Print Sermon

Tujuan dari situs ini adalah untuk menyediakan manuskrip dan video khotbah gratis kepada para pendeta dan misionaris di seluruh dunia, terutama Dunia Ketiga, di mana hanya ada sedikit sekolah seminari teologi atau sekolah Alkitab.

Naskah-naskah khotbah dan video ini diakses oleh sekitar 1,500,000 komputer di lebih dari 221 negara setiap tahunnya di www.sermonsfortheworld.com. Ratusan orang lainnya menyaksikan video di YouTube, tetapi mereka akan segera meninggalkan YouTube dan mengunjungi langsung ke website kami. Naskah-naskah khotbah ini disajikan dalam 46 bahasa kepada sekitar 120,000 komputer setiap bulannya. Naskah-naskah khotbah tidak dilindungi hak cipta. Jadi para pengkhotbah boleh menggunakannya tanpa seijin kami. Silahkan klik di sini untuk mengetahui bagaimana Anda dapat memberikan donasi setiap bulan untuk membantu kami dalam pekerjaan besar pemberitaan Injil ke seluruh dunia ini.

Kapanpun Anda menulis pesan untuk Dr. Hymers, selalu sebutkan kepada beliau negara di mana Anda tinggal. Surel Dr. Hymers adalah rlhymersjr@sbcglobal.net. .




KRISTUS MEMBUKTIKAN KEOTENTIKAN KITAB KEJADIAN

(KHOTBAH #9 DARI KITAB KEJADIAN)

CHRIST AUTHENTICATES THE BOOK OF GENESIS
(SERMON #9 ON THE BOOK OF GENESIS)

Oleh Dr. R. L. Hymers, Jr.
Diterjemahkan oleh Dr. Eddy Peter Purwanto

Khotbah ini dikhotbahkan di Kebaktian Sabtu Malam, 4 Agustus 2007
di Baptist Tabernacle of Los Angeles

“Lalu Ia menjelaskan kepada mereka apa yang tertulis tentang Dia dalam seluruh Kitab Suci, mulai dari kitab-kitab Musa dan segala kitab nabi-nabi” (Lukas 24:27).


Dr. Henry M. Morris berkata, “Ini adalah penting bahwa ketika sang guru Alkitab teragung – pada kenyataannya Ia adalah Penulis Alkitab itu sendiri – telah mengajarkan kebenaran-kebenaran Alkitabiah, Ia mulai dari permulaan. Kitab Kejadian adalah kitab fondasi dari Alkitab, dan secara esensial kita harus memahami dan mempercayai wahyu Allah dalam Kitab Kejadian jika kita mau memahami seluruhan Kitab Suci” (Henry M. Morris, Ph.D., The Defender’s Study Bible, World Publishers, 1995, note on Luke 24:27).

Marilah kita memperhatikan beberapa tempat di mana Tuhan Yesus Kristus memproklamirkan keotentikan Kitab Kejadian. Silahkan membuka Alkitab Anda dalam Matius 19:4-6. Yesus berkata,

“Tidakkah kamu baca, bahwa Ia yang menciptakan manusia sejak semula menjadikan mereka laki-laki dan perempuan? Dan firman-Nya: Sebab itu laki-laki akan meninggalkan ayah dan ibunya dan bersatu dengan isterinya, sehingga keduanya itu menjadi satu daging. Demikianlah mereka bukan lagi dua, melainkan satu. Karena itu, apa yang telah dipersatukan Allah, tidak boleh diceraikan manusia” (Matius 19:4-6).

Di sini Tuhan Yesus Kristus mengacu kepada Kejadian 1:27, “laki-laki dan perempuan diciptakan-Nya mereka,” dan mengutip Kejadian 2:24,

“Sebab itu laki-laki akan meninggalkan ayah dan ibunya dan bersatu dengan isterinya, sehingga keduanya itu menjadi satu daging” (Matius 19:5).

Sekarang bukalah Lukas 11:51. Di sini Tuhan Yesus Kristus berkata, “dari darah Habel.” Ini mengacu langsung kepada Kejadian 4:10,

“Darah adikmu itu berteriak kepada-Ku dari tanah”
      (Kejadian 4:10).

Pengacuan kepada darah Habel dalam Kejadian pasal empat menunjukkan bahwa Tuhan Yesus Kristus secara penuh menerima Kitab Kejadian sebagai fakta sejarah.

Sekarang bukalah Lukas 17:26-32.

“Dan sama seperti terjadi pada zaman Nuh, demikian pulalah halnya kelak pada hari-hari Anak Manusia: mereka makan dan minum, mereka kawin dan dikawinkan, sampai kepada hari Nuh masuk ke dalam bahtera, lalu datanglah air bah dan membinasakan mereka semua. Demikian juga seperti yang terjadi di zaman Lot: mereka makan dan minum, mereka membeli dan menjual, mereka menanam dan membangun. Tetapi pada hari Lot pergi keluar dari Sodom turunlah hujan api dan hujan belerang dari langit dan membinasakan mereka semua. Demikianlah halnya kelak pada hari, di mana Anak Manusia menyatakan diri-Nya. Barangsiapa pada hari itu sedang di peranginan di atas rumah dan barang-barangnya ada di dalam rumah, janganlah ia turun untuk mengambilnya, dan demikian juga orang yang sedang di ladang, janganlah ia kembali. Ingatlah akan isteri Lot!” (Lukas 17:26-32).

Perikop ini menunjukkan bahwa Yesus percaya keakuratan sejarah tentang Air Bah, yang dicatat dalam Kejadian pasal enam sampai tujuh. Kristus menggunakan sejarah Air Bah yang dahsyat dalam Kejadian untuk menunjukkan bagaimana kondisi-kondisi dunia yang akan terjadi pada akhir zaman. Dalam perikop yang sama dalam Lukas 17, Kristus menunjukkan kepercayaan-Nya berhubungan dengan keakuratan pencatatan sejarah tentang Lot dan istrinya di kota Sodom, seperti yang dicatat dalam Kitab Kejadian, pasal sembilan belas. Kristus berkata, “Ingatlah akan isteri Lot” (Lukas 17:32). Ini acuan langsung kepada Kejadian 19:26,

“Tetapi isteri Lot, yang berjalan mengikutnya, menoleh ke belakang, lalu menjadi tiang garam” (Kejadian 19:26).

Juga, bukalah Yohanes 7:22. Tuhan Yesus Kristus berkata,

“Jadi: Musa menetapkan supaya kamu bersunat”
      (Yohanes 7:22).

Kembali ke Kejadian 17:9-11.

“Lagi firman Allah kepada Abraham: Dari pihakmu, engkau harus memegang perjanjian-Ku, engkau dan keturunanmu turun-temurun. Inilah perjanjian-Ku, yang harus kamu pegang, perjanjian antara Aku dan kamu serta keturunanmu, yaitu setiap laki-laki di antara kamu harus disunat; haruslah dikerat kulit khatanmu dan itulah akan menjadi tanda perjanjian antara Aku dan kamu” (Kejadian 17:9-11).

Jadi, ketika Yesus berkata, “Jadi: Musa menetapkan supaya kamu bersunat,” Ia membuat referensi langsung ke perikop dalam Kejadian pasal tujuh belas itu. Perhatikan juga bahwa Kristus juga menegaskan tentang kepenulisan Musa untuk Kitab Kejadian ketika Ia berkata, “Musa menetapkan supaya kamu bersunat.” Jadi, Tuhan Yesus Kristus menjelaskan kepada kita bahwa Musa adalah penulis Kitab Kejadian.

Yesus juga berbicara tentang Musa sebagai penulis dari lima kitab pertama dari Alkitab, yang Ia sebut sebagai “Hukum Taurat,” dalam Yohanes 7:19. Kristus berkata, “Bukankah Musa yang telah memberikan hukum Taurat kepadamu?....” (Yohanes 7:19). “Hukum Taurat” mengacu kepada Pentateukh. Yesus berbicara tentang “Hukum Taurat dan kitab para nabi” di dalam Lukas 16:16. Hukum Taurat mengacu kepada lima kitab pertama dari Alkitab – Kejadian, Keluaran, Imamat, Bilangan dan Ulangan. Jadi ketika Yesus berkata, “Bukankah Musa yang telah memberikan hukum Taurat kepadamu?” Ia sedang menyatakan bahwa Musa adalah penulis dari lima kitab pertama dari Alkitab, mulai dengan Kitab Kejadian. Perhatikan pembagian Perjanjian Lama dalam cerita Yesus tentang Lazarus dan orang kaya. Orang kaya yang ada di Neraka meminta Lazarus untuk kembali ke dunia dan bersaksi kepada saudara-saudaranya yang masih terhilang. Kemudian Yesus memberikan jawaban Abraham kepada orang kaya itu. Bukalah Lukas 16:29-31. Marilah kita berdiri dan membaca perikop ini dengan lantang.

“Tetapi kata Abraham: Ada pada mereka kesaksian Musa dan para nabi; baiklah mereka mendengarkan kesaksian itu. Jawab orang itu: Tidak, bapa Abraham, tetapi jika ada seorang yang datang dari antara orang mati kepada mereka, mereka akan bertobat. Kata Abraham kepadanya: Jika mereka tidak mendengarkan kesaksian Musa dan para nabi, mereka tidak juga akan mau diyakinkan, sekalipun oleh seorang yang bangkit dari antara orang mati” (Lukas 16:29-31).

Anda dipersilahkan duduk kembali. Yesus menceritakan kepada kita bahwa Abraham berkata, “Ada pada mereka kesaksian Musa dan para nabi; baiklah mereka mendengarkan kesaksian itu… Jika mereka tidak mendengarkan kesaksian Musa dan para nabi, mereka tidak juga akan mau diyakinkan, sekalipun oleh seorang yang bangkit dari antara orang mati” (Lukas 16:29, 31). Di sini Yeus menegaskan kepenulisan Musa terhadap lima kitab pertama, termasuk Kejadian, seperti halnya tulisan para nabi.

Jadi, kita melihat bahwa Tuhan Yesus Kristus membuktikan keotentikan sejarah yang dapat dipercaya dari catatan Kitab Kejadian – dan bahwa Kristus mengajarkan bahwa Musa adalah penulis manusia dari Kitab Kejadian. Ketika Ia telah bangkit dari antara orang mati, Ia berbicara kepada para murid-Nya,

“Lalu Ia menjelaskan kepada mereka apa yang tertulis tentang Dia dalam seluruh Kitab Suci, mulai dari kitab-kitab Musa dan segala kitab nabi-nabi” (Lukas 24:27).

Sekarang, mungkin Anda bertanya, “Bagaimana Musa mengetahui apa yang harus dituliskan?” Ini adalah pertanyaan yang baik. Dengan cara yang paling sederhana menjawab ini dengan memberikan II Petrus 1:20-21. Mari kita berdiri dan membaca kedua ayat ini.

“Yang terutama harus kamu ketahui, ialah bahwa nubuat-nubuat dalam Kitab Suci tidak boleh ditafsirkan menurut kehendak sendiri, sebab tidak pernah nubuat dihasilkan oleh kehendak manusia, tetapi oleh dorongan Roh Kudus orang-orang berbicara atas nama Allah” (II Petrus 1:20-21).

Anda dipersilahkan duduk kembali. Orang-orang yang menulis Kitab Suci Perjanjian Lama, termasuk Musa ketika ia menulis Kitab Kejadian, “oleh dorongan Roh Kudus orang-orang berbicara.” Pikiran mereka dikendalikan oleh Roh Kudus untuk menuliskan Kitab Suci. Ayat penting lainnya ada di dalam II Timotius 3:16. Mari kita membuka ayat tersebut.

“Segala tulisan yang diilhamkan Allah memang bermanfaat untuk mengajar, untuk menyatakan kesalahan, untuk memperbaiki kelakuan dan untuk mendidik orang dalam kebenaran”
      (II Timotius 3:16).

Dr. J. Vernon McGee berkata,

Ketika Allah berfirman, “Segala tulisan,” Ia memaksudkan seluruhnya, dari Kitab Kejadian sampai Wahyu…. Kata diilhamkan berarti “dinafaskan oleh Allah”… Melalui orang-orang ini [para penulis Kitab Suci] Allah telah memberikan kepada kita Firman-Nya. Ia tidak lagi berbicara kepada kita sekarang [selain melalui Kitab Suci] (J. Vernon McGee, Th.D., Thru the Bible, Thomas Nelson Publishers, 1983, volume V, hal. 473; note on II Timothy 3:16).

Dr. M. R. DeHaan berkata, “Buktinya begitu melimpah, bahwa bagi pikiran yang telah diterangi secara rohani tidak ada pertanyaan apapun berhubungan dengan keotentikan, dan otoritas, dan sejarah dari lima kitab Musa [Kejadian, Keluaran, Imamat, Bilangan dan Ulangan]. Ini adalah kebenaran secara partikuler dari Kitab Kejadian” (M. R. DeHaan, M.D., Portraits of Christ in Genesis, Zondervan Publishing House, 1966, Introduction).

Oleh sebab itu, marilah kita mempelajari Kitab Kejadian dengan penuh kerendahan hati dan iman – sejak Tuhan Yesus Kristus sendiri mengesahkannya, dan mengakui Musa sebagai orang yang melaluinya Allah memberika Kitab Suci ini.

“Lalu Ia menjelaskan kepada mereka apa yang tertulis tentang Dia dalam seluruh Kitab Suci, mulai dari kitab-kitab Musa dan segala kitab nabi-nabi” (Lukas 24:27).

(AKHIR KHOTBAH)
Anda dapat membaca khotbah-khotbah Dr. Hymers setiap minggu di Internet
di www.realconversion.com. Click on “Sermon Manuscripts.”

Diterjemahkan oleh: Dr. Eddy Peter Purwanto @ www.sttip.com