Print Sermon

Tujuan dari situs ini adalah untuk menyediakan manuskrip dan video khotbah gratis kepada para pendeta dan misionaris di seluruh dunia, terutama Dunia Ketiga, di mana hanya ada sedikit sekolah seminari teologi atau sekolah Alkitab.

Naskah-naskah khotbah dan video ini diakses oleh sekitar 1,500,000 komputer di lebih dari 221 negara setiap tahunnya di www.sermonsfortheworld.com. Ratusan orang lainnya menyaksikan video di YouTube, tetapi mereka akan segera meninggalkan YouTube dan mengunjungi langsung ke website kami. Naskah-naskah khotbah ini disajikan dalam 46 bahasa kepada sekitar 120,000 komputer setiap bulannya. Naskah-naskah khotbah tidak dilindungi hak cipta. Jadi para pengkhotbah boleh menggunakannya tanpa seijin kami. Silahkan klik di sini untuk mengetahui bagaimana Anda dapat memberikan donasi setiap bulan untuk membantu kami dalam pekerjaan besar pemberitaan Injil ke seluruh dunia ini.

Kapanpun Anda menulis pesan untuk Dr. Hymers, selalu sebutkan kepada beliau negara di mana Anda tinggal. Surel Dr. Hymers adalah rlhymersjr@sbcglobal.net. .




Pembacaan Mazmur Sebelum Khotbah: Mazmur 139:23-24.


DI MANAKAH ENGKAU?

(KHOTBAH #25 DARI KITAB KEJADIAN)

WHERE ART THOU?
(SERMON #25 ON THE BOOK OF GENESIS)

Oleh Dr. R. L. Hymers, Jr.
Diterjemahkan Dr. Eddy Purwanto

Khotbah ini dikhotbahkan Sabtu Malam, 13 Oktober 2007
di Baptist Tabernacle of Los Angeles

“Tetapi Tuhan Allah memanggil manusia itu dan berfirman kepadanya: Di manakah engkau?” (Kejadian 3:9).


Ini adalah ayat yang digunakan Tuhan untuk mempertobatkan John Gill. Ia pernah menjadi gembala di gereja di mana Spurgeon pernah layani. Dr. Gill menulis tafsiran Alkitab lengkap, yang masih dicetak dan sangat berharga sampai hari ini (John Gill, D.D., An Exposition of the Old and New Testaments, The Baptist Standard Bearer, 1989 reprint, nine volumes).

Dr. Gill menulis tafsirannya ayat per ayat baik untuk Perjanjian Lama maupun Baru. Namun tafsirannya untuk ayat ini, yang Allah telah gunakan untuk mempertobatkannya, ia tidak menekankan fakta tentang pertobatannya itu. Saya pikir ia adalah penulis abad 18 yang sangat terkenal, dan ia tidak ingin menaruh apapun tentang pribadinya dalam tulisannya tersebut. Namun sangatlah bernilai mengetahui bahwa salah satu ahli tafsir Alkitab Baptis yang tersohor dari zaman itu dibangunkan setelah mendengar khotbah dari ayat ini, Kejadian 3:9, yang dikhotbahkan oleh Mr. William Wallis. Gill bertobat segera setelah ia mendengar khotbag itu. John Rippon memberikan catatan tentang pertobatan Gill sebagai berikut ini:

Ia pernah mengalami sedikit konviksi akan jahatnya dosa, dan pikiran-pikiran tentang [Neraka]… namun kesannya masih dangkal dan bersifat sementara, sampai kemudian ketika ia berumur dua belas tahun, ketika pikirannya mulai dapat bekerja lebih serius, khususnya setelah mendengar Mr. William Wallis mengkhotbahkan sebuah khotbah dari Kejadian 3:9, “Tetapi Tuhan Allah memanggil manusia itu dan berfirman kepadanya: Di manakah engkau?” Pada waktu itu ayat dan tema ini terus bersuara di telinganya, dan [pertanyaan-pertanyaan] ini tertuju ke dalam hatinya – “Orang berdosa, di manakah engkau? Betapa kacaunya keadaan dan kondisimu? – Betapa menyedihkannya keadaanmu, hidup dan mati dalam keadaan belum bertobat?” – Ia membayangkan dirinya sendiri seperti dipanggil menghadap Hakim dari segala sesuatu, untuk mempertanggung-jawabkan [dosa]nya… Selanjutnya ia mulai dapat melihat lebih jelas kebobrokan naturnya, dirinya yang penuh dosa, kebutuhannya akan sang Juruselamat, dan kebenaran yang lebih baik dari yang ia miliki, yaitu kebenaran Kristus, diterimanya dengan iman (John Rippon, D.D., A Brief Memoir of the Life and Writings of the Late Rev. John Gill, D.D., Gano Books, 1992 reprint, hal. 6).

John Gill bertobat beberapa saat setelah itu, namun ia belum dibaptis sampai ia hampir berumur sembilan belas tahun.

[John Rippon berkata bahwa] penundaan ini, pertama, disebabkan oleh karena … kemudaannya… dan, setelah itu, karena mendapati bahwa… gereja [ingin memanggil dia sebagai gembala mereka] segera ketika ia menjadi anggotanya (Rippon, ibid., hal. 7).

Jadi, malam ini, kita akan melihat ayat yang pernah Allah gunakan untuk membangunkan John Gill untuk menyadari keadaannya yang terhilang dan membutuhkan Kristus, ketika ia berumur dua belas tahun.

John Rippon memberikan beberapa aplikasi untuk ayat ini, “Di manakah engkau – Adam?” yang William Wallis khotbahkan kepada Gill muda. Khotbah ini dibangun pada khotbah Wallis yang dikumpulkan kembali oleh Rippon yang pernah membangunkan John Gill, dan memimpinnya kepada pertobatannya. Khotbah ini didasarkan pada ayat kita,

“Tetapi Tuhan Allah memanggil manusia itu dan berfirman kepadanya: Di manakah engkau?” (Kejadian 3:9).

I. Pertama, ini adalah pertanyaan yang membangunkan.

“Di manakah engkau – [Adam]?” (Kejadian 3:9).

Pertanyaan ini menembus hati ayah kita, Adam. Ini membuatnya berhenti dan berpikir betapa rusaknya keadaan dan kondisinya yang ada di dalam dosa. Beberapa saat sebelum Allah memanggilnya, Adam merasa aman, bersembunyi di balik pepohonan di Taman itu. Namun kemudian suara Allah yang menembus itu menembus tempat persembunyiannya. Dan ia dibuat melihat pemberontakan dan dosanya.

Seperti John Gill, Adam telah mengalami sedikit konviksi akan jahatnya dosa. Namun perasaan konviksinya tidak dalam, dan itu hanya bersifat sementara saja. Ia kadang-kadang memikirkan tentang Penghakiman. Ia kadang-kadang memikirkan tentang kekekalan di Neraka. Namun pikirannya yang masih sangat muda menghapus semua itu, dan ia menyibukkan diri sendiri dengan hal-hal yang lain. Membuat cawat dari daun-daun pohon ara, menerobos masuk ke dalam rimbunnya pepohonan di Taman itu, dan hal-hal lain yang berhubungan dengan tindakan-tindakannya ini. Ia begitu sibuk sehingga ia lupa bahwa Penghakiman akan segera datang. Ia melupakan itu

“Barangsiapa berbuat kesalahan, ia akan menanggung kesalahannya itu, karena Tuhan tidak memandang orang” (Kolose 3:25).

Ia lupa bahwa

“Upah dosa ialah maut” (Roma 6:23).

Ia lupa bahwa

“Allah tidak membiarkan diri-Nya dipermainkan. Karena apa yang ditabur orang, itu juga yang akan dituainya” (Galatia 6:7).

Ia lupa bahwa

“Siapa yang bersitegang leher, walaupun telah mendapat teguran, akan sekoyong-koyong diremukkan tanpa dapat dipulihkan lagi” (Amsal 29:1)

ketika ia menyibukkan diri sendiri dengan merajut cawatnya dari daun-daun pohon ara dan menerobos masuk ke dalam dalamnya kegelapan, di bawah rimbunan pepohonan di Taman itu. “Usaha” ini mengalihkan pikirannya dari dosa yang sangat mengerikan yang harus ia pertanggung-jawabkan di hadapan Allah yang suci.

Saya tahu bahwa seseorang yang ada di sini malam ini ada yang berada dalam kondisi yang sama seperti itu. Pada saat khotbah ini disampaikan Anda membiarkan pikiran Anda mengembara. Anda sering duduk bosan, hanya setengah mendengar khotbah, duduk di sana sambil setengah sadar dan setengah tidur. Lihatlah betapa Anda mirip sekali dengan Adam. “Tidak ada Allah! Itulah seluruh pikirannya” (Mazmur 10:4).

Namun kemudian suara Tuhan datang menyapu seluruh Taman itu, dan menemukan dia di mana ia bersembunyi. Dan Tuhan berfirman,

“Di manakah engkau – [Adam]?” (Kejadian 3:9).

Pertanyaan ini pada saat itu menembus nuraninya dan menujukkan kepada hatinya betapa mengerikannya kondisinya saat itu.

Pernahkah hal itu terjadi pada Anda? Pernahkah Allah berbicara di dalam bagian-bagian jiwa Anda yang paling dalam, dan berfirman,

“Di manakah engkau?” (Kejadian 3:9).

Apakah Anda sedang bermain-main dengan hal-hal tentang Allah? Apakah Anda sedang mencari alasan untuk memaafkan dosa Anda dan menganggapnya enteng saja? Atau pernahkah Anda melihat mata Tuhan Allah menyentuh hati Anda dan membangunkan Anda untuk melihat betapa rusaknya keadaan jiwa Anda, sifat hati Anda yang selalu memberontak dan mati? Tidak akan ada pertobatan yang sejati kecuali bila Anda dibuat melihat bahwa Anda adalah orang berdosa yang sangat menyedihkan dalam pikiran Allah. Anda harus dibangkitkan dari kelesuhan dan kelambanan Anda berhubungan dengan hal-hal tentang Tuhan! Anda harus datang di bawah konviksi dari yang Mahakuasa, yang “tidaklah sekali-kali membebaskan orang yang bersalah dari hukuman” (Keluaran 34:7)! Anda harus melihat dengan sungguh-sungguh keadaan pikiran dan hati Anda yang telah rusak. Seperti lagu lama yang ditulis oleh John Newton,

Oleh anug’rah hilanglah segala takutku,
Betapa indah anug’rah memberi berkat restu
   (“Amazing Grace” by John Newton, 1725-1807).

Sudahkah anugerah Allah menghilangkan segala takut Anda? Sudahkah anugerah Allah memimpin Anda untuk melihat hati Anda yang telah rusak oleh dosa? Alkitab berkata,

“Siapa yang percaya kepada hatinya sendiri adalah orang bebal” (Amsal 28:26).

Adam percaya pada dirinya sendiri. Ia mempercayai hatinya sendiri. Lihatlah betapa bodohnya ia! Jangan menjadi seperti Adam! Jangan percaya pada hati Anda sendiri!

“Tetapi Tuhan Allah memanggil manusia itu dan berfirman kepadanya: Di manakah engkau?” (Kejadian 3:9).

II. Kedua, ini adalah pertanyaan yang menghakimi.

“Di manakah engkau?”

Pertanyaan ini bertujuan untuk menghakimi dosa dan memimpin kepada pengakuan dosa. Saya berharap Anda akan mendengar suara Tuhan, di dalam hati nurani Anda, berfirman kepada Anda, “Di manakah engkau?” “Aku telah memberikan hidup kepadamu. Aku telah menjadikan engkau dalam gambaran rupa-Ku. Aku telah menyediakan semua yang kamu butuhkan untuk hidup. Aku telah memberikan segala sesuatu yang engkau miliki. Aku hanya minta satu hal kecil saja – agar engkau tidak makan buah dari satu pohon itu saja. Di manakah engkau?” Jika hati Adam benar tentulah ia membuat pengakuan penuh tentang dosanya kepada Allah.

Selanjutnya, orang berdosa, dengarkan aku. “Di mana engkau?” Allah telah memberikan segala sesuatu yang Anda butuhkan dalam hidup ini. Allah telah memberikan kesehatan dan kekuatan, dan keluarga yang peduli kepada Anda. Allah telah memberikan kepada Anda gereja yang terus mengkhotbahkan Injil, gereja yang mempedulikan Anda, dan selalu berdoa untuk Anda. Allah telah memberikan Anak-Nya yang tunggal untuk Anda, untuk diremukkan oleh karena dosa Anda sampai Ia meneteskan keringat darah di Getsemani, menanggung dosa Anda di dalam tubuh-Nya di kayu Salib, dicambuk dengan cambukkan yang sangat kejam untuk menyembuhkan Anda, mati dengan penderitaan yang teramat dalam untuk meredakan murka Allah, mencurahkan Darah-Nya agar dosa Anda dapat disucikan, bangkit dalam kemenangan dari kubur untuk memberikan hidup kepada Anda, untuk mengimputasikan kebenaran-Nya kepada Anda, untuk berdoa bagi Anda di Sorga agar Anda harus bertobat.

Pernahkah Anda melupakan hukum-hukum Tuhan, melupakan Allah dalam hidup Anda, melanggar hukum-hukum-Nya, dan menolak Anak-Nya? Apakah Anda malam ini masih belum percaya, masih percaya pada usaha pekerjaan Anda sendiri, dan tidak mau datang kepada Yesus dan menerima pekerjaan kebenaran-Nya yang telah diselesaikan di kayu Salib? Pernahkah Anda melupakan Dia yang pernah melakukan banyak hal untuk Anda? “Di manakah engkau?” Apakah Anda malam ini berada di barisan musuh Allah? Apakah Anda berada di barisan Setan, menantang Tuhan, dan mengangkat wajah menantang Allah yang telah menciptakan Anda, yang telah memberikan nafas dalam paru-paru Anda, yang di tangan-Nya Anda hidup – atau binasa? Orang berdosa, “Di manakah engkau?” Setelah semua kebaikan Allah telah ditunjukkan kepada Anda – masihkah Anda tetap terhilang, tanpa Yesus, dan tanpa pengharapan di dunia ini?

Bacalah pertanyaan ini sekali lagi, “Di manakah engkau?” Ular itu berjanji bahwa engkau akan menjadi “allah,” yang memerintah hidupmu sendiri. Engkau berpikir bahwa engkau akan menjadi lebih baik bila hidup menurut caramu sendiri. Benarkah itu, wahai manusia? Apakah engkau menjadi lebih baik? Sudahkah Setan menepati janjinya? Benarkah demikian, wahai manusia, benarkah demikian? Kebaikan apakah yang diberikan Setan kepada Anda? Sudahkah ia memberikan hati yang tenang dan penuh damai? Sudahkah ia memberikan sukacita di dalam hatimu? Pernahkah ia menepati janjinya bagi hatimu?

Anda telanjang di hadapan Tuhan malam ini. Dosa tidak memberikan kesenangan kepada Anda, sebaliknya dosa telah memberikan cawan yang lebih pahit kepada Anda. Dosa telah memenuhi hati Anda dengan lepra dan jiwa Anda dengan kesedihan dan penderitaan. Dosa tidak memberikan kehormatan kepada Anda, sebaliknya dosa telah merampas kehormatan Anda, dan Anda meninggalkan gereja malam ini tanpa membawa apa-apa, seperti Yudas, tanpa hati yang damai, tanpa keselamatan, tanpa pengharapan, yang tiada lain selain hati yang kotor. Apa yang telah Setan berikan kepada Anda? Ia mempermalukan Anda, dan membuat Anda dicap sebagai orang berdosa dalam pemandangan orang Kristen di gereja ini. Apa yang dosa telah perbuat untuk Anda? Dosa telah mengotori dan meracuni semua sukacita dan pengharapan Anda. “Di manakah engkau – di manakah engkau?” Dalam setiap kasus dosa telah menjadikan seorang pendusta. Dalam setiap kasus dosa telah membawa Anda kepada kebinasaan, dipermalukan, dalam kondisi tanpa Tuhan, yang ditinggalkan tanpa Kristus, dam dipenuhi dengan cara hidup Anda sendiri dari pada cara Dia.

Untuk menambahkan konviksi ini, Allah bertanya, “Di manakah engkau?” sama dengan berkata, “Bagaimana engkau bisa ada di sana? Bagaimana engkau menjadi orang berdosa yang berhati dingin?” Anda berada dalam kondisi itu karena Anda membawa diri Anda sendiri ke sana. Dosa Anda adalah kesalahan Anda sendiri. Anda tidak harus menyalahkan siapapun namun Anda sendirilah yang menyebabkan Anda menjadi orang berdosa. Anda yang telah menciptakan dosa Anda sendiri. Jika saya berkhotbah tentang Kejatuhan Manusia, Anda menyalahkan Adam sebagai penyebabnya. Ketika saya berbicara tentang kerusakan total (total depravity), maka Anda berpikir Anda dimaklumi, dengan kerusakan total itu Anda memaklumi dosa Anda. Saya berkata bahwa jika Anda adalah orang berdosa yang terhilang, Anda tidak dapat menyalahkan siapapun selain diri Anda sendiri. Jika Anda adalah orang berdosa yang terhilang, Anda tidak memiliki alasan sama sekali untuk memaklumi keadaan Anda. Dan jika Anda hidup dan mati dalam dosa, kesalahan itu adalah kesalahan Anda sendiri. Itu adalah kesalahan Anda sendiri, dan bukan kesalahan orang lain. “Di manakah engkau?” Anda ada di mana oleh karena Anda sendiri yang memilih untuk menempatkan diri Anda sendiri di sana, dan Anda tetap dalam keadaan yang memberontak melawan Allah, dan terpisah dari Dia, oleh karena pilihan Anda sendiri!

Saya berdoa kiranya Tuhan bukan hanya akan membangunkan Anda malam ini, namun kiranya Ia juga bekerja di dalam hati Anda untuk menghakimi dan menginsafkan Anda, menginsafkan Anda akan natur Anda yang berdosa, dan banyak dosa yang telah Anda lakukan melawan Nama-Nya yang kudus. Adalah lebih mudah membangunkan orang dari tidurnya dari pada kemudian membuatnya bangun dari tempat tidur dosanya yang kotor yang ia tiduri – dan membakarnya! Namun ini adalah apa yang Anda akan lakukan bila Allah bekerja di dalam hati Anda. Anda akan bangun dan menemukan bahwa diri Anda masih terhilang. Konviksi akan memberikan Anda kesadaran bahwa Anda sedang membinasakan diri Anda sendiri! Kemudian Anda mau segera pergi dari pengharapan palsu Anda, dan tempat perlindungan palsu Anda, dan memberikan dosa Anda, dan mencari keselamatan kekal dengan segenap hati Anda hanya di tempat di mana itu dapat ditemukan – di dalam Darah Kristus, Anak Allah.

“Tetapi Tuhan Allah memanggil manusia itu dan berfirman kepadanya: Di manakah engkau?” (Kejadian 3:9).

III. Ketiga, ini adalah pertanyaan pencarian.

Manusia tidak mencari Allah. Ini dikatakan, “Di manakah engkau?” – menunjukkan bahwa Allah lah yang mencari manusia, dan tidak pernah manusia yang mencari Allah. Seberapa jelaskah itu dalam ayat kita ini? Allah mencari Adam; Adam tidak mencari Allah. Adam adalah suatu paradigma, contoh, dari semua orang berdosa hari ini. Allah mencari Anda. Anda tidak mencari Dia. Apa yang dapat membuat ini lebih mudah untuk dipahami yang terdapat dalam Perjanjian Baru?

“Seperti ada tertulis… tidak ada seorangpun yang mencari Allah” (Roma 3:10-11).

Tidak adakah yang mencari Allah? “Tidak, tidak seorangpun” (Roma 3:10).

Allah lah yang selalu mencari orang berdosa. Sama halnya dengan Adam, begitu juga halnya dengan Anda. Ini adalah suara yang membangunkan, suara yang menghakimi dosa, namun yang ketiga, ini adalah suara yang mencari. “Adam, di manakah engkau? Aku datang untuk mencari engkau, di manakah engkau berada.” Yesus berkata,

“[Aku telah] datang untuk mencari dan menyelamatkan yang terhilang” (Lukas 19:10).

Anda mungkin berkata, “Tetapi Tuhan, saya diancam oleh Hukum Taurat.” Ia berkata, “[Aku telah] datang untuk mencari dan menyelamatkan yang terhilang.” Anda mungkin berkata, “Namun saya tidak percaya sebagaimana seharusnya.” Ia berkata “[Aku telah] datang untuk mencari dan menyelamatkan yang terhilang. Tetapi Anda berkata, “Saya tidak dapat percaya kepada-Mu.” Ia berkata, “[Aku telah] datang untuk mencari dan menyelamatkan yang terhilang.” “Tapi,” seseorang berkata, “Engkau tidak tahu sesungguhnya betapa aku penuh dengan dosa!” Lagi, Yesus berkata, “[Aku telah] datang untuk mencari dan menyelamatkan yang terhilang.” “Tetapi aku merasa seperti orang luar dan bukan bagian dari gereja ini.” Yesus berkata, “[Aku telah] datang untuk mencari dan menyelamatkan yang terhilang.” “Oh,” lagi kata seseorang, “Aku telah jauh menyimpang. Itu sudah terlalu terlambat bagi saya. Saya telah melakukan perbuatan tercela, dan tidak ada pengharapan bagi jiwa saya.” “Namun,” Yesus berkata, “[Aku telah] datang untuk mencari dan menyelamatkan yang terhilang.” Tidak ada orang berdosa yang telah terhilang malam ini yang sudah terlalu jauh sehingga ia tidak dapat diselamatkan lagi oleh Yesus, yang berkata, “[Aku telah] datang untuk mencari dan menyelamatkan yang terhilang.”

Allah di dalam Kristus sedang berbicara kepada Anda malam ini, “Waktunya telah tiba. Aku akan memungutmu keluar dari dosa, dan menyelamatkanmu dari api Neraka. Dan malam ini juga Aku akan menarik engkau kepada Yesus dan menyelamatkan engkau dari dosa untuk selama-lamanya dan selama-lamanya.”

“Tetapi Tuhan Allah memanggil manusia itu dan berfirman kepadanya: Di manakah engkau?” (Kejadian 3:9).

Ini adalah pertanyaan pencarian dari Allah. Ia mencari Anda agar Ia dapat menyelamatkan Anda.

Namun jika Anda menolak panggilan kasih Allah, tidak ada lagi pengorbanan. Jika Anda mengeraskan hati Anda sehingga Anda tidak dapat mendengar panggilan Allah, tidak ada pengharapan, tidak ada korban lagi bagi Anda.

Oh, orang berdosa, mengapa engkau mau mati? Mengapa engkau membiarkan dirimu binasa? Manusia dalam kebinasaan kekal adalah hal yang sangat mengerikan. Murka Allah sangatlah mengerikan, dan mulut siapa yang dapat menjelaskan betapa mengerikannya Penghakiman yang akan datang? Cara menyelamatkan diri; bukan melihat di balik diri Anda sendiri; bukan tetap tinggal dalam cara hidup Anda sekarang, namun larilah kepada Kristus dan semua dosamu akan disucikan. Selamatkanlah hidupmu. Kembalilah kepada Kritus dan percayalah kepada-Nya sekarang – ketika Allah sedang memanggil,

“Di manakah engkau?” (Kejadian 3:9).

(AKHIR KHOTBAH)
Anda dapat membaca khotbah-khotbah Dr. Hymers setiap minggu di Internet
di www.realconversion.com. Click on “Sermon Manuscripts.”

GARIS BESAR KHOTBAH

DI MANAKAH ENGKAU?

(KHOTBAH #25 DARI KITAB KEJADIAN)

WHERE ART THOU?
(SERMON #25 ON THE BOOK OF GENESIS)

Oleh Dr. R. L. Hymers, Jr.

“Tetapi Tuhan Allah memanggil manusia itu dan berfirman kepadanya: Di manakah engkau?” (Kejadian 3:9).

I.   Pertama, ini adalah pertanyaan yang membangunkan, Kolose 3:25;
Roma 6:23; Galatia 6:7; Amsal 29:1; Mazmur 10:4;
Keluaran 34:7; Amsal 28:26.

II.  Kedua, ini adalah pertanyaan yang menghakimi, Kejadian 3:9.

III. Ketiga, ini adalah pertanyaan pencarian, Roma 3:10-11; Lukas 19:10.