Print Sermon

Tujuan dari situs ini adalah untuk menyediakan manuskrip dan video khotbah gratis kepada para pendeta dan misionaris di seluruh dunia, terutama Dunia Ketiga, di mana hanya ada sedikit sekolah seminari teologi atau sekolah Alkitab.

Naskah-naskah khotbah dan video ini diakses oleh sekitar 1,500,000 komputer di lebih dari 221 negara setiap tahunnya di www.sermonsfortheworld.com. Ratusan orang lainnya menyaksikan video di YouTube, tetapi mereka akan segera meninggalkan YouTube dan mengunjungi langsung ke website kami. Naskah-naskah khotbah ini disajikan dalam 46 bahasa kepada sekitar 120,000 komputer setiap bulannya. Naskah-naskah khotbah tidak dilindungi hak cipta. Jadi para pengkhotbah boleh menggunakannya tanpa seijin kami. Silahkan klik di sini untuk mengetahui bagaimana Anda dapat memberikan donasi setiap bulan untuk membantu kami dalam pekerjaan besar pemberitaan Injil ke seluruh dunia ini.

Kapanpun Anda menulis pesan untuk Dr. Hymers, selalu sebutkan kepada beliau negara di mana Anda tinggal. Surel Dr. Hymers adalah rlhymersjr@sbcglobal.net. .




PEPERANGAN TERBESAR ORANG KRISTEN

(THE CHRISTIAN’S GREATEST BATTLE)
(Indonesian)

oleh Dr. R. L. Hymers, Jr.
diterjemahkan oleh Dr. Edi Purwanto

Khotbah ini dikhotbahkan di Baptist Tabernacle of Los Angeles
Pada Kebaktian Minggu Pagi, 19 Augustus 2012

“Dalam segala doa dan permohonan. Berdoalah setiap waktu di dalam Roh dan berjaga-jagalah di dalam doamu itu dengan permohonan yang tak putus-putusnya untuk segala orang Kudus” (Efesus 6:18).


Saya telah mendengar banyak khotbah tentang perlengkapan senjata rohani dalam Efesus 6:12-17. Namun saya tidak ingat apakah pernah mendengar khotbah yang sepenuhnya menangkap apa yang Rasul Paulus sedang bicarakan dalam bagian Kitab Suci ini. Saya mungkin pernah mendengar satu, namun saya tidak mengingatnya. Untuk memahami dengan penuh perikop ini, kita perlu melihat bahwa kita diberitahu untuk mengenakan seluruh perlengkapan senjata Allah karena alasan spesifik – “supaya kamu dapat bertahan melawan tipu muslihat Iblis” (Efesus 6:11). Kata “melawan” muncul lima kali dalam Efesus 6:11 dan 12. Dari teks kita, kita belajar tiga kebenaran agung tentang doa yang akan mengalahkan musuh kita, Setan.

I. Pertama, doa secara konstan dan terus-menerus diperlukan karena ada Iblis.

Kita diberitahu untuk bertahan “melawan” Iblis. Kita diberitahu bahwa kita tidak bergulat dan berjuang “melawan” daging dan darah. Kita berjuang “melawan” “pemerintah-pemerintah,” “melawan penguasa-penguasa,” “melawan penghulu-penghulu dunia yang gelap ini,” “melawan roh-roh jahat di udara.” Ada kategori-kategori berbeda dari Iblis yang hanya dapat dikalahkan oleh doa. Mengomentari Efesus 6:12, Dr. J. Vernon McGee berkata,

      Kita sedang berada dalam peperangan rohani. Iblis telah berada di medan tempur bersama dengan antek-anteknya yang sedang berbaris. Ini memanggil kita untuk bertarung melawan mereka. Ini berbicara tentang pertempuran melawan kekuatan roh-roh jahat… ada dunia setan di sekitar kita dan ini menyatakan dirinya sendiri pada saat ini… kita memiliki musuh yang telah terlokalisasi dan teridentifikasi. Musuh itu bersifat rohani. Itu adalah Setan yang memimpin kekuatan jahatnya. Sekarang kita harus mengenali di mana medan tempur itu. Saya pikir gereja telah banyak kehilangan kesadaran akan peperangan rohani ini (J. Vernon McGee, Th.D., Thru the Bible, Thomas Nelson Publishers, 1983, volume V, hlm. 279-280; catatan untuk Efesus 6:12).

Entah Anda mengetahuinya atau tidak, kita sedang berada dalam pertempuran besar melawan Setan dan malaikat-malaikatnya. Tidak ada cara agar kita dapat memenangkan pertempuran ini dengan kekuatan kita sendiri. Kita harus mengenakan seluruh perlengkapan senjata Allah dengan iman – dan kemudian pergi dan bertempur melawan Setan dan malaikat-malaikatnya. Reformis besar Martin Luther (1483-1546) telah banyak berbicara tentang Setan. Saya mengambil beberapa baris dari apa yang Luther tuliskan tentang Iblis dalam himne karangannya yang terkenal,

Si jahat yang geram,
   Berniat ‘kan menang;
Ngeri kuasanya,
   Dan tipu dayanya,
Di bumi tak bertara.

Penuhpun setan dunia,
   Yang mau menumpas kita,
Jangan gentar melihatnya;
   Iman tak sia-sia!
(“A Mighty Fortress Is Our God” oleh Martin Luther, 1483-1546/
     Terjemahan Kidung Jemaat No. 250).

Namun bagaimana kita dapat menang atas Iblis dan malaikat-malaikatnya? Tidak ada jalan lain selain dengan kuasa doa! Doa adalah pertempuran! Kita bertempur melawan Iblis dan setan-setan di dalam doa!

“Kenakanlah seluruh perlengkapan senjata Allah, supaya kamu dapat bertahan melawan tipu muslihat Iblis” (Efesus 6:11).

“Dalam segala doa dan permohonan. Berdoalah setiap waktu di dalam Roh dan berjaga-jagalah di dalam doamu itu dengan permohonan yang tak putus-putusnya untuk segala orang Kudus” (Efesus 6:18).

Musuh kita adalah Iblis dan malaikat-malaikatnya. Kita datang melawan mereka di dalam doa. Doa adalah pertempuran itu!

Ajarkanku tuk berdoa, Tuhan, ajarkanku tuk berdoa;    Inilah seruan hatiku, hari lepas hari; Aku rindu mengenal kehendak dan jalan-Mu;    Ajarkanku tuk berdoa, Tuhan, ajarkanku tuk berdoa.
(“Teach Me to Pray” oleh Albert S. Reitz, 1879-1966).

Jadi, kita melihat bahwa doa secara konstan dan terus-menerus diperlukan karena ada Iblis. Setan itu perkasa, dan ia tidak pernah istirahat. Jika kita menolak untuk berdoa secara konstan Iblis akan berhasil menghentikan kita dari memenangkan jiwa-jiwa yang terhilang dan membawa mereka untuk bertahan di gereja kita. Itu adalah poin pertama kita – doa secara konstan dan terus-menerus diperlukan atau penginjilan kita tidak akan menghasilkan para petobat berlangsung di gereja kita.

II. Kedua, doa secara konstan dan terus-menerus diperlukan karena ini adalah satu-satunya jalan untuk mendapatkan apa yang kita butuhkan.

Rasul Yakobus membuat itu sangat jelas ketika ia berkata,

“Kamu tidak memperoleh apa-apa, karena kamu tidak berdoa” (Yakobus 4:2).

Kata-kata ini menunjukkan mengapa penginjilan kita hanya menghasilkan sedikit petobat sejati yang bertahan di gereja ini. Mengapa hanya sedikit orang yang dipertobatkan? “Kamu tidak memperoleh apa-apa, karena kamu tidak berdoa.” Mengabaikan doa secara konstan dan terus-menerus adalah alasan sehingga kita tidak memiliki banyak petobat yang bertahan di gereja kita.

Para Rasul membuat doa adalah bagian yang paling penting dalam pelayanan mereka. Ketika pekerjaan gereja sehari-hari sedang menekan mereka, para Rasul berkata,

“Kami sendiri dapat memusatkan pikiran dalam doa dan pelayanan Firman” (Kisah Rasul 6:4).

“Kami sendiri dapat memusatkan pikiran dalam doa.” Rasul Paulus berkata bahwa banyak waktunya dihabiskan di dalam doa. Ia berkata bahwa ia berdoa untuk jemaat di Tesalonika “Siang malam kami berdoa sungguh-sungguh” (I Tesalonika 3:10). Ia berkata kepada Timotius, “Selalu aku mengingat engkau dalam permohonanku, baik siang maupun malam” (II Timotius 1:3).

Dengan praktik doa secara konstan dan terus-menerus, Rasul Paulus mengikuti teladan Kristus. Kita diberitahu bahwa Kristus,

“Pagi-pagi benar, waktu hari masih gelap, Ia bangun dan pergi ke luar. Ia pergi ke tempat yang sunyi dan berdoa di sana”
      (Markus 1:35).

Lagi, kita diberitahu bahwa Kristus,

“...pergi ke bukit untuk berdoa dan semalam-malaman Ia berdoa kepada Allah” (Lukas 6:12).

Kata “berdoa” dan “doa” digunakan paling sedikit 25 kali dalam catatan singkat tentang kehidupan Kristus yang diberikan di dalam empat Injil. Dan doa-Nya ditekankan dalam beberapa tempat lain walaupun di sana kata “berdoa” dan “doa” tidak dipakai. Yesus mencurahkan banyak waktu dan energinya untuk berdoa. Laki-laki maupun perempuan yang tidak menghabiskan banyak waktunya di dalam doa tidak mengikuti teladan dari Yesus dan Rasul Paulus.

Setelah Yesus naik ke sebelah kanan Allah di Sorga, Ia mulai pekerjaan doa agung-Nya untuk kita. Kita diberitahu bahwa,

“...Ia sanggup juga menyelamatkan dengan sempurna semua orang yang oleh Dia datang kepada Allah. Sebab Ia hidup senantiasa untuk menjadi Pengantara mereka” (Ibrani 7:25).

Kristus dapat menyelamatkan kita, bukan hanya karena Ia telah mati di kayu Salib, namun juga karena Ia hidup di Sorga yang terus-menerus berdoa untuk kita. Ia hidup “untuk menjadi Pengantara kita,” berdoa untuk kita. Rasul Paulus berkata bahwa Kristus “yang juga duduk di sebelah kanan Allah, yang malah menjadi Pembela bagi kita”” (Roma 8:34).

Jika Anda dan saya ingin memiliki persekutuan dengan Kristus kita juga harus menghabiskan banyak waktu kita di dalam doa. Saya yakin bahwa Kekristenan telah lama hancur jika Kristus tidak terus berdoa untuk kita. Hanya ada satu juta orang Kristen di China ketika Komunis mengusir semua misionaris asing pada permulaan tahun 1950-an. Namun hari ini ada lebih dari 100 juta orang Kristen di China. Terlepas dari teror dan penganiayaan yang Komunis gunakan untuk membinasakan Kekristenan, telah terjadi peningkatan 10,000% jumlah orang Kristen di China dalam 60 tahun terakhir. Ini tidak mungkin terjadi jika Kristus tidak hidup di Sorga “senantiasa untuk menjadi Pengantara mereka” (Ibrani 7:25). Kita memiliki laporan yang menjelaskan kepada kita bahwa jumlah terbesar dari orang-orang Muslim dalam sejarah yang menjadi Kristen adalah sekarang. Ketika mereka percaya kepada Yesus, orang-orang yang dulunya Muslim ini sering disiksa dan dibunuh karena iman mereka. Mereka hidup di bawah ancaman penganiayaan terus-menerus, namun mereka datang kepada Kristus beribu-ribu. Ini tidak mungkin terjadi jika Kristus tidak hidup di Sorga “senantiasa untuk menjadi Pengantara mereka” (Ibrani 7:25).

Apa yang terjadi di China dan dunia Muslim adalah hasil dari doa-doa Kristus, dan doa-doa dari ribuan orang Kristen di negara-negara bebas. Dan Allah memanggil kita untuk bergabung dalam persekutuan dengan Yesus, dan para pahlawan doa di segala tempat, dalam pelayanan doa syafaat. Jika kita ingin melihat lebih banyak lagi anak muda bertobat dan ditambahkan bagi gereja kita kita harus meluangkan waktu, dan banyak waktu untuk itu, pergi sendirian kepada Allah di dalam doa. Kita harus membuat ini sebagai kebiasaan sehari-hari untuk berdoa demi pertobatan orang-orang yang telah kita bawa ke gereja. Berdoalah kiranya Allah mau menjadikan Anda seorang pahlawan doa, yang menghabiskan banyak waktu di dalam doa untuk orang-orang yang terhilang yang kita bawa ke gereja. Semua pemenang jiwa yang hebat di dalam sejarah adalah para pendoa. Mereka berbeda satu dengan yang lainnya dalam banyak hal. Namun mereka semua sama dalam satu hal – mereka semua adalah pria maupun wanita yang telah menghabiskan banyak waktu di dalam doa untuk orang-orang terhilang agar diselamatkan.

“Dalam segala doa dan permohonan. Berdoalah setiap waktu di dalam Roh dan berjaga-jagalah di dalam doamu itu dengan permohonan yang tak putus-putusnya untuk segala orang Kudus” (Efesus 6:18).

Kuasa di dalam doa, Tuhan, kuasa di dalam doa,
   Di sini di tengah dunia yang penuh dosa dan penderitaan;
Manusia terhilang dan sekarat, jiwa-jiwa ada dalam keputus-asaan;
   Oh berikanku kuasa, kuasa di dalam doa!

Nyanyikan ini!

Kuasa di dalam doa, Tuhan, kuasa di dalam doa,
   Di sini di tengah dunia yang penuh dosa dan penderitaan;
Manusia terhilang dan sekarat, jiwa-jiwa ada dalam keputus-asaan;
   Oh berikanku kuasa, kuasa di dalam doa!

III. Ketiga, doa secara konstan dan terus-menerus diperlukan karena ini adalah cara menerima rahmat dan kasih karunia untuk mendapatkan pertolongan kita pada waktunya.

Perkataan Rasul dalam Ibrani 4:16 menunjukkan kepada kita bagaimana untuk menerima rahmat dan kasih karunia untuk mendapat pertolongan kita dalam pekerjaan penginjilan kita,

“Sebab itu marilah kita dengan penuh keberanian menghampiri takhta kasih karunia, supaya kita menerima rahmat dan menemukan kasih karunia untuk mendapat pertolongan kita pada waktunya” (Ibrani 4:16).

Itu adalah ayat yang sangat penting yang saya ingin Anda buka. Yaitu Ibrani 4:16. Ayat itu ada pada halaman 1294 dari Alkitab Scofield Study Bible. Mari kita berdiri dan membaca ayat ini dengan lantang.

Sebab itu marilah kita dengan penuh keberanian menghampiri takhta kasih karunia, supaya kita menerima rahmat dan menemukan kasih karunia untuk mendapat pertolongan kita pada waktunya” (Ibrani 4:16).

Anda persilahkan untuk duduk kembali.

Ayat ini menunjukkan kepada kita bagaimana menerima rahmat dan menemukan kasih karunia “untuk mendapat pertolongan kita pada waktunya.” Ini tentunya adalah “pada waktunya” di gereja kita. Kita sekarang sedang masuk ke dalam apa yang saya sebut “panen musim gugur.” Ketika kita memasuki musim gugur kita selalu membawa sejumlah besar anak muda dari usaha-usaha penginjilan kita ke gereja. Namun banyak dari orang yang datang ke gereja bersama dengan kita tidak pernah beroleh selamat atau bergabung menjadi anggota gereja kita. Itu menyedihkan. Kita tidak suka memikirkan itu. Namun itulah apa yang terjadi tahun demi tahun. Hanya sedikit yang tersisa bersama dengan kita ketika musim gugur berlalu. Jika semuanya berjalan seperti biasa, hanya beberapa dari antara mereka yang akan tetap bersama dengan kita sampai Natal. Ingat, musim Natal akan segera tiba di sini – lebih cepat dari pada yang Anda kira. Musim Natal akan mulai 17 minggu lagi. Beberapa minggu ini akan berlalu dengan begitu cepat sehingga itu akan nampak seperti beberapa hari saja! Percaya atau tidak, Natal hampir tiba! Kita hanya memiliki beberapa hari ini untuk mendapatkan orang-orang baru masuk ke gereja kita. Hanya dalam beberapa minggu lagi tuaian musim gugur akan berlalu.

Akankah kita kehilangan banyak orang yang seharusnya dapat kita bawa masuk? Kita hampir selalu demikian. Akankah kembali seperti itu pada tahun ini? Itulah yang dikehendaki Iblis! Iblis tidak ingin Anda terjaga dan waspada. Iblis tidak ingin Anda konsentrasi. Iblis ingin Anda mengantuk dan kusut – sehingga ia dapat merebut semua orang yang kita bawa pada tuaian musim gugur. Namun Allah sedang memanggil Anda untuk terjaga. Allah sedang memanggil Anda untuk waspada. Allah sedang memanggil Anda untuk waktu doa secara intens, konstan, terus-menerus bagi anak-anak muda yang terhilang itu. Untuk mengalahkan Iblis kita harus mentaati ayat Kitab Suci ini,

“Sebab itu marilah kita dengan penuh keberanian menghampiri takhta kasih karunia, supaya kita menerima rahmat dan menemukan kasih karunia untuk mendapat pertolongan kita pada waktunya” (Ibrani 4:16).

Ini adalah waktu yang paling penting bagi gereja kita dalam sepanjang tahun! Ini adalah “pada waktunya” kita! Ini adalah waktunya kita membutuhkan rahmat dan kasih karunia Allah! Ini adalah waktunya ketika kita membutuhkan pertolongan Allah. “Sebab itu marilah kita dengan penuh keberanian menghampiri takhta kasih karunia” dalam doa yang sungguh-sungguh, konstan dan terus menerus bagi orang-orang terhilang! Jangan biarkan Iblis menang dalam pertempuran ini! Bergabunglah dengan kami dalam pertempuran ini, “dalam segala doa dan permohonan. Berdoalah setiap waktu di dalam Roh dan berjaga-jagalah di dalam doamu itu dengan permohonan yang tak putus-putusnya untuk segala orang Kudus” (Efesus 6:18). Saya ingin Anda menjadi sangat kuat dan bersemangat di dalam doa untuk orang-orang yang kita bawa selama beberapa minggu ke depan. Saya ingin Anda berkata, “Aku harus berdoa, berdoa dan berdoa. Aku harus memberikan seluruh kekuatan dan hatiku untuk berdoa. Apapun yang sedang aku lakukan, aku harus tetap berdoa!” Saya ingin Anda menghabiskan paling sedikit 15 menit dalam satu hari untuk berdoa setiap hari. Rencanakan sekarang untuk menghabiskan paling sedikit 15 menit di dalam doa untuk orang-orang terhilang setiap hari!

Kuasa di dalam doa, Tuhan, kuasa di dalam doa,
   Di sini di tengah dunia yang penuh dosa dan penderitaan;
Manusia terhilang dan sekarat, jiwa-jiwa ada dalam keputus-asaan;
   Oh berikanku kuasa, kuasa di dalam doa!

Anda semua yang mau bergabung bersama saya dalam doa paling sedikit 15 menit per hari untuk orang-orang terhilang, pada tuaian musim gugur ini, silahkan maju ke depan sekarang, dan Mr. Lee dan Mr. Bebout akan maju untuk berdoa bagi Anda agar Anda memegang janji untuk berdoa bagi orang-orang terhilang setiap hari. Majulah ke depan sekarang, sementara kita menyanyikan bait ini bersama-sama!

Kuasa di dalam doa, Tuhan, kuasa di dalam doa,
   Di sini di tengah dunia yang penuh dosa dan penderitaan;
Manusia terhilang dan sekarat, jiwa-jiwa ada dalam keputus-asaan;
   Oh berikanku kuasa, kuasa di dalam doa!

(Berdoa) Anda dipersilahkan duduk kembali.

Sekarang saya memiliki satu hal lagi untuk dikatakan kepada Anda yang adalah orang-orang baru di gereja kami. Kristus telah mati di kayu salib untuk menerima hukuman karena dosa Anda. Ia telah bangkit secara fisikal dari antara orang mati dan naik ke Sorga untuk berdoa bagi Anda. Datanglah kepada Yesus dengan iman dan Ia akan mengampuni dosa-dosa Anda dan memberikan kehidupan kekal kepada Anda. Dan apapun yang Anda lakukan, pastikan untuk datang kembali ke sini ke gereja ini pada Minggu berikutnya! Allah memberkati Anda! Amin.

(AKHIR KHOTBAH)
Anda dapat membaca khotbah Dr Hymers setiap minggu di Internet
di www.realconversion.com. Klik di “Khotbah Indonesia.”

You may email Dr. Hymers at rlhymersjr@sbcglobal.net, (Click Here) – or you may
write to him at P.O. Box 15308, Los Angeles, CA 90015. Or phone him at (818)352-0452.

Pembacaan Alkitab Sebelum Khotbah oleh Dr. Kreighton L. Chan: Efesus 6:10-18.
Persembahan Pujian Sebelum Khotbah oleh Mr. Benjamin Kincaid Griffith:
“Teach Me to Pray” (oleh Albert S. Reitz, 1879-1966).


GARIS BESAR KHOTBAH

PEPERANGAN TERBESAR ORANG KRISTEN

(THE CHRISTIAN’S GREATEST BATTLE)

oleh Dr. R. L. Hymers, Jr.

“Dalam segala doa dan permohonan. Berdoalah setiap waktu di dalam Roh dan berjaga-jagalah di dalam doamu itu dengan permohonan yang tak putus-putusnya untuk segala orang Kudus” (Efesus 6:18).

(Efesus 6:11)

I.   Pertama, doa secara konstan dan terus-menerus diperlukan karena
ada Iblis, Efesus 6:11, 18.

II.  Kedua, doa secara konstan dan terus-menerus diperlukan karena ini
adalah satu-satunya jalan untuk mendapatkan apa yang kita
butuhkan, Yakobus 4:2; Kisah Rasul 6:4; I Tesalonika 3:10;
II Timotius 1:3; Markus 1:35; Lukas 6:12; Ibrani 7:25; Roma 8:34.

III. Ketiga, doa secara konstan dan terus-menerus diperlukan karena ini
adalah cara menerima rahmat dan kasih karunia untuk
mendapatkan pertolongan kita pada waktunya, Ibrani 4:16.