Print Sermon

Tujuan dari situs ini adalah untuk menyediakan manuskrip dan video khotbah gratis kepada para pendeta dan misionaris di seluruh dunia, terutama Dunia Ketiga, di mana hanya ada sedikit sekolah seminari teologi atau sekolah Alkitab.

Naskah-naskah khotbah dan video ini diakses oleh sekitar 1,500,000 komputer di lebih dari 221 negara setiap tahunnya di www.sermonsfortheworld.com. Ratusan orang lainnya menyaksikan video di YouTube, tetapi mereka akan segera meninggalkan YouTube dan mengunjungi langsung ke website kami. Naskah-naskah khotbah ini disajikan dalam 46 bahasa kepada sekitar 120,000 komputer setiap bulannya. Naskah-naskah khotbah tidak dilindungi hak cipta. Jadi para pengkhotbah boleh menggunakannya tanpa seijin kami. Silahkan klik di sini untuk mengetahui bagaimana Anda dapat memberikan donasi setiap bulan untuk membantu kami dalam pekerjaan besar pemberitaan Injil ke seluruh dunia ini.

Kapanpun Anda menulis pesan untuk Dr. Hymers, selalu sebutkan kepada beliau negara di mana Anda tinggal. Surel Dr. Hymers adalah rlhymersjr@sbcglobal.net. .




TANTANGAN DARI KOTA YANG JAHAT
(KHOTBAH #38 DARI KITAB KEJADIAN)
THE CHALLENGE OF A WICKED CITY
(SERMON #38 ON THE BOOK OF GENESIS)

Oleh Dr. R. L. Hymers, Jr.

Diterjemahkan Dr. Eddy Purwanto

Khotbah ini dikhotbahkan di Baptist Tabernacle of Los Angeles
Sabtu Malam, 8 Maret 2008

“Lalu Kain pergi dari hadapan TUHAN dan ia menetap di tanah Nod, di sebelah timur Eden. Kain bersetubuh dengan isterinya dan mengandunglah perempuan itu, lalu melahirkan Henokh; kemudian Kain mendirikan suatu kota dan dinamainya kota itu Henokh, menurut nama anaknya. Bagi Henokh lahirlah Irad, dan Irad itu memperanakkan Mehuyael dan Mehuyael memperanakkan Metusael, dan Metusael memperanakkan Lamekh. Lamekh mengambil isteri dua orang; yang satu namanya Ada, yang lain Zila. Ada itu melahirkan Yabal; dialah yang menjadi bapa orang yang diam dalam kemah dan memelihara ternak. Nama adiknya ialah Yubal; dialah yang menjadi bapa semua orang yang memainkan kecapi dan suling. Zila juga melahirkan anak, yakni Tubal-Kain, bapa semua tukang tembaga dan tukang besi. Adik perempuan Tubal-Kain ialah Naama. Berkatalah Lamekh kepada kedua isterinya itu: ‘Ada dan Zila, dengarkanlah suaraku: hai isteri-isteri Lamekh, pasanglah telingamu kepada perkataanku ini: Aku telah membunuh seorang laki-laki karena ia melukai aku, membunuh seorang muda karena ia memukul aku sampai bengkak; sebab jika Kain harus dibalaskan tujuh kali lipat, maka Lamekh tujuh puluh tujuh kali lipat’” (Kejadian 4:16-24).


Bagian dari Kitab Kejadian ini memberikan ikhtisar singkat tentang munculnya peradaban. Ini dibagi ke dalam dua bagian: (1) Keturunan Kain dan (2) keturunan Set. Untuk mengilustrasikan apa yang terjadi terhadap dua kelompok orang ini saya akan menceritakan kisah dari dua keluarga Amerika kepada Anda, yang mana keduanya hidup pada abad ke delapan belas.

Keluarga pertama adalah keluarga seorang laki-laki yang dipanggil Jukes, yang hidup pada zaman Kebangunan Rohani Pertama, namun tidak terpengaruh oleh peristiwa itu, dan oleh sebab itu, tidak menjadi orang Kristen. Dr. A. T. Pierson berkata,

      Ada hasil [riset] yang dilakukan dengan teliti tentang sejarah satu keluarga yang dikenal dengan nama Jukes, dan ini menarik perhatian seperti suatu catatan panjang tentang kemiskinan dan berbagai perbuatan yang memalukan [perbuatan memalukan dan kejahatan], kebebalan dan sakit, prostitusi dan mabuk-mabukan.
       Total 1,200 keturunan diusut dari sini… dari keluarga ini. Ada 400 dari mereka yang secara fisikal merusak diri sendiri. 310 berprofesi sebagai pengemis. 130 dihukum sebagai kriminal. 60 memiliki kebiasaan mencuri… dan 7 sebagai pembunuh, keseluruhan dari 1,200 [keturunan Jukes] hanya 20 orang yang pernah belajar berdagang, dan separuh dari mereka belajar berdagang pada waktu di penjara (Dr. A. T. Pierson, “The Jukes Family,” quoted in Paul Lee Tan, Encyclopedia of 7,700 Illustrations, Assurance Publishers, 1979, hal. 961).

Keluarga Amerika yang kedua adalah keluarga Jonathan Edwards, seorang pengkhotbah dan teolog besar dari Kebangunan Rohani Pertama, yang adalah anak dari orang tua yang saleh. Ia adalah putra seorang pendeta yang saleh, dan sebelum dia, ayah dari ibunya, Dr. Solomon Stoddard, juga adalah seorang pendeta. Edwards menjadi pendeta pembantu di gereja Dr. Stoddard selama dua tahun sebelum orang tua itu meninggal dunia, dan kemudian ia menggantikan kakeknya itu sebagai pendeta di gereja itu ketika kakeknya meninggal. Ketika kita mengusut sejarah keturunan Jonathan Edwards kita menemukan bahwa 400 dari mereka adalah orang-orang Kristen yang luar biasa. Keturunan Edwards termasuk 14 orang president atau rektor perguruan tinggi dan 100 professor. 100 keturunan yang lain menjadi pelayan Injil, misionaris dan dosen teologia. Lebih dari 100 dari keturunannya menjadi pengacara dan hakim. Juga, di antara keturunan Jonathan Edwards 60 orang menjadi dokter, dan 60 orang lainnya menjadi penulis terkenal, atau para editor majalah terkenal.

Sesungguhnya, hampir setiap industri penting telah dimulai oleh satu atau lebih dari keturunan Jonathan Edwards (diringkas dari Paul Lee Tan, Th.D., Encyclopedia of 7,700 Illustrations, Assurance Publishers, 1979, hal. 962).

Dari perbandingan keluarga Jukes, dengan sejarah kebejatan, kejahatan, kemiskinan dan dosa yang sangat mengerikan itu, dan sejarah keluarga Edwards yang saleh dan sukses kita akan melihat grafik ilustrasi tentang kejahatan yang Mr. Jukes teruskan lintas generasi kepada keturunannya yang bobrok dan menyedihkan, dan orang-orang saleh yang sangat berguna bagi Kristus yang diturunkan dari keturunan Jonathan Edwards.

Kisah tentang keluarga Anda akan diceritakan di tahun-tahun yang akan datang. Akankah itu adalah hal-hal yang buruk yang akan Anda teruskan kepada anak-anak di masa depan dalam keluarga Anda, dalam generasi-generasi yang akan datang, atau akankah Anda akan menurunkan keturunan yang mewarisi kesalehan?

Anda yang memegang warisan yang akan Anda wariskan kepada anak-anak yang belum lahir. Jika Anda datang kepada Kristus, bertobat dan menghidupi kehidupan yang saleh, mereka mungkin akan menjadi orang-orang yang baik dan berguna bagi Kristus. Namun, jika Anda gagal dipertobatkan, dan berpaling dari Kristus dan gereja ini, mungkin saja keturunan Anda akan menjadi kelompok manusia yang jahat yang sangat menyedihkan yang hidup mereka tidak berguna bagi kerajaan Allah. Sesungguhnya Anda memegang warisan bagi anak-anak Anda dan keturunan mereka. Jika Anda gagal sekarang untuk menjadi orang Kristen sejati, mereka akan menerima warisan latar belakang yang suram dari Anda. Itu adalah fakta yang jelas, dan di gegelapan zaman penyesatan dan kejahatan ini. Adalah tanggung-jawab Anda sebagai anak-anak muda hari ini untuk datang kepada Kristus dengan sepenuh hati, dan hidup bagi Dia sepenuhnya. Jika Anda melakukan itu, maka anak-anak Anda dan keturunan mereka akan memiliki kesempatan yang jauh lebih besar untuk dipertobatkan dan menjadi orang-orang Kristen yang produktif di masa depan, ketika Anda telah tiada. Ini adalah fakta yang jelas, yang terus-menerus terbukti di sepanjang sejarah.

Jadi, saya berkata, pikirkanlah! Apa yang Anda lakukan dengan Kristus hari ini akan memiliki efek yang sangat besar pada generasi masa depan yang belum terlahir, baik itu baik ataupun jahat.

Begitu juga dengan keluarga Kain dan keluarga Set. Sejarah mereka dicatat di sini dalam Kejadian pasal empat. Marilah kita mengusut garis keturunan keluarga Kain.

Keluarga ini dimulai dengan orang jahat. “Nenek moyang” mereka adalah Kain, orang yang pergi dari hadapan Tuhan, yang mengikuti jalan hidupnya sendiri, dan yang akhirnya pergi

“dari hadapan TUHAN dan ia menetap di tanah Nod, di sebelah timur Eden” (Kejadian 4:16).

Ini adalah hal penting yang pertama yang kita pelajari tentang peradaban keturunan Kain. Itu adalah orang-orang sesat. Kain telah pergi dari hadapan Tuhan. Ini tidak berarti bahwa Tuhan tidak maha hadir. Alkitab mengajarkan bahwa Tuhan maha hadir. Jadi, apa yang dimaksudkan di sini ketika ayat ini mengatakan bahwa Kain “pergi dari hadapan Tuhan”? (Kejadian 4:16). Itu berarti bahwa ia telah memindahkan dirinya sendiri dari maksud anugerah. Ia meninggalkan keluarganya. Ia meninggalkan pengajaran ayahnya, Adam. Ia meninggalkan persekutuan dari keluarganya yang telah ditebus. Ia meninggalkan orang-orang yang melaluinya Tuhan sedang membentangkan rencana-Nya bagi umat manusia. Dan saya pikir ini juga berarti bahwa ia berhenti berkomunikasi dengan Tuhan dalam doa; dan juga, bahwa ia sepenuhnya menolak korban yang mencurahkan Darah, yang terimplikasi kuat dalam pengorbanan binatang yang dibunuh dan diambil kulitnya untuk menutupi Adam dan Hawa yang telanjang, dan pengetahuan yang ia pernah terima dari ayahnya, yaitu tentang keharusan mempersembahkan korban yang mencurahkan darah jika seseorang ingin diperkenan Tuhan.

Ini melahirkan peradaban yang dimulai oleh Kain dengan permulaan yang tidak baik, yang telah memisahkan diri dari keluarganya yang telah diperbaharui untuk diselamatkan oleh iman dalam pra-inkarnasi Kristus. Singkat kata, kita dapat berkata bahwa Kain telah memulai keluarganya, dan peradaban yang bertumbuh dari keluarga ini, dengan meninggalkan Tuhan dan melupakan-Nya dari ingatan, dengan menolak Tuhan dan membuang Dia dari kehidupan mereka. Dengan melakukan ini, keluarga Kain, dan peradaban yang lahir dari sini, segera berpindah ke dalam setatus tidak ber-Tuhan. Bangsa Kain bukanlah peyembah berhala, namun mereka pastinya adalah para humanis, yang menempatkan manusia sebagai pusat dari pada Tuhan. Mereka kebanyakan seperti para sarjana humanis pada zaman kita ini.

Corak utama kedua dari peradaban Kain adalah bahwa mereka telah berpaling dari pertanian kepada pembangunan kota. Tuhan telah mengatakan kepada Adam bahwa ia akan memenuhi kehidupannya dengan usaha pertanian baik sebelum Kejatuhan maupun setelah itu, ketika Tuhan mengulangi lagi firman-Nya kepada Adam agar ia memenuhi hidupnya dari “tumbuh-tumbuhan di padang” (Kejadian 3:18). Jadi, peradaban Kain, dengan membangun kota untuk hidup di dalamnya, bertentangan dengan kehendak Tuhan dan merupakan pemberontakan terhadap rencana-Nya untuk hidup dengan mengerjakan ladang. Dari pada taat kepada Tuhan, Kain dan keturunannya

“mendirikan suatu kota dan dinamainya kota itu Henokh, menurut nama anaknya” (Kejadian 4:17).

Dengan menamai kota itu dengan nama anaknya Henokh (Henokh yang berbeda dengan Henokh pada pasal 5) Kain menunjukkan pemberontakannya melawan Tuhan, karena nama Henokh berarti “pembukaan” atau “permulaan,” dan mungkin maksudnya adalah permulaan cara hidup yang baru, yang mana Tuhan tidak lagi menjadi pusat. Dr. DeHaan berkata,

Ini adalah untuk pertama kali kota ditekankan dalam seluruh Firman Tuhan. Ketika Tuhan menciptakan manusia, Ia tidak menempatkannya di suatu kota, namun di suatu taman; kota dibangun oleh orang-orang jahat, dan mungkin sejak itu menjadi simbol dari kejahatan dan kebobrokan. Konsentrasi dari penduduk di kota-kota kita, dosa berkembang dalam tingkat yang tak diketahui di segala tempat… itu adalah kota besar pertama yang dibangun dalam sepanjang sejarah, dan diikuti oleh semua kejahatan yang tertentu untuk masyarakat kota di segala umur (M. R. DeHaan, M.D., The Days of Noah, Zondervan Publishing House, 1963, hal. 41).

Sungguh menarik memperhatikan bahwa keturunan Jonathan Edwards hidup di desa-desa terpencil dan kebanyakan dari keluarga memenuhi kehidupan mereka, atau paling tidak sebagian besar dari mereka, hidup dari pertanian, pertanian. Namun keluarga Jukes harus hidup di kota-kota besar dari pada masyarakat petani tempat tinggal Edwards dan keturunannya. Kejahatan, perbuatan-perbuatan yang memalukan dan dosa yang dihubungkan dengan keluarga Jukes dan keturunannya yang hidup di kota-kota.

Namun hari ini banyak orang Kristen hidup di kota-kota besar. Sesungguhnya orang-orang Kristen mula-mula bermula sebagai masyarakat kota, hidup di Roma, Efesus, Tesalonika, dan kota-kota besar lainnya. Mulai dari orang-orang Kristen mula-mula ini paradigma bergeser, dan orang-orang Kristen belajar hidup di kota-kota wilayah kekuasaan Romawi, namun demikian hidup mereka terpisah dari masyarakat penyembah berhala yang mengelilingi mereka. Mereka memiliki pandangan baru tentang kehidupan di kota, didasarkan pada perkataan Kristus, “kamu bukan dari dunia, melainkan Aku telah memilih kamu dari dunia” (Yohanes 15:19). Gereja-gereja yang Kristus bangun adalah sesuatu yang baru di dunia ini. Kristus dan rasul-rasul-Nya dengan bebas membangun jemaat-jemaat lokal di jantung kota-kota besar dalam seluruh wilayah kekuasaan Romawi. Namun, tidak seperti peradaban Kain, gereja-gereja ini dibangun oleh Kristus dan para Rasul bukan berpusat pada manusia. Mereka berpusat pada Kristus. Mereka adalah kongregasi-kongregasi dari orang-orang yang menggabungkan diri mereka sendiri untuk menjadi terang di tengah gelapnya kota-kota ini, dan seperti halnya mereka yang saat ini tinggal di kota-kota besar seperti Hong Kong, Beijing, Saigon, dan kota-kota tak ber-Tuhan lainnya. Khususnya di Dunia Ketiga, gereja-gereja Perjanjian Baru berhadapan dengan budaya yang berbeda, memberitakan terang Injil. Gereja kita berlokasi di pusat kota Los Angeles yang besar dan penuh kejahatan. Kita melakukan sekuat yang kita dapat lakukan untuk membuat gereja ini sebagai tempat perlindungan dari dunia ini.

Jadi, khotbah kita hari ini bukan “keluarlah dari kota ini.” Tidak! Tidak sama sekali! Kami katakan, “Injililah kota ini, seperti halnya yang dilakukan oleh orang-orang Kristen mula-mula.” Buatlah gereja lokal ini menjadi pusat kehidupan Anda – dan menginjillah! Bawalah jiwa-jiwa terhilang dan sedang sekarat ke dalam persekutuan gereja ini. Ramahlah dan berbaik hatilah kepada mereka, dan pimpinlah mereka untuk mengenal betapa kayanya penebusan di dalam Kristus Yesus, dan sukacita menjadi bagian dari gereja lokal ini seperti yang kita rasakan! Lakukanlah itu!

Beritakanlah Injil dengan sukacita, Dengan segenap hati, dalam nama Yesus;
Kata ini bergema di langit: Beritakanlah Injil! Beritakanlah Injil!
Bagi manusia sekarat, umat yang telah jatuh, Buatlah mereka menganal karunia Injil;
Dunia yang sekarang ada dalam kegelapan, Beritakanlah Injil! Beritakanlah Injil!
   (“Evangelize! Evangelize!” by Dr. Oswald J. Smith, 1889-1986;
      to the tune of “And Can It Be?” by Charles Wesley, 1707-1788).

Kota Kain dibangun untuk menyebabkan manusia lebih dalam lagi dan lebih dalam lagi masuk ke dalam dosa – ke dalam poligami, fiksasi musik, dan kekerasan yang tak terkira, yang kita lihat dalam Kejadian 4:19-24. Saya percaya ada parallel yang jelas antara kota yang dibangun oleh Kain dan kota-kota sekuler besar di seluruh dunia hari ini. Yesus berkata,

“Sebab sebagaimana mereka pada zaman sebelum air bah itu… demikian pulalah halnya kelak pada kedatangan Anak Manusia”
       (Matius 24:38-39).

Yesus menjelaskan kepada kita bahwa kejahatan kota yang dibangun Kain akan menjadi gambaran, suatu tipe, tentang kota-kota yang penuh dengan dosa di zaman kita ini, tepat sebelum Kedatangan Kristus yang Kedua, dan akhir zaman ini.

Namun khotbah kita tidak menasehatkan untuk lari dari kota ini dan mencoba untuk menemukan tempat yang lebih aman dengan hidup di luar negeri ini! Oh, tidak! Perintah Kristus adalah untuk pergi ke seluruh dunia, khususnya ke kota-kota besar. Seperti halnya yang dilakukan oleh orang-orang Kristen mula-mula dari dispensasi baru, demikian juga seharusnya yang kita lakukan. Seperti mereka, kita tidak akan meninggalkan tempat kita. Kita tidak akan meninggalkan panggilan kita dari Kristus,

“Pergilah ke seluruh dunia, beritakanlah Injil kepada segala makhluk” (Markus 16:15).

Kita tidak harus pergi dari kota yang jahat seperti kota Kain ini, namun lebih baik menghadapi tantangan ini dengan Injil, dan menarik orang-orang itu ke dalam gereja lokal kita ini, di mana mereka akan menemukan suatu perlindungan dari humanisme yang didominasi oleh dosa dari kota ini. Seperti halnya yang pernah dikatakan oleh Moody, “Kasihilah mereka!” Beritakanlah Injil! Beritakanlah Injil!

Berikanku semboyan untuk saat ini, Kata yang menggentarkan, kata yang berkuasa
Seruan perang, semangat yang menyala, Yang menyerukan menang atau mati
Kata yang membangunkan gereja ini dari ketertiduran, Untuk memenuhi perintah Tuhan
Panggilan yang diberikan, bangkitlah, Semboyan kami adalah, Beritakanlah Injil!

Beritakanlah Injil dengan sukacita, Dengan segenap hati, dalam nama Yesus;
Kata ini bergema di langit: Beritakanlah Injil! Beritakanlah Injil!
Bagi manusia sekarat, umat yang telah jatuh, Buatlah mereka menganal karunia Injil;
Dunia yang sekarang ada dalam kegelapan, Beritakanlah Injil! Beritakanlah Injil!

(AKHIR KHOTBAH)
Anda dapat membaca khotbah-khotbah Dr. Hymers setiap minggu di Internet
di www.realconversion.com. Klik on “Manuskrip-Manuskrip Khotbah.”

Diterjemahkan oleh: Dr. Eddy Peter Purwanto @ www.sttip.com