Print Sermon

Tujuan dari situs ini adalah untuk menyediakan manuskrip dan video khotbah gratis kepada para pendeta dan misionaris di seluruh dunia, terutama Dunia Ketiga, di mana hanya ada sedikit sekolah seminari teologi atau sekolah Alkitab.

Naskah-naskah khotbah dan video ini diakses oleh sekitar 1,500,000 komputer di lebih dari 221 negara setiap tahunnya di www.sermonsfortheworld.com. Ratusan orang lainnya menyaksikan video di YouTube, tetapi mereka akan segera meninggalkan YouTube dan mengunjungi langsung ke website kami. Naskah-naskah khotbah ini disajikan dalam 46 bahasa kepada sekitar 120,000 komputer setiap bulannya. Naskah-naskah khotbah tidak dilindungi hak cipta. Jadi para pengkhotbah boleh menggunakannya tanpa seijin kami. Silahkan klik di sini untuk mengetahui bagaimana Anda dapat memberikan donasi setiap bulan untuk membantu kami dalam pekerjaan besar pemberitaan Injil ke seluruh dunia ini.

Kapanpun Anda menulis pesan untuk Dr. Hymers, selalu sebutkan kepada beliau negara di mana Anda tinggal. Surel Dr. Hymers adalah rlhymersjr@sbcglobal.net. .




KITAB YANG TAK DAPAT DIBINASAKAN

THE INDESTRUCTIBLE BOOK
(Indonesian)

oleh Dr. R. L. Hymers, Jr.

Khotbah ini dikhotbahkan di Baptist Tabernacle of Los Angeles
Pada Kebaktian Minggu Malam, 4 November 2012

“Dalam tahun yang keempat pemerintahan Yoyakim bin Yosia, raja Yehuda, datanglah firman ini dari TUHAN kepada Yeremia, bunyinya: "Ambillah kitab gulungan dan tulislah di dalamnya segala perkataan yang telah Kufirmankan kepadamu mengenai Israel, Yehuda dan segala bangsa, dari sejak Aku berbicara kepadamu, yakni dari sejak zaman Yosia, sampai waktu ini. Mungkin apabila kaum Yehuda mendengar tentang segala malapetaka yang Aku rancangkan hendak mendatangkannya kepada mereka, maka mereka masing-masing akan bertobat dari tingkah langkahnya yang jahat itu, sehingga Aku mengampuni kesalahan dan dosa mereka"” (Yeremia 36:1-3).


Bangsa Yehuda berdosa melawan Allah. Ini adalah masa dosa besar, kesesatan dan pemberontakan besar. Kita sedang hidup di zaman seperti itu malam ini. Namun di tengah kebingungan, kita memiliki perikop Kitab Suci yang luar biasa, Yeremia pasal tiga puluh enam.

Saya membaca pasal ini lagi dan lagi ketika saya sedang kuliah di sebuah seminari Baptis Selatan yang menolak Alkitab pada permulaan tahun 1970-an. Para professor akan menyerang Alkitab sepanjang hari di kelas-kelas itu. Namun saya kembali ke kamar saya dan saya memperoleh penghiburan yang luar biasa dengan membaca pasal ini malam demi malam. Ini adalah pasal yang luar biasa di dalam Alkitab. Ini menjelaskan kepada kita dari mana Alkitab datang. Ini menjelaskan kepada kita mengapa orang-orang jahat membenci Alkitab, dan bagaimana mereka berusaha untuk menghancurkannya. Namun ini juga menjelaskan kepada kita bagaimana Allah memelihara Alkitab, dan penghukuman yang menanti mereka yang menolaknya.

Saya tidak bisa berkhotbah dari seluruh pasal dalam Alkitab, namun kita perlu melakukannya malam ini karena perikop ini begitu kaya, dan sangat diperlukan di masa penyesatan di mana kita hidup hari ini. Mari bersama saya, mempelajari pasal ini, yang menunjukkan kepada kita dengan jelas bahwa Alkitab adalah Firman Allah kita yang tidak dapat dibinasakan! Pasal ini paling sedikit menjawab empat pertanyaan.

I. Pertama, dari mana Alkitab datang.

Jawabannya diberikan dalam Yeremia 36:1-2. Lihatlah ayat-ayat ini.

“Dalam tahun yang keempat pemerintahan Yoyakim bin Yosia, raja Yehuda, datanglah firman ini dari TUHAN kepada Yeremia, bunyinya: ‘Ambillah kitab gulungan dan tulislah di dalamnya segala perkataan yang telah Kufirmankan kepadamu mengenai Israel, Yehuda dan segala bangsa, dari sejak Aku berbicara kepadamu, yakni dari sejak zaman Yosia, sampai waktu ini’” (Yeremia 36:1-2).

Firman ini datang kepada Yeremia dari Tuhan, “Tulislah… segala perkataan yang telah Kufirmankan kepadamu.” Ini adalah deskripsi dari inspirasi Alkitab. Rasul Paulus berkata,

“Ingatlah juga bahwa dari kecil engkau sudah mengenal Kitab Suci yang dapat memberi hikmat kepadamu dan menuntun engkau kepada keselamatan oleh iman kepada Kristus Yesus. Segala tulisan adalah ilham Allah dan memang bermanfaat untuk mengajar, untuk menyatakan kesalahan, untuk memperbaiki kelakuan dan untuk mendidik orang dalam kebenaran” (II Timotius 3:15-16).

Di sini Rasul menjelaskan kepada kita bahwa seluruh dari “Kitab Suci” adalah “diberikan melalui ilham Allah.” Kata Yunani yang diterjemahkan “ilham” adalah “theopneustos.” Ini berarti “dinafaskan Allah.” Itu berarti bahwa Kitab Suci sendiri adalah nafas dari Allah. Paulus menjelaskan kepada Timotius bahwa tulisan-tulisan mereka dinafaskan oleh Allah. Tulisan-tulisan itu tidak datang dari manusia, dan kemudian Allah menghembuskan atas mereka. Bukan, Allah menghembuskan setiap kata dan orang itu kemudian menuliskannya.

Yesus membuat ini jelas ketika Ia berkata, “Manusia hidup bukan dari roti saja, tetapi dari setiap firman yang keluar dari mulut Allah” (Matius 4:4). Setiap kata dari Kitab Suci “keluar dari mulut Allah.”

Kemudian dalam II Petrus 1:21 kita membaca bahwa nubuatan dari Kitab Suci “tidak pernah dihasilkan oleh kehendak manusia, tetapi oleh dorongan Roh Kudus orang-orang berbicara atas nama Allah.” Kata yang diterjemahkan “dorongan” ini adalah “phero” dalam bahasa Yunani. Ini berarti “dipengaruhi.” Jadi, orang-orang kudus Allah itu dipengaruhi oleh Roh Kudus ketika Allah memberikan kepada mereka perkataan-perkataan untuk mereka tuliskan. Allah mengendalikan pikiran para nabi sehingga mereka menuliskan apa yang secara langsung diberikan oleh Allah. C. H. Spurgeon berkata,

      Volume [Kitab Suci] ini adalah tulisan dari Allah yang hidup: setiap huruf dituliskan oleh jari yang mahakuasa; setiap kata di dalamnya jatuh dari mulut kekal; setiap kalimat didiktekan oleh Roh Kudus. Meskipun, bahwa Musa menuliskan sejarahnya dengan penanya yang berapi-api, Allah membimbing pena itu [dan demikian juga halnya dengan setiap kitab lainnya dalam Alkitab]. Ini adalah suara Allah, bukan suara manusia; perkataan-perkataan ini adalah perkataan-perkataan Allah… Alkitab ini adalah Alkitab Allah, dan ketika saya membacanya, saya seperti mendengar suatu suara keluar darinya, berkata, “Aku adalah kitab Allah: manusia, bacalah aku. Aklu adalah tulisan Allah; bukalah halamanku, karena aku dituliskan oleh Allah; bacalah, karena ia adalah Penulisku” (C. H. Spurgeon, “A Coffer of Jewels About the Bible,” hlm. 45-46).

Tuhan Yesus Kristus terus menerus berbicara tentang Alkitab sebagai Firman Allah yang sempurna dan kekal. Ia berkata, “Langit dan bumi akan berlalu, tetapi perkataan-Ku tidak akan berlalu” (Matius 24:35). Ia berkata, “Kitab Suci tidak dapat dibatalkan” (Yohanes 10:35). Ia berkata, “Sebab barangsiapa malu karena Aku dan karena perkataan-Ku di tengah-tengah angkatan yang tidak setia dan berdosa ini, Anak Manusiapun akan malu karena orang itu apabila Ia datang kelak dalam kemuliaan Bapa-Nya…” (Markus 8:38).

Perhatikanlah, dalam Yeremia 36:2, Allah berfirman kepada nabi itu, “Ambillah kitab gulungan dan tulislah di dalamnya segala perkataan yang telah Kufirmankan kepadamu.” Jadi di sini, dan seluruh Alkitab, kita diberitahu bahwa setiap “kata” diinspirasikan oleh Allah. Bukan ide-ide, atau kisah-kisah yang diinspirasikan Allah. Bukan, namun setiap “kata” suci ini “dinafaskan Allah,” diberikan dari mulut Allah. Dalam Yeremia 30:2, kita membaca bahwa Allah berfirman kepada Yeremia, “Ambillah kitab gulungan dan tulislah di dalamnya segala perkataan yang telah Kufirmankan kepadamu.”

Jadi, kita memegang Alkitab di tangan kita, yang telah diterjemahkan ke dalam bahasa Inggris. Kita dapat diyakinkan oleh ratusan ayat dalam Kitab Suci, bahwa kata-kata asli dalam bahasa Ibrani dan Yunani “dinafaskan” oleh Allah, dan penulis manusia menuliskannya persis seperti setiap kata Ibrani dan Yunani yang mereka telah terima dari Allah. Perhatikan bahwa Barukh berkata di dalam ayat 18, “Segala perkataan ini langsung dari mulut Yeremia kepadaku, dan aku menuliskannya dengan tinta dalam kitab.” Allah memberikan kata-kata itu kepada Yeremia. Ia memperkatakannya dengan mulutnya sendiri. Dan Barukh menuliskannya. Itulah bagaimana kita memperoleh Alkitab yang adalah nafas Allah ini!

Dr. B. B. McKinney berkata dalam salah satu lagunya,

Ku tahu Alkitab datang dari Allah,
   Perjanjian Lama, maupun Baru;
Firman hidup yang diinspirasikan dan suci,
   Ku tahu Alkitab adalah benar.
Ku tahu, ku tahu, ku tahu Alakitab adalah benar,
   Seluruhnya telah diinspirasikan oleh Allah
Ku tahu Alkitab adalah benar.
   (“I Know the Bible is True” oleh Dr. B. B. McKinney, 1886-1952).

II. Kedua, mengapa Alkitab dibenci.

Jangan salah di sini. Alkitab dibenci oleh ribuan orang tak terhitung jumlahnya hari ini – selalu demikian ia dibenci oleh banyak orang. Mengapa demikian? Lihatlah ayat dua lagi.

“Ambillah kitab gulungan dan tulislah di dalamnya segala perkataan yang telah Kufirmankan kepadamu mengenai Israel, Yehuda dan segala bangsa, dari sejak Aku berbicara kepadamu, yakni dari sejak zaman Yosia, sampai waktu ini” (Yeremia 36:2).

Perhatikanlah kata-kata terakhir ini, “Segala perkataan yang telah Kufirmankan kepadamu mengenai Israel, Yehuda dan segala bangsa….” Itulah sebabnya mengapa orang-orang membenci Alkitab! Alkitab berbicara menentang mereka! Orang-orang membenci Alkitab karena Alkitab menjelaskan kepada mereka bahwa mereka adalah orang-orang berdosa. Tak ada kitab lain yang pernah ditulis yang menghakimi dosa dan menusuk hati nurani manusia sebanyak yang dilakukan oleh Alkitab

Orang atheis membenci Alkitab karena Alkitab menyebutnya orang bodoh – “Orang bebal berkata dalam hatinya: "Tidak ada Allah." (Mazmur 14:1).

Orang Buddha yang menyembah berhala membenci Alkitab karena Alkitab mengatakan bahwa para penyembah berhala “telah menjadi bodoh” (Roma 1:22).

Orang-orang yang membela pernikahan sesama jenis membenci Alkitab karena Alkitab berkata, “Karena itu… Allah menyerahkan mereka kepada pikiran-pikiran yang terkutuk” (Roma 1:26, 28).

Pembela aborsi membenci Alkitab karena Alkitab berkata, “Jangan membunuh” (Keluaran 20:13).

Evolusionis membenci Alkitab karena Alkitab berkata, “Allah menciptakan” (Kejadian 1:1; 1:24; 1:27, dll.).

Orang-orang berdosa membenci Alkitab karena Alkitab bercahaya menyinari dosa mereka.

“Dan inilah hukuman itu: Terang telah datang ke dalam dunia, tetapi manusia lebih menyukai kegelapan dari pada terang, sebab perbuatan-perbuatan mereka jahat. Sebab barangsiapa berbuat jahat, membenci terang dan tidak datang kepada terang itu, supaya perbuatan-perbuatannya yang jahat itu tidak nampak” (Yohanes 3:19-20).

III. Ketiga, apa yang orang-orang berdosa lakukan dengan Alkitab.

Gulungan itu, yang atasnya telah dituliskan perkataan-perkataan Allah dari mulut Yeremia, dibacakan di hadapan raja jahat, Yoyakim. Lihatlah ayat 22.

“Waktu itu adalah bulan yang kesembilan dan raja sedang duduk di balai musim dingin, sementara di depannya api menyala di perapian. Setiap kali apabila Yehudi selesai membacakan tiga empat lajur, maka raja mengoyak-ngoyaknya dengan pisau raut, lalu dilemparkan ke dalam api yang di perapian itu, sampai seluruh gulungan itu habis dimakan api yang di perapian itu. Baik raja maupun para pegawainya, yang mendengarkan segala perkataan ini, seorangpun tidak terkejut dan tidak mengoyakkan pakaiannya” (Yeremia 36:22-24).

Raja jahat itu membakar Firman Allah, setiap halaman pada waktu itu! Apa ini adalah sesuatu yang baru? Tentu saja tidak karena ini menunjukkan fakta bahwa orang-orang berdosa membenci Alkitab! Mereka selalu membencinya. Di Taman Eden, Setan dengan licik membisikkan kepada Hawa, “Tentulah Allah berfirman?” (Kejadian 3:1). Kemudian Setan langsung mempertentangkan Alkitab ketika ia menupu Hawa dan berkata, “Sekali-kali kamu tidak akan mati” jika kamu tidak mentaati Firman Allah (Kejadian 3:4). Dan Setan telah memimpin orang-orang berdosa yang jahat untuk menyerang dan merendahkan Alkitab sejak saat itu.

Orang-orang sering berkata bahwa mereka menolak Alkitab karena mereka lebih bijaksana, atau lebih berpendidikan. Namun mereka hanya menipu diri mereka sendiri. Alasan riil mereka menolak Alkitab karena mereka adalah musuh-musuh Allah. Rasul Paulus berkata,

“Sebab keinginan daging adalah perseteruan terhadap Allah, karena ia tidak takluk kepada hukum Allah; hal ini memang tidak mungkin baginya” (Roma 8:7).

Keinginan daging, pikiran yang belum bertobat dari para pembenci Alkitab memimpin mereka untuk memberontak lagi dan lagi melawan Kitab Suci. Raja Zedekia tidak lebih intelek dari pada Yeremia. Dan ia pastinya tidak lebih berpendidikan! Bukan karena ia tidak membakar Alkitab berarti bahwa ia pandai atau berpendidikan! Ia membakar Alkitab karena keinginan daging dan kejahatannya adalah “perseteruan terhadap Allah.”

Saya pernah mendengar tentang para pemabuk dan pecandu narkotika menggunakan argumen yang sama dengan yang dulu dipakai oleh para professor belum bertobat di Golden Gate Baptist Theological Seminary ketika saya kuliah di sana sekitar tahun 1970-an untuk melawan Alkitab. Mengapa mereka yang dinamakan para professor “terpelajar” menggunakan argumentasi yang sama yang dipakai oleh para pecandu narkotika dan orang-orang yang memiliki penyimpangan seks dalam hal melawan Alkitab? Jawabannya sederhana. Mereka belum bertobat. Mereka hanyalah “manusia duniawi” karena belum pernah mengalami kelahiran baru! Alkitab berkata,

“Tetapi manusia duniawi tidak menerima apa yang berasal dari Roh Allah, karena hal itu baginya adalah suatu kebodohan; dan ia tidak dapat memahaminya, sebab hal itu hanya dapat dinilai secara rohani” (I Korintus 2:14).

Kecuali seorang berdosa itu bertobat, ia secara alami akan memberontak melawan Alkitab, dan menyerangnya, seperti yang dilakukan oleh raja jahat itu, yang melemparkan Alkitab ke dalam api pada masa Yeremia. Orang-orang yang menyerang dan mengkritik Alkitab selalau adalah orang-orang yang belum diselamatkan, setidaknya masih berada di bawah kendali Setan (Efesus 2:2). Dr. McKinney berkata,

Meski musuh menyangkal sekuat tenaga,
   Pesan lama itu tetaplah baru,
Kebenarannya semakin manis setiap diceritakan,
   Ku tahu Alkitab adalah benar.
Ku tahu, ku tahu, ku tahu Alakitab adalah benar,
   Seluruhnya telah diinspirasikan oleh Allah
Ku tahu Alkitab adalah benar.

IV. Keempat, bagaimana Allah memelihara Firman-Nya.

Raja Yoyakim yang jahat mengambil pisau raut dan merobek-robek setiap halaman Firman Allah. Kemudian ia melemparkan setiap halaman Alkitab itu ke dalam api yang di perapian di istananya. “Baik raja maupun para pegawainya, yang mendengarkan segala perkataan ini, seorangpun tidak terkejut dan tidak mengoyakkan pakaiannya” (Yeremia 36:24). Tentang orang jahat ini kita diberitahu, “Rasa takut kepada Allah tidak ada pada orang itu” (Roma 3:18). Orang-orang berdosa hanya dapat dibawa ke bawah keinsafan akan dosa, dan dibuat takut, oleh Roh Allah. Orang-orang tidak akan pernah takut terhadap pengakiman yang akan datang kecuali Allah membuka hati mereka yang buta!

Sekarang satu-satunya salinan dari Kitab Yeremia telah dibakar – setiap kata darinya! Apakah itu adalah akhir dari sebagian Alkitab? Tidak! Lihatlah ayat 27.

“Sesudah raja membakar gulungan berisi perkataan-perkataan yang dituliskan oleh Barukh langsung dari mulut Yeremia itu, maka datanglah firman TUHAN kepada Yeremia, bunyinya: Ambil pulalah gulungan lain, tuliskanlah di dalamnya segala perkataan yang semula ada di dalam gulungan yang pertama yang dibakar oleh Yoyakim, raja Yehuda” (Yeremia 36:27-28).

Sekarang lihatlah ayat 32.

“Maka Yeremia mengambil gulungan lain dan memberikannya kepada juru tulis Barukh bin Neria yang menuliskan di dalamnya langsung dari mulut Yeremia segala perkataan yang ada di dalam kitab yang telah dibakar Yoyakim, raja Yehuda dalam api itu...” (Yeremia 36:32).

Alkitab adalah satu-satunya kitab yang tidak pernah dapat dibinasakan! Mengapa? Karena Alkitab tidak dapat dibinasakan. Rasul Petrus berkata, “Firman Tuhan tetap untuk selama-lamanya” (I Petrus 1:25). Nabi Yesaya berkata, “Rumput menjadi kering, bunga menjadi layu, tetapi firman Allah kita tetap untuk selama-lamanya” (Yesaya 40:8). Dan sang Pemazmur berkata, “Untuk selama-lamanya, ya TUHAN, firman-Mu tetap teguh di sorga” (Mazmur 119:89). Dr. John R. Rice berkata bahwa ayat itu (dalam Mazmur 119:89) “dengan pasti mengajarkan karakter kekal dari Kitab Suci, tetap teguh dan terpelihara di Sorga” (John R. Rice, D.D., Our God-Breathed Book – The Bible, Sword of the Lord Publishers, edisi 1969, hlm. 358).

Anda dapat diyakinkan bahwa Injil adalah benar karena Alkitab berkata demikian! Dan “Firman Tuhan tetap untuk selama-lamanya” (I Petrus 1:25). Kristus Yesus turun dari Sorga, untuk menanggung dosa-dosa Anda, dan mati di kayu Salib – untuk membayar penghukuman atas pelanggaran-pelanggaran Anda, dan dosa-dosa Anda. Dan Kristus “telah dikuburkan, dan bahwa Ia telah dibangkitkan, pada hari yang ketiga, sesuai dengan Kitab Suci” (I Korintus 15:4). Berpalinglah dari dosa-dosa Anda dan percayalah kepada Kristus. Ia akan menyelamatkan Anda dari dosa, dari Neraka, dan dari kubur. Amin.

(AKHIR KHOTBAH)
Anda dapat membaca khotbah Dr Hymers setiap minggu di Internet
di www.realconversion.com. Klik di “Khotbah Indonesia.”

You may email Dr. Hymers at rlhymersjr@sbcglobal.net, (Click Here) – or you may
write to him at P.O. Box 15308, Los Angeles, CA 90015. Or phone him at (818)352-0452.

Pembacaan Alkitab Sebelum Khotbah oleh Dr. Kreighton L. Chan: Mazmur 119:9-18.
Persembahan Pujian Sebelum Khotbah oleh Mr. Benjamin Kincaid Griffith:
“I Know the Bible is True” (oleh Dr. B. B. McKinney, 1886-1952).

GARIS BESAR KHOTBAH

KITAB YANG TAK DAPAT DIBINASAKAN

THE INDESTRUCTIBLE BOOK

oleh Dr. R. L. Hymers, Jr.

“Dalam tahun yang keempat pemerintahan Yoyakim bin Yosia, raja Yehuda, datanglah firman ini dari TUHAN kepada Yeremia, bunyinya: ‘Ambillah kitab gulungan dan tulislah di dalamnya segala perkataan yang telah Kufirmankan kepadamu mengenai Israel, Yehuda dan segala bangsa, dari sejak Aku berbicara kepadamu, yakni dari sejak zaman Yosia, sampai waktu ini. Mungkin apabila kaum Yehuda mendengar tentang segala malapetaka yang Aku rancangkan hendak mendatangkannya kepada mereka, maka mereka masing-masing akan bertobat dari tingkah langkahnya yang jahat itu, sehingga Aku mengampuni kesalahan dan dosa mereka’” (Yeremia 36:1-3).

I.   Pertama, dari mana Alkitab datang, Yeremia 36:1-2; II Timotius 3:15-16;
Matius 4:4; II Petrus 1:21; Matius 24:35; Yohanes 10:35; Markus 8:38;
Yeremia 30:2; 36:18.

II.  Kedua, mengapa Alkitab dibenci, Yeremia 36:2;
Mazmur 14:1; Roma 1:22, 26, 28; Keluaran 20:13; Kejadian 1:1, 24,
27; Yohanes 3:19-20.

III. Ketiga, apa yang orang-orang berdosa lakukan
dengan Alkitab, Yeremia 36:22-24; Kejadian 3:1, 4; Roma 8:7;
I Korintus 2:14;  Efesus 2:2.

V.  Keempat, bagaimana Allah memelihara Firman-Nya, Yeremia 36:24;
Roma 3:18; Yeremia 36:27-28, 32; I Petrus 1:25; Yesaya 40:8;
Mazmur 119:89.