Print Sermon

Tujuan dari situs ini adalah untuk menyediakan manuskrip dan video khotbah gratis kepada para pendeta dan misionaris di seluruh dunia, terutama Dunia Ketiga, di mana hanya ada sedikit sekolah seminari teologi atau sekolah Alkitab.

Naskah-naskah khotbah dan video ini diakses oleh sekitar 1,500,000 komputer di lebih dari 221 negara setiap tahunnya di www.sermonsfortheworld.com. Ratusan orang lainnya menyaksikan video di YouTube, tetapi mereka akan segera meninggalkan YouTube dan mengunjungi langsung ke website kami. Naskah-naskah khotbah ini disajikan dalam 46 bahasa kepada sekitar 120,000 komputer setiap bulannya. Naskah-naskah khotbah tidak dilindungi hak cipta. Jadi para pengkhotbah boleh menggunakannya tanpa seijin kami. Silahkan klik di sini untuk mengetahui bagaimana Anda dapat memberikan donasi setiap bulan untuk membantu kami dalam pekerjaan besar pemberitaan Injil ke seluruh dunia ini.

Kapanpun Anda menulis pesan untuk Dr. Hymers, selalu sebutkan kepada beliau negara di mana Anda tinggal. Surel Dr. Hymers adalah rlhymersjr@sbcglobal.net. .




MENGUSIR BURUNG-BURUNG NAZAR DARI KORBAN PERSEMBAHAN

(KHOTBAH #68 DARI KITAB KEJADIAN)
DRIVING THE VULTURES AWAY FROM THE SACRIFICE
(SERMON #68 ON THE BOOK OF GENESIS)
(Indonesian)

oleh Dr. R. L. Hymers, Jr.
diterjemahkan oleh Dr. Edi Purwanto

Khotbah ini dikhotbahkan di Baptist Tabernacle of Los Angeles
Pada Kebaktian Minggu Malam, 20 Januari 2013


Ketika saya masih muda saya pernah pergi bersama dengan pendeta saya, Dr. Timothy Lin, ke Konvensi Baptis Selatan, yang sedang diadakan tahun itu di San Francisco. Ada kontroversi besar pada hari itu atas buku teks liberal Baptis Selatan yang menyerang Kitab Kejadian. Dr. Lin pergi untuk berbicara “dari lantai itu” menyerang buku tersebut, ia benar-benar melakukannya. Saya baru berumur 22 tahun saat itu, namun saya memutuskan bahwa suatu hari nanti saya akan menulis sebuah buku untuk membela Kitab Kejadian. Saya melihat sekarang buku itu akan disunting dari khotbah-khotbah ini suatu hari nanti. Ini adalah nomer enam puluh delapan dari seri tersebut. Mari kita berdiri dan bersama saya membuka Kejadian 15:11.

“Ketika burung-burung buas hinggap pada daging binatang-binatang itu, maka Abram mengusirnya” (Kejadian 15:11).

Anda dipersilahkan duduk kembali.

Abraham sudah tua dan ia belum memiliki anak. Allah menampakkan diri kepadanya dalam suatu penglihatan dan mengatakan kepadanya bahwa keturunannya akan menjadi seperti bintang-bintang di langit banyaknya. “Lalu percayalah Abraham kepada Tuhan, dan Tuhan memperhitungkan hal itu kepadanya sebagai kebenaran” (Roma 4:3). “Lalu percayalah Abram kepada TUHAN, maka TUHAN memperhitungkan hal itu kepadanya sebagai kebenaran” (Kejadian 15:6). Jadi Abraham diselamatkan oleh iman di dalam Tuhan, dan bukan oleh perbuatan baik. Namun Abraham bertanya kepada Tuhan untuk mengkonfirmasi imannya. Tuhan memutuskan untuk mengunjungi dia dan membuat suatu perjanjian dengannya, memberikan kepadanya dan keturunannya tanah Kanaan. Abraham diperintahkan untuk membawa seekor lembu betina, kambing betina, domba jantan, burung tekukur, dan seekor anak burung merpati, dan memotongnya menjadi dua. Ia “memotong perjanjian,” yang mana seperti pada adat istiadat zaman itu memotong hewan di tengah, kemudian dua belah pihak yang berjanji berjalan lewat tengah antara dua bagian tubuh binatang yang telah dipotong dan pisahkan menjadi dua bagian tersebut, menyetujui bahwa kehidupan mereka sendiri akan berakhir jika mereka gagal menghormati bagian mereka dari perjanjian itu (band. Yeremia 34:18-21). Korban itu adalah tipe dari pengorbanan agung Kristus, yang telah menggenapi semua korban-korban Perjanjian Lama.

Abraham mentaati Allah, dan meletakkan potongan-potongan korban tersebut di atas tanah. Kemudian, ia menunggu Tuhan menyatakan diri-Nya. Namun kemudian burung-burung nazar datang. Keluar ke padang gurun Arizona saya pernah melihat burung-burung nazar yang muncul begitu tiba-tiba sehingga itu nampak seperti magis. Jika seekor bintang dibunuh di jalan raya, langit hampir langsung penuh dengan burung-burung ini, berputar-putar mengitari bangkai. Saya tidak tahu bagaimana mereka datang begitu cepat, namun itulah mereka. Sudah lama sains mungkin telah menyelesaikan misteri itu, namun saya tidak tahu solusinya. Yesus berkata, “Di mana ada bangkai, di situ burung nazar berkerumun” (Matius 24:28).

Perikop ini berbicara tentang Perjanjian Abraham. Ini menjadi konfirmasi perjanjin yang telah dijanjikan kepada Abraham dalam Kejadian 12:1-3, di dalam mana Allah berjanji kepadanya bahwa keturunannya akan mewarisi tanah Kanaan. Namun tujuan kita malam ini tidak mempelajari perjanjian itu, namun melihat ini sebagai suatu pelajaran yang memiliki aplikasi bagi kita hari ini. Untuk melakukannya kita akan memfokuskan pada teks ini,

“Ketika burung-burung buas hinggap pada daging binatang-binatang itu, maka Abram mengusirnya” (Kejadian 15:11).

Dalam khotbah ini, kita akan memfokuskan pada korban dari daging binatang-binatang itu, dan burung-burung buas yang hinggap.

I. Pertama, korban dari daging binatang-binatang itu.

Setiap korban dalam Perjanjian Lama mengacu kepada pengorbanan Kristus di kayu Salib. Demikian juga halnya dengan ini.

“Kata Abram: "Ya Tuhan ALLAH, dari manakah aku tahu, bahwa aku akan memilikinya?" Firman TUHAN kepadanya: "Ambillah bagi-Ku seekor lembu betina berumur tiga tahun, seekor kambing betina berumur tiga tahun, seekor domba jantan berumur tiga tahun, seekor burung tekukur dan seekor anak burung merpati." Diambilnyalah semuanya itu bagi TUHAN, dipotong dua, lalu diletakkannya bagian-bagian itu yang satu di samping yang lain, tetapi burung-burung itu tidak dipotong dua” (Kejadian 15:8-10).

Ketika Abraham bertanya bagaimana ia akan mengetahui bahwa ia akan mewarisi negeri itu, Arthur W. Pink berkata, “Tuhan menjawab dengan meletakkan Kristus, dalam tipe, di hadapannya.” Kemudian Pink berkata, “Gambaran tipikal ini secara ajaib lengkap… setiap [binatang itu] menubuatkan suatu aspek khusus dari kesempurnaan dan karya Kristus. Seekor lembu betina berumur tiga tahun tampak mengacu pada kesegaran dari semangat-Nya; seekor kambing betina, memberikan aspek korban penghapus dosa; seekor domba jantan adalah binatang yang di dalam persembahan Imamat secara khusus berhubungan dengan pentahbisan. Burung-burung menceritakan tentang Pribadi dari Sorga. Frase ‘tiga tahun,’ diulang tiga kali di sini, kemungkinan mengacu pada waktu dari pengorbanan Tuhan kita, pengorbanan setelah ‘tiga tahun’ pelayanan-Nya! Perhatikan bahwa kematian datang kepada mereka semua, karena tanpa pencurahan darah tidak ada pengampunan dan di mana tidak ada pengampunan di sana tidak mungkin ada warisan” (Arthur W. Pink, Gleanings in Genesis, Moody Press, edisi 1981, hlm. 168, 169).

Siapapun yang membaca Perjanjian Lama harus tahu betapa penting korban-korban binatang ini. Dan, ketika kita membaca Perjanjian Baru, kita melihat bagaimana semua korban ini mengacu pada penderitaan dan kematian Yesus untuk menyelamatkan kita dari dosa-dosa kita. Kitab Ibrani berkata,

“Sebab, jika darah domba jantan dan darah lembu jantan dan percikan abu lembu muda menguduskan mereka yang najis, sehingga mereka disucikan secara lahiriah, betapa lebihnya darah Kristus, yang oleh Roh yang kekal telah mempersembahkan diri-Nya sendiri kepada Allah sebagai persembahan yang tak bercacat, akan menyucikan hati nurani kita dari perbuatan-perbuatan yang sia-sia, supaya kita dapat beribadah kepada Allah yang hidup?” (Ibrani 9:13-14).

Daging-daging dari binatang ini dan burung-burung, diletakkan di hadapan Tuhan oleh Abraham, dengan jelas dan pasti menunjuk kepada pengorbanan Yesus.

Saya membaca khotbah-khotbah Spurgeon hampir setiap hari. Saya senang ketika saya membaca referensi-referensi konstannya terhadap penderitaan Yesus. Ia sering membawa kita ke dalam kegelapan Taman Getsemani. Kita diberitahu tentang penderitaan Yesus ketika dosa-dosa dunia diletakkan atas-Nya di sana. Kita melihat Dia diremukkan oleh dosa-dosa kita ketika Ia berdoa, dan peluh-Nya, “seperti titik-titik darah yang bertetesan ke tanah,” membasahi tanah di bawah tubuh Juruselamat yang sedang berlutut.

Kemudian pengkhotbah tersohor ini membawa kita kepada imam kepala, di mana Yesus diseret oleh masa yang beringas itu. Kita melihat sang Juruselamat dipukuli, dan kita melihat mereka meludahi wajah-Nya, dan mencabut jenggot-Nya. Kemudian Spurgeon membawa kita ke aula Pilatus, dan ia menjelaskan kepada kita tentang hukuman cambuk yang sangat mengerikan yang merobek punggung Yesus, dan mahkota duri yang dengan begitu kejam ditancapkan di kepala-Nya. Kemudian, ia membawa kita turun ke Via Dolorosa, Jalan Penderitaan, ketika Juruselamat jatuh dan jatuh lagi di bawah beban salib-Nya. Yang terakhir ia menjelaskan kepada kita tentang Yesus, dengan paku-paku yang menembus kedua tangan dan kaki-Nya, mati menggantikan kita, menebus dosa-dosa kita, di kayu salib yang terkutuk itu!

Namun Spurgeon jarang berhenti di sana. Ia kembali membawa kita ke kubur itu, di mana tubuh Yesus yang telah hancur itu dimakamkan, dan kita ditinggalkan di sana dalam kegelapan, menghadapi batu besar yang menyegel kubur sang Juruselamat itu. Kemudian pengkhotbah besar itu membawa kita melalui pagi yang masih gelap, bersama dengan para wanita itu. Kita berdiri dalam kekaguman bersama mereka ketika kita mendengar seorang malaikat berkata,

“Janganlah kamu takut; sebab aku tahu kamu mencari Yesus yang disalibkan itu. Ia tidak ada di sini, sebab Ia telah bangkit, sama seperti yang telah dikatakan-Nya” (Matius 28:5-6).

Haleluya! Haleluya! Haleluya!
Kuasa kematian telah dikalahkan;
   Kristus telah membuat pasukan mereka tercerai berai
Mari kita serukan sukacita kudus. Haleluya!

Tiga hari kesedihan telah lewat
   Ia bangkit dari kematian
Seluruh kemuliaan untuk sang Kepala yang telah bangkit. Haleluya!

Dia telah menutup gerbang-gerbang Neraka;
   Jeruji-jeruji penghalang ke Sorga t’lah dirumbangkan;
Mari naikan pujian tuk menceriterakan kemenangan-Nya. Haleluya!

Tuhan, oleh bilur-bilur-Nya yang melukai Dia,
   Dari sengat kematian yang mengerikan hamba-hamba-Nya bebas
Sehingga kita boleh hidup dan memuji Dia. Heleluya
   Haleluya! Haleluya! Haleluya!
(“The Strife Is O’er,” diterjemahkan oleh Francis Pott, 1832-1909).

“Kristus telah mati karena dosa-dosa kita, sesuai dengan Kitab Suci, bahwa Ia telah dikuburkan, dan bahwa Ia telah dibangkitkan, pada hari yang ketiga, sesuai dengan Kitab Suci” (I Korintus 15:3-4).

Itu adalah Injil! Itu adalah pesan kita! Itu adalah nyanyian kita, dan itu adalah pengharapan kita! Dan itu adalah apa yang korban Abraham tunjuk dan tipekan! Amin dan Amin!

“Ketika burung-burung buas hinggap pada daging binatang-binatang itu, maka Abram mengusirnya” (Kejadian 15:11).

II. Kedua, burung-burung buas yang hinggap.

Kata Ibraninya secara literal berarti “burung-burung nazar.” Dapat berbicara tentang apakah mengenai burung-burung buas ini? Apa yang mereka lambangkan? Saya tidak memiliki keraguan bahwa mereka ini melambangkan Setan dan roh-roh jahat. Betapa sedikit kita mendengar tentang setan-setan dikhotbahkan di gereja-gereja kita hari ini. Pada saat ketika bangsa kita tenggelam dalam kejahatan, dan setiap hari kita mendengar dosa-dosa mengerikan yang tidak pernah kita temukan ketika saya masih muda – pada saat-saat yang gelap ini – kita hampir tidak pernah mendengar tentang Setan dan malaikat-malaikatnya diberitakan dari mimbar-mimbar kita. Dengan memberikan kepada kita hanya khotbah-khotbah yang menyenangkan, banyak pengkhotbah telah gagal untuk mempersenjatai kita untuk “melawan pemerintah-pemerintah, melawan penguasa-penguasa, melawan penghulu-penghulu dunia yang gelap ini, melawan roh-roh jahat di udara” (Efesus 6:12). Namun dengan menolak demonologi, mereka telah meninggalkan masyarakat kita sebagai sasaran empuk bagi Setan yang “berjalan keliling sama seperti singa yang mengaum-aum dan mencari orang yang dapat ditelannya” (I Petrus 5:8).

Tuhan Yesus berbicara tentang “burung-burung buas di udara” yang turun untuk melahap benih berharga dari Injil (Lukas 8:5). Dan Yesus tidak meninggalkan kita dalam keraguan berhubungan dengan siapa burung-burung buas tersebut, karena Ia berkata, “Kemudian datanglah Iblis lalu mengambil firman itu dari dalam hati mereka, supaya mereka jangan percaya dan diselamatkan” (Lukas 8:12).

“Ketika burung-burung buas hinggap pada daging binatang-binatang itu, maka Abram mengusirnya” (Kejadian 15:11).

Kita tidak dapat meragukan bahwa burung-burung buas ini dikirim oleh Iblis untuk memakan korban-korban perjanjian ini. Dan, tentu saja, Iblis datang di dalam setiap kesempatan mengambil Injil dari hati orang-orang berdosa – dan mengambilnya dari gereja-gereja kita juga!

Kembali ke permulaan abad ke-20 serangan datang menentang kematian Kristus yang menebus di kayu Salib. Adalah iblis yang menyerang Spurgeon dengan begitu kuatnya. Pada masa kita serangan itu begitu halus. Para pengkhotbah memberikan pelayanan dibibir saja (lip service) untuk korban penebusan Kristus – namun mereka jarang mengkhotbahkannya! Bahkan di gereja-gereja fundamental kita hampir tidak pernah mendengar khotbah menyeluruh tentang penderitaan dan kematian Kristus. Dr. Michael S. Horton menegaskan bahwa hampir tidak ada khotbah menyeluruh tentang beberapa aspek dari Kristus. Bukunya diberi judul Christless Christianity (Kekristenan Tanpa Kristus) (Baker, 2008). Saya ingin setiap pengkhotbah di Amerika mau membacanya – dan kemudian bertanya kepada diri mereka sendiri, “Kapan di akhir zaman ini saya pernah meyampaikan khotbah yang secara sempurna berpusatkan pada Kristus?” Saya pikir kebanyakan dari mereka akan dikejutkan jika mereka secara jujur bertanya kepada diri mereka sendiri dengan pertanyaan ini.

Kebanyakan khotbah hari ini berpusatkan pada manusia, kebutuhan-kebutuhan manusia, perasaan-perasaan manusia, masalah-masalah manusia, kebahagiaan-kebahagiaan manusia, namun bukan tentang Kristus! Dr. David F. Wells juga telah memperhatikan kecenderungan ini. Ia berkata, “Begitu banyak orang evangelikal… mengkhotbahkan… [khotbah] yang jelas-jelas berorientasikan pada diri sendiri, dan bukan berpusatkan pada Allah. Itu adalah tentang apa yang kita lakukan, tentang apa yang kita peroleh, bukan tentang apa yang Allah telah lakukan atau tentang apa yang Ia berikan kepada kita di dalam Kristus… bukan tentang apa yang telah Allah berikan di dalam kematian Kristus yang menggantikan tempat kita” (David F. Wells, Ph.D., The Courage to Be Protestant, Eerdmans, 2008, hlm. 182, 183).

Apakah Anda berpikir dia terlalu keras? Tanyailah diri Anda sendiri, kapan di akhir zaman ini Anda mendengar khotbah yang penuh tentang penyaliban Kristus, tentang kebangkitan-Nya, bahkan tentang Kedatangan-Nya yang Kedua (bukan Pengangkatan atau Raptur kita, tetapi Kedangan-Nya yang Kedua!)? Bahkan di gereja-gereja yang katanya percaya Alkitab, kebanyakan khotbah didasarkan pada kebutuhan dan perasaan-perasaan kita – bukan tentang Kristus itu sendiri!

“Ketika burung-burung buas hinggap pada daging binatang-binatang itu, maka Abram mengusirnya” (Kejadian 15:11).

Di suatu tempat, entah bagaimana, seseorang harus berdiri dan mengusir burung-burung nazar dari korban Kristus! Di suatu tempat, entah bagaimana, seseorang harus berdiri bersama Paulus dan berkata,

“Sebab aku telah memutuskan untuk tidak mengetahui apa-apa di antara kamu selain Yesus Kristus, yaitu Dia yang disalibkan” (I Korintus 2:2).

Seseorang berkata, “Itu tidak akan memenuhi kebutuhan-kebutuhan kita.” Saya berkata, itu akan memenuhi kebutuhan-kebutuhan kita – jauh lebih baik daripada beberapa pengajaran psikologi popular dari Oprah Winfrey, The Reader’s Digest, atau Joel Osteen! Rasul ini berkata,

“Tetapi oleh Dia kamu berada dalam Kristus Yesus, yang oleh Allah telah menjadi hikmat bagi kita. Ia membenarkan dan menguduskan dan menebus kita. Karena itu seperti ada tertulis: "Barangsiapa yang bermegah, hendaklah ia bermegah di dalam Tuhan” (I Korintus 1:30-31).

“Orang-orang Yahudi menghendaki tanda dan orang-orang Yunani mencari hikmat, tetapi kami memberitakan Kristus yang disalibkan: untuk orang-orang Yahudi suatu batu sandungan dan untuk orang-orang bukan Yahudi suatu kebodohan, tetapi untuk mereka yang dipanggil, baik orang Yahudi, maupun orang bukan Yahudi, Kristus adalah kekuatan Allah dan hikmat Allah” (I Korintus 1:22-24).

Kristus – kuasa Allah! Kristus – hikmat Allah! Kristus adalah semua yang aku perlukan! Dan Kristus adalah semua yang Anda perlukan! Orang-orang yang mengenal Juruselamat dapat berkata seperti Paulus,

“Segala perkara dapat kutanggung di dalam Dia yang memberi kekuatan kepadaku” (Filipi 4:13).

Biarlah setiap orang yang mendengar khotbah ini menetapkan hati untuk meninggikan nama Yesus, dan kasih-Nya yang rela mati bagi kita di atas kayu Salib! Biarlah setiap kita menyerahkan hidup kita kepada Injil lama ini, mempercayainya, mengkhotbahkannya, dan bersaksi tentangnya kepada orang-orang yang masih terhilang! Apa yang mereka butuhkan bukanlah psikologi popular atau pembicaraan-pembicaraan tentang bagaimana menolong diri sendiri. Apa yang mereka butuhkan adalah Darah yang membasahi Injil Kristus!

Ku suka mengabarkan Perkara yang baka,
   Hal Yesus dan kasih-Nya, Yang nyata dan mulia;
Ku suka mengabarkan Berita yang benar;
   Tentang hal Yesus Kristus Yang amat ku gemar.

Kusuka Mengabarkan, Indahlah Injil-Nya,
   Yang Melebihi Emas, Dan S'gala Hartaku,
Kusuka Mengabarkan, Tentang Berkat Injil,
   Yang Memberiku Hidup, Gemarkan Hatiku

Ku suka mengabarkan InjilNya yang benar
   Kepada tiap jiwa yang ingin mendengar;
Ku suka mengabarkan nyanyian yang baru.
   Tentang cerita lama yang s'lalu kurindu.
Ku suka mengabarkan, Ya, hingga kekekalan,
   Ku suka memasyurkan, Hal kasih Yesus ku.
(“I Love to Tell the Story” oleh A. Catherine Hankey, 1834-1911/
       Terjemahan Nyanyian Pujian No. 199).

Rahmat telah menciptakan kembali hidupku,
   Rahmat telah menciptakan kembali hidupku,
Dulu aku terhilang di dalam dosa,
   Namun Yesus telah menciptakan kembali hidupku.
(“Mercy Rewrote My Life” oleh Mike Murdock, 1946-, diubah oleh Pendeta).

Aku kan memuji Dia! Aku kan memuji Dia!
   Memuji Anak Domba yang tersembelih kar’na orang-orang berdosa
Muliakan Dia, kamu semua umat-Nya,
   Kar’na darah-Nya dapat menyucikan setiap noda
(“I Will Praise Him” oleh Margaret J. Harris, 1865-1919).

“Ketika burung-burung buas hinggap pada daging binatang-binatang itu, maka Abram mengusirnya” (Kejadian 15:11).

Sekarang dengarkanlah dengan seksama, orang berdosa yang masih terhilang. Kristus telah mati menggantikan Anda, untuk menebus dosa-dosa Anda, di atas kayu Salib. Ia memikirkan Anda ketika Ia menuju kayu Salib. Ia memikirkan Anda ketika Ia tergantung di sana dengan darah yang tercurah dan penderitaan, untuk menebus dosa-dosa Anda. Ia memikirkan Anda ketika Ia berseru “Sudah selesai” dan mati menggantikan Anda, untuk menebus dosa-dosa Anda. Dan Yesus melihat Anda dari Sorga malam ini. Ia sedang berdoa untuk Anda. Ia memikirkan Anda. Ia memanggil Anda, “Datanglah kepada-Ku… dan aku akan memberikan kelegaan kepadamu” (Matius 11:28). Maukah Anda datang kepada-Nya? Maukah Anda percaya kepada-Nya malam ini? Iblis akan datang dan berbisik kepada Anda, “Itu tidak akan terjadi. Kamu tidak akan diselamatkan.” Usirlah Iblis itu – seperti Abraham mengusir burung-burung buas itu. Jangan dengarkan iblis busuk itu! Tolaklah pikiran-pikirannya. Usirlah dia dari korban itu! Datanglah, dan percayalah dengan segenap hati Anda kepada Yesus. Ia akan mengampuni Anda. Ia akan membenarkan Anda. Ia akan menyelamatkan Anda – sekarang! Kita akan menyanyikan refren pendek dari lagu-lagu ini – “Mercy Rewrote My Life” dan “I Will Praise Him.” Jika Anda ingin berbicara dengan kami tentang bagaimana diselamatkan, dan menjadi seorang Kristen yang sejati, silahkan melangkah ke belakang ruangan ini sementara kita bernyanyi. Dr. Cagan akan memimpin Anda ke ruangan yang tenang di mana kita dapat berbicara dan berdoa. Pergilah sekarang sementara kami bernyanyi.

Rahmat telah menciptakan kembali hidupku,
   Rahmat telah menciptakan kembali hidupku,
Dulu aku terhilang di dalam dosa,
   Namun Yesus telah menciptakan kembali hidupku.

Aku kan memuji Dia! Aku kan memuji Dia!
   Memuji Anak Domba yang tersembelih kar’na orang-orang berdosa
Muliakan Dia, kamu semua umat-Nya,
   Kar’na darah-Nya dapat menyucikan setiap noda

Dr. Chan, mohon memimpin kita di dalam doa.

(AKHIR KHOTBAH)
Anda dapat membaca khotbah Dr Hymers setiap minggu di Internet
di www.realconversion.com. Klik di “Khotbah Indonesia.”

You may email Dr. Hymers at rlhymersjr@sbcglobal.net, (Click Here) – or you may
write to him at P.O. Box 15308, Los Angeles, CA 90015. Or phone him at (818)352-0452.

Pembacaan Alkitab Sebelum Khotbah oleh Mr. Kyu Dong Lee: Kejadian 15:1-18.
Persembahan Pujian Sebelum Khotbah oleh Mr. Benjamin Kincaid Griffith:
“A Crown of Thorns” (oleh Ira F. Stanphill, 1914-1993).


GARIS BESAR KHOTBAH

MENGUSIR BURUNG-BURUNG NAZAR DARI KORBAN PERSEMBAHAN

(KHOTBAH #68 DARI KITAB KEJADIAN)
DRIVING THE VULTURES AWAY FROM THE SACRIFICE
(SERMON #68 ON THE BOOK OF GENESIS)

oleh Dr. R. L. Hymers, Jr.

“Ketika burung-burung buas hinggap pada daging binatang-binatang itu, maka Abram mengusirnya” (Kejadian 15:11).

(Roma 4:3; Kejadian 15:6; band. Yeremia 34:18-21; Matius 24:28)

I.   Pertama, korban dari daging binatang-binatang itu, Kejadian 15:8-10;
Ibrani 9:13-14; Matius 28:5-6; I Korintu 15:3-4.

II.  Kedua, burung-burung buas yang hinggap, Efesus 6:12; I Petrus 5:8;
Lukas 8:5, 12; I Korintus 2:2; 1:30-31, 22-24; Filipi 4:13;
Matius 11:28.