Print Sermon

Tujuan dari situs ini adalah untuk menyediakan manuskrip dan video khotbah gratis kepada para pendeta dan misionaris di seluruh dunia, terutama Dunia Ketiga, di mana hanya ada sedikit sekolah seminari teologi atau sekolah Alkitab.

Naskah-naskah khotbah dan video ini diakses oleh sekitar 1,500,000 komputer di lebih dari 221 negara setiap tahunnya di www.sermonsfortheworld.com. Ratusan orang lainnya menyaksikan video di YouTube, tetapi mereka akan segera meninggalkan YouTube dan mengunjungi langsung ke website kami. Naskah-naskah khotbah ini disajikan dalam 46 bahasa kepada sekitar 120,000 komputer setiap bulannya. Naskah-naskah khotbah tidak dilindungi hak cipta. Jadi para pengkhotbah boleh menggunakannya tanpa seijin kami. Silahkan klik di sini untuk mengetahui bagaimana Anda dapat memberikan donasi setiap bulan untuk membantu kami dalam pekerjaan besar pemberitaan Injil ke seluruh dunia ini.

Kapanpun Anda menulis pesan untuk Dr. Hymers, selalu sebutkan kepada beliau negara di mana Anda tinggal. Surel Dr. Hymers adalah rlhymersjr@sbcglobal.net. .




API DAN BELERANG DALAM NERAKA

(FIRE AND BRIMSTONE IN HELL)

oleh Dr. R. L. Hymers, Jr.
diterjemahkan oleh Dr. Edi Purwanto

Khotbah ini dikhotbahkan di Baptist Tabernacle of Los Angeles
Jum’at Malam, 4 September 2009

“Ia menghujani orang-orang fasik dengan arang berapi dan belerang; angin yang menghanguskan, itulah isi piala mereka” (Mazmur 11:6).


Khotbah ini diadaptasi dari salah satu khotbah yang pernah disampaikan oleh seorang Puritan Thomas Vincent. Ia lahir pada tahun 1634, tamat dengan gelar master dari Oxford tahun 1654. Ia ditahbiskan di Gereja Inggris (Church of England), namun diberhentikan dari kependetaannya di gereja itu oleh act of Parliament pada tahun 1662, karena memegang doktrin-doktrin evangelistik. Ia mulai berkhotbah di gereja Puritan. Ia meninggalkan jemaat itu untuk bekerja di antara para korban dari wabah penyakit yang pernah menyerang London pada waktu itu. Pada masa wabah menjalar itu ia berkhotbah secara terus menerus, di tengah kerumunan orang banyak yang membanjir untuk mendengarkan dia berkhotbah. Walaupun lebih dari 65,000 orang mati terserang wabah tersebuat hanya selama tahun 1665 saja, namun Allah dengan luar biasanya memprotek Thomas Vincent. Wabah di London itu akhirnya dihentikan dengan membakar tanah dengan api yang luar biasa besarnya. Ia menulis tentang pengalamannya bersama dengan orang-orang yang sedang sekarat terserang wabah tersebut dan api di London yang dahsyat dalam bukunya yang berjudul, “God’s Terrible Voice in the City by Plague and Fire” (1667). Khotbah yang saya adaptasi dari khotbahnya malam ini berjudul, “Api dan Belerang di Neraka,” yang diterbitkan dalam tiga bagian pada tahun 1670. Pengalaman yang mengerikan yang ia pernah lalui selama bekerja di antara orang-orang yang sedang sekarat oleh karena serangan wabah tersebut dan api yang luar biasa besarnya yang tidak diragukan akhirnya begitu meninggalkan kesan yang membekas dalam pikirannya bahaya-bahaya bagi orang yang mati tanpa Kristus. Tidak diragukan wabah yang sangat mengerikan dan api itu memotivasi dia untuk menulis khotbah ini dengan judul “Api dan Belerang di Neraka.”

Thomas Vincent berkata, siksaan dari Neraka melalui api dan belerang, melampaui pengertian pikiran alamiah kita. Namun kita dapat memahami Api dan Belerang dalam Neraka dengan memikirkan tentang api yang diturunkan untuk menghukum Sodom dan Gomora, dan api-api modern yang menghancurkan kota – kota besar dan jahat seperti London. Melalui pemikiran tentang api yang bersifat duniawi ini kita dapat memiliki beberapa pemahaman tentang api dan belerang yang akan dialami oleh orang-orang terhilang di Neraka.

“Ia menghujani orang-orang fasik dengan arang berapi dan belerang; angin yang menghanguskan, itulah isi piala mereka” (Mazmur 11:6).

Ayat ini menjelaskan kepada kita bahwa gelombang api dan belerang akan diturunkan atas orang-orang berdosa di Neraka, penghakiman yang layak untuk mereka terima.

Marilah kita memikirkan seperti apakah api Neraka bagi orang-orang yang belum bertobat yang jatuh ke dalam

“arang berapi dan belerang; angin yang menghanguskan, itulah isi piala mereka” (Mazmur 11:6).

Ada tujuh karakteristik atau penjelasan tentang api Neraka.


1.  Pertama, itu akan menjadi api yang besar (a great fire).

2.  Kedua, itu akan menjadi api kegelapan (a dark fire).

3.  Ketiga, itu akan menjadi api yang dahsyat (a fierce fire).

4.  Keempat, itu akan menjadi api yang tak dapat ditolak
(an irresistible fire).

5.  Kelima, itu akan menjadi api yang terus berkobar (a continual fire).

6.  Keenam, itu akan menjadi api yang tak pernah padam
(an unquenchable fire).

7.  Ketujuh, itu akan menjadi api yang kekal (an everlasting fire).


Pertama, api Neraka akan menjadi api yang besar (a great fire). Anda telah melihat api yang besar yang membakar gunung-gunung di California Selatan beberapa minggu yang lalu (musim gugur, 2009). Banyak orang yang pertama kali mendengar khotbah ini menyaksikan api yang besar yang membakar London pada tahun 1666. Namun api dari Neraka jauh lebih besar dari api-api itu. Itu akan menjadi begitu besar yang akan membakar setiap orang yang tidak bertobat. Semua orang berdosa akan dimasukkan ke dalam api Neraka pada saat yang sama. Dalam Wahyu 20:1, Neraka disebut “jurang maut” dari api itu [dalam KJV diterjemahkan “the bottomless pit” atau “jurang tanpa dasar”]. Itu adalah api yang begitu besar yang dijelaskan sebagai “jurang maut,” “jurang maut” dari api. Karena Neraka adalah “jurang yang tanpa dasar” ini dapat berisi semua orang terhilang yang pernah hidup. Ini adalah jurang tanpa dasar dari api itu. Dan api itu datang dari Allah, seperti api yang turun atas kota Sodom dan Gomora.

Kedua, api Neraka adalah api kegelapan (a dark fire). Tidak akan ada terang dalam Neraka. Kegelapan mutlak dari Neraka akan menambah semakin mengerikannya Neraka itu. Kristus berkata,

“Dan campakkanlah hamba yang tidak berguna itu ke dalam kegelapan yang paling gelap” (Matius 25:30).

“…baginya telah tersedia tempat di dunia kekelaman untuk selama-lamanya” (Yudas 13).

Tidak akan ada terang untuk menghiburkan Anda – tiada lain selain ratap tangis dan kertak gigi. Tidak akan ada terang dari matahari atau pun bulan. Api itu sendiri, api supranatural dari Allah, tidak akan memberikan terang. Semua akan menjadi gelap dan kelam: iblis-iblis menjadi hitam, jiwa-jiwa menjadi hitam, sekeliling semuanya hitam dan gelap. Yang pasti, tidak akan ada terang yang dapat membuat tenang. Di sana orang-orang terkutuk akan ada di tenpat yang gelap itu sampai selama-lamanya,

“…baginya telah tersedia tempat di dunia kekelaman untuk selama-lamanya” (Yudas 13).

Ketiga, api Neraka adalah api yang dahsyat (a fierce fire). Api yang dahsyat yang membakar London pada zaman Thomas Vincent adalah api yang dahsyat, liar dan kejam. Seperti itu jugalah api yang membakar kota Sodom. Di Neraka api dari murka Alah atas dosa akan membakar dengan dahsyatnya. Bahasa manusia tidak dapat sepenuhnya mengekspresikan betapa dahsyatnya dan mengerikannya murka Allah yang akan membakar orang-orang berdosa. Musa berkata,

“Siapakah yang mengetahui kekuatan murka-Mu dan amarah-Mu, sesuai dengan rasa takut kepada-Mu?“ – ILT/ KJV (Mazmur 90:11).

Kemarahan manusia terbatas. Namun siapa yang tahu kekuatan murka Allah? Itu tak terbatas. Kita sering takut kepada orang yang dapat melakukan lebih dari pada yang mereka dapat lakukan. Namun Allah dapat dan akan menghukum jiwa-jiwa terhilang dengan sangat mengerikan, melampau apa yang dapat diekspresikan manusia. Allah akan membuat murka-Nya diketahui atas

“benda-benda kemurkaan-Nya, yang telah disiapkan untuk kebinasaan” (Roma 9:22).

Api yang menyiksa orang-orang jahat akan menjadi sangat mengerikan dan sangat menyiksa. Itu akan menjadi api yang begitu menyiksa, sehingga itu akan menyiksa setiap bagian orang yang terhukum di dalamnya, dari atas kepala sampai ujung kaki.

Keempat, api Neraka adalah api yang tidak dapat ditolak (an irresistible fire). Seluruh kuasa Setan dan malaikat-malaikatnya tidak akan dapat menghentikan api dari murka Allah. Nabi Nahum berkata,

“Siapakah yang tahan berdiri menghadapi geram-Nya? Dan siapakah yang tahan tegak terhadap murka-Nya yang bernyala-nyala? Kehangatan amarah-Nya tercurah seperti api, dan gunung-gunung batu menjadi roboh di hadapan-Nya” (Nahum 1:6).

Api murka Allah akan menjadi siksaan yang tak tertahankan. Tak seorangpun dapat menghentikan murka-Nya atas dosa. Api Neraka akan membakar dengan sangat dahsyat sehingga itu akan menghancurkan setiap rintangan. Tiada apapun yang dapat menghentikan api murka Allah di Neraka. Sungguh, orang jahat akan dibakar dalam api Neraka dan tak seorangpun dapat menghentikan atau memadamkan api yang menyala itu!

Kelima, api Neraka adalah api yang terus berkobar (a continual fire). Api-api yang lainnya, tidak peduli seberapa besarnya, pada akhirnya akan padam. Namun api Neraka akan terus menyala – terus membakar tanpa akhir.

“Maka asap api yang menyiksa mereka itu naik ke atas sampai selama-lamanya” (Wahyu 14:11).

Tidak akan ada akhir untuk api yang menyala dari murka Allah, dan api Neraka itu tidak akan pernah berkurang panasnya. Api ini akan selalu panas, dan terus membakar pada tingkat tertinggi. Kristus berkata,

“Dan Ia akan berkata… Enyahlah dari hadapan-Ku, hai kamu orang-orang terkutuk, enyahlah ke dalam api yang kekal” (Matius 25:41).

Keenam, api Neraka adalah api yang tak pernah padam (an unquenchable fire), api yang tidak dapat padam. Kristus menyebutnya,

“api yang tidak terpadamkan” (Matius 3:12).

Kristus memperingatkan tentang orang yang sedang pergi ke

“Neraka, ke dalam api yang tak terpadamkan” (Markus 9:43).

Sekarang, sementara Anda masih hidup, api murka Allah masih dapat dipadamkan oleh Darah Yesus Kristus; dan api itu masih bisa dicegah. Namun setelah Anda mati semuanya sudah menjadi sangat terlambat. Di Neraka itu akan menjadi sangat terlambat. Setelah Anda di Neraka, Darah Kristus tidak akan memadamkannya, atau menenangkan murka Allah. Jika semua air di samudera di seluruh dunia ini dapat disiramkan atas api Neraka yang sedang menyala, namun air itu tetap tidak akan dapat memadamkannya. Kalimat Shakespeare berbunyi,

Akankah alautan Neptuna yang luas
   Dapat membersihkan [dosa] ini
Membersihkan tanganku? Tidak
   Tanganku justru akan membuat
Seluruh lautan berubah
   Lautan biru itu akan menjadi merah.
(Macbeth, Act II).

Api Neraka adalah api yang tak terpadamkan.

Ketujuh, api Neraka akan menjadi api yang kekal (an everlasting fire). Kristus berkata,

“Enyahlah dari hadapan-Ku, hai kamu orang-orang terkutuk, enyahlah ke dalam api yang kekal yang telah sedia untuk Iblis dan malaikat-malaikatnya” (Matius 25:41).

Api Neraka selalu menyala, dan orang-orang yang dihukum di dalamnya akan tersiksa untuk selama-lamanya. Ini akan menjadi siksaan kekal bagi orang-orang terhilang. Seandainya itu hanyalah sepuluh ribu tahun lamanya, atau seandainya itu hanya seratus ribu juta juta tahun lamanya, namun Anda tidak akan sampai pada akhir kekekalan; tidak; bahkan Anda tidak akan sampai pada pertengahan kekekalan; Anda hanya akan menemukan permulaan dari kekekalan. Tambahkan ini dengan semua menit dan semua jam, semua angka aritmatika yang mungkin dapat Anda susun, dan semua ini hanyalah awal dari kekekalan. Berapa lamakah kekekalan itu akan berlangsung? Selama-lamanya! Kapan kekekalan itu berakhir? Tidak pernah berakhir! Selama sorga akan terus menjadi Sorga, dan Allah akan terus menjadi Allah, dan semua orang yang telah diselamatkan akan bahagia dalam sukacita dari Allah; untuk selama-lamanya juga orang terhilang disiksa dalam api Neraka. Kita mungkin mendengar tentang api Neraka yang kekal, namun kita tidak dapat secara komprehensif menjelaskannya. Kita hanya dapat berkata, seperti dalam bait lagu pujian ini,

Kemanakah engkau akan habiskan kekekalan?
   Pertanyaan ini datang kepada engkau dan saya
[Apakah yang akan menjadi] jawaban akhir?
   Kemanakah engkau akan habiskan kekekalan?
Kekekalan, kekekalan;
   Kemanakah engkau akan habiskan kekekalan?
(“Where Will You Spend Eternity?” by Elisha A. Hoffman, 1839-1929).

(AKHIR KHOTBAH)
Anda dapat membaca khotbah-khotbah Dr. Hymers setiap Minggu di Internet
di www.realconversion.com. Klik “Khotbah Indonesia.”