Print Sermon

Tujuan dari situs ini adalah untuk menyediakan manuskrip dan video khotbah gratis kepada para pendeta dan misionaris di seluruh dunia, terutama Dunia Ketiga, di mana hanya ada sedikit sekolah seminari teologi atau sekolah Alkitab.

Naskah-naskah khotbah dan video ini diakses oleh sekitar 1,500,000 komputer di lebih dari 221 negara setiap tahunnya di www.sermonsfortheworld.com. Ratusan orang lainnya menyaksikan video di YouTube, tetapi mereka akan segera meninggalkan YouTube dan mengunjungi langsung ke website kami. Naskah-naskah khotbah ini disajikan dalam 46 bahasa kepada sekitar 120,000 komputer setiap bulannya. Naskah-naskah khotbah tidak dilindungi hak cipta. Jadi para pengkhotbah boleh menggunakannya tanpa seijin kami. Silahkan klik di sini untuk mengetahui bagaimana Anda dapat memberikan donasi setiap bulan untuk membantu kami dalam pekerjaan besar pemberitaan Injil ke seluruh dunia ini.

Kapanpun Anda menulis pesan untuk Dr. Hymers, selalu sebutkan kepada beliau negara di mana Anda tinggal. Surel Dr. Hymers adalah rlhymersjr@sbcglobal.net. .




MANUSIA KEDAGINGAN DAN ORANG KRISTN SEJATI

THE CARNAL MAN AND THE REAL CHRISTIAN
(Indonesian)

oleh Dr. R. L. Hymers, Jr.
diterjemahkan oleh Dr. Edi Purwanto

Khotbah ini dikhotbahkan di Baptist Tabernacle of Los Angeles
Pada Kebaktian Minggu Malam, 28 Juli 2013

“Sebab mereka yang hidup menurut daging, memikirkan hal-hal yang dari daging; mereka yang hidup menurut Roh, memikirkan hal-hal yang dari Roh. Karena keinginan daging adalah maut, tetapi keinginan Roh adalah hidup dan damai sejahtera. Sebab keinginan daging adalah perseteruan terhadap Allah, karena ia tidak takluk kepada hukum Allah; hal ini memang tidak mungkin baginya. Mereka yang hidup dalam daging, tidak mungkin berkenan kepada Allah. Tetapi kamu tidak hidup dalam daging, melainkan dalam Roh, jika memang Roh Allah diam di dalam kamu. Tetapi jika orang tidak memiliki Roh Kristus, ia bukan milik Kristus” (Roma 8:5-9).


Ayat-ayat di atas mengkontraskan antara orang-orang yang berpikiran kedagingan atau duniawi dengan orang-orang yang berpikiran rohani. Lihatlah ayat enam.

“Karena keinginan daging adalah maut, tetapi keinginan Roh adalah hidup dan damai sejahtera” (Roma 8:6).

Kita harus berhenti di sini dan menyadari bahwa orang-orang yang “berpikiran kedagingan” bukanlah orang-orang Kristen. Kata “kedagingan” adalah terjemahan dari kata Yunani “sarx.” Kata ini berarti “daging.” Maksud “berpikiran kedagingan” berarti berada di bawah kendali kedagingan. Perhatikan bahwa Paulus berkata, “Keinginan daging adalah maut.” Oleh sebab itu gagasan modern bahwa ada “orang-orang Kristen kedagingan” sama sekali tidak benar. Dr. James Montgomery Boice berkata, “Apa yang Paulus sedang bicarakan di sini adalah perbedaan antara orang-orang Kristen dengan orang-orang yang bukan Kristen. Artinya, ia sedang berbicara tentang hanya ada dua macam orang, bukan tiga. Secara khusus ia tidak sedang berbicara tentang bagaimana ‘orang Kristen kedagingan’ seharusnya bergerak naik dari komitmen yang lebih rendah untuk menjadi murid Tuhan yang semakin serius” (James Montgomery Boice, Ph.D., Romans, Volume 2, Baker Books, edisi 2008, hlm. 807).

Dr. Martyn Lloyd-Jones juga membuat ini jelas bahwa Paulus tidak sedang berbicara tentang dua macam orang Kristen dalam ayat-ayat tersebut. Ia berkata, “Adalah suatu interpretasi yang salah dengan mengatakan bahwa ‘mereka yang hidup menuruti daging’ disebut orang-orang Kristen ‘duniawi’… seharusnya mereka bukan orang-orang Kristen sama sekali” (D. Martyn Lloyd-Jones, M.D., Romans: An Exposition of Chapter 8:5-17, The Banner of Truth Trust, edisi 2002, hlm. 3).

Saya yakin bahwa gagasan tentang dua macam orang Kristen (yang satu Kristen duniawi dan yang satu Kristen rohani) datang sebagai hasil langsung dari “decisionisme.” Para “decisionis” muncul dengan ajaran menyimpang dengan meminta agar semua orang “membuat suatu keputusan” namun terus menghidupi kehidupan yang penuh dosa. Para “decisionis” menjelaskan ini dengan mengatakan bahwa mereka adalah “orang-orang Kristen kedagingan” – dan kita perlu melakukan “bimbingan lanjutan” lagi kepada mereka, dan “mengajar mereka” untuk menjadi orang-orang Kristen rohani. Semua itu adalah pengajaran yang benar-benar menyimpang, dan hal tersebut telah banyak merusak gereja-gereja kita. Apa yang disebut “orang Kristen kedagingan” bukan orang Kristen sama sekali – dalam arti sebenarnya dari kata itu! Kita memiliki pecandu narkoba yang mengaku telah menjadi “orang-orang Kristen kedagingan.” Kita memiliki orang-orang yang tidak pernah datang ke gereja namun mengklaim dirinya sebagai “orang-orang Kristen kedagingan.” Di gereja yang pernah saya hadiri ketika berlibur, saya mendengar seorang perempuan memberikan “kesaksian” bahwa ia pernah menjadi seorang tuna susila, melakukan prostitusi, walaupun sudah “diselamatkan” – menurutnya karena waktu itu ia masih menjadi “orang Kristen kedagingan.” Kemudian ia kembali ke gereja dan “mendedikasikan kembali” hidupnya, dan kemudian menjadi orang Kristen “rohani.” Ibu saya bersama saya pada waktu kebaktian itu. Bahkan walaupun pada waktu itu ibu saya baru menjadi orang Kristen, ia dapat melihat bahaya dari pengajaran sesat itu. Ia berkata, “Oh, Robert, mereka tidak seharusnya membiarkan dia berbicara seperti itu di depan semua anak-anak muda ini. Mereka akan berpikir bahwa mereka dapat diselamatkan walaupun masih melakukan hal-hal yang mengerikan seperti itu.” Saya ingat ibu saya, yang walaupun baru diselamatkan beberapa bulan sebelumnya, memiliki perasaan yang lebih masuk akal dari pada pendeta di gereja itu! Ketika wanita “Kristen” tuna susila itu selesai bersaksi, sang pendeta berkata, “Bukankah itu hal yang luar biasa?” Banyak orang dalam jemaat itu menyahut “Amin.” Tidak heran bila banyak dari gereja kita dalam keadaan menyedihkan seperti itu! Tidak! Hanya ada dua macam orang dalam perikop ini – mereka yang “berpikiran kedagingan,” orang-orang yang masih terhilang, dan orang-orang yang “berpikiran rohani,” orang-orang yang telah diselamatkan! Saya ingin para pengkhotbah mau membaca buku tafsir Alkitab yang ditulis oleh Dr. Boice dan Dr. Lloyd-Jones! Itu akan membersihkan doktrin sesat tentang “dua macam orang Kristen” itu. Juga, ketika salah satu dari orang-orang yang disebut “Kristen duniawi” mendedikasikan hidup mereka, itu memeteraikan penghukuman mereka – karena keselamatan tidak dapat diperoleh dengan “rededikasi.” “Kamu harus dilahirkan kembali” (Yohanes 3:7). Ada puluhan ribu orang Baptis yang masih terhilang dan yang lainnya ada dalam kondisi yang menyedihkan. Mereka sering membandingkan dirinya dengan kisah anak yang hilang, mengatakan bahwa ia adalah seorang “Kristen duniawi” yang “merededikasikan” hidupnya kembali. Namun bapa dari anak yang hilang itu menyebut anaknya telah hilang. Bapa itu berkata, “ia telah hilang” (Lukas 15:24). Anak yang hilang adalah gambaran dari orang yang “terhilang” yang beroleh keselamatan, bukan orang yang merededikasikan hidupnya kembali! Sekarang arahkan pada ayat 6. Mari kita berdiri dan membacanya dengan lantang.

“Karena keinginan daging adalah maut, tetapi keinginan Roh adalah hidup dan damai sejahtera” (Roma 8:6).

Anda dipersilahkan duduk kembali. Di sini ada dua macam orang yang dengan jelas diuraikan. Roma 8:6 membuat ini jelas. Anda adalah seorang yang berpikiran kedagingan atau duniawi dan terhilang, atau orang yang berpikiran rohani dan telah diselamatkan. Dan kita akan melihat kedua macam orang tersebut.

I. Pertama, keinginan daging.

Sebagaimana saya telah katakan, kata “daging” di sini berasal dari kata Yunani “sarx” – yang berarti “daging.” Orang yang “berpikiran kedagingan” berarti bahwa pikiran mereka “diatur oleh daging.” Orang yang pikirannya diatur oleh daging ada dalam posisi yang sangat berbahaya.

Siapakah mereka itu? Ayat 5 mengatakan, “mereka yang hidup menurut daging, memikirkan hal-hal yang dari daging…” New King James menerjemahkan ini dengan, “Orang-orang yang hidup menurut daging memikirkan hal-hal yang dari daging….” Ke situlah pikiran mereka diarahkan – “kepada hal-hal yang dari daging.” Dalam I Yohanes 2:15-16, kita diberi suatu gambaran tentang apa maksudnya memiliki pikiran yang diarahkan pada “hal-hal yang dari daging.” Ayat-ayat tersebut mengatakan,

“Janganlah kamu mengasihi dunia dan apa yang ada di dalamnya. Jikalau orang mengasihi dunia, maka kasih akan Bapa tidak ada di dalam orang itu. Sebab semua yang ada di dalam dunia, yaitu keinginan daging dan keinginan mata serta keangkuhan hidup, bukanlah berasal dari Bapa, melainkan dari dunia” (I Yohanes 2:15-16).

Keinginan daging. Keinginan mata. Kesombongan hidup. Semua hal itu yang menjadi fokus dari orang-orang yang berpikiran kedagingan. John Bunyan menyebut orang-orang yang berfokus pada hal-hal tersebut sebagai orang-orang yang “berpikiran duniawi.” Itu adalah nama lain dari “berpikiran kedagingan.” Bunyan menyebutnya “berpikiran duniawi. Dr. Lloyd-Jones menjelaskan apa yang dimaksud dengan berpikiran kedagingan. Dia berkata,

Itu berarti hanya sementara; itu tidak ada hubungannya dengan kekekalan. Referensinya adalah hanya untuk hidup di dunia ini saja, untuk hidup yang dibatasi oleh tubuh dan berbagai kualitas dan atribut dari pikiran kedagingan… untuk “memikirkan hal-hal dari kedagingan” termasuk kepentingan-kepentingan politis tanpa Allah, kepentingan-kepentingan sosial tanpa Allah, kepentingan-kepentingan budaya tanpa Allah. Itu adalah apa arti dari ekspresi itu. Paulus dalam pemikiran manusianya yang tertinggi, filsafatnya, seninya, budayanya, musiknya, itu tidak akan pernah melampaui kedagingan. Allah berada di luar itu semua, Ia dikecualikan… mereka dapat menulis dengan hebat tentang membentuk semacam Utopia, mereka dapat menghasilkan karya seni dan literatur dan musik; namun tidak ada jiwa di sana, tidak ada Allah di sana, tidak ada Roh di sana. Itu semua “menurut daging” (Lloyd-Jones, ibid., hlm. 6).

Anak-anak muda yang “menjadi” penggila musik rap adalah orang-orang berpikiran kedagingan. Orang-orang yang “menjadi” modern, mengenakan pakaian serba terbuka adalah orang-orang yang berpikiran kedagingan. Orang-orang yang “menjadi” penggila video games seperti “World of Warcraft,” dan video games kekerasan lainnya, dan sebagainya, adalah orang-orang yang berpikiran duniawi. Orang Kristen yang “berpikiran rohani” tidak akan pernah menghabiskan berjam-jam untuk permainan sampah tersebut! Jika Anda melakukannya, tidak heran bila Anda belum beroleh keselamatan! Itu termasuk “Animasi,” kartun setan dari Jepang, dan pornografi. Orang-orang yang “menjadi” penggila semua ini adalah orang-orang yang berpikiran kedagingan. Anak-anak muda yang “menjadi” penggoda, suka bercumbu-cumbuan, dan aktivitas serupa lainnya adalah orang-orang yang berpikiran kedagingan. Orang-orang yang tidak suka membaca Alkitab, dan tidak berdoa adalah orang-orang yang berpikiran kedagingan juga!

Sekarang, perhatikanlah bahaya dari “berpikiran kedagingan.” Itu ada dalam ayat 6, “Karena keinginan daging adalah maut.” Kematian! Itu adalah apa yang Anda dapatkan dari keinginan daging. Dr. Lloyd-Jones berkata seharusnya itu diterjemahkan, “Untuk memiliki pikiran daging adalah kematian” (ibid., hlm. 7). Paulus pernah berkata bahwa orang-orang “memikirkan hal-hal yang dari daging” bukanlah orang Kristen. Selanjutnya ia lebih jauh berkata bahwa keinginan daging adalah “maut.” Orang-orang yang memfokuskan pikiran mereka pada hal-hal duniawi adalah maut! Pernyataan bahwa “keinginan daging adalah maut” berarti bahwa orang kedagingan berada dalam kedaan mati secara rohani. Dalam Efesus 2:1, ia berbicara tentang mereka sebagai orang-orang yang “mati di dalam pelanggaran dan dosa.” Lagi dalam Efesus 2:5, ia berbicara tentang mereka sebagai orang-orang yang “mati di dalam dosa.” Orang seperti itu tidak dapat memahami bagaimana diselamatkan,

“Tetapi manusia duniawi tidak menerima apa yang berasal dari Roh Allah, karena hal itu baginya adalah suatu kebodohan; dan ia tidak dapat memahaminya, sebab hal itu hanya dapat dinilai secara rohani” (I Korintus 2:14).

Anda dapat berkhotbah dan mengajar sampai wajah Anda membiru namun mereka tidak akan memahami kebenaran Injil yang paling sederhana. Mengapa? “Sebab hal itu hanya dapat dinilai secara rohani.” Dan seorang duniawi, yang telah mati di dalam dosa, tidak dapat memahami bahkan kebenaran-kebenaran yang sangat sederhana! “Mereka tidak dapat memahaminya, sebab hal itu hanya dapat dinilai secara rohani” – ia adalah orang yang berpikiran kedagingan, dan oleh sebab itu tidak dapat menerima kebenaran-kebenaran itu! Ini adalah alasan utama mengapa kita telah berulang-ulang memberitakan Injil, dan orang-orang itu dengan pikiran duniawi mereka tidak dapat “memahaminya.” Saya pernah melihat orang-orang yang masuk ke dalam ruang pemeriksaan selama berbulan-bulan tanpa beroleh keselamatan. Mengapa? Karena “keinginan daging adalah maut” (Roma 8:6).

Di sini ada sebuah ilustrasi yang diberikan oleh Dr. Lloyd-Jones. Banyak dari antara Anda pernah menyaksikan film injili yang berjudul Amazing Grace ketika kami memutarnya di sini di gereja ini. Itu adalah kisah tentang William Wilberforce (1759-1833) yang pernah menjadi pemimpin untuk penghapusan perbudakan di Inggris Raya. William Pitt the Younger (1759-1806) adalah seorang Perdana Menteri pada waktu itu. Mereka adalah teman dekat, namun Wilberforce bertobat, sementara William Pitt hanya pengunjung gereja sebagai formalitas saja, ia pergi ke gereja namun tidak memiliki ketertarikan untuk dipertobatkan. Wilberforce sangat prihatin dengan Perdana Menteri muda yang jiwanya masih terhilang itu, yaitu Pitt. Akhirnya Wilberforce membujuk Pitt untuk pergi bersamanya menghadiri kebaktian dan mendengarkan seorang pengkhotbah penginjilan yang terkenal yang bernama Richard Cecil. Akhirnya Pitt setuju untuk pergi dengan Wilberforce untuk mendengar pengkhotbah itu. Cecil berkhotbah dengan sangat baik sehingga Wilberforce merasa terangkat ke Sorga dengan khotbah itu. Namun kemudian Pitt, Perdana Menteri itu, berkata kepadanya, “Kamu tahu, Wilberforce, aku tidak mengerti sedikitpun tentang apa yang orang ini sedang bicarakan.” Wilberforce sangat bersukacita mendengar khotbah itu, namun Pitt dibuat bosan oleh khotbah itu. Ia tidak dapat memahaminya. Dr. Lloyd-Jones berkata, “Richard Cecil mungkin seperti sedang berkhotbah kepada seorang yang sudah mati. Orang mati tidak dapat menghargai hal-hal tersebut, demikian juga halnya dengan William Pitt. Ia sendiri mengakuinya… Ada orang-orang yang seperti itu. Mereka datang ke tempat ibadah, mereka mendengarkan hal-hal yang [menyenangkan] hati orang-orang percaya, namun mereka tidak melihat apa-apa di dalamnya… Itu karena mereka tidak hidup untuk hal-hal rohani. Mereka mati, mati terhadap Allah, mati terhadap Tuhan Yesus Kristus, mati terhadap dunia rohani dan semua realitas rohani, mati terhadap jiwa dan roh mereka sendiri dan mati terhadap kekekalan dan kepentingan-kepentingan kekal mereka. Mereka tidak pernah memikirkan semua itu sama sekali. Itu adalah masalah mereka. Itu adalah apa yang Rasul katakan tentang mereka. Keinginan daging ini menjauhkan mereka dari kehidupan Allah… jika ia mati dalam kondisi itu ia akan terus terpisah dari kehidupan Allah untuk selama-lamanya. Tidak ada hal yang lebih mengerikan dari hal tersebut. Itulah artinya mati secara rohani” (Lloyd-Jones, ibid., hlm. 10-11).

“Karena keinginan daging adalah maut, tetapi keinginan Roh adalah hidup dan damai sejahtera” (Roma 8:6).

II. Kedua, keinginan Roh.

Kita harus menyingkirkan gagasan tentang orang-orang Kristen “kedagingan.” Rasul sedang mengkontraskan orang non-Kristen dengan orang Kristen sejati. Itu adalah apa yang sedang Paulus bicarakan dalam ayat-ayat tersebut. “Tetapi keinginan Roh adalah hidup dan damai sejahtera” (Romans 8:6b). Kemudian Paulus berkata,

“Tetapi kamu tidak hidup dalam daging, melainkan dalam Roh, jika memang Roh Allah diam di dalam kamu. Tetapi jika orang tidak memiliki Roh Kristus, ia bukan milik Kristus” (Roma 8:9).

Jika seseorang tidak memiliki Roh Kudus di dalam dirinya, orang itu bukan orang Kristen. Perbedaanya adalah antara orang-orang yang hidup “menurut daging” dan orang-orang yang hidup “menurut Roh,” antara orang-orang yang masih terhilang dan orang-orang yang telah diselamatkan.

Ketika Anda bertobat, Anda tidak lagi hidup “menurut daging.” Pada saat pertobatan Anda secara tiba-tiba hidup “menurut Roh.” Pada saat itu, Anda dilahirkan kembali. Dan Roma 8:9 mengakhiri dengan perkataan ini: “Tetapi jika orang tidak memiliki Roh Kristus, ia bukan milik Kristus.” Jika seseorang tidak memiliki Roh Kristus, ia bukan milik Kristus.

Sekarang, Anda tidak harus kuwatir tentang bagaimana itu terjadi. Pada saat Anda bertobat dan percaya Yesus, “Roh Kistus” (Roh Kudus) masuk ke dalam hati Anda dan menyatukan Anda dengan Tuhan Yesus Kristus. Itulah sebabnya seorang bodoh berkata, “Bagaimana saya datang kepada Kristus?” Itu bukan sesuatu yang Anda lakukan sama sekali. Itu adalah Roh Kudus yang menginsafkan Anda akan dosa. Ketika itu terjadi Anda akan tersiksa oleh cara hidup lama Anda yang menuruti “keinginan daging.” Seluruh keinginan dan cara hidup kedagingan Anda menjadi menjijikkan bagi Anda. Kemudian, ketika Anda percaya Kristus, Roh Kudus menyatukan Anda dengan Yesus. Itu jelas. Sekarang saya percaya Yesus!” Itu yang telah terjadi ketika Roh Kudus menyatukan Anda dengan Yesus. Itu adalah perjumpaan yang ilahi dan manusiawi dengan Kristus yang telah bangkit! Hanya Roh Kudus yang dapat melakukan itu untuk Anda.

Dr. Cagan pernah menolak Kristus selama dua tahun. Hingga akhirnya, pada suatu malam, ia berkata, “Yesus segera tersedia bagiku. Dalam beberapa detik kemudian, saya datang kepada-Nya.” Pada saat itu ia diselamatkan. Perjumpaan saya sendiri dengan Kristus terjadi menjelang akhir sebuah khotbah di Biola College pada bulan September, 1961. Yang dapat saya katakan tentang itu hanyalah bahwa Yesus ada di sana, dan saya percaya kepada Dia. Hanya itu! Sekarang saya tahu bahwa Roh Kudus yang telah melakukan semua itu di dalam saya dan bagi saya. Namun pada saat itu saya mengalami Kristus yang hidup. Kemudian semua berkat Kristus menjadi milik saya. Darah-Nya menyucikan dosa-dosa saya! Ia memberikan hidup yang kekal kepada saya! Saya dilahirbarukan!

Kami tidak harus membahas ini lebih rinci, atau Anda akan mencoba untuk meniru apa yang telah terjadi pada Dr. Cagan dan saya. Jangan lakukan itu! Cukup lihatlah kematian Anda, kehidupan duniawi Anda. Menjadi jijik dengan itu semua. Berpaling dari kehidupan duniawi Anda kepada Yesus. Ia akan menyelamatkan Anda. Ia akan mengampuni dosa-dosa Anda. Ia akan memberikan kehidupan kekal kepada Anda. Anda akan dilahirbarukan!

Salah satu dari antara anak-anak muda kita menulis sebuah catatan untuk saya dengan mengatakan, “Tolong doakan agar saudara saya akan melihat bahwa dunia tidak memiliki apapun untuk diberikan kepadanya.” Itu adalah dimana pertobatan mulai, yaitu dengan melihat bahwa dunia tidak memiliki apa-apa untuk diberikan kepada Anda. Itu adalah dimana pertobatan itu mulai, ketika Anda merasa “keinginan daging adalah maut.” Kemudian berpaling kepada Yesus dan Anda akan tahu bahwa “keinginan Roh adalah hidup dan damai sejahtera” (Roma 8:6).

Saya berharap memiliki kesaksian untuk disampaikan. Namun mungkin lebih baik saya tidak melakukannya. Calvin tidak pernah memberi kesaksiannya, saya menduga, karena ia takut bila ada seseorang yang akan mencoba untuk menirunya. Saya tidak dapat memberikan kesaksian saya sefasih Spurgeon. Namun apa yang ia rasakan saya rasakan juga ketika Yesus menyelamatkan saya dari dosa. Spurgeon, ketika masih berumur lima belas tahun, berkata,

      Tidak pernah ada sesuatu yang begitu benar bagi saya dengan memandang seseorang dengan tangan berlumuran darah, dan kepala yang bermahkotakan duri. Keluarga, teman, kesehatan, kekayaan, kenyamanan – semua kemilauan itu hilang pada hari itu juga ketika Dia nampak… Ia adalah satu-satunya Tuhan dan pemberi kebahagiaan terbaik dalam hidup, satu-satunya sumber mata air yang mengalirkan kehidupan kekal. Ketika saya melihat Yesus di kayu Salib-Nya di hadapanku, dan ketika aku [memikirkan] penderitaan dan kematian-Nya, [aku berpikir] aku melihat Dia melemparkan pandangan penuh kasih kepadaku; dan kemudian aku memandang Dia, dan berseru –

         Yesus, kekasih jiwaku,
         Ijinkanku lari ke dalam pelukan-Mu.

Ia berkata “datanglah” dan aku berlari kepada Dia; dan ketika Ia mengijinkanku melakukannya, aku heran di mana bebanku telah pergi. Segala beban itu telah terlepas! Di sana, ke dalam kubur itu, beban menggelinding…. “Aku menemukan Dia,” aku, [sebagai anak remaja] menemukan Tuhan dari kemuliaan; aku, sebagai budak dosa, menemukan yang Penebus yang agung; aku, sebagai anak kegelapan, menemukan Juruselamatku dan Allahku (C. H. Spurgeon, Conversion: The Great Change, Pilgrim Publications, n.d., hlm. 22).

Betapa kami berdoa kiranya Anda mengalami sedikit sukacita yang dirasakan Spurgeon ketika masih remaja pada pagi yang dingin di bulan Januari tahun 1850 itu! Dalam waktu kurang dari lima tahun Spurgeon, “pengkhotbah kecil” itu, telah berbicara kepada ribuan orang di London! Kiranya Anda percaya kepada Kristus malam ini. Yesus yang sekarang masih sama dengan yang kemarin. Jika Anda percaya Dia, Ia akan mengampuni semua dosa Anda dan menyucikannya dengan Darah-Nya yang mahal. Amin.

Maukah Anda berbicara dengan kami tentang bagaimana diselamatkan, tentang bagaimana menjadi orang Kristen sejati? Jika demikian, silahkan tinggalkan tempat duduk Anda sekarang dan melangkah ke belakang auditorium ini. Dr. Cagan akan membawa Anda ke tempat yang tenang untuk berdoa. Dr. Chan, silahkan maju ke depan dan berdoa bagi mereka yang telah berespon. Amin.

(AKHIR KHOTBAH)
Anda dapat membaca khotbah Dr Hymers setiap minggu di Internet
di www.realconversion.com. Klik di “Khotbah Indonesia.”

Anda dapat mengirim email kepada Dr. Hymers dalam bahasa Inggris ke
rlhymersjr@sbcglobal.net (Click Here) – atau Anda juga boleh mengirim surat kepadanya
ke P.O. Box 15308, Los Angeles, CA 90015. Atau telepon beliau di (818)352-0452.

Pembacaan Alkitab Sebelum Khotbah oleh Mr. Abel Prudhomme: Roma 8:5-9.
Persembahan Pujian Sebelum Khotbah oleh Mr. Benjamin Kincaid Griffith:
“How Helpless Guilty Nature Lies” (oleh Anne Steele, 1717-1778;
untuk lagu “O Set Ye Open Unto Me”).


GARIS BESAR KHOTBAH

MANUSIA DUNIAWI DAN ORANG KRISTN SEJATI

THE CARNAL MAN AND THE REAL CHRISTIAN

oleh Dr. R. L. Hymers, Jr.

“Sebab mereka yang hidup menurut daging, memikirkan hal-hal yang dari daging; mereka yang hidup menurut Roh, memikirkan hal-hal yang dari Roh. Karena keinginan daging adalah maut, tetapi keinginan Roh adalah hidup dan damai sejahtera. Sebab keinginan daging adalah perseteruan terhadap Allah, karena ia tidak takluk kepada hukum Allah; hal ini memang tidak mungkin baginya. Mereka yang hidup dalam daging, tidak mungkin berkenan kepada Allah. Tetapi kamu tidak hidup dalam daging, melainkan dalam Roh, jika memang Roh Allah diam di dalam kamu. Tetapi jika orang tidak memiliki Roh Kristus, ia bukan milik Kristus” (Roma 8:5-9).

(Yohanes 3:7; Lukas 15:24; Roma 8:6)

I.   Pertama, keinginan daging, I Yohanes 2:15-16; Efesus 2:1, 5;
I Korintus 2:14; Roma 8:6; Yohanes 3:7.

II.  Kedua, keinginan Roh, Roma 8:6, 9.