Print Sermon

Tujuan dari situs ini adalah untuk menyediakan manuskrip dan video khotbah gratis kepada para pendeta dan misionaris di seluruh dunia, terutama Dunia Ketiga, di mana hanya ada sedikit sekolah seminari teologi atau sekolah Alkitab.

Naskah-naskah khotbah dan video ini diakses oleh sekitar 1,500,000 komputer di lebih dari 221 negara setiap tahunnya di www.sermonsfortheworld.com. Ratusan orang lainnya menyaksikan video di YouTube, tetapi mereka akan segera meninggalkan YouTube dan mengunjungi langsung ke website kami. Naskah-naskah khotbah ini disajikan dalam 46 bahasa kepada sekitar 120,000 komputer setiap bulannya. Naskah-naskah khotbah tidak dilindungi hak cipta. Jadi para pengkhotbah boleh menggunakannya tanpa seijin kami. Silahkan klik di sini untuk mengetahui bagaimana Anda dapat memberikan donasi setiap bulan untuk membantu kami dalam pekerjaan besar pemberitaan Injil ke seluruh dunia ini.

Kapanpun Anda menulis pesan untuk Dr. Hymers, selalu sebutkan kepada beliau negara di mana Anda tinggal. Surel Dr. Hymers adalah rlhymersjr@sbcglobal.net. .




PERTOBATAN RUT

(THE CONVERSION OF RUTH)

oleh Dr. R. L. Hymers, Jr.
diterjemahkan oleh Dr. Edi Purwanto

Khotbah ini dikhotbahkan di Baptist Tabernacle of Los Angeles,
Pada Kabaktian Minggu Pagi, 6 November 2011

“Kemudian berkemaslah ia dengan kedua menantunya dan ia pulang dari daerah Moab, sebab di daerah Moab ia mendengar bahwa TUHAN telah memperhatikan umat-Nya dan memberikan makanan kepada mereka” (Rut 1:16).


Kisah ini adalah kisah yang sederhana. Ada kelaparan di negeri Yehuda pada zaman Hakim-Hakim. Seorang lelaki bersama istrinya, Naomi, membawa dua putra mereka meninggalkan Betlehem dan pergi ke negeri penyembah berhala di Moab. Dua putanya itu menikahi gadis penyembah berhala. Suami Naomi akhirnya mati di sana. Kemudian dua putranya juga mati di sana. Naomi ditinggalkan bersama dengan dua menantunya, Orpa dan Rut. Namun kedua menantu itu juga tidak memiliki anak.

Ketika Naomi mendengar bahwa kelaparan di Yehuda telah berakhir, ia memutuskan untuk kembali ke Betlehem. Naomi meminta dua menantunya untuk kembali kepada orangtua mereka, dan ia akan kembali ke Yehuda sendirian. Kedua perempuan muda itu berkata, “Tidak, kami ikut dengan engkau pulang kepada bangsamu” (Rut 1:10). Namun Naomi menasehatkan agar lebih baik mereka kembali kepada bangsa mereka sendiri. Mereka berdua mengatakan bahwa mereka mengasihi Naomi. Mereka berdua menangis. Namun Orpa mencium Naomi, dan “pulang kepada bangsanya dan kepada para allahnya” (Rut 1:15). Namun Rut menolak untuk meninggalkan mertuanya, bahkan setelah Naomi mendesaknya lagi untuk kembali kepada bangsanya.

“Tetapi kata Rut: "Janganlah desak aku meninggalkan engkau dan pulang dengan tidak mengikuti engkau; sebab ke mana engkau pergi, ke situ jugalah aku pergi, dan di mana engkau bermalam, di situ jugalah aku bermalam: bangsamulah bangsaku dan Allahmulah Allahku” (Rut 1:16).

Di sini kita memiliki pengalaman pertobatan Rut. Saya akan membagi ayat ini menjadi empat poin sederhana.

I. Pertama, Rut dipengaruhi oleh kesalehan ibu mertuanya.

Naomi memiliki pengaruh yang besar atas Rut sehingga Rut sangat mengasihi dia. Rut sebelumnya memiliki latar belakang sebagai penyembah berhala. Namun kasihnya kepada Naomi membantu dia mendobrak prejudis-prejudis agamanya.

Hampir setiap orang yang datang ke gereja ini berasal dari dunia di luar sana yang bertobat melalui kasih dan perhatian orang-orang Kristen. Mereka memahami sangat sedikit tentang kebenaran. Namun mereka merasakan kasih dari orang-orang Kristen di gereja ini. Minggu lalu seorang pemuda yang datang ke gereja ini untuk pertama kalinya berkata kepada saya bahwa ia tidak tertarik menjadi seorang Kristen, namun ia sangat ramah dan berkata kepada saya betapa baiknya orang yang menjemputnya pergi ke gereja, dan betapa ramahnya jemaat kita kepadanya. Entah ia akan datang kembali atau tidak, selama beberapa tahun yang akan datang ia akan mengingat bahwa ia pernah memiliki waktu yang indah di gereja Baptis ini.

Banyak orang seperti Rut, yang berasal dari latar belakang tidak bergereja, menjadi tertarik akan iman kita karena orang-orang Kristen yang bersahabat atau ramah kepada mereka, dan mereka mulai senang untuk datang ke gereja, seperti Rut mengasihi Naomi.

Tidak ada yang salah dengan itu. Ketika saya berumur tiga belas tahun Dr. dan Mrs. Henry M. McGowan yang sudah tua membawa saya, bersama anak-anak mereka, pergi ke sebuah gereja Baptis. Saya tidak akan berkhotbah di sini pagi ini, setelah 57 tahun berlalu, jika mereka tidak memperlakukan saya dengan baik dan ramah kepada saya ketika saya masih terhilang dan seorang remaja yang sedang kesepian. Saya pernah berada di rumah mereka beberapa malam setiap minggu. Mrs. McGowan sering memberi makan malam kepada saya. Saya berhutang jiwa saya kepada orang-orang baik itu!

Yesus berkata, “Paksalah orang-orang, yang ada di situ, masuk, karena rumahku harus penuh” (Lukas 14:23). Orang-orang ini dipaksa untuk datang ke gereja dengan kelembutan kasih dan kebaikan dari orang-orang di gereja itu. Moody yang sangat terkenal berkata, “Kasihilah mereka yang di dalam.” Marilah kita melakukan yang terbaik yang bisa kita lakukan untuk mentaati apa yang ia katakan!

Setiap Minggu seorang anak laki-laki seumuran 10 atau 12 tahun berjalan di beberapa blok menuju gereja Moody di Chicago. Setiap Minggu ia melewati gereja itu, di mana para penatua berdiri di depan pintu menyambut orang-orang yang hadir di sana. Ia memperhatikan seorang anak laki-laki yang lewat, pergi ke gereja Moody. Suatu Minggu pagi penatua itu bertanya kepada anak itu, “Mengapa kamu mondar-mandir di jalan menuju gereja Moody? Mengapa kamu tidak datang kemari?” Anak itu berkata, “Tidak, terimakasih. Saya akan pergi ke gereja Pak Moody. Mereka tahu bagaimana mengasihi teman di sana.”

Orang-orang dipaksa untuk datang oleh karena kebaikan orang-orang Kristen di dalam gereja. Moody yang sangat terkenal itu berkata, “Kasihilah mereka yang di dalam.” Marilah kita melakukannya sebaik kita dapat lakukan untuk mengikuti apa yang ia katakan!

II. Kedua, Rut telah diuji.

Naomi berkata, “Telah pulang iparmu kepada bangsanya dan kepada para allahnya; pulanglah mengikuti iparmu itu” (Rut 1:15). Dr. J. Vernon McGee berkata,

Orpa membuat keputusan untuk pulang. Keputusannya untuk Tuhan belum menjadi nyata, Anda lihat. Ia kembali menyembah berhala [dan] kita tidak pernah mendengar tentangnya lagi (J. Vernon McGee, Th.D., Thru the Bible, Thomas Nelson Publishers, 1982, volume II, hlm. 93).

Dr. McGee berkata bahwa Naomi meminta Rut untuk kembali kepada berhala-berhalanya “untuk menguji dia apakah ia benar-benar murni atau tidak” (ibid.).

Dan setiap orang dari antara Anda yang ada di sini pada pagi ini juga akan diuji seperti itu. Anda akan melihat seseorang meninggalkan gereja, seperti Rut melihat Orpa yang pulang. Anda akan berpikir, “Saya pikir mereka tulus, namun mereka meninggalkan gereja.” Bukankah persis seperti itulah cara Rut diuji? Orpa dan Rut keduanya berkata kepada Naomi, “Tidak, kami ikut dengan engkau pulang kepada bangsamu” (Rut 1:10). Namun, seperti Yudas, Orpa mencium Naomi, dan kemudian meninggalkan dia dan kembali kepada dunia. Rut melihat contoh buruknya, dan tentulah ini adalah ujian baginya.

Setiap orang yang bertobat memiliki pengalaman yang sama. Setiap dari kita telah melihat beberapa teman kita meninggalkan gereja dan kembali kepada dosa dari dunia ini. Petrus melihat Yudas pergi. Paulus melihat teman dekatnya Demas pergi. Paulus berkata, “Demas telah mencintai dunia ini dan meninggalkan aku” (II Timotius 4:10). Dan jika Petrus dan Paulus melihat kejadian ini di depan mereka, tidakkah Anda juga berpikir bahwa Anda akan melewati ujian ini, seperti yang dialami Rut? Rasul Paulus berkata, “Untuk masuk ke dalam Kerajaan Allah kita harus mengalami banyak sengsara” (Kisah Rasul 14:22). Kata Yunani yang diterjemahkan “sengsara” di sini adalah “thlipsis.” Ini berarti “tekanan, penderitaan, kesusahan, penderitaan.” “Untuk masuk ke dalam Kerajaan Allah kita harus mengalami banyak sengsara [tekanan, kesusahan dan penderitaan].” Bahkan setelah kita menjadi orang Kristen selama bertahun-tahun kita harus melewati tekanan dan penderitaan dengan melihat teman-teman terkasih dan bahkan orang-orang yang kita kasihi meninggalkan gereja karena mereka “mencintai dunia ini” (II Timotius 4:10).

Rut lulus ujian itu ketika sahabat dekatnya dan iparnya kembali ke penyembahan berhala. Akankah Anda lulus ujian itu dan menjalani kehidupan bagi Kristus ketika teman-teman dekat Anda meninggalkan gereja kita? Itulah doa saya untuk Anda. Selama bertahun-tahun, sejak saya berada di gereja Tionghoa, saya suka sekali lagu yang tadi dinyanyikan oleh Mr. Griffith.

Ya, Tuhan memanggil; janganlah gelisah,
   Meskipun terancam bahaya besar;
Sebab Rohul Kudus memb’rikan sentosa
   Ikutlah Tuhan dan jangan gentar.
Ya, Tuhan memanggil; meskipun godaan
   Serta keraguan melanda kita,
Tetap kita nyanyi, penuh keyakinan,
   Setia mengiringi Sang Maharaja
(“The Master Hath Come” by Sarah Doudney, 1841-1926;
     menala “Ash Grove”/terjemahan Nyanyian Pujian No. 293.)

Tidak peduli apakah dukacita yang kita lewati, dan tidak peduli siapapun yang meninggalkan gereja ini, orang pilihan Allah akan berkata, “Kami mengikuti sang Juruselamat dan tidak dapat berbalik.” Bagaimana Anda dapat berbalik jika Anda telah menerima panggilan yang tidak dapat ditolak? Itu tidak mungkin bagi petobat sejati untuk murtad! Amin, dan Amin!

III. Ketiga, Rut percaya Allah.

“Tetapi kata Rut: "Janganlah desak aku meninggalkan engkau dan pulang dengan tidak mengikuti engkau; sebab ke mana engkau pergi, ke situ jugalah aku pergi, dan di mana engkau bermalam, di situ jugalah aku bermalam: bangsamulah bangsaku dan Allahmulah Allahku” (Rut 1:16).

Ini bukan suatu “keputusan” cepat. Ia telah memikirkannya dengan seksama selama bertahun-tahun. Rut sungguh-sungguh menginginkan Allah yang disembah Naomi untuk menjadi Allah-nya. Ia telah mendengar tentang Allah, namun sekarang ia benar-benar percaya di dalam Allah itu sendiri.

Pada suatu titik Anda harus berhadapan muka dengan muka dengan Allah yang hidup. Itu tidak selalu terjadi dalam keadaan yang menyenangkan, hanya datang ke gereja karena Anda senang bertemu orang-orang ini. Pada suatu titik Allah Sendiri harus menjadi cukup penting bagi Anda untuk mengubah seluruh arah hidup Anda – tidak peduli apa yang dikatakan dan dilakukan oleh orang lain!

Kehidupan Rut diubahkan selamanya melalui perjumpaannya dengan Allah sendiri. Dr. J. Vernon McGee berkata, “Anda akan menemukan [Rut] ditekankan dalam pasal pertama dari Kitab Perjanjian Baru [Matius 1:5]. Ia masuk dalam silsilah yang memimpin kepada Kristus” (ibid). Saya percaya bahwa Rut benar-benar bertobat pada saat itu, ketika ia berkata,

“Janganlah desak aku meninggalkan engkau dan pulang dengan tidak mengikuti engkau; sebab ke mana engkau pergi, ke situ jugalah aku pergi, dan di mana engkau bermalam, di situ jugalah aku bermalam: bangsamulah bangsaku dan Allahmulah Allahku (Rut 1:16).

Pertobatan sejati mengubah cara Anda hidup, dan itu mengubah seluruh arah hidup Anda. Namun, ingat, Anda harus datang kepada Allah melalui Anak-Nya, Tuhan Yesus Kristus. Kristus berkata, “Akulah jalan dan kebenaran dan hidup. Tidak ada seorangpun yang datang kepada Bapa, kalau tidak melalui Aku” (Yohanes 14:6). Mengapa? Karena Rasul Paulus berkata,

“Karena Allah itu esa dan esa pula Dia yang menjadi pengantara antara Allah dan manusia, yaitu manusia Kristus Yesus”
       (I Timotius 2:5).

Yesus Kristus mati di kayu Salib untuk membayar hukuman dosa Anda, dan mencurahkan Darah-Nya untuk menyucikan Anda dari segala dosa. Anda harus datang kepada Yesus untuk menemukan damai dengan Allah. Namun ada satu poin terakhir yang muncul dari ayat kita ini.

IV. Keempat, Rut bergabung dengan umat Allah.

Ia berkata kepada Naomi, “bangsamulah bangsaku” (Rut 1:16). Ia benar-benar telah memisahkan dirinya dari orang Moab dan menjadi orang Yahudi. Itu persis seperti apa yang ia harus lakukan untuk diselamatkan pada dispensasi atau pada zaman itu. Rut sungguh-sungguh bertobat! Rasul Paulus berkata,

“Sebab itu: Keluarlah kamu dari antara mereka, dan pisahkanlah dirimu dari mereka, firman Tuhan, dan janganlah menjamah apa yang najis, maka Aku akan menerima kamu. Dan Aku akan menjadi Bapamu, dan kamu akan menjadi anak-anak-Ku laki-laki dan anak-anak-Ku perempuan demikianlah firman Tuhan, Yang Mahakuasa”    (II Korintus 6:17-18).

Keluarlah dari dunia yang penuh dosa ini. Berusahalah untuk datang ke geraja. Banyak orang mengantung separuh di gereja, dan separuh di dunia – dan mereka heran mengapa mereka tidak mengalami pertobatan sejati! Datanglah dengan segala cara pada setiap Sabtu malam, setiap Minggu pagi, setiap Minggu malam. Datanglah dengan segala cara – kepada Kristus, dan ke gereja lolal. Katakanlah, seperti yang Rut katakan, “bangsamulah bangsaku.” Amin! Dan Amin! Mari kita berdiri dan menyanyikan himne nomer 7, “The Master Hath Come.” Mari kita nyanyikan ini!

Ya, Tuhan memanggil; janganlah gelisah,
   Meskipun terancam bahaya besar;
Sebab Rohul Kudus memb’rikan sentosa
   Ikutlah Tuhan dan jangan gentar.
Ya, Tuhan memanggil; meskipun godaan
   Serta keraguan melanda kita,
Tetap kita nyanyi, penuh keyakinan,
   Setia mengiringi Sang Maharaja

Ya, Tuhan memanggil sejak kita muda
   Suara-Nya tetap menyegarkan jiwa;
Dari keduniaan berpalinglah kita,
   Berpihak seg’ra pada umat Allah
Ya, Tuhan memanggil orang yang percaya,
   Yang dapat berkat-Nya serta kasih-Nya;
Lewat padang hijau dibimbing-Nya kita,
   Sampai kita masuk k’rajaan mulia
(“The Master Hath Come” by Sarah Doudney, 1841-1926;
     menala “Ash Grove”/terjemahan Nyanyian Pujian No. 293.)

(KHOTBAH SELESAI)
Anda dapat membaca khotbah-khotbah Dr. Hymers setiap minggu di Internet
di www.realconversion.com. Klik di “Khotbah Indonesia.”

You may email Dr. Hymers at rlhymersjr@sbcglobal.net, (Click Here) – or you may
write to him at P.O. Box 15308, Los Angeles, CA 90015. Or phone him at (818)352-0452.

Pembacaan Alkitab Sebelum Khotbah oleh Dr. Kreighton L. Chan: Rut 1:8-16.
Lagu Solo Sebelum Khotbah oleh Mr. Benjamin Kincaid Griffith:
“The Master Hath Come” (by Sarah Doudney, 1841-1926).


GARIS BESAR KHOTBAH

PERTOBATAN RUT

(THE CONVERSION OF RUTH)

oleh Dr. R. L. Hymers, Jr.

“Kemudian berkemaslah ia dengan kedua menantunya dan ia pulang dari daerah Moab, sebab di daerah Moab ia mendengar bahwa TUHAN telah memperhatikan umat-Nya dan memberikan makanan kepada mereka” (Rut 1:16).

(Rut 1:10; 15)

I.   Pertama, Rut dipengaruhi oleh kesalehan ibu mertuanya, Lukas 14:23.

II.  Kedua, Rut telah diuji, Rut 1:15, 10; II Timotius 4:10; Kisah Rasul 14:22.

III. Ketiga, Rut percaya Allah, Yohanes 14:6; I Timotius 2:5.

IV. Keempat, Rut bergabung dengan umat Allah, II Korintus 6:17-18.