Print Sermon

Tujuan dari situs ini adalah untuk menyediakan manuskrip dan video khotbah gratis kepada para pendeta dan misionaris di seluruh dunia, terutama Dunia Ketiga, di mana hanya ada sedikit sekolah seminari teologi atau sekolah Alkitab.

Naskah-naskah khotbah dan video ini diakses oleh sekitar 1,500,000 komputer di lebih dari 221 negara setiap tahunnya di www.sermonsfortheworld.com. Ratusan orang lainnya menyaksikan video di YouTube, tetapi mereka akan segera meninggalkan YouTube dan mengunjungi langsung ke website kami. Naskah-naskah khotbah ini disajikan dalam 46 bahasa kepada sekitar 120,000 komputer setiap bulannya. Naskah-naskah khotbah tidak dilindungi hak cipta. Jadi para pengkhotbah boleh menggunakannya tanpa seijin kami. Silahkan klik di sini untuk mengetahui bagaimana Anda dapat memberikan donasi setiap bulan untuk membantu kami dalam pekerjaan besar pemberitaan Injil ke seluruh dunia ini.

Kapanpun Anda menulis pesan untuk Dr. Hymers, selalu sebutkan kepada beliau negara di mana Anda tinggal. Surel Dr. Hymers adalah rlhymersjr@sbcglobal.net. .




MODEL JEMAAT

(THE MODEL CHURCH)

oleh Dr. R. L. Hymers, Jr.
diterjemahkan oleh Dr. Edi Purwanto

Khotbah ini dikhotbahkan di Metro Baptist Church, San Diego, California
Pada Kebaktian Minggu Pagi, 23 Januari 2011

“Dari Paulus, Silwanus dan Timotius kepada jemaat orang-orang Tesalonika yang di dalam Allah Bapa dan di dalam Tuhan Yesus Kristus. Kasih karunia dan damai sejahtera menyertai kamu” (I Tesalonika 1:1).


Rasul Paulus menulis surat ini kepada jemaat lokal di Tesalonika. Banyak orang menyebut jemaat ini sebagai “model jemaat.” Rasul Paulus berbicara, “kepada jemaat orang-orang Tesalonika” (1 Tesalonika 1:1). Kata Yunani yang diterjemahkan “jemaat” di sini adalah “ekklesia.” Kata ini mengacu kepada “sekelompok orang tertentu yang berkumpul pada lokasi secara biografi tertentu,” yang telah dipanggil keluar dari dunia ini dan terbentuk ke dalam jemaat lokal” (Jim Gent, The Local Church, Smyrna Publications, 1994, hal. 129).

Jim Gent memberikan kutipan berikut ini dalam bukunya tentang jemaat lokal:

Para rasul mendirikan jemaat-jemaat, dan selain jemaat-jemaat tidak ada yang mereka dirikan… Di setiap tempat di mana mereka bekerja mereka membentuk orang-orang yang telah bertobat ke dalam jemaat lokal… Tidak ada organisasi lain selain jemaat lokal yang nampak dalam Perjanjian Baru… (ibid., hal. 84).

Jemaat bukanlah hal yang tidak ada dalam pikiran Allah… Bagi orang-orang Kristen mula-mula, jemaat lokal adalah unit yang ditetapkan secara ilahi yang mana melaluinya Allah memilih untuk bekerja dan hanya melalui unit itu! (ibid., hal. 83-84).

Kata “jemaat” digunakan 100 kali dalam Perjanjian Baru. Di hampir setiap tempat, kata itu mengacu kepada jemaat lokal orang-orang Kristen. Banyak surat, seperti 1 Tesalonika, ditulis untuk jemaat-jemaat lokal tersebut.

Para Rasul telah memimpin banyak orang kepada Kristus dan kemudian membentuk orang-orang yang telah bertobat ke dalam jemaat-jemaat lokal. Para rasul mendirikan jemaat-jemaat, dan selain jemaat-jemaat tidak ada yang mereka dirikan” (ibid., hal. 84). I Tesalonika 2:1-20 menjelaskan bagaimana Rasul Paulus mendirikan jemaat lokal di kota Tesalonika. Jemaat lokal ini “mengikuti” atau “meneladani” (Scofield center note m) teladan jemaat-jemaat lokal di Yudea, menurut I Tesalonika 2:14.

Paulus sangat mengasihi jemaat lokal. Perhatikanlah apa yang ia katakan tentang jemaat ini dalam pasal dua, ayat 19-20.

“Sebab siapakah pengharapan kami atau sukacita kami atau mahkota kemegahan kami di hadapan Yesus, Tuhan kita, pada waktu kedatangan-Nya, kalau bukan kamu? Sungguh, kamulah kemuliaan kami dan sukacita kami” (I Tesalonika 2:19-20).

Rasul Paulus mengasihi jemaat lokal ini, dan bersukacita atasnya.

Ada empat alasan mengapa sang Rasul sangat mengasihi jemaat lokal ini.


1.  Ini adalah jemaat dengan anggota yang pasti.

2.  Ini adalah jemaat yang berkerja.

3.  Ini adalah jemaat yang telah bertobat.

4.  Ini adalah jemaat yang menginjil.

I. Pertama, ini adalah jemaat dengan anggota yang pasti.

Rasul Paulus mengenal orang-orang ini. Jika Anda membaca pasal pertama dari I Tesalonika Anda akan melihat bahwa Paulus mengenal mereka semua. Mereka bukanlah orang-orang yang datang ibadah beberapa kali dan kemudian pergi ke tempat lain. Mereka adalah sekelompok orang yang pasti yang berkumpul bersama sebagai suatu jemaat. Hari ini banyak orang di California Selatan telah dipengaruhi oleh banyak gereja-gereja liberal, yang mana sering mempermainkan pentingnya keanggotaan jemaat lokal. Namun hal seperti itu tidak terdengar pada zaman para Rasul. Dalam masa Perjanjian Baru orang-orang Kristen berketetapan hati agar diakui bahwa mereka adalah angota-anggota jemaat lokal. Perhatikanlah I Tesalonika 1:1,

“Dari Paulus, Silwanus dan Timotius kepada jemaat orang-orang Tesalonika… Kasih karunia dan damai sejahtera menyertai kamu” (I Tesalonika 1:1).

Ayat ini dengan jelas menunjukkan bahwa jemaat bukanlah suatu gedung gereja. Jemaat mula-mula tidak memiliki gedung gereja. Mereka mengadakan pertemuan ibadah di rumah-rumah mereka. Sang Rasul berbicara kepada “jemaat” dan kemudian ia berkata, “Kasih karunia dan damai sejahtera menyertai kamu.” Itu membuat jelas bahwa jemaat di kota Tesalonika dibentuk dari orang-orang yang telah bergabung bersama dan yang menjadi anggota-anggota jemaat itu, sebagaimana Rasul ini berkata dalam Efesus, “Kita adalah sesama anggota” (Efesus 2:45). Lagi sang Rasul berbicara tentang keanggotaan jemaat dalam Kitab Roma. Dalam ayat-ayat ini ia menyebut jemaat lokal sebagai “tubuh.” Ia berkata,

“Sebab sama seperti pada satu tubuh [satu jemaat lokal] kita mempunyai banyak anggota, tetapi tidak semua anggota itu mempunyai tugas yang sama, demikian juga kita, walaupun banyak, adalah satu tubuh di dalam Kristus; tetapi kita masing-masing adalah anggota yang seorang terhadap yang lain”
       (Roma 12:4-5).

Kemudian, di akhir surat Roma, sang Rasul memberikan nama-nama dari banyak anggota jemaat,

“Salam juga kepada jemaat di rumah mereka. Salam kepada Epenetus, saudara yang kukasihi, yang adalah buah pertama dari daerah Asia untuk Kristus. Salam kepada Maria, yang telah bekerja keras untuk kamu. Salam kepada Andronikus dan Yunias, saudara-saudaraku sebangsa, yang pernah dipenjarakan bersama-sama dengan aku, yaitu orang-orang yang terpandang di antara para rasul dan yang telah menjadi Kristen sebelum aku. Salam kepada Ampliatus yang kukasihi dalam Tuhan. Salam kepada Urbanus, teman sekerja kami dalam Kristus, dan salam kepada Stakhis, yang kukasihi. Salam kepada Apeles, yang telah tahan uji dalam Kristus. Salam kepada mereka, yang termasuk isi rumah Aristobulus. Salam kepada Herodion, temanku sebangsa. Salam kepada mereka yang termasuk isi rumah Narkisus, yang ada dalam Tuhan. Salam kepada Trifena dan Trifosa, yang bekerja membanting tulang dalam pelayanan Tuhan. Salam kepada Persis, yang kukasihi, yang telah bekerja membanting tulang dalam pelayanan Tuhan. Salam kepada Rufus, orang pilihan dalam Tuhan, dan salam kepada ibunya, yang bagiku adalah juga ibu. Salam kepada Asinkritus, Flegon, Hermes, Patrobas, Hermas dan saudara-saudara yang bersama-sama dengan mereka. Salam kepada Filologus, dan Yulia, Nereus dan saudaranya perempuan, dan Olimpas, dan juga kepada segala orang kudus yang bersama-sama dengan mereka” (Roma 16:5-15).

Ini membuatnya jelas bahwa orang-orang ini telah bergabung menjadi anggota jemaat. Mereka adalah anggota-anggota jemaat ini. Nama-nama mereka ada dalam gulungan jemaat ini.

II. Kedua, ini adalah jemaat yang bekerja.

Mari kita melihat I Tesalonika, pasal satu, ayat tiga. Mari kita berdiri dan membaca ayat ini dengan lantang.

“Sebab kami selalu mengingat pekerjaan imanmu, usaha kasihmu dan ketekunan pengharapanmu kepada Tuhan kita Yesus Kristus di hadapan Allah dan Bapa kita”
       (I Tesalonika 1:3).

Anda dipersilahkan duduk kembali. Perhatikan tiga kata ini: “pekerjaan imanmu,” “usaha kasihmu,” dan “ketekunan pengharapanmu.” Orang-orang dalam jemaat lokal ini adalah para pekerja. Mereka ada dalam jemaat, melakukan pekerjaan Allah, beberapa kali setiap minggunya. Mereka adalah orang-orang Kristen yang serius, dan mereka melakukan pekerjaan mereka di dalam, dan melalui, jemaat lokal ini.

Dr. Frank E. Gaebelein berkomentar tentang ayat ini,

Substansi dari apa yang diingat Paulus dan para rekan kerjanya tentang orang-orang Tesalonika terangkum dalam tiga kata: “bekerja,” “berusaha,” dan “bertekun”… Sudah tentu, di mana saja iman sejati hadir, iman itu bekerja (Frank E. Gaebelein, The Expositor’s Bible Commentary, Zondervan, 1978, volume 11, hal. 241).

Benarkah bekerja, berusaha dan bertekun masih ada dalam jemaat lokal hari ini? Tentu saja! Hampir semua pekerjaan besar Allah di Cina telah dilakukan melalui ketekunan bekerja jemaat-jemaat lokal. Mereka di sebut “gereja-gereja rumah.” Mereka tidak memiliki program-program radio Kristen atau program-program TV Kristen di Cina. Mereka tidak memiliki organisasi-organisasi parachurch dan tidak memiliki organisasi-organisasi misi. Hampir semua pekerjaan di Cina dilakukan melalui “gereja-gereja rumah” ini. Dan betapa luar biasanya pekerjaan yang mereka lakukan melalui jemaat-jemaat lokal ini! Ketika Anda mendengar tentang apa yang mereka sedang lakukan, ini seperti membaca Kitab Kisah Para Rasul! Mengapa? Karena, seperti orang-orang Kristen mula-mula dalam Kisah Para Rasul, pekerjaan Kristen di Cina telah dilakukan hampir sempurna melalui jemaat-jemaat lokal, melalui “gereja-gereja rumah” itu. Anda dapat membaca tentang apa yang Allah sedang lakukan melalui jemaat-jemaat lokal di Cina dalam buku David Aikman yang berjudul, Jesus in Beijing (Regnery Publishing, Inc., 2003. Buku tersebut dapat dipesan dari The Voice of the Martyrs’ website di www.persecution.com).

Telah diperkirakan bahwa sekarang ada 1,000 orang bertobat menjadi Kristen setiap jamnya di Cina, 24,000 orang per hari, 9 juta per tahun. Sekarang diperkirakan ada 130 juta atau lebih orang Kristen di Cina. Pada dua puluh tahun yang akan datang, diperkirakan bahwa kira-kira 30 persen dari penduduk di Cina akan menjadi orang-orang Kristen. Dan pekerjaan ini telah dilakukan melalui jemaat-jemaat lokal, hampir sepenuhnya.

Marilah mengikuti teladan dari jemaat lokal di Tesalonika, yang mengikuti teladan “jemaat-jemaat Allah… di Yudea” (I Tesalonika 2:14). Marilah kita mengikuti teladan dari jemaat-jemaat lokal di Republik Rakyat Cina! Marilah kita bekerja di dalam dan melalui jemaat lokal!

III. Ketiga, ini adalah jemaat yang telah bertobat.

Marilah kita melihat I Tesalonika 1:4-6. Mari kita membaca tiga ayat ini dengan lantang.

“Dan kami tahu, hai saudara-saudara yang dikasihi Allah, bahwa Ia telah memilih kamu. Sebab Injil yang kami beritakan bukan disampaikan kepada kamu dengan kata-kata saja, tetapi juga dengan kekuatan oleh Roh Kudus dan dengan suatu kepastian yang kokoh. Memang kamu tahu, bagaimana kami bekerja di antara kamu oleh karena kamu. Dan kamu telah menjadi penurut kami dan penurut Tuhan; dalam penindasan yang berat kamu telah menerima firman itu dengan sukacita yang dikerjakan oleh Roh Kudus” (I Tesalonika 1:4-6).

Rasul Paulus menyebut mereka “saudara” karena mereka telah mendengarkan dia memberitakan Injil dan kemudian mereka telah bertobat. Mereka percaya kepada Kristus dan kemudian mengikuti teladan Paulus dan rekan-rekan sekerjanya. Dari saat mereka bertobat, mereka telah dianiaya oleh para penyembah berhala kafir di kota mereka. Namun mereka memiliki sukacita, yang diberikan kepada mereka oleh Roh Kudus.

Sekarang mari membaca ayat Sembilan.

“Sebab mereka sendiri berceritera tentang kami, bagaimana kami kamu sambut dan bagaimana kamu berbalik dari berhala-berhala kepada Allah untuk melayani Allah yang hidup dan yang benar” (I Tesalonika 1:9).

Orang-orang Kristen dalam jemaat lokal itu telah berbalik dari berhala-berhala kepada Allah. Mereka benar-benar telah bertobat. Pekerjaan Allah yang benar melalui jemaat lokal hanya dapat dilakukan oleh orang-orang yang telah berbalik dari dosa kepada Kristus. “Bertekun” (ayat 3) dan bertahan dalam penganiayaan (ayat 6) yang mereka tunjukkan hanya dapat terjadi sebagai hasil dari pertobatan sejati.

Pastikan bahwa Anda telah bertobat. Pastikan bahwa Anda telah berbalik sepenuhnya kepada Yesus Kristus. Perhatikan kembali ayat satu. Orang-orang yang adalah anggota-anggota jemaat lokal ini ada “di dalam Allah Bapa dan di dalam Tuhan Yesus Kristus.” Anda harus datang kepada Kristus. Anda harus ada “di dalam Kristus.” Itu adalah satu-satunya jalan untuk diselamatkan. Yesus berkata,

“Tidak ada seorangpun yang datang kepada Bapa, kalau tidak melalui Aku” (Yohanes 14:6).

Datanglah kepada Kristus. Ia telah mati di kayu Salib demi dosa-dosa Anda. Ia telah mencurahkan darah-Nya untuk menyucikan dosa-dosa Anda. Ia telah bangkit secara jasmani dari antara orang mati. Ia sekarang telah ada di Sorga duduk di sebelah kanan Allah Bapa. “Percayalah kepada Tuhan Yesus Kristus dan engkau akan selamat” (Kisah Rasul 16:31).

IV. Empat, ini adalah jemaat yang menginjil.

Lihatlah I Tesalonika 1:8. Marilah kita membaca ayat ini dengan lantang.

“Karena dari antara kamu firman Tuhan bergema bukan hanya di Makedonia dan Akhaya saja, tetapi di semua tempat telah tersiar kabar tentang imanmu kepada Allah, sehingga kami tidak usah mengatakan apa-apa tentang hal itu” (I Tesalonika 1:8).

Iman mereka bergema! Kemana saja mereka pergi, “firman Tuhan bergema.” Mereka sangat bergairah akan keselamatan orang lain. Mereka meminta setiap jemaat untuk berbicara tentang Kristus! “Ingat, jemaat ini baru sekitar satu tahun umurnya ketika Paulus menulis surat ini. Ini adalah gereja kecil yang mengalami penganiayaan. Namun demikian, iman mereka telah tersiar di semua tempat!” (The Applied New Testament Commentary, Kingsway Publications, 1997, hal. 828).

Jika mereka dapat memberitakan Injil dengan semangat penginjilan, maka kita juga bisa! Jika orang-orang Kristen dari gereja-gereja rumah di Cina dapat memberitakan Injil, maka kita juga bisa! Biarkanlah pujian ini adalah untuk kita juga, “dari antara kamu firman Tuhan bergema.” Beritakanlah Injil! Bawalah keluarga dan teman-teman yang masih terhilang ke gereja! Bawalah teman-teman kuliah atau teman-teman kerja Anda yang masih terhilang ke gereja!

“Pergilah ke semua jalan dan lintasan dan paksalah orang-orang, yang ada di situ, masuk, karena rumahku harus penuh”
       (Lukas 14:23).

Itulah cara mentaati Kristus dan memenuhi Amanat Agung!

(AKHIR KHOTBAH)
Anda dapat membaca khotbah Dr Hymers setiap minggu di Internet
di www.realconversion.com. Klik di “Khotbah Indonesia.”

You may email Dr. Hymers at rlhymersjr@sbcglobal.net, (Click Here)
or you may write to him at P.O. Box 15308, Los Angeles, CA 90015.
Or phone him at (818)352-0452.


GARIS BESAR KHOTBAH

MODEL JEMAAT

(THE MODEL CHURCH)

oleh Dr. R. L. Hymers, Jr.

“Dari Paulus, Silwanus dan Timotius kepada jemaat orang-orang Tesalonika yang di dalam Allah Bapa dan di dalam Tuhan Yesus Kristus. Kasih karunia dan damai sejahtera menyertai kamu” (I Tesalonika 1:1).

(I Tesalonika 2:19-20)

I.   Pertama, ini adalah jemaat dengan anggota yang pasti, Efesus 4:25;
Roma 12:4-5; 16:5-15.

II.  Kedua, ini adalah jemaat yang berkerja, I Tesalonika 1:3; 2:14.

III. Ketiga, ini adalah jemaat yang telah bertobat, I Tesalonika 1:4-6, 9;
Yohanes 14:6; Kisah Rasul 16:31.

IV. Keempat, ini adalah jemaat yang menginjil, I Tesalonika 1:8;
Lukas 14:23.