Print Sermon

Tujuan dari situs ini adalah untuk menyediakan manuskrip dan video khotbah gratis kepada para pendeta dan misionaris di seluruh dunia, terutama Dunia Ketiga, di mana hanya ada sedikit sekolah seminari teologi atau sekolah Alkitab.

Naskah-naskah khotbah dan video ini diakses oleh sekitar 1,500,000 komputer di lebih dari 221 negara setiap tahunnya di www.sermonsfortheworld.com. Ratusan orang lainnya menyaksikan video di YouTube, tetapi mereka akan segera meninggalkan YouTube dan mengunjungi langsung ke website kami. Naskah-naskah khotbah ini disajikan dalam 46 bahasa kepada sekitar 120,000 komputer setiap bulannya. Naskah-naskah khotbah tidak dilindungi hak cipta. Jadi para pengkhotbah boleh menggunakannya tanpa seijin kami. Silahkan klik di sini untuk mengetahui bagaimana Anda dapat memberikan donasi setiap bulan untuk membantu kami dalam pekerjaan besar pemberitaan Injil ke seluruh dunia ini.

Kapanpun Anda menulis pesan untuk Dr. Hymers, selalu sebutkan kepada beliau negara di mana Anda tinggal. Surel Dr. Hymers adalah rlhymersjr@sbcglobal.net. .




PEMBERITAAN TENTANG SALIB

(THE PREACHING OF THE CROSS)

Oleh: Dr. R. L. Hymers, Jr.
Diterjemahkan oleh: Dr. Eddy Peter Purwanto

Khotbah ini dikhotbahkan di Kebaktian Pagi, 29 April, 2007
di Baptist Tabernacle of Los Angeles

“Sebab pemberitaan tentang salib memang adalah kebodohan bagi mereka yang akan binasa, tetapi bagi kita yang diselamatkan pemberitaan itu adalah kekuatan Allah” (I Korintus 1:18).


Saya telah melayani selama empat puluh sembilan tahun. Jika Anda bertanya kepada saya apakah hal yang paling sulit yang dimiliki seorang gembala untuk dilakukan saya akan menjawab, tanpa ragu, itu adalah untuk memutuskan apa yang harus dikhotbahkan pada Minggu pagi.

“Mengapa itu demikian berat?” Mungkin Anda bertanya demikian. Saya akan menjelaskan kepada Anda mengapa demikian. Saya tahu bahwa akan ada banyak orang di gereja kita pada kebaktian Minggu pagi yang bukanlah orang-orang Kristen sejati. Beberapa dari mereka datang dari latar belakang Budha. Yang lain datang dari latar belakang Katolik dan Injili Baru (new-evangelical), orang-orang Kristen KTP, hanya namanya saja Kristen. Beberapa dari mereka juga ada yang datang dari latar belakang agama yang tidak jelas. Yang lain lagi adalah orang-orang yang belum diselamatkan yang sudah lama ada dalam jemaat kita sendiri, yang telah banyak mengetahui tentang Alkitab, namun belum pernah mengalami kelahiran baru. Mereka semua pada dasarnya adalah sama. Mereka belum benar-benar dipertobatkan kepada Yesus Kristus.

Selanjutnya, pada Minggu pagi ini saya harus berkhotbah kepada Anda. Saya hanya diberi waktu satu atau bahkan kurang dari satu jam. Dalam waktu yang singkat ini, saya harus mengatakan sesuatu yang harus mengubah segala sesuatu yang Anda pikirkan tentang agama, dan membuat Kekristenan yang sejati nampak benar, bukan hanya suatu kebenaran, namun kebenaran yang yang pasti – satu-satunya kebenaran. Saya harus membuat Anda menyetujuinya dan mengubah seluruh cara berpikir Anda, dan mencoba meyakinkan Anda untuk mau membuang seluruh ide palsu Anda, menyadari dosa-dosa Anda, dan menyerahkan seluruh hidup Anda kepada Yesus Kristus. Itu adalah tugas yang sangat besar! Dan saya hanya diberi waktu kira-kira satu jam untuk melakukannya! Apa yang mungkin saya akan khotbahkan, mungkin tidak lain hanya nampak seperti pemberitaan khotbah Injil yang sangat sederhana, namun di dalamnya ada pikiran yang agung dan telah didoakan.

Itu adalah alasan yang saya katakan, tanpa keraguan, bahwa memilih ayat dan subyek khotbah untuk kebaktian Minggu pagi adalah hal yang paling sulit untuk saya lakukan setiap minggu.

Sebagai contoh, ambil saja khotbah ini. Saya telah mulai memikirkan khotbah ini pada Minggu malam yang lalu. Saya telah memikirkannya pada hari Senin dan Selasa, dan lebih-lebih lagi hari Rabu dan Kamis. Sebelum Kamis malam saya masih tidak memiliki ide apa-apa untuk dikhotbahkan pada pagi ini. Saya memikirkannya sampai tengah malam pada hari Kamis yang lalu. Saya tahu bahwa saya harus menuliskan seluruh khotbah dan kemudian memberikannya kepada diaken kita, Dr. Cagan, sehingga khotbah ini dapat diketik untuk dimasukkan ke dalam website kita oleh Mr. Olivacce, dan kemudian untuk diteruskan kepada enam penerjemah kita, untuk diterjemahkan ke dalam enam bahasa lain di dalam Internet. Namun sebelum tengah malam itu, dan saya tidak tahu apa yang harus saya lakukan dengan ayat ini, atau apa yang harus saya khotbahkan pada kebaktian Minggu pagi yang akan dapat membantu Anda menjadi orang Kristen yang sejati.

Pada akhirnya, setelah mempertimbangkan beberapa ayat, saya berdoa kepada Tuhan untuk menolong saya, dan Ia mengarahkan perhatian saya kepada ayat yang sangat familier dalam Kitab Suci. Saat ini saya berdoa agar beberapa kata yang saya sampaikan dari ayat ini akan dapat membantu Anda; paling tidak saya berdoa agar Anda mengingat sedikit dari apa yang saya katakan ketika Anda pulang ke rumah hari ini, agar, paling tidak, pikiran-pikiran yang saya sampaikan akan menyebabkan Anda memikirkan tentang Tuhan kita Yesus Kristus, dan apa yang telah Ia lakukan bagi keselamatan kekal jiwa Anda. Jadi, di sini, berikut ini adalah ayat yang saya telah pilih, yaitu dalam I Korintus 1:18. Marilah kita berdiri dan membaca ayat ini dengan suara lantang.

“Sebab pemberitaan tentang salib memang adalah kebodohan bagi mereka yang akan binasa, tetapi bagi kita yang diselamatkan pemberitaan itu adalah kekuatan Allah”
      (I Korintus 1:18).

Ayat ini dapat dibagi menjadi tiga poin utama: (1) pemberitaan tentang salib itu sendiri; (2) pemberitaan tentang salib adalah kebodohan bagi mereka yang akan binasa; dan (3) kuasa pemberitaan salib bagi orang-orang yang diselamatkan.

I. Pertama, pemberitaan tentang salib itu sendiri.

Apa yang Rasul Paulus maksudkan dengan perkataan-perkataan ini, “pemberitaan tentang salib”? Istilah “pemberitaan tentang salib” ini, memiliki satu tema utama. Ini berarti bahwa hanya ada satu kebenaran yang dinyatakan dalam perkataan-perkataan ini. Kata-kata itu mengacu kepada satu-satunya Injil yang benar. Hanya ada satu Injil, sama seperti hanya ada satu Allah. Dan hanya ada satu Juruselamat – Yesus Kristus. Kita tidak menggunakan anggapan post-modern bahwa “pemberitaan tentang salib” mungkin benar bagi saya dan tidak bagi Anda. Para penganut post-modern mungkin berkata, “Itu adalah kebenaran Anda. Itu adalah kebenaran untuk Anda. Namun bukan kebenaran saya.” Saya berkata itu adalah tipu musliat post-modern. Ketika Alkitab berbicara tentang salib, itu berbicara tentang kebenaran obyektif – kebenaran yang harus Anda semua terima. Kebenaran yang tetap kebenaran entah Anda percaya ataupun tidak. Karena Allah berbicara tentang itu di dalam Alkitab, itu adalah kebenaran entah Anda berpikir itu benar atau tidak. Itu adalah kebenaran obyektif, yang maksudnya itu tetaplah kebenaran sekalipun pikiran Anda tidak menyerap arti pentingnya.

Kemudian, “pemberitaan tentang salib” ditemukan, bukan hanya apa yang Alkitab katakan, namun juga fakta-fakta historikal – fakta bahwa Yesus Kristus telah menderita dengan amat mendalam bagi dosa kita, bahwa Ia melewati kesedihan yang teramat mendalam di Taman Getsemani, malam sebelum Ia disalibkan, ketika dosa-dosa Anda dipikul-Nya dalam tubuh-Nya sendiri. Ia melewati penyiksaan yang sangat mengerikan ketika mereka mencambuki Dia sampai setengah mati dalam pengadilan Pilatus. Kemudian Ia diseret naik ke Bukit Kalvari, tempat di mana mereka memakukan kedua tangan dan kaki-Nya, tempat di mana mereka mengangkat Dia ke kayu salib, dan meninggalkan Dia tergantung di sana, darah tercurah dan mati demi membayar dosa Anda, sehingga Anda dapat diselamatkan, bukan hanya dosa-dosa Anda diampuni, tetapi Anda juga dibenarkan oleh kematian-Nya, sehingga, Anda akan diperhitungkan tidak berdosa hanya dengan satu tindakan iman yang sederhana di dalam Dia.

“Pemberitaan tentang salib” adalah pemberitaan yang menunjukan kepada Anda bahwa Anda

“telah mati di dalam dosa-dosamu” (Kolose 2:13),

dan bahwa hanya kematian Kristus untuk menggantikan posisi Anda, dapat membayar seluruh dosa Anda, menghapuskan dosa-dosa Anda, dan memberikan kehidupan baru oleh kebangkitan Kristus dari antara orang mati untuk Anda.

“Pemberitaan tentang salib” menunjukkan bahwa Anda tidak memperoleh keselamatan melalui perbuatan baik atau melalui kerajinan Anda datang ke gereja. Tidak! Tidak! Pemberitaan tentang salib menunjukkan kebenaran bahwa tidak ada kebaikan yang dapat Anda kerjakan untuk keselamatan Anda. “Pemberitaan tentang salib” menyingkirkan semua cara yang disebut perbuatan-perbuatan “baik” yang Anda lakukan – dan mengatakan bahwa satu-satunya hal yang dapat menyelamatkan Anda adalah apa yang Yesus telah kerjakan di kayu salib untuk membuat penebusan penuh bagi dosa-dosa Anda – oleh satu manusia, Kristus (Allah-manusia) mati untuk membayar dosa-dosa Anda, tanpa ditambah dengan hal-hal baik yang Anda harus lakukan, atau “keputusan-keputusan” yang telah Anda buat.

Saya tidak ragu saat ini bahwa Anda telah melakukan beberapa hal yang baik. Saya berkata dengan terus terang bahwa perbuatan-perbuatan baik itu tidak akan menyelamatkan Anda! Keselamatan datang melalui kematian Kristus, Anak Allah yang tunggal, Pribadi Kedua dari Trinitas, yang memikul dosa-dosa Anda ke atas-Nya sendiri dan membayar dosa-dosa itu ketika Ia dipakukan di kayu salib. Rasul Paulus membuat ini jelas ketika berkata,

“Akan tetapi Allah menunjukkan kasih-Nya kepada kita, oleh karena Kristus telah mati untuk kita, ketika kita masih berdosa. Lebih-lebih, karena kita sekarang telah dibenarkan oleh darah-Nya, kita pasti akan diselamatkan dari murka Allah”
      (Roma 5:8-9).

Allah telah mengasihi Anda ketika Anda masih berdosa. Kristus mati untuk membayar penghukuman atas dosa-dosa Anda ketika Anda masih berdosa. Dan Anda dapat dibenarkan oleh Darah-Nya, bahkan walaupun Anda adalah orang berdosa. Seperti apa yang tertuang dalam lagu pujian klasik ini,

Ya Tuhan, dengan hati yang merendah,
   Ku nanti di kaki Golgota;
Basuhlah dosaku dengan Darah-Mu
   Sucikan hatiku di dalam Roh-Mu
Tuhan Yesus, ubahlah aku;
   Sucikan hatiku di dalam roh-Mu
(“Whiter Than Snow” by James Nicholson, 1828-1896/
   Terjemahan Nyanyian Pujian No. 90).

Ya Tuhan, ku dengar,
   Suara-Mu di kalbu
‘Trimalah darah Kalvari,
   Penghapus dosamu
Ku datang Tuhan, Datang pada-Mu!
   O patutkan diriku
Menghadap padamu!
   (“I Am Coming, Lord” by Lewis Hartsough, 1828-1919/
      Terjemahan Nyanyian Pujian, No. 128).

Itu adalah pemberitaan tentang salib!

“Sebab pemberitaan tentang salib memang adalah kebodohan bagi mereka yang akan binasa, tetapi bagi kita yang diselamatkan pemberitaan itu adalah kekuatan Allah” (I Korintus 1:18).

Namun ada pokok pikiran lain dalam ayat kita ini.

II. Kedua, pemberitaan tentang salib adalah kebodohan
bagi mereka yang akan binasa.

Mari kita membaca kalimat ini dengan suara lantang,

“Sebab pemberitaan tentang salib memang adalah kebodohan bagi mereka yang akan binasa.”

Bacalah kalimat ini dengan lantang dan jelas.

“Sebab pemberitaan tentang salib memang adalah kebodohan bagi mereka yang akan binasa …” (I Korintus 1:18).

Kata “kebodohan” berarti “perkataan orang bodoh,” “nonsense.” Mendengar pemberitaan yang mengatakan bahwa Anda harus diselamatkan dari dosa oleh kematian Kristus hanyalah “perkataan orang bodoh” bagi pikiran orang yang belum bertobat.

Orang yang akan binasa tidak melihat nilai di dalam pemberitaan tentang kematian penebusan Kristus untuk membayar dosa-dosa mereka. Alasan mereka berpikir bahwa ini adalah suatu kebodohan adalah karena mereka tidak melihat nilai (value) di dalamnya. Itulah sebabnya mengapa Roh Kudus turun. Yesus berkata,

“Dan kalau Ia datang, Ia akan menginsafkan dunia akan dosa…” (Yohanes 16:8).

Roh Kudus harus menginsafkan seseorang, menyadarkan dia akan dosa, atau ia tidak akan melihat nilai (value) dari kematian Kristus di kayu salib. Sebelum seseorang diinsafkan oleh Roh Kudus akan dosanya, ia hanya akan berpikir bahwa pemberitaan tentang salib adalah suatu kebodohan. Kata Yunani yang diterjemahkan “kebodohan” ini datang dari akar kata “moros,” yang mana dari sinilah kata dalam bahasa Inggris “moron” [yang berarti “orang tolol”] berasal. Pemberitaan tentang salib nampak seperti perkataan orang tolol, orang bodoh, kecuali bila hati Anda diinsafkan oleh Roh Allah, bahwa Anda adalah orang berdosa. Hanya dengan cara demikian maka penyaliban Kristus nampak penting.

Itulah sebabnya mengapa Anda tidak dapat “belajar” menjadi orang Kristen yang sejati. Keselamatan tidak datang melalui pembelajaran hikmat manusia. Rasul Paulus membuat ini jelas dalam ayat dua puluh satu, ketika ia berkata,

“Oleh karena dunia, dalam hikmat Allah, tidak mengenal Allah oleh hikmatnya…” (I Korintus 1:21).

Keselamatan tidak datang melalui pembelajaran hikmat manusia manapun. Harus ada suatu illuminasi di dalam hati, yang menunjukkan kepada Anda bahwa Anda adalah orang berdosa yang tidak memiliki pengharapan. Sebelum itu terjadi, pemberitaan yang menjelaskan kepada Anda bahwa satu-satunya solusi untuk masalah Anda adalah penyaliban Kristus akan nampak seperti kata-kata lelucon dari orang tolol. Tanpa Anda merasakan dalam hati Anda bahwa masalah Anda adalah dosa, Anda tidak akan pernah melihat pentingnya kematian Kristus di kayu salib. Alkitab berkata,

“Kristus mati untuk dosa-dosa kita” (I Korintus 15:3).

Ia mati menggantikan tempat kita, untuk membayar penghukuman atas dosa-dosa kita. Alkitab berkata,

“darah Yesus, Anak-Nya itu, menyucikan kita dari pada segala dosa” (I Yohanes 1:7).

Namun itu hanya akan nampak bagi Anda seperti suatu teori yang menarik, dan sisanya hanyalah seperti perkataan orang bodoh, kecuali mata Anda dibuka oleh Roh Allah untuk melihat bahwa tidak ada cara lain untuk diselamatkan dari kutuk dosa. Hanya ketika Anda diinsafkan bahwa Anda adalah orang yang penuh dosa yang tidak memiliki pengharapan yang akan dapat membuat Anda menyanyikan lagu berikut ini dengan hati Anda,

Karena tiada kebaikan yang kumiliki
   Dengan anugerah-Nya aku dapat berkata –
Aku akan menyucikan pakaian putihku
   Di dalam darah Anak Domba Kalvari
Yesus bayar semua, hutang dosaku
   Dosaku yang semerah kermisi
Disucikan menjadi putih bagai salju
   (“Jesus Paid It All” by Elvina M. Hall, 1820-1899).

Yang mana lagu ini membawa kita kepada poin terakhir.

III. Ketiga, kuasa pemberitaan tentang salib bagi orang-orang yang diselamatkan.

Mari kita berdiri dan membaca ayat ini dengan lantang, sekali lagi, perhatikanlah kalimat yang terakhir.

“Sebab pemberitaan tentang salib memang adalah kebodohan bagi mereka yang akan binasa, tetapi bagi kita yang diselamatkan pemberitaan itu adalah kekuatan Allah
      (I Korintus 1:18).

Silahkan duduk kembali.

Saudaraku, berapa banyak orang di dunia ini yang tidak suka dengan kata “diselamatkan”! Mereka mencemooh dengan berkata, “Kamu orang-orang Kristen berpikir telah diselamatkan.” Yah, kata “diselamatkan” adalah sepenuhnya Alkitabiah. Ini sungguh ada dalam ayat kita ini,

“…tetapi bagi kita yang diselamatkan pemberitaan itu adalah kekuatan Allah” (I Korintus 1:18).

Ya, kita “diselamatkan”! Namun kita diselamatkan bukan oleh kebaikan kita sendiri. Oh, tidak! Kita diselamatkan oleh apa yang Yesus telah lakukan bagi kita di kayu salib! Spurgeon berkata,

Kita siap untuk mati dalam keputusasaan kecuali kita… memandang salib itu, dan kemudian awan harus menyerah kepada terang. Pemandangan tentang Juruselamat yang darah-Nya tertumpah…harus membuat kita mengangkat kepala kita dari antara orang mati… ada kuasa dalam pemberitaan salib yang membuat manusia… menjadi sangat berharga dari pada apa yang pernah mereka mimpikan… kuasa yang menjadikan kita manusia baru di dalam Kristus… membangkitkan jiwa kita yang telah mati dari kuburan rohani mereka (C. H. Spurgeon, “The Word of the Cross,” The Metropolitan Tabernacle Pulpit, Pilgrim Publications, 1973 reprint, vol. XXVII, pp. 435-436).

Ketika Anda datang kepada Yesus dengan iman Anda diselamatkan oleh kematian-Nya yang menggantikan tempat Anda – untuk dosa-dosa Anda! Anda diselamatakan oleh kebangkitan tubuh-Nya dari kematian – yang memberikan hidup kekal kepada Anda! Ketika Anda menyerah kepada Yesus dengan iman Ia menyelamatkan Anda! Kemudian Anda dapat menyanyikan lagu ini,

Kudiselamatkan! Kudiselamatkan! Semua dosaku telah diampuni,
   Semua dosakuku telah berlalu!
Kudiselamatkan! Kudiselamatkan! Aku diselamatkan oleh darah
   Pribadi yang disalibkan itu!
(“Saved by the Blood of the Crucified One” by S. J. Henderson, 19th century).

Ketika Anda diselamatkan, Anda akan melihat bahwa Kristus lebih penting dari apapun di dunia ini. Jutaan orang di China dan Asia Tenggara telah melihat kebenaran agung ini. Ribuan dari mereka menghamburi gereja di tengah penganiayaan berat. Sebagai contoh, Pastor Richard Wurmbrand pernah menceritakan hal berikut ini, yang disadur dari buku berbahasa Vietnam:

       Puluhan ribu orang Kristen… telah digiring ke apa yang disebut dengan kamp-kamp re-edukasi di Vietnam [Komunis]. Beberapa orang masih hidup di sana. Dalam salah satu dari kamp-kamp ini ada orang yang khusus bertugas untuk memukuli para narapidana yaitu Tu Cao. Ia bangga telah menyesah 2,000 narapidana, dan 500 di antaranya mati.
        Sekitar lima puluh narapidana dikumpulkan di halaman penjara. Salah satu dari mereka, Tran Tien Tai, pernah dihukum dengan tiga puluh cambukan [karena menjadi orang Kristen]. Dibawa dalam keadaan telanjang dari dalam sel-nya, ia harus berbaring tengkurap di tanah.
        Tu Cao bermain-main dengan cambuknya. Ia menyentuh pinggul korbannya untuk melihat ketebalan dagingnya untuk mengukur besarnya pukulan yang akan ia berikan. Ia tidak diijinkan untuk memukul korbannya sampai mati [ia hanya diijinkan untuk menyiksanya].
        Para narapidana diperintahkan untuk melihat secara langsung apa yang sedang terjadi. Mereka dilarang untuk memalingkan wajahnya. Setelah pukulan kelima, Tai, tidak dapat bertahan lagi, dan berseru (Oh, oh, Allahku).
        Pemukulan dihentikan. Kepala penjara berkata, “Tidak diijinkan berteriak selama penghukuman fisik berlangsung. Lima pukulan pertama tidak dihitung. Mulai lagi.”
        Mulai dihitung lagi dari awal. Satu, dua, tiga… dua puluh, dua puluh lima…. Tai tidak berteriak sama sekali…Ia akhirnya mati.
        ...(tiga puluh). “Angkat” perintah kepala penjara itu. Narapidana itu tidak bergerak [ia telah mati] (Richard Wurmbrand, Where Christ is Still Tortured, Marshalls Paperbacks, Introduction).

Mengapa hari ini begitu banyak orang di Asia Tenggara dan China membiarkan diri mereka sendiri disiksa dan dibunuh demi Kristus? Itu oleh karena mereka telah melihat Kristus lebih penting dari pada apapun di dunia ini. Kiranya Anda juga mau datang kepada Kristus, dan mengalami pengampunan dan menerima hidup kekal yang Ia tawarkan kepada Anda. Itu adalah pemberian yang tak ternilai harganya dari Yesus Kristus. Semua itu lebih berharga dari pada hidup itu sendiri!

Marilah kita berdiri dan menyanyikan lagu terakhir dalam lembaran lagu Anda. Nyanyikanlah lagu ini dengan penuh khidmat, dan dengan penuh perasaan.

Ya Tuhan, ku dengar,
   Suara-Mu di kalbu
‘Trimalah darah Kalvari,    Penghapus dosamu
Ku datang Tuhan, Datang pada-Mu!
   O patutkan diriku
Menghadap padamu!
   (“I Am Coming, Lord” by Lewis Hartsough, 1828-1919/
       Terjemahan Nyanyian Pujian, No. 128).

(AKHIR KHOTBAH)
Anda dapat membaca khobah-khotbah Dr. Hymers setiap minggu di Internet
di www.realconversion.com. Klik on "Sermon Manuscripts."

Diterjemahkan oleh: Dr. Eddy Peter Purwanto @
http://www.sttip.com

Pembacaan Alkitab Sebelum Khotbah oleh Dr. Kreighton L. Chan: I Korintus 1:18-25.
Lagu Solo Sebelum Khotbah oleh Mr. Benjamin Kincaid Griffith:
“Saved by the Blood of the Crucified One” (by S. J. Henderson, 19th century).


GARIS BESAR KHOTBAH

PEMBERITAAN TENTANG SALIB

Oleh: Dr. R. L. Hymers, Jr.


“Sebab pemberitaan tentang salib memang adalah kebodohan bagi mereka yang akan binasa, tetapi bagi kita yang diselamatkan pemberitaan itu adalah kekuatan Allah” (I Korintus 1:18).

I.   Pertama, pemberitaan tentang salib itu sendiri, I Korintus 1:18a;
Kolose 2:13; Roma 5:8-9.

II.  Kedua, pemberitaan tentang salib adalah kebodohan bagi
mereka yang akan binsa, I Korintus 1:18b; Yohanes 16:8;
I Korintus 1:21; 15:3; I Yohanes 1:7.

III. Ketiga, kuasa pemberitaan tentang salib bagi orang-orang
yang diselamatkan, I Korintus 1:18c.