Print Sermon

Tujuan dari situs ini adalah untuk menyediakan manuskrip dan video khotbah gratis kepada para pendeta dan misionaris di seluruh dunia, terutama Dunia Ketiga, di mana hanya ada sedikit sekolah seminari teologi atau sekolah Alkitab.

Naskah-naskah khotbah dan video ini diakses oleh sekitar 1,500,000 komputer di lebih dari 221 negara setiap tahunnya di www.sermonsfortheworld.com. Ratusan orang lainnya menyaksikan video di YouTube, tetapi mereka akan segera meninggalkan YouTube dan mengunjungi langsung ke website kami. Naskah-naskah khotbah ini disajikan dalam 46 bahasa kepada sekitar 120,000 komputer setiap bulannya. Naskah-naskah khotbah tidak dilindungi hak cipta. Jadi para pengkhotbah boleh menggunakannya tanpa seijin kami. Silahkan klik di sini untuk mengetahui bagaimana Anda dapat memberikan donasi setiap bulan untuk membantu kami dalam pekerjaan besar pemberitaan Injil ke seluruh dunia ini.

Kapanpun Anda menulis pesan untuk Dr. Hymers, selalu sebutkan kepada beliau negara di mana Anda tinggal. Surel Dr. Hymers adalah rlhymersjr@sbcglobal.net. .




BELAJAR MEMBERITAKAN INJIL DARI KRISTUS

(LEARNING TO PREACH EVANGELISTICALLY FROM CHRIST)

Oleh: Dr. Robert Hymers
Diterjemahkan oleh: Dr. Eddy Peter Purwanto

Dikhotbahkan pada Kebaktian Pagi, 11 Desember 2005
Di Baptist Tabernacle of Los Angeles

"Waktu pesta itu sedang berlangsung, Yesus masuk ke Bait Allah lalu mengajar di situ… Bukankah Musa yang telah memberikan hukum Taurat kepadamu? Namun tidak seorangpun di antara kamu yang melakukan hukum Taurat itu. Mengapa kamu berusaha membunuh Aku?"
      (Yohanes 7:14, 19)

"Waktu Yesus mengajar di Bait Allah, Ia berseru: "…, tetapi Aku diutus oleh Dia yang benar yang tidak kamu kenal. (Yohanes 7:28)

"Dan pada hari terakhir, yaitu pada puncak perayaan itu, Yesus berdiri dan berseru: "Barangsiapa haus, baiklah ia datang kepada-Ku dan minum! (Yohanes 7:37)


Dalam Yohanes pasal tujuh ini kita menemukan contoh yang sangat jelas tentang pemberitaan Injil atau khotbah penginjilan yang dilakukan oleh Tuhan kita Yesus Kristus. Saya akan mulai dengan menekankan beberapa hal tentang khotbah penginjilan Tuhan kita pada kesempatan ini bahwa ada sesuatu yang sangat berbeda dengan khotbah-khotbah yang kita dengar pada zaman ini. Pertama, saya mau katakan bahwa ini adalah “khotbah di lapangan,” pemberitaan Injil di luar gedung. KKR terbuka di lapangan sudah jarang kita temui saat ini, tetapi ini secara umum telah dilakukan pada tiga Kebangunan Rohani Agung pada abad kedelapan belas dan permulaan abad kesembilan belas. George Whitefield dan Howell Harris dari Wales adalah para pemimpin khotbah terbuka pada Kebangunan Rohani Agung pertama. Timothy Dwight, Asahel Nettleton, Christmas Evans, dan beberapa pengkhotbah besar lainnya dari masa Kebangunan Rohani Agung kedua sering berkhotbah di lapangan terbuka. Moody dan Spurgeon sering mengikuti teladan Tuhan kita dengan berkhotbah di luar gedung gereja, dan orang banyak berbondong-bondong datang untuk mendengarkan khotbah mereka di lapangan terbuka. Saya tidak tahu betapa banyak orang menemukan Tuhan dalam sejarah kebangunan rohani di lapangan terbuka, khususnya di tiga zaman Kebangunan Rohani Agung.

Saya sendiri telah banyak melakukan khotbah di lapangan terbuka. Saya terinspirasi melakukan itu setelah membaca karangan singkat dari John Wesley’s Journal (yang diterbitkan oleh Moody Press), ketika ia, bersama dengan Whitefield mempimpin penanaman gereja-gereja dan berbicara secara terbuka di lapangan-lapangan, seperti Tuhan kita pada zaman itu berkhotbah di depan orang Yahudi di Bait Suci, seperti yang dicatat dalam Yohanes pasal tujuh.

Hal kedua yang saya mau katakan kepada Anda adalah bahwa khotbah Kristus dalam Yohanes pasal 7 ini bukanlah khotbah eksegesis Alkitab, seperti yang kita sering dengar pada zaman ini. Ini dibuktikan oleh fakta bahwa kebanyakan orang pada zaman itu tidak memiliki Alkitab sendiri. Hanya ada beberapa salinan Alkitab yang ditemukan di sinagog, dan tentunya tidak boleh dibawa keluar dari Sinagog oleh orang-orang yang mendengarkan Yesus berbicara. Jadi Yesus tidak berbicara dengan Alkitab di tangan-Nya, dan Ia juga tidak berbicara dari Mimbar Gereja. Saya tidaklah bermaksud untuk menilai rendah khotbah dengan menggunakan Alkitab di tangan dan dari Mimbar Gereja. Saya di sini hanya mau katakan bahwa Yesus tidak melakukan itu pada waktu berbicara di lapangan terbuka, juga dalam catatan pasal ini, atau juga di catatan-catatan lain tentang khotbah Yesus di lapangan terbuka dalam empat Injil, kecuali mungkin satu atau dua kali, seperti ketika Ia berkhotbah dari gulungan kitab nabi Yesaya di rumah sembahyang di Nazareth (Lukas 4:16-30). Kristus, sepengetahuan saya, hanya melakukan itu satu kali saja selama pelayanan-Nya di bumi. Metode yang umumnya Ia pakai adalah mengambil teks dari Alkitab dan mengkhotbahkannya berdasarkan ingatanNya.

Dan kemudian, obeservasi ketiga saya adalah bahwa khotbah-khotbah Kristus pada umumnya dilakukan di hari-hari raya atau pesta Bait Suci dengan khotbah penginjilan yang murni. Khotbah-khotbah itu ditujukan kepada orang-orang yang belum bertobat yang berbondong-bondong ingin mendengar khotbah dari Anak Allah. Itu jugalah apa yang terjadi dalam Yohanes pasal tujuh, dan sepanjang pelayanan Yesus di bumi. Pada zaman kebangunan rohani sejati, banyak orang-orang tidak perlu dibujuk-bujuk untuk datang dan mendengarkan pemberitaan Injil tentang Dia, bahkan mereka mendorong diri mereka sendiri untuk datang, bahkan kadang-kadang harus menempuh perjalanan ber-mil-mil, dan pagi-pagi buta mereka sudah berkumpul untuk mendengarkan Whitefield dan Wesley, Howell Harris dan para pengkhotbah lainnya pada masa Kebangunan Rohani Pertama.

Observasi keempat saya adalah bahwa tidak ada “musik khusus” di masa kebangunan rohani abad kedelapan belas. Musik yang mereka nyanyikan spontan saja, tidak ada team yang memainkan alat musik apapun. Tetapi orang-orang itu memuji dari hati mereka, dan langsung keluar dari mulut mereka secara spontan. Mereka bernyanyi dengan hafal dan orang yang kemudian menuliskan lagu-lagu itu berkata bahwa ini adalah lagu yang lahir dari hati yang didorong oleh nyanyian Kristus yang mengagumkan yang pernah mereka dengar dalam hidup mereka. Saya katakan mungkin seperti inilah suasana pada waktu Yesus berkhotbah -menyanyi secara spontan dari hati. Ini adalah kebenaran di masa-masa kebangunan rohani yang nyata - tidak ada paduan suara, tidak ada “musik khusus” - hanya lagu-lagu yang umum, dari kedalaman hati orang-orang yang datang untuk mendengar khotbah.

Dan saya juga harus katakan bahwa jauh lebih sedikit nyanyian di masa Kristus dan masa kebangunan rohani di masa lalu dibandingkan dengan zaman kita hari ini. Tidak ada nyanyian yang kelihatannya dinyanyikan pada waktu Yesus sedang berkhotbah dalam Yohanes pasal tujuh ini. Namun pada zaman ini umumnya lagu dan musik paling sedikit mengambil waktu satu setengah jam dalam pelayanan “ibadah” modern ini. Tidaklah demikian ketika Wesley dan Whitefield berkhotbah. Saya percaya bahwa ucapan ini benar: “Sedikit gereja yang memiliki hati memuji dengan kehangatan dan Allah sebagai pusat pujiannya yang memberikan waktu bagi pemberita Firman lebih panjang, yang membuat “pelayanan penyembahan” memimpin pikiran orang untuk siap mendengar apa yang disampaikan oleh pengkhotbah.” Dr. Martyn Lloyd-Jones dapat dipertimbangkan sebagai ahli dalam bidang kebangunan rohani. Ia berkata,

Lebih banyak dan lebih banyak lagi waktu yang diberikan untuk menyanyi. Anda telah memiliki “ song leader” sebagai semacam jabatan baru dalam gereja, dan ia memimpin nyanyi dan mengubah suasana kebaktian. Namun ia seringkali mengambil waktu yang terlalu panjang sehingga tidak ada lagi waktu untuk pengkhotbah! Ini adalah bagian dari penurunan nilai khotbah… inilah apa yang gereja telah jalani untuk mengesampingkan pemberitaan firman Tuhan. (Martyn Lloyd-Jones, Preaching and Preachers, Zondervan Publishing House, 1981 reprint, p. 17).

Saya juga harus menekankan bahwa beberapa khotbah terbaik pada masa-masa kebangunan rohani tanpa dilakukan dengan banyak nyanyian, atau dengan sangat sedikit nyanyian.Tentu pemberitaan firman Tuhan oleh Kristus seperti yang tercatat dalam Yohanes pasal tujuh ini tidak didahului dengan paduan suara, “orang-orang khusus” atau lagu-lagu. Yesus secara sederhana berdiri dan memberitakan firman. Khotbah adalah event yang terutama dalam pelayanan, sungguh, satu-satunya event ketika Tuhan berkhotbah di lapangan terbuka, dengan tanpa Alkitab di tangan, tanpa dengan eksposisi ayat demi ayat, ketika Ia berkhotbah dengan penuh kuasa, khotbah-khotbah itu mengguncang dunia. Dapatkah ini terjadi pada zaman kita ini, kita memperoleh berkat dari Tuhan dalam acara kebaktian kita ketika kita mengikuti contoh metode Anak Allah, tidak ada paduan suara, tidak ada persembahan pujian solo, dan menghabiskan semua waktu kebaktian hanya untuk mendengar Firman Tuhan - seperti bagaimana Kristus berkhotbah dalam Yohanes pasal tujuh?

Tetapi, sekarang, kita perhatikan teks kita, dan kita akan membahas tiga hal pada pagi ini. Saya percaya bahwa tiga hal penting yang berasal dari mulut Tuhan kita Yesus Kristus ini dapat mengajar kita lebih lagi tentang khotbah penginjilan lebih dari apa yang dapat kita peroleh di seminari. Saya memang telah tamat dari beberapa seminari, namun tidak banyak belajar tentang khotbah penginjilan di sana. Saya percaya kita dapat belajar lebih lagi tentang khotbah penginjilan dari Kristus yang tercatat dalam Yohanes pasal tujuh dan kemudian kita dapat belajar juga dari bagian lain. Marilah setiap orang muda yang ada di sini yang sedang terlibat dalam pelayanan memikirkan hal ini dengan mengingat bahwa ia harus berkhotbah seperti Kristus, Guru dan Tuhan kita! Seperti Mr. Griffith telah menyanyikan lagu ini,

Oh, menjadi seperti Engkau! Penebusku,
Inilah kerinduan dan doaku selalu;
Bahagia ku mau menyerahkan seluruh yang kumiliki dalam hidupku,
Yesus, aku ingin sempurna seperti Engkau
Oh, menjadi seperti Engkai! Oh, menjadi seperti Engkau,
Sang Penebusku, suci seperti langkahMu
Datang dalam sukacita-Mu, datang ke dalam kepenuhan-Mu
Mengukir gambaran Diri-Mu dalam hatiku
   (“O To Be Like Thee” by Thomas O. Chisholm, 1866-1960).

Apa yang kita pelajari dari khotbah penginjilan Tuhan kita Yesus dalam pasal ini? Apa yang harus dipelajari oleh setiap anak muda di sini dari khotbah Kristus, sehingga ia dapat meneladani sang Juruselamat? Kita akan belajar tiga hal yang esensial tentang khotbah penginjilan yang benar dari Kristus.

I. Pertama, khotbah penginjilan harus menjelaskan bahwa semua orang berdosa.

Mari kita baca Yohanes 7:14-17. Marilah kita berdiri dan membaca empat ayat ini dengan suara keras.

“Waktu pesta itu sedang berlangsung, Yesus masuk ke Bait Allah lalu mengajar di situ. Maka heranlah orang-orang Yahudi dan berkata: "Bagaimanakah orang ini mempunyai pengetahuan demikian tanpa belajar!" Jawab Yesus kepada mereka: "Ajaran-Ku tidak berasal dari diri-Ku sendiri, tetapi dari Dia yang telah mengutus Aku. Barangsiapa mau melakukan kehendak-Nya, ia akan tahu entah ajaran-Ku ini berasal dari Allah, entah Aku berkata-kata dari diri-Ku sendiri.” (Yohanes 7:14-17)

Silahkan saudara duduk kembali.

Inilah caranya khotbah penginjilan yang benar harus dimulai, yaitu dengan menyampaikan bahwa pengkhotbah telah mempelajari pengajarannya berasal dari Tuhan, dan tidak berasal dari dirinya sendiri. Ia harus mengajar umat Tuhan seperti apa yang Tuhan telah nyatakan kepadanya melalui Alkitab, seperti Yesus yang telah melakukannya. Dan di sini harus menjadi khotbah yang tajam. Lihatlah ayat sembilan belas.

“Bukankah Musa yang telah memberikan hukum Taurat kepadamu? Namun tidak seorangpun di antara kamu yang melakukan hukum Taurat itu…” (Yohanes 7:19).

Ini adalah pengajaran yang sangat tajam, tetapi ini adalah pengajaran yang dapat menembus apapun yang harus mengawali khotbah penginjilan. Khotbah penginjilan dimulai dengan melemparkan pukulan dan mengajarkan kepada semua orang tentang doktrin yang penting tentang kejatuhan manusia, terkutuk dan binasa untuk selama-lamanya.

Yesus berkata, “Namun tidak seorangpun di antara kamu yang melakukan hukum Taurat itu” (Yohanes 7:19). Ini adalah teguran yang keras. Seperti Rasul Paulus berkata,

“Mereka semua ada di bawah kuasa dosa, seperti ada tertulis: "Tidak ada yang benar, seorangpun tidak.” (Roma 3:9-10).

Tidak ada orang yang cukup baik untuk dapat diselamatkan oleh pekerjaan dan perbuatan baiknya. “Tidak seorangpun di antara kamu yang melakukan hukum Taurat itu” yang cukup untuk menyelamatkan Anda. Ini adalah hal pertama dalam khotbah penginjilan jelaskan kepada kita. Ini menjelaskan bahwa Anda adalah orang berdosa yang terhilang, tidak dapat menyelamatkan diri Anda sendiri.

II. Kedua, khotbah penginjilan harus mengatakan bahwa orang berdosa tidak mengenal Tuhan.

Marilah kita berdiri dan membaca Yohanes 7:28.

“Waktu Yesus mengajar di Bait Allah, Ia berseru: "Memang Aku kamu kenal dan kamu tahu dari mana asal-Ku; namun Aku datang bukan atas kehendak-Ku sendiri, tetapi Aku diutus oleh Dia yang benar yang tidak kamu kenal. (Yohanes 7:28).

Silahkan duduk kembali.

Catat di sini bahwa Ia “berseru.” Kata ini sangat kuat maknanya dalam bahasa aslinya. Kata Yunaninya adalah krazo. Ini berarti “scream, call aloud, shriek, cry out” [memekik, memanggil dengan lantang, memekik, berteriak] (Strong #2896). Elemen ini yang selalu ditunjukkan dalam khotbah penginjilan. Catat bahwa empat kali kata ini digunakan dalam Perjanjian Baru. Ini digunakan untuk Yohanes Pembaptis.

“Yohanes memberi kesaksian tentang Dia dan berseru,
 katanya,…” (Yohanes 1:15).

Ini juga digunakan untuk Rasul Paulus,

“Paulus… berseru dalam Mahkamah Agama itu” 
     (Kisah Rasul 23:6).

Lagi, Paulus berkata,

“Atau mungkinkah karena satu-satunya perkataan yang aku serukan,ketika aku berdiri di tengah-tengah mereka, yakni: Karena hal kebangkitan orang-orang mati.” (Kisah Rasul 24:21).

Tindakan “berteriak” atau “ crying out,” bahkan “memekik” atau “ screaming” ini mewarnai khotbah penginjilan Yohanes Pembaptis dan Rasul Paulus. Dan Kristus sendiri juga berseru dengan suara keras kepada Lazarus, Ia memanggilnya keluar dari kubur:

“Dan sesudah berkata demikian, berserulah Ia dengan suara keras: "Lazarus, marilah ke luar!” (Yohanes 11:43).

Jadi, inilah cara Yesus berkhotbah di beberapa bagian Alkitab, Ia berseru dengan suara keras dalam khotbah penginjilannya terhadap orang-orang yang mati di dalam dosa dan kesalahan.

Dalam Yohanes 8:28 Yesus “berseru”, dan berkata bahwa mereka tidak “mengenal” Allah. Dan saya percaya bahwa ini adalah hal yang sangat penting dalam khotbah penginjilan hari ini. Bagian ini harus disampaikan dengan suara keras dan menjelaskan bahwa orang-orang terhilang tidak mengenal Tuhan. Mereka penuh dengan dosa. Mereka tidak memelihara hukum Taurat. Mereka tidak mengenal Tuhan.

Semua ini tentunya sangat negatif. Dan sebelumnya, inilah yang benar, bukan? Bukankah benar bahwa Anda hidup dalam kehidupan yang tidak sempurna? Bukankah benar bahwa Anda memiliki hati yang penuh dengan dosa? Bukankah benar bahwa Anda tidak mengenal Tuhan? Ini mungkin disebut sebagai khotbah yang negatif, tetapi bukankah inilah khotbah yang benar? Jadi jika kita mencontoh khotbah Kristus dalam Yohanes pasal tujuh sebagai contoh khotbah penginjilan sejati kita, kita harus menyampaikan hal-hal negatif ini, namun ini adalah hal-hal yang benar tentang diri Anda.

III. Ketiga, khotbah penginjilan harus menjelaskan bahwa orang berdosa harus datang kepada Kristus.

Mari kita berdiri dan membaca ayat 37 dengan suara keras.

“Dan pada hari terakhir, yaitu pada puncak perayaan itu, Yesus berdiri dan berseru: "Barangsiapa haus, baiklah ia datang kepada-Ku dan minum!” (Yohanes 7:37).

Silahkan duduk kembali. Ingat bahwa kata “berseru” yang digunakan disini lagi-lagi menggunakan kata - krazo - “ scream, call aloud, shriek, cry out” (Strong #2896).

“Dan sesudah berkata demikian, berserulah Ia dengan suara keras: "Lazarus, marilah ke luar!" (Yohanes 11:43).

“Yesus berdiri dan berseru: "Barangsiapa haus, baiklah ia datang kepada-Ku dan minum!” (Yohanes 7:37).

Harus selalu ada seruan untuk orang berdosa yang terhilang - memanggil mereka keluar dari kematian untuk datang kepada Kristus.

Dr. Martyn Lloyd-Jones, dalam bukunya yang luar biasa, Preaching and Preachers, berkata,

Dapatkah manusia melihat neraka tanpa ketakutan? Dapatkah orang mendengar tuduhan hukum Taurat tanpa merasakan apa-apa? Atau sebaliknya, dapatkah orang sungguh merenungkan kasih Allah di dalam Kristus Yesus dan tidak merasakan apa-apa? Semua ini benar-benar gila. Saya takut bahwa banyak orang hari ini dalam reaksi mereka menentang dan menempatkan emosi mereka untuk menyangkal kebenaran. Injil Yesus Kristus selalu membuat orang tidak tenang jika ia tidak bertobat, jika isi Injil tidak menghasilkan hal ini, maka itu bukan Injil. Injil akan membuat orang tidak tenang sebelum bertobat. Semua orang memerlukannya karena Injil memimpin mereka kepada kelahiran kembali; dan sehingga saya katakan bahwa elemen dan perasaan ketidaktenangan ini, perasaan yang digerakkan oleh roh ini, harus selalu menjadi sesuatu yang menonjol dalam pemberitaan kebenaran. (Martyn Lloyd-Jones, Preaching and Preachers, Zondervan, 1971, p. 95).

Kristus Yesus harus menjadi contoh kita dalam khotbah penginjilan!

“Yesus berdiri dan berseru: "Barangsiapa haus, baiklah ia datang kepada-Ku dan minum!” (Yohanes 7:37).

Sudahkah Anda melihat fakta bahwa Anda orang berdosa yang terhilang dan sangat menyedihkan? Sudahkah Anda sungguh melihat fakta bahwa Anda tidak benar-benar mengenal Tuhan? Sudahkah Anda merasa gundah karena semua ini? Apakah Anda merindukan damai sejahtera bersama Tuhan? Apakah Anda haus akan damai sejahtera bersama Tuhan? Mari datanglah kepada Kristus!

“Yesus berdiri dan berseru: "Barangsiapa haus, baiklah ia datang kepada-Ku dan minum!” (Yohanes 7:37).

Itulah khotbah penginjilan! Itulah panggilan Kristus bagi Anda melalui Injil! Datanglah kepada Dia. Biarlah dosa-dosamu disucikan oleh Darah-Nya! Milikilah damai sejahtera bersama Tuhan melalui pengorbanan-Nya di kayu salib. Karena Kristus masih berseru kepada Anda pada pagi ini,

“Barangsiapa haus, baiklah ia datang kepada-Ku dan minum!” (Yohanes 7:37).

“Yah,”Anda berkata, “Jika saya berseru dan berkhotbah seperti ini, tidak ada seorangpun yang mau mendengarkan pada zaman seperti ini.” Saya percaya bahwa Anda salah, dan saya akan jelaskan kepada Anda mengapa saya berkata Anda salah.

Apakah Anda berpikir bahwa setiap orang meresponi secara positif khotbah-khotbah Kristus dalam perikop ini, Yohanes pasal tujuh? Mereka tidak meresponinya dengan positif. Marilah kita berdiri, dan bacalah bagian perikop dari pasal ini, Yohanes 7:40-43.

“Beberapa orang di antara orang banyak, yang mendengarkan perkataan-perkata itu, berkata: "Dia ini benar-benar nabi [mereka hanya percaya bahwa Ia adalah seorang nabi] yang akan datang." Yang lain berkata: "Ia ini Mesias [kelihatannya yang berkata demikian adalah orang-orang yang diselamatkan]." Tetapi yang lain lagi berkata: "Bukan, Mesias tidak datang dari Galilea!” (Yohanes 7:40-41).

Sekarang marilah turun ke ayat 43.

“Maka timbullah pertentangan di antara orang banyak karena Dia.” (Yohanes 7:43).

Ingatlah ini: khotbah penginjilan yang benar selalu menyebabkan “perpecahan di antara pendengarnya karena Dia.” Beberapa orang berpikir bahwa Dia hanyalah seorang nabi. Sementara yang lain percaya kepada Dia dan diselamatkan. Yang lain lagi masih terus ragu apakah Dia benar-benar Juruselamat. Masuk kelompok yang manakah Anda pada pagi ini? Saya berdoa agar Anda masuk dalam kelompok orang yang berkata dengan segenap hati mereka, “Ia ini Mesias.” Dan, seperti mereka, Saya berdoa agar Anda mau datang kepada Yesus Kristus dan percaya kepada Dia. Biarkan orang lain mengatakan apa yang mereka mau katakan - tetapi Anda, datanglah kepada Yesus untuk diselematkan!

(SELESAI)
Anda dapat membaca khobah-khotbah Dr. Hymers setiap minggu di Internet
di www.rlhymersjr.com. Klik on "Sermon Manuscripts."

Diterjemahkan oleh: Dr. Eddy Peter Purwanto @
http://www.sttip.com

Pembacaan Alkitab sebelum khotbah oleh Dr. Kreighton L. Chan: Yohanes 7:28-37.
Persembahan Pujian Solo sebelum khotbah oleh Mr. Benjamin Kincaid Griffith
“O To Be Like Thee” (by Thomas O. Chisholm, 1866-1960).


GARIS BESAR KHOTBAH

BELAJAR MEMBERITAKAN INJIL DARI KRISTUS

Oleh: Dr. Robert Hymers


"Waktu pesta itu sedang berlangsung, Yesus masuk ke Bait Allah lalu mengajar di situ… Bukankah Musa yang telah memberikan hukum Taurat kepadamu? Namun tidak seorangpun di antara kamu yang melakukan hukum Taurat itu. Mengapa kamu berusaha membunuh Aku?" 
     (Yohanes 7:14, 19)

"Waktu Yesus mengajar di Bait Allah, Ia berseru: "…, tetapi Aku diutus oleh Dia yang benar yang tidak kamu kenal. (Yohanes 7:28)

"Dan pada hari terakhir, yaitu pada puncak perayaan itu, Yesus berdiri dan berseru: "Barangsiapa haus, baiklah ia datang kepada-Ku dan minum! (Yohanes 7:37)

I.   Khotbah Penginjilan Harus Mengatakan Kepada Orang-Orang 
Bahwa Mereka Manusia Berdosa, Yohanes 7:14-17, 19; 
Roma 3:9-10.

II.  Khotbah Penginjilan harus Menjelaskan Bahwa Manusia Berdosa 
tidak Mengenal Tuhan, Yohanes 7:28; 1:15; 
Kisah Rasul 23:6; 24:21; Yohanes 11:43.

III. Khotbah Penginjilan harus Menjelaskan bahwa Orang Berdosa
harus datang Kepada Kristus, Yohanes 7:37; 11:43; 7:40-41, 43.