Print Sermon

Tujuan dari situs ini adalah untuk menyediakan manuskrip dan video khotbah gratis kepada para pendeta dan misionaris di seluruh dunia, terutama Dunia Ketiga, di mana hanya ada sedikit sekolah seminari teologi atau sekolah Alkitab.

Naskah-naskah khotbah dan video ini diakses oleh sekitar 1,500,000 komputer di lebih dari 221 negara setiap tahunnya di www.sermonsfortheworld.com. Ratusan orang lainnya menyaksikan video di YouTube, tetapi mereka akan segera meninggalkan YouTube dan mengunjungi langsung ke website kami. Naskah-naskah khotbah ini disajikan dalam 46 bahasa kepada sekitar 120,000 komputer setiap bulannya. Naskah-naskah khotbah tidak dilindungi hak cipta. Jadi para pengkhotbah boleh menggunakannya tanpa seijin kami. Silahkan klik di sini untuk mengetahui bagaimana Anda dapat memberikan donasi setiap bulan untuk membantu kami dalam pekerjaan besar pemberitaan Injil ke seluruh dunia ini.

Kapanpun Anda menulis pesan untuk Dr. Hymers, selalu sebutkan kepada beliau negara di mana Anda tinggal. Surel Dr. Hymers adalah rlhymersjr@sbcglobal.net. .




KEBANGKITAN SEKARANG!

(RESURRECTION NOW!)

oleh Dr. R. L. Hymers, Jr.
diterjemahkan oleh Dr. Edi Purwanto

Khotbah ini dikhotbahkan di Baptist Tabernacle of Los Angeles
Kebaktian Minggu Malam, 2 Mei 2010

“Tetapi Allah yang kaya dengan rahmat, oleh karena kasih-Nya yang besar, yang dilimpahkan-Nya kepada kita, telah menghidupkan kita bersama-sama dengan Kristus, sekalipun kita telah mati oleh kesalahan-kesalahan kita--oleh kasih karunia kamu diselamatkan--dan di dalam Kristus Yesus Ia telah membangkitkan kita juga dan memberikan tempat bersama-sama dengan Dia di sorga” (Efesus 2:4-6).


Mujizat-mujizat Kristus dilakukan untuk mengilustrasikan kebenaran-kebenaran ilahi. Ia mencelikan mata orang buta untuk menunjukkan bahwa Ia dapat mencelikkan hati yang secara rohani buta. Ia menyembuhkan orang-orang kusta untuk menunjukkan bahwa Ia dapat menyembuhkan jiwa-jiwa yang secara rohani najis. Namun tiga kali Ia membangkitkan orang mati. Dalam Markus pasal lima kita diberitahu bahwa Ia membangkitkan anak perempuan Yairus dari antara orang mati. Dalam Lukas pasal tujuh kita diberitahu bahwa Ia membangkitkan pemuda anak janda Nain dari antara orang mati. Dalam Yohanes pasal sebelas kita membaca bahwa Yesus membangkitkan Lazarus dari antara orang mati. Pelajaran yang kita dapat tarik dari kebangkitan ini adalah bahwa Yesus dapat membangkitkan orang-orang yang telah “mati karena pelanggaran-pelanggaran dan dosa-dosa” (Efesus 2:1). Pada kebaktian malam ini kita memiliki banyak anak-anak perempuan Yairus, banyak anak laki-laki dari janda, banyak Lazarus yang telah dibangkitkan – karena banyak dari kita telah mati dalam pelanggaran-pelanggaran dan dosa-dosa, namun melalui kuasa Kristus kita telah dibangkitkan dari kematian rohani, untuk berjalan dalam hidup yang baru! Kebangkitan yang telah kita alami disebut “kelahiran-kembali” – suatu istilah yang berbicara tentang kehidupan dari kematian, juga dikenal sebagai lahir baru. Dr. W. G. T. Shedd menekankan bahwa Alkitab seringkali menggunakan “kebangkitan untuk menjelaskan kelahiran-kembali”… “berbicara tentang kelahiran-kembali sebagai kebangkitan rohani” (W. G. T. Shedd, Ph.D., Dogmatic Theology, P and R Publishing, 2003 edition, pp. 864, 865). Hubungan antara kebangkitan fisik dan kebangkitan rohani dibuat jelas di dalam Efesus pasal dua,

“Tetapi Allah yang kaya dengan rahmat, oleh karena kasih-Nya yang besar, yang dilimpahkan-Nya kepada kita, telah menghidupkan kita bersama-sama dengan Kristus, sekalipun kita telah mati oleh kesalahan-kesalahan kita--oleh kasih karunia kamu diselamatkan--dan di dalam Kristus Yesus Ia telah membangkitkan kita juga dan memberikan tempat bersama-sama dengan Dia di sorga” (Efesus 2:4-6).

Dari ayat-ayat ini kita belajar tiga kebenaran agung tentang lahir baru – tiga kebenaran tentang kelahiran-kembali melalui kuasa kebangkitan Kristus.

I. Pertama, kita telah mati.

Menurut Alkitab kita semua secara rohani telah mati. Beberapa orang menjelaskan kepada kita bahwa kita telah diremukkan oleh Kejatuhan – namun mereka tidak percaya bahwa kita dibunuh olehnya. Namun Firman Allah sangat jelas. Firman Allah mengatakan bahwa kita bukan hanya terluka, namun bahwa kita telah “mati karena pelanggaran-pelanggaran dan dosa-dosa” (Efesus 2:1). Namun orang-orang ini menjelaskan kepada kita bahwa ada banyak kebaikan di dalam diri manusia, bahwa natur manusia sendiri tidak mati di dalam dosa. C. G. Finney memberikan pemikiran salah ini ketika ia berkata,

Mengapa dosa begitu alami bagi umat manusia? Bukan karena natur mereka sendiri yang penuh dosa… doktrin ini… secara tidak terbatas dapat menghina Allah, dan tidak disukai Allah maupun akal manusia, dan harus dihalau dari setiap mimbar, dan dari setiap rumusan doktrin, dan dari dunia ini. Itu adalah peninggalan filsafat kafir, dan telah diselundupkan ke antara doktrin-doktrin Kristen oleh Agustinus (C. G. Finney, Finney’s Systematic Theology, Bethany House Publishers, 1994 edition, hal. 268, 263).

Benar, doktrin tentang keberadaan manusia yang telah mati di dalam dosa telah dihalau dari kebanyakan mimbar kita. Apakah hasilnya? Anarki moral dan rohani kita lihat hari ini – itulah hasilnya!

Apakah doktrin tentang manusia yang telah mati di dalam dosa ditemukan oleh Agustinus? Tidak, sama sekali tidak! Manusia yang penuh dosa dan tanpa pengharapan dan tanpa pertolongan diajarkan di seluruh Alkitab. Pada zaman Nuh,

“Ketika dilihat TUHAN, bahwa kejahatan manusia besar di bumi dan bahwa segala kecenderungan hatinya selalu membuahkan kejahatan semata-mata” (Kejadian 6:5).

Dalam Kitab Ayub kita membaca,

“Siapa dapat mendatangkan yang tahir dari yang najis?”
       (Ayub 14:4).

“Masakan manusia bersih, masakan benar yang lahir dari perempuan?” (Ayub 15:14).

Pemazmur berkata,

“Sesungguhnya, dalam kesalahan aku diperanakkan, dalam dosa aku dikandung ibuku” (Mazmur 51:5).

“Sejak lahir orang-orang fasik telah menyimpang, sejak dari kandungan pendusta-pendusta telah sesat” (Mazmur 58:3).

Raja Salomo berkata,

“Hati anak-anak manusiapun penuh dengan kejahatan”
       (Pengkhotbah 9:3).

Nabi Yeremia berkata,

“Betapa liciknya hati, lebih licik dari pada segala sesuatu, hatinya sudah membatu: siapakah yang dapat mengetahuinya?”
       (Yeremia 17:9).

Dan Rasul Paulus menjelaskan kepada kita,

“Kamu dahulu sudah mati karena pelanggaran-pelanggaran dan dosa-dosamu…. Pada dasarnya kami adalah orang-orang yang harus dimurkai, sama seperti mereka yang lain” (Efesus 2:1, 3).

Lagi, dalam Kolose, Rasul berkata,

“Kamu juga, meskipun dahulu mati oleh pelanggaranmu”
       (Kolose 2:13).

Finney menyerang doktrin manusia yang telah mati di dalam dosa dengan mengatakan bahwa itu adalah ajaran Agustinus. Namun, seperti yang telah saya tunjukkan, doktrin ini diajarkan di seluruh Alkitab. Sesungguhnya, pemikiran Finney ini datang dari bidat Pelagius (354-420 M). Pemikiran bidatnya dipertahankan oleh banyak orang selama berabad-abad. Apa yang Finney ajarkan adalah Pelagianisme dalam kekuatan penuhnya! Mari kita setia pada doktrin-doktrin yang diajarkan secara jelas di dalam Kitab Suci! Manusia, dalam keadaannya yang belum dilahirbarukan, mati di dalam dosa! Manusia tidak sekedar sakit. Manusia mati terhadap hal-hal tentang Allah!

“Kamu dahulu sudah mati karena pelanggaran-pelanggaran dan dosa-dosamu” (Efesus 2:1).

“Kita telah mati oleh kesalahan-kesalahan kita” (Efesus 2:5).

Apa ada yang lebih jelas dari itu? Tidak ada!

“Mati oleh kesalahan-kesalahan” – bukankah ini adalah gambaran tentang manusia dalam keadaan alamiahnya? Spurgeon yang agung berkata,

Perhatikan mayat itu: Anda mungkin dapat menyerangnya, Anda dapat meremukkannya, namun mayat itu tidak akan berteriak; Anda dapat menumpuk beban atasnya, namun mayat itu tidak akan lelah; Anda dapat menutupinya dengan kegelapan, namun mayat itu tidak merasakan kegelapan itu. Demikian juga orang yang belum bertobat sarat dengan beban dosanya, namun ia tidak merasa lelah menanggungnya; ia tinggal dalam penjara keadilan Allah, namun tidak merasa perlu untuk bebas; ia berada di bawah kutuk Allah… namun kutuk itu tidak menyebabkan kesusahan rohnya, karena ia mati… Oh! Tetapi jika seandainya Anda hidup, Anda tidak akan pernah merasa tenang sampai Anda diselamatkan dari murka yang akan datang. Manusia tetap tidak sadar akan hal-hal rohani, dan tidak digerakan olehnya karena, dalam esensi rohaninya, ia mati (C. H. Spurgeon, “Resurrection With Christ,” The Metropolitan Tabernacle Pulpit, Pilgrim Publications, volume 14, hal. 207, 208).

Anda dapat duduk di gereja dan mendengar khotbah yang tidak memiliki efek bagi Anda – karena Anda telah “mati di dalam dosa-dosa Anda.” Anda dapat mendengar tentang penderitaan Kristus, tentang Dia yang diikat dan dipakukan di kayu Salib, namun tidak memiliki perhatian yang bersifat langgeng – karena Anda telah “mati di dalam dosa-dosa Anda.” Anda dapat mendengar bahwa Kristus telah bangkit dari antara orang mati dan telah menampakkan diri kepada murid-murid-Nya “dengan banyak tanda Ia membuktikan” (Kisah Rasul 1:3) namun tidak digerakkan oleh kuasa dan kemuliaan kebangkitan-Nya – karena Anda telah “mati di dalam dosa-dosa Anda.” Anda dapat mendengar tentang darah-Nya, yang dapat menyucikan dosa-dosa Anda, namun Anda tidak merasakan kebutuhan Anda akan penyucian – karena Anda telah “mati di dalam dosa-dosa Anda.” Anda dapat mendengar doa orang lain yang dengan sungguh-sungguh mereka panjatkan, namun Anda sendiri tidak dapat berdoa seperti itu untuk diri Anda sendiri – karena Anda telah “mati di dalam dosa-dosa Anda.” Anda dapat membeli Alkitab besar dan membacanya, namun kata-kata dari Alkitab itu tidak hidup; semua itu hanya kata-kata belaka bagi Anda – karena Anda telah “mati di dalam dosa-dosa Anda.” Orang lain memiliki sukacita di dalam iman mereka, namun tidak ada sukacita di dalam diri Anda; Anda dipenuhi dengan keraguan dan ketakutan – karena Anda telah “mati di dalam dosa-dosa Anda.” Orang lain mendorong Anda untuk datang kepada Kristus, namun semua yang Anda dapat katakan, lagi dan lagi, adalah “bagaimana?” “Bagaimana saya dapat datang kepada Dia?” Jawabannya lewat begitu saja dan Anda tidak dapat memahaminya – karena Anda telah “mati di dalam dosa-dosa Anda.”

Saya katakan kepada Anda sekarang bahwa jika Anda mencoba untuk diselamatkan dengan mempelajarinya itu akan selalu menjadi sama hasilnya. Anda tidak akan pernah dapat “belajar” bagaimana diselamatkan! Tidak pernah, di dalam lima puluh tahun belajar Alkitab – Anda tidak akan pernah dapat belajar bagaimana diselamatkan – karena Anda telah “mati di dalam dosa-dosa Anda.” Dan lebih banyak Anda belajar, dan bertanya, Anda akan menjadi lebih buruk lagi, lama kelamaan sedikit ketertarikan yang pernah Anda miliki itu akan pergi, dan Anda duduk di gereja tanpa berharap apapun untuk berubah – karena Anda telah “mati di dalam dosa-dosa Anda” – “Yang walaupun selalu ingin diajar, namun tidak pernah dapat mengenal kebenaran” (II Timotius 3:7). Dan akhirnya, Anda akan mati di dalam dosa-dosa Anda dan jauh dari hadirat Allah selama-lamanya, di dalam keputusasaan, dalam lautan api, dengan tanpa pengharapan, dalam “dunia kekelaman untuk selama-lamanya” (Yudas 13) – karena Anda telah “mati di dalam dosa-dosa Anda.”

Namun teks kita memberikan secercah harapan – dan bahwa pengharapan itu hanya ada di dalam belas kasihan dan anugerah Allah di dalam Kristus. Ini adalah pengalaman saya, dan saya berdoa kiranya itu akan menjadi pengalaman Anda juga. Puji Tuhan, beberapa orang dari antara kita yang telah diselamatkan dapat berkata, bahwa kita telah dihidupkan oleh Kristus yang telah bangkit!

II. Kedua, kita dihidupkan.

Mari kita berdiri dan membaca ayat empat dan lima dengan lantang.

“Tetapi Allah yang kaya dengan rahmat, oleh karena kasih-Nya yang besar, yang dilimpahkan-Nya kepada kita, telah menghidupkan kita bersama-sama dengan Kristus, sekalipun kita telah mati oleh kesalahan-kesalahan kita--oleh kasih karunia kamu diselamatkan--” (Efesus 2:4-5).

Anda dipersilahkan duduk kembali.

Oh, dengarkanlah ini, orang berdosa! Dengarkanlah perkataan-perkataan Rasul yang penuh berkat ini, “Tetapi Allah.” Ada harapan di dalam kata-kata ini! “Tetapi Allah.” Anda telah mati di dalam dosa-dosa Anda, “tetapi Allah!” Pujilah Dia karena kata-kata ini! Melompat dan menarilah karena sukacita ketika Anda mendengar kata-kata ini! “Tetapi Allah!” Kita dapat mengaplikasikan kata-kata ini lagi dan lagi dalam sejarah iman. Ketika putus-asa menyelimuti, berkali-kali Allah sendiri turun tangan, dan itu dapat dikatakan, di dalam kata-kata dari Efesus 2:4 ini, “Tetapi Allah!”

Seluruh dunia menjadi begitu rusak oleh karena dosa sehingga Allah berfirman, “Aku akan menghapuskan manusia yang telah Kuciptakan itu dari muka bumi” (Kejadian 6:7). “Tetapi Nuh mendapat kasih karunia di mata TUHAN” (Kejadian 6:8). “Tetapi Allah” turun tangan dan menyelamatkan Nuh dan keluarganya dari Air Bah. Anak-anak Israel menjerit dan mengerang dalam perbudakan di bawah Firaun, di Mesir. Namun Allah berfirman kepada Musa, “Sebab itu katakanlah kepada orang Israel: Akulah TUHAN, Aku akan membebaskan kamu dari kerja paksa orang Mesir, melepaskan kamu dari perbudakan mereka dan menebus kamu dengan tangan yang teracung dan dengan hukuman-hukuman yang berat. Aku akan mengangkat kamu menjadi umat-Ku dan Aku akan menjadi Allahmu, supaya kamu mengetahui, bahwa Akulah, TUHAN, Allahmu, yang membebaskan kamu dari kerja paksa orang Mesir” (Keluaran 6:6-7). “Tetapi Allah.” Pada zaman Hakim-hakim, anak-anak Israel “menjadi sangat melarat oleh perbuatan orang Midian itu” (Hakim-Hakim 6:6). Namun Allah datang kepada Gideon ketika ia sedang mengirik gandum “dalam tempat pemerasan anggur agar tersembunyi bagi orang Midian” (Hakim-Hakim 6:11). “Berfirmanlah TUHAN kepadanya [Gideon]: "Tetapi Akulah yang menyertai engkau, sebab itu engkau akan memukul kalah orang Midian itu sampai habis” (Hakim-Hakim 6:16). Dan Gideon berseru, “Bangunlah, sebab TUHAN telah menyerahkan perkemahan orang Midian ke dalam tanganmu” (Hakim-Hakim 7:15). “Tetapi Allah.” Yesus ditangkap, disesah, dicambuk, dipakukan di kayu Salib, mati dan dikuburkan dalam kubur tersegel. Namun Allah membangkitkan Dia dari antara orang mati, “Yesus itu telah dibangkitkan Allah pada hari yang ketiga, dan Allah berkenan, bahwa Ia menampakkan diri” (Kis. 10:40). “Tetapi Allah.” Imam besar dan pengikut-pengikutnya menangkap para rasul dan memasukkan mereka “ke dalam penjara kota” (Kis. 5:18) untuk menghentikan mereka memberitakan Injil. “Tetapi waktu malam seorang malaikat Tuhan membuka pintu-pintu penjara itu dan membawa mereka ke luar, katanya: "Pergilah, berdirilah di Bait Allah dan beritakanlah seluruh firman hidup itu kepada orang banyak."” (Kis. 5:19, 20). “Tetapi Allah” membuka pintu-pintu penjara itu dan memberkati khotbah mereka.

Lagi dan lagi, seluruh Alkitab, kita diberi satu contoh belas kasihan Allah yang lain,

“Tetapi Allah yang kaya dengan rahmat, oleh karena kasih-Nya yang besar, yang dilimpahkan-Nya kepada kita, telah menghidupkan kita bersama-sama dengan Kristus, sekalipun kita telah mati oleh kesalahan-kesalahan kita--oleh kasih karunia kamu diselamatkan--” (Efesus 2:4-5).

Dan karena Allah memiliki kasih karuni pada zaman Nuh, dan pada zaman Musa, dan pada zaman Gideon, dan pada zaman Rasul-Rasul, dan pada hari kebangkitan Kristus – tidakkah Anda berpikir bahwa Ia dapat memberikan kasih karunia itu kepada Anda?

“Tetapi Allah yang kaya dengan rahmat, oleh karena kasih-Nya yang besar, yang dilimpahkan-Nya kepada kita, telah menghidupkan kita bersama-sama dengan Kristus, sekalipun kita telah mati oleh kesalahan-kesalahan kita--oleh kasih karunia kamu diselamatkan--” (Efesus 2:4-5).

Pandang dan lihatlah orang-orang yang telah “dihidupkan” di tengah-tengah kita. Pandang dan lihatlah orang-orang yang telah diangkat dari kematian, dan dihidupkan oleh kasih karunia Allah di dalam Kristus! Pandanglah – semua Deaken kita, semua pemimpin gereja kita – mereka semua pernah “mati di dalam dosa.” Namun, sekarang, pandang dan lihatlah – mereka telah “dihidupkan bersama-sama dengan Kristus” – dihidupkan di dalam Kristus – diselamatkan oleh anugerah! Siapa yang dapat berkata bahwa mereka tidak “dihidupkan… bersama Kristus”? Siapa yang dapat meragukan bahwa mereka telah dibangkitkan dari kematian “bersama Kristus”? Spurgeon berkata,

Marta yang miskin tidak percaya bila Kristus akan membangkitkan saudaranya [Lazarus] dari antara orang mati, namun Ia berkata, ketika sepertinya ia masih tidak percaya, “Setiap orang yang hidup dan yang percaya kepada-Ku, tidak akan mati selama-lamanya. Percayakah engkau akan hal ini?” (Yohanes 11:26). Ini adalah salah satu hal yang kita harus percaya, bahwa ketika kita telah menerima kehidupan rohani, itu dalam kesatuan dengan kehidupan Kristus, dan sebagai konsekwensinya tidak pernah dapat mati lagi (Spurgeon, ibid., hal. 214).

Ya! “Tidak pernah mati!” Kami menolak pernyataan salah Finney tentang orang-orang yang telah lahir baru. Finney berkata, “Mereka dengan tegas diberitahu, bahwa keselamatan mereka bergantung pada ketekunan mereka di dalam kesucian sampai akhir. Mereka dipanggil… untuk takut… kalau-kalau mereka harus terhilang kembali.” (Charles G. Finney, Finney’s Systematic Theology, Bethany House Publishers, 1994 reprint of 1878 edition, hal. 546). Ya, Finney berkata bahwa orang yang telah diselamatkan dapat kehilangan keselamatan mereka! Bahkan, Finney mengatakan bahwa orang Kristen bisa jatuh ke luar dari Sorga dan kehilangan keselamatannya, setelah ia mati! Berikut ini adalah kutipan langsung dari buku teologi Finney, “Orang-orang kudus di sorga secara alami dapat memiliki kemungkinan menjadi sesat dan jatuh, dan menjadi terhilang” (C. G. Finney, ibid., hal. 508). Ya, Finney berkata bahwa orang Kristen dapat jatuh dan dibuang keluar dari Sorga dan menjadi terhilang!

Ini adalah bidat Pelagian. Kami menolak itu! Ia yang telah bertobat tidak dapat menjadi “tidak bertobat.” Ia yang telah dilahirkan-kembali tidak dapat menjadi orang yang “tidak lahir baru”!

“[Allah] telah menghidupkan kita bersama-sama dengan Kristus, sekalipun kita telah mati oleh kesalahan-kesalahan kita--oleh kasih karunia kamu diselamatkan--” (Efesus 2:5).

Spurgeon berkata, “Setelah sekali menerima kehidupan ilahi, ia tidak akan pernah kehilangan lagi. Allah… tidak menghidupkan kita bersama kehidupan batiniah, dan kemudian membiarkan kita binasa… Ia tidak menyelamatkan kita hari ini, dan besok menghukum kita… Kemuliaan bagi Tuhan, kemudian, Anda yang hidup oleh iman di dalam Kristus menghidupi kehidupan yang tidak fana… bersukacita di dalamnya, dan memberikan segala pujian kepada Tuhanmu!” (Spurgeon, ibid., hal. 215). Namun ada satu poin lagi. Kita telah mati. Kita telah dihidupkan. Namun,

III. Ketiga, kita dibangkitkan.

Mari kita berdiri dna membaca ayat lima dan enam dengan lantang.

“telah menghidupkan kita bersama-sama dengan Kristus, sekalipun kita telah mati oleh kesalahan-kesalahan kita--oleh kasih karunia kamu diselamatkan-- dan di dalam Kristus Yesus Ia telah membangkitkan kita juga dan memberikan tempat bersama-sama dengan Dia di sorga” (Efesus 2:5-6).

Anda dipersilahkan duduk kembali.

Orang-orang bertanya kepada saya, “Bagaimana caranya saya datang kepada Kristus?” Mereka bingung karena mereka tahu di mana Kristus berada – di tingkat yang ketiga dari sorga (II Korintus 12:2). Mereka tahu di mana Kristus berada di sana, di atas atmosfir, di atas bintang-bintang dari galaksi ini, di tempat yang Ia sebut “firdaus” (Lukas 23:43). Mereka telah membaca Alkitab bahwa Kristus ada di sana, duduk di sebelah kanan Allah. “Bagimana saya dapat ke sana?” tanya mereka. “Bagimana saya dapat datang kepada Kristus di sana – di dunia lain?”

Yah, tentu saja, jawabannya harus jelas. Anda tidak dapat pergi ke sana dengan usaha dan kekuatan Anda! Namun “decisionisme” telah membutakan banyak orang. Mereka berpikir bahwa mereka dapat datang kepada Kristus melalui usaha sendiri! Itulah sebabnya mengapa mereka tersandung ketika mereka membaca Yohanes 6:44,

“Tidak ada seorangpun yang dapat datang kepada-Ku, jikalau ia tidak ditarik oleh Bapa yang mengutus Aku, dan ia akan Kubangkitkan pada akhir zaman.” (Yohanes 6:44).

Mereka tidak memiliki masalah untuk percaya bahwa Allah akan mengangkat mereka berjumpa Kristus di angkasa pada saat Rapture (hari Pengangkatan) (lihat I Tesalonika 4:16-17; I Korintus 15:51-53). Namun mereka sangat sulit sekali percaya bahwa hal yang sama juga terjadi berhubungan dengan keselamatan! Namun kedua hal itu ada di sana, yang kita semua dapat baca, dalam Yohanes 6:44,

“Tidak ada seorangpun yang dapat datang kepada-Ku, jikalau ia tidak ditarik oleh Bapa yang mengutus Aku, dan ia akan Kubangkitkan pada akhir zaman.” (Yohanes 6:44).

Kuasa Allah yang sama, yang akan mengangkat orang-orang Kristen berjumpa Kristus di angkasa, seharusnya sekarang menarik Anda kepada Kristus yang duduk di sebelah kanan Allah! Allah yang menarik orang berdosa kepada Kristus – bukan orang berdosa itu sendiri – tetapi Allah. “Tidak ada seorangpun yang dapat datang kepada-Ku, jikalau ia tidak ditarik oleh Bapa.” Itu sama seperti Raptur – hanya saja itu terjadinya sekarang – ketika Anda datang kepada Kristus! Kemudian, pada momen yang luar biasa itu, Efesus 2:6 terjadi! Lihatlah itu! Mari kita berdiri dan membaca ayat ini dengan lantang,

“Dan di dalam Kristus Yesus Ia telah membangkitkan kita juga dan memberikan tempat bersama-sama dengan Dia di sorga” (Efesus 2:6).

Anda dipersilahkan duduk kembali.

Dr. Hendriksen berkata tentang ayat ini, “Kita sendiri… dihidupkan, dibangkitkan, dan ditempatkan di tempat sorgawi” (William Hendriksen, Ph.D., New Testament Commentary, Baker Book House, 1981 reprint, hal. 118; catatan untuk Efesus 2:6). The Reformation Study Bible mengomentari seperti ini,

…menghidupkan kita… membangkitkan kita… mendudukkan kita. Ini adalah peristiwa-peristiwa historis dalam kehidupan Kristus: Kebangkitan-Nya dari antara orang mati dan bertahtanya Ia di sebelah kanan Allah. Namun Paulus juga mengaplikasikan itu untuk apa yang telah terjadi pada orang-orang percaya. Paulus mengajarkan kesatuan antara Kristus dan orang-orang yang datang kepada… Dia… sehingga itulah apa yang dikatakan tentang sang Penebus dapat juga dikatakan tentang orang-orang yang ditebus (The Reformation Study Bible, Ligonier Ministries, 2005, hal. 1706; catatan untuk Efesus 2:5, 6).

Datang kepada Kristus hanya mungkin oleh karena anugerah dan kuasa Allah, yang menarik jiwa kita kepada Kristus ketika kita dipertobatkan atau diubahkan!

Kemudian apa yang harus Anda lakukan, jika Anda masih terhilang? Yesus berkata, “Berjuanglah untuk masuk” (Lukas 13:24). Baca dan baca kembali khotbah-khotbah ini. “Berjuanglah” dengan seluruh kemampuan Anda “untuk masuk.” “Ketoklah, maka pintu akan dibukakan bagimu” (Lukas 11:9). Kata Yunaninya menjelaskan kepada kita untuk “terus mengetuk, terus berdoa.” Berdoalah sesering mungkin dan kiranya Tuhan membangunkan Anda dari keadaan Anda yang terhilang dan penuh dosa. Berdoalah agar kiranya Dia menghidupkan jiwa Anda, menghidupkan Anda, dan manarik Anda kepada Kristus. Pikirkanlah kengerian Neraka, dan kekekalan tanpa Kristus. “Berjuanglah untuk masuk” dan Allah akan “menghidupkan [Anda] bersama-sama dengan Kristus”… dan membangkitkan Anda ke “memberikan tempat bersama-sama dengan Yesus Kristus di sorga.” Kiranya sukacita itu segera datang kepada Anda! Kiranya Anda segera dihidupkan – ditarik ke “tempat bersama-sama dengan Yesus Kristus di sorga.” Kiranya Anda, yang telah mati di dalam dosa, mengalami kebangkitan sekarang! Kiranya Anda dilahirkan kembali oleh kuasa Allah di dalam Kristus! Amin.

“Tetapi Allah yang kaya dengan rahmat, oleh karena kasih-Nya yang besar, yang dilimpahkan-Nya kepada kita, telah menghidupkan kita bersama-sama dengan Kristus, sekalipun kita telah mati oleh kesalahan-kesalahan kita--oleh kasih karunia kamu diselamatkan--dan di dalam Kristus Yesus Ia telah membangkitkan kita juga dan memberikan tempat bersama-sama dengan Dia di sorga” (Efesus 2:4-6).

(AKHIR KHOTBAH)
Anda dapat membaca khotbah-khotbah Dr. Hymers setiap minggu di Internet
di www.realconversion.com. Klik on “Khotbah Indonesia.”

Pembacaan Alkitab Sebelum Khotbah oleh Dr. Kreighton L. Chan: Efesus 2:1-7.
Pujian Solo Sebelum Khotbah oleh Mr. Benjamin Kincaid Griffith:
“Come, Ye Sinners” (by Joseph Hart, 1712-1768;
to the tune of “Yes, I Know” by Anna W. Waterman, 1920).


GARIS BESAR KHOTBAH

KEBANGKITAN SEKARANG!

(RESURRECTION NOW!)

oleh Dr. R. L. Hymers, Jr.

“Tetapi Allah yang kaya dengan rahmat, oleh karena kasih-Nya yang besar, yang dilimpahkan-Nya kepada kita, telah menghidupkan kita bersama-sama dengan Kristus, sekalipun kita telah mati oleh kesalahan-kesalahan kita--oleh kasih karunia kamu diselamatkan--dan di dalam Kristus Yesus Ia telah membangkitkan kita juga dan memberikan tempat bersama-sama dengan Dia di sorga” (Efesus 2:4-6).

(Efesus 2:1)

I.   Pertama, kita telah mati, Efesus 2:1; Kejadian 6:5; Ayub 14:4: 15:14; Mazmur 51:5; Mazmur 58:3; Pengkhotbah 9:3; Yeremia 17:9; Efesus 2:1, 3; Kolose 2:13; Efesus 2:1, 5; Kisah Rasul 1:3; II Timotius 3:7; Yudas 13.

II.  Kedua, kita dihidupkan, Efesus 2:4-5; Kejadian 6:7, 8; Keluaran 6:6-7; Hakim-Hakim 6:6, 11, 16, 7:15; Kisah Rasul 10:40; Kisah Rasul 5:18, 19, 20; Yohanes 11:26.

III. Ketiga, kita dibangkitkan, Efesus 2:5-6; II Korintus 12:2; Lukas 23:43; Yohanes 6:44; I Tesalonika 4:16-17;
I Korintus 15:51-53; Lukas 13:24; 11:9.