Print Sermon

Tujuan dari situs ini adalah untuk menyediakan manuskrip dan video khotbah gratis kepada para pendeta dan misionaris di seluruh dunia, terutama Dunia Ketiga, di mana hanya ada sedikit sekolah seminari teologi atau sekolah Alkitab.

Naskah-naskah khotbah dan video ini diakses oleh sekitar 1,500,000 komputer di lebih dari 221 negara setiap tahunnya di www.sermonsfortheworld.com. Ratusan orang lainnya menyaksikan video di YouTube, tetapi mereka akan segera meninggalkan YouTube dan mengunjungi langsung ke website kami. Naskah-naskah khotbah ini disajikan dalam 46 bahasa kepada sekitar 120,000 komputer setiap bulannya. Naskah-naskah khotbah tidak dilindungi hak cipta. Jadi para pengkhotbah boleh menggunakannya tanpa seijin kami. Silahkan klik di sini untuk mengetahui bagaimana Anda dapat memberikan donasi setiap bulan untuk membantu kami dalam pekerjaan besar pemberitaan Injil ke seluruh dunia ini.

Kapanpun Anda menulis pesan untuk Dr. Hymers, selalu sebutkan kepada beliau negara di mana Anda tinggal. Surel Dr. Hymers adalah rlhymersjr@sbcglobal.net. .




 

NILAI JIWA ANDA

THE VALUE OF YOUR SOUL
(Indonesian)

oleh Dr. R. L. Hymers, Jr.
diterjemahkan oleh Dr. Edi Purwanto

Khotbah ini dikhotbahkan di Baptist Tabernacle of Los Angeles
Pada Kebaktian Minggu Malam, 9 Juni 2013

“Apa gunanya seorang memperoleh seluruh dunia, tetapi ia kehilangan nyawanya. Karena apakah yang dapat diberikannya sebagai ganti nyawanya?” (Markus 8:36-37).


Jiwa Anda lebih berharga dari apapun di dunia ini. Kita biasa berkata bahwa jiwa kita lebih berharga dari semua emas di Fort Knox. Namun tak seorangpun pernah diizinkan untuk melihat emas di sana selama banyak dekade. Orang terakhir yang mencoba untuk melihatnya adalah Presiden Reagen. Namun pejabat berwenang yang menjaga Fort Knox tidak mengijinkan Presiden Reagan untuk masuk dan melihatnya. Banyak orang berpikir bahwa mungkin tidak ada banyak emas lagi di sana sekarang. Yang lain berkata bahwa emas-emas itu telah disia-siakan oleh Fed. Jika emas-emas itu lenyap dan telah digunakan untuk tujuan-tujuan lain, saya tidak akan terkejut. Pada suatu waktu ada miliaran dollar uang emas murni di sana, emas batangan yang nilainya melampaui bayangan. Namun jiwa Anda lebih berharga dari semua itu.

Saya bersama dengan keluarga saya pernah berada di Menara London. Kami menyaksikan mahkota permata yang memiliki nilai tinggi. Istri saya dan saya masuk ke Vatican di Roma. Di Vatican kami melihat kekayaan yang luar biasa besarnya yang dimiliki oleh Gereja Katolik – berlian-berlian dan zamrud, dan permata-permata berharga lainnya. Kami melihat langit-langit dari Gereja St. John Lateran di Roma. Langit-langit luas yang dibalut dengan berton-ton emas yang diambil dari orang-orang Indian dari Mexico dan Amerika Tengah oleh Gereja Katolik. Namun jiwa Anda lebih berharga dari mahkota permata, semua harta kekayaan Paus, dan semua emas di langit-langit gereja itu. Jiwa Anda lebih berharga dari semua itu – dan semua emas yang pernah tersimpan di Fort Knox! Jiwa Anda lebih berharga dari gabungan semua itu! Yesus berkata, “Apa gunanya seorang memperoleh seluruh dunia, tetapi ia kehilangan nyawanya? Atau apakah yang dapat diberikannya sebagai ganti nyawanya?”

George Beverly Shea meninggal dunia beberapa minggu yang lalu di usia 104 tahun. Guinness Book of Records mengatakan bahwa ia telah bernyanyi lebih banyak dari siapapun di dunia ini. Namun lagunya yang paling terkenal, untuk itu ia menulis musik, memiliki pesan sederhana:

Ku memilih Yesus lebih dari perak atau emas,
   Ku mengasihi Dia lebih deri kekayaan sebesar apapun;
Ku memilih Yesus lebih dari apapun
   Yang ada di dunia hari ini.
Ku tak mau jadi raja dunia,
   Di bawah kuasa dosa.
Ku memilih Yesus lebih dari apapun
   Yang ada di dunia hari ini.
(“I’d Rather Have Jesus,” syair oleh Rhea F. Miller, 1922;
     musik oleh George Beverly Shea, 1909-2013).

Saya pikir ia benar sekali, “Apa gunanya seorang memperoleh seluruh dunia, tetapi ia kehilangan nyawanya? Atau apakah yang dapat diberikannya sebagai ganti nyawanya?” (Mark 8:36-37).

I. Pertama, pikirkan tentang nilai jiwa Anda mengingat akan siksaan-siksaan Neraka.

Banyak pengkhotbah hari ini takut berbicara tentang Neraka. Bukan semua dari mereka adalah orang-orang liberal! Orang-orang liberal seperti Henry Sloane Coffin dan Harry Emerson Fosdick pernah berbicara secara terbuka menentang keberadaan Neraka. Mereka berkata tidak ada tempat seperti itu. Sekarang mereka . sekarang mereka sendiri berada di Neraka.

Namun banyak orang evangelical modern tidak mengaku bahwa mereka sama dengan tokoh-tokoh liberal tersebut! Orang-orang evangelical modern tidak berkata bahwa Neraka itu tidak ada. Mereka hanya tidak menekankannya sama sekali. Dr. John Blanchard pernah menulis buku yang berjudul, Whatever Happened to Hell? (Evangelical Press, 2003). Ia menekankan bahwa sangat sedikit orang evangelical yang pernah menekankan tentang Neraka dalam khotbahnya hari ini – dan hampir tak satupun di antara mereka yang mengkhotbahkan satu khotbah penuh tentang Neraka. Itu bukan berarti tidak ada Neraka. Itu hanya berarti bahwa para pengkhotbah ini terlalu duniawi, dan pengecut dan takut untuk memperingatkan orang-orang berdosa tentang Neraka. Namun Dr. John R. Rice berkata,

Tidak ada pengkhotbah Alkitab yang tidak berpikir pentingnya menyampaikan kata Neraka. Seorang pengkhotbah yang tidak mengkhotbahkan Neraka dan apa yang Alkitab katakan tentang itu, ia tidak berkhotbah seperti Yesus dan tidak jujur dengan jemaatnya… dan orang-orang berdosa yang mendengarnya. Ingatlah akan siksaan Neraka, betapa berharganya jiwa itu? (John R. Rice, D.D., The Scarlet Sin and Other Revival Sermons, Sword of the Lord Publishers, edisi 1979, hlm. 110).

Yesus berbicara tentang Neraka berulangkali. Ia berkata, “Siapa yang berkata: Jahil! harus diserahkan ke dalam neraka yang menyala-nyala” (Matius 5:22).

Yesus berkata, “Janganlah kamu takut kepada mereka yang dapat membunuh tubuh, tetapi… takutlah terutama kepada Dia yang berkuasa membinasakan baik jiwa maupun tubuh di dalam neraka” (Matius 10:28).

Yesus berkata, “Demikianlah juga pada akhir zaman: Malaikat-malaikat akan datang memisahkan orang jahat dari orang benar, lalu mencampakkan orang jahat ke dalam dapur api; di sanalah akan terdapat ratapan dan kertakan gigi” (Matius 13:49-50).

Yesus berkata, “Dan Ia akan berkata juga kepada mereka yang di sebelah kiri-Nya: Enyahlah dari hadapan-Ku, hai kamu orang-orang terkutuk, enyahlah ke dalam api yang kekal” (Matius 25:41).

Dan lagi, Yesus berkata, “Dan mereka ini akan masuk ke tempat siksaan yang kekal, tetapi orang benar ke dalam hidup yang kekal” (Matius 25:46).

Semua perkataan Kristus tentang Neraka ini diambil dari Injil Matius. Perkataan-perkataan tersebut datang dari mulut Kristus sendiri. Ini menunjukkan betapa seringnya Tuhan Yesus Kristus mengkhotbahkan Neraka!

Seorang wanita Tionghoa yang suaminya adalah seorang pendeta mengejek saya karena saya berkhotbah tentang Neraka kepada anak-anak muda di kelas Sekolah Minggu saya, dan dalam pelayanan penginjilan, di First Chinese Baptist Church. Ia mengejek saya di depan banyak orang di depan gembala saya, pada waktu perayaan ulang tahun Dr. Timothy Lin yang kesembilan puluh. Saya tidak berkata apa-apa. Namun saya tahu dari cara dia bicara bahwa suaminya tidak pernah berkhotbah tentang Neraka di gerejanya sendiri. Namun ejekannya itu tidak mengubah pikiran saya sama sekali. Ketika saya melihat sekeliling ruang jamuan itu, saya melihat banyak anak-anak muda Kristen yang pernah menjadi murid saya beberapa tahun sebelumnya! Yesus berkata, “Hikmat dibenarkan oleh anak-anaknya” - KJV (Matius 11:19). Anak-anak muda yang pernah mendengar saya berkhotbah tentang neraka bertobat dan menjadi orang-orang Kristen yang kuat. Dr. John R. Rice berkata,

Saya ingat betapa anehnya tampak bagi saya ketika saya menjadi pendeta di sebuah gereja, bahwa banyak pendeta dan gereja-gereja berpikir bahwa saya seorang ekstrimis, namun mereka menyukai orang-orang Kristen yang saya bentuk dan hasilkan melalui khotbah saya… [Kami] nampak sangat radikal bagi banyak pendeta dan pemimpin gereja di sekeliling kami. Namun kami menemukan bahwa mereka menilai tinggi setiap anggota gereja yang mereka peroleh dari gereja kami…. Dunia menyukai petobat-petobat kita, walaupun tidak menyukai pengkhotbahnya! (John R. Rice, D.D., What It Costs To Be a Good Christian, Sword of the Lord Publishers, 1952, hlm. 41).

Saya ingat seorang pendeta yang sangat kritis terhadap saya – menyebut saya sebagai seorang dikatator dan pengajar palsu! Ia telah melakukan usaha sekuat tenaganya untuk meracuni anggota jemaat kami dan membawa mereka masuk ke gerejanya. Ia menerima anggota kami dengan senang sekali, dan menjadikan mereka anggota gerejanya dengan tanpa menanyakan apapun. Ia memberikan beberapa dari antara mereka pekerjaan di gerejanya saat itu juga. Ia bahkan membujuk seorang wanita muda yang ia dapatkan dari gereja kita untuk menikah dengan salah satu pemudanya. Seperti yang Dr. Rice katakan, “[Kami] nampak sangat radikal bagi banyak pendeta dan pemimpin gereja di sekeliling kami. Namun kami menemukan bahwa mereka menilai tinggi setiap anggota gereja yang mereka peroleh dari gereja kami.” Bagi saya, para pengkhotbah seperti itu tidak lain selain para nabi palsu, orang-orang munafik dan “para pencuri domba.” Mereka harus “mendapatkan” anggota dari gereja lain karena terlalu malas atau penuh dosa untuk memenangkan dan memuridkan para petobat baru hasil pelayanan mereka sendiri!

Para pendeta jahat seperti itu tidak akan pernah membuat saya melunakkan khotbah-khotbah saya dan berhenti memberitahu orang-orang untuk menghindar dari siksaan neraka kekal. Pikirkanlah tentang siksaan-siksaan Neraka, sebesar apa nilai jiwa Anda?

II. Kedua, pikirkan nilai jiwa Anda dengan mengingat pengorbanan Kristus di kayu Salib.

Saya sering terkejut ketika saya mendengarkan para pengkhotbah modern memberikan sebuah “undangan” tanpa pernah menekankan pengorbanan Kristus di kayu Salib. Saya berbicara dengan dua orang pemimpin konservatif belakangan ini. Kedua orang itu menegur saya karena mengkritik Joel Osteen. Keduanya berkata, “Ia mengkhotbahkan Injil setiap Minggu.” Saya membiarkan itu berlalu dari pada berdebat. Saya telah menyaksikan beberapa DVD Mr. Osteen yang sedang berkhotbah. Saya pernah mendengar doa yang ia minta untuk dipanjatkan oleh orang-orang yang mendengarnya di akhir setiap khotbahnya. Itu adalah versi yang sangat lemah dari apa yang disebut “doa orang berdosa.” Dan tidak ada satu kata Injil pun di dalamnya – tidak ada satu kata dari Injil! Ia meminta mereka mengundang Yesus masuk ke dalam hati mereka, dan kemudian berkata, “Kami percaya ketika Anda menaikan doa itu Anda dilahirbarukan.” Ia berpikir mereka dapat dilahirbarukan dengan mengucapkan beberapa kata dalam doa undangan. Itu keselamatan yang murni oleh usaha – keselamatan dengan mengucapkan beberapa kata. Hanya mengucapkan “kata-kata magis” dan Anda dilahirbarukan! Itu adalah magis, Anda tahu. Gagasan bahwa Anda dapat memanipulasi Allah untuk melakukan sesuatu dengan mengucapkan beberapa kata doa undangan adalah murnis magis. Itu adalah bentuk dari “sihir putuh” (“white magic”) yang sama demoniknya dengan “sihir hitam” (“black magic”).

Namun yang paling mengejutkan saya adalah kenyataan bahwa dua pemimpin evangelikal terkemuka di atas bahkan tidak menyadari bahwa Osteen tidak pernah menekankan Injil! Ia tidak mengatakan satu katapun tentang Yesus yang mati di kayu salib untuk menebus dosa-dosa kita, yang adalah poin pertama dari Injil! (I Korintus 15:1-4). Bagaimana seseorang dapat diselamatkan tanpa mendengar dan percaya bahwa “Kristus telah mati bagi dosa-dosa kita menurut Kitab Suci”? Itu benar-benar adalah Injil tanpa Kristus, dengan tanpa Darah penebusan, dan tanpa penekanan tentang kebangkitan Kristus!

Saya tidak harus terkejut bila dua tokoh evangelikal di atas telah tertipu oleh Joel Osteen. Ini adalah masalah besar hari ini sehingga Dr. Michael Horton menulis buku yang keras tentang hal itu dengan judul Christless Christianity (Kekristenan Tanpa Kristus) (Baker Books, 2008). Ia memberikan beberapa kutipan dari Mr. Osteen dalam buku itu. Dr. John R. Rice bertanya, “Bukankah ini aneh bahwa… para anggota jemaat, para diaken, para penatua, para pelayan dan para guru sekolah Minggu [dan para pendeta] memiliki hati yang begitu dingin dan tak tergerakkan? Bukankah ini aneh kita tidak membersihkan kaki kita dengan emosi dan kesedihan dan rasa malu dan kasih ketika kita mengingat apa yang pernah terjadi di Kalvari? Oh, kita telah menjadi begitu terbiasa dengan kematian Kristus!” (Rice, ibid., p. 116). Dr. J. Gresham Machen berkata, “Allah mengutus kita para hamba-Nya yang…. akan menjadi api bersama Salib itu” (J. Gresham Machen, Ph.D., Christianity and Liberalism, Eerdmans Publishing Company, edisi 1990, hlm. 176).

Itu membuat saya bergidik untuk memikirkan tentang para pemimpin gereja yang tidak pernah mengkhotbah khotbah penuh tentang penyaliban Kristus. Bagaimana mungkin “para pemimpin” seperti itu dirinya sendiri telah diselamatkan? Oh, suatu penghakiman agung akan datang atas gereja-gereja kita. Saya heran berapa banyak dari antara para pengkhotbah “tanpa Kristus” ini yang akan berada di Neraka? Saya bergidik ketika saya memilikirkan tentang para pemimpin yang seperti itu berseru, “Tuhan, Tuhan, bukankah kami [berkhotbah dan mengajar dan bersaksi] demi nama-Mu?” Kemudian Kristus akan bertaka kepada mereka, “Enyahlah dari pada-Ku, kamu sekalian pembuat kejahatan!” (Matius 7:22, 23). Saya berharap bahwa Anda tidak akan menjadi salah satu dari antara orang-orang evangelikal “tanpa Kristus” itu! Saya berharap Anda akan diselamatkan oleh pengorbanan Kristus di kayu Salib! Tidak ada yang menunjukkan betapa berharganya nilai jiwa Anda yang lebih jelas dari pada kematian Kristus yang begitu mengerikan demi penebusan di kayu Salib untuk menebus dosa Anda! Rasul Paulus berkata,

“Tetapi aku sekali-kali tidak mau bermegah, selain dalam salib Tuhan kita Yesus Kristus” (Galatia 6:14).

Oh, betapa saya ingin Anda mau melihat betapa berharganya jiwa Anda bagi Allah! Kristus meninggalkan Sorga untuk menyelamatkan jiwa Anda. Kristus berpeluhkan titik-titik Darah, pada tengah malam di Getsemani. Kristus ditinju wajah-Nya. Ia ditendang dan diludahi ketika Ia memikul salib-Nya ke bukit Kalvari. Mereka memakukan tangan dan kaki-Nya di kayu salib. Matahari terik di atas kepala-Nya. Ia berseru, “Aku haus.” Matahari menutupi wajahnya dan bumi menjadi gelap. Lagi, Yesus berseru, “Allah-Ku, Allah-Ku, mengapa Engkau meninggalkan aku?” ia mati di sana sendirian – benar-benar sendirian, untuk membayar penuh dosa Anda dan saya. Alkitab berkata, “Kristus telah mati karena dosa-dosa kita, sesuai dengan Kitab Suci” (I Korintus 15:3).

Dan itu bukan orang biasa yang menderita dan mencurahkan darah serta mati di kayu salib! Oh, tidak! Itu adalah Tuhan Yesus Kristus, Pribadi Kedua dari Trinitas Suci, Allah yang menjelma. Allah Anak mati di kayu Salib untuk menyelamatkan jiwa Anda. Pengorbanan Kristus di kayu Salib menunjukkan nilai dari jiwa Anda. Saya memohon kepada Allah kiranya setiap pengkhotbah dapat melihat nilai dari jiwa-jiwa di gerejanya sama seperti Kristus melihat nilai mereka ketika Ia tergantung di kayu salib! Saya ingin kiranya Anda dapat melihat nilai dari jiwa Anda sendiri, mengingat pengorbanan Kristus untuk menyelamatkannya di kayu Salib!

“Apa gunanya seorang memperoleh seluruh dunia, tetapi ia kehilangan nyawanya. Karena apakah yang dapat diberikannya sebagai ganti nyawanya?” (Markus 8:36, 37).

III. Ketiga, pikirkanlah nilai jiwa Anda dengan mengingat kemuliaan Sorga.

Minggu malam sebelum ibu saya dibawa ke rumah sakit dan meninggal dunia di sana, ia ada di sini di gereja ini. Untuk beberapa alasan saya meminta Mr. Griffith menyanyikan lagu lama yang saya tidak pernah dengar sebelumnya.

Ku pernah mendengar negeri nan jauh,
   Itu adalah rumah nan indah bagi jiwa;
Dibangun Yesus di tempat tinggi, di mana kita takan pernah mati,
   Itu adalah negeri di mana kita takan pernah bertambah tua.
Takan pernah bertambah, Takan pernah bertambah,
   Di negeri di mana kita takan bertambah tua!
Takan pernah bertambah, Takan pernah bertambah,
   Di negeri di mana kita takan bertambah tua!
(“Never Grow Old” oleh James C. Moore, 1888-1962).

Mr. Griffith menyanyikan lagu itu pada saat terakhir ibu saya berada di gereja ini. Saya memikirkan ibu saya ketika saya meminta Mr. Griffith untuk menyanyikan lagu itu. Ibu saya menggunakan alat bantu jalan, dan kadang-kadang harus duduk di kursi roda. Ia tidak pernah menjalani kehidupan dengan mudah. Banyak kekecewaan telah menghampiri hidupnya. Setelah ia diselamatkan pada usia delapan puluh tahun, ia pindah untuk tinggal bersama kami. Ia menikmati kebahagiaan di sini selama lima tahun. Namun tidak sebanyak seperti yang saya ingin dia miliki. Namun sekarang ibu saya telah ada di Sorga! Sekarang ia memiliki rumah mewah miliknya sendiri. Ia sekarang ada di sana di mana orang-orang tidak bertambah tua, atau sakit, atau lelah, atau miskin. Saya akan menjumpai dia suatu hari nanti.

Terkadang di malam hari saya memikirkan tentang diangkat ke Sorga. Saya dapat melihat ibu saya di antara awan-awan. Saya memanggilnya, “Cecelia! Cecelia! Itulah ibu! Saya menanti untuk melihatmu, dan ibukah itu!” Lihat! Ada sahabat saya Gene Wilkerson! Betapa bahagianya saya berjumpa dengannya! Lihat, ada pendeta saya, Dr. Lin. Ada Dr. Jimmy Combs! Ada Dr. McGowan, orang yang membawa saya ke gereja pada waktu saya masih kanak-kanak. Ada George Beverly Shea! Ada John Wesley dan George Whitefield! Ya, di sana ada Mr. Spurgeon! Berapa lama saya harus menunggu untuk bertemu dengan mereka! Mereka ada di sana! “Di sana ada President Lincoln! Di sana ada William Jennings Bryan! Di sana ada mereka semua, hanya ketika saya membayangkan mereka! Sekarang lihatlah! Di sana ada Yesus! Saya melihat Dia! Ke sini Ia datang!”

Aku kan mengenal-Nya, Aku kan mengenal-Nya,
   Dan ditebus dengan di sisi-Nya aku berdiri.
Aku kan mengenal-Nya, Aku kan mengenal-Nya,
   Dengan bekas paku di tangan-Nya
(“My Saviour First of All” oleh Fanny J. Crosby, 1820-1915).

Ada kota suci nan indah,
   Allah sang pembangun dan yang memerintah;
Yohanes melihatnya turun dari sorga,
   Ketika ia dibuang ke pulau Patmos;
Tembok tinggi menjulang dari permata yaspis
   Kota itu sendiri terbuat dari emas murni;
Ketika kehidupan lemahku di sini berakhir,
   Mataku akan menyaksikan kemuliaannya.
Di kota yang terang itu, kota putih bak mutiara,
   Aku memiliki istana, jubah dan mahkota,
Sekarang ku sedang menanti, menunggu, dan merindukan,
   Kota putih yang Yohanes lihat akan turun
(“The Pearly White City” by Arthur F. Ingler, 1873-1935).

Seperti apakah Sorga itu jika orang-orang yang paling Anda sayangi tidak berada di sana? Mengingat kemuliaan sorga, berapa berharganya jiwa dari saudara dan saudari Anda, atau teman Anda? Kitty Wells, seorang penyanyi country, menyanyikan lagu yang berjudul, “I Dreamed I Searched Heaven for You.”

Aku bermimpin mencarikan Sorga untukmu,
   Pencarianku menemukan Sorga untukmu menjadi sia-sia;
Oh, engkau tidak siap berjumpa denganku di sana,
   Bukankah aku harus mencarikan Sorga untukmu?
(“I Dreamed I Searched Heaven for You” oleh Kitty Wells, 1919-2012).

Berapa nilai jiwa dari teman Anda atau orang yang Anda kasihi? Oh, Tuhan tolonglah kami untuk melihat nilai jiwa mereka, dan kemudian pergi serta “memaksa mereka untuk masuk.”

“Apa gunanya seorang memperoleh seluruh dunia, tetapi ia kehilangan nyawanya. Karena apakah yang dapat diberikannya sebagai ganti nyawanya? (Markus 8:36, 37).

Jika Anda masih terhilang, apakah keuntungan Anda seandainya Anda memiliki seluruh dunia dan kehilangan Sorga? Jika memperoleh semua kesenangan itu, semua tepuk tangan dari orang-orang, semua uang dan kesenangan dari dunia ini, dan kehilangan Sorga, dan pergi ke Neraka, dan kehilangan kesempatan untuk diselamatkan oleh Darah dan kebenaran Kristus, itu akan menjadi suatu tragedi. Bagaimana seandainya Anda menjadi bintang rock yang terkenal, dan mendapatkan semua uang yang Anda inginkan, dan menikahi seseorang yang Anda inginkan, dan mengendarai mobil yang paling mahal, dan hidup di rumah mewah di Beverly Hills – namun kehilangan Sorga? Jika Anda kehilangan Sorga dan pergi ke Neraka, betapa bodohnya Anda, betapa Anda membuang hidup yang seharusnya Anda miliki!

“Apa gunanya seorang memperoleh seluruh dunia, tetapi ia kehilangan nyawanya. Karena apakah yang dapat diberikannya sebagai ganti nyawanya? (Markus 8:36, 37).

Kematian mungkin datang segera. Seberapa berhargakah jiwa Anda? Betapa dosa dan kebodohan membuat seseorang menolak keselamatan, atau menundanya! Ini adalah hari di mana Allah sedang memanggil Anda! Ini adalah hari untuk datang kepada Yesus dan diselamatkan, dan disucikan dari dosa Anda dengan Darah yang Ia curahkan di kayu Salib. Ia telah bangkit dari antara orang mati. Ia telah naik ke Sorga dan duduk di sebelah kanan Bapa. Percayalah kepada Dia! Berpalinglah dari dosa dan percayalah kepada-Nya! Ia akan menyelamatkan Anda untuk selama-lamanya.

Jika Anda ingin berbicara dengan kami tentang keselamatan jiwa Anda, silahkan tinggalkan tempat duduk Anda sekarang, dan melangkah ke belakang auditorium ini. Dr. Cagan akan membawa Anda ke tempat yang tenang di mana kita dapat berbicara dan berdoa. Pergilah sekarang. Jika Anda berada di sini untuk pertama kalinya, dan Anda memiliki pertanyaan tentang apa yang saya katakan, pergilah segera ke belakang auditorium ini. Dr. Chan, silahkan berdoa bagi keselamatan orang yang telah berespon. Amin.

(AKHIR KHOTBAH)
Anda dapat membaca khotbah Dr Hymers setiap minggu di Internet
di www.realconversion.com. Klik di “Khotbah Indonesia.”

Anda dapat mengirim email kepada Dr. Hymers dalam bahasa Inggris ke
rlhymersjr@sbcglobal.net (Click Here) – atau Anda juga boleh mengirim surat kepadanya
ke P.O. Box 15308, Los Angeles, CA 90015. Atau telepon beliau di (818)352-0452.

Pembacaan Alkitab Sebelum Khotbah oleh Mr. Abel Prudhomme: Markus 8:34-37.
Persembahan Pujian Sebelum Khotbah oleh Mr. Benjamin Kincaid Griffith:
“If I Gained the World” (oleh Anna Olander, 1861-1939).


GARIS BESAR KHOTBAH

NILAI JIWA ANDA

THE VALUE OF YOUR SOUL

oleh Dr. R. L. Hymers, Jr.

“Apa gunanya seorang memperoleh seluruh dunia, tetapi ia kehilangan nyawanya. Karena apakah yang dapat diberikannya sebagai ganti nyawanya?” (Markus 8:36-37).

I.   Pertama, pikirkan tentang nilai jiwa Anda mengingat akan siksaan-siksaan
Neraka, Matius 5:22; 10:28; 13:49-50; 25:41, 46; 11:19.

II.  Kedua, pikirkan nilai jiwa Anda dengan mengingat pengorbanan
Kristus di kayu Salib, I Korintu 15:1-4; Matius 7:22, 23; Galatia 6:14.

III. Ketiga, pikirkanlah nilai jiwa Anda dengan mengingat kemuliaan Sorga,
Markus 8:36-37.