Print Sermon

Tujuan dari situs ini adalah untuk menyediakan manuskrip dan video khotbah gratis kepada para pendeta dan misionaris di seluruh dunia, terutama Dunia Ketiga, di mana hanya ada sedikit sekolah seminari teologi atau sekolah Alkitab.

Naskah-naskah khotbah dan video ini diakses oleh sekitar 1,500,000 komputer di lebih dari 221 negara setiap tahunnya di www.sermonsfortheworld.com. Ratusan orang lainnya menyaksikan video di YouTube, tetapi mereka akan segera meninggalkan YouTube dan mengunjungi langsung ke website kami. Naskah-naskah khotbah ini disajikan dalam 46 bahasa kepada sekitar 120,000 komputer setiap bulannya. Naskah-naskah khotbah tidak dilindungi hak cipta. Jadi para pengkhotbah boleh menggunakannya tanpa seijin kami. Silahkan klik di sini untuk mengetahui bagaimana Anda dapat memberikan donasi setiap bulan untuk membantu kami dalam pekerjaan besar pemberitaan Injil ke seluruh dunia ini.

Kapanpun Anda menulis pesan untuk Dr. Hymers, selalu sebutkan kepada beliau negara di mana Anda tinggal. Surel Dr. Hymers adalah rlhymersjr@sbcglobal.net. .




POLA DASAR PERTOBATAN

(KHOTBAH NOMER 1 TENTANG ANAK YANG HILANG)

THE ARCHETYPE OF CONVERSION
(SERMON NUMBER 1 ON THE PRODIGAL SON)
(Indonesian)

oleh Dr. R. L. Hymers, Jr.
diterjemahkan oleh Dr. Edi Purwanto

Khotbah ini dikhotbahkan di Baptist Tabernacle of Los Angeles
Pada Kebaktian Minggu Pagi, 25 Augustus 2013

“Lalu ia menyadari keadaannya” (Lukas 15:17).


Perumpamaan tentang Anak yang Hilang adalah salah satu dari kisah-kisah yang paling disukai dalam Alkitab. Namun ini sering disalah-tafsirkan hari ini. Saya mencoba untuk mengoreksi kesalahan itu malam ini dalam khotbah saya, “Misinterpretasi Anak yang Hilang.” Saya berharap Anda akan datang kembali untuk mendengarnya pada pukul 6:30. Kita akan memiliki makan malam bersama setelahnya, jadi kembalilah nanti malam!

Semua buku-buku tafsir lama mengatakan bahwa Anak yang Hilang adalah orang yang terhilang. Mereka menjelaskan perumpamaan ini menggambarkan tentang pertobatannya. Namun Billy Graham dan yang lainnya berkata bahwa ini bukan gambaran tentang pertobatan. Para decisionis berkata bahwa ini sesungguhnya merupakan gambaran dari orang-orang yang merededikasikan dirinya kembali setelah menjadi orang Kristen yang murtad. Bagaimana mungkin semua buku tafsir lama bisa salah? Yah, mereka tidak salah. Tafsiran modernlah yang salah. Anda lihat, para pengkhotbah modern ini harus menafsirkan ini sebagai suatu dedikasi ulang karena mereka tidak pernah melihat suatu pertobatan seperti itu. Itulah sebabnya bahkan pengajar Alkitab yang tersohor seperti Dr. McGee salah ketika menafsirkan ini – sebagaimana saya akan tunjukkan secara detail dalam khotbah malam nanti.

Pada abad duapuluh, “decisionisme” telah membuat pertobatan sebagai hal yang murah – hanya dengan mengangkat tangan dan Anda diselamatkan. Hanya dengan menirukan doa singkat seperti burung beo dan Anda diselamatkan. Jadi, pada abad keduapuluh, para pengkhotbah tidak lagi melihat pertobatan seperti pertobatan dari Anak yang Hilang ini. Sebagai akibat langsung dari “decisionisme” Billy Graham dan yang lainnya harus menafsir-ulangkan perumpamaan ini sebagai suatu dedikasi kembali dari pada suatu pertobatan. Dari pada membiarkan perumpamaan ini berbicara tentang dirinya sendiri, mereka sekarang mambacanya melalui “kacamata decisionisme.” Bahkan seorang pengajar Alkitab tersohor seperti Dr. McGee dikacaukan oleh decisionisme. Sehingga ia berkata, “Ini bukanlah gambaran dari orang berdosa yang beroleh selamat… marilah memahami apa yang perumpamaan ini terutama gambarkan. Perumpamaan ini bukan tentang bagaimana seorang berdosa beroleh selamat; ini menyingkapkan hati Bapa yang tidak hanya akan menyelamatkan seorang berdosa namun juga yang mau menerima kembali seorang anak yang telah berdosa” (J. Vernon McGee, Th.D., Thru the Bible, Thomas Nelson Publishers, 1983, volume IV, hlm. 314; catatan atas Lukas 15:14).

Saya percaya bahwa Dr. McGee mungkin telah dikacaukan tentang ini oleh Lewis Sperry Chafer, pendiri Dallas Theological Seminary. Dr. Chafer adalah penentang kuat dari krisis pertobatan model lama. Ia mengajarkan bentuk dari “Sandemanianisme” – suatu ide bahwa kita diselamatkan dengan hanya sekedar mempercayai apa yang Alkitab katakan tentang Kristus. Tampaknya Dr. McGee memperoleh pemikirannya tentang Anak yang Hilang sebagai suatu “rededikasi” dari Lewis Sperry Chafer. Jika seseorang membaca khotbah ini akan melakukan riset terhadap apa yang Dr. Chafer katakan tentang Anak yang Hilang, dan mengirimkan kepada saya sumbernya, saya akan menghargainya. Pemikiran salah ini kemudian menyebarluas di abad duapuluh. Billy Graham berbicara tentang Anak yang Hilang sebagai seseorng yang murtad namun yang kemudian kembali kepada Allah. Ia berkata, “Saya meminta Anda untuk menegaskan kembali penegasan Anda. Saya meminta Anda untuk datang kembali kepada Allah malam ini.” Ia mengatakan hal semacam itu setiap kali ia berkhotbah tentang Anak yang Hilang pada kebaktian-kebaktian penginjilannya yang akbar, yang disiarkan ke seluruh Amerika melalui siaran televisi utama selama limapuluh tahun. Sehingga hari ini itu adalah apa yang dipikirkan oleh rata-rata penginjil Amerika tentang Anak yang Hilang. Namun itu benar-benar mengacaukan! Mengapa? Karena Perumpamaan tentang Anak yang Hilang tidak berbicara tentang rededikasi! Ini berbicara tentang pertobatan sejatidan dua hal yang berbeda! Pertobatan adalah sesuatu yang Allah lakukan untuk Anda. Rededikasi adalah sesuatu yang Anda lakukan. Dalam pertobatan, Roh Allah membangunkan orang berdosa dan menggerakkan mereka untuk berpaling dari dosa, menarik dia kepada Kristus. Jika seseorang hanya merededikasikan hidupnya ia akan pergi ke Neraka. Mengapa? Karena keselamatan adalah oleh anugerah, dan rededikasi adalah melalui perbuatan baik. Dan perbuatan baik tidak pernah dapat menyelamatkan siapapun!

Semua buku tafsir lama, yang ditulis sebelum zaman decisionisme, berkata bahwa Anak yang Hilang adalah orang yang terhilang. Misalnya saja, Tafsiran Alkitab Matthew Henry berkata bahwa kata “anak” tidak berarti bahwa ia telah diselamatkan, namun “merepresentasikan Allah sebagai Bapa dari semua umat manusia pada umumnya.” Henry juga berkata bahwa perumpamaan ini diberikan “untuk menunjukkan betapa menyenangkan Allah pertobatan dari seorang berdosa itu” (Hendrickson Publishers, edisi 1996, volume 5, hlm. 598; catatan untuk Lukas 15:11-32). Itulah caranya semua buku tafsir klasik menjelaskan perumpamaan ini, sebelum zaman decisionisme abad duapuluh.

Bergerak melewati decisionisme yang dangkal dari abad duapuluh, marilah kita memikirkan tentang arti sebenarnya dari Perumpamaan ini. Ini adalah yang ketiga dalam daftar tiga perumpamaan yang Yersus berikan kepada orang-orang Farisi. Mereka mencemooh Yesus karena Ia “menerima orang-orang berdosa dan makan bersama-sama dengan mereka” (Lukas 15:2). Untuk menjelaskan mengapa Ia menerima orang-orang berdosa dan makan bersama dengan mereka, Yesus memberikan tiga perumpamaan – tiga kisah singkat dengan suatu pelajaran di dalamnya. Pertama, Ia memberikan Perumpamaan tentang Domba yang Hilang (Lukas 15:3-7). Kedua, Ia memberikan Perumpamaan tentang Dirham yang Hilang (Lukas 15:8-10). Ketiga, Ia memberikan Perumpamaan tentang Anak yang Hilang – yang sering kita sebut “Anak Durhaka” (Lukas 15:11-32). Ketiga perumpamaan itu semuanya berbicara tentang keselamatan dari seseorang yang terhilang. Setiap orang setuju bahwa dua perumpamaan yang pertama adalah tentang seorang yang terhilang yang beroleh keselamatan. Dan setiap ahli tafsir sebelum abad duapuluh berkata bahwa perumpamaan ketiga juga berbicara tentang orang yang terhilang yang beroleh selamat! Scofield memberi judul perumpamaan “Perumpamaan Anak yang Hilang” (The Scofield Study Bible, edisi 1917). Dan itulah apa arti sesungguhnya. Dalam Lukas 15:24 bapa dari anak itu sendiri berkata bahwa secara rohani ia telah mati, dan bahwa ia hilang!

“Sebab anakku ini telah mati dan menjadi hidup kembali [lahir baru], ia telah hilang dan didapat kembali….” (Lukas 15:24).

Perumpamaan tentang Anak yang Hilang diberikan oleh Kristus sebagai pola dasarsuatu model, suatu contoh dari pertobatan sejati. Pertobatan Paulus mengikuti model ini. Dan contoh dari pertobatan Anak yang Hilang ini dialami oleh semua pengkhotbah besar sampai abad duapuluh – kecuali bidat Pelagian yang bernama Finney. Bacalah sedikit sejarah Kekristenan dan Anda akan melihat bagaimana semua pemimpin Kristen besar memiliki pertobatan yang berdasarkan model dari pertobatan Anak yang Hilang ini. Pertobatan Agustinus mengikuti model ini. Demikian juga dengan pertobatan Luther, Bunyan, Whitefield, Wesley bersaudara, semua orang itu dipertobatkan pada Kebangunan Rohani Pertama dan Kedua (1730-1840), demikian juga halnya dengan pertobatan dari C. H. Spurgeon, R. A. Torrey, dan salah satu pengkhotbah paling tersohor di sepanjang masa, penginjil John Sung dari China. Semua orang ini telah bertobat ketika mereka mengalami model pertobatan dari Anak yang Hilang ini.

Ngomong-ngomong, saya berbikir bahwa adalah salah satu alasan Kristus untuk memberikan Perumpamaan tentang Anak yang Hilang – yaitu untuk memberikan suatu gambaran tentang pertobatan kepada kita. Tidak ada di tempat lain dalam empat Injil di mana Kristus memberikan deskripsi secara rinci tentang bagaimana pertobatan itu terjadi. Ya, kesaksian Paulus dicatat tiga kali dalam Kisah Para Rasul – namun saya berpendapat bahwa pertobatan Paulus mengikuti pola ini, yang telah ditetapkan oleh Kristus, bertahun-tahun sebelum Paulus bertobat, ketika Tuhan memberikan Perumpamaan tentang Anak yang Hilang kepada kita.

(Bacalah di sini untuk membaca khotbah saya yang berjudul, “Misinterpretasi Anak yang Hilang.” Anda harus membacanya bersama dengan khotbah ini).

Seperti yang telah saya katakan di awal, Perumpamaan tentang Anak yang Hilang ini telah lama menjadi perikop dalam Alkitab yang paling disukai. Alasannya adalah karena ini menunjukkan kepada seorang berdosa yang terhilang suatu pola yang harus ia alami untuk diselamatkan. Dan dengan pengantar panjang ini, kita sampai kepada tubuh dari khotbah ini sendiri. Teks kita sangat sederhana,

“Lalu ia menyadari keadaannya” (Lukas 15:17).

Sekarang saya mengatakan bahwa pertobatan dari Anak yang Hilang ini merupakan pola dasar karena ini menunjukkan semua elemen yang terjadi ketika seseorang benar-benar bertobat. Teks ini sangat sederhana,

“Lalu ia menyadari keadaannya” (Lukas 15:17).

Ada tahapan yang berbeda dalam pertobatan, dan kita melihatnya di dalam pengalaman Anak yang Hilang ini. Pertama, ada tahapan di mana anak muda ini ingin berdiri sendiri lepas dari kendali ayahnya. Ia tidak ingin ayahnya mengendalikan dirinya lagi. Ia ingin menjadi “bebas.” Anak yang Hilang ini tidak menyangkal keberadaan Allah. Ia menghadiri ibadah keagamaan bersama dengan orangtuanya. Namun di kedalaman hatinya tersembunyi keinginan untuk menjadi apa yang disebut “merdeka.” Ia ingin terlepas dari semua aturan dan tuntutan ayahnya. Ia berpikir bahwa mungkin ada beberapa pengalaman yang menyenangkan yang ia tidak pernah nikmati. Ia ingin mencicipi buah terlarang dari dunia ini yang ia tidak pernah nikmati sebelumnya. Ia telah menjadi laki-laki dewasa sekarang, dan ia ingin bertanggung jawab atas dirinya sendiri, dan membuat aturan bagi dirinya sendiri, daripada berada dibawah kontrol ayahnya. Jika Anda pernah berpikir demikian, kiranya Anda “menyadari keadaan diri Anda sendiri” sekarang, sebelum Anda pergi ke dalam kesia-siaan dan menjadi malu jika Anda terus mempertahankan pikiran-pikiran pemberontakan seperti itu.

Namun Anak yang Hilang ini segera sampai pada tahapan yang lain. Ia telah menerima warisan duniawinya, sebelum kematian ayahnya. Ia membawa uangnya dan pergi ke negeri yang jauh. Kemudian ia melakukan segela hal yang menjadi mimpinya sebelumnya. Ia menghabiskan siang dan malam untuk “menikmati kesenangan dari dosa” (Ibrani 11:25).

Lama sebelum ia sampai pada tahapan ketiga, ketika ia telah “menghabiskan semuanya.” Selanjutnya tidak ada apapun untuk memuaskan rasa laparnya. Semua dosanya tidak memberikan dia kepuasan apapun. Dan itu adalah kondisi yang sangat mengerikan sehingga ia sampai pada tahapan keempat – “Lalu ia menyadari keadaannya” (Lukas 15:17) – atau sebagaimana terjemahan modern menerjemahkannya, “Ia kembali ke akal sehatnya.”

Alangkah ia telah menjadi bodoh! Ia seperti orang gila, berpindah dari satu dosa ke dosa yang lain. Kita telah melihat orang-orang muda melakukan hal-hal yang liar dan aneh. Kita telah melihat anak-anak muda pergi terlalu jauh di dalam dosa hingga mereka akhirnya meninggalkan gereja kita. Kita telah melihat mereka terjebur ke dalam dosa yang lebih dalam. Mereka mungkin sukses dalam bisnis dan secara lahiriah kelihatan baik-baik saja, namun berhubungan dengan hal-hal tentang Allah mereka menjadi seperti binatang, tanpa damai sejahtera di dalam hati mereka, dan tanpa pengharapan di dunia ini.

“Lalu ia menyadari keadaannya” (Lukas 15:17).

Itu adalah karya pertama dari anugerah di dalam hati orang berdosa yang terhilang. Hanya Roh Kudus yang dapat membuat orang berdosa kembali ke akal sehatnya dan mulai berpikir bijaksana tentang hidupnya, dan tentang nasib kekalnya. Dan jangan dengarkan Iblis jika ia mengatakan kepada Anda bahwa Anda akan dapat selalu kembali, seperti Anak yang Hilang itu. Jangan mengandalkan itu! Anda hanya dapat datang jika Allah menarik Anda, dan tidak ada jaminan bahwa Ia akan menarik Anda kembali jika Anda dengan kesadaran penuh sengaja terus hidup dalam dosa! Ia mungkin berkata, “Efraim bersekutu dengan berhala-berhala, biarkanlah dia!” (Hosea 4:17). Marilah kita mengambil beberapa menit untuk melihat bagaimana Perumpamaan tentang Anak yang Hilang ini menyatakan pertobatan dari seorang berdosa yang terhilang.

I. Pertama, orang berdosa yang terhilang itu menyadari keadaanya.

“Lalu ia menyadari keadaannya” – lalu ia kembali ke akal sehatnya. Ini adalah tanda pertama dari anugerah Allah yang sedang bekerja di dalam hidup Anda.

Kadang-kadang perubahan dari pikiran ini terjadi secara tiba-tiba. Itulah yang terjadi pada Mr. Griffith, yang baru saja menyanyikan lagu solo, “Lord, I’m Coming Home.” Ia telah mengalami pertobatan model lama, secara tiba-tiba. Ia datang ke gereja bersama seorang teman. Saya berkhotbah keras tentang dosa dan penghakiman. Teman itu berkata, “Mari kita pergi dari sini.” Kadang-kadang seperti itu. Griffith menjawab, “Tunggu, saya ingin mendengar ini.” Temannya melarikan diri dari suara saya, benar-benar meninggalkan ruangan. Griffith bertahan. Ia mengalami keinsafan akan dosa. “Ia menyadari keadaannya.” Ia berpikir, “Pengkhotbah ini benar. Aku adalah orang berdosa.” Saat itu juga dan di sana ia percaya Yesus dan diselamatkan. Saya sangat bersukacita ketika saya mendengar itu! Ia menjadi orang yang kemudian dipenuhi kerinduan untuk hal-hal tentang Allah karena ia dulu menyukai hal-hal tentang dosa. Setiap orang yang mengenal dia dapat menjelaskan bahwa perubahan hatinya sungguh nyata, bahkan walaupun itu terjadi secara tiba-tiba pada saat pertama kali mendengar Injil. Itu adalah caranya Dr. Chan bertobat. Itu adalah caranya istri saya bertobat. Itu adalah caranya Melissa Sanders bertobat. Itu aadalah caranya Mrs. Cagan dan beberapa yang lainnya di gereja kita bertobat. Mereka tiba-tiba menyadari keadaannya – dan mereka percaya kepada Yesus secara tiba-tiba. Dan mereka diselamatkan pada saat pertama kali mereka mendengar saya mengkhotbahkan Injil!

“Lalu ia menyadari keadaannya” (Lukas 15:17).

Di sisi lain, kadang-kadang perubahan ini terjadi secara bertahap, sangat lambat. Itulah caranya Mr. Song bertobat. Ia datang ke gereja dan pergi ke ruang pemeriksaan setelah khotbah. Ia datang lagi dan lagi. Ia memiliki cara berpikirnya sendiri. Ia mulai berdebat dengan kami ketika kami mencoba mengarahkan dia kepada Kristus. Suatu hari ia berdebat dengan saya dengan cukup kuat dan saya menegur dia. Ia meninggalkan gereja kita dan mencoba menemui pendeta lain yang dapat membuat pertobatan lebih mudah untuknya. Seingat saya, ia pernah pergi kepada imam Katolik. Namun orang itu tidak dapat menolongnya. Ia pergi kepada pendeta Prostestan yang liberal, namun ia tidak memperoleh pertolongan di sana juga. Akhirnya ia menyalakan TV dan melihat bagian dari film tentang Yesus. Entah bagaimana Tuhan berbicara kepadanya, dan ia mulai menangis. Minggu berikutnya saya melihat ia datang ke kebaktian ini, dan saya bersukacita! Ketika ia datang ke ruang pemeriksaan setelah kebaktian itu, kesombongannya telah dihancurkan. Ia percaya Yesus. Ia bertobat,

“Lalu ia menyadari keadaannya” (Lukas 15:17).

Salah satu dari anak muda kita yang tumbuh di gereja kita. Ia adalah seorang anak Tionghoa. Ia berjuang dan berjuang. Ia menolak Yesus – mencari perasaan dari pada pengampunan akan dosa. Kemudian suatu pagi saya melihat ia mencucurkan air mata. Ia berhenti berjuang. Saya mendapatkan dia berlutut di samping ibunya, dan ia percaya Yesus. Ia bertobat,

“Lalu ia menyadari keadaannya” (Lukas 15:17).

Seorang pemuda yang lain datang lagi dan lagi ke ruang pemeriksaan. Ia berada di bawah keinsafan yang mendalam, namun ia menolak untuk datang kepada Yesus dengan iman yang sederhana. Ia menangis setiap kali ia datang ke ruang pemeriksaan, namun ia tidak diselamatkan. Akhirnya ia menangis dan meraung dengan sangat keras dan saya pikir ia mengalami suatu goncangan. Saya berkata kepadanya untuk pergi ke toilet untuk membasuh mukanya. Ketika ia kembali, saya mengutip himne kuno untuknya,

Tangis serta ratapan
   Tak memb'ri keampunan;
Rajin serta usaha
   tak menghapuskan dosa;
Tiada jasa padaku:
   Hanya pada salibMu.
(“Rock of Ages, Cleft For Me” oleh Augustus M. Toplady, 1740-1778/
     Nyanyian Pujian No. 107).

Ia percaya Yesus dan diselamatkan,

“Lalu ia menyadari keadaannya” (Lukas 15:17).

Mr. Lee datang ke gereja dan tampaknya percaya Yesus. Namun itu hanya suatu keputusan yang dangkal. Setelah beberapa waktu lamanya menjadi jelas bahwa ia belum memiliki hidup dari Kristus. Ia “kehabisan bensin,” juga untuk berbicara. Ia datang ke ruang pemeriksaan. Ia datang kepada sang Juruselamat dengan air mata penyesalan dan pertobatan. Ia segera bertobat,

“Lalu ia menyadari keadaannya” (Lukas 15:17).

Sekarang selama bertahun-tahun ia telah mampu berdoa di depan umum dengan semangat dan kasih seperti orang-orang pada masa Kebangunan Rohani abad ke-18 dan ke-19 dan kebangunan rohani di Korea pada tahun 1907. Puji Tuhan! Ia telah bertobat,

“Lalu ia menyadari keadaannya” (Lukas 15:17).

John Cagan pernah membenci gereja, dan ia membenci ayahnya karena membuatnya datang setiap Minggu. Suatu pagi Roh Kudus meremukkan hatinya. Ia menanggis, merangkak dengan tangan dan lututnya menuju altar. Ia diselamatkan seperti orang Metodis pada zaman dulu! Oh, puji Tuhan! Ia telah bertobat,

“Lalu ia menyadari keadaannya” (Lukas 15:17).

Saya sedang berpikir tentang seorang gadis saat ini. Ia begitu sangat religius! Namun ia terbungkus di dalam dirinya sendiri. Ia tidak dapat mencari cara untuk datang kepada Yesus. Nampak bahwa ia tidak memiliki pengharapan. Ia tidak memiliki harapan sama sekali. Ketika semua harapan lain jatuh ke tanah, hancur seperti kaca yang pecah, ia datang kepada Yesus dengan sangat lembut, dan ia diselamatkan,

“Lalu ia menyadari keadaannya” (Lukas 15:17).

II. Kedua, dapatkah saya hanya membiarkan Anda datang dan membuat sebuah keputusan cepat?

Tentu saja saya bisa! Saya dapat membuat Anda maju ke depan, dan meminta Anda menirukan kata-kata dari apa yang disebut “doa orang berdosa.” Anda akan senang – untuk sementara waktu. Namun kemudian Anda akan mulai berpikir, “Untuk apa semua itu? Rasanya tidak nyata sama sekali bagi saya sekarang.” Dan Anda akan mulai memiliki pikiran-pikiran dari anak yang hilang sekali lagi. Anda akan mulai berpikir, “Mungkin ada sesuatu di luar di sana di dunia yang aku inginkan.” “Mungkin ini tidak nyata sama sekali!” “Mungkin saya kehilangan beberapa kenikmatan nyata di luar sana.” Saya telah melihat itu! Saya telah melihat itu! Alkitab berkata, “Maka akhirnya keadaan mereka lebih buruk dari pada yang semula” (II Petrus 2:20). Lebih baik sekarang! Lebih baik sekarang! Jika Anda tidak melakukannya dengan benar, “maka akhirnya” akan menjadi lebih buruk keadaan Anda “dari pada yang semula.” Karena kemudian hati Anda akan menjadi begitu keras dan begitu tertutup sehingga tidak ada Firman Allah yang Anda dengar akan menggerakkan Anda! Lebih baik berjuang dan menangis, dan menjerit sekarang, dari pada diserahkan kepada “kepada pikiran-pikiran yang terkutuk, sehingga mereka melakukan apa yang tidak pantas” (Roma 1:28). Lebih baik berjuang dan berusaha untuk menemukan Kristus sekarang dari pada suatu hari mendengar Dia berkata kepada Anda, “Siapakah yang dapat menolong engkau” (Hosea 13:9). Lebih baik memiliki air mata pahit, hati yang menangis sekarang, dari pada suatu hari mendengar Kristus berkata,

“Aku tidak pernah mengenal kamu! Enyahlah dari pada-Ku, kamu sekalian pembuat kejahatan!” (Matius 7:23).

“Di sanalah akan terdapat ratap dan kertak gigi, apabila kamu akan melihat [orang-orang bertobat yang saya ceritakan kepada Anda pagi ini] di dalam Kerajaan Allah, tetapi kamu sendiri dicampakkan ke luar” (Lukas 13:28).

Dan Anda mendengar Kristus berkata,

“Dan campakkanlah hamba yang tidak berguna itu ke dalam kegelapan yang paling gelap. Di sanalah akan terdapat ratap dan kertak gigi” (Matius 25:30).

Oh! Oh! Saya mohon dengan sangat kepada Anda, pikirkanlah sekarang! Pikirkanlah sekarang! Pikirkanlah sekarang! “Ketika akal sehatnya kembali.” Oh, kiranya akal sehat Anda kembali hari ini! Dan kiranya dikatakan tentang Anda,

“Lalu ia menyadari keadaannya” (Lukas 15:17).

ia berkata di dalam hatinya, “Aku akan bangkit dan datang kepada Yesus sekarang” –

Ya Tuhan, kudengar, SuaraMu di kalbu:
   "T'rimalah darah Kalvari, Penghapus dosamu."
Ku datang Tuhan, Datang padaMu!
   O patutkan diriku, Menghadap padaMu!
   (“I Am Coming, Lord” oleh Lewis Hartsough, 1828-1919/
     Nyanyian Pujian No. 128).

Jika Anda mau menjadi orang Kristen, silahkan tinggalkan tempat duduk Anda sekarang, dan melangkah ke belakang auditorium ini. Dr. Cagan akan membawa Anda ke tempat yang tenang untuk berdoa. Pergilah ke belakang auditorium ini sekarang. Dr. Chan, tolong berdoa untuk orang-orang yang menyadari keadaan mereka sendiri dan percaya Yesus sekarang. Amin.

(AKHIR KHOTBAH)
Anda dapat membaca khotbah Dr Hymers setiap minggu di Internet
di www.realconversion.com. Klik di “Khotbah Indonesia.”

Anda dapat mengirim email kepada Dr. Hymers dalam bahasa Inggris ke
rlhymersjr@sbcglobal.net (Click Here) – atau Anda juga boleh mengirim surat kepadanya
ke P.O. Box 15308, Los Angeles, CA 90015. Atau telepon beliau di (818)352-0452.

Pembacaan Alkitab Sebelum Khotbah oleh Mr. Abel Prudhomme: Lukas 15:11-19.
Persembahan Pujian Sebelum Khotbah oleh Mr. Benjamin Kincaid Griffith:
“Lord, I’m Coming Home” (oleh William J. Kirkpatrick, 1838-1921).


GARIS BESAR KHOTBAH

POLA DASAR PERTOBATAN

(KHOTBAH NOMER 1 TENTANG ANAK YANG HILANG)

THE ARCHETYPE OF CONVERSION
(SERMON NUMBER 1 ON THE PRODIGAL SON)

oleh Dr. R. L. Hymers, Jr.

“Lalu ia menyadari keadaannya” (Lukas 15:17).

(Lukas 15:2, 24; Ibrani 11:25; Hosea 4:17)

I.   Pertama, orang berdosa yang terhilang itu menyadari
keadaanya, Lukas15:17.

II.  Kedua, dapatkah saya hanya membiarkan Anda datang
dan membuat sebuah keputusan cepat? II Petrus 2:20;
Roma 1:28; Hosea 13:9; Matius 7:23; Lukas 13:28;
Matius 25:30.