai, sama seperti yang lainnya (Martyn Lloyd-Jones, M.D., Romans, Chapter 2:1-3:20, The Righteous Judgment of God, The Banner of Truth Trust, 2005 reprint, hlm. 214).

Itu adalah koreksi Allah terhadap manusia yang ada dalam dosa. Ini bukan gambaran yang menyenangkan, tetapi itu adalah salah satu yang akurat. Saya mulai berpikir pada usia 17 tahun bahwa orang akan dengan mudah diselamatkan. Tetapi saya salah. Khotbah pertama saya ditolak, dan saya diminta untuk tidak berkhotbah seperti itu lagi. Tetapi “ketua pemuda” yang menegur saya demikian itu adalah seorang pemuda cabul, ia melecehkan anak-anak di gereja itu. Jadi Allah berkata kepada saya, “Jangan dengarkan dia, Robert.” Profesor di seminari yang mengajar tentang khotbah berkata, “Kamu adalah seorang pengkhotbah yang baik, tetapi kamu mendapatkan reputasi buruk sebagai pengacau.” Dia mengatakan itu karena saya mendebat seorang profesor yang menyerang Alkitab. Kemudian saya bekerja dengan pendeta lain untuk menjangkau orang-orang Hippie dekat San Francisco. Pengkhotbah itu terus mengkritik khotbah-khotbah saya - begitu banyak sehingga saya akhirnya mengundurkan diri dari gereja itu dan kembali ke Los Angeles. Setelah itu saya mendapat berita bahwa pendeta ini melakukan hubungan seks dengan beberapa gadis di gereja itu. Lalu saya sadar mengapa ia selalu mengkritik khotbah saya. Dia tidak suka diinsafkan dari dosa.

Banyak pengkhotbah tidak pernah memperoleh kesadaran itu. Mereka terus bertanya-tanya mengapa orang tidak mendengarkan mereka. Tetapi jawabannya ada di sini, di halaman Alkitab kita. Allah mengutus kita “kepada bangsa pemberontak yang telah memberontak melawan [Dia]” (Yehezkiel 2:3). Dan saya setuju dengan tafsiran Dr. McGee atas ayat ini. Ia berkata,

     Orang-orang yang paling sulit dijangkau oleh Injil adalah para anggota gereja... Meskipun mereka berada di gereja, mereka benar-benar melawan Allah... Mereka tidak ingin orang masuk dan mengatakan kepada mereka bahwa mereka adalah orang-orang berdosa yang masih terhilang... Mereka orang-orang yang sulit untuk dijangkau, dan hati saya tertuju kepada saudara-saudara saya yang ada dalam pelayanan hari ini - mereka sedang duduk di kursi panas. Dan saya akan menasihati setiap pemuda yang sedang bergumul untuk masuk pelayanan untuk memastikan tentang panggilan-Nya. Mungkin lebih baik ia menjual asuransi atau sesuatu yang lain daripada masuk ke dalam pelayanan. Untuk berada dalam pelayanan saat ini tidaklah mudah jika Anda ingin berdiri demi Firman Allah (J. Vernon McGee, Th.D., Thru the Bible, Thomas Nelson Publishers, 1982, volume III, hlm. 444; tafsiran atas Yehezkiel 2:3-4).

Apa yang yang dijelaskan oleh Dr. McGee? Dia menggambarkan bahwa gereja-gereja penuh dengan orang-orang yang masih terhilang. Mereka memiliki semua orang yang pernah membuat “keputusan” - tetapi “mereka sesungguhnya melawan Allah.” Itulah kasus di gereja-gereja di seluruh Amerika!

Sekarang saya datang kepada Anda, dan saya mengatakan itu untuk Anda secara pribadi. Anda memberontak melawan Allah. Itulah sebabnya mengapa Anda masih belum diselamatkan. Anda membuat segala macam alasan, tetapi hati Anda ada dalam pemberontakan melawan Allah. Anda merasa kasihan pada diri sendiri, tetapi hati Anda sepenuhnya memberontak melawan Allah. Anda belum meratapi dosa Anda. Anda belum bersedih hati atas pemberontakan Anda. Anda berjalan terus saja, dengan wajah kurang ajar, menentang Allah yang hidup! Dan saya akan memberitahu Anda tepat ke mana Anda akan pergi. Hanya ada satu tempat ke mana Anda mungkin akan pergi - dan itu adalah Neraka! Jika Anda tidak pernah berada di bawah keinsafan, dan jika Anda tidak pernah bersedih atas dosa-dosa Anda, Anda tidak akan pernah merasa kebutuhan nyata akan Kristus - dan Anda akan terus memberontak sampai Allah menarik penyumbat - dan Anda turun meluncur - ke dalam api yang tidak akan pernah terpadamkan!

II. Kedua, pengkhotbah yang setia belajar dari nabi ini untuk terus memberitakan Firman Allah.

Allah berfirman kepada Yehezkiel,

“Kepada keturunan inilah, yang keras kepala dan tegar hati, Aku mengutus engkau dan harus kaukatakan kepada mereka: Beginilah firman Tuhan ALLAH. Dan baik mereka mendengarkan atau tidak...” (Yehezkiel 2:4-5a).

Allah berbicara kepada saya dengan cara yang luar biasa dari Alkitab. Pada zaman Yehezkiel Dia berbicara langsung kepadanya, melalui wahyu langsung. Sekarang Allah berbicara kepada kita melalui Firman tertulis, Alkitab ini - meskipun saya bisa memikirkan dua kesempatan terpisah ketika Allah dengan sangat jelas berbicara kepada saya melalui mimpi. Saya baru saja membaca kesaksian seorang pemuda yang bertobat kepada Kristus melalui tiga mimpi (Christianity Today, January/February 2014, hlm. 95, 96). Allah sering melakukan itu di Dunia Ketiga. Tetapi hampir selalu Allah berbicara kepada kita melalui Firman yang tertulis – Alkitab ini.

Dari nabi ini, kita belajar untuk berkata, “Beginilah firman Tuhan ALLAH.” “Seluruh kitab suci diberikan melalui inspirasi Allah” – KJV (II Timotius 3:16). Allah menunjukkan kepada saya kebenaran itu tepat pada hari saya diselamatkan, 28 September 1961. Saya dapat dengan jujur mengatakan bahwa saya tidak pernah meragukan bahwa Allah memberikan kata-kata Ibrani dan Yunani dari hari itu hingga kini! Ketika saya berdiri untuk berkhotbah saya dapat berbicara dengan suara yang kuat, dan dinamis karena saya tidak memberitakan kata-kata saya sendiri. Saya memberitakan firman Allah. “Beginilah firman Tuhan ALLAH” (Yehezkiel 2:4).

Saya tidak memberikan teori ketika saya memberitahu Anda bahwa dosa Anda akan mengirim Anda ke Neraka. Saya memberitahu Anda apa yang Firman Allah katakan. Dengan otoritas penuh, dan tanpa sedikit pun keraguan, saya bisa mengatakan kepada Anda, “Dan mereka ini akan masuk ke tempat siksaan yang kekal” (Matius 25:46). Saya tidak bisa dicegah untuk mengatakan itu oleh Fuller Seminary, Rob Bell, Joel Osteen, atau Paus di Roma. Saya memiliki Firman Allah di tangan saya. Dan seperti Nabi Yehezkiel, Allah telah memanggil saya untuk memberitakan kepada Anda - kata demi kata! “Beginilah firman Tuhan ALLAH” - “Dan mereka ini akan masuk ke tempat siksaan yang kekal.”

Anda berkata, “Saya tidak percaya itu!” Itu tidak mengubah komitmen saya sedikit pun! Seperti nabi ini, saya dipanggil untuk memberitakan bahwa, “baik mereka mendengarkan atau tidak” ( Yehezkiel 2:5). Dalam bahasa Inggris modern – “entah mereka mau mendengar atau tidak.” Saya tidak duduk untuk mempersiapkan khotbah dan berpikir tentang apa yang ingin Anda dengar! Saya tidak pernah melakukan itu - dan saya tidak akan pernah melakukan itu! Saya bertanya kepada Allah apa yang perlu Anda dengar. Lalu saya menemukan bagian yang tepat dalam Alkitab, dan memberitakan kepada Anda. Terima atau tinggalkan! Entah mereka mau mendengar atau tidak! “baik mereka mendengarkan atau tidak.” Amin! Anda yang penuh dosa. Anda adalah orang yang masih terhilang, terikat, dan menjadi hamba dosa. Anda tidak bisa mendapatkan pelepasan secara gratis! Anda harus dilemparkan ke dalam lautan api! Saya mengatakan itu untuk Anda, entah Anda mau mendengar atau tidak, entah Anda suka atau tidak, entah Anda percaya atau tidak, entah Anda bertindak atau tidak, entah Anda memuji saya atau mengutuk saya. Mengapa? Sehingga “mereka akan mengetahui bahwa seorang nabi ada di tengah-tengah mereka” - itulah sebabnya mengapa! Allah mengutus saya untuk mengatakan hal-hal ini agar Anda tidak lagi memiliki alasan. Tangan saya bersih. Saya telah mengatakan kepada Anda apa yang Allah firmankan. Ambil atau tinggalkan. Tetapi di Neraka Anda tidak akan bisa berdebat atau mengeluh. Anda akan tahu bahwa telah ada seorang nabi di antara kamu - seseorang yang telah mengatakan kepada Anda kebenaran dari Firman Allah.

Anda harus sadar bahwa cukup sulit untuk berkhotbah seperti itu. Tidak ada orang yang suka dipersalahkan. Tidak ada orang yang suka dikritik dan ditertawakan. Saya harus mengakui bahwa saya sering merasa terluka oleh kritik yang menghancurkan. Kadang-kadang saya merasa seperti ingin merangkak pergi dan bersembunyi di sebuah gua seperti Elia. Tetapi “bunyi angin sepoi-sepoi basa” memanggil Elia, dan berkata, “Apakah kerjamu di sini, hai Elia?” (I Raja-raja 19:12, 13). Lalu saya menarik diri saya keluar, dan mulai berkhotbah lagi. Dan di saat-saat itu Allah tampaknya mengatakan kepada saya, seperti yang Ia lakukan kepada Yehezkiel,

“Lihat, Aku meneguhkan hatimu melawan mereka yang berkepala batu dan membajakan semangatmu melawan ketegaran hati mereka. Seperti batu intan, yang lebih keras dari pada batu Kuteguhkan hatimu; janganlah takut kepada mereka dan janganlah gentar melihat mukanya, sebab mereka adalah kaum pemberontak” (Yehezkiel 3:8, 9).

Setiap pengkhotbah sejati telah melewati beberapa pengalaman peneguhan. Jika dia tidak pernah mengalaminya, atau menyerah, ia menjadi seorang nabi palsu.

III. Ketiga, pengkhotbah yang setia belajar dari nabi bahwa, meskipun berat, beberapa jiwa akan diselamatkan.

Jika kita memberitakan sebagaimana yang seharusnya kita beritakan, kita akan menjumpai banyak hal yang tidak menyenangkan pada hari-hari yang jahat ini. Allah berfirman kepada Yehezkiel,

“Dan engkau, anak manusia, janganlah takut melihat mereka maupun mendengarkan kata-katanya, biarpun engkau di tengah-tengah onak dan duri dan engkau tinggal dekat kalajengking. Janganlah takut mendengarkan kata-kata mereka dan janganlah gentar melihat mukanya, sebab mereka adalah kaum pemberontak. Sampaikanlah perkataan-perkataan-Ku kepada mereka, baik mereka mau mendengarkan atau tidak, sebab mereka adalah pemberontak” (Yehezkiel 2:6-7).

Meskipun ia akan hidup di tengah-tengah onak dan duri dan kalajengking, tidak ada apapun yang harus menghentikan pengkhotbah sejati untuk menjalankan tugas kudusnya. Ya, memberitakan Firman Allah memang merupakan tugas suci. Dan akan ada beberapa orang yang hatinya akan Tuhan bukakan untuk mendengar apa yang kita khotbahkan dan diselamatkan (Kisah Para Rasul 16:14, 15). Allah berfirman kepada Yehezkiel bahwa seseorang yang mendengarnya “akan tetap hidup, sebab ia mau menerima peringatan” (Yehezkiel 3:21)

Saya pernah mengkhotbahkan hati saya keluar di jalan-jalan di pusat kota Los Angeles di awal tahun 1960-an. Orang-orang berteriak kepada saya, melemparkan sesuatu kepada saya, dan menyebut saya orang gila. Tetapi seorang pria tua yang mengenakan setelan hitam dan dasi mendengar saya berkhotbah selama beberapa hari, dan mengundang saya untuk makan malam di apartemennya yang indah. Istrinya ada di sana. Istrinya adalah kepala sekolah dari salah satu SMU. Pasangan tua yang baik itu memberi saya makan malam yang luar biasa, sedangkan lelaki tua itu mengatakan kepada istrinya apa yang telah ia dengar ketika saya berkhotbah di jalan itu. Mereka mengeluarkan sebuah album foto mereka dan menunjukkan foto-foto ayahnya, yang pernah menjadi pendeta Presbyterian zaman dulu. Setelah larut malam lelaki tua itu mengatakan kepada saya bahwa ia dan istrinya telah membicarakan tentang khotbah-khotbah saya di jalan itu. Dia mengatakan bahwa tujuan mereka mengundang saya ke rumah mereka karena mereka berdua ingin diselamatkan - dan mereka ingin saya memimpin mereka kepada Kristus! Saya baru berusia sekitar 22 tahun pada waktu itu. Saya belum pernah memimpin orang tua untuk percaya Yesus. Kami semua berlutut, dan saya memimpin mereka kepada Yesus. Ketika kami bangun air mata mereka mengalir di wajah mereka. Mereka adalah anggota Immanuel Presbyterian Church di Wilshire Blvd., Tetapi mereka belum pernah diselamatkan. Pengalaman seperti itu membuat semua ejekan dan pelecehan dari dunia yang masih terhilang itu tampak seperti tidak ada artinya - demi sukacita melihat seseorang datang kepada sang Juruselamat! Allah memberikan kepada saya dua jiwa, Mr. dan Mrs. Alan Black. Hal itu membuat semua khotbah yang saya lakukan di jalan-jalan Los Angeles tampak seperti hal yang paling indah yang seorang pemuda bisa lakukan dengan hidupnya!

Kemudian saya kuliah di seminari Baptis liberal, di San Francisco utara. Tiga tahun saya menghabiskan waktu di sana dalam suasana yang benar-benar mengerikan. Saya benar-benar benci berada di sana, mendengar mereka merobek-robek Alkitab hari demi hari. Saya berdiri untuk Firman Allah, dan mereka memperlakukan saya seperti orang yang mengalami gangguan jiwa. Sungguh buruk pada tahun terakhir sehingga saya pikir saya tidak akan lulus. Tetapi ternyata saya lulus. Sehingga, dengan mengingat kembali ke waktu yang jahat itu, saya menyadari bahwa ada dua orang diselamatkan oleh kesaksian saya. Salah satunya adalah seorang pria Korea, dan yang lainnya adalah seorang pria dari selatan, yang telah menjadi orang Baptis sepanjang hidupnya tanpa pernah mengalami keselamatan. Keduanya datang kepada saya dengan air mata mengalir di pipi mereka, berterima kasih kepada saya karena telah berdiri dengan setia untuk Injil dan telah menunjukkan kepada mereka kebutuhan akan keselamatan. Nama mereka adalah Gil dan Moon. Saya tidak akan pernah melupakan mereka! Keselamatan mereka membuat semua sakit hati di seminari liberal itu berharga!

Ketika saya berada di sana, di Marin County, saya ingin memimpin beberapa orang muda di tengah kepadatan lalu lintas yang melintasi Jembatan Golden Gate ke kota San Francisco setiap Jumat malam. Saya akan berkhotbah di jalan sementara mereka membagi traktat dan berbicara kepada orang-orang. Suatu malam mereka membawa anak laki-laki ke saya. Dia mengatakan kepada saya bahwa dia pernah menghabiskan beberapa ratus dolar setiap hari untuk obat-obatan, heroin. Dia harus mencuri untuk mendukung kebiasaan menggunakan narkoba itu. Dia berkata, “Pak Pendeta, tolong bantu saya. Saya ingin hidup benar.” Saya membawa anak itu pulang dengan mobil saya. Saya mungkin akan takut untuk melakukan itu sekarang, tetapi saya menempatkan dia di dapur apartemen saya. Dia menjerit dan menendang dan muntah di lantai selama beberapa hari karena ia tidak mengkonsumsi obat-obatan. Akhirnya ia tenang. Ia datang ke gereja kami. Ketika saya meninggalkan San Francisco saya kehilangan kontak dengan dia. Dua puluh lima tahun berlalu. Suatu malam telepon berdering di kantor saya di sini di gereja ini. Itu dari dia! Saya bertanya di mana dia tinggal. Dia bercerita bahwa dia sudah menikah dan tinggal di Florida. Dia memiliki dua anak dan ia mengajar Sekolah Minggu di gerejanya. Saya pulang dari gereja malam itu seakan sedang berjalan di awan! Oh, betapa sukacita yang dirasakan seorang pengkhotbah ketika seseorang hidup “karena ia diperingatkan” oleh hamba Allah (Yehezkiel 3:21).

Bagaimana dengan Anda? Saya telah memberikan cerita saya sebagai seorang pengkhotbah. Kedua pasal dari Yehezkiel berarti banyak bagi saya selama lima puluh tahun terakhir, sejak pertama kali saya mendengar Dr. J. Vernon McGee mengajarkan perikop Kitab Suci ini di radio. Ayat-ayat ini selalu ada dalam pikiran saya sepanjang dekade pemberitaan Injil - memberitahu orang-orang berdosa bahwa Yesus telah mati di kayu salib untuk membayar dosa-dosa mereka, memberitahu mereka bagaimana Ia telah bangkit dari antara orang mati, dan sekarang hidup di Sorga; memanggil mereka untuk bertobat dari dosa mereka dan percaya kepada sang Juruselamat. Maukah Anda percaya kepada Yesus malam ini? Jika Anda mau melakukannya, hal itu akan membuat saya sangat bersukacita - dan itu juga akan membuat Anda bahagia - untuk selama-lamanya dan selama-selamanya!

Jika Anda ingin berbicara dengan kami tentang bagaimana diselamatkan oleh Yesus, silakan tinggalkan tempat duduk Anda dan berjalan ke bagian belakang auditorium ini sekarang. Mr. John Samuel Cagan akan membawa Anda ke ruangan lain di mana kita bisa berdoa dan berbicara. Dr. Chan, silakan berdoa kiranya seseorang mau datang kepada Yesus malam ini. Amin.

(AKHIR KHOTBAH)
Anda dapat membaca khotbah Dr Hymers setiap minggu di Internet
di www.realconversion.com. Klik di “Khotbah Indonesia.”

Anda dapat mengirim email kepada Dr. Hymers dalam bahasa Inggris ke
rlhymersjr@sbcglobal.net (Click Here) – atau Anda juga boleh mengirim surat kepadanya
ke P.O. Box 15308, Los Angeles, CA 90015. Atau telepon beliau di (818)352-0452.

Naskah-naskah khotbah tidak dilindungi hak cipta. Anda dapat menggunakannya tanpa
meminta izin kepada Dr. Hymers. Namun, semua video khotbah Dr. Hymers dilindungi
hak cipta dan hanya dapat digunakan dengan izin.

Pembacaan Alkitab Sebelum Khotbah oleh Mr. Abel Prudhomme: Yehezkiel 2:3-7.
Persembahan Pujian Sebelum Khotbah oleh Mr. Benjamin Kincaid Griffith:
“Oh Heavy Hearted” (oleh Dr. John R. Rice, 1895-1980).


GARIS BESAR KHOTBAH

BERKHOTBAH KEPADA UMAT PEMBERONTAK

PREACHING TO A REBELLIOUS PEOPLE

oleh Dr. R. L. Hymers, Jr.

“Firman-Nya kepadaku: "Hai anak manusia, Aku mengutus engkau kepada orang Israel, kepada bangsa pemberontak yang telah memberontak melawan Aku. Mereka dan nenek moyang mereka telah mendurhaka terhadap Aku sampai hari ini juga. Kepada keturunan inilah, yang keras kepala dan tegar hati, Aku mengutus engkau dan harus kaukatakan kepada mereka: Beginilah firman Tuhan ALLAH. Dan baik mereka mendengarkan atau tidak--sebab mereka adalah kaum pemberontak--mereka akan mengetahui bahwa seorang nabi ada di tengah-tengah mereka” (Yehezkiel 2:3-5).

(II Petrus 2:5; Mazmur 2:2, 3; Matius 3:7)

I.   Pertama, pengkhotbah yang setia belajar dari nabi ini bahwa ia diutus untuk berbicara kepada umat pemberontak, Yehezkiel 2:3; Yesaya 53:6; Yeremia 5:23; Roma 3:12; 5:19; Efesus 2:3; Roma 3:9-18.

II.  Kedua, pengkhotbah yang setia belajar dari nabi ini untuk terus memberitakan Firman Allah; Yehezkiel 2:4-5a; II Timotius 3:16; Matius 25:46; I Raja-Raja 19:12, 13; Yehezkiel 3:8, 9.

III. Ketiga, pengkhotbah yang setia belajar dari nabi bahwa, meskipun berat, beberapa jiwa akan diselamatkan, Yehezkiel 2:6-7; Kisah Rasul 16:14, 15; Yehezkiel 3:21.